PERAN DAN FUNGSI KEPALA RUANG, KETUA TIM, PERAWAT PRIMER, DAN PERAWAT PELAKSANA
Peran Kepala Ruangan Kepala
Ruangan diberi tanggung jawab untuk memperkerjakan, mengembangkan dan mengevaluasi stafnya. Mereka di berikan tanggung jawab untuk pengembangan anggaran tahunan unit yang di pimpinnya dan memegang kewenangan untuk mengatur unit sesuai tugas dan tanggung jawabya, memantau kualitas perawatan, menghadapi masalah tenaga kerjanya, dan melakukan hal-hal tersebut dengan biaya yang efektif (Potter & Perry, Per ry, 2005). Menurut Arwani (2006) Kepala ruangan disebuah ruangan keperawatan, Perlu melakukan kegiatan koordinasi, kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan evaluasi, kegiatan penampilan kerja staff dalam upaya mempertahankan kualitas pelayanan pemberian asuhan keperawatan dapat dipilih disesuaikan dengan kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di unit yang bersangkutan. bersangkutan.
Fungsi Kepala Ruangan Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
1. Perencanaan Dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan - peraturan, membuat perencanaan jangka panjang dan jangka pendek untuk mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi, menetapkan biaya Universitas Sumatera Utara biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelolaan rencana perubahan. 2. Pengorganisasian Meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuaan unit, serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewenang dengan tepat,
3. Ketenagaan Pengaturan ketenagaan dimulai dari rekrutmen, interview, mencari, orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosial isasi staf, dan sosialisasi staf. 4. Pengarahan Mencakup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi dan memfasilitasi kolaborasi. 5. Pengawasan Meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan pengawasan pofesional. Seorang manejer dalam mengerjakan kelima fugsinnya tersebut sehari-hari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, personalia dan lain - lain. Kepala Ruangan Sebagai Manager Keperawatan
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut Depkes (1994) adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi: 1) Melaksanakan jumlah dan kategori tenaga serta tenaga lain sesuai kebutuhan. 2)
Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan
3)
Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi: 1) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat. 2)
Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan/ peraturan yang berlaku (Bulanan, Mingguan, harian).
3)
Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yang bekerja di ruang rawat.
4)
Memberi pengarahan dan motivasi kepada perawatan untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standart.
5)
Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
6)
Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaan sesuai kebutuhan pasien agar pelayanan optimal.
7)
Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang diperlukan di ruang rawat.
8)
Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.
9)
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan inventaris peralatan.
10)
Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya.
11)
Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan mencatat program pengobatan.
12)
Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat kegawatan, infeksi dan non infeksi, untuk memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
13)
Mengadakan pendekataan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah yang sedang dialami pasien.
14)
Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan pelayanan berlangsung.
15)
Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien/ keluarga dalam batas wewenangnya.
16)
Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindung selama pelaksanaan pelayanan kesehatan.
17)
Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan keperawatan dan kegiatan yang dilakukan secara tepat dan benar.
18)
Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Universitas Sumatera Utara Sakit
19)
Menciptakan dan memelihara suasana kerja antara petugas kesehatan lain, pasien dan keluarga pasien yang dirawat.
20)
Memberi motivasi tenaga non keperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan.
21)
Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruangan.
22)
Memelihara dan meneliti pengisian daftar pemintaan makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa/ meneliti ulang saat pengkajianya.
23)
Memeiihara buku register dan bekas catatan medis.
24)
Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan Iain di ruang rawat.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi: 1)
Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan, melaksanakan penilain terhadap upaya peningkatan pengetahuan keterampilan di bidang perwatan.
2)
Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai (D.P.3) bagi pelaksanaan keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah tangung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat/ golongan, melanjutkan sekolah).
3)
Mengawasi dan mengendalikan pendaya gunaan peralatan perawatan serta obat - obatan secara efektif dan efisien.
4)
Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT PRIMER (PP) 1.
Menerima klien dan mengkaji kebutuhan klien secara komprehensif
2.
Melakukan kontrak dengan klien dan keluarga
3.
Melakukan pengkajian terhadap klien baru/melengkapi hasil dari PA (Perawat Associate)
4.
Menetapkan rencana askep dan menjelaskan pada PA (preconfernce)
5.
Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama praktik
6.
Menetapkan PA(Perawat Associate) yang bertanggung jawab pada klien
7.
Melakukan bimbingan dan evaluasi pada PA(Perawat Associate) dalam melakukan tindakan keperawatan
8.
Memonitor dokumentasi yang dilakukan PA(Perawat Associate)
9.
Membuat jadwal perjanjian klinik
10. Mengatur pelaksanaan konsul dan lab 11. Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA(Perawat Associate) 12. Melakukan kegiatan serah terima klien 13. Mendampingi visit team medis 14. Melakukan evaluasi askep dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari 15. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain 16. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT ASSOCIATE (PA)
Perawat associate adalah seorang perawat yang diberi wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada klien. Berikut uraian tugas PA: 1.
Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih sayang: 1) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien 2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana 3) Mengevaluasi tindakan perawatan yang telah diberikan 4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan respons klien pada
catatan perawatan
2.
3.
