TEKNIK EKSPLOITASI PANAS BUMI TUGAS PENDAHULUAN
Nama
: Rangga Zanuariantana D
NIM
: 1401178
Kelas
: TP NonReg 2014
Dosen
: Tri Harist Nurbaya, ST
S1 TEKNIK PERMINYAKAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN 2017
Perbedaan Geothermal dengan Migas Untuk mengenal lebih jauh perbedaan antara Keduanya, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu apa aspek aspek yang mendukungnya, seperti lingkungan pembentukannya, susunan batuan, Reservoir dan Teknologi yang dipergunakan. Dilihat dari aspek lingkungan pembentukannya, lingkungan Geothermal dan Migas memiliki perbedaan yang mendasar dimana lingkungan pembentukan panas bumi berada pada Jalur Api atau Volcanik Arc yang biasanya terdapat di pegunungan dengan ketinggian tertentu, sedangkan minyak dan gas berada pada daerah cekungan busur belakang bumi atau Back Arc Basin yang biasanya terletak didaerah dataran rendah dan lautan.
Perbedaan Geothermal dan Migas Melihat dari karakter tipe batuan yang menjadi dasar dalam sebuah pengeboran batuan penyusun didaerah panas bumi berupa batuan vulkanik atau gunung api yang lebih keras dari pada batuan di daerah migas yang biasanya berupa batuan sedimen yang relative lebih lunak sehingga pada umumnya operasi pengeboran minyak dan gas lebih cepat dari panas bumi.
Jenis Batuan Geothermal dan Migas
Bila di analogikan minyak bumi atau panas bumi yang terkandung dalam perut bumi memiliki wadah atau rumah. Didalam perut bumi yang menjadi rumah bagi minyak bumi atau panas bumi disebut batuan reservoir. Batuan Reservoir adalah wadah di bawah permukaan yang bias mengandung minyak, gas dan panas bumi tentunya. Kandungan dalam reservoir panas bumi pada umumnya terdiri atas H2O Uap dan Air, sedangkan untuk minyak bumi adalah Hidrokarbon minyak dan gas.
Struktur Geologi Daerah Panas Bumi (Reservoir)
Secara umum teknologi yang digunakan oleh keduanya tidaklah berbeda. Perbedaan yang mendasar adalah pada jenis pahat yang digunakan. Karena batuan di area geothermal adalah batuan keras, maka di pergunakanlah pahat bertipe insert, Sedangkan diarea minyak dan gas, lazim digunakan pahat bertipe Milltooth yang digunakan untuk pengeboran batuan yang lunak.
Pahat Insert
Pahat Miltooth
Secara umum operasi pengeboran panas bumi lebih lama dari migas karena formasi batuannya lebih keras, oleh karenanya operasi pemboran panas bumi tidak menyebabkan kerontokan formasi sehingga tidak akan menyebabkan semburan seperti pemboran pada minyak di pemboran minyak dan gas panas bumi merupakan sumber energy panas yang terbentuk secara alami dibawah permukaan bumi.
