peran perawat dalam mencegah masalah aborsi pada remajaDeskripsi lengkap
kekerasan dalam rumah tanggaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
JJJFull description
Peran Perawat Dalam Terapi KognitifDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Peran Perawat Dalam Desa Siaga2 dalam peningkatan mutu desaDeskripsi lengkap
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Segala Segala puji puji bagi bagi Allah Allah SWT yang yang telah telah member memberika ikan n nikmat nikmat serta serta hidaya hidayah-Ny h-Nyaa terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas essay dan poster ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia. !enulisan essay ini merupakan salah satu penugasan dari mata kuliah Keperawatan Komuni Komunitas tas " di !rogram !rogram Studi Studi #lmu #lmu Keperaw Keperawatan atan Stikes Stikes Muhamm Muhammadiy adiyah ah !alemb !alembang ang.. Selanjutnya Selanjutnya kami mengu$apkan mengu$apkan terima kasih yang sebesar-besarn sebesar-besarnya ya kepada kepada %apak &udi &udi Abdu Abdull Majid Majid S'Ke S'Kep. p.Ns Ns.M .M'k 'kep ep sela selaku ku dosen dosen pemb pembim imbi bing ng mata mata kuli kuliah ah Kepe Keperaw rawata atan n Komunitas " dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan ini. Akhirnya Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat terdapat kekurangan kekurangan-kekur -kekurangan angan dalam penulisan essay ini dan pembuatan poster kami' maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstrukti( dari para pemba$a demi kesempurnaan penulisan ini.
!alembang' ) juni *+),
Tim !enulis
PERAN PERAWAT KOMUNITAS MENCEGAH KEKERASAN DAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK
ika ada ungkapan bahwa anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga tentunya ungkapan tersebut bukanlah ungkapan yang tanpa makna. !ada waktu dilahirkan anak memberikan keper$ayaan sepenuhnya pada kedua orang tua untuk mengasuh dirinya. Anak tidak pernah berprasangka bahwa orang tua merekalah yang akan menghan$urkan hidup mereka. emikian juga harapan setiap anak terhadap orang dewasa lain disekitarnya. Mereka per$aya )++/ bahwa tidak ada seorang pun yang akan menyakiti dirinya. Namun jika kita menilik pemberitaan di berbagai media setiap harinya' hampir tak luput dari pemberitaan adanya kekerasan terhadap anak. %ukan lagi dikarenakan konteks wilayah antara kota dan desa lagi' tapi hampir merata terjadi di seluruh area. %anyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. Mereka beranggapan kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. Mereka lupa bahwa orangtua adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan' perlindungan' peningkatan kelangsungan hidup' dan mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. Keluarga adalah tempat pertama kali anak belajar mengenal aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan masyarakat. Sudah barang tentu dalam proses belajar ini' anak $enderung melakukan kesalahan. %ertolak dari kesalahan yang dilakukan' anak akan lebih mengetahui tindakan-tindakan yang berman(aat dan tidak berman(aat' patut atau tidak patut. Namun orang tua menyikapi proses belajar anak yang salah ini dengan kekerasan. %agi orangtua' tindakan anak yang melanggar perlu dikontrol dan dihukum. bagi orangtua tindakan yang dilakukan anak itu melanggar sehingga perlu dikontrol dan dihukum. !ada tahun *+)*. Komisi Nasional !erlindungan Anak 0Komnas !A1' menyatakan sebagai tahun 2kiamat3 bagi anak #ndonesia. ata akhir tahun Komnas !A menunjukkan statistik yang memprihatinkan. Sebanyak )+.)+,.*"+ anak #ndonesia menjadi korban pelanggaran pada perlindungan khusus. &akni kekerasan' anak berhadapan dengan hukum' narkoba' rokok' pembuangan bayi termasuk penelantaran dan pen$ulikan' perdagangan anak' pen$andu pornogra4 dan seks bebas' anak menjadi korban bunuh diri' pernikahan dini' serta pekerja anak.
