Persamaan dan Perbedaan Perencanaan (Konvensional) dengan Perencanaan Strategik Bidang Pendidikan
A. Perencanaan Pendidikan Pendidikan
Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut para pakar dapat dibaca pada penjelasan dibawah ini : a. Menurut, a. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Yusuf Enoch adalah suatu suatu proses proses yang yang yang yang mempers mempersiap iapkan kan seperan seperangka gkatt Perencanaan Perencanaan Pendidikan, adalah alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta menyeluruh suatu Negara. b. Beeby, b. Beeby, C.E. C.E. Perencanaan Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa depan dalam hal menentukan menentukan kebijaksanaan kebijaksanaan prioritas, prioritas, dan biaya pendidikan pendidikan yang mempertimbangka mempertimbangkan n keny enyataa ataan n kegia egiata tan n yang ang ada ada dalam alam bid bidang ang eko ekonom nomi, soci social al,, dan dan polit olitik ik untu ntuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut. c. Menurut c. Menurut Guruge (1972) Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan. d. Menurut d. Menurut Abert Abert !"terson !"terson (Don A#"$ 197%) Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh kegiatankegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial. e. Menurut Coo$bs (19&2) (19&2) Pere Perenca ncana naan an pend pendid idika ikan n suat suatu u pene penerap rapan an yang yang rasio rasiona nall dian dianali alisi siss siste sistema matis tis prose prosess perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta didik dan masyarakat. f. Menurut Y. Dror (197%) (197%) Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan caracara optimal untuk pembangunan ekonomi dan social secara menyeluruh dari suatu Negara. Jadi, #ef'n's' erenc"n""n en#'#'"n apabila en#'#'"n apabila disimpulkan dari beberapa pendapat tersebut, adalah suatu proses intelektual yang berkesinambungan dalam menganalisis, merumuskan, dan menimb menimbang ang serta serta memutu memutuska skan n dengan dengan keputu keputusan san yang yang diambi diambill harus harus mempun mempunya yaii konsist konsistens ensii taat taat asas! asas! interna internall yang yang berhub berhubung ungan an secara secara sistemat sistematis is dengan dengan keputu keputusan san-keputusan keputusan lain, baik dalam bidang-bid bidang-bidang ang itu sendiri sendiri maupun maupun dalam bidang-bidang bidang-bidang lain dalam pembangunan, dan tidak ada batas waktu untuk satu jenis kegiatan, serta tidak harus selalu satu kegiatan mendahului dan didahului oleh kegiatan lain. "ecara konsepsional, bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara, sifat, dan proses proses pengam pengambil bilan an keputu keputusan san,, sehingg sehinggaa nampak nampakny nyaa dalam dalam hal ini terdapat terdapat banyak banyak
komponen yang ikut memproses di dalamnya. #dapun komponen-komponen yang ikut serta dalam proses ini adalah : $. %ujuan %ujuan pembangu pembangunan nan Nasional Nasional bangsa bangsa yang akan mengamb mengambil il keputusan keputusan dalam rangka rangka kebi kebijak jaksan sanaa aan n nasi nasion onal al dala dalam m rang rangka ka kebi kebijak jaksan sanaan aan nasio nasiona nall dalam dalam bida bidang ng pendidikan. &. 'asalah 'asalah strategi strategi adalah adalah termasuk termasuk penang penangana anan n kebijak kebijakan an policy policy!! secara secara operasi operasiona onall yang yang akan akan mewa mewarn rnai ai pros proses es pelak pelaksan sanaan aan dari dari pere perenc ncan anaan aan pend pendid idik ikan an.. 'aka 'aka ketepatan pelaksanaan dari perencanaan pendidikan. "ejarah perkembangan perencanaan pendidikan Perencanaan pendidikan di (ndonesia mengikuti perencanaan pembangunan nasional atau yang lebih di kenala dengan )*P*+(%# kurun waktu antara $-$/, dan program pembangunan *konomi Nasional $-&001, serta Program Pembangunan Jangka 'enengah Nasional &001-&00, sebagai berikut: Pada )*P*+(% )*P*+(%# # ( tahun $/-$2 $/-$2 perencanan perencanan pendidikan pendidikan nasional dibebankan dibebankan kepada 3adan Pengenmbangan Pendidikan 3PP! yang berada dibawah naungan 4epartemen Pendidikan dan 5ebudayaan dengan tugas utama membantu menteri dalam bidang penelitian dan perencanaan pendidikan sertamengadakan penyempurnaan dalam rangka penegmbangan pendidikan. Pada Pada tahun tahun $2 $2 dibent dibentuk uk 3adan 3adan Peneli Penelitian tian dan Pengem Pengemban bangan gan Pendid Pendidika ikan n dan 5ebudayaan 3P65! dan kemudian 3P65 membentuk suatu 7Proyek Perintis Perencanaan (ntegral Pendidikan 4erah8 atau P)9PP(P4# di "umatra 3arat dan Jawa %imur. Pada Pada tahun tahun $/0 $/0 di lingku lingkunga ngan n 4eparte 4epartemen men Pendid Pendidika ikan n dan 5ebuda 5ebudayaa yaan n telah telah dilaksanakan 7"istem 'ekanisme perencanaan %ahunan %erpadu rutin dan Pembangunan8 sebag sebagai ai upay upayaa meny menyatu atuka kan n pend pendapa apatt dan dan piki pikiran ran serta serta gaga gagasa san n dala dalam m mere merenc ncan anak akan an pendidikan dan kebudayaan. kebudayaan. "elanjutnya pada )epelita (( dan seterusnya perencanaa pendidikan di (ndonesia di koordinasikan oleh 3iro Perencanaan 4epartemen Pendidikan dan 5ebudayaan 4epartemen Pendidikan Nasional! sekarang. Pada tahun $/6 muncul gagasan untuk melakukan perencanaan pada daerah tingkat (( kabupaten 5ota, dimana perencanaan pendidikan diarahkan pada perencanaan yang lebih rasional, lebih komfrehensif, lebih nyata dan tegas seta lebih di sesuaikan dengan kondisi sosiografis dan potensi dareah masing-masing. 5ebi 5ebijak jakan an pere perenca ncana naan an pend pendid idik ikan an kurn kurn wakt waktu u $2 $2-$ -$ / / teru teruss meng mengala alami mi peningkatan dan penyempurnaan baik dari unsur kulitatif, kuantitatif, maupun dari sisi anggara anggaran. n. 5urun 5urun waktu waktu ini pemeri pemerintah ntah terus terus mengir mengirimk imkan an tenga-t tenga-tena enaga ga perenc perencana anaan an
pendidikan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di 'ntern"t'on" for E#uc"t'on "nn'ng ((*P! dibawah naungan ;N*"<9 P33 di Paris. "eiring dengan tuntunan )eformasi pada tahun $/,dan dikeluarkannya undangundang mengenai otonomi daerah serta pada era program pembangunan *konomi Nasional $-&001 serta )encana Pembangunan jangka menengah Nasional &001-&00 perencanaan pendidikan diitik beratkan pada daerah tingkat satu dan lebih dititik beratkan lagi pada daerah tingkat satu dan lebih dititik beratkan lagi daerah tingkat dua dengan dibentuknya 4inasPendidikan dan sub dinas seksi dinas pada masing-masing 5abupaten 5ota. #rah pembanguan bidang pendidikan nasioanl pada program pembangunan *konomi Nasioanl P)9P*N#"! $-&001 seacar gari besar adalah mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan, meningkatkan mutu kesejahteraan tenaga pendidik, memberdayakan lembaga pendidikan sebagai pusat kebudayaan, nilai, s ikap dan kemampuan, melakukan pembaruan dan pemantapan sistem pendidikan termasuk pembaruan dan kurikulum dan pelaksanan desentralisasi pendidikan, meningkatkan kulitas lembaga pendidikan dalam menghadapi perekembangan ilmi pengetahuan, teknologi dan seni serta mengembangkan sumber daya manusia sedini mungkin. "edangkan pada )encana Pembangunan Jangka 'enengah Nasional &0001-&00 diarahkan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas dengan sasaran : menigktakan presentase siswa yang menamatkan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun= meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen pelayanan pendidikan.>6? 3. %ujuan dan @ungsi Perencanaan Pendidikan $. %ujuan Perencanaan Pendidikan Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. "ebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan. 3anyak tujuan yang hendak dicapai dari perencanaan pendidikan sebagai berikut : a.
