PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.
PRE-COMMISSIONING PROCEDURE
1.1
Pendahuluan Kontraktor diwajibkan melakukan pre-commissioning, commissioning serta melakukan performance test pada semua pekerjaan yang dilakukan terkait dengan pekerjaan sipil, mekanikal, elektrikal, instrumentasi serta piping seperti yang tercantum didalam RKS. Kegiatan pre- maupun commissioning dianggap selesai hanya bila prosedur yang dilakukan telah disaksikan, disetujui dan hasil prosedur telah berhasil dilakukan serta ditandatangi oleh kedua pihak yaitu kontraktor dan PT. Moya Bekasi Jaya. Kontraktor akan melakukan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas yang dilakukan selama pre-commissioning. Pihak ketiga/vendor juga dapat didatangkan dalam kegiatan ini untuk menyaksikan serta menandatangani dokumen prosedur yang telah dilakukan. Aktivitas pre-commissioning akan dilakukan pada masa konstruksi sebelum Mechanical Completion, dan dilanjutkan dengan proses commissioning. Urutan pekerjaan commissioning dilaksanakan berurutan sesuai dengan prioritas dan kebutuhan untuk mendapatkan kondisi terbaik sebelum commissioning dilakukan.
1.2
Mechanical Completion Mechanical Completion suatu sistem merupakan kegiatan berupa : a. Semua kegiatan desain dan engineering telah selesai. b. Semua kegiatan instalasi berikut semua perlengkapannya telah selesai terpasang sesuai dengan gambar yang telah disetujui, spesifikasi, semua testing dan inspeksi telah dilakukan sehingga fasilitas telah siap dilakukan kegiatan pre-commissioning. c.
Semua instrumentasi telah terpasang.
d. Semua koneksi pipa sudah diselesaikan. e. Factory Acceptance Test (FAT) yang disepakati dan inspeksi semua peralatan telah dilakukan.
-1-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
f.
Semua prosedur operasi dan prosedur perbaikan telah disubmit ke PT. Moya Bekasi Jaya untuk di review dan disetujui.
1.3
Ready for Pre-Commissioning Kegiatan siap untuk pre-commissioning adalah ketika pihak PT. Moya Bekasi Jaya mengeluarkan sertifikat atau berita acara untuk mechanical completion serta pemberitahuan tertulis mengenai pekerjaan telah siap untuk dilakukan precommissioning.
1.4
Pre-Commissioning
1.4.1
Cakupan Pekerjaan Pre-Commissioning Aktifitas minimum pre-commissioning dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Periksa sistem sesuai dengan gambar kerja, P&ID serta data sheets yang telah disetujui. b. Leak testing, hydro testing semua bak/unit/pipa. c.
Operability test semua motor penggerak (Pompa, Mixer)
d. Inspeksi internal semua bak/unit/tangki. e. Inspeksi semua strainer/filter/perpipaan. f.
Sistem flushing dan cleaning.
g.
Off line testing dan kalibrasi semua instrument seperti tertera pada P&ID.
h. Periksa sistem elektrikal seperti : switch gear, MCC, battery capacity, earthing, continuity, insulation resistance, ratio test transformer. i.
Periksa kesiapan sistem elektrikal serta semua package dari vendor.
j.
Testing dan checking semua alat safety, fire system.
k.
Membersihkan lokasi dari sampah/kotoran.
-2-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.4.2
Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kontraktor akan menyediakan masing-masing 1 (satu) orang SDM untuk setiap disiplin (mechanical, civil, electrical, instrumentation, process). Konsorsium juga menyiapkan Health,
Safety,
and
Environment
(HSE)
Coordinator
untuk
mengatur
dan
mengkoordinasikan aspek-aspek safety untuk menjamin aktifitas Pre-Commissioning dan Commissioning berjalan dengan aman. HSE Coordinator akan memastikan terbitnya ijin kerja ( permit ) dan persetujuan dari pihak berwenang sebelum pekerjaan lapangan dilakukan. Coordinator HSE harus melaksanakan dan mengimplementasikan aspek HSE terhadap seluruh personel yang terlibat dalam aktifitas Pre-Commissioning dan bekerja sama dengan HSE Coordinator PT. Moya Bekasi Jaya.
1.5
Kegiatan Pekerjaan Pre-Commissioning
1.5.1
Power Energize untuk kegiatan Pengetesan Nozzle Filter Untuk mendukung kegiatan pre-commissoning pada saat pengetesan nozzle filter, dibutuhkan power untuk menghidupkan unit blower. Lingkup tahapan untuk energize blower adalah sebagai berikut :
Memberikan tegangan (energize) pada unit blower baik dari power suplai eksisting/generator apabila Sub Station belum siap untuk energize.
Apabila Sub Station siap untuk energize, secara bertahap dilakukan energize pada urutan peralatan listrik.
Energize peralatan-peralatan listrik di Sub Station untuk memastikan peralatan
siap dioperasikan.
Selanjutnya sumber daya listrik di Sub Station akan digunakan untuk aktifitas pengetesan peralatan-peralatan untuk pengetesan nozzle.
-3-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.2
Unit dan Sub Unit Kegiatan Pre-Commissioning Prosedur-prosedur pre-commissioning disiapkan oleh setiap disiplin untuk setiap unit dan dilengkapi dengan checklist. Prosedur pre-commissioning dibagi menjadi beberapa sistem/unit dan sub-sistem/sub-unit untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan. Functional flowchart dari kegiatan pembangunan Uprating Instalasi Penjernihan Air (IPA)
mulai
dari
construction
stage,
mechanical
completion,
pre-
commissioning/commissioning stage yang ditampilkan pada diagram alir sebagai berikut :
Mechanical
Fabrication
Mechanical Completion
Installation
Alignment Test
Inspection & Test
Construction Stage
Bolt Tightening
Pre-Commissioning Stage
Commissioning Stage
Run/Service Test
Gambar. 1 Functional Flowchart Mechanical
-4-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Piping
Dimesion
Inspection & Test
Material Tracebility
Welding Completion
Construction Stage
Line Check
Valve
Installation
Inspection & Test
Hydro Test Pre-Commissioning Stage Mechanical Completion
Bolt Tightening
Flushing
Run/Service Test
Commissioning Stage
Gambar. 2 Functional Flowchart Piping
-5-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Instrumentation
Calibration
Installation/ Hook Up
Inspection & Test
IR/Continuity Test
Inspection & Test
Construction Stage
Instrument Cable
Cable Pulling
Mechanical Completion
Tubing Leak Test
Loop Test
Pre-Commissioning Stage
Function Test & Safeguard System
Commissioning Stage
Run/Service Test
Gambar. 3 Functional Flowchart Instrumentation
-6-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Electrical Installation/ Hook Up
Calibration
Inspection & Test
IR/Continuity Test
Inspection & Test
Construction Stage
Power Cable
Cable Pulling
Mechanical Completion
Grounding, dll
Loop Test
Pre-Commissioning Stage
Function Test & Safeguard System
Commissioning Stage
Run/Service Test
Gambar. 4 Functional Flowchart Electrical
-7-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Berikut adalah diagram alir pekerjaan Pre-Commissioning yang mencakup semua divisi yang terlibat didalamnya.