Pengeboran Migas dan Geothermal
Manifestasi Permukaan
● Fumarole adalah lubang kecil yang memancarkan uap panas kering (dry steam) atau uap panas yang mengandung butiran-butiran air (wet steam). Apabila uap tersebut mengandung gas H2S maka manifestasi permukaan tersebut disebut Solfatar. Fumarole yang memancarkan uap dengan kandungan asam boric tinggi umumnya disebut Soffioni. ● Geyser didefinisikan sebagai mata air panas yang menyembur ke udara secara intermitent (pada selang waktu tak tentu) dengan ketinggian air sangat beraneka ragam, yaitu dari kurang dari satu meter hingga ratusan meter. Geyser merupakan manifestasi permukaan dari sistim dominasi air. ● Hot Spring (Mata Air Panas) merupakan aktifitas geotermal yang paling umum dijumpai. Mata air panas berlokasi dimana air datang dari sebuah sistem geotermal yang mencapai permukaan. Hot springs biasanya agak asam, bila netral umumnya berasosiasi dengan system air panas jenuh dengan silica dan menghasilkan endapan sinter. ● Hot Lake Merupakan danau vulkanik yang terletak pada daerah aktivitas geotermal yang masih memperlihatkan adanya gejala-gejala post vulkanik yang dibuktikan dari suhu air yang relatif panas dan memperlihatkan adanya kenampakan gelembunggelembung udara pada permukaan air. ● Silika Sinter adalah endapan silika di permukaan yang berwarna keperakan. Silika sinter merupakan manifestasi pernukaan dari sistim panasbumi yang didominasi air. Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang baik bagi keberadaan reservoir bersuhu >175 °C (High Entalphy Geothermal System). ● Mudpool adalah Kolam lumpur yang kenampakannya sedikit mengandung uap dan gas CO2, tidak terkondensasi, umumnya fluida berasal dari kondensasi uap. Penambahan cairan lumpur uap menyebabkan gas CO2 keluar. ● Warm Ground Gas-gas dan uap air yang naik kepermukaan akan menaikkan suhu disekitar daerah termal area sehingga suhu didaerah ini akan Iebih tinggi daripada daerah disekitarnya dan juga lebih tinggi dari suhu udara didekat pernmkaan bunti yang kadangkadang mencapai 30°C- 40°C. ● Hydrothermal Eruptions (Letusan hidrotermal) adalah Letusan hidrotermal disebabkan oleh pelepasan catastrophic dari air yang mendekati titik didih, sebuah letusan phreatic. Tidak ada debu, incandesence, or klastik yang meletus. Letusan hidrotermal bisa disebabkan oleh reduksi dari tekanan atasnya. Contoh hydrothermal eruptions : Waiotapu (New Zealand), Rotarua (New Zealand), Kawah Komojang Field (Java, Indonesia), Yangbajing (Tibet) Drilling induced.
Tipe Bit yang digunakan dalam Pemboran Geothermal
Umunya terdapat dua jenis bit yang digunakan dalam pengeboran lapangan geothermal, yaitu Roller-cone Bit dan Drag Bit.
1.Roller Cone Bit Roller Cone Bit adalah mata bor yang terdiri dari satu, dua atau tiga cones dengan gerigi yang menempel pada cone tersebut. Roller cone bit dengan tiga cone adalah mata bor yang sering digunakan pada pengeboran.Keuntungan menggunakan Roller cone bit yaitu: a.Dapat mengatasi pengeboran dengan kondisi yang kasar. b.Lebih murah dibandingkan dengan f ixed cutter bits. c.Lebih sensitif pada jumlah tekanan overbalance dan mempunyai indikator yang lebih baik dari tekanan formasi yang berlebihan. Mata bor ini sangat cocok digunakan pada abrasives and stone formations.
Bitakan menghancurkan bagian tubuh batuan yang kontak dengannya oleh gigi-gigi yang terletak pada ujung mata bor. Pada roller-cone bit terdapattiga kerucut yang akan bergerak bersamaan dan menghancurkan batu.
2.Dag Bit Drag bit ini tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor dengan gaya keruk dari blandenya. Pada masa yang lampau, biasanya untuk pemboran permukaan (spud in) dilakukan dengan bit ini, tetapi dewasa ini telah digeser oleh roller- cone bit. Letak jet nozzle pada drag bit ini dirancang agar supaya lumpur yang keluar dari rangkaian pipa bor langsung menyemprot blandernya, hal ini dimaksudkan agar blandenya tetap bersih pada waktu mengebor. Drag bit biasanya digunakan untuk membor formasi-formasi lunak dan plastik (lengket). Blande drag bit dibuat dari macam-macam baja paduan dan pada bagian muka (faced) yang keras umumnya diperkuat dengan tungsten carbide. Persoalan-persoalan yang timbul dalam penggunaan drag bit adalah : ● lubang bengkok ● lubang berdiameter kurang dari yang diminta (undergauge) ● balling (dilapisi padatan) pada pemboran formasi shale
Lubang bengkok dapat dikurangi dengan pemakaian drill collar, sedang undergauge dapat dikurangi dengan membuat otomatis pada nozzle, dimana bila bitnya rusak, nozzle bertumpu pada lubang dan tertutup secara otomatis, sehingga menaikkan tekanan pompa dipermukaan. Balling dapat dikurangi dengan menggunakan jet nozzle pada balandenya.