Pengertian Mikroorganisme dan Macam-Macam Mikroorganisme
Pengertian Mikroorganisme Mikroorganisme dan MacamMacam Mikroorganisme By ubay ubayP Posted on August 10, 2016
Peng ertia ertian n Mik roorg anis me da dan Macam-M Macam-Maca acam m Mikr oorg anis me – Mikroorganisme adalah organisme hidup yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Untuk menghindari berkembangnya mikroorgaisme dalam lingkungan kerja, seorang karyawan harus tahu bagaimana sebuah mikroorganisme itu hidup, tumbuh, dan berkembang menjadi banyak dan bagaimana mikroorganisme ini bertransformasi. Dan berikut ini adalah macam-macam mikroorganisme beserta penjelasannya:
Pengertian Mikroorganisme dan Macam-Macam Mikroorganisme
1. Fungi atau Jamur Fungi atau Jamur merupakan nama ragnum dari sekelompok besar makhluk hidup elikariotik heterotof yang mencerna makanannya diluar tubuh kemudian menyerap molekul-molekul nutrisi kedalam selselnya. Fungi mempunyai beragam bentuk. Umumnya orang mengenal sebagian anggota fungi sebagai kapang, jamur, ragi atau khamar. Meskipun sering kali yang dimaksud merupakan penampilan luar yang tampak, bukan dari spesiesnya. Sulitnya mengenali fungi dipengaruhi sedikit banyaknya karena pergiliran keturunan yang mempunyai penampilan yang sangat berbeda. Fungi berkembang biak dengan cara seksual dan aseksual. Cara berkembang biak seksual dengan: dua hifa dari jamur yang berbeda melebur dan membentuk zigot kemudian zigot tumbuh menjadi tubuh buah, dan perkembang biakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur mempunyai kotas spora yang disebut sporangium. Jamur yang membentuk spora contohnya Rhizopus. Jamur yang membentuk tunas contohnya Saccharomyces. Hifa jamur dapat terputus dan dari setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Cabang ilmu yang mempelajari tentang fungi ialah
mikologi. Berikut macam-macam fungi: Zigospora, ascocarp, auricuaria, polotricha, boletus-edulis, ganoderma, lentinus-edoses, penicillum, phycomyces, pleurotus, rizhopus, dan saccharomyces.
2. Virus Virus merupakan parasit yang berukuran mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, itu karena virus hanya bisa bereproduksi dalam material yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak mempunyai perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus biasanya mengandung sedikit asam nukleat yang diselebungi semacam pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein atau kom binasi ketiganya. Genom virus menyambung, baik protein yang digunakan untuk membuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya. Kata virus biasanya tertuju pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota atau organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal, dan istilah bakteriofag atau fage digunakan bagi jenis virus yang menyerang jenis-jenis sel prokariota atau bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel.
3. Bakteri Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium merupakan kelompok besar organisme prokariota, selain archaea yang sangat kecil dan mempunyai peran besar dibumi, struktur sel bakteri sangat sederhana yakni tanpa inti sel atau nukleus, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas kita dapat menemukan bakteri hampir disemua tempat, seperti di air, udara tanah, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen patogen atau parasit, bahkan bakteri juga terdapat pada dalam tubuh manusia. secara umum, ukuran bakteri 0,5-5 Um. namun ada bakteri tertentu yang dapat mencapai diamteri hingga 700 Um yakni Thiomagarita secara umum mereka mempunyai dinding sel, seperti sel pada tumbuhan dan jamur akan tetapi bahan pembentuknya berbeda atau peptidoglikan. Beberapa jenis bakteri mampu bergerak atau motil dan pergerakannya ini karena memiliki flogel.
4. Protozoa Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang artinya hewan.Jadi Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa ialah kelompok lain dari protista eukariotik. Terkadang perbedaan antara algae dan protozoa kurang jelas. Mayoritas dari protozoa hanya dapat dilihat dibawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara protozoa dan algae. Contohnya algae hijau Euglenophyta, selnya mempunyai flogel dan merupakan sel tunggal yang mempunyai klorofil akan tetapi dapat kehilangan klorofi dan kemampuan untuk berfotosintesis. Semua spesies dari Euglenophyta yang dapat hidup pada nutrien k omplek tanpa ada cahaya, beberapa ilmuan memasukkannya dala filum protozoa. Contohnya strain m utan algae dari genus polytoma. Karena inilah yang merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan pasti, antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena memiliki ukuran yang lebih besar dan selnya eukriotik. Protozoa berbeda dari algae karena tidak mempunyai klorofil, dibedakan dari jamur karena dapak bergerak aktif. Dan dibedakan dari jamur lendir karena tidak mampu membentuk badan buah. contoh protozoa adalah Clymbella, sargassum, alga, Algae, amoeba, chlorella, euglena, paramecium, cilliata, meridin, dan valuox.