Melaksanakan program medis dengan penuh tanggung jawab 1)
Pemberian obat
2)
Pemeriksaan laboratorium
3)
Persiapan klien yang akan operasi
Memerhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial, dan spiritual dari klien 1) Memelihara kebersihan klien dan lingkungan 2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman, nyaman, dan
ketenangan 3) Pendekatan dan komunikasi terapeutik
4.
Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk menghadapi tindakan keperawatan dan pengobatan atau diagnosis
5.
Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan kemampuannya
6.
Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau sakaratul maut
7.
Membantu kepala ruangan dalam penatalaksanaan ruangan secara administratif
8.
1)
Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal
2)
Sensus harian atau formulir
Mengatur dan menyiapkan alat-alat yang ada di ruangan menurut fungsinya supaya siap pakai
9.
Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan, dan kenyamanan, dan keindahan ruangan
10. Melaksanakan tugas dinas pagi, sore, malam, atau hari libur se cara bergantian sesuai jadwal tugas 11. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan penyakitnya (PKMRS) 12. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara lisan maupun tulisan 13. Membuat laporan harian klien Berikut beberapa tugas lain dari perawat associate: 1.
membaca rencana perawatan yang telah ditetapkan PP
2.
membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga
3.
menerima delegasi peran PP, bila PP tidak ada
4.
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan
5.
melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikan
6.
memeriksa kerapihan dan kelengkapan status keperawatan
7.
mengkomunikasikan semua masalah kepada PP
8.
menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan t indakan keperawatan
9. berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan 10. melakukan inventarisasi fasilitas 11. membantu tim lain yang membutuhkan
PANDUAN PP DALAM KONFERENCE 1.
Konfernsi dilakukan setiap hari sebelum dilakukan pergantian dinas
2.
Dihadiri oleh PP dan PA dalam timnya masing-masing
3.
Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas sebelumnya
4.
hal-hal yang disampaikan oleh PP: 1)
Keadaan umum klien,
2)
Keluhan klien,
3)
TTV dan kesadaran,
4)
Hasil pemeriksaan lab/diagnostik terbaru,
5)
Masalah keperawatan,
6)
Rencana keperawatan hari ini,
7)
Perubahan terapi medis,
8)
Rencana medis
PANDUAN PP DALAM RONDE DENGAN PERAWAT ASOSIASI 1.
PP menentukan klien yang akan dibuat ronde
2.
klien dengan perawatan khusus dan kompleks
3.
ronde dilakukan tiap hari saat kondisi memungkinkan
4.
waktu kurang lebih 1 jam (2-3 klien)
5.
PA mempresentasikan kondisi klien dan tindakan yang telah dilakukan
6.
PP memberi masukan dan pujian
7.
masalah yang sensitif sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan klien.
PANDUAN PERAWAT PRIMER DALAM KONTRAK/ORIENTASI PADA KLIEN/KELUARGA
1.
Orientasi dilakukan saat petama kali klien datang (24 jam petama) dan kondisi sudah tenang
2.
Orientasi dilakukan oleh PP, bila PP tidak ada, dilakukan oleh PA kemudian dilengkapi oleh PP
3.
Orientasi diberikan kepada klien dan didampngi oleh keluarga
4.
Setelah orientasi, berikan daftar tim pada klien / keluarga
5.
Orientasi diulang kembali minimal dua hari oleh PP
6.
Pada saat bergantian dinas, ingatkan nama perawat yang bertugas saat i tu
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan kesehatan, karena dengan adanya dokumentasi yang baik, informasi mengenai keadaan pasien dapat diketahui secara berkesinambungan. Dokumenasi juga merupakan aspek legal tentang pemberian asuhan keperawatan, secara lebih spesifik dokumentasi keperawatan dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi antar profesi kesehatan, sumber data untuk pengelolaan pasien dan penelitian dan sebagai barang bukti pertanggungjawaban dan pertangunggugatan asuhan keperawatan serta sebagai sarana
pemantauan
asuhan
keperawatan.
Dokumentasi
keperawatan
dibuat
berdasarkan pemecahan masalah pasien, yang terdiri dari format pengkajian, rencana keperawatan, catatan tindakan dan catatan perkembangan pasien.
SUMBER REFERENSI
Afandi, M, Pembelajaran model praktek keperawatan profesional pendekatan modifikasi keperawatan primer , PSIK FK UMY, diakses pada 15 Desember 2017,
Arwani & Supriyatno, H 2006, Manejemen bangsal keperawatan, Jakarta: EGC.
Nursalam,
2007, Manajemen
keperawatan
aplikasi
dalam
praktik
keperawatan
aplikasi
dalam
praktik
keperawatan
profesional , ed.2, Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam,
2011, Manajemen
keperawatan
profesional , ed.3, Jakarta: Salemba Medika.
Rusdi, I 2008, Model pemberian asuhan keperawatan (nursing care delivery models), diakses 15 Desember 2017,
Sain, I, Model praktik keperawatan professional , diakses pada 15 Desember 2017,
Somantri, I, Konsep model asuhan keperawatan profesional , FIK-UNPAD, diakses pada 15 Desember 2017,
Wahyuni, S 2007, Analisis kompetensi kepala ruang dalam pelaksanaan standar manajemen pelayanan keperawatan dan pengaruhnya terhadap kinerja perawat dalam mengimplementasikan model praktik keperawatan profesional di instalasi rawat inap BRSUD Banjarnegara, Pasca Sarjana UNDIP, diakses 15 Desember 2017,