Construction Phase
Pre-Commissioning
Piping
Civil
Electrical
Mechanical
Hydrotest/ Pneumatic
Hydrotest
Megger Test For Electric Motor
Flushing/Blowing Motor Solo Run Test
Re-Install
Mechanical Completion
COMMISSIONING
START-UP
Gambar. 4 Diagram Alir Pekerjaan Pre-Commissioning
-8-
Instrument
Loop Test For Instrumention
Sequence Test
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.3
PRE-COMMISSIONING ELECTRICAL Kegiatan Pre-Commissioning Electrical antara lain :
1.5.3.1 Medium and Low Voltage Motor Control Center a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan Pre-Commissioning yang dilakukan adalah untuk melaksanakan inspeksi lapangan dan melakukan pengujian serta function test .
b. Tujuan Kegiatan Sebelum fasilitas listrik dioperasikan, inspeksi lapangan dan pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa seluruh peralatan, perangkat dan kabel telah diinstall dengan benar dan berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng + dan –
Test Pen
Kunci Inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Megger (Insulation Tester)
Resistance Tester/Migroohm
3. Peralatan keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses, cover all)
-9-
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
4. Consumable : Dust Cloth/Kain Perlak
d. Prosedur Kerja 1. Drawer Circuit Breaker Inspeksi
Periksa nameplate dari circuit breaker terhadap gambar dan spesifikasi dari vendor yang sudah di-approved.
Periksa elemen saklar untuk meyakinkan apakah alignment sudah benar. Ketatkan kembali bolt yang longgar.
Function Test
Tempatkan elemen circuit breaker drawout pada kompartemennya.
Rack in and out elemen breaker dan perhatikan 3 posisi elemen : in, put, dan diantara. Periksa untuk memastikan bahwa elemen breaker sudah terletak pada posisi “in” tanpa pengunci baut. Yakinkan posisi breaker sudah terindikasi dengan jelas.
Secara manual operasikan setiap circuit breaker dan pastikan pergerakan dapat beroperasi dengan bebasr tanpa terikat.
Periksa otomatis circuit breaker trip, dimana harus dipenuhi secara manual dengan power menuju “”switchgear off”.
2. Protection Relays Inspeksi
Periksa, atur sesuai dengan data vendor dan test setiap protective relay pada pengaturan sesuai dengan spesifikasi desain, instruksi manufaktur yang dipublikasi, dan data kalibrasi.
Pastikan bahwa setiap relay adalah unit yang tepat pada aplikasi dengan karakteristik yang tepat dan range sesuai dengan spesifikasi. Record semua data nameplate.
Periksa kebersihan dari cover glass dan kekencangan dari gasket.
- 10 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Periksa shorting bar untuk mengetahui tindak lanjut yang tepat dan semua kekencangan dan konstinuitas sambungan kabel.
Periksa contact untuk kondisi, kontinuitas, dan standar terminal number.
Pastikan operasional mekanik yang tepat untuk komponen relay, seperti induction disc, directional element, targets, dan pelindung circuit sebagaimana berlaku.
Periksa kontinuitas dari kabel internal dan eksternal, data test untuk shortcircuits dan koneksi grounding.
Function Test
Kalibrasi relay secara elektrikal untuk operasi yang tepat melalui seluruh range dalam hubungannya dengan kurva manufaktur dan rekomendasi. Karakteristik elektrikal berlaku untuk relay yang sedang di tes.
Setelah verifikasi dari operasi relay yang sesuai, atur relay menurut pengaturan yang diisyaratkan oleh vendor; test dan catat respon dari relay untuk tindakan tripping. Pastikan bahwa waktu trip sesuai dengan yang diharapkan menurut kurva relay trip. Setiap kegagalan dari final test harus dilaporkan pada PT. Moya Bekasi Jaya sesegera mungkin.
Tempelkan stiker resr untuk setiap relay setelah testing, mencakup nama vendor, nama tester, nama personel perusahaan, dan tanggal test.
Setelah semua pengaturan yang dibutuhkan selesai dilakukan, trip setiap breaker dengan mengaktifkan secara manual masing-masing protective relay. Segel setiap relay dengan tamperproof meter seal yang cocok.
Secara fungsional dan operasional periksa semua peralatan dan circuit.
Secara fisik dan fungsional periksa semua kunci, elektrikal, mekanikal, dan sistem interlock lainnya.
3. MV and LV Motors Testing
- 11 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Test insulasi dari MV motor dengan 10000 Volt DC megger dan LV motor dengan 500 Volt DC megger. Hasil pengukuran di catat.
Lakukan tes insulasi resistensi pada pedestal, berdasarkan instruksi manufaktur.
Lakukan tes proteksi peralatan.
Periksa apakah motor space heater circuit sesuai dengan gambar.
Periksa proteksi peralatan dan hubungannya dengan bagian lai nnya.
Periksa instruksi manual manufaktur untuk lubrikasi dan ventilasi yang tepat. Pastikan apakah alignment yang tepat sudah dilakukan.
Test run motors, sebaiknya uncoupled atau unloaded. Periksa rotasi motor, kecepatan, vibrasi, arus, peningkatan temperature, dan catat hasilnya.
Pastikan bahwa setiap relay adalah unit yang tepat pada aplikasi dengan
4. Wire and Cable Testing
Sebelum energizing, ukur continuity dan insulasi resistensi dari setiap eksternal circuit dengan megger dari setiap kabel dan ground.
Lakukan pengukuran insulasi resistensi dari :
Motor Feeders Dengan motor yang terlepas, ukur resistensi insulasi dari motor feeder dari tegangan maksimum dari motor.