Jenis, Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli Beserta Contohnya By Aris KurniawanPosted on 21/12/2015
Pengertian Mikroorganisme J enis , P eng ertian Mik roor g anis me Menurut P ara A hli B es erta Contohnya- Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut organisme mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat dengan mata telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang-orang yang bekerja di bidang ini disebut mikrobiolog. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan ganggang mikroskopis. Jamur, terutama kecil dan tidak terbentuk hifa, juga dapat dianggap sebagai bagian, meskipun banyak yang tidak setuju. Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme yang sangat kecil yang dapat dibudidayakan dalam cawan petri atau inkubator di laboratorium dan mampu mereproduksi dirinya sendiri melalui mitosis. Mikroorganisme yang berbeda dari sel makrooganisme. Sel Makroorganism e tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur multiselular yang membentuk jaringan, organ dan sistem organ. Sementara, sebagian besar mikroorganisme dapat menjalankan proses dengan hidup mandiri, dapat menghasilkan energi sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.
Mikroorganisme lokal Mikroorganisme Lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang digunakan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat dan pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen, yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL bisa berasal dari pertanian, perkebunan, serta sampah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagai sumber nutrisi bagi mikroorganisme dapat diperoleh dari sampah organik sepertiair mencuci beras, singkong, gandum, rumput, dan daun Gliricidia. Sumber glukosa dari gula merah cair, gula pasir, sebagai sumber energi, santan dan urine sapi sebagai sumber mikroorganisme. Solusi MOL yang telah mengalami proses fermentasi dapat digunakan sebagai pengurai dan pupuk cair untuk meningkatkan kesuburan tanah dan sumber nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.
Mikroorganisme
Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli
Menurut Darwis (1992)
Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri dari bakteri, jamur, protozoa, dan algae.
Menurut Fardiaz (1989)
Semua mikroorganisme yang tumbuh pada bahan-bahan tertentu memerlukan bahan organik untuk pertumbuhan dan proses metabolisme. Mikroorganisme yang tumbuh dan berkembang dalam suatu material dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi fisik dan kimia, seperti perubahan warna, kekeruhan, dan bau asam.
Jenis-Jenis Mikroorganisme
Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh: Salmonella, Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Difteri bacilus.
Virus
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam organisme biologis. Virus adalah parasit obligat, itu karena virus hanya dapat bereproduksi dengan menyerang material dan memanfaatkan sel-sel hidup karena mereka tidak memiliki mesin selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang dikelilingi oleh beberapa bentuk bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya.
Parasit
Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang. Parasit dapat menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga dikenal sebagai necrotroph.
Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan k ategori jamur. Jamur ini biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua daging.
Ragi
Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. Dikutip dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroorganisme dan https://wisuda.unud.ac.id/ Demikian Penjelasan Tentang Jenis, Pengertian Mikroorganisme Menurut Para Ahli Beserta ContohnyaSemoga Bermanfaat Untuk Semua Pembaca GuruPendidikan.Com
engertian Mikroorganisme dan KlasifikasnyaAugust 29, 2010 Posted
by
sin9gih
in Mikrobiologi.