Tindak kekerasan biasanya dilakukan oleh pihak yang se$ara (isik kuat terhadap yang lemah. Kasus tersebut bisa terjadi dalam keluarga' sekolah maupun masyarakat. i keluarga kekerasan terhadap anak lebih disebabkan oleh paradigma keliru orang tua. Mereka beranggapan anak adalah miliknya dan bebas diberlakukan apa saja. alam kadar yang ringan anak diberi hukuman berupa pukulan atau tugas serta dile$ehkan jika tidak melakukan sesuatu yang diinginkan. Sampai kategori agak berat dan berat antara lain diminta bekerja tanpa mengenal waktu untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. i sekolah dianggap sebagai hal yang wajar jika guru menghukum muridnya yang melakukan kesalahan dengan berdiri di depan kelas. %ahkan bagi murid yang nakal hukumannya bisa lebih berat yakni dijemur di halaman sekolah. Sepintas hukuman sema$am itu dianggap lumrah tetapi sebenarnya merupakan tindakan kekerasan meskipun kadarnya ringan. Tentunya sebagi perawat komunitas kita mempunyai peran $entral dalam men$egah perilaku tersebut. Karena betapa besarnya dampak atau permasalahan yang ditimbulkan baik yang nantinya terakumulasi pada kualitas dan masa depan generasi muda bangsa. 5ntuk itu pembuatan essay ini bertujuan untuk men$egah kekerasan dan perilaku kekerasan pada anak dalam keluarga maupun lingkungan sekitar anak dengan sedini mungkin. Kekerasan terhadap anak adalah perbuatan disengaja yang menimbulkan kerugian atau bahaya terhadap anak se$ara (isik maupun emosional. Sedangkan anak adalah seseorang yang belum berusia )6 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan 055!A No. *" tahun *++*1. #stilah kekerasan terhadap anak meliputi berbagai ma$am bentuk tingkah laku dari tindakan an$aman (isik se$ara langsung oleh orang tua atau orang dewasa lainnya sampai pada penelantaran kebutuhan - kebutuhan dasar anak 7i$hards !elles 0dalam Abu 8urairah' *++91. %aker 0*++"1 mende(inisikan kekerasan terhadap anak adalah tindakan melukai yang berulang - ulang se$ara (isik dan emosi terhadap anak yang ketergantungan' melalui desakan hasrat' hukuman badan yang tak terkendali' degradasi dan $emoohan permanen atau kekerasan seksual' biasanya dilakukan para orang tua atau pihak lain yang seharusnya merawat anak. adi kekerasan terhadap anak merupakan perilaku se$ara langsung dengan tujuan untuk merusak' melukai' merugikan anak dilakukan oleh orang yang lebih dewasa atau lebih kuat. !ada data anak korban kekerasan tahun *+)* Komnas !A memiliki data bahwa anak yang menjadi korban kekerasan sebanyak *.9": anak. ari jumlah tersebut sebanyak ).,*9 anak korban kekerasan seksual' kekerasan (isik sebanyak 6); anak dan kekerasan psikis sebanyak :<" anak. ari jumlah *.9": anak yang mengalami kekerasan itu' sebanyak ).9,:
merupakan anak perempuan dan ;6+ merupakan anak laki-laki. ari ).+:, kekerasan seksual yang dialami anak' dilakukan dalam bentuk sodomi sebanyak *<) kasus' perkosaan anak ,<; kasus' pen$abulan **" kasus' serta in$est sebanyak ): kasus yang dilakukan ayah kandung. ari 6); anak korban kekerasan (isik tersebut' sebanyak ),: diantaranya meninggal dunia. !ada semua kasus kekerasan anak' sebagian besar pelakunya adalah orang terdekat mulai dari ayah kandung atau ayah tiri' ibu kandung atau ibu tiri' ibu asuh' guru' paman' teman' dan pa$ar. alam $atatan Komnas !A' untuk tahun *+)* dari *.9": kasus kekerasan pada anak' jumlah pelaku kekerasan tertinggi dilakukan oleh ayah tiri. ata kekerasan anak dilihat dari pelaku dan jenis kekerasan yaitu data kekerasan anak yang juga sudah men$emaskan adalah kekerasan yang terjadi di sekolah yang dilakukan oleh guru maupun teman sekolah. %erdasarkan hasil sur=ei K!A# tahun *+)* di ; propinsi terhadap lebih dari )+++ orang siswa- siswi' baik dari tingkat Sekolah asar>M#' SM!