Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.
Kesehatan : Rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan.
Perumahan : Sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah.
Angkatan Kerja : Partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan.
Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi.
Ekonomi : Tingkat konsumsi perkapita.
Kriminalitas : Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
Perjalanan wisata : Frekuensi perjalanan wisata pertahun.
Akses di media massa : Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi.
pendekatan - pendekatan dalam pengkajian proses transformasi ekonomi
4. Karakteristik Industrialisasi
Mencakup cara pelaksanaan atau strategi pembangunan industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.
5. Keberadaan sumber daya alam
Ada kecenderungan bahwa negara yang kaya SDA mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, terlambat melakukan industrialisasi, tidak berhasil melakukan diversifikasi ekonomi (perubahan struktur) dari pada negara yang miskin SDA.
6. Kebijakan perdagangan luar negeri
Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup (inward looking policy), pola hasil industrialisasinya akan berkembang tidak efisien dibandingkan negara-negara yang menerapkan outward looking policy.
Faktor-faktor penyebab transisi ekonomi
1. Kondisi dan Struktur awal ekonomi dalam negeri
Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat.
2. Besarnya pasar dalam negeri
Pasar dalam negeri yang besar merupakan salah satu faktor insentif bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi.
3. Pola distribusi pendapatan
Merupakan faktor pendukung dari faktor pasar. Tingkat pendapatan tidaklah berarti bagi pertumbuhan industri-industri bila distribusinya sangat pincang.
Teori Hollins Chenery (teori transformasi struktural).
Teori Chenery memfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi di suatu negara yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
Diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi Agregat Demand, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), Agregat Supply (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
teori Arthur Lewis (teori migrasi)
Di pedesaan, pertumbuhan penduduknya tinggi sehingga terjadi kelebihan suplai tenaga kerja. Akibat over supply tenaga kerja ini, tingkat upah menjadi sangat rendah.
Sebaliknya, di perkotaan, sektor industri mengalami kekurangan tenaga kerja. Hal ini menarik banyak tenaga kerja pindah dari sektor pertama ke sektor kedua sehingga terjadi suatu proses migrasi dan urbanisasi. selain itu, tingkat pendapatan di negara bersangkutan meningkat sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi macam-macam produk industri dan jasa. Hal ini menjadi motor utama pertumbuhan output di sektor-sektor nonpertanian.
Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu perekonomian tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri sebagai sektor utama.
Peringkat pertumbuhan ekonomi indonesia
Pada posisi berapa perekonomian indonesia ?
Walau indonesia masih negara berkembang, ternyata indonesia punya data perekonomian bagus di dunia.
Indonesia sudah termasuk kelompok "The top 10 Emerging countries". Kelompok negara-negara berkembang yang paling maju. Bersama China, India, Brazil, Mexico, Afrika Selatan dsb. Indonesia terpilih untuk menjadi anggota G20 yang terdiri dari negara-negara maju dan negara-ngara bekembang (emerging countries)
Demikian pula diantara negara-negara terbesar didunia (termasuk negara-negara yang sudah maju) Indonesia telah mencapai posisi ke-16. Diperkirakan akan dan dapat meraih tempat yang lebih tinggi lagi. Posisi ke-7, melampaui berbagai negara di Eropa yang sudah lama tergolong negara yang maju. Sumber : http://thepresidentpostindonesia.com
Kasus di Indonesia
Perubahan struktur ekonomi boleh dikatakan cukup pesat. Periode sejak tahun 1983 hingga krisis ekonomi peran sektor-sektor primer cenderung menurun sedangkan sektor sekunder (seperti industri manufaktur; listrik, gas, dan air; serta kontruksi) dan sektor tersier (perdagangan, hotel, dan restoran, transport& komunikasi, bank& keuangan, dankegiatan-kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.
Pada sektor pertanian sendiri juga telah terjadi perubahan struktur ekonomi antar subsektor yang tidak seimbang dengan perubahan struktur pangsa penyerapan tenaga kerja. Beban penumpukan tenaga kerja yang terjadi saat ini pada sektor pertanian tidak terdistribusi dengan merata pada masing-masing subsektor, dimana hampir semuanyaditanggung subsektor tanaman pangan sehingga kondisi keluarga petani tanaman pangansemakin memprihatinkan.
