Analisa praktikum elka analog dengan judul penguat non invertingFull description
thanksFull description
Penguat iNverting Non Inverting dan DiferensialFull description
elka analogFull description
jurnal elektronika dasarFull description
Teknik Elektronika
Untuk adik kelas SMKN 1 CimahiFull description
inverting-noninvertingFull description
penguat
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
Descrição completa
article about The Book Thief
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
Full description
laporanFull description
Full description
INVERTINGFull description
ElektronikaFull description
Non Inverting
PENGUAT NON INVERTING
A. TUJUAN
1. Dapat mempelajari dan menggambarkan me nggambarkan bentuk sinyal yang dihasilkan oleh penguat non-inverting. 2. Dapat memahami fungsi dari IC Op-amp 741 3. Mengetahui cara kerja
B. PENDAHULUAN
Pada percobaan ini akan di pelajari fungsi dari penguat non-inverting yaitu rangkaian yang dapat memperkuat sinyal input di mana sinyal outputnya tidak terbalik dengan sinyal inputnya. Dalam rangkaian ini input sinyal yang masuk ke terminal positif IC OP AMP sedangkan terminal negative dari IC dihubungkan dengan ground. Dan juga mempelajari bagaimana sinyal outputnya dari rangkaian tersebut. Sinyal output yang dihasilkan oleh penguat non-inverting adalah berbanding lurus dengan sinyal inputnya. Pada rangkaian ini akan dilakukan variasi R2 (nilainya), agar dapat mengetahui pengaruh dari nilai resistansi terhadap sinyal output.
Gambar 1.1. Skema Penguat Non-Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal Teknik lektronika POLSRI
5
Non Inverting
Dari rangkaian di atas dapat kita cari besarnya arus rangkaian :
I=
Av =
Vout =
Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan penguatan tegangan atau arus yang tinggi tanpa terjadi pembalikan ( inversion) isyarat. Peguat op-amp takmembalik (noninverting op-amp ) didesain untuk keperluan ini. Rangkain ini dapat digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari rangkaian ini berharga sangat tinggi dengan nilai sekitar 100 M . Dengan isyarat masukan dikenakan pada terminal masukan noninverting , besarnya penguatan tegangan tergantung pada harga in R dan F R yang dipasang. Isyarat keluaran penguat ini diambil dari resistor R (biasanya berharga sekitar 35-50 ).
L
Penguat non inverting ini memiliki masukan yang dibuat melalui input non-inverting. Dengan demikian tegangan keluaran rangkaian ini akan satu fasa dengan tegangan inputnya. Seperti dicontohkan melalui sebuah gambar :
Gambar Penguat Non-Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal Teknik lektronika POLSRI
5
Non Inverting
Dengan menggunakan analisa konsep bumi semu: vin = v+ v+ = v- = vin Dari sini ketahui arus pada hambatan R 2 dan arus pada hambatan R 1 adalah iR1 = vin/R 1 iout = (vout-vin)/R 2
Hukum kirchkof pada titik input inverting merupakan fakta yang mengatakan bahwa : iout + i(-) = iR1 untuk arus yang masuk dalam op-amp adalah nol, i_
0
maka iout = iR1 (vout – vin)/R 2 = vin/R 1 Yang kemudian dapat disederhanakan menjadi : vout = vin (1 + R 2/R 1) Jika penguatan G adalah perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan masukan, maka didapat penguatan op-amp non-inverting :
Praktek Pengolahan Sinyal Teknik lektronika POLSRI
5
Non Inverting
C. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter metrowatt
1 buah
2. Osiloskop
1 buah
3. Pascal
1 buah
4. Function Generator
1 buah
5. Resistor -
1 kΩ
2 buah
-
1MΩ
1 buah
-
2.2 kΩ
1 buah
-
4.7 kΩ
1 buah
-
3.3 kΩ
1buah
6. Kabel penghubung
secukupnya
7. Jumper
1 set
8. Protoboard
1 buah
D. GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN
Gambar 1.2. Rangkaian Penguat Non-Inverting
Praktek Pengolahan Sinyal Teknik lektronika POLSRI
5
Non Inverting
E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buat rangkaian percobaan seperti gambbar 1.2 2. Vcc = 15 V, Vce= -15 V 3. R1 = 1MΩ, R2 = 1kΩ dan R3 = 1kΩ 4. Input sinyal DC = 1 V, catat padda tabel sinyal DC tegangan input dengan osiloskop 5. Ganti R2 dengan 2K2Ω, 4K7Ω dan 3K3Ω dan ulangi langkah 4, catat pada tabel 1 6. Ganti input sinyal DC dengan input sinyal AC sinus, frekuensi 1 KHz, ulangi langkah 3, catat pada tabel 2, ukur Vo dengan osiloskop dan gambar pada kertas grafik 7. Ganti harga resistor R2 dengan 2K2Ω, 3K3Ω dan 4K7Ω dan ulangi langkah 6.
F. KESELAMATAN KERJA
1. Sbelum melakukan percobaan, periksalah semua alat yang digunakan dan pastikan semua alat dalam keadaan baik dan benar. 2. Sebelum memasukkan tegangan input ke dalam rangkaian, ukurlah terlebih dahulu tegangan input tersebut dengan menggunakan multimeter atau osiloskop. 3. Sebelum meggunakan osiloskop sebaiknya dilakukan kalibrasi terlebih dahulu agar pada saat pengukuran tidak terjadi kesalahan dan kerusakan pada alat tersebut. 4. Pergunakan semu alat-alat yang ada pada lab dengan sebaik-baiknya dan sesuaidengaan fungsinya. 5. Setelah melakukan percobaan,, matikan semua alat yang
telah
digunakan dan periksa semua nya kembali seperti semula dan tetap dalam baik dan benar.
Praktek Pengolahan Sinyal Teknik lektronika POLSRI