BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mikr Mikrom omet eter er
mema memang ng
dira diranc ncan ang g
untu untuk k
pema pemaka kaia ian n
prak prakti tis. s.Se Seir irin ing g
dimanfaatkan oleh operator mesin perkakas dalam rangka pembuatan beragam komponen yang dibuat berdasarkan acuan toleransi geometrik dengan tingkat kualitas kualitas sedang sedang s/d menengah.P menengah.Pengeta engetahuan huan tentang tentang mikrometer, mikrometer,alat alat ukur ini tergolong alat ukur yang cukup banyak pengaplikasiannya dalam dunia rekasa khususnya dibanding mechanikal.
Sehingga diharapkan sekali keterampilan dalam proses pengukuran bagi seorang seorang mechanical mechanical engineer bisa menghasilka menghasilkan n suatu suatu produk yang teliti dan tentunya berkualitas tinggi.Berbagai macam komponen mesin mulai dari keberagaman bentuk,ukuran ,ketelitian, ,ketelitian,serta serta karakteristik karakteristik fungsionalny fungsionalnya. a. Harus dikontrol dikontrol untuk mencapai mencapai hasi hasill
yang yang
semp sempur urna na.P .Pro rose ses s
peng penguk ukur uran an
meru merupa paka kan n
indu induk k
dari dari
pros proses es
pemesinan keduanya saling berkaitan satu dengan yang lain. Kebera Keberagam gaman an bentuk bentuk dari dari macammacam-mac macam am kompon komponen en mesin mesin terseb tersebut ut dengan keberagaman jenis alat ukur.Sesuai u kur.Sesuai kemampuan dan fungsinya sehingga memudahkan memudahkan para mechanical mechanical engineer engineer dalam melakukan melakukan analisa pengukuran pengukuran komponen-komponen mesin.
1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan khsusus diadakannya praktikum kebulatan ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikan dapat menggunakan dan melakukan pengukuran dengan alat ukur mikrometer untuk suatu proses pengukuran. 2. Praktikan Praktikan dapat melakukan melakukan kalibrasi kalibrasi pada pada alat ukur ukur mikrometer mikrometer luar.
1.3 Alat-Alat yang digunakan Selama Selama kegiat kegiatan an prakti praktikum kum dil dilang angsun sungka gkan,t n,terda erdapat pat beberap beberapa a alat alat yang telah digunakan,yaitu:
1
1. Micr Microm omet eter er luar luar 0-25 0-25mm mm
Gambar 1.1 Mikrometer luar 0-25mm
2. Mikro Mikrome meter ter lua luarr 25-50m 25-50mm m
Gambar 1.2 Mikrometer luar 25-50mm
3. Mikrom Mikrometer eter ulir ulir & metoda metoda tiga tiga kawat kawat
Gambar 1.3 Mikrometer ulir & metoda tiga kawat
2
4. Mikro Mikrome meter ter digit digital al
Gambar 1.4 Mikrometer digital
5. Dudu Duduka kan n mikr mikrom omet eter er (mikrometer (mikrometer stand )
1.4 Benda ukur
Gambar 1.5 Benda ukur
1.5 Pelaksanaan praktikum Prosedur dalam melakukan praktikum pengukuran dengan mikrometer antara lain sebagai berikut: 1. Alat dan bahan yang akan digunakan digunakan disiapkan. disiapkan. 2. Kebena Kebenaran rannya nya dari alat ukur mikromet mikrometer er diperiksa diperiksa terlibih terlibih dahulu dahulu dengan dengan memeriksa memeriksa kedudukan nol dengan cara merapatkan merapatkan kedua sensor,pada saat kedua sesor dirapatkan lihat pada skala apakah menunjukkan harga nol. 3. Benda Benda ukur ukur diposis diposisikan ikan pada pada meja meja ukur. ukur. 4. Bend Benda a ukur ukur dila dilaku kuka kan n peng penguk ukur uran an oleh oleh peng pengam amat at A denga engan n mikrometer sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
3
5. Pemb Pembac acaa aan n mikr mikrom omet eter er sesu sesuai ai deng dengan an kete ketera rang ngan an yang yang tela telah h dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. 6. Sete Setela lah h dila dilakuk kukan an peng penguk ukur uran an pada pada seti setiap ap sisi sisi bend benda a ukur ukur,h ,has asil il pengukuran dicatat. 7. Benda ukur ukur dilakukan dilakukan penguku pengukuran ran kembali kembali oleh pengamat pengamat B seperti seperti prosedur pengukuran yang dilakukan oleh pengamat A.Kemudian hasil pengukuran dicatat. 8. Hasil
pengukuran
antara
pengamat
A
dan
pengamat
B
dibandingkan. 9. Sete Setela lah h pros proses es peng penguk ukur uran an sele selesa sai, i,al alat at ukur ukur dibe dibers rsih ihka kan n dan dan disimpan pada tempatnya.
