1
PRAKTIKUM I PEMERIKSAAN BAHAN NABATI SECARA MIKROSKOPIS I.
TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam amilum yang umum digunakan dalam sediaan farmasi 2. Mahasiswa dapat mengetahui dan mengidentifikasi simplisia dengan menggunakan mikroskop seta menyebutkan ciri khas simplisia yang diperiksa
II.
DASAR TEORI 2.1 Amilum Dalam formulasi suatu tablet, terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu dari segi pemilihan eksipien. Hal ini sangat penting agar terbentuk tablet dengan sifat fisik yang memenuhi syarat. Eksipien yang sering digunakan dalam industri farmasi adalah amilum. Amilum adalah karbohidrat yang berasal dari hasil proses fotosintesis tanaman, disimpan dalam bagian tertentu tanaman dan berfungsi sebagai cadangan makanan (Soebagio dkk., 2009). Amilum digunakan sebagai eksipien dalam formulasi sediaan farmasi karena harganya murah dan inert (Hastuti, 2008). Amilum dapat digunakan sebagai bahan pengisi, pengikat, dan penghancur dalam sediaan oral seperti dalam pembuatan tablet (Samsuri, 2008). Amilum adalah cadangan energi yang paling penting pada tumbuhan tingkat tinggi. Penyimpanan amilum terakumulasi dalam organ penyimpanan
seperti
umbi
dan
biji
dalam
waktu
lama
yang
memungkinkan pembentukan kira-kira sebesar 10–100 lm struktur granular di plastida. Pengendapan molekul pati dan pembentukan granula pati merupakan proses yang kompleks diatur oleh kombinasi dari aktivitas enzim yang secara langsung terlibat dalam perpanjangan rantai pati, percabangan dan substitusi fosfat dan aktivitas hidrolitik serta perakitan diri fisik dan berdampingan dengan pengemasan sintesis glucan baru motif heliks ganda (Smith, 2001). Pati tidak larut dalam air dan dalam analisis pati, memberikan warna biru dengan iodium. Hasil hidrolisis pati/amilum adalah glukosa. Hidrolisis pati akan terjadi pada pemanasan dengan asam encer dimana berturut-turut akan dibentuk amilosa yang memberi warna biru dengan
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
2
iodium, amilopektin yang memberi warna merah dengan iodium (Manatar, dkk, 2012). Pati sagu disebut juga poliglukosa, karena unit monomernya glukosa. Penambahan iodium akan terbentuk kompleks pati dan iodium kompleks ini dapat mengendap yang kemudian dapat ditentukan dengan mengukur konsentrasi warna biru yang terbentuk dengan menggunakan spektrofotometer. Metode ini digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan tersebut.Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru.Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang. Sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali (Manatar, dkk, 2012). 2.2
Amilum Oryzae sativa (Beras)
Gambar 1. Amilum oryzae di bawah mikroskop
Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (Familia
Poaceae).Pemerian,kelarutan,bahan
organik
asing,wadah
penyimpanan : memenuhi syaratseperti yang tertera pada Pati Singkong.Mikroskopik : bitur versegi banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal atau majemukbentuk bulat telur ukuran 10µm sampai 20 µm. Hilus
ditengah,
tidak
terlihat jelas,
tidak ada lamela konsentris. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampa kbentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus. Butiran sederhana atau kumpulan dari butiran kompleks; diameter butiran individu sekitar 2 hingga 10 ULI}, berbentuk polyhedral atau subspherical. Titik pusat hilus terlihat di beberapa butiran; tidak ada goresan. (Journal : CRUDE DRUGS CONTAINING CARBOHYDRA TES AS ACTIVE COSTITUENTS)
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
3
2.3 Amilum Manihot (Singkong)
Gambar 2. Amilum Manihot di bawah mikroskop
Amylum manihot ( pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar manihot utilissima Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara mikroskopik berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil dengan diameter 5µm sampai 10 µm, butir besar bergaris tengah 20 µm sampai 35 µm, hilus tengah berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamella tidak jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada pendinginan. Berdasarkan gambar , terlihat bahwa amilum singkong memiliki
susunan amilum yang tunggal, letak hilusnya di tengah,
bentuk hilusnya bercabang tiga dan lamela tidak terlihat. Hasil tersebut sesuai dengan pustaka yaitu letak hilus amilum singkong yaitu berada di tengah yang dapat berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga dan lamela tidak jelas. Susunan amilum yang tunggal karena amilum singkong masih berada dalam bentuk alaminya (Wicaksono, 2008). 2.4
Amilum Maydis (Jagung)
(Gambar 3. Amilum Maydis di bawah mikrokop)
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
4
III.
