TUGAS K3 IDENTIFIKASI KECELAKAAN DI INDUSTRI MEYLIN 1506800325 TEKNIK KIMIA
Pendahuuan
Industri minyak dan gas merupakan industri yang termasuk dalam kategori padat karya dan padat modal. Artinya industri ini merupakan industri yang memerlukan investasi yang sangat besar, baik dari segi pemodalan sarana dan prasarana, teknologi, dan tentunya adalah sumber daya manusianya. Dalam semua industri, termasuk industri minyak dan gas, keselamatan dan kesehat kesehatan an kerja kerja merupak merupakan an aspek aspek paling paling utama utama pada setiap setiap kegiata kegiatan n operas operasiny inya. a. Hal ini disebabkan, bahwa sebuah perusahaan dikatakan besar apabila melihat sumber daya manusia sebagai modal paling utama, asset yang harus senantiasa diamankan agar perusahaan dapat bersaing dengan global dan terus tumbuh berkompetisi. Namun demikian, de mikian, dalam beberapa kasus, investasi besar dalam hal sumber daya manusia dan modal saja tidak cukup untuk menjamin sebuah sebuah perusa perusahaan haan mampu mampu luput luput dari dari perist peristiwa iwa-pe -peris ristiw tiwaa kecela kecelakaan kaan kerja. kerja. Dalam Dalam indust industri ri minyak dan gas, satu kejadian kecelakaan kerja terbesar sepanjang sejarah dan semoga saja terakhir yang paling terkenal adalah ledakan !iper Alpha. !iper Alpha adalah salah satu anjungan yang memproduksikan minyak dan gas di "aut #tara $North %ea& yang dioperasikan oleh 'ccidental !etroleum $(aledonia& "td. Dibangun pada tahun )*+, awalnya awalnya desain anjungan itu adalah untuk memproduksi memproduksi minyak, minyak, namun seiring seiring dengan perkembangannya, berubah menjadi anjungan yang memproduksi gas. A!"#a$
%ebuah ledakan besar terjadi dan mengakibatkan kebakaran menghancurkannya pada tanggal tanggal uli uli )* )*, , memakan memakan )+ korban korban jiwa, jiwa, dengan dengan hanya hanya /* selama selamat. t. (orban (orban tewas tewas termasuk 0 awak dari sebuah kapal penyelamatan. 1otal kerugian yang diperkirakan sebesar 2 ),+ miliar $#% 3 4,5 miliar&. !ada saat bencana !iper Alpha Alpha memproduksi memproduksi sekitar sekitar )06.666 ribu barrel minyak per hari dan sekitar yang mencatat sekitar sepuluh persen produksi dari minyak "aut #tara dan produksi gas, dan merupakan bencana terburuk dari operasi produksi minyak dan gas bumi lepas pantai dalam hal kerugian k erugian korban jiwa dan dampak reputasi industri.
1
Ke%a&ahan
!eristiwa yang juga terkenal dengan 1ragedi uli )* itu menewaskan )+ dari total 00/ pekerja dan tercatat sebagai kecelakaan terburuk sepanjang sejarah pekerjaan o77shore. %elain menelan korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai #%3 4,5 miliar. Hanya dalam tempo kurang lebih 4 jam, plat7orm yang terletak di "aut #tara, 8ropa, dan dioperasikan oleh 'ccidental !etroleum $9aledonia& "td. ini terkubur di lautan. Dari sekian banyak kemungkinan kesalahan hasil investigas, ada satu akar masalah yang diyakini, yaitu kesalahan koordinasi yang menjadi penyebab utama peristiwa uli )*
:ambar ) ; $a&. !iper Alpha !lat7orm sebelum kejadian. $b&. !iper Alpha setelah kejadian. '(e&("e) P&*+e+ P&*du!+"
'ccidental !etroleum memperoleh lisensi eksplorasi minyak pada tahun )*+0 dan menemukan ladang minyak !iper terletak di / < 0=N 6 < )/=8 > /,5+ < N 6,0/ < 8 > /,5+ 6,0/ pada awal )*+4 dan proses pengembangan dimulai dengan 7abrikasi plat7orm lepas pantai, jaringan perpipaan dasar laut dan struktur pendukung darat. !roduksi minyak dimulai tahun )*+ dengan sekitar 0/6.666 barel minyak per hari meningkat menjadi 466.666. %ebuah modul produksi gas dipasang pada tahun )*6. !roduksi menurun hingga )0/.666 barel $)*.*66 m4& dengan tahun )*. %emua produksi dikirim ke terminal ?lotta minyak di (epulauan 'rkney untuk menerima dan memproses minyak dari ladang !iper, 9laymore dan 1artan, masing-masing dengan plat7orm sendiri. %atu pipa minyak utama berdiameter 46 inchi membentang sepanjang )0 mil $06 kilometer& dari !iper Alpha menuju ?lotta. !ipa minyak !iper Alpha menyatu dengna pipa dari 9laymore. Anjungan 1artan juga menerima gas dari 9laymore dan kemudian dikirim menuju !iper Alpha. Dan dari !iper Alpha, gas dikompres dan dikirim ke anjungan penerima gas@9!-6) sekitar 46 mil $5 km& ke Northwest.