BAB II 4
TEORI DASAR
2.1 Pengertian Mikrom Mikrometer eter luar luar adalah adalah alat alat ukur ukur yang yang dapat dapat diukur diukur dimens dimensii luar luar deng dengan an cara cara memb membac aca a jara jarak k anta antara ra dua dua muka muka ukur ukur seja sejajar jar deng dengan an berhadapan, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada satu sisi rangka rangka berben berbentuk tuk U,dan U,dan sebuah sebuah muka muka ukur ukur lainnya lainnya yang yang terlet terletak ak pada pada ujung spindle yang dapat bergerak tegak lurus terhadap muka ukur, dan dilengkapi dengan sleeve dan thimble yang mempunyai mempunyai graduasi graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle.
Gambar 2.1 Mikrometer
Mikrometr dalam jenis tubular (Mikrometer dalam dua titik) afdalah alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi,yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang pada batang utama dan sebuah muka ukur ukur
lain lainny nya a yang yang terle terleta tak k pada pada ujung ujung spindle dan thimble yang
mempunyai graduasi yang sesuai dengan pergerakan spindle. Mikrometer adalah jenis alat ukur linier yang paling tinggi tingkat kece kecerm rmat atan anny nya. a.Ke Kece cerm rmat atan an
bera berart rtii
kema kemamp mpua uan n
alat alat
ukur ukur
untu untuk k
menu menunj njuk ukkan kan angk angka a terke terkeci cill dan dan harga harga peng penguk ukur uran an,ji ,jika ka mist mistar ar ukur ukur mempunyai kecermatan 0,01 mm bahkan ada yang mencapai 0,002 mm.
5
Dala Dalam m
hal hal
ini ini
mesk meskip ipun un
nama namany nya a
mikr mikrom omet eter er
teta tetapi pi
ting tingka katt
kecermatan alat ukur ini tidaklah bisa mencapai mikron,sebab sebagian peng pengub ubah ah
mikro ikrome mete terr
terd terdir irii
dari dari
ulir ulir
luar luar
dan dan
pasa pasang ngan anny nya. a.Ji Jika ka
mikrom mikromete eterr terseb tersebut ut mempun mempunyai yai tingka tingkatt kecerm kecermata atan n 1 mikron mikron maka maka bagian bagian pengub pengubah ah yang yang terdiri terdiri dari dari ulir ulir luar luar dan pasang pasangann annya ya terseb tersebut ut harus mempunyai kesalahan yang lebih kecil dan 1 mikron,dalam proses pembuatannya hal ini sangat sulit diwujudkan.
2.2 Jenis-jenis Mikrometer Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarka pada aplikasi berikut: 1. Mikr Mikrom omet eter er luar luar.. Mikrometer
luar
digunakan
untuk
ukuran
memasang
kawat,lapisan-lapisan blok-blok dan batang.
Gambar 2.2 Mikrometer luar 2. Mikro Mikrome meter ter dala dalam. m. Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda.
