PEMBAHASAN A. Peranan Bank dalam Perekonomian P e r b a n k a n m e r u p a k a n u r a t n a d i p e r e k o n o mi a n d i s e l u r u h b a n g s a . P e r b a n k a n d i I n d o n e s i a m e mp u n y a i p er a n a n y a n g s a n g a t p e n t i n g , s a l a h s a t u n y a m e n j a g a k e s t a b i l a n moneter yang di sebabkan atas kebijakannya terhadap simpanan masyarakat serta sebagai l a l u l i n t a s pembayaran. Bank sendiri merupakan suatu badan usaha y a n g t u j u a n n y a menghasilkan keuntungan atau laba. Dalam hal ini maka berlaku prinsip going concern yangartinya kegiatan usaha harus dilakukan terus-menerus tidak hanya sekali selesai lalu tidak berkelanjutan (Umi, 2006). Menurut Indriyo (2006) tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk memaksimumkan keuntungan dan meningkatkan kemakmuran pemiliknya.D a r i d u a t u j u a n u t a m a p e r u s a h a a n t e r s e b u t m a k a p i h a k m a n a j e m e n h a r u s menghasilkan keuntungan yang optimal serta pengendalian yang seksama terhadap kegiatanoperasionalnya terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Perbankan merupakanlembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu menghimpun dana darim a s y a r a k a t . B a n k m e m i l i k i p e r a n s e b a g a i p e r a n t a r a k e u a n g a n a n t ar a pi h a k - p i h a k y a n g memiliki dana. Bank juga berfungsi memperlancar lalu lintas keuangan yang berperan kepadamobilitas pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Krisis keuangan yang melanda Indonesiasejak pertengahan tahun 1997 memiliki dampak yang sangat buruk bagi perbankan.Keadaan seperti ini membuat sistem perbankan pada umumnya mengalami likuiditas jangka panjang. Hal ini akan berpengaruh pada penurunan rentabilitas bank. Bagi bank-bank y a n g p a d a d a s a r n y a s u d a h m e mp u ny a i p e r s o a l a n m e n d a s a r, m a k a h a l i n i a k a n s e m a k i n memperparah keadaan. Salah satu dampak buruk dari krisis moneter yang melanda Indonesiaadalah menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Sehingga kini perbankan mengalamitahap-tahap yang sulit. Krisis ini mempunyai dampak yang cukup luas, seperti banyaknya bank yang tidak mampu membayar kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah. Hal-hal tersebut memicu para pemilik dana untuk menarik kembali dana yang mereka simpan,karena khawatir akan keamanan harta yang mereka simpan di bank. 6 Kinerja yang dicapai suatu bank dan upaya manajemen p e r b a n k a n d a l a m mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan baik nasional maupun globaldapat mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap bank itu sendiri. Agar suatu bank dapat tumbuh dan berkembang, tentunya harus mempunyai kinerja keuangan yang baik dani n f o r m a s i y a n g d i s a j i k a n d a l a m k i n e r j a k e u a n g a n i n i d a p a t di g u n a k a n o l e h p i h a k - pi h a k terkait. Umumnya kesulitan keuangan tidak datang dalam waktu tiba-tiba, tetapi merupakan cerminan dari serangkaian keputusan keuangan yang tidak benar (Husnan, 2002).Fungsi utama perbankan dalam suatu perekonomian adalah untuk memobilisasi danamasyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada penggunaan atauinvestasi yang efektif dan efisien. Fungsi seperti itu dapat dikatakan sebagai “aliran darah” bagi perkembangan perekonomian dalam peningkatan standar taraf hidup. Fungsi lainnyaadalah sebagai lembaga penyedia instrumen pembayaran untuk barang dan jasa yang dapatd i l a k u k a n s e c a r a c e p a t e f i s i e n d a n a m a n . F u n g s i i ni a k a n b e r j a l a n a p a b i l a p e n j u a l d a n pembeli barang dan jasa meyakini bahwa instrumen yang digunakan untuk pembayarantersebut akan diterima dan dibayar oleh semua