>mts' maupun SMA>ma' menunjukan 6:'9 persen siswa mengaku mengalami tindak kekerasan. %aik kekerasan (isik maupun psikis' seperti dijewer' dipukul' dibentak' dihina' diberi stigma negati( hingga dilukai dengan benda tajam. an sebaliknya :6'" persen anak juga mengaku pernah melakukan tindak kekerasan dari bentuk yang ringan sampai yang berat. Selain data anak korban kekerasan' Komnas !A juga memiliki data anak korban pelanggaran pada perlindungan khusus tahun *+)*' yang berpotensi menjadi korban kekerasan. yaitu? ). !embuangan' penelantaran dan pen$ulikan !embuangan' penelantaran' dan pen$ulikan anak terjadi )9* kasus pembuangan bayi yang terdiri dari 6: lakilaki dan :, wanita. #ronisnya' )*; bayi ditemukan tak bernyawa. Anak telantar <'6 juta dan )*'" juta hampir terlantar. Sebanyak *', juta dari <'6 juta adalah korban kekerasan seksual dan *"*.+++ lain menjadi anak jalanan. *. !erdagangan dan 7kspoitasi Seksual Anak korban perdagangan demi tujuan eksploitasi seksual komersial juga mengalami peningkatan pada tahun *+)*. Ter$atat' 9:" kasus terjadi' naik dari tahun *+))' yakni <6+ kasus. ejaring sosial pun kerap digunakan para pelaku untuk menjerat anak-anak untuk diperdagangkan. Kasus pornogra(i juga masih marak pada *+)*. ". !ekerja Anak !ekerja anak terdapat sekitar )', juta anak yang menjadi pekerja pada usia ,-): tahun. Sebagian bekerja dengan jam kerja panjang dan kerap bersentuhan dengan kondisi berbahaya yang menghambat tumbuh kembang anak.
Mereka anak-anak korban kekerasan tersebut bukan saja menderita se$ara (isik tapi juga psikis. @asa ketakutan yang terus membayangi adalah dampak dari kekerasan yang mereka terima. Mungkin jika itu sebatas kekerasan (isik masih dapat disembuhkan seiring waktu' namun jika itu masalah psikis maka trauma yang ditimbulkannya tak akan bisa dihilangkan seumur hidup. Se$ara yuridis (ormal' pemerint ah telah memiliki 5ndang-5ndang 0551 No <>);:; tentang Kesejahteraan Anak' 55 No *">*++* tentang !erlindungan Anak' 55 No ">);;: tentang !engadilan Anak' Keputusan !residen No "9>);;+ tentang @ati(ikasi Kon=ensi 8ak Anak1. Meski demikian' realitas kesejahteraan anak masih jauh dari harapan. persoalan kekerasan terhadap anak' baik yang dipekerjakan di sektor pekerjaan terburuk' diperdagangkan' maupun korban eksploitasi seksual. rganisasi %uruh #nternasional 0#B1 memperkirakan' di #ndonesia terdapat <.*+).<,* anak 0berusia di bawah )6 tahun1 terlibat dalam pekerjaan berbahaya' lebih dari )', juta orang di antaranya anak perempuan. %ahkan' data #!7C>#B memperkirakan' terdapat *'9 juta pekerja rumah tangga 0!@T1 di #ndonesia dan sedikitnya "<'6" persen tergolong anak. Sekitar ;" persen anak perempuan 0Kompas' *>:>+,1. !@T anak perempuan berada dalam posisi rentan' mulai situasi kerja buruk' eksploitasi' hingga kekerasan seksual. Mengamati (enomena yang semakin tidak beradab terhadap hak asasi manusia terutama hak perlindungan terhadap anak itulah anak-anak yang menjadi saksi peristiwa kekerasan dalam lingkup keluarga dapat mengalami gangguan (isik' mental dan emosional 0%air-Merritt' %la$kstone D Eeudtner' *++91. %egitu juga dengan Kekerasan alam @umah Tangga 0K@T1 yang korbannya banyak melibatkan perempuan dan anak-anak. 7kspos kekerasan dalam rumah tangga 0K@T1 pada anak dapat menimbulkan berbagai persoalan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. alam jangka