Gambar 2.3 Mikrometer dalam
6
3. Mikro Mikrome meter ter ked kedala alama man n Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan riot-slot.
Gambar 2.4 Mikrometer kedalaman
2.3 Prinsip Kerja dan Komponen Utama Mikrometer Prinsip kerja mikrometer yaitu pengubah mekanik yang semata-mata berdasarkan berdasarkan prinsip prinsip kinematik kinematik yang meneruskan serta mengubah mengubah isyarat isyarat sensor yang biasanya berupa gerakan translasi (besaran panjang) menjadi gera gerakan kan rota rotasi si (bes (besar aran an panj panjan ang) g) yang yang relat relativ ive e lebi lebih h muda mudah h untu untuk k diproses atau diubah.
Mikrometer merupakan alat ukur dengan pengubah prinsip mekanik atau
kin kinematik.S k.Suatu
putaran
poros
ukur
seca ecara
teoritik itik
akan
mengge menggeser serkan kan poros poros ini sebesa sebesarr satu satu pits pits ulir ulir utama utama (0,5 (0,5 mm).S mm).Skala kala yamng dibuat pada silinder putar dapat dibagi menjadi 50 bagian yang berarti 1 bagian skala setara dengan gerakan translasi sebesar 0,01 mm.
Kebena Kebenaran ran kecerm kecermata atan n penguk pengukura uran n ini dapat dapat dicapa dicapaii berkat berkat ulir ulir utama yang dibuat dengan geometri yang teliti serta pemakaian racet untuk menjaga keterulangan pengukuran.
7
Kompon Komponenen-kom kompon ponen en utama utama mikro mikromet meter er dapat dapat dil dilih ihat at pada pada gambar berikut:
Gambar 2.5 Komponen-komponen utama mikrometer
2.4 Kalibrasi Mikrometer Luar Kali Kalibr bras asii
bagi bagian an
dari dari
metr metrol olog ogii
kegi kegiat atan an
untu untuk k
mene menent ntuk ukan an
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur atau kali kalibr bras asii
adal adalah ah
mema memast stik ikan an
hubu hubung ngan an
anta antara ra
harg hargaa-ha harg rga a
yang yang
ditunj ditunjukk ukkan an oleh oleh suatu suatu alat alat ukur ukur atau atau sis sistem tem penguk pengukura uran,a n,atau tau hargahargaharg harga a yang yang diab diabad adik ikan an pada pada su suat atu u baha bahan n ukur ukur deng dengan an harg harga a yang yang sebenarnya dari besaran yang diukur.
Hal - hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam MengKalibrasi MengKalibrasi Mikrometer adalah : •
Gerakan Silinder Putar/Poros ukur harus dapat berputar dengan baik dan tidak terjadi goyangan karena ausnya ulir utama.
•
Kedudukan Nol. Apabila mulut ukur dirapatkan maka garis referensi harus menunjukan Nol.
•
Kerataan dan kesejajaran muka ukur ( Permukaan Sensor ).
•
Kebenaran Dari Hasil Pengukuran. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar yang benar.
•
Bagian - bagian seperti Gigi Gelincir & Pengunci Poros Ukur harus berfungsi dengan baik.
8
2.4.1 Kalibrasi Sensor Sensor Sensor mikrome mikrometer ter ada dua buah,y buah,yait aitu u sensor sensor diam diam pada pada silin silinder der teta tetap p dan dan sens sensor or gerak gerak pada pada silin silinde derr puta putar. r.Ke Kedu dua a sens sensor or ini ini merupakan sebuah bidang,sensor yang ideal adalah sensor yang rata dan kedua bidang sensor harus sejajar disemua posisi. Dalam mengkalibrasi sensor mikrometer ini,maka pengujian yang yang harus harus dilakuka dilakukan n adalah adalah pengece pengecekkan kkan pada pada variab variabel el kerata kerataan an dan kesejajaran untuk kedua sensor tersebut.
