PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH NGAWI Jl. KH Ahmad Dahlan No. 26 telp 0351- 747300
Disusun Oleh : Nama : Selvia Wardani Nim
: J410171186
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT.yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“
PIMPINAN
DAERAH
MUHAMMADIYAH
NGAWI . ”
Kemudian sholawat beriring salam marilah sama-sama kita sanjungkan kepada Sang Refolusioner Nabi Muhammad s.a.w yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah sampai ke zaman yang penuh ilmu ini. Kami harapkan makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan kita semua. Terima kasih kami ucapkan sebanyak-banyaknya kepada dosen pengasuh kami Bpk. Istanto , S.Pd.I, M.Pd dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala ikhtiar kita.Amin.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Sejarah Muhammadiyah
Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan telah berkembang dengan pesat dan hampir meliputi seluruh wilayah nusantara ini. Hal ini terbukti dengan adanya aktifitas dan amal usahanya yang begitu besar terhadap pembangunan bangsa, bail lewat bidang pendidikan, sosial dan budaya serta bidang lainnya. Muhammadiyah mulai masuk kedaerah ngawi sekitar pada tahun 1928 M, yang dibawa oleh seorang awak kereta api yang berasal dari Yogyakarta. Namun masih belum jelas nama pembawa tersebut, bahkan aktifitasnya pun terkadang terbengkalai, karena kurangnya kawan yang diajak untuk menderukan cita-cita Muhammadiyah tersebut. Kemudian selang beberapa tahun kemudian tepatnya pada tahun 1934 sampai 1950, Muhammadiyah di Ngawi sudah memiliki cabang – cabang dan ranting – ranting, yang diantaranya Cabang Ngawi, Tempurejo, Padas, Jogorogo, Paron, dan Geneng. Dalam rentang kurun waktu tersebut dilanjutkan oleh seorang pegawai pegadaian yang ikut mengembangkan dan melaksanakan aktifitas keagamaan versi Muhammadiyah di sana, hingga sekarang tempat pengadaiannya masih dijadikan dan diabadikan sebagai salah satu cabang..
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Muhammadiyah
Pengembangan dan penyiaran terus berjalan dengan dinamis dan cepat setelah banyak ulama – ulama datang dari Yogyakarta yang telah menamatkan belajarnya kepada KH. Ahmad Dahlan secara langsung. Ditambah lagi ulama – ulama tamatan Mabaul Ulum Solo yang dikirim ke Yogyakarta untuk mengaji (belajar) ke pada KH. Ahmad Dahlan, seperti KH. Rofi’I, H. Amin dan tokoh lainnya. Penyebaran lambat laun semakin lancar melalui pengajian – pengajian, sehingga makin banyak menarik massa, yang pada akhirnya
masuk
menjadi
warga
Muhammadiyah.
Adapun
basis
mayoritas
Muhammadiyah yang kental adalah di Widodaren dan Ngawi kota. Daerah Ngawi memang di perbatasan antara solo dan Surakarta, sehingga laju perkembangannya semakin cepat. Hal ini karena faktor dekatmya hubungan antar daerah yang berbasis Muhammadiyah relatif kuat. Pada perkembangan selanjutnya Muhammadiyah di Ngawi juga mengalami pasang surut ketika memasuki tahun 60-an sampai 80-an. Dimana pada kurun waktu tersebut banyak tokoh – tokoh Muhammadiyah yang ditangkap, karena dituding telah membentuk komando jihad yang pada waktu itu dianggap membahayakan keselamatan bangsa. Stagnasi dan kemunduran menyelimuti perkembangannya dan hal ini dirasa telah banyak merugikan kader- kadernya yang tidak memiliki aktifitas seperti biasanya. Baru pada tahun 1982 Muhammadiyah telah bangkit dan eksis kembali dengan berbagai kegiatan pemikiran dan bahkan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musyda) dibawah kendali Bapak Isra’. Muhammadiyah di Ngawi sampai sekarang telah memiliki 16 Cabang dan ditambah lagi dengan 3 kecamatan baru yang masih belum tercatat. Amal usahanya hanya pada bidang pendidikan saja. Mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Adapun Organisasi otonomnya meliputi Aisiyah, Angkatan Muda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Tapak Suci.
B. Struktur Organisasi PDM Ngawi
Susunan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten ngawi Masa Jabatan 2015-2020
Penasehat
: 1. Drs. H. Mardjuki Aminuddin 2. Ir. H. Sudiro, D.A, M.MA 3. Dr. H. Gunadi Ash Chidiq, M.Pd.
Ketua
: Drs. H. M. Romadhon A. Karim
Wakil Ketua
: Drs. H. Bahrun
Wakil Ketua
: Drs. Ir. H. Sutjipto, M.MA.
Wakil Ketua
: H. Darsono, SH. MH.
Wakil Ketua
: Drs. Suwarno, M.A
Wakil Ketua
: Moh. Anis Yuliarso, S.Pd
Wakil Ketua
: H. Daris Wibowo, M.Ag
Wakil Ketua
: Drs. Nasrun, M.A.
Wakil Ketua
: Hidayatu Rizqon, S.Ag
Wakil Ketua
: Suyanto, S.Ag. M.SI
Wakil Ketua
: Dra. Hj. Sutji Atim. M.Pd
Sekretaris
: Drs. Suwarto Abbas, MH.
Wakil Sekretaris
: Drs. H. Hadi Mustofa, M.Pd.I
Bendahara
: Drs. Suhardi , M.Pd.I
C. Jenis amal Usaha
AMAL USAHA MUHAMMADIYAH PDM NGAWI diantaranya adalah :
NO
NAMA SEKOLAH/MADRASAH
1.