pendek seperti an$aman terhadap keselamatan hidup anak' merusak struktur keluarga' mun$ulnya berbagai gangguan mental. Sedangkan dalam jangka panjang memun$ulkan potensi anak terlibat dalam perilaku kekerasan dan pele$ehan di masa depan' baik sebagai pelaku maupun korbannya. !engalaman menyaksikan dan mengalami K@T adalah suatu peristiwa traumatis karena kekerasan dilakukan oleh orang-orang yang terdekat bagi anak' keluarga yang semestinya memberikan rasa aman' justru menampilkan dan memberikan kekerasan yang men$iptakan rasa takut serta kemarahan. !engalaman traumatis anak menyaksikan dan mengalami K@T sering ditemukan sebagai prediktor mun$ulnya problem psikologis di masa depan' problem perilaku eksternalinternal' serta berbagai perilaku beresiko seperti merokok' penyalahgunaan Fat dan perilaku seks beresiko 0KitFmann' Gaylord' 8olt' D
Kenny' *++"H Skopp' M$onald' ouriles' D @osen(ield' *++:1. !ada jangka panjang' problem-problem ini juga akan menunjukkan pengaruhnya pada masa dewasa' yaitu ketidakmampuan mengembangkan kemampuan coping yang e(ekti(. Kebanyakan anak-anak ini akan menjadi orang-orang dewasa yang rentan terhadap depresi dan menunjukkan gejalagejala traumatis' hingga akhirnya beresiko tinggi menjadi pelaku K@T atau relasi intim yang mereka jalin ketika dewasa 0@obinson' *++:1. !engalaman menyaksikan K@T pada masa kanak telah diketahui sebagai salah satu (aktor penting yang dapat menjelaskan terjadinya K@T atau kekerasan dalam relasi intim di masa dewasa. Anak laki-laki yang tumbuh dalam keluarga yang mengalami kekerasan memiliki resiko tiga kali lipat menjadi pelaku kekerasan terhadap isteri dan keluarga mereka di masa mendatang' sedangkan anak perempuan saksi K@T akan berkembang menjadi perempuan dewasa yang $enderung bersikap pasi( dan memiliki resiko tinggi menjadi korban kekerasan di keluarga mereka nantinya 0Arrigo' *++,H 8olt' %u$kley' D Whelan' *++61. Bentuk - Bentuk Kekerasan Dan Dampak Kekerasan Tera!ap Anak "# Kekerasan $%s%k Kekerasan (isik merupakan kekerasan yang sering terjadi karena mudah dideteksi.
%iasanya terbuka dan mudah diketahui oleh orang lain. Terjadinya kekerasan (isik umumnya dipi$u oleh tingkah laku anak yang tidak disukai orang tuanya seperti nakal' rewel' suka menangis. ampak kekerasan (isik' anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akan menjadi sangat agresi(' dan setelah menjadi orang tua akan berlaku kejam kepada anak-anaknya. rang tua agresi( melahirkan anak-anak yang agresi(' yang pada gilirannya akan menjadi orang dewasa yang menjadi agresi(. Bawson 0dalam Sitohang' *++<1 menggambarkan bahwa semua jenis gangguan mental ada hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika dia masih ke$il. Kekerasan (isik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lama akan menimbulkan $edera serius terhadap anak' meninggalkan bekas luka se$ara (isik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Kekerasan Ps%k%s Meliputi penyampaian kata - kata kotor' Anak yang mendapat perlakuan ini umumnya menunjukkan gejala perilaku maladapti(e seperti menarik diri' pemalu. anak yang sering dimarahi orang tuanya' apalagi diikuti dengan penyiksaan' $enderung meniru perilaku buruk 0$oping me$hanism1 seperti bulimia ner=osa 0memuntahkan makanan kembali1' penyimpangan pola makan' anoreIia 0takut gemuk1' ke$anduan alkohol dan obat-obatan' dan memiliki dorongan bunuh diri. Menurut Nadia 0);;)1' kekerasan