2.4.2 Kalibrasi Kerataan Sensor Mikrometer Uji kerataan pada sensor mikrometer dilakukan dengan menggunakan lensa rata (optical (optical flat ).Kaca ).Kaca rata (optical (optical flat ) yang mempunyai kerataan sebesar 0,2 µm sampai 0,05 µm diletakkan dengan hati-hati diatas permukaan salah satu sensor (muka ukur) tentu saja setelah muka ukur tersebut dibersihkan terlebih dahulu.Hati-hati jangn sekali-kali sampai menekan dan menggosok lensa ke muka ukur sebab ini dapat merusak permukaan kaca rata. Menggunakan prinsip interferensi cahaya,gunakan sumber cahaya monokr monokroma omatis tis atau atau kalau kalau tidak tidak ada dapat dapat menggu menggunaka nakan n lampu lampu biasa biasa untuk memeriksa memeriksa kerataan kerataan permukaan permukaan muka ukur.Untuk ukur.Untuk muka ukur yang rata maka melalui kaca rata ini kita melihat permukaan muka ukur dengan jelas tanpa ada garis-garis garis-garis berwarna.Sebalik berwarna.Sebaliknya nya untuk muka ukur yang tidak rata maka akan terlihat garis-garis berwarna dengan pola tertentu yang yang menand menandaka akan n ketidak ketidakrat rataan aan permuk permukaan aan muka muka ukur ukur terseb tersebut. ut.Sat Satu u garis berwarna menyatakan ketidakrataan sebesar 0,32 µm. Mikrometer Mikrometer dianggap masih baik jika terlihat paling banyak 2 garis (4 garis untuk mikrometer besar dengan kapasitas lebih besar dari 250 mm).Pemeriksaan dilakukan pada kedua muka ukur (sensor).
9
Gambar 2.6 Kalibrasi sensormikrometer dengan lensa rata
2.4.3 Pemeriksaan Kesejajaran ukur Selain mikr mikrom omet eter erha haru rus s
harus
rata
maka
seja sejaja jar. r.Un Untu tuk k
kedua
meme memeri riks ksa a
muka
ukur
kese keseja jaja jara ran n
dapa dapatt
diguna digunakan kan sejeni sejenis s kaca kaca datar datar yang yang mempun mempunyai yai dua permuk permukaan aan yang rata dan sejajar,oleh sebab itu disebut dengan kaca parallel (optical parallel).Kaca parallel).Kaca parallel ini biasanya tersedia dalam beberapa kete keteba bala lan n
misal isalny nya= a=12 12,0 ,00 0
mm,1 mm,12, 2,12 12
mm,1 mm,12, 2,25 25
mm,12, ,12,37 37
mm.Kaca parallel ini digunakan secara berurutan untuk mengecek kesejajaran kedua muka ukur pada beberapa posisi atau kedudukan dari silinder putar (poros ukur). Caranya adalah sebagai berikut: Kedua Kedua muka ukur dibersih dibersihkan,k kan,kemud emudian ian salah salah satu kaca parallel parallel dileta dil etakka kkan n diant diantara ara kedua kedua muka muka ukur. ukur.Kem Kemudi udian an kaca kaca parall parallel el ini dijepit dengan memutar silinder putar (melalui gigi gelincir) dengan sangat hati-hati.Dengan bantuan suatu sumber cahaya,maka pada kedua kedua muka muka ukur ukur akan akan terli terlihat hat (mela (melalu luii kaca kaca parall parallel) el) satu satu atau atau beberapa garis berwarna dengan pola tertentu. Untuk
memeriksa
kesejajaran
kedua
mika
ukur
mikro mikromet meter er dengan dengan kapasi kapasitas tas lebih lebih dan 25 mm maka maka digun digunaka akan n bantuan
balok
ukur
sebagai
penambah
ketebalan
kaca
parellel.Balok ukur ini diapit oleh dua buah kaca parallel sebelum kemudian balok ukur disertai kedua kaca parallel tersebut dijepit oleh kedua muka ukur. Penj Penjep epit itan an dila dilaku kuka kan n oleh oleh kedu kedua a muka muka ukur ukur tepa tepatt dite diteng ngah ah teng tengah ah kaca kaca para parall llel el.S .Set etel elah ah pola pola dan dan juml jumlah ah gari garis s interf interfere erensi nsi diama diamati, ti,ma maka ka lakuka lakukan n prose prosedur dur yang yang sama sama dengan dengan meng mengub ubah ah posi posisi si penj penjep epit itan an muka muka ukur ukur pada pada empa empatt posi posisi si di sekeliling pusat (kedudukan pertama) pada jarak kurang lebih 1,5 mm.Da mm.Dan n kelim kelima a posis posisii pengam pengamata atan n interf interfere erensi nsi ini ini ambil ambil harga harga (jum (jumla lah) h) yang yang terb terbes esar ar,k ,kem emud udia ian n