'enyajikan rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat tingkat nasional
yang berwenang. b. 'enyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidangsatuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan.>1? c. 'encari kebenaran atas fakta-fakta yang diperoleh atau yang akan disajikan agar dapat diterima oleh stake holder pendidikan.
d. 'enentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dan diorientasikan pada masa depan. e. 'eyakinkan secara logis dan rasional kepada stake holder pendidikan terhadap pendidikan. >2? &. @ungsi Perencanaan Pendidikan @ungsi perencanaan pendidikan sama seperti fungsi perencanaan pada umumnya yaitu: a.
"ebagai pola dasar dan petunjuk dalam mengambil keputusan tentang bagaimana mencapai
tujuan dan jalan apa yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. b. "ebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pendidikan. c. 'enghindari dari pemborosan sumber-sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam. d. "ebagai alat pengembangan penjaminan kualitas pendidikan. e. "ebagai upaya untuk memenuhi dan mewujudkan akuntabilitas le mbaga pendidikan. f. 'empersiapkan keputusan-keputusan atau alternatif-alternatif kebijaksanaan untuk kegiatan masa depan dalam pembangunan pendidikan.>? <. Jenis-jenis Perencanaan Pendidikan a. 'enurut besarannya $. Perencanaan 'akro #dalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada yingakt nasional. )encana pembagunan nasional meliputi rencana pada bidang ekonomi dan sosial. 4ipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai negara khususnya dalam bidang peningkatan "4'! adalah pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan tenaga pembangunan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. "ecara kuantitatif pendidikan harus menghasilkan tenaga yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan pembangunan. "edangkan secara kualitatif harus dapat menghasilkan tenaga pembanguan yang terampil sesuai dengan bidangnya dan memilik jiwa pancasila. ;ntuk melaksanakan fungsi perencanaan makro ini, strategi pendidikan hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut : a! %ujuan pendidikan nasional telah dirumuskan dengan jelas. %ujuan ini dijabarkan menjadi tujuan-tujuan yang lebih spesifik. b! Pemerintah memegang peranan utama dalam pengambilan keputusan dan menciptakan c! d! e! f!
mekanisme kerja yang efektif. "umber-sumber pembiayaan harus dimobilisasikan dari sektor yang ada. Prioritas harus disusun, baik yang berkenaan dengan bentuk, tingkat dan jenis pendidikan. #lokasi biaya harus disediakan menurut prioritas yang telah ditetapkan. Penilaian yang berkesinambungan harus selalu dilaksanakan dan program direvisi
berdasarkan penilaian itu. g! Pelaksanaan pendidikan mendapat latihan sesuai dengan tugas yang akan dikerjakannya.
&. Perencanaan 'eso 5ebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan keddalam program-program yang berskala kecil. Pada tingkat ini perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan dengan departemen atau unit-unit. Pertanyaan yang perlu dijawab dalam perencanaan meso mempunyai kesamaan dengan pertanyaan untuk tingkat makro, tetapi lebih terperinci dan kebebasannya dibatasi oleh apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan tingkat makro. 6. Perencanaan 'ikro Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat institusional dan merupakan penjabaran dar perencanaan tingkat meso.
operasional mudah diukur, peranan keberhasilan unit-unit mudah dibandingkan dan sekaligus dapat dijadikan ukuran keberhasilan. #rtinya, rencana oprasional berfungsi sebagai instrumen yang cukup halus dan tajam untuk mengenali keadaan waktu lampau dan bisa atau akan dijadikan alat atau teknik perencanaan berikutnya. >? b. 'enurut jangka waktunya $. Perencanaan jangka pendek Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 2 tahun, sering disebut sebagai rencana operasional. &. Perencanaan jangka menengah Perencanaan jangka menengah mencangkup kurun waktu pelaksanaan 2-$0 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional. 6. Perencanaan jangka panjang Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu di atas $0 tahun samapai dengan &2 tahun. Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan perencanaan jangkla pendek. 4engan demikian perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari rencana 2 tahun, tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri. 5egiatan-kegiatan apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunanA secara garis besar jenis kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut: $. Penyusunan kebijakan umum &. Penyusunan kebijakan teknis 6. Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksanaan 1. Penyempurnaan program 2. Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek ;59P! . (dentifikasi proyek . Penyusunan pra-4;P 4aftar ;sulan Proyek! /. Penyusunan 4;P 4epdikbud . Pembahasan 49P, antara 4epdikbud, 3apenas dan 4epartemen 5euangan $0. Penyusunan ;59P $$. Penyusunan Pra-4(P 4aftar (sian Proyek! $&. Pembahasan Pra-4(P, antar 4epdikbud, 3appenas, dan 4irjen #nggaran $6. Penyempurnaan ;59P $1. Penyeleseian 4(P dari konsep 4(P yang telah disetujui!.>/?
4. Prosedur Perencanaan "etiap kegiatan mempunyai prosedur, yaitu suatu cara yang ditempuh dalam kegiatan itu untuk mencapai apa yang dicita-citaka. Prosedur dalam perencanaan adalah cara yang
ditempuh oleh perencana untuk merealisasi usahanya agar dapat terwujud suatu konsep perencanaan. Prosedur perencanaan adalah langkah-langkah yang ditempuh dalam proses perencanaan. Prosedur yang ditempuh oleh setiap perencana pendidikan seringkali bervariasi, tetapi dalam garis besarnya adalah sama. Prosedur perencanaan pendidikan akan membahas tentang perencanaan partisipatori yaitu suatu perencanaan yang dikerjakan bersama oleh wakil-wakil peminat pendidikan baik dari kalangan lembaga pendidikan maupun dari kalangan masyarakat. 3agian lain yang dibahas adalah tentang ramalan dan pemrogaman forec"st'ng ! dan pengambilan keputusan. 5etiga bagian itu adalah merupakan langkah umum dalam membuat rencana tertentu dalam pendidikan. $. Perencanaan partisipatori 5ata partisipatori berasal dari partisipasi yaitu pelibatan seseorang atau beberapa orag dalam suatu kegiatan. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu kegiatan. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan
beberapa
yang
berkepentingan
dalam
merencanakan
sesuatu
yang
dipertentangkan dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan , seperti perencana di tingakat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah, dan para kepala sekolah. Perencanaan partisipatori banyak melibatkan orang-orang daerah yang memiliki kepentinagn atas objek yang direncanakan. &. )amalan dan pembuatan program forec"st'ng ! *orec"st'ng mempunyai arti ganda, arti yang pertama adalah ramalan yang terbatas, yaitu apa kira-kira yang akan terjadi di lingkungan organisasi pendidikan pada masa yang akan datang. #tau perubahan apa kira-kira yang akan terjadi dalam masyarakat di lingkungan lembaga pendidikan. 'isalnya ramalan tentang peledakkan jumlah penduduk, ramalan tentang pengaruh computer yang pesat memasuki kehidupan manusia, ramalan tentang perubahan hubungan sosial di masyarakat dan sebagainya.
mengidentifikasi kondisi organisasi yang sekarang. #rtinya kekuatan, kemampuan, dan potensi apa saja yang sudah dimiliki oleh organisasi perlu diketahui secara jelas. 3egitu pula kelemahan-kelemahan organisasi itu perlu diidentifikasi. "esudah hasil identifikasi keadaan organisasi pendidikan ini dikaitkan dengan hasil ramalan tentang perubahan lingkungan barulah membuat ramalan tentang perubahan lingkungan barulah membuat ramalan tentang kegiatan program untuk mengantisipasi perubahan tersebut. Jadi forec"st'ng dalam artinya yang lengkap atau luas mempunyai tiga macam kegiatan: a. 'eramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada lingkungan masyarakat baik yang dekat maupun yang jauh, yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan lembaga pendidikan. b. 'engidentifikasi kemampuan, potensi, dan situasi lembaga pendidikan itu sendiri termasuk sumber-sumber pendidikan. 3egitu pula kelemahan-kelemahan yang ada dalam organisasi diidentifikasi seluruhnya. c. 'eramalkan atau membuat program baru untuk menyongsong atau mengantisipasi perubahan lingkungan, agar lembaga pendidikan dan masyarakat lingkungan berjalan berimbang sama-sama memberi keuntungan.>? 6. Pengambilan keputusan "etiap kegiatan pendidikan selalui disertai dengan pengambilan keputusan, sebab sebelum diputuskan rencana kegiatan itu tidak boleh dilaksanakan. Bang mengambil keputusan pada umumnya adalah manajer tertinggi atau administrator tertinggi atau tim manajer. %etapi kegiatan diluar rutin dapat diputuskan oleh pejabat orang lain, sebab kegiatan ini biasanya dilakukan oleh suatu panitia. 4alam hal ini ketua panitialah yang memutuskan atas kesepakatan bersama. 5emudian keputusan diserahkan kepada manajer para manajer atau administrator pendidikan. #dministrator beserta staf atau badan tertentu kemudian mempertimbangkan apakah keputusan panitia ini dapat dilaksanakan dalam kegiatan rutin apa tidak. *.