Lighting Panel Feeders Ukur resistensi insulasi dari lighting panel feeder dengan circuit breakers, lighting transformers, dan panel boards, tapi dengan lighting branch circuit breakers atau switches yang terbuka.
Feeder Circuits Ukur resistensi insulasi dari feeder circuit breakers, dengan breaker terbuka dan beban tidak terhubung.
- 12 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Lighting Branch Circuits Ukur insulasi resistensi setelah lamp holders, receptacles, fixtures, dan item lainnya yang terkoneksi.
Motor Control Circuits Dengan tombol tekan dan over-current device yang terhubung, ukur resistensi sebelum phase-to-ground. Hal tersebut akan diperlukan untuk mengangkat neutral ground pada control transformer untuk melakukan tes ini. Isolasi elemen kontrol yang tidak harus di megger.
Periksa apakah penurunan tegangan memenuhi persyaratan pada spesifikasi umum.
Periksa kabel dan wire untuk identifikasi penomoran yang sesuai atau dengan kode pewarnaan.
1.5.3.2 Interposing Relay Panel a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan Pre-Commissioning yang dilakukan adalah untuk melaksanakan inspeksi lapangan dan melakukan pengujian serta function test .
b. Tujuan Kegiatan Sebelum fasilitas listrik dioperasikan, inspeksi lapangan dan pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa seluruh peralatan, perangkat dan kabel telah diinstall dengan benar dan berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan yang diinginkan.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
- 13 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Obeng + dan –
Test Pen
Kunci Inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Megger (Insulation Tester)
Resistance Tester/Migroohm
3. Peralatan keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses, cover all) 4. Consumable : Dust Cloth/Kain Perlak
d. Prosedur Kerja Inspeksi
Secara visual, periksa panel dari kerusakan dan sambunagn yang longgar.
Wiring Check
Lakukan continuity test pada kabel dari panel untuk remote circuit breakers.
Function Tes
Pastikan alarm point pada panel alarm dengan mensimulasikan kesalahan fault sumber yang actual.
Periksa dengan skala pembacaan setengah dan penuh dari panel meter dengan menggunakan arus dan tegangan yang diketahui.
Temple stiker tes untuk setiap relay yang telah di tes untuk memastikan tes yang sesuai. Setiap stiker harus mencakup nama vendor, nama tester, nama personel perusahaan, dan tanggal tes.
- 14 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Secara fungsional tes setiap kontrol circuit untuk operasi yang tepat dan kesesuaian dengan gambar.
Setelah tes dilakukan, vendor harus memastikan bahwa semua power dan wiring sudah terkoneksi dan dikoneksikan kembali pada titik koneksi yang bersangkutan, dan sistem sudah siap untuk energizing dan beroperasi.
1.5.3.3 Sub unit : Sistem Lighting a. Deskripsi proses kegiatan Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan berupa inspeksi lapangan dan melakukan pengujian.
b. Tujuan kegiatan Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat dan kabel telah di instal dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sesuai desain.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Tespen
Cripping
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
- 15 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
d. Prosedur kerja Sistem Lighting
Memastikan enclosure lighting untuk klarifikasi area
Periksa jumlah dan loksi peralatan yang benar
Memastikan rangkaian panel distribusi, penomoran dan loading sudah benar
Periksa kondisi cable gland
The feeder cable size is correct
Grounding peralatan lengkap dan ketat
Operasi photoelectric cell, magnetic control switches, dll
Periksa resistansi isolasi masing-masing rangkaian
Ukur tingkat pencahayaan
Sambungan sirkuit pencahayaan yang benar untuk penomoran sirkuit / identifikasi
Ukur tegangan pada setiap soket untuk receptacle
Periksa isulation resistance setiap outlet
Lighting circuit test
Lighting circuit test Setelah nilai resistansi isolasi memadai telah diperoleh, sirkuit pencahayaan harus diuji sesuai dengan prosedur berikut :
Matikan semua cabang sirkuit switch di panel penerangan.
Berikan energy pada rangkaian distribusi sampai ke panel penerangan.
Periksa tegangan antara fasa ke fasa, dan antara setiap fasa dan konduktor netral, di bus yang dari panel penerangan.
1.5.3.4 Battery and Battery Charger a. Deskripsi Proses Kegiatan
- 16 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Kegiatan proses pre-commissioning yang dilakukan berupa inspeksi lapangan dan melakukan pengujian.
b. Tujuan Kegiatan Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat dan kabel telah di install dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan desain.
c.
Peralatan 1. Alat kerja
Tang
Obeng
Tespen
Cripping
2. Alat Ukur
Tang ampere
Multi tester
d. Prosedur Kerja
Pastikan label pengisian daya sudah benar
Memastikan rating baterai, tegangan, dan ampere-jam yang benar
Periksa beban dihubungkan sesuai dengan gambar yang disetujui
Periksa berat jenis electrolit di setiap sel per nilai tertentu
Memastikan tingkat cairan ke dalam setiap sel dalam limit
Alat pelindung untuk pengisi baterai, yaitu sekering, relay, dll sudah benar
Penyambungan kabel secara lengkap dan ketat
Penyambungan, ventilasi, dan drainase fasilitas kamar baterai dalam kondisi baik
- 17 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Memastikan peralatan grounding selesai
Baterai selesai pengisian
Ukur tegangan baterai setiap sel individu
Lakukan uji beban integritas
Pastikan pengisian operasi peralatan dengan mengukur pengisian produsen menggunakan arus dan tegangan di rekomendasikan prosedur
1.5.3.5 Switchgear Medium & Low Voltage a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan adalah untuk melaksanakan inspeksi lapangan dan pengujian
b. Tujuan Kegiatan Sebelum fasilitas listrik di tempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan pengujian harus di lakukan untuuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat dan kabel telah di install dengan benar, berada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sebagai mana dimaksud
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng + dan –
Tespen
Kunci inggris
Kunci L
2. Alat Ukur
Tang ampere
Multi test
Megger (insulation tester)
- 18 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Resistence Tester/Migroohm
3. Peralatan Keselamatan : PPE (helmet, gloves, safety shoes, safety glasses, cover all) 4. Consumable
Dust Cloth/ kain perlak
d. Prosedur Kerja : Inspeksi
Jaringan listrik harus diperiksa kecocokannya dengan skematik diagram. Peralatan hasil rakitan pabrik, seperti switchgear, hanya dibutuhkan sample checks. Kekencangan dari semua terminal harus di pastikan.