2
:ambar 0 aringan !erpipaan dari Area !iper Alpha dan %ekitarnya. !iper Alpha terletak di ladang minyak !iper, sekitar )06 mil $)*4 km& timur laut Aberdeen di 5+5 kaki $)55 m& air, dan terdiri dari empat modul yang dipisahkan oleh 7irewall plat7orm tersebut. #ntuk alasan keamanan modul diorganisir sehingga operasi yang paling berbahaya adalah jauh dari daerah personil. Anjungan ini menghasilkan minyak mentah dan gas alam dari 05 sumur untuk pengiriman ke terminal minyak ?lotta pada 'rkney dan untuk instalasi lain dengan tiga jalur pipa terpisah.
:ambar 4. "ayout Anjungan !iper Alpha
3
K&*n**," dan Se#a# Ke-ea!aan Indu+$&"
%ebelum terjadi insiden parah tersebut mula mula dilakukan re-serti7ikasi !ressure %a7ety alve $!%& pada discharge line dari pompa trans7er kondensat A. 1apping point !% pompa A di-blind $ilustrasi ada dibawah& sesuai dengan %'! yang berlaku praktis di lokasi. !% didischarge line pompa A selesai diserti7ikasi, kemudian akan dikembalikan ke posisi semula.
:ambar 5. !BID !ompa, dengan posisi !% $!ressure Celie7 alve atau !%& dan !osisi lind $warna biru&
:ambar /. $a&. entuk !% dan $b& !enempatan lind di Discharge !ompa. %etelah berkonsultasi dengan operator di ruang kontrol, pekerja serti7ikasi setuju melanjutkan pekerjaan pada keesokan harinya. %ementara, pompa trans7er kondensat sedang bekerja, memompakan kondensat ke pipa minyak serta menyuplai bahan bakar untuk generator pembangkit listrik. 'perasi normal berlanjut hingga pukul 0).5/, saat pompa dalam kondisi mati. %epengetahuan teknisi perawatan, operator menjalankan pompa A. aik operator maupun teknisi perawatan tidak tahu bahwa tidak ada !% di keluaran pompa A, dan hanya berupa blind. %etelah pompa A dijalankan, keluarlah kondensat dari slip blind yang sambungan pemasangan 4
bautnya tidak cukup kuat. @eledaklah modul 9. (eadaan diperparah ketika komunikasi terputus, sehingga plat7orm lain yang berada di sekitar !iper Alpha tetap memompakan minyak>kondensat ke !iper Alpha, dalam hal ini anjungan 1artan. '77shore Installation @anager $'I@& yang memegang komando darurat tidak mampu mengatasi keadaan. "iving Euarters, yang menjadi tempat berkumpul para pekerja, dipenuhi asap. eberapa orang yang mengambil inisiati7 meninggalkan galley-lah yang selamat. !ukul 04.06, pipa riser $pipa yang mencuat dari dasar laut ke permukaan& gas meledak menimbulkan bola api. !ukul 66.5/, plat7orm mulai runtuh. 1im investigasi menemukan adanya penyimpangan pada operasi !iper Alpha ini, di antaranya tag atau lock out procedure tidak diikuti dengan baik operator tidak mendiskusikan in7ormasi secara akti7 ataupun permit yang di-suspend ketika ganti shi7t suspended permit tidak diletakkan di ruang kontrol untuk kemudahan akses, tapi diletakkan di ruang sa7ety o77icer surat iFin kerja tidak mengecek adanya cross-re7erence antar-pekerjaan. "alu, minimnya pelatihan untuk kondisi darurat juga disebut-sebut menambah jumlah korban jiwa. @enurut cerita saksi mata yang masih hidup, banyak dari mereka, terutama kontraktor yang bekerja di plat7orm, tidak 7amilier dengan rute evakuasi, lokasi li7eboat, atau cara mengoperasikan li7e ra7t. 