(mplementasi Perencana pendidikan (mplementasi atau perencanaan pendidikan sendiri merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang terkait dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya. @ungsi dari setiap keputusan publik juga diintegrasikan dengan keputusan-keputusan lainnya. Proses perencanaan pendidikan di (ndonesia diarahkan pada relevansi, efisiensi, dan efektivitas pendidikan, sehinga sasaran pendidikan akan tercapai sesuai dengan tujuan yang telah digariskan. (ni pada awalnya adalah pendekatan perencanaan konvensional.. Canya saja dalam tataran implementasi, apa yang telah digariskan seringkali berbeda dengan kenyataan di lapangan, sehinga optimalisasi kinerja manajemen pendidikan belum berjalan sesuai harapan. 4alam hal inilah, diperlukan perencanaan strategik yang tanggap
terhadap tuntutan perubahan, tanpa melupakan misi, visi, mandat dan nilai-nilai yang telah ditetapkan. Paradigma perencanaan lama yang bersifat sentralisasi juga telah bergeser dengan lahirnya ;ndang-undang No. && %ahun $ jo No. 6& %ahun &001 tentang 9tonomi 4aerah dan ;ndang-undang No. &2 %ahun $ tentang Perimbangan 5euangan Pusat dan 4aerah. ;ndang-undang ini memberi kewenangan yang lebih luas pada provinsi, kabupaten dan kota untuk mengelola daerahnya masing-masing sesuai dengan aspirasi masyarakat dan potensi yang dimilikinya. 4an, tentu juga, agar pemerintah daerah bisa bersikap adaptif dan kreatif terhadap perubahan lingkungan eksternal yang cepat dan dinamis. 4engan digariskannya kebijakan tentang 9tonomi 4aerah, termasuk di bidang penyelenggaraan pendidikan, maka implikasinya berdampak pada perubahan sistem perencanaan.>$0? +ogika dasar dari implementasi adalah bahwa dalam lingkungan dunia yang berubah secara pesat dan tak menentu, suatu organisasi memerlukan kemampuan untuk perubahan perencanaan dan manajemen secara cepat. 'aka kemampuan untuk senantiasa melakukan penangkapan lingkungan eksternal dari organisasi, serta upaya terus-menerus untuk senantiasa melakukan penelaahan kemampuan dan kelemahan internal, menjadi prasyarat bagi organisasi untuk tetap strategik dan relevan. Pada perencanaan konvensional yang merupakan paradigma lama, perencanaan berangkat dari penetapan tujuan jangka panjang. 3erdasarkan tujuan tersebut, segenap daya dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. "ebaliknya, perencanaan strategik memiliki logika yang berbeda. Justru perencanaan strategik berangkat dari misi, mandat, dan nilai-nilai yang menjadi dasar suatu organisasi untuk berkembang, serta visi organisasi di masa mendatang. #nalisis yang mengaitkan antara misi dan visi, serta perkembangan lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal ini, akan membawa organisasi menemukan arah menuju yang paling strategik. 4engan begitu, organisasi akan tetap menjadi relevan. 4i sisi lain, organisasi juga tidak mungkin menjadi pendukung yang efektif bagi kesejahteraan komunitasnya, kecuali organisasi tersebut meningkatkan kemampuannya untuk berpikir dan bertindak strategik.>$$?
4alam penentuan kebijakan sampai kepada palaksanaan perencanaan pendidikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : siapa yang memegang kekuasaan, siapa yang
menentukan keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan. %erutama dalam hal pemegang kekuasaan sebagai sumber lahirnya keputusan, perlu memperoleh perhatian, misalnya mengenai system kenegaraan yang merupakan bentuk dan system manajemennya, bagaimana dan siapa atau kepada siapa dibebankan tugas-tugas yang terkandung dalam kebijakan itu. Juga masalah bobot u ntuk jaminan dapat terlaksananya perencanaan pendidikan. Cal ini dapat diketahui melalui outut atau hasil system dari pelaksanaan perencanaan pendidikan itu sendiri, yaitu dokumen rencana pendidikan. 4ari beberapa rumusan tentang perencanaan pendidikan tadi dapat dimaklumi bahwa masalah yang menonjol adalah suatu proses untuk menyiapkan suatu konsep keputusan yang akan dilaksanakan di masa depan. 4engan demikian, perencanaan pendidikan dalam pelaksanaan tidak dapat diukur dan dinilai secara cepat, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, khususnya dalam kegiatan atau bidang pendidikan yang bersifat kualitatif, apalagi dari sudut kepentingan nasional. Urgensi Perencanaan Pendidikan 4alam menetapkan perencanaan pendidikan secara garis besar memiliki keuntungan dari Pentingnya Perencanaan Pendidikan. 4engan melakukan perencanaan pendidikan para pelaku pengembangan pendidikan dapat memberikan bimbingan arah bagaimana perencanaan pendidikan dapat dijalankan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan agar tidak melenceng, dimana tujuan perencanaan pendidikan merupakan orientasi tujuan yang akan dicapai. Pentingnya perencanaan pendidikan juga berfungsi sebagai antisipasi terlebih dahulu terhadap hambatan atau resiko yang akan di alami pada saat perencanaan pendidikan di implementasikan secara nyata, dengan mengetahui itu maka para pelaku pengembangan pendidikan sudah mempersiapkan solusi yang terbaik terhadap resiko yang akan dialami atau pun dapat meminimalisir resiko yang akan diterima nanti sehingga tujuan dari perencanaan dapat dicapai dengan maksimal. 5esemuaan pentingnya perencanaan pendidikan dapat dijelaskan pada tujuan perencanaan pendidikan dan manfaat perencanaan pendidikan. Tujuan Perencanaan Pendidikan Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. "ebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara hasil yang dicapai dengan harapan. 4ilihat dari pengambilan keputusan tujuan perencanaan adalah : $. Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat tingkat nasional yang berwenang. &. 'enyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidangsatuan kerja yang bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan. %ujuan perencanaan pendidikan menurut 4ahana, 9P and 3hatnagar, 9P. $/0= 3anghart, @.D and %rull, #. $0! #da beberapa tujuan perlunya penyusunan suatu perencanaan pendidikan, antara lain: $. ;ntuk mengetahui standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu untuk mencocokkan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi pendidikan dengan program atau perencanaan yang telah disusun. 4engan standar yang telah ditetapkan dapat dinilai sejauh mana perencaan pendidikan telah dilasanakan dan apa saja yang perlu lebih diperbaiki. &. ;ntuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan. Perencanaan pendidikan
6.
1.
2.
.
.
/.