ALAT DAN BAHAN a. Alat 1. Mikroskop 2. Gelas obyek 3. Gelas penutup 4. Pipet tetes 5. Beker glass 6. Tabung reaksi 7. Penjepit 8. Lampu spirtus 9. Kertas dan pensil b. Bahan 1. Amilum Oryzae 2. Amilum Tritici 3. Amilum Manihot 4. Daun teh (Theae folium) 5. Daun tempuyung (Sonchi folium) 6. Kulit kina (Cinchonae cortex) 7. Daun dewa (Gynurae segetum folium) 8. Rimpang jahe 9. Rimpang temulawak (Curcumae rhizoma) 10. Rimpang kunyit (Curcumae domestica) 11. Biji pala 12. Bunga cengkeh (Caryophylli flos) 13. Lada (Pipeructusris albi fructus) 14. Kayu manis (Cinnamomi cortex) 15. Akar manis (Glycyrrhizae radix) 16. Aquadest 17. Larutan iodium 18. Larutan kloralhidrat
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
5
IV.
CARA KERJA Cara Kerja I (Amilum) 1. Pemeriksaan amilum dengan larutan iodium Dipersiapkan alat dan bahan
-
Dimasukkan larutan amilum 1% ke dalam tabung reaksi
-
Ditambahkan beberapa tetes larutan iodium
-
Catat warna yang terjadi
HASIL
2. Pemeriksaan amilum secara mikroskopis Dipersiapkan alat dan bahan
- Diambil sedikit amilum diletakkan di atas gelas obyek - Ditambahkan beberapa tetes larutan iodium - Catat warna yang terjadi
HASIL L
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
6
Cara kerja II (Simplisia) Dipersiapkan alat dan bahan
- Diambil sedikit serbuk simplisia, diletakkan di atas kaca obyek - Ditetesi dengan larutan kloralhidrat - Dihangatkan di atas lampu spirtus dijaga dijaga agar tidak sampai mendidih - Ditutup dengan gelas penutup - Diamati di bawah mikroskop, gunakan perbesran lemah dan kuat
HASIL
L
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
7
V.
HASIL PRAKTIKUM 5.1 Pemeriksaan Amilum Dengan Larutan Iodium
No. 1.
Nama amilum
Perlakuan
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
Hasil
Keterangan
8
5.2 Pemeriksaan amilum secara mikroskopis No
Gambar Mikroskopis
Gambar Tangan
Keterangan 1. Butir pati menggerombol 2. Hilus
1.
Amilum Oryzae sativa 1. Butir pati sebagian besar tunggal, ada yang bergerombol dua atau tiga 2.
2. Hhilus terlihat dan berbentuk lamda
Amilum Manihot 1. Butir pati ada yang bergerombol, ada yang tunggal, 2. Hilus terlihat 3.
Amilum Maydis
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
9
5.3 Pemeriksaan Simplisia Secara Mikroskopis No.
Gambar Mikroskopis
Gambar Tangan
Keterangan 1. Serabut 2. Berkas pembuluh 3. Pembuluh kayu 4. butir pati
1.
5. parenkim dengan sel ekskresi Zingiberis rhizoma (Jahe) 1. Epidermis bergabus 2. Rambut yang berbentuk kerucut 3. Bersel satu 4. Hipedermis
2.
5. Kortek silinder 6. Sel parenkimatik 7. Sel parenkim Xanthorrhiza rhizoma (Temulawak)
8. Butir pati 1. Rambut penutup 2. Epidermis 3. Hipodermis 4. Peridermis 5. Parenkim korteks
3.
6. Sel selisih 7. Berkas pengangkut 8. Butir pati 9. Endodermis Curcuma domestica rhizoma (Kunyit)
4.
Sonchi Folium (Daun Tempuyung)
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
10. Parenkim sekunder 1. Epidermis atas dengan kutikula 2. Jaringan palisade 3. Berkas pembuluh 4. Jaringan bunga karang 5. Berkas pembuluh tulang daun utama 6. Saluran getah 7. Epidermis bawah
10
1. Rambut penutup 2. Jaringan bunga karang 3. Epidermis bawah 5.
Gynura Folium (Daun Dewa) 1. Serabut sklerenkim 2. Calsium oksalat 3. Sel batu 4. Sklereida 6.