band bandin ingk gkan an deng dengan an stan standa darr
kesejajaran yaitu jumlah garis maksimum yang diijinkan. 10
Gambar 2.7 Pola bayangan pada lensa rata
Tabel 2.1 Jumlah 2.1 Jumlah garis maksimum yang diijinkan menurut standar jepang Kapasitas mikrometer
Jumlah
Kesejajaran dalam
Garis
µm
6 9 13 16 19 22
2 3 4 5 6 7
(mm) s/d 75 Diatas Diatas Diatas Diatas Diatas
75 s/d 175 175 s/d 275 275 s/d 375 375 s/d 475 75 s/d 500
2.5 Kalibrasi Skala Untu Untuk k meme memeri riks ksa a kebe kebena nara ran n dari dari skal skala a mikr mikrom omet eter er digunakan satu atau susunan dan beberapa balok ukur dari kelas 1 atau 2 sebagai ukuran standar.Seluruh daerah ukran mulai dan nol dengan an cara cara sampai sampai ukuran ukuran maksimu maksimum m (25 mm) harus diperiks diperiksa deng bertingkat, yaitu memilih beberapa balok ukur dengan kenaikkan ukuran sebesar 0,5 mm.Setelah posisi nol diperiksa (kalau perlu disetel dahulu) maka maka kali kalibr bras asii dimu dimula laii deng dengan an meng menguk ukur ur balo balok k ukur ukur 0,5 0,5 mm dan dan kesalahan (kesalahan sistematis) yang mungkin terjadi adalah sebesar:
Kesalahan = pembacaan mikrometer – ukuran balok ukur Harg Harga a kesala kesalaha han n ini ini seti setiap ap kali kali dica dicata tatt samp sampai ai akhir akhirny nya a dicapai kapasitas maksimum mikrometer (25 mm).Kemudian pengukuran diulangi lagi dimulai dan kapasitas ukur maksimum dan diturunkan 0,5
11
mm sampai ke nol.Setelah kedua harga kesalahan (dari pengamatan naik dan dan
peng pengam amat atan an
turu turun) n)
dira dirata ta-r -rat atak akan an,,
maka maka
dapa dapatt
dibu dibuat at
graf grafik ik
kesalahan komulatif (cumulative (cumulative error ) seperti gambar berikut:
Gambar 2.8 Kurva kesalahan komulatif
Jarak antara titik teratas dan titik terbawah pada kurva kesalahan komulat komulatif if dis disebut ebut dengan dengan kesalaha kesalahan n total total (Total Error ).Jika ).Jika perlu, kurva disekitar titik teratas dan titik terbawah (0,5 mm sebelah kirinya dan 0,5 mm sebela sebelah h kanann kanannya) ya) diperje diperjelas las dengan dengan cara cara mengam mengambil bil tingka tingkatan tan ukur ukuran an balo balok k
ukur ukur sebe sebesa sarr
0,1 0,1
mm.D mm.Dal alam am cara cara kali kalibr bras asii
diat diatas as,k ,k
kedudukan silinder putar selalu diputar penuh satu kali putaran, dengan demikian untuk kedudukan yang lain tidak diperiksa, supaya kedudukan lain dapat diperiksa juga maka dapat dipilih ukuran balok ukur dengan tingkatan kenaikkan ukuran-ukuran sebagai berikut: 2,5;5,1;7,7;10,3;12,9;15,0,17,6;20,2;22,8; dan 25,0 mm
Tabel 2.2 Harga kesalahan komulatif maksimum menurut standar jepang
Kapasitas mikrometer (mm) s/d 75 Diatas 75 s/d 150 Diatas 150 s/d 225 Diatas 225 s/d 300 Diatas 300 s/d 375 Diatas 375 s/d 450 Diatas 450 s/d 500
Kesalahan komulatif (µm) ± 2 3 4 5 6 7 8
BAB III DATA PENGAMATAN
12
3.1 Pengamatan 1 Ter Terda dapa patt 10 bagi bagian an dari dari bend benda a ukur ukur yang yang diuk diukur ur deng dengan an micrometer,bisa terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Bagian-bagian yang diukur
Tabel 3.1 Pengamatan A No
