Pertimbangan Dan Pengambilan Keputusan Dalam Akuntansi Keprilakuan Keprilakua n PERTIMBANGAN PERTIMBANGA N DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Robert Davis, kepala staff legal dari perusahaan Fortune 500, telah menunda pembuatan salah satu rekomendasi penting dalam sejarah organisasi tersebut. Perusahaan Perusahaan tersebut dihadapkan pada gugatan oleh para konsumen. konsumen. Perusahaan tersebut akin akin bah!a bah!a merek merekaa tida tidak k bersa bersalah lah,, sement sementara ara merek merekaa juga juga men menada adari ri bah!a bah!a pengadilan mungkin tidak memiliki perspektif ang sama dengan mereka. "rganisasi tersebut akan kehilangan 50 #uta Dolar jika gugatan tersebut gagal di pengadilan. Davis memp mempred redik iksik sikan an kemu kemungk ngkina inan n kekala kekalahan han sebe sebesar sar 50 persen persen.. "rga "rganis nisasi asi terse tersebut but memiliki memiliki pilihan untuk menelesaikann menelesaikannaa di luar pengadilan pengadilan dengan membaar membaar $5 #uta Dollar Dollar pada pihak pihak ang ang menjadi menjadi korban. korban. %taff %taff senior senior Davis Davis telah telah mengum mengumpulk pulkan an informasi dan mengorganisir kasus tersebut lebih dari & bulan. 'ni saatna mengambil keputusan. Apa ang harus direkomendasikan oleh Davis( Keputusan pada tingkat kepentingan ini dibuat setap hari, namun kita belum memaham memahamii bagaima bagaimana na manajer manajer dan para profesio profesional nal membuat membuatna na.. Kita Kita mengeta mengetahui hui bagaimana penggunaan komputer untuk mengintegrasikan
data dan membuat
keputusan, namun komputer tidak dapat membuat keputusan ang meliputi nilai dan pilihan risiko. r isiko. Disini dilperlukan keputusan manusia. %aran apa ang bisa kita ta!arkan ke Davis( Kita tidak dapat menarankan tingkatan dimana ia harus mengambil risiko. 'ni merupakan keputusan ang bernilai, tidak bisa ditentukan benar atau salah. Kita dapat dapat memberi memberikan kan sejumla sejumlah h bias kogniti kognitiff ang ang dapat dapat mempeng mempengaruh aruhii penilai penilaiann anna. a. Pemahaman terhadap bias tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan ang lebih objektif, sesuai dengan nilai ang dimiliki Robert Davis dan organisasina organisasina.. )uku ini ditujukan untuk meningkatkan keputusan manajerial dengan mengidentifikasikan bias kognitif dan menarankan menara nkan strategi untuk un tuk mengatasina. )ukti penelitian menarankan bah!a setidakna terdapat dua jenis bias ang dapat mempengaruhi rekomendasi Davis. Pertama, senior staff Robert Davis sangat mungkin mun gkin menjadi menjadi bias bias dengan dengan keakin keakinann annaa bah!a bah!a perusaha perusahaann annaa tidak tidak bersalah bersalah.. *ereka mungkin akan sangat akin bah!a mereka tidak dapat dikalahkan oleh la!an mereka. )ias ini merupakan hal ang biasa terjadi antara kelompok kohesif. #ika hal ini
1
terjadi, +uan davis mungkin akan mengabaikan adana kemungkinan mereka akan kalah pada persidangan. )agaimana informasi tersebut disajikan, akan menjadi bias potensial kedua. Robert Davis bisa mengidentifikasikan situasina seperti diba!ah ini Pilihan A
*enelesaikan diluar pengadilan dan menerima kehilangan $5 juta dollar, atau
Pilihan B
*enjalani persidangan dengan mengharapkan 50 persen kemungkinan menang dari kekalahan sebesar 50 juta dolar
Pilihan alternatif untuk Tuan Davis Pilihan C
*enelesaikan diluar persidangan dan bisa menimpan $5 juta dollar uang mungkin hilang akibat kekalahan di persidangan, atau
Pilihan D
*enjalani persidangan dengan mengharapkan kemungkinan menang 50 persen atau dapat menimpan 50 juta dollar.