'ccidental !etroleum menggunakan banyak tenaga kontraktor, sehingga 7rekuensi kedatangan dan kepulangan para kontraktor menjadi sering. @enurut tim investigasi, hal itu seharusnya diikuti oleh sa7ety induction atau orientasi pengenalan prosedur keselamatan setempat yang ketat dan terarah. 1anpa itu, 'ccidental !etroleum harus menuai tragedi yang diabadikan di Cose :arden, HaFlehead !ark, Aberdeen, itu. %etelah (ejadian @asalah utama adalah bahwa sebagian besar personil yang memiliki kewenangan untuk memimpin evakuasi telah tewas ketika ledakan pertama menghancurkan ruang kontrol. Ini merupakan konsekuensi dari desain plat7orm, termasuk tidak adanya dinding ledakan. ?aktor lain adalah bahwa anjungan !iper Alpha dekat plat7orm 1artan dan 9laymore, dan keduanya terus pompa gas dan minyak untuk !iper Alpha sampai terjadi ledakan kedua. (ru operasi di anjungan 1artan dan 9laymore tidak menutup produksi, walaupun mereka bisa melihat bahwa !iper Alpha terbakar. !ada saat penyelamatan helikopter sipil dan militer mencapai adegan, api lebih dari seratus meter di ketinggian dan terlihat sejauh seratus km $)06 km dari Highlander @aersk& dari dicegah pendekatan aman. 1haros, sebuah kapal pemadam kebakaran spesialis, mampu mendekati plat7orm, tapi tidak bisa mencegah pecahnya pipa 1artan, sekitar dua jam setelah awal bencana, sehingga terpaksa mundur karena intensitas api. Api tetap berkobar dari plat7orm itu akhirnya padam tiga minggu kemudian oleh tim yang dipimpin oleh petugas pemadam kebakaran terkenal Ced Adair
5
Ta#e 1. /a+" "n(e+$",a+" #e#e&a%a adan Ke+eea$an
Hasil audit kegagalan
Akibat
Kegagalan dari Kontrol Ijin Kerja Terjadi miskomunikasi bahwa pekerjaan belum selesai Tidak adanya dilakukan dan mesin masih handover atau peralihan shit dari tidak oleh dioperasikan siang ke malam! Penilaian resiko Tidak dapat mengantisipasi atau "isk adanya potensi bahaya #ssessment yang apabila terjadi kegagalan kurang proses menyeluruh Ketidaktaatan terhadap prosedur isolasi dalam pekerjaan $Pemasangan %&T&'
Tidak adanya tanda kalau mesin masih tidak dapat dioperasikan
Rekomendasi
Pengimplementasian Ijin Kerja yang konsisten disertai dengan sistem audit untuk perbaikan berkelanjuan
Pemasangan alat pengaman (adangan apabila terjadi kegagalan proses! Pemasangan alarm gas dan api dan sistem shutdown otomatis!
Prosedur dan Kebijakan )aety yang kurang diterapkan Pengenalan atau &rientasi Keselamatan di #njungan kurang diterapkan
Pada saat terjadi ben(ana* semua orang kebingungan dalam menyelamatkan diri
Penerapan dan audit dari kebijakan dan sistem evakuasi
"espon atau peren(anaan tanggap darurat yang kurang matang Pelatihan yang kurang
)aat terjadi ben(ana* tim operasi di lapangan kurang dapat memutuskan langkah apa yang harus dilakukan
Pelatihan respon tanggap darurat atau simulasi ben(ana
)istem Pengawasan +anajemen yang kurang
,ilangnya komunikasi antara satu anjungan dengan anjungan lainnya yang berdampak pada eskalasi
"egulasi dan kebijakan perusahaan bahwa keselamatan adalah prioritas nomor satu dan produksi -
ben(ana akibat anjungan lain yang masih memproduksi
harus dikesampingkan
.