Posisi
Ukuran 1
2
1
A
10,2
10,4
2
B
17,48
17,57
3
C
24,1
25,3
4
D
17,48
17,40
5
E
7,43
7,41
Tabel 3.2 Pengamatan B No
Ukuran
1 2
Posisi 1
2
A
10,09
10,26
B
17,57
17,00
3 C 25,00 25,50 Tabel 3.3 Nilai Penyimpangan Lubang untuk Tujuan Umum. 4 D 17,52 17,48 5 E 7,49 7,52
13
14
Tabel 3.3 Lanjutan Nilai Penyimpangan Lubang untuk Tujuan
15
Tabel 3.4 Nilai Penyimpangan Poros untuk Tujuan Umum.
16
BAB IV ANALISA DAN KESIMPULAN 4.1 Analisa data Dari Dari data data yang yang didapa didapat,m t,maka aka masingmasing-mas masing ing segmen segmen dari dari benda benda ukur ukur memiliki ukuran diameter yang berbeda,perbedaan ini tak lain tak bukan berasal dari area posisi yang setempat,padahal dalam rancangannya,antara posisi 1 dan posi posisi si 2 dibua dibuatt sama sama(s (sera eraga gam) m).H .Hal al ini ini tent tentu u saja saja haru harus s ada ada toler toleran ansi si yang yang mengatur keberagaman ukuran tersebut. Dari ukuran diameter benda ukur, maka hasilnya hasilnya dicocokkan dicocokkan ke tabel 3.3 dan 3.4 yaitu tabel standar standar ISO mengenai toleransi poros.Sebagai poros.Sebagai contoh untuk menentukan toleransi, hanya diambil 1 buah data pada pengamatan A, ukuran A dan dan posi posisi si 1.Pa 1.Pada da ukur ukuran an A posi posisi si 1 maka maka diam diamet etrn rnya ya adal adalah ah 10 10,2 ,2 mm. mm. Berd Berdas asar arka kan n tabe tabell 3.3 3.3 maka maka range diam diamet eter erny nya a anta antara ra 10 10-1 -14 4 mm dan dan toleransinya bisa dipakai h4 sampai dengan h9
Ketika pengukuran
benda benda ukur ukur dan mulut mulut ukur ukur mikrom mikromete eterr harus harus dalam dalam
kond kondis isii bersi bersih, h,ad adan anya ya debu debu atau atau part partik ikel el dapa dapatt meny menyeba ebabk bkan an kesa kesala laha han n sistematik. Sebelum Sebelum penguk pengukura uran,b n,benda enda nol mikrom mikromete eterr harus harus diperi diperiksa ksa ,kalau ,kalau perlu perlu kedudu kedudukan kan ini dis distel tel dengan dengan cara cara merapa merapatka tkan n mulut mulut ukur(d ukur(deng engan an memuta memutarr rachet rachet sampai sampai terden terdengar gar suara suara rachet rachet dua /tiga /tiga kali)k kali)kemu emudia dian n silind silinder er tetap tetap diputa diputarr dengan dengan memekai memekai kunci kunci penyet penyetel el sampa sampaii garis garis referen referensi si skala skala tetap tetap bertemu dengan garis nol skala putar. Pene Peneka kana nan n
selam elama a
peng penguk ukur uran an
tida tidak k
bole boleh h
terl terlal alu u
kera keras s
sehin ehingg gga a
memeungkin kesalahan ukur karena adanya deformasi penekanan yang amat keras keras dapat dapat merusa merusakan kan ulir utama. utama.ket ketepat epatan an penguk pengukura uran n bergant bergantung ung pada pada pengg penggun unaa aan n tekan tekanan an peng penguk ukur uran an yang yang cuku cukup p dan dan dius diusah ahakn akn sela selalu lu tetap tetap sama.g sama.guna unakan kan perasaa perasaan n yang yang baik sewakt sewaktu u memeut memeutar ar silind silinder er putar. putar.deng dengan an menj menjag aga a kesam kesamaa aan n tekan tekanan an peng penguk ukur uran an diha dihara rapk pkan an keteru keterula lang ngan an pros proses es pengukuran dapat dijaga dengan harapan untuk menjamin proses pengukuran. Ketepatan Ketepatan proses pengukuran pengukuran sangant sangant tergantung tergantung pada banyak banyak hal,tetapi hal,tetapi yang dominan adalah rancangan alat ukur dan keterampilan operator,semakin sering operator menggunakan maka ketepatan pengukuran semakin tinggi.