Pilihan A dan ) disajikan se-ara negatif, dalam bentuk kemungkinan kekalahan. %ementara Pilihan dan D disajikan se-ara positif, dalam bentuk kemungkinan menang. Pilihan A sama dengan pilihan , dan pilihan sama dengan pilihan D. pembuat keputusan ang konsisten akan memilih A dan . se-ara mengejutkan, kebanakan mahasis!a *)A /lebih dari 012 memilih pilihan ) pada situasi pertama dan pilihan pada situasi kedua. Penelitian telah menunjukkan bah!a seseorang -enderung mengambil risiko sehubungan dengan pilihan ang disajikan dalam kemungkinan untung3menang. )agaimana analisis ini dapat membantu Robert Davis( Analisis tersebut tidak menatakan pilihan apa ang harus dilakukan, dan tidak memberikan jaminan bah!a pilihanna akan optimal., namun analisis tersebut dapat membantuna untuk membuat pilihan ang baik. #ika ia memahami bias kognitif bisa mempengaruhi keputusanna, ia dapat mulai mengubah proses pembuatan keputusanna untuk mengurangi bias tersebut. 4alaupun kebanakan keputusan manajerial tidak meliputi jumlah sebanak 50 juta dollar, situasi ang membutuhkan keputusan ang hatihati bisa saja terjadi pada kehidupan seharihari. Keputusan seperti itu merupakan komponen utama dari pekerjaan manajerial pada semua level perusahaan. banak manajer menerima keputusan sebagai ba!aan, dimana seseorang dapat memilikina dan orang lain tidak.
2
Prilaku ini dapat menianiakan banak sumber daa manusia ang potensial dalam organisasi. Pelatihan dapat memberikan efek signifikan terhadap kualitas keputusan manajerial.
ANATOMI SUATU KEPUTUSAN
Penilaian merupakan aspek kognitif dari proses pembuatan keputusan. 6ntuk memahami penilaian, kita harus menidentifikasi komponen dari prosesn pembuatan keputusan ang membutuhkan penilaian. )erikut & langkah ang harus dilakukan se-ara implisit ataupun ekplisit saat melakukan proses pembuatan keputusan ang rasional 1. Mendefinisikan Masalah
+erkadang manajer berbuat tanpa memahami masalah ang harus diatasi. %aat hal ini terjadi, manajer mungkin saja menelesaikan masalah ang salah. Dibutuhkan penilaian ang akurat untuk mengidentifikasi definisi ang sesuai untuk masalah tersebut. 7uber /8902 menarankan bah!a manajer kadang berbuat salah dengan /a2 mendefinisikan masalah, /b2 mele!atkan masalah besarna, atau /:2 mengdiagnosa masalah berdasarkan gejalana. +ujuan kita haruslah mengatasi masalah, bukan hana mengeleminasi gejala sementara. 2. Mengidentifikasi Kriteria
Kebanakan keputusan membutuhkan pembuat keputusan untuk melengkapi lebih dari satu tujuan. Pembuat keputusan ang rasional akan mengidentifikasi semua kriteria relevan dalam proses pembuatan keputusan. 3. Mengukur Kriteria
Pembuat keputusan ang rasional akan mengetahui nilai relatif ang ia berikan pada setiap kriteria ang diidentifikasikan. 4. Menghasilkan Alternatif
;angkah keempat ini membutuhkan identifikasi dari perilaku ang mungkin terjadi. %ejumlah pen-arian dihabiskan untuk men-ari alternatif, membuat rintangan untuk membuat keputusan ang efektif. %ebuah pen-arian ang optimal berlanjut hana sampai biaa dari pen-arian lebih banak dari nilai tambah informasi.