pihak dalam suatu transaksi dan transaksii k u t a n n y a . T a n p a a d a n y a k e p e r c a y a a n , m a k a f u n g s i d i m a k s u d t i d a k a k a n b e r j a l a n . Perbankan, khususnya bank-bank komersial (bank umum) mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah pemberian jasa-jasa yang semakin luas, meliputi pembayaran (transfer of f u n d s ) , m e n e r i ma t a b u n g a n , m e mb e r i k a n k r e d i t , p e l ay a n a n d a l a m f a s i l i t a s p e m b i ay a a n perdagangan di dalam dan luar negeri, penyimpanan barang-barang berharga, dan trustservice (jasa-jasa yang diberikan dalam bentuk pengamanan dan pengawasan harta milik). 7 BAB 5 PENUTUP A.Kesimpulan Dari penjelasan diatas saya dapat menyimpulkan, peranan Bank dalam perekonomianyaitu : 1. Menjaga kestabilan moneter 2. Untuk memobilisasi dana masyarakat, dengan s e c a r a t e p a t d a n c e p a t menyalurkan dana tersebut pada p e n g g u n a a n a t a u i n v e s t a s i y an g e f e k t i f d a n efisien. DAFTAR
PUSTAKA http://danzoo46.wordpress.com/fungsi-dan-peranan-bank-bagi-perekonomiannasional/ http://www.slideshare.net/amirawulandari/peran-perbankan-dalam-perekonomiandi-indonesia 8
PRODI DIII PERBANKAN SYARIAH STAIN JURAI SIWO METRO TA. 2012 / 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Bank sebagai agen pembangunan (agent of depelovement)
terutama bagi bank-bank milik pemerintah
diharapkan mampu memelihara kestabilan moneter. Memelihara kestabilan moneter salah satunya bisa dilakukan dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan keuangan membutuhkan jasa
bank
sehingga peran sebagai perantara keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian. Peranan bank yang sangat besar dan penting ini akan dapat benar-benar terwujud tentunya dengan dukungan pihak-pihak yang terkait dengan bank, tidak terkecuali individu-individu di masyarakat sebagai calon pengguna jasa bank. 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang tersebut diatas, maka dalam makalah ini kami memaparkan tentang: A. Apa peranan bank dalam pembangunan ekonomi? B. Bagaimana kronologi reformasi perbankan Indonesia?
C.
Bagaimana keadaan perbankan Indonesia pada masa krisis?
1.3 Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah yang terkait. Dan selain itu pula agar makalah ini dapat memperluas pengetahuan mahasiswa/pembaca tentang dunia perbankan Indonesia. BAB II PEMBAHASAN A. Bank dan Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga
perekonomian
bahu-membahu
mengelola
dan
menggerakkan semua potensi ekonomi agar beraya dan berhasil guna secara
optimal.
mempunyai
Lembaga
peranan
yang
keuangan, amat
khususnya
strategis
dalam
lembaga
perbankan
menggerakan
roda
perekonomian dalam suatu negara. Bankir-bankir yang mengelola bank-nya menurut sistem dan metode yang memacu tingkat produktivitas usaha para nasabah (baik industri, perdagangan mengambil
ataupun keputusan
petani), yang
akan
mampu
gemilang
bagi
melihat
kedepan
perkembangan
dan
ekonomi
negaranya. Negara kita yang telah berswasembada pangan dan mengekspor hasil-hasil industri, tidak lagi tergolong negara miskin, tetapi telah beralih statusnya
menjadi
negara
berpenghasilan
menengah.
Fasilitas
yang
diberikan bank menjangkau pula secara luas kepada seluruh lapisan masyarakat petani maupun para pedagang kecil melalui Kredit Usaha Kecil, Kredit Perumahan Rakyat, Kredit Perdagangan dengan berbagai kemudahan dan persyaratan-persyaratan yang lunak. Bagi usaha-usaha menengah dan besar, bank menyediakan kredit produksi dan ekspor-impor serta kredit distribusi berkala besar dengan jangkauan ke seluruh dunia. Dalam kaitan inilah bank disebut sebagai agent of development atau alat pemerintah
dalam membangun perekonomian bangsa melalui pembiayaan semua jenis pembangunan.1[1]
usaha 1.