psikologis sukar diidenti(ikasi atau didiagnosa karena tidak meninggalkan bekas yang nyata seperti penyiksaan (isik. enis kekerasan ini meninggalkan bekas yang tersembunyi yang termani(estasikan dalam beberapa bentuk' seperti kurangnya rasa per$aya diri' kesulitan membina persahabatan' perilaku merusak' menarik diri dari lingkungan' penyalahgunaan obat dan alkohol' ataupun ke$enderungan bunuh diri. '# Kekerasan Seksua( apat berupa perlakuan pra kontak seksual antara anak dengan orang yang lebih dewasa atau melalui kontak langsung antara anak dengan orang dewasa. korban yang masih merasa dendam terhadap pelaku' takut menikah' merasa rendah diri' dan trauma akibat eksploitasi seksual' meski kini mereka sudah dewasa atau bahkan sudah menikah. %ahkan eksploitasi seksual yang dialami semasa masih anak-anak banyak ditengarai sebagai penyebab keterlibatan dalam prostitusi. ika kekerasan seksual terjadi pada anak yang masih ke$il pengaruh buruk yang ditimbulkan antara lain dari yang biasanya tidak mengompol jadi mengompol' mudah merasa takut' perubahan pola tidur' ke$emasan tidak beralasan' atau bahkan simtom (isik seperti sakit perut atau adanya masalah kulit' dll. )# Kekerasan S*s%a( %erupa penelantaran dan eksploitasi anak. !enelantaran anak adalah sikap dan perlakuan orang tua yang tidak memberikan perhatian layak terhadap proses tumbuh kembang anak. ari keempat bentuk kekerasan tersebut maka kekerasan (isik yang paling sering terjadi karena mudah dideteksi dan biasanya terbuka serta mudah diketahui orang lain. !engaruh yang paling terlihat jika anak mengalami hal ini adalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak' 8urlo$k 0);;+1 mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua menyebabkan berkembangnya perasaan tidak aman' gagal mengembangkan perilaku akrab' dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang akan datang. $akt*r ter+a!%n,a kekerasan pa!a anak
Menurut R%ar! .# Ge((es/ P#D# Eaktor-(aktor penyebab penganiayaan ini dapat dikelompokkan dalam empat kategori utama' yaitu sebagai berikut ? ). !enyebaran perilaku jahat antar generasi. %anyak anak belajar perilaku jahat dari orang tua mereka dan kemudian berkembang menjadi tindak kekerasan. adi' perilaku kekerasan diteruskan antar generasi. !enelitian menunjukkan bahwa "+/ anak-anak korban tindak kekerasan menjadi
orang tua pelaku tindak kekerasan. Mereka meniru perilaku ini sebagai model ketika mereka menjadi orang tua kelak. Namun' beberapa ahli per$aya bahwa yang menjadi penentu akhir adalah apakah anak menyadari bahwa perilaku kasar yang dialaminya tersebut salah atau tidak. Anak-anak yang yakin bahwa mereka berbuat salah dan pantas mendapat hukuman akan menjadi orang tua pelaku kekerasan lebih sering daripada anak-anak yang yakin bahwa orang tua mereka salah kalau berlaku kasar pada mereka. *. Ketegangan Sosial Stres yang ditimbulkan oleh berbagai kondisi sosial meningkatkan risiko tindak kekerasan pada anak dalam sebuah keluarga. Kondisi ini men$akup? a. !engangguran. b. Sakit-penyakit $. Kemiskinan dalam rumah tangga. d. 5kuran keluarga yang besar. e. Kehadiran seorang bayi atau orang $a$at mental dalam rumah. (. Kematian anggota keluarga. g. !enggunaan alkohol dan obat-obatan. ". #solasi sosial <. !ara orang tua atau pengasuh yang melakukan tindak kekerasan pada anak $enderung kurang bersosialisasi. %eberapa orang tua pelaku kekerasan bahkan bergabung dengan berbagai organisasi kemasyarakatan' dan kebanyakan kurang berkomunikasi dengan teman-teman atau kerabatnya. Kurangnya sosialisasi ini menyebabkan kurangnya dukungan masyarakat pada orang tua pelaku tindak kekerasan untuk menolong mereka
menghadapi
ketegangan
sosial
atau
ketegangan
dalam
keluarga.