memberikan secara jelas waktu yang tepat dalam melaksanakan perencanaan pendidikan dapat di terapkan dengan pertimbangan bayak hal pendukungnya agara dapat tercapai dengan baik. 5emudian juga dijelaskan bagaimana tahapan atau langkah yang sistematis yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan pendidikan seperti dengan cara memperatikan kemajuan %eknologi (nformasi, jumlah penduduk yang terus meningkat dan kebutuhan dunia kerja saat ini. ;ntuk mengetahui siapa saja yang terlibat struktur organisasinya! dalam pelaksanaan program atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan baik menyangkut aspek akademik-nonakademik. Perencanaan pendidikan juga berfungsi dalam menetapkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan perencanaan pendidikan dengan menempatkan seseorang dengan keahlian dan komposisi yang dimiliki sehingga tidak terjadi salah penempatan posisi yang tidak sesuai dengan keahlian seseorang, dengan tujuan agar semua pihak dapat menjalankan tugas atau fungsinya masing-masing dengan baik sehingga tujuan perencanaan pendidikan dapat tercapai ke arah yang baik. ;ntuk mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 4engan perencanaan pendidikan yang menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan keahlian, hal ini akan memberikan keuntungan dikarenakan dapat memaksimalkan biaya dengan membayar seorang pegawai dari hasil rekrut yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang akan menyebabkan kualitas dari pekerjaan akan baik. ;ntuk meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak efisien, baik dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan. 4engan perekrutan peagawai yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dapat menghindari kegiatan atau pekerjaan yang tidak produktif dan tidak efisien dalam memanfaatkan sumberdaya, biaya yang di keluarkan pun sesuaikan dengan anggaran, tenaga dan waktu yang diperlukan dilakukan dengan efektif dan efisien. ;ntuk memberikan gambaran secara menyeluruh 'ntegr" ! dan khusus sef's' ! tentang jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan. 4alam perencanaan pendidikan dapat mendiskripsikan proses dari seluruh rangkaian yang dilakukan dalam melaksanakan perencanaan pendidikan baik secara umum dan khusus. Cal ini akan memberikan keuntungan dalam mempersiapkan semua yang dibutuhkan dan apa saja yang mempengaruhi, manfaat dalam penerapan perencanaan pendidikan. ;ntuk menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi pendidikan sebagai Esuatu sistem. Pentingnya perencanaan pendidikan dapat menghubungkan dari semua sub pekerjaan yang berbeda tugas dan fungsinya, melalui perencanaan pendidikan semua sub pekerjaan tersebut dapat sailing dihubungkan dan saling terkait dan membutuhkan dalam pencapaian tujuan sehingga semua menjadi satu kesatuan suatu sistem. ;ntuk mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi organisasi pendidikan. 4engan melakukan perencanaan pendidikan,pelaku pendidikan dapat menganalisis peluang, hambatan, tantangan dan kesuliatan melalui analisis "D9%. 4alam analisis "D9% terdapat faktor dominan dan faktor penghambat, faktor dominan seperti kekuatan dan peluang yang dapat digunakan secara maksimal untuk mendukung dalam mendukung tercapainya tujuan. "edangkan faktor penghambat yaitu kelemahan dan tantangan, faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pelaksanaan pencapaian tujuan, apabila tidak direspon dengan baik faktor penghambat ini akan menghasilkan resiko yang fatal dalam tercapainya tujuan perencanaan pendidikan.
9.
;ntuk
mengarahkan
proses
pencapaian
tujuan
pendidikan
Fungsi dan Manfaat perencanaan pendidikan @ungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian, sebagai alat bagi pengembangan +u"'ty "ssur"nce, menghindari pemborosan sumber daya, menghindari pemborosan sumber daya, dan sebagai upaya untuk memenuhi"ccount"b''ty kelembagaan. Jadi yang terpenting di dalam menyusun suatu rencana, adalah berhubungan dengan masa depan, seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta tujuan tertentu 'anfaat perencanaan pendidikan. 'enurut , 4epdiknas. $= "oenarya, *. &000= 4epdiknas, &00$! ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan pendidikan yang disusun dengan baik bagi kehidupan kelembagaan, antara lain: $. 4apat digunakan sebagai standar pelaksanaan dan pengawasan proses aktivitas atau pekerjaan pemimpin dan anggota dalam suatu lembaga pendidikan. 4alam membuat sutau perencanaan, hal ini sudah menjadi standar yang berarti semua aktivitas kegiatan harus berdasarkan pada perencanaan yang telah di buat. &. 4apat dijadikan sebagai media pemilihan berbagai alternatif langkah pekerjaan atau strategi penyelesaian yang terbaik bagi upaya pencapaian tujuan pendidikan. 'anfaat perencanaan pendidikan juga untuk mempersiapkan berbagai alternatif dari rencana serangkaian kegiatan apabila terdapat kesalahan yang tidak dikehendaki sehingga dapat diatasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan alternatif yang telah disiapkan. 6. 4apat bermanfaat dalam penyusunan skala prioritas kelembagaan baik yang menyangkut sasaran yang akan dicapai maupun proses kegiatan layanan pendidikan. 1. 4apat mengefisiensikan dan mengefektifkan pemanfaatan beragam sumber daya organisasi atau lembaga pendidikan. 4ari pemanfaatan sumberdaya perencanaan pendidikan juga menganalisis pemanfaatan sumberdaya yang dibutuhkan dengan seefisien dan seefektif mungkin untuk menghindari penggunaan sumberdaya yang berlebihan. 2. 4apat membantu pimpinan dan para anggota warga sekolah! dalam menyesuaikan diri terhadap perkembangan atau dinamika perubahan sosial-budaya. 4engan dilakukan perencanaan pendidikan semua pihak yang terkait didalamnya seperti warga sekolah diharapakan ikut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan perenacanaan pendidikan sesuai dengan posisinya masing-masing. . 4apat dijadikan sebagai media atau alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak atau lembaga pendidikan yang terkait, dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pendidikan. 'elalui perencanaan pendidikan yang telah menjadi tujuan bersama maka perencanaan pendidikan dapat dijadikan sebagai alat berkoordinasi dalam melaksanakan tugas bagian masing-masing . 4apat dijadikan sebagai media untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak efisien atau tidak pasti. "alah satu resiko dari pelaksanaan perencanaan pedidikan terjadinya pekerjaan yang tidak efisien, melalui perencanaan pendidikan dapat di antisipasi pekerjaan yang tidak efisien mealaui perencanaan yang baik. /. 4apat dijadikan sebagai alat dalam mengevaluasi pencapaian tujuan proses layanan pendidikan. "uatu gambaran tentang tujuan yang akan dicapai yang mana didalamnya terdapat bagaimana proses yang dilakukan.
Perencanaan berkaitan dengan pengembangan visi, misi, tujuan dan strategi serta alokasi sumberdaya secara umum, laFimnya dinyatakan dalam struktur program dasar. Gisi merupakan atribut penting dalam kepemimpinan dan pembuatan keputusan 4alam setiap kegiatan apa saja ada dua tahap yang harus dilakukan yaitu : $. 'enetapkan tujuan mengidentifikasi dan memilih bagaimana cara H cara mencapai tujuan! &. Pelaksanaan rencana yang telah dibuat dan disusun dilaksanakan dalam bentuk program #da tiga tahapan dasar dalam melakukan perencanaan, tahapan tersebut adalah sebagai berikut : $.
Pemikiran strategi pengembangan visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan akhir
organisasi &. Perencanaan jangka panjang berupaya mengkombinasikan pemikiran intuitif dengan pemikiran analisis untuk mewujudkan visi, misi dan strategi. 6. Perencanaan taktis langkah operasional yang akan dipergunakan sebagai landasan tindakan nyata dari suatu organisasi lembaga. B. Pentingnya perencanaan pendidikan 4alam dunia pendidikan, perencanaan memiliki peranan penting. Perencanaan
pendidikan merupakan langkah utama yang sangat urgen dalam keseluruhan proses pendidikan. 4epartemen pendidikan nasional mengemukakan pentingnya perencanaan pendidikan sebagai berikut : a. b.
Perencanaan pendidikan merupakan usaha untuk menetapkan tujuan. Perencanaan pendidikan memungkinkan kita mengetahui sampai dimana tujuan telah
dicapai. c. Perencanaan pendidikan memudahkan kita mengidentifikasi hambatan- hambatan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. d. Perencanaan pendidikan memungkinkan kita untuk menghindari perkembangan suatu usaha yang tek terkontrol Pendidikan merupakan salah satu investasi yang sangat penting dalam upaya pengembangan dan pembentukan sumber daya manusia "4'! yang berkualitas. 9leh karena itu perencanaan pendidikan sangat dibutuhkan dan harus disusun dengan sistematis, terarah, terpadu, berkelanjutan serta bersifat aspiratif, partisipatif dan inovatif. 3eberapa tahap proses perencanaan pendidikan yang harus kita pahami antara lain : a.
%ahap pra-perencanaan Pada tahap pra-perencanaan dilakukan pembentukan unit yang bertugas melaksanakan fungsi perencanaan, menetapkan prosedur perencanaan dan menetapkan strukturalmekanisme
b.
administrasi suatu lembaga serta mengimplementasi perencanaan pendidikan. %ahap perencanaan awal %ahap ini terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
a.