17
ANALISA DATA UNTUK PENGAMATAN A
Tabel 4.1 Toleransi poros ukuran A
Tabel 4.2 Toleransi poros ukuran B
DIAMETER 10,2 s/d 10,4 Tolerans i h4 h5 h6 h7 h8 h9
Maksimu m 0,005 mm 0,008 mm 0,011 mm 0,018 mm 0,027 mm 0,043 mm
Minimu m 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.3 Toleransi poros ukuran C
Tabel 4.4 Toleransi poros ukuran D
DIAMETER 24,1 s/d 25,3 Toleran Minimu Maksimum si m h4 0,006 mm 0 h5 0,009 mm 0 h6 h7 h8
0,013 mm 0,021 mm 0,033 mm
0 0 0
h9
0,052 mm
0
DIAMETER 17,8 s/d 17,57 Tolerans i h4 h5
Maksimu m 0,005 mm 0,008 mm
Minimu m 0 0
h6
0,011 mm
0
h7
0,018 mm
0
h8
0,027 mm
0
h9
0,043 mm
0
18
DIAMETER 17,40 s/d 17,48 Toleran Maksimu Minimu Tabel 4.4 Toleransi poros ukuran si m m E 0,005 h4 0 mm DIAMETER 7,49 s/d 0,008 7,52 h5 0 Tolera Maksim Minimu mm nsi um m 0,011 h6 0 0 ,0 0 4 0 h4 mm 0 ,0 0 6 0 0,018 h5 h7 0 mm 0 ,0 0 9 0 h6 0,027 0,h8 01 5 0 0 h7 mm 0 ,0 2 2 0 h8 0,043 h9 0 0 ,0 3 6 0 mm h9
ANALISA DATA UNTUK PENGAMATAN B
Tabel 4.5 Toleransi poros ukuran A
Tabel 4.6 Toleransi poros ukuran B
DIAMETER 10,26 s/d 10,80 Tolerans i h4 h5 h6 h7 h8 h9
Maksimu m 0,005 mm 0,008 mm 0,011 mm 0,018 mm 0,027 mm 0,043 mm
Minimu m 0 0 0 0 0 0
19
DIAMETER 17,00 s/d 17,57 Tolerans i Tabel 4.7 Toleransi poros ukuran h4 C Tabel 4.8 Toleransi h5 poros ukuran D
DIAMETER 25,00 s/d 25,50 Toleran Minimu Maksimum si m h4 0,006 mm 0 h5 0,009 mm 0 h6 h7
0,013 mm 0,021 mm
0 0
h8
0,033 mm
0
h9
0,052 mm
0
Maksimu m 0,005 mm 0,008 mm
Minimu m 0 0
h6
0,011 mm
0
h7
0,018 mm
0
h8
0,027 mm
0
h9
0,043 mm
0
Tabel 4.9 Toleransi poros ukuran E DIAMETER 7,49 s/d 7,52 Tolera Maksim Minimu nsi um m h4 0 ,0 0 4 0 h5 0 ,0 0 6 0 0 ,0 0 9 0 h6 DIAMETER 17,48 s/d 17,52 0 ,0 1 5 0 h7 Toleran Maksimu Minimu 0 ,0 2 2 0 h8 si m m 0 , 0 3 6 0 h9 0,005 h4 0 mm 0,008 h5 0 mm 0,011 h6 0 mm 0,018 h7 0 mm 0,027 h8 0 mm 0,043 h9 0 mm
20
4.2 Kesimpulan Dari Dari
data data
prak prakti tiku kum m
yang yang
diha dihasi silk lkan an,m ,mak aka a
penu penuli lis s
bisa bisa
mena menari rik k
kesimpulan sebagai berikut.