Pengertian
Bank
Yang dimaksud dengan bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan keperluan orang akan kredit, baik dengan uang (dana) yang diterimanya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan uang baru dalam bentuk uang chartal dan uang giral.2[2] Dengan memperhatikan pengertian bank diatas maka dapat ditarik dua 1.1
fungsi (tugas) dari bank yaitu:3[3] Tugas bank sebagai perantara dalam perkreditan, yaitu dimana simpanan atau titipan uang yang diterima dari orang lain disalurkan untuk memuaskan
1.2
keperluan kredit oleh pihak-pihak lain yang memerlukan. Tugas bank sebagai badan yang memiliki kemampuan untuk mengedarkan uang baru, baik uang kertas bank oleh bank sentral maupun uang bank (demand deposits) olen bank-bank umum. Bank
adalah
lembaga
keuangan
yang
usaha
pokoknya
adalah
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.4[4] Menurut kami bank adalah suatu institusi atau lembaga dalam bidang keuangan yang tugasnya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
1 2 3 4
Fungsi dan tujuan utama dari pembentukan bank di Indonesia adalah sebagai agen pembangunan (terutama untuk bank-bank milik Negara) dan Financial Intermediary. (Ruddy Tri Santoso, 1996).5[5] Manfaat dari jasa-jasa perbankan adalah:6[6] 1) Working Balance, untuk menunjang prosedur transaksi harian suatu bisnis sehingga
dapat
memudahkan
proses
penerimaan
dan
pengeluaran
pembayaran transaksi tersebut. 2) Investement Fund, sebagai tempat investasi dari dana menganggur dengan harapan dari investasi tersebut diperoleh hasil bunga. 3) Saving Purpose, untuk tujuan keamanan penyimpanan uang, baik secara fisik (pencurian) maupun secara moril (inflasi, devaluasi, dan depresiasi). Inflasi adalah menurunnya nilai uang dibandingkan dengan harga barang dan terjadi secara terus menerus.7[7] Inflasi diartikan sebagai kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang berlangsung secara terus-menerus akibat tidak seimbangnya arus barang dan arus uang.8[8] Devaluasi adalah kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing dengan sengaja.9[9] Devaluasi berkaitan erat dengan perubahan kurs valuta asing. Devaluasi merupakan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri (valuta asing).10[10] 5 6 7 8 9 10
Depresiasi yaitu menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing karena mekanisme pasar.11[11] Devaluasi dan depresiasi merupakan penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing. Pada devaluasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadi karena adanya kebijakan pemerintah. Sementara pada depresiasi, penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta asing terjadi bukan karena adanya kebijakan pemerintah, tetapi akibat kekuatan permintaan dan penawaran mata uang di pasar
asing.12[12]
valuta
2.
Pengertian
Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita.13[13] Dengan adanya pembangunan ekonomi maka output suatu masyarakat
bertambah.14[14]
akan
Menurut kami, yang dimaksud pembangunan ekonomi yaitu suatu kegiatan ataupun usaha yang dilakukan atau direncanakan pemerintah untuk memajukan perekonomian negaranya, misalnya membangun sarana dan prasarana 3.
yang Arti
berkaitan Bank
dengan dalam
pembangunan
ekonomi.
Pembangunan 15[15]
Indonesia berusaha untuk membangun ekonominya melalui perencanaan yang diatur oleh pemerintah, baik pada tingkat nasional maupun pada 11 12 13 14 15
tingkat daerah, seperti REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Karena itu alat-alat produksi, sumber-sumber alam serta dana dalam masyarakat dikuasai oleh negara untuk disalurkan ke proyek-proyek ekonomi yang ditetapkan dalam perencanaan, seperti tabungan berjangka, TABANAS (Tabungan Pembangunan Nasional), TASKA (Tabungan Asuransi Berjangka). Lembaga keuangan bank memegang peranan yang sangat penting dalam usaha mobilisasi dana-dana dalam bentuk tabungan-tabungan seperti tersebut diatas. Dengan demikian tugas bank dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1) Sebagai badan untuk melaksanakan mobilisasi dana-dana masyarakat. 2) Sebagai badan penyalur dana-dana ke berbagai sektor ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah. Alat-alat yang digunakan untuk pembangunan ekonomi antara lain tabungan (saving), investasi (investment), kebijaksanaan fiskal dan kebijaksanaan moneter. Tabungan artinya kelebihan pendapatan dari pengeluaran atau sebagai pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi. Tabungan ini disimpan pada lembaga-lembaga keuangan seperti bank, Bank Tabungan Post, asuransi, deposito berjangka, TABANAS, TASKA, dan tabungan biasa. Kepada para penabung oleh bank diberikan bunga/bagi hasil. Ini merupakan keuntungan bagi orang yang menabung pada bank, karena setiap bulan atau setiap tahun si penabung memperoleh bunga/bagi hasil atas uang yang disimpannya. Semua tabungan ini akan menjadi produktif untuk kegiatan ekonomi. Investasi artinya usaha penanaman modal. Kebijaksanaan fiskal artinya kebijaksanaan perpajakan dan penetapan jumlah penerimaan pajakpajak,