4iagnosis kegiatan yang membandingkan output yang diharapkan dengan output yang telah dicapai sekarang. Bang meliputi tujuan, relevansi, efektifitas dan efisiensi penggunaan
sumber-sumber dalam mencapai hasil yang maksimal!. b. @ormulasi kebijakan merumuskan kebijakan untuk memperbaiki kelemahan suatu rencana! c. Penilaian kebutuhan mengadakan inventarisasi sumber manusia dan material yang dibutuhkan untuk mrlaksanakan kebijakan telah ditetapkan! d. Penghitungan biaya untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijkan! e. Penetapan target kegiatan menetapkan prioritas program untuk mencapai tujuan yang paling c. d.
relevan dan efektif dilihat dari tersedianya dana. %ahap formulasi rencana persiapan untuk menyiapkan dokumen! %ahap elaborasi rencana membuat rincian sedemikian rupa sehingga setiap tugas dari unit-
e. f.
unit dalam organisasi pendidikan menjadi jelas! %ahap implementasi rencana dimulai pada saat pelaksanaan proyek! %ahap evaluasi dan perencanaan ulang untuk mendeteksi pencapaian dan penyimpangan
pelaksanaan sehingga menjadi bahan dalam membuat perencanaan ulang! II. ANALISIS PERENANAAN A. !enis " jenis perencanaan pendidikan
3eberapa tipe sudut pandang jenis perencanaan yaitu : $. %ipe perencanaan dari segi ruang lingkup dibedakan menjadi : a. Perencanaan makro yaitu perencanaan yang mencakup pendidikan bagi seluruh bangsa, perencanaan yang menetapkan berbagai kebijakan H kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang akan dicapai dan cara H cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Perencanaan tipe ini langsung ditangani oleh pemerintah pusat atau kelompok tertentu yang diberi mandate oleh pemerintah pusat serta mempertanggung jawabkan tugasnya kepada pemerintah pusat pula. b. Perencanaan mikro, perencanaan yang hanya mencakup satu lembaga pendidikan. 'ade pidarta mengatakan bahwa perencanaan mikro diprakarsai oleh manajer atau tim manajer dilembaga pendidikan masing-masing. c. Perencanaan meso, penjabaran kebijaksanaan yang ditetapkan pada tingkat makro kedalam program- program dalam dimensi yang lebih kecil. Perencanaan meso diprakarsai oleh kepala kantor wilayah departemen pendidikan nasional didaerah yang bersangkutan. Perencanaan makro, mikro dan perencanaan meso memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat berdiri sendiri H sendiri. 4ibawah ini merupakan bagan yang menjelaskan hubungan antara ketiga perencanaan terseebut :
Perencanaan makro
Perencanaan meso Perencanaan mikro
&. %ipe perencanaan dari segi teba telaah dibedakan menjadi : a. Perencanaan strategis yaitu perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan, pengalokasian sumber H sumber untuk mencapai tujuan kebijakan yang dipakai
sebagai
pedoman
untuk
tersebut, dan ditetapkan suatu
memperoleh, menggunakan atau
menghilangkan hal- hal tersebut. b. Perencanaan manajerial yaitu perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya program sehingga tujuan yang tlah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. c. Perencanaan operasional yaitu perencanaan yang berkaitan dengan masalah H maslah yang akan dikerjakan dilapangan dari suatu rencana manajerial. 6. %ipe perencanaan dari rancangan sistem dibedakan menjadi : a. Perencanaan perbaikan pendidikan, ditujukan untuk memperbaiki system yang telah ada dan dilaksanakan tanpa menambah atau mengurangi komponen system itu sendiri. b. Perencanaan pengembangan pendidikan, ditujukan untuk lebih meningkatkan output dari system, atau menambah jenis output dengan menambahkan komponen baru dan mengurangi komponen yang ada atau menciptakan subsistem yang baru. 1. 'enurut peranan pemerintah dibedakan menjdai : a. Perencanaan wajib imperative planning!, yaitu perencanaan yang dilakukan oleh suatu badan yang sangat berkuasa yang dikontrol secara ketat dengan konsentrasi kekuasaan yang besar kepada Negara. b. Perencanaan arahan indicative planning!, yaitu perencanaan yang hanya menunjukan kemana sasaran kebijakan dan strategi pembangunan seharusnya diarahkan. 2. 'enurut jangka waktu dibedakan menjadi : a. Perencanaan jangka panjang, yaitu perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam kurun waktu sepuluh sampai dua puluh lima tahun. b. Perencanaan jangka menengah, yaitu perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam kurun waktu empat sampai sepuluh tahun. c. Perencanaan jangka pendek, yaitu perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam kurun waktu antara satu sampai tiga tahun. PEN#EMBAN#AN PERENANAAN PEN$I$I%AN 3erbicara tentang pengembangan dan perencana pendidikan tentu saja tidak terlepas dari
manajemen berbasis sekolah '3"!. 'anajemen berbasis sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematis yaitu mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan tindakan dan pengendalian untuk mencapai tujuan sekolah yang efektif dan afisien.
Pengembangan
perencanaan
pendidikan
melalui
manajemen
berbasis
sekolah
menggunakan pendekatan yang memadukan sistem input H proses H output. a. (nput pendidikan meliputi : kebijakan, tujuansasaran, ketersediaan sumberdaya manusia yang berkompeten dan berdedikasi tinggi, harapan prestasi tinggi, fokus kepada siswa dan memiliki manajemen yang sistematis. b. Proses pendidikan meliputi : proses belajar mengajar yang efektif, kepemimpinan sekolah yang kuat, lingkungan sekolah yang aman dan tertib, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, mengengedepankan mutu, kerjasama tim, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan. c. 9utput pendidikan meliputi prestasi yang dihasilkan baik itu prestasi akademik maupun prestasi non- akademik.
Perencanaan Pendidikan merupakan suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dengan cara yang optimal dalam pembangunan ekonomi dan sosial secara menyeluruh dari suatu negara. %erdapat empat hal yang menyangkut perencanaan pendidikan yaitu : •
%ujuan yang akan dicapai dalam perencanaan
•
5eadaan yang terjadi sekarang
•
#lternatif pilihan kebijakan dan prioritas dalam mencapai tujuan, dan
•
"trategi penentuan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan
Perencanaan timbul akibat kompleksitas tinggi yang terjadi pada masyarakat karena teknologi modern. Permasalahan penduduk, kebutuhan sumber daya manusia, ekologi, menurunnya sumber daya alam dan aplikasi pengembangan ilmu yang serampangan-semua itu menuntut institusi pendidikan untuk mencari solusinya. #pabila organisasi pendidikan dapat memecahkan masalah ini maka, perencanaan menjadi sesuatu yang perlu dan kemampuan merencanakan menjadi suatu keharusan. Cakikat perencanaan pendidikan dalam mencapai efisiensi proses pemecahan masalah memerlukan sedikitnya tiga tujuan, yaitu : untuk mengetahui kebenaran atas fakta-fakta yang diperoleh dari berbagai pihak, untuk menentukan langkah pelaksanaan yang berorientasi ke masa depan, dan untuk menyakinkan secara rasional pihak-pihak tertentu yang berkepentingan terhadap pendidikan. Para perencana paling sedikit harus memiliki empat dimensi. Pertama, jenis tugas secara teknis atau administratif. 5edua, mengadakan komunikasi dengan klien yang dilayaninya. 5etiga, mengenal misi, tugas, dan fungsi organisasi yang dilayaninya. 5eempat, orientasi masalah meliputi aktivitas-aktivitas yang diarahkan terhadap proses sosial dan aktivitas yang diarahkan pada lingkungan fisik. 5arakteristik perencanaan :
$. Perencanaan pendidikan awalnya merupakan suatu proses rasional. Cal ini ditandai dengan pengembangan aktivitas belajar masyarakat yang terorganisir. Perencanaan pendidikan berhubungan dengan tujuan sosial alat dan sasaran, proses dan pengawasan. &. Perencanaan pendidikan merupakan konsep dinamis yang membawa kerangka teoritis 7cybernet'cs8 ilmu komunikasi dan pengawasan!, yang menjelaskan bahwa suatu perencanaan bu"n $eru""n onstrus' y"ng "u (r'g'#) . Perencanaan harus fleksibel, tidak boleh statis atau menumpuk, secara berlebihan pada lingkungan tersebut, perencanaan harus selaras dengan dinamika pergerakan lingkungan. Pertanyaanya adalah utilitas yang didefinisikan sebagai 7pilihan pribadi8. 'emang hgampir tidak mungkin perencanaan lingkungan yang seluruhnya berguna untuk setiap orang. Namun ada fleksibilitas mengenai manusia yang memungkinkan mereka untuk mennyeseuaikan lingkungannya dengan struktur psikologis, ketimbang hanya pasif menyesuikan diri dengan lingkungan. "ingkatnya proses desain adalah empat aktivitas penting : $! 4efinisi= &! #nalisis= 6! "intesis= dan 1! 'odifikasi. #ktivitas ini muncul secara berurutan, yaitu, pertama definisi masalah, kedua analisis variabel yang relevan, ketiga sintesis variabel yang relevan dimasukan kedalam desain tentatif. 5eempat, modifikasi sampai bentuk final yang disepakati. 'etode-metode modern memang mengilhami para perencana pendidikan sebagai dasar untuk melakukan proses perencanaan pendidikan, akan tetapi dengan menurunnya kemampuan manusia dapat menghambat proses perencanaan itu sendiri. #nalisis yang dilakukan dalam prosedur perencanaan desain pendidikan harus nerdasarkan pada: •
Prosedur Perencanaan Pendidikan o
•
Perkembangan sketsa rencana
3erorientasi jangka pendek per bulan!