3
5. Tingkat setiap Alternatif pada Setiap Standar
%eorang pembuat keputusan ang rasional akan mampu untuk mengukur se-ara hati hati, konsenkuensi potensial dari solusi alternatif ang dipilih pada setiap kriteria ang diidentifikasikan. 6. Memperhitungkan Keputusan Optimal
'dealna, setelah kelima langkah telah dilengkapi, proses perhitungan keputusan optimal terdiri atas mengalikan efektivitas ang diharapkan dari setiap pilihan dengan bobot dari setiap kriteria dengan tingkatan setiap kriteria pada setiap solusi alternatif. %olusi dengan nilai ekpektasi paling tinggi harus dipilih. *odel dari pembuatan keputusan menajikan asumsi bah!a kita telah mengikuti enam langkah tersebut dengan -ara ang rasional.
BOUNDED RASIONALITAS
*odel rasional didasarkan pada asumsi ang menjelaskan bagaimana keputusan harus dibuat daripada menjelaskan bagaimana keputusan dibuat. Dalam hadiah nobelna, %imon /895>? *ar-h dan %imon, 8952 menatakan bah!a penilaian individual dibatasi pada rasionalitasna dan kita dapat memahami lebih baik tentang pembuatan keputusan dengan menjelaskan proses keputusan se-ara aktual, daripada se-ara naratif. Pembatasan
rasionalitas menatakan bah!a pembuat keputusan
terkadang kekurangan informasi penting dalam mendefinisikan masalah, kriteria relevan, dan sebagaina. Kendala !aktu dan biaa membatasi kuantitas dan kualitas dari informasi ang bersedia. ;ebih lanjut, pembuat keputusan hana menguasai jumlah informasi ang sedikit. Akhirna, keterbatasan intelegensi dan persepsi menghalangi kemampuan pembuat keputusan untuk menghitung pilihan optimal dari informasi ang ada se-ara akurat.
4
4ilaah pembuatan keputusan dapat dibagi menjadi dua bagian studi tentang model preskriptif dan studi tentang model deskriptif. Ahli keputusan preskriptif terkait dengan metode penentuan untuk membuat keputusan optimal. Peneliti keputusan deskriptif berkaitan dengan -ara pembatasan dimana keputusan aktual dibuat. )uku ini berdasarkan pada pendekatan deskriptif. *engapa menggunakan pendekatan deskriptif( Karena manajer membuat ratusan keputusan setiap harina, hampir tidak tersedia keputusan rasional ang sistematis dan
tidak memakan !aktu. Kebanakan keputusan signifikan dibuat
dengan penilaian daripada menetapkan model preskriptif. *it@berg /89>52 menemukan bah!a ratarata manajer terlibat dalam aktivitas ang berbeda setiap sembilan menit. 'a menambahkan bah!a dalam pembuatan keputusan, manajer -enderung menghindari data ang sulit /sistematis, analitis2 dan bergantung pada penilaian intuitif. 4alaupun konsep tersebut dibatasi rasionalitas, konsep tersebut tidak memberitahu kita bagaimana penilaian bis amenjadi bias. ;ima belas tahun setelah penelitian %imon dipublikasikan, Kahneman dan tversk /89>$, 89>:, 89>9? +versk dan Kahneman, 89>8, 80>:, 89>=, 8982 melanjutkan penelitian ang telah dilakukan oleh *ar-h dan %imon. 7asil penelitian mereka mengantar kita pada pemahaman ang modern tentang penilaian. *ereka menatakan bah!a orangorang bergantung pada jumlah strategi ang disederhanakan. %trategi ang disederhanakan ini disebut 7euristi-s. 7euristi-s adalah standar peraturan ang se-ara implisit mengarahkan penilaian kita. Konsep tersebut digunakan sebagai mekanisme untuk men-akup semua lingkungan disekitar keputusan kita ang -enderung kompleks. %e-ara umum, heuristics sangat membantu, namun penggunaanna kadang akan memba!a kita kepada beberapa kesalahan.