serta
jumlah
dan
arah
dari
pengeluaran
pemerintah
untuk
memperoleh tujuan tertentu. Kebijaksanaan moneter artinya pengaturan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat untuk mendapatkan tujuan tertentu.16[16]
16
Bank
sangat
berperan
dalam
pembangunan,
karena
adanya
pembangunan itu juga tidak terlepas dari peran masyarakat. Masyarakat yang menggunakan fasilitas pembangunan diwajibkan untuk membayar pajak, yang kemudian bank disini dapat mengatur penghimpunan pajak dari masyarakat. Lantas, dana dari pemerintah untuk pembangunan pasti ada keterbatasan, kemudian bank
disini juga dapat membantu pemerintah
dalam hal tersebut. B. Perbankan Indonesia di Masa Krisis Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari’ah, dan juga BPR Syari’ah (BPRS). Dari waktu ke waktu kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia perbankan, juga tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam perekonomian, politik, hukum, dan sosial. Kondisi perbankan di Indonesia dapat dikelompokan dalam empat periode.17[17] Keempat periode itu adalah :18[18] 1) Kondisi perbankan di Indonesia sebelum
serangkaian paket – paket
deregulasi di sektor riil dan moneter yang dimulai sejak tahun 1980-an. Pada kondisi ini, bank tidak diarahkan untuk memobilisasikan dana seluas-luasnya ke seluruh anggota masyarakat, dan juga tidak diarahkan untuk mengembangkan perekonomian rakyat seluas-luasnya. 2) Kondisi perbankan di Indonesia setelah munculnya deregulasi sampai dengan masa sebelum terjadinya krisis ekonomi pada akhir tahun 1990-an. Tingkat inflasi yang tinggi serta kondisi ekonomi makro secara umum yang tidak bagus terjadi bersamaan dengan kondisi perbankan yang tidak 17 18
dapat memobilisasikan dana dengan baik. Untuk mengatasi situasi yang serba tidak menguntungkan ini, cara yang ditempuh pemerintah pada waktu itu adalah dengan melakukan serangkaian kebijakkan berupa deregulasi di sektor riil dan di sektor moneter.
3) Kondisi perbankan di Indonesia pada masa krisis ekonomi sejak akhir tahun 1990-an. Deregulasi dan penerapan kebijakkan-kebijakkan lain yang terkait dengan sektor moneter dan riil telah menyebabkan sektor perbankan lebih mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kinerja ekonomi makro di Indonesia. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama dan terhenti bahkan mengalami kemunduran total akibat adanya krisis ekonomi yang terjadi pada akhir tahun 1990-an. Krisis ekonomi yang pada awalnya hanya dipandang sebagai krisis moneter ini banyak menyebabkan perubahan dalam kondisi perbankan di Indonesia. 4) Kondisi perbankan di Indonesia pada saat sekarang ini. Tiga hal penting menandai kondisi terakhir sektor perbankan di Indonesia. Ketiga hal tersebut adalah : 1. Selesainya penyusunan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Munculnya API ini dipicu oleh adanya krisis perbankan dan krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia mulai tahun 1997. 2.
Serangkaian rencana dan komitmen pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia untuk membentuk atau menyusun : a. Lembaga penjamin simpanan b. Lembaga pengawas perbankan yang independent c. Otoritas jasa keuangan
3.
Kinerja perbankan yang lebih menunjukkan kondisi masa peralihan atau awal masa pemulihan dari krisis ekonomi ke arah kondisi perbankan yang lebih sesuai dengan praktik-praktik perbankan yang lebih baik. Kondisi Terakhir Perbankan Di Indonesia
Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Mulyaman D Hadad mengatakan, berdasarkan
data
perkembangan
terakhir,
keketatan
likuiditas
sudah
berkurang. sistem perbankan di Indonesia mulai kuat dan memiliki modal serta kinerja bagus yang tercipta karena membaiknya sistem pengawasan perbankan.19[19]
19