Eaktor budaya sering menentukan banyaknya dukungan komunitas yang diterima sebuah keluarga. Komunitas itu berupa para tetangga' kerabat dan teman-teman yang membantu pemeliharaan anak ketika orang tuanya tidak mau atau tidak mampu. i AS' para orang tua sering menaruh tanggung jawab pemeliharaan pada diri anak sendiri' yang berisiko tinggi mengakibatkan tegangan dan tindak kekerasan pada anak. ,. Struktur Keluarga' Tipe keluarga tertentu memiliki risiko anak terlantar dan terjadi tindak kekerasan pada anak. Sebagai $ontoh ? a. rang tua tunggal lebih sering melakukan tindak kekerasan pada anak-anak daripada bukan orang tua tunggal. 8al ini disebabkan keluarga-keluarga dengan orang tua tunggal biasanya lebih sedikit mendapatkan uang daripada keluarga lainnya' sehingga hal ini dapat meningkatnya risiko tindak kekerasan. b. Keluarga-keluarga dengan keretakan perkawinan yang kronis atau tindak kekerasan pada pasangannya mempunyai tingkat tindak kekerasan pada anak lebih tinggi daripada keluarga-keluarga tanpa masalah seperti ini.
$. Keluarga-keluarga yang didalamnya baik suami atau istri mendominasi pengambilan keputusan yang penting J seperti dimana mereka akan tinggal' apa pekerjaan yang dilakukan' kapan mempunyai anak' dan berapa banyak uang yang dihabiskan untuk makanan dan rumah J mempunyai tingkat tindak kekerasan pada anak lebih tinggi daripada keluarga-keluarga yang di dalamnya para orang tua membagi tanggung jawab untuk keputusan-keputusan ini. Selaku perawat komunitas' kita mempunyai peran dalam men$egah permasalahan ini melalui pendekatan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga melalui strategi promosi kesehatan. Bangkah pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan pengkajian dari segala aspek atau sektor terkait dengan perilaku kekerasan' tindakan kekerasan dan juga korban dari kekerasan itu sendiri. menggali in(ormasi keterlibatan pihak-pihak tertentu dalam upaya pen$egahan timbulnya tindakan kekeraasan dalam bentuk apapun serta menyusun ren$ana atau strategi-strategi yang dapat dilakukan bersama masyarakat. Sehingga bentuk inter=ensi yang dapat kita lakukan merupakan tindakan yang melibatkan lintas sektoral atau multidisipliner 0Sutomo' );;:1. %erikut strategi yang dapat dilakukan kita sebagai perawat komunitas guna me$egah kekerasan pada anak yaitu ? a. !en$egahan primer !erawat Komunitas melakukan tindakan pen$egahan primer yang ditujukan untuk semua orang tua dalam upaya meningkatkan kemampuan pengasuhan dan menjaga agar perlakuan salah atau abuse tidak terjadi meliputi perawatan anak dan layanan yang memadai' kebijakan tempat bekerja yang medukung' serta pelatihan li(e skill bagi anak.&ang dimaksud dengan pelatihan li(e skill meliputi penyelesaian kon(lik tanpa kekerasan' ketrampilan menangani stress' manajemen sumber daya' membuat keputusan e(ekti(' komunikasi interpersonal se$ara e(ekti(' tuntunan atau guidan$e dan perkembangan anak' termasuk penyalahgunaan narkoba. b. !en$egahan sekunder !en$egahan ini ditujukan bagi kelompok masyarakat dengan risiko tinggi dalam upaya meningkatkan ketrampilan pengasuhan' termasuk pelatihan dan layanan korban untuk menjaga agar perlakuan salah tidak terjadi pada generasi berikut. Kegiatan yang dilakukan di sini di antaranya dengan melalukan kunjungan rumah bagi orang tua yang baru mempunyai anak untuk melakukan sel( assessment apakah mereka berisiko melakukan kekerasan pada anak di kemudian hari. $. !en$egahan tersier
imaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan yang menjaga agar perlakuan salah tidak terulang lagi' di sini yang dilakukan adalah layanan terpadu untuk anak yang mengalami korban kekerasan' konseling' pelatihan tatalaksana stres. pada saat kasus kekerasan pada anak ditemukan' sebenarnya ada masalah dalam pengasuhan anak 0parenting disorder1 di belakang kejadian tersebut. Maka dari itu' dasar dari strategi pen$egahan adalah tersedianya se$ara luas akses untuk mendapatkan in(ormasi pengasuhan bagi para orang tua khususnya bagi mereka yang memiliki anak pertama. i sisi lain' anak dengan segala haknya harus pula dimengerti dan dipahami para orang tua sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas pemenuhan hak anak tersebut. Semua usaha yang dilakukan dalam rangka mengubah perilaku orang tua agar melek in(ormasi pengasuhan dan hak anak. membutuhkan upaya edukasi sejak dini dan terus menerus. Sehingga pendidikan sebagai bagian dari strategi pen$egahan kekerasan pada anak menjadi sangat penting.
