hemolisin, mempunyai aerobaktin dan resisten terhadap kerja bakterisidal dari serum manusia. 7. Faktor genetik Faktor genetik penjamu mempengaruhi kerentanan terhadap infeksi urinarius. Jumlah dan tipe reseptor pada sel uroepitel tempat bakteri dapat menempel dan dapat ditentukan, setidaknya sebagian, sebagian, secara genetik (Stamm, 1999).
Diagnosis Anamnesis
Manifestasi klinis pada pielonefritis akut: o
demam – demam – jarang jarang melebihi 39,4 C;
nyeri sudut kostovertebral; dan
mual dan/atau muntah,
Gejala-gejala ini tidak semestinya terjadi bersamaan dan mungkin disertai dengan gejala sistitis termasuk frequency, hesistancy, lower abdominal pain and urgency. Gejala-gejala lain:
gross hematuria (hemorrhagic cystitis) – hadir dalam 30-40% kasus pielonefritis pada wanita, paling sering wanita muda;
nyeri – bisa ringan, sedang atau berat. Nyeri panggul (Flank pain) dapat terjadi unilateral atau kadang-kadang bilateral. Ketidaknyamanan atau nyeri bisa pada punggung dan/atau daerah suprapubik, dinyatakan sebagai rasa tidak nyaman, berat, sakit, atau tekanan;
Kekakuan, Kekakuan, dan menggigil, bisa ada tanpa adanya demam;
Malaise & lemah;
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan:
Nyeri tekan suprapubis, ringan sampai sedang tanpa rebound;
Suara usus aktif (normal);
Nyeri sudut kostovertebral, biasanya unilateral, tergantung pada ginjal yang terinfeksi;
Pada wanita, seharusnya tidak didapatkan nyeri tekan pada serviks, uterus maupun adnexa;
Pemeriksaan Laboratorium
Pada urinalysis, didapatkan:
Leukositosis, didominasi oleh neutrofil;
Biasanya jg terdapat bakteri-bakteri batang ataupun bakteri bulat;
Pada analisa darah, didapatkan:
Leukositosis, didominasi oleh neutrofil;
Laju Endap Darah (LED) meningkat;
Peningkatan kadar C-reactive protein;
Pada kultur darah juga bisa positif.
Penatalaksanaan Medikamentosa
Terapi acute uncomplicated pyelonefritis:
Pada infeksi yang disebabkan patogen E. Coli:
First-line: fluoroquinolones: o
Ciprofloxacin:
o
Levofloxacin:
o
Dosis: 250mg 1 kali sehari selama 10 hari;
Kontraindikasi: wanita hamil dan anak-anak
Second-line: Trimethroprim-sulfamethoxazole (TMP-SMX): o
Dosis: 500mg 2 kali sehari selama 14 hari;
Dosis: 1 Double strength tablet, 2 kali sehari, selama 14 hari.
Pada infeksi yang disebabkan patogen bakteri gram-positif: Amoxicillin atau amoxicillin-clavulanic acid: o
Dosis: 500mg, setiap 8 jam, selama 14 hari
DAFTAR PUSTAKA
1. National Kidney & Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC). Kidney and Urologic Diseases Statistics for the United States. 2. Warren JW, Abrutyn E, Hebel JR, et al. Guidelines for antimicrobial treatment of uncomplicated acute bacterial cystitis and acute pyelonephritis. Clin Infect Dis 1999;29:745 – 758.[PMID: 758.[PMID: 10589881] 3. Nicolle LE. Uncomplicated Urinary Tract Infection in Adults Including Uncomplicated Pyelonephritis. Urol Clin N Am 2008;35:1 – 12.[PMID: 12.[PMID: 18061019] 4. Gupta K et al: International clinical practice guidelines for the treatment of acute uncomplicated cystitis and pyelonephritis in women: A 2010 update by the Infectious Diseases Society of America and the European Society for Microbiology and Infectious Diseases. Clin Infect Dis 52:e103, 2011 5. Wein, Kavoussi, Novick, et al. Campbell-Walsh Urology Tenth Edition, 2012 of Internal Medicine 18th Editon, 2012 6. Longo, Fauci, Kasper, et al. Harrison’s Principles of 7. Joseph T. DiPiro, Robert L. Talbert, et al. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 8th Edition, 2011