Elecrical Loop check harus dilakukan pada setiap loop untuk emastikan apakah setiap Loop di install dengan benar sesuai dengan gambar konstruksi dan wire serta kabel diterminasi pada polaritas atau tahapan yang benar
Tahapan dan polaritas harus ditandai pada semua titik-titik terminasi
Sebelum melakukanj test apapun, secara visua periksa eksternal dan internal line-up switchgear dari kerusakan dan masalah yang mungkin terjadi
Dengan feeder breaker yang terbuka, termasuk secondary breaker, lakukan megger pada bus fase ke fase dan fase ke ground menggunakan 500 volt megger. Nilai insulasi resistansi paling sedikit 3 mega ohm
Dengan menggunakan solid-state tester yang didesain umtuk memeriksa peralatan pemutus sambungan, periksa breaker untuk memastikan operasi trip yang sesuai. Secara visual, lakukan inspeksi untuk melihat apakah rasio CT sudah benar untuk breaker rating, dan secara manual operasikan setiap breaker untuk memastikan bahwa breaker tidak mengikat (binding)
Sesuaikan breaker solid-trip dengan pengaturan yang disiakan o leh vendor
Setelah di test dengan komplit, tandai setiap breaker untuk menunjukan bahwa test sudah selesai dilakukan. Pada ‘tag’ tersebut harus terd apat nama
- 19 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
perusahaan yang melakukan test, jenis test, personil yang melakukan test, dan tanggal test
Function test
Function test harus dilakukan untuk menunjukan operasi yang benar dari keseluruhan system
Perhatian khusus harus diberikan pada peralatan interface, dimana terdapat kemungkinan perbedaan fungsional
Periksa switchgear termasuk housing, bus, kompertemen circuit breaker compartements, dan mekanisme circuit breaker untuk melihat kerusakan yang mungkin terjadi saat pengiriman
Bersihkan semua bagian dari kotoran dan material luar dari testing dan energizing
Pastikan apakah CT polarities ditunjukan sesuai gambar desain
Pastikan apakah bus bar bracing dan alignment sudah tepat
Periksa dan test harus mencakup hal berikut : a) Nameplate rating dan layout panel sudah termasuk alignment dan level b) Rating dari circuit breaker, fuses, cPT, CT, dan jenis dari protection relay c)
Sambungan bus bar dan penddukung dari control dan grounding bus
d) Pengaturan untuk protective relays e) Fitur keselamatan seperti hambatan partisi, shutter, door, interlocks, handle interlock, dll f)
Alignment kontak dari mekanisme drawout
g) Terminasi kabel dan terminasi grounding h) Koneksi grounding dan system grounding i)
Review kembali hasil test pabrik
j)
Bolting bus di sambungkan dengan metode kalibrasi torsi kunci pas disesuaikan dengan instruksi pabrik
- 20 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.3.6 Substation Transformer Testing
Melakukan test insulasi resistensi, winding-to-winding and winding-to-ground, menggunakan megger.
Minimum resistensi insulasi yang dapat diterima dalam megaohm yaitu 8 kali nilai resistensi dalam kV dari gulungan yang diuji
Test secondary winding-to-ground dengan tangki dan primary winding grounded. Test primary winding to secondary winding
Test daya transformer sesuai dengan ANSI/IEEE.
Test lainnya yang akan dilakukan hrus dilakukan dengan representasi dari vendor. Hal tersebut mencakup : -
Excitation current test pada setiap fase
-
Lakukan precent oxygen test on nitrogen g as blankets
Function Test
Cek temperature operasi dari alarm dengan meng-energizing alarm circuit dan secara manual menggerakan alarm contact ke sound alarm
Periksa operasi dari cooling fan, relay, dan circuit dengan energizing circuit dan menggerakan fan relay contacts untuk menyalakan dan menghentikan motor
Melakukan test operasi dengan pressure relay yang salah berdasarkan instruksi manufacturer
Periksa tidak ada load tap charger untuk meyakinkan bahwa kondisi operasi dengan memindahan pegangan tap charger melalui travel yang komplit
Energize transformer dan ukur tegangan primary dan secondary dengan tap charger di setiap posisi
Pastikan apakah rasio tegangan sesuai dengan nameplate transformer
Atur tap charger pada posisi yang tepat untuk memenuhi tegangan secondary yang diharapkan pada beban dengan tegangan primer yang diaplikasikan
- 21 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Lakukan test komplit pada insulating oil dalam semua cairan yang mengisi transformer. Hal ini mencakup oil dielectric testing, test penetral keasaman, dan interracial tension test.
Lakukan test TTR (transformer Turn Ratio) diantar windings untuk posisi tekan. Pengaturan tekan final harus sesuai dengan spesifikasi vendor
1.5.3.7 Electric Motor, Feeder dan Grounding Motor a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan berupa inspeksi lapangan dan melakukan pengujian / pengetesan
b. Tujuan Kegiatan Sebelum fasilitas listrik ditempatkan dalam operasi, inspeksi lapangan dan pengujian harus dilakukan untuk menetapkan, bahwa semua peralatan, perangkat, dan kabel telah di install dengan benar, beada dalam kondisi kerja yang memuaskan dan akan beroperasi sesuai dengan desain.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Tespen
Kunci/wrench
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Tester
Temperature Gun
Tacho Meter
- 22 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Megger
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
Kain lap
d. Prosedur Kerja Feeder dan grounding motor
Memastikan ukuran dan feeder motor sesuai dengan gambar yang disetujui.
Memastikan indikasi circuit dan penomoran terminal motor yang benar dan jelas.
Pemeriksaan Cable Gland lengkap dan ketat.
Memastikan klem dan koneksi dari kabel tunggal konduktor ketat dan cocok untuk fluks magnet.
Memastikan terminasi kabel dan koneksi yang benar dan ketat .
Pengamanan kabel dari kerusakan mekanikal.
Melakukan test continuity.
Melakukan test resistansi isolasi.
Memastikan koneksi grounding lengkap.
Solo run motor
Lepaskan coupling yang menjadi penghubung antara motor dan pompa.
Energize power untuk motor.
Lihat arah putaran motor (berputar sesuai dengan arah jarum jam).
- 23 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.4
Ukur jumlah putaran motor dengan tachometer. Catat hasilnya.
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya.
Ukur temperature motor dengan temperature Gun. Catat hasilnya.
Ukur arus listrik pada motor menggunakan tang ampere. Catat hasilnya.