Caryophylli Flos (Bunga Cengkeh) 1. Sel batu 2. Fragmen perisperm 3. Butir pati 7.
Piperis albi Fructus (Buah lada putih) 1. Peristem sekunder 2. Butir pati 3. Endosperm 4. Berkas pembuluh
8.
Myristicae Semen (Biji Pala)
9.
GLYCYRRHIZAE RADIX (Akar manis)
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
11
1. Epidermis 2. Periderm 3. Sel periderm yang membatu 4. Sel batu dengan penebalan bentuk 10.
lamda 5. Sel minyak 6. Parenkim korteks 7. Serabut vesikel BURMANI CORTEX (Kayu Manis)
8. Sklerenkim 9. Jaringan floem 1. Jaringan gabus 2. Korteks 3. Idioblas 4. Saluran sekresi
11.
5. Serabut floem 6. Floem
CINCHONAE CORTEX (Kulit Kina) 1. Sel batu 2. Rambut panjang 3. Berkas pembuluh 4. Epidermis bawah 12.
Theae folium (Daun Teh)
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
12
VI.
PEMBAHASAN Dalam praktikum ini dilakukan identifikasi amilum secara mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Amylum manihot, Amylum maydis dan Amylum oryzae. Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru atau ungu. Ketiga larutan pati tersebut masing-masing diambil beberapa tetes dengan pipet,lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Beri masing-masing tabung pati dengan dua tetes larutan iodium. Tujuan dari penambahan larutan iodium adalah untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam larutan tersebut yang dapat diketahui dengan adanya perubahan warna.Kondisi larutan setelah ditetesi amilum yaitu terdapat perubahan warna pada ketiganya dari sebelumnya berwarna putih. Pati jagung berubah menjadi warna hijau kebiruan,menandakan positif amilum. Pati beras berubah menjadi warna biru keunguan,menandakan positif amilum. Pati singkong berubah menjadi warna biru keunguan,menandakan positf amilum. Berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah ditetesi dengan iodine perubahan warna ini dikarenakan warna yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Ketiga sampel tersebut ternyata positif mengandung amilum karena ketiganya berubah warna menjadi biru atau ungu/ Identifikasi amilum secara mikroskopis bertujuan agar kita lebih mengetahui bentuk-bentuk yang khas dari masing-masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih memudahkan praktikan dalam membuat sediaan farmasi. 6.1 Amilum Maydis (Jagung) Nama Simplisia
: Amylum Maydis
Tanaman Asal
: Zea mays
Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monokotiledonae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea Mays
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
13
Kandungan
: Karbohidrat, vitamin, serat, air dan fosfat
Khasiat
: Zat tambahan dan penolong obat
Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L ( familia Poaceae). Berdasarkan hasil praktikum bahwa pati jagung berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat lamela. Bentuk dan ukuran granula pati jagung dipengaruhi oleh sifat biokimia dari khloroplas atau amyloplasnya. Sifat birefringence adalah sifat granula pati yang dapat merefleksi cahaya terpolarisasi sehingga di bawah mikroskop polarisasi membentuk bidang berwarna biru dan kuning. Warna biru dan kuning pada permukaan granula pati disebabkan oleh adanya perbedaan indeks refraktif yang dipengaruhi oleh struktur molekuler amilosa dalam pati. Bentuk heliks dari amilosa dapat menyerap sebagian cahaya yang melewati granula pati. Bentuk granula merupakan ciri khas dari masing-masing pati. Tidak ada hubungan yang nyata antara gelatinisasi dengan ukuran granula pati, tetapi suhu gelatinisasi mempunyai hubungan dengan kekompakan granula, kadar amilosa, dan amilopektin. Pati jagung mempunyai ukuran granula yang cukup besar dan tidak homogen yaitu 1-7µm untuk yang kecil dan 15-20 µm untuk yang besar. Granula besar berbentuk oval polyhedral dengan diameter 6-30 µm. Granulapati yang lebih kecil akan memperlihatkan ketahanan yang lebih kecil terhadap perlakuan panas dan air dibanding granula yang besar. Amilum jagung digunakan sebagai zat tambahan, bahan dalam pembuatan obat, dan digunakan sebagai bahan makanan. 6.2 Amilum Manihot (Singkong) Nama Simplisia
: Amylum Manihot
Tanaman Asal
: Manihot utilissima Pohl
Divisi
: Magnoliophyta
Sub Divisi
: Spermatophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Eliphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
: Manihot esculenta crantz
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
14
Kandungan
: Amilosa dan amilopektin
Khasiat
: Bahan penolong untuk sediaan obat
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl (familia Euphorbiaceae) berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa butir majemuk sedikit. Susunan amilum yang tunggal karena amilum singkong masih berada dalam bentuk alaminya yang belum mengalami perlakuan tambahan. Efek farmakologis dari ubi kayu adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah nafsu makan. Umbi ubi kayu memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan amilum. Di Indonesia, umbi ubi kayu menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obatobatan. 6.3 Amilum Oryzae sativa (Beras) Nama Simplisia Tanaman Asal Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies Kandungan Khasiat
: Amylum Oryzae : Oryza sativa : Magnoliophyta : Spermatophyta : Liliopsida : Poales : Poaceae : Oryzae : Oryza Sativa L : Amilosa dan amilosa perkati, air, abu : Bahan penolong untuk sediaan obat dan zat tambahan
Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (Familia Poaceae) yang berupa butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat jelas, dan tidak terdapat lamella. Ketika pati beras ditetesi iod menghasilkan warna biru muda yang berarti menunjukkan bahwa pati beras yang diuji positif mengandung pati.
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
15
Kegunaan Dalam Bidang Farmasi 1. Kebutuhan
gizi,
demulcent,
perlindungan,
dan
yang
bersifat
menghisap/membalut 2. Preparasi penaburan bedak talkum dalam aplikasinya ke kulit 3. Penawar keracunaniodin 4. Agen penghancur dalam pil dan tablet 5. Diluent ekstrak padatan dalam obat. 6. Membantu diagnosa dalam identifikasi obat secarakasar dan merupakan indikator titrasi iodometri. 7. Penghilang rasa sakit dan dasar pembuatan suppositoria. 8. Pati juga merupakan material awal produksi komersial dari glukosa cair, dekstrosa, dan dekstrin. 9. Patidalam industri berguna sebagai perekat kertas dan pakaian
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
16
VII.
KESIMPULAN 1. Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian 2. Penampang amilum setiap tanaman berbeda-beda 3. Mengidentifikasi amilum secara kimiawi yaitu mendeteksi kandungan amilum dengan perubahan warna sampel menjadi biru atau ungu setelah ditetesi dengan iodine
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
17
DAFTAR PUSTAKA Jurnal : PENGARUH RASIO AMILUM:AIR DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP SIFAT FISIK AMILUM SINGKONG PREGEL ATIN YANG DITUJUKAN SEBAGAI EKSIPIEN TABLET Kadek Lenny Karisma Sari, I G.N. Jemmy Anton Prasetia, Cok. Istri Sri Arisanti Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Soebagio, B., Sriwododo, Adhika, A. S. 2009. Pengujian Sifat Fisikokimia Pati Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) Alami dan Modifikasi cecara Hidrolisis Asam (skripsi). Bandung: Universitas Padjadjaran Hastuti, M. 2008. Pengaruh Perbedaan Suhu dalam Metode PembuatanAmilum Singkong Pregelatinasi Terhadap Sifat FisikTablet Chlorpheniramin Maleat secara Kempa Langsung (skripsi). Surakarta: Universitas Muhahammadiyah Surakarta. Samsuri, B. 2008. Penggunaan Pragelatinisasi Literatur (skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia. Jurnal: The molecular deposition of transgenically modified starch in the starch granule as imaged by functional microscopy Andreas Blennow,a,* Michael Hansen,b Alexander Schulz,b Kirsten Jørgensen,a Athene M. Donald,c and James Sandersonc
Smith, A.M., 2001. The Biosynthesis of starch granules. Biomacromolecules 2, 335–341.
Manatar, J.E., Julius, P., dan Max, R.J.R., 2012, Analisis Kandungan Pati dalam Batang Tanaman Aren (Arenga pinnata), Jurnal Ilmiah Sains, Vol.12 (2).
Wicaksono, A. 2008.Suksinilasi Pati Singkong Pregelatinasi sebagai penghancurdan Pengikat pada tablet Amoxicillin.Skripsi. Depok: UI
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis
18
Pemeriksaan Bahan Nabati Secara Makroskopis