BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Islam adalah agama yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam hal pengkajian berbagai fenomena alam. Dimana sebagian besar fakta dan penjelasan (salah satu nya yaitu ilmu kimia) telah terkandung dengan jelas di dalam Al Qur'an. Nabi Muhammad SAW (Salallahu 'Alaihi Wassalam) mengatakan bahwa "Ilmu tanpa iman bencana, iman tanpa ilmu gelap". Dengan demikian harus dilakukan pengkajian fenomena alam dalam rangka pengembangan IPA dalam konteks mempertebal iman, takwa, dan sikap rohaniyah kepada Tuhan dengan berpijak pada sejarah bagaimana kejayaan Islam dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan sejak zaman pertengahan hingga sekarang adalah merupakan bentuk dari perubahan.
Ilmu Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari sifat-sifat, struktur, komposisi, dan perubahan materi. Ilmu Kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, obat-obatan, bahan bakar, bahan kontruksi bangunan, bahan indrustri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan ilmu kimia.oleh karena itu, peran ilmu kimia sangat dirasakan penting dalam kehidupan dan berbagai bidang kajian keilmuan.
Ilmu kimia yang ada saat ini merupakan bagian dari kehidupan yang ada di muka bumi. Di dalam agama islam kimia digunakan berbagai macam bidang seperti obat-obatan, makanan, bahan bangunan, kosmetik dan lain-lain. Perkembangan ilmu kimia menjadi pesat setelah digunakan metode ilmiah yang tidak terlepas hubungannya dengan matematik, karena data yang diperoleh adalah dari eksperimen secara kuantitatif.
Rumusan Masalah
Mengapa ilmu kimia itu penting dalam kehidupan ?
Bagaimana cara agar ilmu kimia dapat di terapkan pada agama islam ?
Apa saja kah penerapan ilmu kimia dalam agama islam ?
Tujuan
Dapat menjelaskan pentingnya ilmu kimia dalam kehidupan.
Dapat menjelaskan cara agar ilmu kimia dapat diterapkan pada agama islam.
Dapat menjelaskan penerapan ilmu kimia dalam agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Perkembangan Kimia dalam Islam
Kimia berkembang dalam dunia Islam melalui transformasi berbagai budaya intelektual. Pengaruh budaya ini sekaligus sebagai akar-akar sains Islam pada umumnya. Kimia dalam Islam mengembangkan sistem falsafahnya berhubungan erat dengan agama dan kepercayaan.
Kimia menggabungkan antara spiritual, kerajinan dan sifat-sifat magis dengan keadaan unsur-unsur alam khususnya dalam pengolahan logam dan obat. Ilmu kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para kimiawan Muslim di abad keemasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarah Barat pun mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan Muslim. Tak heran, bila dunia menabalkan kimiawan Muslim bernama Jabir Ibnu Hayyan sebagai 'Bapak Kimia Modern'. "Para kimiawan Muslim adalah pendiri ilmu kimia," cetus Ilmuwan berkebangsaan Jerman di abad ke-18 M. Will Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith, juga mengakui bahwa para kimiawan Muslim di zaman kekhalifahanlah yang meletakkan fondasi ilmu kimia modern.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potasium-senyawa penting dalam kehidupan manusia modern-merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer.
Pengertian ilmu kimia ditinjau dari segi agama islam
Kimia merupakan salah satu dari sekian banyak ilmu pengetahuan yang muncul sejak munculnya pemikiran ilmuan secara ilmiah, Kimia (dari bahasa Arab: كيمياء, atau kimiya = perubahan benda/zat atau bahasa Yunani: χημεία, atau khemeia) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.
Kimia ditinjau dari segi agama islam
Manusia tradisional ialah manusia yang memiliki kemampuan terbatas sehingga interaksinya dengan lingkungan hidupnya bersifat terbatas. Sebaliknya manusia modern mampu mengoptimalisasi segi-segi positif lingkungan hidupnya, menghindari segi negatifnya dan mampu mengubah lingkungan hidupnya manjadi lebih menguntungkan.
Dalam era industrialisasi, diperlukankemampuan manusia yang lebih unggul. Keunggulan manusia ini diperoleh dari hasil penggunaan akalnya yaitu melalui pengetahuan IPA dan Tekhnologi. IPA dan tekhnlogi juga memegang peranan penting dalam persaingan ini, peranan teknologi menjadi factor yang menentukan, sehingga wajarlah bila pengembangan tekhnologi harus dilakukan secara sistematis, terarah dan bertahap.
Kimia ditinjau dari Ilmu Pengetahuan Barat
Pada akhir abad ke-17, ilmu kimia berkembang setelah Antoine (Auzent Cavoisier) melalui metode ilmiah, yaitu metode dengan pengamatan-pengamatan yang menghubungkan kenyataan, mengemukakan perkiraan dan mengujinya serta akhirnya menarik kesimpulan. Lavoisier menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat yang diambil dari uadara. Yoseph Pristly berexperimen dengan cahaya matahari pada serbuk merah dan mendapatkan zat cair dan zat tak berwarna, zat tersebut oleh Lavoisier disebut oksigen.
Pemanfaatan Ilmu Kimia Dalam Kehidupan
Ilmu kimia bermanfaat dalam kehidupan, yaitu:
Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, terutama bahan makanan dari tanaman.
Menemukan berbagai penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit pada tanaman pertanian
Ilmu kimia pada Ayat-ayat Al-Quran
*Unsur-unsur atau elemen yang terdapat pada sesuatu kejadian "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, Karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan."[Al-Baqarah:74]
"Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya Hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur." [Al-A'raaf:58]
*Unsur kimia di dalam madu petunjuk kepada kekuasaan Allah merubah struktur, sifat dan kegunaan berbagai unsur.
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."[An-Nahl:68-69]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat-ayat yang membahas mengenai ilmu pengetahuan, dimana belakangan ini manusia semakin banyak menemukan penemuan khususnya tentang ilmu kimia faktanya tedapat pada ayat-ayat Al-Qur'an seperti Al-Baqarah:74, Al-A'raaf:58, An-Nahl:68-69. Ilmu pengetahuan sains merupakan hal yang ditemukan oleh manusia melalui suatu proses pengkajian dan dapat diterima di dalam ayat-ayat al- quran.
B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, khususnya bagi calon pendidik dan mahasiswa untuk melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sebenarnya.
5