Ukur tegangan antar fasaa dengan menggunakan multi tester.
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi motor.
PRE-COMMISSIONING INSTRUMENT
1.5.4.1 Umum Prosedur ini mencakup persyaratan umum untuk uji penerimaan ( Acceptance Test ), kalibrasi instrument dan loop/sequence test sebelum/setelah instalasi dan sebelum commissioning dilaksanakan. Setelah Power On peralatan listrik dan penyelesaian instalasi listrik serta koneksi, pre-commissioning akan dilakukan kontraktor dan disaksikan oleh PT. Moya Bekasi Jaya ( OWNER) untuk membuktikan kesesuaian umum untuk peraturan yang berlaku dan ko de praktek serta spesifikasi. Adapun persyaratan sebelum dilakukan pre-commissioning instrument yaitu harus dilakukan Collect Report Data dari Quality Control yang sudah disetujui oleh pihak PT. Moya Bekasi Jaya, seperti : -
Calibration Report untuk semua field instrument.
-
Installation Inspection Report (Cable Pulling, Cable Tray/Conduit, Tubing & Support)
-
Wiring Test Report.
-
Tubing/Hook-up Lesk Test Report.
-
SAT Report Panel PLC System & FACP System.
- 24 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.4.2 Deskripsi Proses Kegiatan a. Pre-Test Sebelum mulai dilakukan kegiatan test ada beberapa hal yang harus di cek, yaitu : -
Kondisi visual peralatan instrument tidak ada yang rusak.
-
Name plate yang berada pada peralatan instrument sesuai dengan spesifikasi dan datasheet .
-
Pastikan semua koneksi kabel sudah benar polaritasnya dan instrument air supply sudah benar dan sesuai dengan spesifikasi prosesnya.
-
Pastikan semua peralatan instrument sudah terkalibrasi dengan benar sesuai dengan datasheet .
Sumber Suplai Energi dan Output Sinyal Prosedur berikut dilakukan untuk semua instrument yang membutuhkan sumber suplai power dan menghasilkan output sinyal. 1. Elektronik -
Hubungkan suplai poweryang sesuai. Electronic instrument sebaiknya dienergize dengan tujuan percobaan tes kalibrasi, atau sesuai dengan
rekomendasi
oleh
manufaktur.
Suplai
polaritas
yang
benar
harus
dipertahankan setiap saat. -
Periksa output untuk test meter yang sesuai, sebaiknya D igital Volt Meter.
-
Periksa apakah polaritas sudah benar, ukur independence loop dan buat compensating adjustments.
2. Pneumatic -
Suplai udara untuk pneumatic instrument harus bersih, kering, dan bebas minyak.
-
Tambahkan regulator tambahan udara pada pengaturan yang benar.
b. Loop Test 1. General
- 25 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
-
Pre-Commissioning adalah aktifitas untuk memastikan bahwa setiap instrument input device, sistem kontrol, dan instrument final element dapat beroperasi sebagaimana control design untuk menunjang proses. Pre-Commissioning dapat juga disebut function test untuk setiap loop.
-
Loop adalah sistem yang terintegrasi untuk menggabungkan field instrument device (input) dari dan (output) ke lapangan dengan sistem kontrol yang jejaringnya dihubungakan dengan wiring.
-
Open Loop adalah hubungan sinyal satu arah dari lapangan (input) ke sistem kontrol atau sebaliknya (output) dari sistem kontrol ke lapangan. Input dan Output tidak mempunyai hubungan. Sehingga setiap action output ke lapangan yang merubah proses, tidak ada feedback yang diberikan ke loop.
-
Closed Loop adalah siklus sinyal dari lapangan (input) ke sistem kontrol kemudian diolah dan menghasilkan sinyal output yang akan dikirimkan kembali ke final element di lapangan (output) dan action dari final element itu akan berpengaruh pada input.
-
Single Loop adalah loop sederhana dapat berupa open loop atau closed loop sederhana.
2. Loop Testing Procedure -
Setiap loop harus diperiksa dari signal input field melalui receiving instrument dan dalam kasus controller , output harus diperiksa melalui
elemen operasi kontrol final. Selama loop test, semua item tambahan pada loop seperti sinyal input dan output, alarm switch/level harus dites. -
Untuk melaksanakan loop test, isolasi transmitter (atau controller yang tersambung langsung) dari proses dan hubungkan kepada input dari simulator sinyal proses.
-
Sinyal yang dihasilkan harus equivalent pada 0% - 100% dari rentang instrument dan pemeriksaan fungsi loop pada operasi yang tepat untuk setiap point dengan mode “ rising” dan “ falling”.
- 26 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
-
Setiap penambahan yang ditemukan penting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi manufaktur dan test dapat diulang.
-
Untuk aplikasi controller, tes berikut juga diperlukan :
Pilih Controller ke mode manual dan dengan menggunakan sinyal yang sesuai, yakinkan bahwa control valve atau valve dicoba dengan tepat. Valve positioned gauge harus diperiksa selama tahap ini.
Sinyal actual yang di-apply pada controller sampai 50% dari rentang instrument dan tambahkan output manual regulator sampai 50% dan dengan
men-switch auto/manual
transfer,
periksa
“ bumpless”
transfer. Ikuti instruksi dari manufaktur, tambahkan apabila diperlukan hingga “bumpless” transfer tercapai.
Periksa alarm dan trip action dengan memvariasikan sinyal actual dan tambahkan jika diperlukan.
Setelah setiap loop dites dengan hasil memuaskan, controller harus dipindah ke manual dan diidentifikasi sesuai spesifikasi.
-
Inspeksi loop, atur suplai udara/elektrikal apakah sesuai. Lakukan pemeriksaan khusus apakah suplai udara bertekanan untuk control valve atau pneumatic actuator lainnya diatur sesuai spesifikasi.
-
Untuk loop check polaritas secara elektronik, lakukan pengukuran loop independence, jika diperlukan.
-
Final loop test harus dilakukan untuk memastikan bahwa fungsi instrument terinstall dengan benar dan semua transmitter akan align pada nol. Setiap transmitter dan switch tidak harus dikalibrasi selama loop test, karena semua transmitter dan switch telah diinstal setelah penyelesaian kalibrasi bench pada workshop.