5
+"R' 6+';'+A% DA;A* PBCA*)';AB KP6+6%AB TEORI UTILITAS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pada permulaan abad ke8, ahli matematika Daniel )ernoulli telah mempelopori perkembangan suatu ukuran utilitas. )ernoulli mengusulkan bah!a nilai sebenarna /true !orth2 kekaaan seseorang merupakan logaritma sejumlah uang. %elanjutna konsep utilitas tahun89>=,
dikembangkan lagi oleh Eon Beumann dan *orgenstern
pada
mereka mengusulkan bah!a kurva utilitas dapat dibuat untuk setiap
individu, asalkan asumsi tertentu tentang preferensi individu tersebut berlaku. 6tilitas merupakan
preferensi atau nilai
guna pengambil
keputusan
dengan
mempertimbangkan faktor risiko berupa angka ang me!akili nilai pa off sebenarna berdasarkan keputusan. Angka utilitas terbesar me!akili alternatif ang paling disukai, sedangkan angka utilitas terke-il menunjukkan alternatif ang paling tidak disukai /%upranto $005 :>=2.
PRINSIP DALAM TEORI UTILITAS
+eori utilitas diterbitkan oleh #ohn von Beumann dan "s-ar *orgenstern dengan mengusulkan teori utilitas sebagai teori perilaku seharusnaG ang tidak dimaksudkan untuk menggambarkan bagaimana orang benarbenar berperilaku, tetapi bagaimana orang akan berperilaku jika mereka mengikuti persaratan tertentu dalam pembuatan keputusan rasional. +ujuan utamaa aitu menediakan serangkaian asumsi eksplisit, atau aksiomaaksioma ang mendasari pengambilan keputusan rasional. )erikut ini formulasi teori utilitas ang didasarkan pada tingkah laku memilih berikut a.
Ada urutan alternatif .
Pertamatama, pengambil keputusan ang rasional harus
dapat membandingkan dua alternatif. *ereka harus dengan baik dan teliti memilih salah satu alternatif dan mengabaikan alternatif ang lain. b. Dominai. *enurut teori utilitas, sangat rasional para pengambil keputusan seharusna tidak memilih strategi ang didominasi, bahkan jika strategi hana di dominasi lemah. Pilihan antara dua alternatif harus tergantung hana pada hasil ang berbeda, tidak pada hasil ang sama untuk kedua alternatif. -. Pem!atalan. #ika dua alternatif berisiko termasuk hasil identik dan sama kemungkinan di antara konsekuensina, maka utilitas dari hasil ini harus diabaikan dalam memilih antara dua pilihan. Dengan kata lain, pilihan antara dua alternatif 6
seharusna hana tergantung pada mereka ang memiliki hasil ang berbeda, bukan pada hasil ang sama untuk kedua alternatif. d. Traniti"ita. #ika pembuat keputusan rasional lebih memilih hasil A ke ), dan hasil hasil ) ke , maka orang tersebut harusna lebih memilih hasil A daripada hasil . e. Kontinuita . 6ntuk suatu hasil, seorang pembuat keputusan harus lebih suka bertaruh antara hasil terbaik dan terburuk untuk hasil pasti diantara peluang terbaik -ukup baik. f. In"arian . Prinsip invarian menetapkan bah!a pengambil keputusan seharusna tidak terpengaruh oleh -ara alternatif disajikan. E#teni
%etelah von Beumann dan *orgenstern /89=>2 mengajukan teori utilitas ang diharapkan mereka, puluhan teoretikus lain mengembangkan ekstensi dan variasi. %alah satu variasi ang paling penting adalah teori subjektivitas manfaat ang diharapkan. +eori ini a!alna dikembangkan oleh ;eonard %avage /895=2. Perbedaan utama antara teori %avage dan teori von Beumann dan *orgenstern adalah bah!a %avage diperbolehkan untuk subektif, atau pribadi, dan hasil ang probabilitas. %ebelum tahun 895=, probabilitas dalam teori utilitas ang diharapkan telah diperlakukan sebagai probabilitas obektif dalam arti klasik. +eori umum %avage menatakan bah!a probabilitas