RE$LECTION
udul essay yang saya buat adalah 2 Peran Perawat Komunitas Mencegah Perilaku kekerasan Pada Anak”. Topik ini saya angkat karena (enomena yang terjadi dalam
kehidupan sekitar kita' orangtua dan anak-anak dengan perilaku kekerasan merupakan satu kondisi yang sangat memprihatinkan. pada bulan Mei *+), ini saja kabar yang sedang santer diberitakan di media massa yaitu mengenai adanya kasus kekerasan dan penelantaran yang dilakukan oleh sepasang suami istri terhadap kelima anaknya. !elaku penelantaran anak tersebut salah satunya merupakan dosen disalah satu sekolah tinggi swasta di daerah awa
%arat. %elum lagi kasus-kasus kekerasan lainnya yang terjadi baik yang sudah terungkap maupun yang belum terungkap. 8al ini diharapkan bisa menjadi $ontoh dan pelajaran bagi orang tua lainnya. Sebagai perawat komunitas tentunya kita tidak ingin melihat generasi penerus kita nantinya menjadi generasi yang tidak sehat dan tidak berkualitas. !eran kita dalam hal ini adalah bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat untuk men$egah perilaku dan dampak buruk yang diakibatakan dari perilaku kekerasan pada anak ini melalui strategi-strategi
dalam
promosi
kesehatan
dengan melibatkan lintas
sektoral dan
multidisipliner sehingga masa depan anak bangsa dapat kita selamatkan. Kemiskinan
yang
seringkali
bergandengan
dengan
rendahnya
pendidikan'
pengangguran' dan tekanan mental umumnya dipandang sebagai (aktor dominan yang mendorong terjadinya kekerasan terhadap anak. Bemahnya penegakan hukum dan praktek budaya bisa berdampak pada (enomena kekerasan terhadap anak yang seringkali lepas dari jeratan hukum dan se$ara budaya diterima sebagai hal yang wajar dilakukan terhadap anak. #ronisnya disatu sisi permasalahan anak dianggap sesuatu yang penting hingga membutuhkan perhatian dan kepedulian yang serius tetapi disisi lain dalam realitasnya kekerasan terhadap anak dan penelantaran anak masih belum tertangani dengan baik. engan kata lain masih terjadi kesenjangan antara harga dan kenyataan. ari beberapa (aktor yang telah kita bahas diatas' maka perlu kita ketahui bahwa tindak kekerasan terhadap anak' sangat berpengaruh terhahap perkembangannya baik psikis maupun (isik mereka. leh karena itu' kita sebagai perawat komunitas perlu melakukan berbagai upaya guna men$egah dan menghentikan perilaku kekerasan terhadapa anak di masyarakat salah satunya yaitu dengan upaya pendekatan keperawatan komunitas dan keperawatan keluarga dengan memberikan sosialisasi akan pentingnya in(ormasi dan pengetahuan yang $ukup dalam mendidik anak selain itu juga para orang tua harus diyakinkan bahwa mereka adalah orang yang paling bertanggung jawab atas semua pemenuhan hak anak. Maka semua usaha yang dilakukan dalam rangka mengubah perilaku orang tua agar melek in(ormasi pengasuhan dan hak anak membutuhkan upaya edukasi yang terus menerus. engan demikian' pendidikan pengasuhan bagi orangtua sebagai bagian dari strategi pen$egahan kekerasan pada anak menjadi sangat penting sehingga diharapkan orang tua mampu mendidik anaknya kearah perkembangan yang memuaskan tanpa adanya tindak kekerasan.