-
Untuk loop transmitter, secara manual variasikan zero adjustment dari transmitter elektronik atau koneksikan generator arus DC standar atau sinyal output transmitter sehingga ekivalen hingga 0, 50. Dan 100% dari
- 27 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
instrument gauge yang dihasilkan, untuk memeriksa semua fungsi keseluruhan. -
Selama loop test, item berikut harus dikonfirmasi atau diperiksa : 1. Di dalam control room atau local panel.
Indikasi atau output level sinyal pada PLC HMI console atau papan instrument yang terpasang.
Indikasi dari trend associates yang terekam dengan PLC.
Fungsi dari flow counters.
Action controllers dari PLC atau tipe instrument konvensional.
Fungsi dari annunciator .
2. Di lapangan
Action dari control valve termasuk associated accessories seperti solenoid valve, limit switches, position transmitter, dan lain-lain.
Rentang dari transmitters.
Indikasi dari alat pengukur output yang dipasang dari jarak jauh.
3. Loop Test untuk SMART Transmitter
Memastikan bahwa Hook-up installation sudah benar.
Memastikan bahwa wiring terminasi sudah benar dengan melakukan cold wire test atau continuity test ujung ke ujung dari field device sampai marshaling panel .
Memastikan polaritas sudah benar.
Menyambungkan knife switch di marshaling panel .
Instrument harus ter-energize, pastikan dari indicator atau periksa tegangannya.
Hubungkan hand-held programmer dan jalankan communication test .
Melakukan trim yaitu check ZERO dan SPAN.
Monitor di Engineering Work Station Value yang dikirim dari lapangan harus sesuai ZERO dan SPAN-nya.
- 28 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Melakukan injeksi proses (pressure, level, temperature) pada transmitter tapping point dan verify indicator local serta verifiy signal yang dikirim ke Engineering Work Station.
Melakukan linearisasi 0%, 25%, 50%, 75%, 100%.
Loop test selesai.
4. Loop Test untuk SMART Control Valve
Melakukan langkah-langkah seperti point 1 – 4 seperti pada SMART transmitter.
Periksa tegangan pada terminal control valve.
Pastikan pada saat ZERO, sinyal control valve fully closed.
Manual injeksi sinyal dari Engineering Work Station 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan Control Valve harus menunjukkan nilai travel linear yang sama. Apabila tidak semua tidak sama lakukan Auto-Calibration.
Periksa kondisi FAIL POSITION dengan melepas kabel atau mengisolasi air supply .
Untuk Closed Loop, lakukan setting AUTO pada faceplate workstation.
Periksa control action REVERSE atau DIRECT .
Loop Test Completed .
5. ON-OFF Valve ( Pneumatic Operated Valve)
Periksa apakah lubricator yang ditentukan sudah sesuai dan diisi dengan lubrikan yang tepat.
Hubungkan suplai udara dengan actuator. Suplai tekanan tidak terlepas dari yang tercantum dari spesifikasi vendor.
Suplai power eletrikal dengan solenoid valve.
Hubungkan circuit tester dengan terminal output dari limit switch, jika limit switch ditentukan.
- 29 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Periksa tindakan dari valve dengan cara mensuplai atau memutuskan power ke solenoid valve. Periksa juga action dari limit switch.
Periksa valve terhadap spesifikasi atau tindakan yang tepat pada air failure, juga ditentukan dalam spesifikasi.
Periksa waktu yang digunakan antara “ full closing” atau “ full opened ” jika ditentukan dalam spesifikasi.
6. Lain-Lain
Prosedur harus diterapkan dalam melaksanakan detail loop test, namun secara umum instrument loop secara komplit harus di tes sebagai satu keseluruhan sistem, dan apabila diperlukan penyesuaian harus dilakukan kalibrasi. Alarm yang terkkait dan trip action dari PLC dan/atau papan instrument yang dipasang harus diperiksa selama loop test.
Loop test adalah operasi yang terdiri 2 grup dimana satu grup di lapangan dan yang lainnya di control room atau bagian depan dari local panel. Ketika PLC diterapkan, satu orang harus berada di substation untuk troubleshooting. Kontraktor harus meyakinkan grup tersebut dilengkapi
sarana yang memadai seperti komunikasi jarak jauh, yang disetujui oleh kontraktor.
Rekam/catat semua hasil, untuk setiap instalasi. Jika ada test yang tidak disaksikan dan karenanya tidak disetujui dalam laporan tes, kontraktor akan melanjutkan dengan konfirmasi terulis dari klien dan/atau engineer.
Dalam penyelesaian loop test PLC controller mde, semua tipe controller action konvensional harus dibuang dengan tindakan yang tepat dan dengan pengaturan kelompok yang proporsional 100%. Fungsi reset dan derivative akan menjadi minimum. Controller harus digunakan dalam mode manual dan dimanipulasikan menjadi 0%.
- 30 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
c.
Sequence Test 1. General -
Sistem interlock keseluruhan harus diperiksa urutan operasi yang tepat dan semua peralatan output harus dijalankan agar dapat bekerja secara memuaskan.
-
Saat input interlock telah dibuktikan selama loop test, input tersebut kemungkinan akan bypassed . Semua input lainnya harus dibuktikan pada sequence test .
-
Saat interlock input dan/atau output diasosiasikan dengan peralatan elektrik seperti motor pompa, kompresor, dan valve, maka sequence test harus dilaksanakan oleh engineer bagian elektrikal.
2. Prosedur Sequence Test -
Switch untuk trip bypass harus pada posisi “OFF” sebelum sequence test .
-
Untuk annunciator, secara manual sinyal output transmitter harus dibuat dan/atau disimulasikan untuk memeriksa annunciator. Function check tidak diperlukan, karena akan selesai selama loop test.
-
Untuk peralatan output, dengan menekan tombol manual trip atau dengan mengatur kondisi emergency sama seperti pemeriksaan annunciator, yakinkan bahwa semua instrument atau peralatan elektrikal merespon dengan benar. Pada waktu yang sama, jawaban kembali harus diperiksa, jika diperlukan.
-
Untuk pneumatic atau valve yang dioperasikan jarak jauh, manual switch atau switch keyboard untuk mengoperasikan PLC harus pada posisi “ON” dan/atau “OFF” untuk memeriksa tindakan dari valve dan status indikasi.
-
Tombol remote/local selector harus diganti ke posisi remote sebelum test, jika diperlukan.