trackback Mikroorganisme terdapat di segala macam lingkungan sebagai bagian dari seluruh ekosistem alam. Sebagian dari mikroorganisme itu adalah produsen, sebagian konsumen pertama, dan sebagian lagi konsumen ke dua serta ketiga. Kita dapat menemukan mikroorganisme di darah kutub, di daerah tropik, di dalam air, di dalam tanah, dalam debu di udara. Ada mikroorganisme yng dapat hidup di satostfer bila terangkat oleh arus udara. Ada mikroorganisme yang dapat hidup meskipun tidak ada oksigen, misalnya pada dasar laut dan danau – danau yang sangat dalam. Bahkan ada yang hidup di sumber air panas dengan temperatur yang sedemikian tinggi hingga akan mematikan organisme yang lebih besar. Miroorganisme memegang peranan penting sebagai penghubung jaring – jaring makanan dalam ekosistem darat, laut, danau, sungai dan kolam. Mereka merupakan pengurai utama dari berbagai zat dan senyawa ( Sastrodinoto, 1980 ). Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan alga renik. Fungi terutama yang berukuraarn kecil dan tidak membentuk hifa, dapat pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya ( Anonymousa, 2009 ). Kebanyakan orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara mitosis ( Anonymousb, 2009 ) 2.1 Pengertian Mikroorganisme Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisem yang berukuran sangat kecil ( biasanya kurang dari 1 mm ) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal ( uniselular ) meskipun beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja dibidang ini disebut mikrobiolog ( Anonymousc, 2009 ). 2.2 Macam – Macam Mikroorganisme Perairan Menurut Zubaidah ( 2006 ), macam – macam mikroorganisme adalah sebagai berikut : 1.Bakteri berbentuk basil dan koki gram negatif aerob Ciri – cirinya adalah : bersifat aerobik ditemukan pada makanan berupa flora normal pada tanah dan air
dapat mengoksidasi gula Contohnya : biucella, gluconobacter, acetobacter, dan lain – lain. 2.Bakteri basil gram positif, tidak berspora Ciri – cirinya adalah : berbentuk batang panjang anaerobik fakultatif katalase negatif dapat mensintesa vitamin khususnya jenis lactobacillus Contohnya : Clostridium, lactobacillus, botalinum 3.bakteri dengan sel bercabang atau bertunas Ciri – cirinya ; tidak berspora sangat tahan panas bersifat patogen jarang ditemukan pada makanan Contohnya : corybacterium, microbacterium, propionibacterium sp. 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Mikroorganisme Menurut Zubaidah ( 2006 ), adapun faktor yang mempengaruhi perkembangan mikroorganisme adalah sebagai berikut : Faktor Intrinsik – Keasaman PH
Keasaman, kebasaan dan lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan pada aktivitas dan stabilitas makro molekul seperti enzim, maka dari itu pertumbuhan dan metabolisme dari mikroba sangat di pengaruhi PH. Sebagaian mikroba dapat tumbuh dengan baik pada kisaran PH netral ( 6,6 – 7,5 ) dan sedikit yang dapat bertahan dibawah PH 4.0. Bakteri lebih rentan terhadap PH ekstrim dibanding khapang dan khamir, dimana bakteri – baskteri patogen adalah yang paling rentan. Itulah sebabnya sebagian besar makanan seperti saurkraut dan keju, diawetkan dari bakteri patogen dengan asam yang di produksi oleh atau melalui bakteri. – Water Activity ( Aw )
Salah satu dari metode penyimpanan adalah pengeringan, pengeringan dengann mengeluarkan air terikat dari bahan yang mengakibatkan mikroba tidak dapat tumbuh. Saat ini telah diterima istilah umum untuk persyaratan kandungan air yang digunakan oleh mikroba dengan nama water actfvity ( Aw ) lingkungan. Aw dari sebagian besar makanan segar adalah 0,91. Secara umum bakteri memerlukan nilai Aw yang lebih tinggi dibanding jamur, dimana bakteri gram negatif memerlukan nilai Aw yang lebih tinggi dari pada gram positif. Sebagian besar bakteri merugikan tidak dapat tumbuh dibawah Aw 0.91 sedangkan khapang yang merugikan dapat tumbuh pada paling rendah 0,80.
Tabel. Nilai Minimum Aw untuk Pertumbuhan Mikroba Kelompok Water Activity ( Aw ) Bakteri merugikan Khamir merugikan Khapang merugikan Bakteri halofilik Khapang xerofilik Khamir osmofiik 0,90 0,88 0,80 0,75 0,61 0,61 – Potensial Oksidasi – Reduksi ( Eh )
Potensial oksidasi – reduksi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang diakibatkan oleh substrat yang kehilangan ( oksidasi ) ataupun mendapatkan elektron ( reduksi ). Mikroba aerob memerlukan nilai Eh positif ( oksidasi ) sedangkan mikroba anaerob memerlukan nilai Eh negatif ( reduksi ). Beberapa bakteri dapat tumbuh dengan baik pada kondisi sedikit reduksi, dinamakan mikro aerofil. [ oksidasi ] + H+ + ne ↔ [ reduksi ] – Komponen Antimikroba
Ketersediaan komponen antimikroba pada substrat yang akan dimakan mikroba menjadi hambatan terpenting bagi pertumbuhannya. Beberapa rempah – rempah diketahui mengndung minyak atsiri yang bisa dapat bertindak sebagai komponen mikroba. Beberapa di antaranya adalah eugenol pada cengkeh, alisin pada bawang putih. Faktor Ekstrinsik – Suhu
Sebagian besar mikroba tumbuh dengan baik pada suhu yang sesuai dengan manusia. Namun, bakteri tertentu dapat tumbuh pada suhu yang ekstrim dimana hampir semua organisme eukariot tidak tumbuh.