3eranjak dari survey yang pernah dilakukan
'enggunakan data terbaru
'elibatkan kolaborasi demokratis pemerintah dan swasta!
'etode Perencanaan Pendidikan o
Penguatan tujuan mengetahui apa yang diinginkan oleh orang-orang!
o
'engenali beberapa kemungkinan yang timbul dengan memperhatikan aspek sosial, manusia, psikologi, ekonomi, dan budaya! 'emperhitungkan cara terbaik dalam menyelesaikan masalah publik
4eterminasi akan kebutuhan pendidikan apa yang mendukung terwujudnya tujuan tersebut!
o
•
5ondisi dan fasilitas pendidikan saat ini
5elangkaan fasilitas gedung dan program pelayanan
Program-program yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan
Jadwal aturan dan program apa yang harus diikuti!
Perubahan fisik gedung baru atau renovasi!
"umber daya legislatif, administratif, dan finansial
9rganisasi dan opini publik
)encana-)encana Pendidikan o
o
Pernyataan masyarakat yang berhubungan dengan:
;kuran besar atau kecilnya populasi!
4asar ekonomi
5ehidupan masyarakat
Pengaturan letak gedung
4ata, diagram, dan peta yang meliputi:
*stimasi populasi Program pertumbuhan ekonomi, melalui langkah-langkah pencapaian pekerja maksimum yang dikaitkan dengan beberapa masalah seperti demobilisasi, stabilitas pekerja, standar hidup dan keamanan, dan sebagainya. Program pelayanan masyarakat yang berkaitan dengan perumahan, pendidikan, rekreasi, kesehatan, kesejahteraan, dan sebagainya. Program pembangunan sarana fisik bangunan! yang meliputi tanah, transportasi, kepadatan penduduk, area bisnis, dan sebagainya. Program perencanaan yang sukses
B. Perencanaan Strategik Pendidikan
4alam kajian yang lebih mendalam, kajian tentang perencanaan terus berkembang menjadi banyak sekali kajian, diantaranya : $! perencanaan komprehensif (co$rehens'e "nn'ng)&! perencanaan induk ($"ster "nn'ng)- 6! perencanaan ekuiti (e+u'ty "nn'ng)- 1! perencanaan advokasi ("#oc"cy "nn'ng)- dan 2! perencanaan inkrimental ('ncre$ent" "nn'ng)- #"n ! perencanaan strategis (str"teg'c "nn'ng). Namun makalah yang sederhana ini hanya akan mengupas mengenai apa yang dimaksud dengan perencanaan strategis di sekolah secara teori dan menjelaskan aplikasi perencanaan strategis pada lembaga pendidikan sekolah, madrasah atau perguruan tinggi!.
$. Maca&'&aca& Perencanaan 'enurut "tephen P. )obbinns, 'ery 5.
menetapkan bahwa sekolah tahun ini harus mempertahankan prestasi sebagai sekolah nomor satu di wilayahnya, namun kepala sekolah tidak menjelaskan rancangan program-program khusus yang mesti dilakukan sekolah. 1. Pengertian Perencanaan Strategis 3anyak definisi yang telah diungkapkan oleh para ahli untuk menjelaskan mengenai perencanaan strategik ini, antara lain seperti yang dijelaskan oleh )owley, +ujan I 4olence $! berikut ini : /tr"teg'c P"nn'ng 's " for$" rocess #es'gn to he "n org"n'0"t'on $"'nt"'n "n ot'$" "'gn$ent 'th the $ost '$ort"nt ee$ent of 't en'ron$ent 4ari definisi yang diungkapkan di atas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan perencanaan strategis itu adalah suatu desain proses formal yang digunakan untuk membantu aparatur organisasi agar mengoptimalkan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh seluruh unsur penting organisasi dan lingkungannya. 5emudian diperkuat oleh "teiner $! yang mengungkapkan bahwa perencanaan strategis itu adalah 3 the str"teg'c "nn'ng rocess su'es the org"n'0"t'on 'th toos th"t ro$ote future th'n'ng, "'es the syste$ "ro"ch, "o for$ sett'ng, roo#es " co$$on fr"$eor for #ec's'on "n# co$$un'c"t'on "n# re'es on $e"sur'ng erfor$"nce. Perencanaan strategis pada hakikatnya adalah suatu cara yang dipilih dan dijalankan oleh organisasi, dengan memanfaatkan seluruh sumber dayanya untuk mengembangkan dan mencapai program-program yang telah ditetapkan organisasi. "edangkan Pearce I )obinson $1! dua sejoli pakar manajemen ini mengungkapkan bahwa perencanaan strategis dipahami sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi dari rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan suatu perusahaan. "trategi menjelaskan pengertian suatu perusahaan tentang bagaimana, kapan, dan di mana perusahaan tersebut berkompetisi, terhadap siapa perusahaan tersebut berkompetisi, dan untuk tujuan apa perusahaan tersebut berkompetisi. 4ari bacaan penulis ketika menjelajah mencari teori tentang perencanaan strategis, penulis menemukan hal yang menarik, ternyata disamping istilah perencanaan strategis, penulis menemukan ada yang menyebut dengan istilah manajemen strategis, sebuah istilah yang kemudian merangsang munculnya banyak pertanyaan, antara lain = $! apakah yang dimaksud dengan manajemen strategis, &! apa perencanaan strategis berbeda dengan manajemen strategis, 6! apa kelebihan masing-masing dan 1! untuk apa masing-masing istilah tersebut. ;ntuk melihat apa itu manajemen strategik, maka ikutilah pembahasan berikut = 'anajemen strategik diungkapkan sebagai suatu proses yang dinamik karena berlangsung secara terus-menerus dalam suatu organisasi. "etiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan di masa depan. "alah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. 4engan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena
organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. "edangkan menurut 4avid $!, manajemen strategis itu diartikan sebagai suatu seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusankeputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai tuj uan yang diinginkan $.
Manfaat Perencanaan Strategis
Perencanaan memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencapaian tujuan, manfaatmanfaat yang diberikan tersebut diantaranya adalah : $. 'emberikan arah tindakan pada o %anpa rencana yang memiliki tujuan sebuah organisasi tidak akan sampai kemanapun. &. 'emfokuskan perhatian pada sasaran-sasaran dan hasil-hasil yang hendak dicapai. )encana membantu baik manajer dan maupun karyawan untuk memusatkan perhatian mereka pada sebuah gambaran besar yang disebut rencana. 6. 'enetapkan dasar bagi kerjasama tim. "ebuah rencana mengintegrasikan berbagai bagianunit dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sama. 1. 'embantu mengantisipasi permasalahan dengan memperhitungkan situasi dan perubahan lingkungan yang akan terjadi 2. )encana juga memberikan arahan dalam pembuatan keputusan. 5eputusan selalu berorientasi ke masa depan, jika manajemen tidak memiliki rencana untuk masa depan maka keputusan keputusan yang dibuatpun hanya sedikit yang dapat berorientasi ke masa depan. . 'erupakan prasyarat bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. 'elalui perencanaan, manajemen akan mengetahui pengorganisasian apa yang harus ditangani, karyawan apa dan bagaimana yang dibutuhkan, bagaimana memimpin, memotivasi karyawan, dst.
$. Manfaat Perencanaan Strategik Berdasarkan Penga(a&an E&piris "elain sudah terbukti bagi organisasi militer dan perusahaan bisnis, perencanaan strategik juga dapat bermanfaat bagi lembaga pendidikan, organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat +"'!, ataupun organisasi nirlaba non-profit! lainnya. 3erdasarkan pengalaman empiris, ada sejumlah indikasi manfaat perencanaan strategik bagi lembaga pendidikan atau organisasi sosial yang menggunakannya, yaitu: Pertama, perannya sangat berarti dalam membantu organisasi untuk menetapkan isu strategik yang perlu dan relevan untuk diperjuangkan. 3anyak lembaga pendidikan dan organisasi sosial tidak mampu menetapkan isu strategik, sehingga perjalanan organisasi bersifat rutin ataupun reaktif.