SD Muhamadiyah 1 Ngawi
2.
MI Muhammadiyah Kartoharjo, Ngawi
3.
MI Muhammadiyah Pucangan, Ngrambe
4.
MI Muhammadiyah Cepoko, Ngrambe
5.
MI Muhammadiyah Tawangrejo, Ngrambe
6.
MI Muhammadiyah Gentong, Paron
7.
MI Islamiyah Muh. Walikukun, Widodaren
8.
MI Muhammadiyah Kayutrejo
9.
MI Muhammadiyah Kedunggudel, Widodaren
10.
MI Muhammadiyah Tempurejo
11.
MI Muhammadiyah Sekaralas, Widodaren
12.
MI Muhammadiyah Kwadungan Lor, Padas
13.
MI Muhammadiyah Nglencong, Sine
14.
MI Muhammadiyah Plosorejo, Jagir, Sine
15.
MI Muhammadiyah Ngrendeng, Sine
16.
SD Muhammadiyah 1 Kedunggalar
17.
SD Muhammadiyah 1 Jogorogo
18.
SD Muhammadiyah 1 Sine
19.
SD Muhammadiyah Ngrambe
20.
SD Muhammadiyah 1 Karangjati
21.
MI Muhammadiyah Pandean Karanganyar
22.
SD Muhammadiyah 1 Padas
23.
SD ‘Aisyiyah 1 Gerih
24.
SD Muhammadiyah 1 Kendal
NO URUT
KET
25.
SD Muhammadiyah 1 Mantingan
26.
SD Muhammadiyah 1 Karanganyar
27.
SMP Muhammadiyah 1 Ngawi
28.
SMP Muhammadiyah 2 Ngawi
29.
SMP Muhammadiyah 3 Ngawi
30.
SMP Muhammadiyah 4 Ngawi
31.
SMP Muhammadiyah 5 Ngawi
32.
SMP Muhammadiyah 6 Ngawi
33.
MTs Muhammadiyah Tempurejo, Ngawi
34.
SMA Muhammadiyah 1 Ngawi
35.
SMA Muhammadiyah 2 Ngawi
36.
MA Muhammadiyah Tempurejo, Ngawi
37.
SMK Muhammadiyah 1 Ngawi
38.
SMK Muhammadiyah 2 Ngawi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiiyah
39.
Tempurrejo Jln. Mantingan – Sine KM.0,5 Mantingan
Amal Usaha Muhammadiyah di Ngawi baru hanya pada bidang pendidikan saja, sarana pendidikan seperti SD Muhammadiyah 1 Ngawi, yang telah banyak menuai prestasi yang sanggat membanggakan, sehingga banyak diminati dari pada SD Negeri lainnya. Guru - guru yang mengjarpun kualitas juga sangat bagus. Sehingga para orang tua berlomba – lomba mendaftarkan putra – putrinya di SD Muhammadiyah 1 Ngawi.
D. Amal Usaha Unggulan
Muhammadiyah sendiri itu tidak jauh dari dakwah, amal usaha yang paling berdampak positif yakni pendidikan dan rumah sakit akan tetapi di muhammadiyah Ngawi baru ada untuk pendidikannya saja ,namun yang paling menonjol yakni lembaga pendidikan, dan keberadaannya lebih banyak daripada lembaga pendidikan negeri. Dari lembaga pendidikan yang di amalkan Muhammadiyah, memang terdapat beberapa kemajuan atau prestasi seperti salah satunya SD muhammadiyah mengikuti berbagai perlombaan. Dengan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa jaringan yang luas (nasional maupun internasional) dalam hal pendidikan, dan masih banyak lagi prestasi lain dari cabang olahraga seperti Sepak Bola dan Tapak Suci. Dan dengan amal usaha seperti pendidikan dan dakwah itulah salah satu cara Muhammadiyah melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam melaksanakan tujuan Muhammadiyah,masyarakatpun merespon positif dengan apa yang Muhammadiyah amalkan.
BAB III SARAN DAN REKOMENDASI
A. Saran dan Usulan
1. Perlu mengadakan pertemuan rutin untuk mempererat tali silaturahmi antar anggota PDM, PCM maupun ranting Muhammadiyah. 2. Perlu adanya penggalian dana dengan menggunakan sumber daya yang ada atau dengan mencari donatur sehingga dalam pelaksanaan progragram kerja tidak mengalami kesulitan. 3. Perlu menambah amal usaha agar tidak hanay dibidang pendidikan, tetapi untuk amal usaha lainya karena sebagai sarana berdakwah. 4. Sebaiknya memperbaiki hubungan kerja antar lembaga baik di Daerah, cabang ataupun majlis
B. REKOMENDASI
Rekomendasi yang harus dilakukan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ngawi dalam menyikapi kendala – kendala yang harus dihada[I adalah dengan mengadakan kegiatan – kegiatan rutin baik itu ditingkat cabang maupun ranting untuk memperkuat rasa persatuan antar cabang/ranting satu dengan yang lain agar smua cabang/ranting dapat aktifdalam setiap kegiatan PDM. Misal : Pengajian rutin dan kegiatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah https://tonijulianto.wordpress.com/2012/12/14/sejarah-berdirinya-muhammadiyah-di-indonesia/ http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-50-det-sejarah.html http: //ngawi.muhammadiyah.or.id/content-3-sdet-sejarah.html