Tabel. Suhu Pertumbuhan Mikroba Kelompok Minimum Suhu ( oC ) Optimum Maksimum Termofilik Mesofilik Psikrofik ( Psikofilik Obligat ) Psikotrof ( Fakultatif Psikofilik ) 40 – 45 5 – 15 -5 – ( +5 ) -5 – ( +5 ) 55 – 75 30 – 40 12 25 – 30 60 – 90 40 – 47 15 – 20 30 – 35 Jika suhu diturunkan dari suhu optimum, pertumbuhn mikroba akan berlangsung lebih lambat, sebagan merupakan akibat dari lambatnya reaksi enzimatik yang berlangsung di dalam sel kontribusi terpenting dari penurunan dan penghambatan pertumbuhan mikroba pada suhu rendah adalah perubahan struktur membran yang mengakibatkan suplai nutrisi pada sistem enzim dari dalam sel. – Ketersediaan dan Konsentrasi Gas Lingkungan
Perubahan konsentrasi gas yang ada dalam ruangan menjadikan faktor penentu bagi pertumbuhan mikroba. Peningkatan konsentrasi CO2 dapat ditingkatkan pada suhu rendah. Bakteri gram negatif
lebih sensitif terhadap CO2 dibandingkan gram positif. Dimana pseudomonas menjadi paling sensitive dan bakteri anaerb menjadi yang paling resisten terhadap CO2. – Relative Hamidity ( RH )
RH dari lingkungan adalah poin penting yang mempengaruhi Aw, dan pertumbuhan mikroba pada permukaan suatu bahan. Jika Aw 0,6 adalah sangat penting untuk menyinpan dan mempertahankan nilai Aw pada kondisi rh yang tidak memungkinkan adanya pengambilan air dari udara menuju ke dalam permukaan bahan. 2.4 Pengertian Sterilisasi Menurut Siti ( 1999 ), pengertian sterilisasi adalah sebagai berikut : Yang dimaksud dengan sterilisasi dalm mikrobiologi ialah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan atau media yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif. Ada tiga cara yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan ( filtrasi ). Bila panas digunakan bersama – sama dengan uap air disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Sedangkan sterilisasi kimiawi dapat d ilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Sterilisasi adalah membunuh semua organisme beserta sporanya serta mencegah organisme tersebut agar tidak kembali hidup ( anonymousd, 2009 ). Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan bahan kimia ( Anonymouse, 2009 ). 2.5 Pengertian Media PCA (plate coun agen) PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobic dengan inakulasi di atas permukaan.PCA dibuat dengan melarutkan semua bahan di antaranya adalah ceasin,enzymic,hydrolisate,yeast extract,dextrose agar,hingga membentuk suspense 22,5g/l.kemudian disterilisasi.pada autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 C.Media PCA ini baik untuk pertumbuhan total mikroba (semua jenis mikroba)karna didalamnya mengandung komposisi hasein enzimic hidro lisate yang menyediakan asam amino dan substansi hitrogen kompleks lainnya.Serta ekstrak yeast yang mensuplai vitamin B kompleks (Ratna,2004) Pembatasan medium potato dextrose agar.Kentang sudah ditimbang dan durebus dengan ukuran kentang 50,31g dan agar 4,03g.Disini menggunakan agar untuk mengentalkan medium ekstrak.kentang dan agar disetir dan diatur suhu dan PH-nya.Sebelum dilakukan sterilisasi,medium berwarna kuning setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih.setelah didinginkan beberapa saat medium dapat di Tanami bakteri
(Schal,1995). Pembuatan medium nutrient agar menggunakan bahan utama beef ekstrak 5 gr ,pepton 3gr dan agar 3gr.Pada awal pengamatan medium nutrien agar.Sebelum proses nutrilisasi berwarna kuning setelah disterilisasi berwarna agak coklat.Pada pembuatan medium ini ditambah pepton agar mikroba cepat tumbuh,karna mengandung banyak Na (Saputro,1994) 2.6 Cara Pengitungan Bakteri Menurut Siti ( 1999 ), cara penghitungan koloni bakteri adalah sebagai berikut : Pengukuran kuantitatif populasi mikroba sering kali amat di perlukan didalam berbagai macam penalahaan mirobiologis. Pada hakikatnya terdapat dua macam pengukuran dasar yaitu penentuan jumlah sel dan penentuan massa sel. Pengukuran jumlah sel biasanya dilakukan bagi organisme bersel tunggal ( misalnya bakteri ), sedangkan penentuan massa sel dapat dilakukan tidak hanya bagi organisme bersel tunggal tetapi bagi organisme berfilamen ( misalnya khapang ). Ada berbagai macam cara untuk mengukur jumlah sel, antara lain dengan hitungan cawan ( plate count ), hitungan mikroskopis langsung ( direct microscopic count ), atau secara elektronis dengan bantuan alat yang disebut penghitung coulter ( coulter counter ). Perhitungan jumlah bakteri dapat melaluiberbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga ( uji kualitatif, bisa dengan metode MIN ), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu, sampel, biaya, tujuan analisis merupakan beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan menggunakan metode cawan petri ( metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel ). Koliform merupakan kelompok bakteri yang digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan dan produk – produk susu. Bakteri koliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu koliform fekal ( Escherchia colii ) dan koliform non fekal ( Enterobacter aerogenes ) ( Anonymousf,
2009 ).