subjektif untuk memasukkan hasil kejadian orangorang. Ceneralisasi ini adalah kasus ang sangat penting ketika probabilitas obektif tidak dapat ditentukan sebelumna atau ketika hasil hana akan terjadi sekali. %ebagai -ontoh, dalam kerangka teori utilitas subektif ang diharapkan, masuk akal untuk mempertimbangkan probabilitas dari suatu peristi!a diulang seperti perang nuklir di seluruh dunia, meskipun tidak ada -ara untuk menentukan kemungkinan perang nuklir didasarkan pada frekuensi relatif. %ebalikna, sulit untuk mengetahui apa ang sebenarna terjadi kemungkinan perang nuklirdalam konteks teori utilitas klasik. +eoretikus lain telah meningkatkan teori utilitas klasik dalam -ara-ara tambahan. %ebagai -ontoh, Dun-an ;u-e /89592 dan lainlain telah mengembangkan apa ang mereka sebu tdengan Stochastic Model aitu pilihan
model ang
memperlakukan preferensi seolaholah mereka memiliki komponen a-ak. %ampai Stochastic Model dikembangkan, teori utilitas memiliki !aktu ang sulit menjelaskan
mengapa rasional untuk memilih sup satu hari dan salad berikutna. ara ;u-e
7
meme-ahkan masalah ini adalah untuk mengobati preferensi untuk sup dan salad sebagai probabilistik, daripada pilihan ang tetap terjadi 800 persen dari !aktu. kstensi lebih lanjut atau alternatif untuk teori utilitas ang diharapkan telah dita!arkan oleh Peter Fishburn /89=2, 6dar Karmarkar /89>2, #ohn Pane /89>:2, dan lde oombs /89>52, di antara banak lainna. Dengan demikian, !alaupun diharapkan teori utilitas sering dibahas seolaholah itu adalah salah satu teori terpadu, tidak ada satu pun ang menerima teori utilitas. +eori utilitas ang diharapkan sebenarna
adalah
teori
keluarga
/meskipun
teori
utilitas
ang
diharapkan
seringdigunakan sebagai referensi singkat dengan teori ang dikembangkan oleh von Beumann dan *orgersten2.
8
PARAD"K% D' DA;A* RA%'"BA;'+A% DA;A* PBCA*)';AB KP6+6%AB
TH A!!A"S #A$A%O&
*enurut prinsip -an-ellation, pilihan antara dua alternatif harus bergantung hana pada bagaimana dua alternatif berbeda tidak pada setiap faktor ang sama untuk kedua alternatif. %etiap faktor ang sama untuk kedua alternatif tidak akan mempengaruhi pilihan ang dibuat orang ang rasional. *isalna, jika Anda memilih antara dua mobil, dan mereka berdua mendapatkan jarak tempuh ang sama, maka faktor jarak tempuh ang seharusna tidak mempengaruhi mobil ang dipilih. Kelihatanna prinsip ini tampak sangat masuk akal, jika dua mobil mendapatkan jarak tempuh ang sama, mengapa pilihan anda diantara kedua mobil tersebut dipengaruhi oleh apakah jarak tempuh tinggi atau rendah( Pengambil keputusan rasional seharusna hana memutuskan diantara alternatif alternatif atas dasar alternatif alternatif ang berbeda. Pada tahun 895:, ahli ekonomi Pran-is *auri-e Allais menerbitkan sebuah tulisan
ang
menantang
prinsip -an-ellation. Pada
tulisanna
tersebut,
Allais
menguraikan apa ang sekarang dikenal sebagai Allais ParadoH, aitu paradoH ang menunjukkan bagaimana prinsip -an-ellation kadangkadang dilanggar. Kirana saa mena!arkan anda sebuah pilihan diantara dua alternatif, A dan ). #ika anda memilih A, anda akan menerima I 8.000.000 pasti. Di sisi lain jika anda memilih ), anda memiliki 80 persen kesempatan untuk mendapatkan I $.500.000, 9 persen kesempatan untuk mendapatkan I 8.000.000, dan 8 persen kesempatan untuk mendapatkan tidak sama sekali. Pada kasus ini kebanakan orang memilih alternatif ang memberikan hasil ang pasti aitu alternatif A, meskipun alternatif ) memiliki nila harapan lebih besar dari I 8.000.000.