- 31 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.5
PRE-COMMISSIONING MECHANICAL
1.5.5.1 Pompa a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan antara lain berupa solo run test dan performance test. Solo run test dilakukan pada motor dan pompa dengan melepas coupling yang menjadi penghubung antara motor dan pompa. Pada performance test, coupling dipasang kembali, kemudian suction dan discharge pompa disambung dengan hose lalu dilakukan sirkulasi dengan air menggunakan temporary tank.
b. Tujuan Kegiatan Solo run dan performance test secara umum bertujuan untuk memeriksa apakah pompa mampu bekerja sesuai spesifikasi.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Temporary Tank
Hose
Tang
Obeng
Kunci Pipa
Kunci/wrench
Pengungkit
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
- 32 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
Kain lap
Minyak pelumas atau Grease
Ampelas
d. Prosedur Kerja Solo Run Motor
Lepaskan coupling yang menjadi penghubung antara motor dan pompa.
Energize power untuk motor.
Lihat arah putaran motor (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
Ukur jumlah putaran motor dengan tachometer. Catat hasilnya
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya
Ukur temperatur motor dengan temperature gun. Catat hasilnya
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi motor.
Performance Test
Pasang kembali coupling untuk menghubungkan motor dan pompa
Sediakan bak penampungan berisi air
Sambungkan pipa ke bagian suction dan discharge pompa ke bak berisi air
Energize power untuk menyalakan pompa
Lihat arah putaran pompa (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
- 33 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya
Ukur temperatur pompa dengan temperature gun. Catat hasilnya
Ukur tekanan pompa dengan dial gauge.
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi pompa.
1.5.5.2 Agitator/Mixer a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan pre-commissioning dilakukan pada agitator pada seluruh proses instalasi dan setelah semua komponen terpasang sempurna. kegiatan ini untuk melihat putaran dari agitator.
Solo Run Motor
Putaran agitator
b. Tujuan Kegiatan Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh agar pada saat motor dijalankan untuk pertama kalinya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan yang dapat terjadi karena ada kesalahan pemasangan. Pemeriksaan kesiapan perlengkapan dilakukan terhadap motor dan komponen-komponen penunjang lainnya yang terkait dengan operasi motor. Untuk melihat putaran agitator apakah dapat bergerak dengan lancer dan apakah motor sesuai dengan spesifikasi.
c.
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Kunci Pipa
Kunci/wrench
Pengungkit
2. Alat Ukur
Tang Ampere
- 34 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
Kain lap
Minyak pelumas atau Grease
Ampelas
d. Prosedur Kerja Solo Run Motor
Lepaskan coupling yang menjadi penghubung antara motor dan gear box.
Energize power untuk motor.
Lihat arah putaran motor (berputar sesuai dengan arah jarum jam)
Ukur jumlah putaran motor dengan tac hometer. Catat hasilnya
Ukur vibrasi dengan menggunakan vibrasi meter. Catat hasilnya
Ukur temperatur motor dengan temperature gun. Catat hasilnya
Sesuaikan hasil pengukuran dengan spesifikasi motor.
1.5.5.3 Air Compressor
- 35 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
a. Deskripsi Proses Kegiatan Kegiatan pre-commissioning yang dilakukan untuk melihat kinerja compressor.
b. Tujuan Kegiatan
c.
Untuk memastikan tidak ada kebocoran dalam tabung compressor.
Untuk memastikan bahwa safety valve berfungsi dengan baik.
Untuk memastikan sistem automatic compressor berjalan dengan baik
Peralatan 1. Alat Kerja
Tang
Obeng
Kunci Pipa
Kunci/wrench
Pengungkit
2. Alat Ukur
Tang Ampere
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
4. Consumable
- 36 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Kain lap
Sabun
Selotip
d. Prosedur Kerja Memastikan tidak ada kebocoran dalam tabung c ompressor
Nyalakan compressor. Periksa setiap konektor dengan menetesi air sabun di sekeliling konektor, jika terdapat gelembung udara maka masih terdapat kebocoran. Jika terdapat kebocoran, buka konektor, buang selotip lama dang anti selotip baru lalu lapisi dengan cat dasar sebagai pelekat.
Safety valve berfungsi dengan baik
Isi tabung melebihi kapasitas, lihat apakah valve dapat membuka dengan sendirinya dan membuang udara berlebih dari compressor. Jika iya, maka safety valve berfungsi dengan baik.
Untuk mengecek apakah safety valve dapat dioperasikan dengan manual. Isi tabung compressor setengah penuh lalu buka secara manual. Jika dapat dibuka secara manual dengan mudah, maka safety valve dapat berfungsi dengan baik.
Memastikan sistem automatic berjalan dengan baik
Berikan beban berlebih pada compressor. Power akan memutuskan compressor jika sistem berfungsi dengan baik. Saat compressor kosong, compressor akan mengisi dengan sendirinya.
1.5.6
PRE-COMMISSIONING PIPING
1.5.6.1 Flushing a. Deskripsi Proses Kegiatan
Water flushing.
Air Blowing
- 37 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Steam Blowing
Tightening/bolting
Leak Test for General Line
Fabrikasi Temporary Spool Peace (sebelum control valve dipasang, gunakan spool peace)
Fabrikasi temporary pipe spool outlet blow/knalpot/pembuangan
Fabrikasi temporary sleep blind/sorokan tutup
Fabrikasi temporary manifold inlet (untuk pengisian dari compressor ke pipe line).
b. Tujuan Kegiatan
c.
Untuk membersihkan kotoran didalam pipa.
Pengencangan bolt yang masih kendur.
Peralatan 1. Alat Kerja
Mesin compressor, yang pressurenya mencapai 7 kg/Nm 2.
Hose/slang
Pressure gauge
Kunci Inggris
Kunci Pipa
Kunci Pass
Hose Connection
Kunci F
Welding Machine
Cutting torch/lapu potong
APAR
2. Alat Ukur
- 38 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Tang Ampere
Multi Meter
Temperature Gun
Tacho Meter
Megger
Vibrasi Meter (bila diperlukan)
Pressure Gauge
3. Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
d. Prosedur Kerja
Sebelum dilakukan hydrotest, dipastikan line pipa sudah final check oleh Quality Control PT. Moya Bekasi Jaya dan dipastikan tidak ada comment.
Hydrotest bisa dilakukan kalau test package sudah siap dan sudah approved oleh PT. Moya Bekasi Jaya.
Dalam pelaksanaan hydrotest/pneumatic test dipastikan safety man harus ada di lokasi, dan harus ada alat komunikasi/radio.
Line pipe yang sedang di test, dipastikan diberi tanda police line atau barrigade.
