BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan salah satu upaya agar pembangunan negara kita dapat terwujud untuk menuju ”Indonesia Sehat 2010”. Adapun bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia ialah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Peranan Puskesmas sangat strategis, karena puskesmas berada pada tingkat terdekat dengan masalah kesehatan masyarakat. Sehingga kemampuan untuk mendeteksi adanya masalah serta kemampuan untuk menganalisa besarnya masalah cepat diatasi dan ini tentunya akan menentukan keberhasilan upaya pemecahannya. Untuk menjalankan peran tersebut, Puskesmas memiliki program pokok yang akan dilakukan. Salah satu program pokok Puskesmas Landasan Ulin adalah penyuluhan kesehatan masyarakat. Pengobatan tradisional merupakan salah satu \sasaran pelaksanaan program tersebut. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992, pada Bab I Pasal 7 ”Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatan yang mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun, dan atau pendidikan/pelatihan, dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat”. World Health Organisation (WHO) menyatakan, pengobatan tradisional adalah ilmu dan seni pengobatan berdasarkan himpunan dari pengetahuan dan pengalaman praktek, baik yang dapat diterangkan secara ilmiah maupun tidak, dalam melakukan diagnosis, prevensi dan pengobatan terhadap ketidakseimbangan fisik, mental ataupun sosial. Sedangkan menurut PerMenkes No.179/MENKES/per/VII/1976 obat tradisional adalah obat jadi atau obat terbungkus yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral atau sedian galenik
atau campuran dari bahan-bahan yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman. Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982, menetapkan Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan penjabaran pola Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan. Dimana sistem kesehatan nasional merupakan suatu tatanan pencerminan upaya bangsa untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal. Sebagai contohnya kekayaan Indonesia akan flora dan fauna serta mineral yang berkhasiat sebagai obat harusnya dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Seperti di puskesmas Landasan Ulin yang memiliki program TOGA (tanaman obat keluarga).
I.2. Tujuan Menggambarkan tentang situasi dan program kegiatan Penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya pengobatan tradisional dan TOGA dilaksanakan Puskesmas Landasan ulin hingga tahun 2010.
BAB II ISI
2.1. KEADAAN GEOGRAFI PUSKESMAS LANDASAN ULIN Luas dan Letak Wilayah Puskemas Landasan Ulin Wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin dengan luas wilayah 43.36 Km2 terdiri dari dua ( 2 ) kelurahan yaitu : - Kelurahan Landasan Ulin Tengah dengan luas : 23,86 Km2 Batas wilayah Kelurahan Landasan Ulin Tengah Utara
: Kelurahan Landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang
Selatan
: Desa Pandahan , Kecamatan Bati-Bati
Timur
: Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin
Barat
: Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Liang Anggang
- Kelurahan Landasan Ulin Utara dengan luas : 19,50 Km2 Batas wilayah Kelurahan Landasan Ulin Utara Utara
: Kelurahan Penggalaman, Kecamatan Sungai Tabuk
Selatan
: Kelurahan Landasan Ulin Tengah, Kecamatan Landasan Ulin
Timur
: Kelurahan Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin
Barat
: Kelurahan Landasan Ulin Barat, Kecamatan Landasan Ulin
Dengan batas-batas wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin : -
Utara
: wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk
-
Selatan : wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bati-Bati
-
Timur : wilayah kerja Puskesmas Guntung Payung
-
Barat
: wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang
Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Landasan Ulin
2.2.