Secara umum telah terjadi perbaikan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, terbukti komposisi penduduk dengan pendidikan setara pendidikan setara pendidikanmenengah ke atas semakin besar, sebaliknya komposisi penduduk dengan tingkat
Indikator Pembangunan Ekonomi
Konsepsi pembangunan ekonomi
Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita (Irawan dan M. Suparmoko, 6:2002). Di samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala sebuah Negara. Oleh karena skala yang besar tersebut, dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan pembangunan ekonomi masih sering mengalami kesulitan. Ditambah lagi ukuran tingkat kesejahteraan yang tidak sederhana karena meliputi banyak hal atau multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, ahli ekonomi pembangunan menyusun dan mengidentifikasikan berbagai indicator pembangunan.
Apa Itu Indikator?
Merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif . Sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal.
Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indikator - indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.
Saat ini kearah mana trend transformasi ekonomi indonesia ?
Indonesia Sedang Bertransformasi Menuju Ekonomi Kreatif dengan memanfaatkan SDM dan Teknologi
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) TriawanMunaf mengatakan, pemerintah sedang berupaya melakukan transformasi dari ekonomi ekstraktif yang bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam menjadi ekonomi kreatif.
Saat ini Bekraf membidangi 16 subsektor ekonomi kreatif yaitu fashion, film dan animasi, kuliner, kriya, seni rupa, seni pertunjukan, seni musik, arsitektur. Selain itu, desain komunikasi visual, desain produk, aplikasi dan games developer, periklanan, penerbitan, televisidan radio serta fotografi. Sumber : Kompas
Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat, ada sebuah indeks gabungan yang dikenal dengan Physical Quality of Line Index (PQLI) dan Indeks Kualitas Hidup (IKH). Indeks ini diperkenalkan oleh Morris D. Morris. Indeks Kulaitas Hidup (IKH) terdiri dari 3 indikator yakni,
tingkat harapan hidup,
angka kematian,
dan tingkat melek huruf.
INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER
Yaitu Indikator Sosial
Oleh Backerman, yang dibedakan menjadi 3 kelompok :
Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
Penyesuaian pendapatan masyarakat bandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yang tidak bersifat moneter (non monetary indicators).
Melalui indikator pendapatan perkapita ini Bank Dunia (2003) mengklasifikasikan negara menjadi tiga golongan, yaitu :
a) Negara berpenghasilan rendah (low-income economies)
Negara-negara ini memiliki Pendapatan perkapita Kurang atau sama dengan US$ 745 petahun.
b) Negara berpenghasilan menengah (middle-income economies)
Kelompok Negara ini memiliki Pendapatan perkapita lebih dari US$ 745 namun kurang dari US$ 8.626 pertahun
c) Negara berpenghasilan tinggi (high- income economies)
Negara di dalam kelompok ini mempunyai GDP perkapita sebesar US$ 9.206 atau lebih pada tahun 2001.
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
Indikator Pendapatan Per Kapita
Perekonomian dikatakan sedang tumbuh / berkembang apabila adanya serangkaian peristiwa yang timbul untuk mewujudkan peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka waktu panjang, sehingga sekalipun ada satu waktu di mana peningkatan pendapatan per kapita seolah-olah terhenti, tapi bila di waktu mendatang terjadi peningkatan , maka itu tetap dapat disebut terdapat pembangunan ekonomi.
Pendapatan per kapita seringkali digunakan pula sebagai indicator pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antara Negara-negara nmaju dengan Negara sedang berkembang. Pendapatan per kapita selain dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara juga dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai Negara.