1.Proses 1.Proses kalibrasi kalibrasi sebelum sebelum melakukan melakukan praktiku praktikum m yang sangat sangat penting penting untuk mendapatkan pengukuran. 2.Setiap pengamat / operator alat ukur memiliki tingkat kecermatan yang berbeda. 3.Po 3.Posi sisi si alat alat ukur ukur pada pada saat saat pros proses es peng penguk ukur uran an bend benda a ukur ukur sang sangat at menentukan hasil pengukuran 4. Banyak sekali faktor yang menyebabkan kesalahan pengukuran antara lain faktor faktor kosinus kosinus yaitu ketidaktegaklur ketidaktegaklurusan usan antara mulut sensor dengan bidang ukur.
Gambar 4.1 Penyimpangan sudut jika dilihat dari samping
Gambar 4.2 Dilihat secara isometri 21
5.Keti 5.Ketika ka rathce rathcett dimaj dimajuka ukan n menje menjepit pit bidan bidang g ukur,m ukur,maka aka banyak banyak sekali sekali variasi menempelnya mulut sensor kebidang ukur.Ada pengamat yang memutar rathcet lebih dari tiga kali klik atau sebaliknya kurang dari tiga klik .
6. Adanya Adanya serpih serpihan an atau atau partik partikel el pada pada bidang bidang ukur,m ukur,maka aka akan menimb menimbulka ulkan n penyim penyimpan pangan gan pada pada hasil hasil penguk pengukura uran n .oleh .oleh sebab sebab itu benda benda kerja kerja harus harus dibersihkan.
Gambar 4.3 Adanya serpihan kecil pada permukaan bidang ukur
7. Kembali lagi pada kesimpulan no 2,bahwa ratchet diputar sesuai standar 3 x,disamping itu,jika rathcet terlau banyak diputar maka akan menyebabkan kesalahan pengukuran
Gambar 4.5 Pemutaran ratchet
22
Gambar 4.6 Kesalahan memutar ratchet
Hal ini kerapte kerapterja rjadi di jika operat operator or melaku melakukan kan penguk pengukura uran n pada pada benda benda yang yang lunak.Benda ukur mengalah akibat tekanan sensor sehingga menimbulkan –t1 dan –t2.Dikatakan minus karena ukuran benda ukur menyusut.
8. Kesalahan pembacaan mikrometer kerap terjadi akibat bervariasinya sudut pandang operator
Gambar 4.7 Sisi tepi silinder putar melewati 0,5
Gambar 4.8 Sisi tepi silinder putar pas berhimpit dengan 0,5
23
Gambar 4.9 Sisi tepi silinder putar belum sampai ke garis 0,5
Pembac Pembacaan aan skala skala 0,5 sering sering terjad terjadii perbeda perbedaan an pendap pendapat at untuk untuk setiap setiap pengamat,te pengamat,terutam rutama a ketika sisi tepi silinder putar belum,hampir ,atau pas di garis 0,5.Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor pencahayaan setiap sudut pandang mata pengamat yang cenderung bervariasi,tentu saja pembacaan 0,5 akan mempengaruhi hasil pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
24
•
Rochim,Taufik.2001.spesifikasi,Metrologi & kontrol kualitas geometrik Rochim,Taufik.2001.spesifikasi,Metrologi I.Bandung.ITB
25