Kedua, perencanaan strategik bermanfaat untuk menyadarkan keseluruhan anggota ataupun pemangku kepentingan stake-holders! organisasi mengenai visi, misi, mandat, serta nilainilai yang dianut oleh organisasi. Cal ini penting untuk menghindari organisasi tanpa kejelasan visi dan misi, atau hanya sebagian kecil elit organisasi yang memahami misi dan visi organisasi, sementara sebagian besar anggotanya tidak memahami atau tidak terlibat dalam menetapkannya. Ketiga, organisasi sosial yang memiliki perencanaan strategik tidak hanya dapat membantu suatu organisasi tetap relevan dengan perubahan lingkungan sosial-politik, namun bahkan mampu mempengaruhi, mengarahkan dan membentuk sistem sosial, politik, dan ekonomi, sesuai dengan visi dan misi organisasi. Terakhir , perencanaan strategik sangat bermanfaat untuk memungkinkan konsolidasi organisasi secara berkala, yang akan membawa pada suasana meningkatnya partisipasi keseluruhan anggota dalam proses pengambilan keputusan yang mendasar, serta menghindarkan terjadinya proses keterasingan alienasi! bagi elit organisasi terhadap massa anggotanya.
$. Pr,ses Peru&usan Rencana Strategis #da sembilan langkah dalam merumuskan perencanaan strategis ini menurut P. )obbinns, 'ery 5.
$. 'emperhatikan +ingkungan 'anajemen harus memperhatikan lingkungan organisasi untuk melakukan identifikas i berbagai faktor seperti faktor politik, sosial, ekonomi dan pasar yang memiliki dampak terhadap organisasi $. 'embuat Perkiraan +angkah kelima adalah suatu usaha lebih detil untuk memperkirakan kemungkinan kejadian pada masa yang akan datang. Perkiraan ini mencakup faktor eksternal seperti yang dibahas pada langkah empat di atas dan faktor internal, seperti proyeksi pengeluaran organisasi, perkiraan kebutuhan modal kerja dan investasi dan perkiraan prasyarat tenaga kerja yang dibutuhkan untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. $. 'emperkirakan Peluang dan #ncaman #nalisis sumber daya organisasi dan perkiraan faktor internal dan eksternal, akan membentuk sebuah pangkalan data yang dapat digunakan untuk memperkirakan peluang dan ancaman. $. 'engidentifikasi dan 'engevaluasi "trategi "etelah peluang dan ancaman dirumuskan, manejer harus mampu merumuskan alternatif strategi yang dapat digunakan untu mempertahankan dan meneruskan apa yang selama ini dilakukan. $. 'emilih "trategi "etelah strategi alternatif dirumuskan, seorang manejer mestinya mampu membuat keputusan mengenai strategi akan akan digunakan sebagai strategi baru organisasi, manejer harus yakin bahwa strategi yang dipilih tidak bertantangan dengan misi dan tujuan organisasi. $. 'engimplementasikan "trategi +angkah terakhir dari proses pembuata rencana strategis adalah mengimplementasikan strategi yang telah dipilih, "trategi yang baik bisa saja menjadi menyimpang dari yang diharapkan bila manejer gagal menerjemahkan strategi tersebut ke dalam bentuk program, kebijakan dan rencana jangka pendek maupun jangka panjang. %ahap implemenasi membutuhkan komunikasi yang baik ke semua tingkat manajemen. $. I&p(e&entasi Perencanaan Strategik pada Siste& Pendidikan Nasi,na( "ebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, perencanaan strategik juga dapat diimplementasikan pada sistem pendidikan nasional. Perencanaan pendidikan sendiri adalah salah satu kebijakan pemerintah yang terkait dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya. @ungsi dari setiap keputusan publik juga diintegrasikan dengan keputusan-keputusan lainnya. Proses perencanaan pendidikan di (ndonesia diarahkan pada relevansi, efisiensi, dan efektivitas pendidikan, sehinga sasaran pendidikan akan tercapai sesuai dengan tujuan yang telah digariskan. (ni pada awalnya adalah pendekatan perencanaan konvensional.
Canya saja dalam tataran implementasi, apa yang telah digariskan seringkali berbeda dengan kenyataan di lapangan, sehinga optimalisasi kinerja manajemen pendidikan belum berjalan sesuai harapan. 4alam hal inilah, diperlukan perencanaan strategik yang tanggap terhadap tuntutan perubahan, tanpa melupakan misi, visi, mandat dan nilai-nilai yang telah ditetapkan. Paradigma perencanaan lama yang bersifat sentralisasi juga telah bergeser dengan lahirnya ;ndang-undang No. && %ahun $ jo No. 6& %ahun &001 tentang 9tonomi 4aerah dan ;ndang-undang No. &2 %ahun $ tentang Perimbangan 5euangan Pusat dan 4aerah. ;; ini memberi kewenangan yang lebih luas pada provinsi, kabupaten dan kota untuk mengelola daerahnya masing-masing sesuai dengan aspirasi masyarakat dan potensi yang dimilikinya. 4an, tentu juga, agar pemerintah daerah bisa bersikap adaptif dan kreatif terhadap perubahan lingkungan eksternal yang cepat dan dinamis. 4engan digariskannya kebijakan tentang 9tonomi 4aerah, termasuk di bidang penyelenggaraan pendidikan, maka implikasinya berdampak pada perubahan sistem perencanaan. $. Pr,ses Penyusunan Rencana Strategis -Renstra di Le&/aga Pendidikan Proses penyusunan )encana "trategis )enstra! dapat dilakukan dengan sembilan langkah penting, yaitu $. 5esepakatan #wal )encana "trategis merupakan suatu dokumen yang harus disepakati bersama antara semua komponen yang berkepentingan di suatu lembaga, pengakuan terhadap isi, proses penyusunannya harus disapekati bersama, karena dokumen tersebut tidak semata dilihat sebagai dokumen teknis dan praktis yang mewadahi dan mengakomodasi berbagai kepentingan dalam lembaga pendidikan tersebut. &. Pernyataan 'andat 'andat merupakan apa yang diharuskan atau diwajibkan oleh pihak yang lebih tinggi otoritasnya, seperti 5ementrian Pendidikan dan 5ebudayaan atau 5ementerian #gama yang merupakan dua lembaga yang mewadahi pendidikan di (ndonesia. 'andat ini sangat penting karena dengan demikian renstra yang disusun tidak menjadi sesuatu yang liar atau ilegal. 6. Perumusan Gisi "etiap lembaga pendidikan diharuskan memiliki visi tertentu, yaitu gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pengguna pada masa mendatang atau dalam kurun waktu tertentu. Gisi juga menunjukkan bagaimana orang melihat, menilai atau memberikan prediket terhadap lembaga pendidikan setelah lembaga tersebut berhasil mengemban misinya. Nilai-nilai yag termuat dalam rumusan visi tersebut memiliki konsekuensi untuk ditindaklanjuti dalam implementasinya, tidak hanya disebut sebagai hiasan kata-kata semata, karena visi yang ditetapkan harus realistis dan tidak muluk-muluk. 4isamping itu nilai yang ditetapkan dalam visi ini harus memperhitungkan kemampuan yang ada dan waktu yang tersedia. ;ntuk itu, disarankan agar suatu rumusan visi dapat dikoreksi atau direvisi sesuai dengan kondisi objektif lembaga masing-masing.