DISTRIBUSI PENDUDUK
Jumlah penduduk seluruhnya : 15.726 jiwa (Data tahun 2010) terdiri dari : •
Jumlah Penduduk Landasan Ulin Utara : 7.132 Jiwa
•
Jumlah Landasan Ulin Tengah
: 8.594 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga ( KK ) seluruhnya 5.521 KK terdiri dari : •
Kelurahan Landasan Ulin Tengah
: 1.835
jiwa
•
Kelurahan Landasan Ulin Utara
: 3.686
jiwa
Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Landasan Ulin Tahun 2010 Kelurahan Total Tingkat Pendidikan Penduduk LU LU Utara Tengah Belum mengikuti pendidikan 462 614 1076
Tidak tamat SD/ sederajat
549
411
960
Tamat SD/ sederajat
1.001
1.704
2705
Tamat SLTP/ sederajat
2.016
1.474
3490
Tamat SLTA/ sederajat
4.415
2.611
7026
Tamat D-1
36
52
88
Tamat D-2
54
97
151
Tamat D- 3
13
89
102
Tamat S-1
48
72
120
Tamat S-2
-
8
8
Total
8.594
7132
15.726
1 1. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PHN) 4.1 Kebijakan program PHN merupakan bagian integral dari upaya kesehatan puskesmas baik merupakan upaya kesehatan wajib maupun pengembangan. Penyelenggaraan PHN dilakukan di dalam dan atau di luar gedung Puskesmas dengan menggunakan proses keperawatan. PHN berorientasi kepada individu, keluarga, masyarakat / kelompok pembinaan keluarga / kelompok khusus. Pelaksanaan program merupakan tugas pokok dan tanggung jawab perawat yang hamper semua kegiatannya dilakukan secara lintas program dan lintas sektor. Konsep pembinaan adalah mendorong dan membantu klien sehingga ada alih peran dari perawat kepada klien untuk mampu menolong dirinya secara mandiri dalam masalah kesehatan / keperawatan. 4.2 Kegiatan dan sasaran a. Kegiatan 1) Kegiatan dalam gedung Puskesmas
Antara lain melakukan asuhan keperawatan pasien rawat jalan, deteksi dini, pendidikan kesehatan, konseling dan melakukan tugas limpah. 2) Kegiatan di luar gedung Puskesmas Antara lain melakukan asuhan keperawatan kasus individu yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah, melakukan asuhan keperawatan keluarga dan kelompok khusus yang mempunyai masalah dan potensi menghadapi maslah serta melakukan asuhan keperawatan mayarakat di daerah binaan. b. Sasaran 1) Maternal 2) Keluarga dengan bayi Resti ( penemonia berat, BBLR ) 3) Keluarga dengan Balita Resti 4) Keluarga dengan penderita resiko lainnya / penyakit kronis 5) Keluarga dengan Usila Resti 6) Keluarga dengan tindak lanjut.
Tabel. III. 32 Hasil Kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (PHN) Puskesmas Landasan Ulin tahun 2011 NO 1
2
NAMA KEGIATAN Keluarga Rawan yang selesai dibina a. KM I b. KM II c. KM III d. KM IV e. Jumlah Keseluruhan Kunjungan Pembinaan Keluarga Rawan a. Frekuensi rata-rata b. jumlah kontak dibina c. jumlah kunjungan keluarga seluruhnya dalam tahun ini
TARGET
HASIL
TAHUNAN
PENCAPAIAN 537 117 49 34
48 537 1544
KET
3
Keluarga Rawan dibina menurut sasaran a. Maternal b. Bayi c. Balita d. Usia Lanjut e. Penderita Penyakit Kronis f. Tindak Lanjut kasus perawatan
508 119 5 34 34 34
4.3 Permasalahan : a. Program kerja PHN yang cenderung vakum karena kurangnya pemahaman konsep kerja dan aplikasi pelaksanaan PHN. 1) Belum ada perawat di Puskesmas Sungai Ulin yang pernah mengikuti diklat fungsional perawat ataupun yang dilatih untuk melaksanakan program PHN. 2) Tidak adanya pembinaan/bintek dan supervisi ke Puskesmas Sungai Ulin oleh staf fungsional perawat dari Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru. b. Masih kurangnya dukungan dari para pengambil keputusan/kebijakan di lingkup kerja pembangunan kesehatan di Kota Banjarbaru yang kemungkinan disebabkan oleh persepsi tentang tupoksi perawat di Puskesmas yang masih kurang tepat sehingga pada prakteknya program PHN yang menjadi tanggung jawab utamanya dalam memberikan perawatan komunitas justru terabaikan tanpa pembinaan maksimal. 4.4 Alternatif pemecahan masalah : a. Perlunya pelatihan dan refreshing program PHN yang dikoordinir oleh staf fungsional perawat di Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru terutama bagi koordinator PHN Puskesmas yang belum pernah dilatih program PHN yang selanjutnya akan mensosialisasikan kepada rekan perawat lainnya di Puskesmas. b. Perlunya pertemuan rutin bulanan/per-triwulan oleh seluruh koordinator PHN Puskesmas yang dikoordinir oleh staf fungsional perawat di Dinkes Kota
Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru, dengan tujuan untuk sharing atas masalah/kendala yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan program PHN di Puskesmas serta menambah wawasan/update informasi dan keilmuan perawatan komunitas. c. Perlunya kegiatan pembinaan dan supervisi oleh staf fungsional perawat di Dinkes Kota Banjarbaru selaku koordinator PHN Kota Banjarbaru ke Puskesmas secara rutin, dengan tujuan untuk memastikan dan membantu terlaksananya program PHN di Puskesmas. d. Perlunya dukungan serius dari semua pihak dari para pengambil keputusan dan kebijakan di Kota Banjarbaru terutama pejabat Dinkes Kota Banjarbaru untuk mengembalikan tupoksi perawat Puskesmas agar tidak terjadi disorientasi tugas utama sebagai perawat komunitas dengan melaksanakan program PHN.