INDIKATOR PEMBANGUNAN
Indikator pembangunan dapat memberikan gambaran mengenai lajunya perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang terjadi di berbagai negara. Selain itu, indikator pembangunan juga dapat dipergunakan untuk mengetahui syarat-syarat yang diperlukan oleh negara berkembang untuk menyamakan tingkat kehidupannya dengan negara maju. Indikator Pembangunan dapat terbagi 2 yaitu
(1) Indikator Pembangunan Moneter dan
(2) Indikator Pembangunan Non Moneter
Pembangunan Ekonomi
Pada umumnya diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin meningkat. Sebagai implikasi dari perkembangan ini diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.
Keberhasilan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi tergambarkan dari pencapaian suatu sasaran atau tujuan dari indikator pembangunan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu indikator harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi
Dengan adanya dampak-dampak positif maupun negatif, maka permasalahan yang paling penting bagi kita adalah bagaimana mempercepat proses transformasi perekonomian dengan memaksimalkan dampak positif yang bisa ditimbulkan, sekaligus meminimalkan kemungkinan negatif yang tidak diinginkan
Dampak positif proses transformasi perekonomian :
Peningkatan produksi pertanian yang dirangsang oleh perubahan sistem pertanian subsistence ke pertanian modern (agroindustri).
Penyerapan tenaga kerja (pengangguran) di perkotaan pada industri-industri baru.
Percepatan arus uang dan barang yang merangsang percepatan pendapatan perkapita masyarakat, yang pada gilirannya memperbaiki tingkat kesejahteraannya.
Dampak negatif proses transformasi perekonomian :
Hilangnya lahan pertanian (sawah dan non sawah), yang mengakibatkan para petani dan buruh penggarap kehilangan mata pencaharian.
Munculnya pengangguran struktural yang tidak mungkin tertampung seluruhnya pada sektor industri dan jasa.
Tingginya laju urbanisasi yang menjadikan beban kota semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial lainnya.
Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia
Proses perubahan struktur perekonomian di Indonesia ditandai dengan:
Merosotnya pangsa sektor primer (pertanian)
Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri)
Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
Penjelasan pdb indonesia
Kelompok 4
miyanah (15-004)
mayta putri (15-024)
ridhwan adjie (15-021)
vivi nadiani (15-067)
putri aulia (15-068)
TRANSFORMASI STRUKTURAL PEREKONOMIAN
Apa Itu Transformasi Struktural ?
Transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana masing-masing sektor akan mengalami proses transformasi yang berbeda-beda. Proses perubahan struktur ekonomi terkadang diartikan sebagai proses industrialisasi.
Transformasi struktural merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan dan penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi kelanjutan pembangunan
TRANFORMASI PERTANIAN KE INDUSTRI
Pada kenyataannya,pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak disertai dengan perubahan struktur tenaga kerja yang berimbang. artinya titik balik untuk aktivitas ekonomi tercapai lebih dahulu dibanding titik balik penggunaan tenaga kerja.
Sehingga terjadi masalah-masalah yang seringkali diperdebatkan diantaranya apakah pangsa PDB sebanding dengan penurunan pangsa serapan tenaga kerja sektoral dan industri mana yang berkembang lebih cepat, agroindustri atau industri manufaktur. Apabila transformasi kurang seimbang dikuatirkan akan terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya manusia pada sektor primer.
Bagaimana tranformasi struktur perekonomian indonesia ?
Indonesia memiliki potensi pembangunan paling lengkap dan luar biasa besarnya untuk menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berdaulat.
Pertama berupa 255 juta jiwa penduduk (terbanyak keempat di dunia) dengan jumlah kelas menengah yang cukup banyak (65 juta orang) merupakan human capital dan potensi pasar domestik yang sangat besar.
Kedua, kekayaan alam yang begitu beragam dan besar, baik yang terdapat di daratan, apalagi di lautan.
Ketiga, posisi geoekonomi yang sangat strategis, dimana 45% dari seluruh barang yang diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 trilyun dolar AS per tahun dikapalkan melalui laut Indonesia
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/29/2017
#
2
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
3/29/2017
#
3
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
3/29/2017
#
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
3/29/2017
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
3/29/2017
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
3/29/2017
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/29/2017
#
3/29/2017
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#