1. Perumusan 'isi 'isi adalah pernyataan tentang untuk apa suatu organisasi atau lembaga didirikan. #tau bisa juga dikatakan bahwa misi adalah justifikasi tentang kehadiran suatu lembaga, mengapa lembaga tersebut mengerjakan apa yang dikerjakannya. ;ntuk penyusunan misi sekolah, maka dapat menjadi pertimbangan adalah, tingkat satuan pendidikannya, misalnya "4, "+%P, "+%# atau P% serta tingkat kekhususan dari sekolah tersebut, seperti "'5, "'*#, '%s, '# dan lain sebagainya. Namun yang perlu diingat adalah bahwa rumusan misi merupakan, uraian pencapaian dari rumusan visi yang telah dirumuskan sebelumnya. 2. #nalisa 5ondisi (nternal ;ntuk dapat mewujudkan visi dan misi yang telah disusun, maka diperlukan sekali dukungan secara internal dari pihak lembaga berupa kajian mendalam tentang kondisi internal yang mampu menggambarkan tentang kekuatan dan kelemaha yang dimiliki oleh lembaga masingmasing. . #nalisa 5ondisi *ksternal 4isamping analisa kondisi internal yang mesti dilakukan, maka manejer juga harus melakukan analisis kondisi eksternal. #nalisis ini merupakan kajian mendalam mengenai kendala-kendala yang bakal dihadapi organisasi secara eksternal yang mungkin saja akan menjadi peluang, sekaligus pada kesempatan berikutnya akan menjadi ancaman bagi lembaga. . Penentuan isi-isu strategis 4ari hasil analisis faktor-faktor interal dan eksternal di atas, dikemukakan banyak isu dengan tingkat kestrategisan yang berbeda-beda, dibutuhkan satu ketajaman berfikir untuk menilai apakah suatu isu dapat dianggap strategis atau tidak /. Perumusan "trategi, 5ebijakan dan Program "trategis 5esalahan yang paling fatal adalah mengemban misi dan merealisasikan visi tetapi tidak melalui suatu strategi yang jelas. "trategi adalah cara komrehensif yang ditempuh oleh lembaga pendidikan berdasarkan pertimbangan situasi dan kondisi tertentu dalam rangka mengemban misi dan mencapai visi. "edangkan kebijakan merupakan pilihan terbaik untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan pengembagan stabilitas atau penghematan. . Prinsip (mplementasi "tragi, kebijakan dan program strategis 4alam bagian ini ditetapkan mengenai bagaimana prinsip-prinsip ang harus dijalankan dalam rangka mengimplementasikan program-program strategis di atas setiap tahunnya.
C. Persamaan
Perencanaan
(Konvensional)
dan
Perencanaan
Strategik
Pendidikan 4. Persamaan : sama-sama berfokus pada organisasi dan apa ang !arus dilakukan organisasi untuk memperbaiki kiner"ana. *. @. Perbedaan Perencanaan Konvensional dengan Perencanaan Strategik : . Perencanaan Konvensional Perencanaan Strategik #okus pada pengk!ususan sasaran #okus pada pengidentifikasian dan (goals) dan tu"uan (objectives)$ serta pemeca!an isu-isu. mener"ema!kanna ke dalam anggaran dan program ker"a. %enganggap ba!&a kecenderungan masa %emperkirakan munculna kini akan berlan"ut ke masa depan. kecenderungan baru$ diskontinuitas dan berbagai ke"utan. %encerminkan peruba!an kualitatif. 'ksplorasi garis lurus dari keadaan sekarang$ ang berlan"ut lurus ke masa depan berdasarkan kecenderungan ang ada sekarang. Berorientasi pada rencana Berorientasi pada tindakan.
. Perbedaan
Perencanaan
(Konvensional)
dan
Perencanaan
Strategik
Pendidikan Per/edaan $asar antara Perencanaan Strategik dan %,n0ensi,na(
+ogika dasar dari perencanaan strategik adalah bahwa dalam lingkungan dunia yang berubah secara pesat dan tak menentu, suatu organisasi memerlukan kemampuan untuk perubahan perencanaan dan manajemen secara cepat. 'aka kemampuan untuk senantiasa melakukan penangkapan lingkungan eksternal dari organisasi, serta upaya terus-menerus untuk senantiasa melakukan penelaahan kemampuan dan kelemahan internal, menjadi prasyarat bagi organisasi untuk tetap strategik dan relevan. Pada perencanaan konvensional yang merupakan paradigma lama, perencanaan berangkat dari penetapan tujuan jangka panjang. 3erdasarkan tujuan tersebut, segenap daya dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. "ebaliknya, perencanaan strategik memiliki logika yang berbeda. Justru perencanaan strategik berangkat dari misi, mandat, dan nilai-nilai yang menjadi dasar suatu organisasi untuk berkembang, serta visi organisasi di masa mendatang. #nalisis yang mengaitkan antara misi dan visi, serta perkembangan lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal ini, akan membawa organisasi menemukan arah
menuju yang paling strategik. 4engan begitu, organisasi akan tetap menjadi relevan. 4i sisi lain, organisasi juga tidak mungkin menjadi pendukung yang efektif bagi kesejahteraan komunitasnya, kecuali organisasi tersebut meningkatkan kemampuannya untuk berpikir dan bertindak strategik. #da empat hal pokok yang membedakan perencanaan strategik dengan perencanaan jangka panjang konvensional! bagi organisasi. Baitu : Pertama, meskipun keduanya berfokus pada organisasi dan apa yang harus dikerjakan organisasi untuk memperbaiki kinerjanya, perencanaan strategik lebih memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu. "edangkan perencanaan jangka panjang lebih memfokuskan pada pengkhususan sasaran goals! dan tujuan objectives!, serta menerjemahkannya ke dalam anggaran dan program kerja. Kedua, perencanaan strategik lebih menekankan pada penilaian terhadap lingkungan di luar dan di dalam organisasi, daripada yang dilakukan perencanaan jangka panjang. Para perencana jangka panjang cenderung menganggap bahwa kecenderungan masa kini akan berlanjut hingga masa depan. "edangkan perencana strategik memperkirakan munculnya kecenderungan baru, diskontinuitas dan berbagai kejutan. Ketiga, para perencana strategik lebih mungkin untuk mengumpulkan versi yang diidealkan H7visi keberhasilan8Kdan mengusahakan bagaimana visi itu dapat tercapai, ketimbang perencana jangka panjang. 5arena rencana-rencana sering diarahkan oleh visi keberhasilan, maka arah pada perencanaan strategik sering mencerminkan perubahan kualitatif. "ebaliknya, pada perencanaan jangka panjang, arah sering kali merupakan ekstrapolasi garis lurus dari keadaan sekarang, yang berlanjut lurus ke masa depan berdasarkan kecenderungan yang ada sekarang. Keempat , perencanaan strategik lebih berorientasikan tindakan action oriented! ketimbang perencanaan jangka panjang. Perencana strategik biasanya mempertimbangkan suatu rentang masa depan yang mungkin, dan memfokuskan pada implikasi keputusan dan tindakan masa sekarang, sehubungan dengan rentang tersebut. 'aka para perencana strategik dapat mempertimbangkan berbagai arus yang mungkin dalam keputusan dan tindakan, untuk berusaha menangkap sebanyak mungkin peluang yang terbuka bagi organisasi, agar organisasi dapat menanggapi kemungkinan yang tak terduga dengan tepat dan efektif.
"iana, #liman. &0$$. Perspektif Perencanaan Pendidikan. 3engkulu. ;nit Penerbit @5(P ;N(3. "utikno, "obry. &0$&. 'anajemen Pendidikan, 5"n"h Pr"t's Meu4u#"n 5e$b"g" Pen#'#'"n y"ng 6nggu ('n4"u"n 6$u$ #"n 8s"$'). Colistica +ombok. "uryosubroto. &00&. Proses 3elajar 'engajar 4i"ekolah. )ineka
>$? 'atin, Perenc"n"""n Pen#'#'"n, Jakarta: Pt )aja rafindo (ndonesia, &0$6! hal.
$-& >&? "upardi dan 4arwyan "yah, Perenc"n""n Pen#'#'"n su"tu Pen#e"t"n Pr"t',
Jakarta: 4iadit 'edia, &0$0!, hal. &- [3] (bid, hlm 11 - 1 >1? http:renggani.blogspot.com&00/06makalah-perencanaan-pendidikan.html akses pada 6&0&0$1 $0:11:&$ P'
di
>2? (bid, hlm $$-$& >? (bid, hlm $6-$1 >? 4r. Nanang @attah, 5"n#"s"n Mene4e$en Pen#'#'"n, 3andung: P%. )emaja
)osakarya 3andung, &00/!, hlm 21-22. >/? http:attawijasa&0.wordpress.com&0$$020jenis-jenis-perencanaan-pendidikan diakses pada hari minggu &6 maret &0$1, jam $$.00 >? 'ade Pidarta, Perenc"n""n Pen#'#'"n Deng"n Pen#e"t"n /'ste$, Jakarta:
Penerbit )ineka $0? 3ryson dan John '. Perenc"n""n /tr"teg's B"g' rg"n's"s' /os'". Bogyakarta: Pustaka Pelajar,&00/! hal. $0/. >$$? "yamsuddin, #bidin 'akmum. Perenc"n""n Pen#'#'"n3 /u"tu Pen#e"t"n :o$rehens'f. 3andung: )emaja )osdakarya: &00!, hal. /-