Sejarah Genetika, Genetika Klasik dan ModernFull description
ekspresi gen karena jenis kelaminFull description
:)Deskripsi lengkap
diskusi PSAK 14Deskripsi lengkap
Pertanyaan saat persentasiFull description
diskusi PSAK 14Full description
laporan praktikum rlFull description
Deskripsi lengkap
makalah
makalahDeskripsi lengkap
Full description
Materi GenetikaFull description
Deskripsi lengkap
anatomi fisiologiFull description
Dari pak duran 1. Genetika kelamin, Urutan bab pak buku genetika genetika kelamin garusnya BAB 1, BAB 5, BAB 3, BAB 2 dan BAB 4 Cermati betul BAB 1 Kelamin itu banyak yang berbasis GEN
PERTANYAAN DAN JAWABAN 1. Bagaimana suatu barr body dapat terbentuk pada wanita? Jawaban: Seorang wanita normal hanya memiliki satu barr body, hal ini terjadi karena inaktivasi kromosom X dimulai dari pusat inaktivasi X atau Xic yang biasanya ditemukan di dekat sentromer. Pusat ini berisi 12 belas gen dimana 7 diantaranya mengkode protein,5 yang dapat ditranskripsi, dan hanya dua gen yang dapat berperan di dalam proses inaktivasi X. X inaktivasi terjadi di saat awal perkembangan embrio, dimana proses inaktivasi ini membutuhkan gen XIST. Gen XIST mengkode molekul RNA,kemudian XIST RNA yang terakumulasi sepanjang kromosom X menonaktifkan semua gen lain pada kromosom itu. 2. Bagaimana proses terbentuknya hermafroditisme sejati ? Jawaban: Hermafroditisme sejati dapat terjadi apabila suatu individu memiliki kelainan kromosom berupa kromsom yang seharusnya 44XX atau 44XY menjadi 46 XX atau 46 XY pada hermafroditisme sejati, perbedaan kromosom inilah yang menyebabkan adanya ekspresi gen yang berbeda pada organ reproduksinya, karena pada hermafroditisme sejati satu individu memiliki dua alat perkembangbiakan sekaligus seperti memiliki ovarium dan juga memilki testis. Individu hermaprodit sejati dapat muncul sebagai suatu akibat dari gagal berpisah pada fase mitosis. Kejadian gagal berpisah tersebut berlangsung pada awal perkembangan suatu embrio kromosom kelamin XY atau XXY, yang menghasilkan suatu mosaic dari galur-galur sel XO/XY, XY/XY dan sebagainya. Chimera terbentuk akibat adanya fusi antara zigot – zigot yang berkelamin berbeda. Chimera bisa terbentuk melalui cara lain, sebagai contoh satu polar body dibuahi oleh sperma pada waktu bersamaan di saat sel telur dibuahi oleh sperma yang lain. Dalam hal ini jika satu sperma memiliki kromosom kelamin X, sedangkan yang lain memiliki kromosom kelamin Y, maka zigot-zigot yang terbentuk memiliki kelamin yang berbeda. Kariotip chimera yang umum adalah chi 46 XX atau chi 46 XY.
1. Bagaimana proses terbentuknya sel E. coli Hfr? Jawaban: Faktor F dalam sel E. coli dapat juga berintegrasi ke dalam kromosom utama sel yaitu berlangsung melalui peristiwa pindah silang. Sel-sel E. coli F+ yang faktor Fnya berintegrasi ke dalam kromosom utama berubah menjadi sel Hfr (High frequency of recombination) yang tetap berkelamin jantan dan dapat mentransfer materi genetiknya melalui pembentukan pilus konjugasi sehingga dapat berfusi dengan sel berkelamin betina (F-). Jika sebuah sel Hfr berdekatan dengan sebuah sel F- maka terjadilah replikasi yang terinduksi oleh konjugasi. Karena ujung pengarah faktor F berdekatan dengan kromosom utama, akan terjadi juga transfer materi genetik kromosom utama yang berlangsung sekitar 100 menit pada suhu 370C (satu genom jantan lengkap masuk ke dalam sel betina). Transfer materi genetik secara utuh jarang terjadi karena konjugasi antara kedua sel sangat rapuh dan mudah terpisah sebelum proses transfer utuh selesai, sehingga hanya sebagian gen kromosom utama yang ikut ditransfer (biasanya sel F - tidak berubah menjadi sel berkelamin jantan). 2. Jelaskan bagaimana evolusi kromosom X dan Y? Asal mula evolusi kromosom kelamin primitif berkaitan erat dengan evolusi kelamin terpisah yang berlatar belakang genetik. Penelusuran yang paling mudah dipahami adalah jika pemisahan dua fungsi kelamin pada individu terpisah bermula dari suatu keadaan dimana keadaan kelamin bergabung. Keadaan kelamin tergabung menuju suatu keadaan kelamin terpisah sempurna adalah melalui mutasi dua lokus yaitu f yang mengontrol kelamin betina dan m yang mengontrol kelamin jantan. Mekanisme mutasi dua lokus diikuti proses seleksi dan pengurangan rekombinasi, kemudian memunculkan kromosom proto X dan proto Y. proses seleksi lebih lanjut berkenaan dengan seleksi alel yang menguntungkan pada individu jantan tetapi merugikan individu betina, yang akan mengarah pada diferensiasi genetik selanjutnya antara dua kromosom kelamin. Rujukan: Corebima,A,D,2013. Genetika Kelamin. Surabaya:Airlangga university press`