ontoh diatas bertentangan dengan prinsip -an-ellation, ang menatakan bah!a pilihan diantara dua alternatif tergantung hana pada apa ang membedakan kedua alternatif, tidak berdasar faktor faktor lain ang umum bagi kedua alternatif tersebut. 9
!!S'$(S)S #A$A%O&
Pelanggaran terhadap prinsip -an-ellation juga dikemukakan oleh Daniel llsberg /89&82. ParadoH llsberg mengungkapkan -ontoh sebagai berikut, kirana sebuah gu-i berisi 90 bola, :0 diantarana ber!arna merah, dan sisana &0 bola ber!arna hitam dan kuning dalam proporsi ang tidak diketahui. %atu bola diambil dari gu-i, dan !arna bola tersebut akan menentukan hasil anda sesuai dengan tabel A.
Pada !arna apa anda akan bertaruh, merah ataukan hitam ( kebanakan orang akan memilih !arna merah /alternatif A2 untuk menghidari ketidakpastian jumlah -ampuran antara bola hitam dan kuning. %edangkan jika anda dihadapkan pada alternatif seperti +abel ), maka bagaimanakah taruhan anda( Pada situasi ang kedua ini kebanakan orang akan bertaruh pada alternatif ), untuk menghindari ketidakpastian ang berhubungan dengan rasio dari bola hitam dan kuning. Dengan kata lain, kebanakan orang akan memilih alternatif A untuk kasus ang pertama dan alternatif ) untuk kasus ang kedua. Pada dua kasus di atas keduana sudah setara dalam segala hal, ke-uali bah!a bola kuning pada kasus pertama tidak bernilai uang, dan pada kasus kedua bernilai I 800. #adi, karena bola kuning selalu bernilai sama dalam kasus pertama dan kedua, maka bola kuning tidak mempengaruhi pilihan ang dibuat untuk kedua kasus tersebut. 7al ini sama seperti jarak ang sama tidak mempengaruhi pilihan terhadap dua mobil /pada -ontoh prinsip -an-ellation2, bertentangan dengan teori utilitas ang diharapkan, bagaimanapun orang sering memilih perbedaan dalam dua permasalahan.
"*T$A*S"T"+"T,
Prinsip lainna dalam pengambilan keputusan rasional adalah Prinsip 'ntransitivitas, ang menatakan bah!a seorang pembuat keputusan ang lebih memilih hasil A dari hasil ), dan memilih hasil ) dari hasil , dan juga memilih hasil A dibanding hasil . Kirana anda memiliki pilihan diantara tiga pelamar kerja, dan anda memiliki informasi tentang intelegensi dan pengalaman kerja setiap pelamar. Keputusan ang akan dibuat mengikuti aturan sebagai berikut, jika perbedaan 'J diantara dua pelamar lebih dari 80 poin, maka pelamar dengan 'J tertinggi ang dipilih, tapi jika
10
perbedaan 'J diantara dua pelamar sama atau kurang dari 80 poin, maka pilih pelamar dengan pengalaman kerja ang lebih lama.
#ika kita membandingkan antara pelamar A dan ), kita sebaikna memilih pelamar ), karena A dan ) tidak berbeda jauh dalam 'J, perbedaanna tidak melebihi dari 80 poin, dan ) memiliki pengalaman kerja ang lebih lama dibandingkan pelamar A. %ama halna jika kita membandingkan pelamar ) dan , kita sebaikna memilih karena ) dan tidak berbeda jauh dalam 'J, perbedaanna tidak melebihi dari 80 poin, dan memiliki pengalaman kerja ang lebih lama dibandingkan pelamar ), namun jika kita membandingkan dan A, kita sebaikna memilih A karena 'J pelamar A lebih besar $0 poin dibanding . #adi pelamar ) lebih dipilih daripada pelamar A, pelamar lebih dipilih daripada pelamar ), dan pelamar A lebih dipilih daripada pelamar .'ntransitivitas ini mun-ul karena aturan pemgambilan keputusan mendasarkan pada dua dimensi ang berbeda aitu intelegensi dan pengalaman kerja, ang memperhatikan langkahlangkah ke-il dan berbanding terbalik.
11