Line pipe yang sudah selesai di hydrotest, l alu dilakukan Re-Install/Re-Storage.
1.5.6.2 Pressure Test a. Deskripsi Proses Kegiatan
- 39 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Semua sistem pipa dilakukan hydrotest kecuali untuk beberapa kondisi dibawah ini :
Tes Pneumatik
Pipa air instrument
Sistem blowdown
Pemakaian air laut tidak diperbolehkan
Air untuk pengetesan pipa stainless steel tidak boleh mengandung klorida lebih dari 50 ppm
Pressure test dilakukan untuk pipa dengan kode IA dan UA
b. Tujuan Kegiatan Untuk memeriksa kuat tekan pipa terhadap fluida sesuai dengan tekanan yang diberikan.
c.
Peralatan
Hand pump
Pressure gauge
Temporary pipe
Paltform
Tangga
d. Prosedur Kerja Kriteria
Hydrotest untuk pipa internal pressure
Pressure test untuk pipa baja tidak boleh kurang dari 1,5 design pressure.
Pressure test untuk pipa FRP dan PVC tidak boleh kurang dari 1,1 design pressure.
- 40 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Untuk design temperature diatas temperature test.
Hydrotest untuk pipa eksternal pressure Line di vacuum service test dengan tekanan minimal 1,1 kg/cm 2g kecuali dibatasi dengan lower pressure dari desain.
Pneumatic Test Tes pressure untuk pneumatic adalah 110% design pressure
Persiapan Test Pressure
Tes blok harus dipastikan untuk item dibawah ini sebelum pengetesan :
Semua repair telah selesai
Laporan NDT
Laporan PWHT jika ada
Semua supporting structure sudah terpasang
Apabila terdapat spring support, harus dalam keadaan terkunci.
Line pipa yang terdapat check valve harus mendapat tekanan dari sisi masuk valve, atau disc-nya dilepas atau dibalik.
Bila ada expansion joint dilepas dari tes blok.
Test blok diisolasi dari peralatan Rotar y dengan memutus koneksi nozzle-nya.
Relief dan safety valve diblok dengan blind flange pada bagian inletnya. Semua screw-nya diganti dengan cap. Test gauge tidak boleh digunakan.
Control valve dilepas dari line pipa.
Temporary support harus dipasang tetapi tidak boleh di las.
Temporary scaffolding, platform dan tangga harus disediakan untuk keperluan pengecekan kebocoran.
Test Pressure a.
Pre-Test Pressure
- 41 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Sebelum disaksikan oleh PT. Moya Bekasi Jaya, kontraktor bisa melakukan percobaan test pressure. b. Pelaksanaan Hydrotest
Harus menggunakan air tawar
Pengisian tes blok harus menggunakan temporary pipe dan terdapat vent di tiap bagian yang tinggi.
Tekanan dikontrol dengan pressure gauge yang ada dibagian yang rendah dan tidak boleh melebihi test pressure
Tes blok untuk line high pressure diberikan pressure secara bertahap sampai nilai test pressure.
c.
Test pressure di-hold minimal 1 jam
Pelaksanaan Hydrotest harus dilengkapi dengan chart reco rder
Pelaksanaan Pneumatic Test
Semua pengetesan pneumatic termasuk preliminary tidak boleh melebihi 1.7 kg/cm2g. Tekanan dinaikkan secara bertahap supaya material
pipa
menyesuaikan
dengan
tegangannya
dan
untuk
mengecek kebocoran
Semua sambungan, pengelasan supaya disemprot dengan air sabun untuk mendeteksi kebocoran.
Pressure test di-hold sampai semua sambungan diperiksa.
d. Acceptance Tes blok dinyatakan diterima jika tidak ada kebocoran e. Restorasi Item dibawah ini harus dipasang kembali setelah selesai pengetesan :
Valve, Control Valve dan instrument lainnya dipasang kembali
Test blind harus dilepas.
Semua support temporary harus dilepas.
- 42 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
1.5.7
PRE-COMMISSIONING CIVIL
1.5.7.1 Hydrotest a. Deskripsi Proses Kegiatan
Hydrotest
dilakukan
pada
bangunan
sipil
berbentuk
bak/kolam
penampung.
Hydrotest dilakukan dengan cara mengisi bak dengan air hingga penuh.
b. Tujuan Kegiatan Hydrotest bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kebocoran pada bak.
c.
Peralatan
Pompa air untuk mengisi bak beserta accessories-nya seperti selang air, dll.
Kapur/spidol untuk menghitung besarnya penurunan air dengan menandai selisih tinggi permukaan air saat dimulainya hydrotest dan setelah hydrotest selesai (3x24 jam)
Kapur/spidol tersebut diatas juga untuk menandai spot dinding dalam bak yang teridentifikasi sebagai lokasi kebocoran.
Peralatan keselamatan
Safety body harness
Helmet
Gloves
Safety shoes
Safety glasses
d. Prosedur Kerja
Pelaksanaan tes kebocoran dilakukan pada semua bak.
- 43 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Pelaksanaan hydrotest dilakukan saat umur beton mencapai kekuatan rencana atau 28 hari dan setelah adanya crack/retak rambut yang terlihat secara visual pada sisi dalam dan luar diperbaiki dengan menggunakan injeksi grouting.
Setelah langkah tersebut diatas dilakukan barulah hydrotest dilaksanakan dengan cara mengisi bak dengan air hingga penuh.
Menandai dengan kapur tinggi permukaan air pada dinding bak saat bak sudah terisi penuh.
Melakukan holding time pada bak yang sudah terisi penuh selama 3 x 24 jam.
Menandai dengan kapur tinggi permukaan air pada dinding bak saat waktu holding time selesai untuk mengetahui besar penurunan tinggi muka air yang terjadi.
Bila terjadi penurunan tinggi permukaan air, dilakukan identifikasi penyebab penurunan. Perlu dihitung pengaruh penguapan air di bak termauk penambahan volume air di bak karena hujan.
Mengosongkan bak dengan pompa.
Segera setelah bak dikosongkan, menandai spot-spot yang teridentifikasi menjadi asal kebocoran. Asal kebocoran akan terlihat pada spot-spot dinding bak yang terlihat basah (merembes).
Lakukan langkah perbaikan pipa dengan injeksi grouting pada spot tersebut.
Kembali melakukan hydrotest sampai tidak terjadi penurunan tinggi permukaan air.
Membuat Berita Acara penyelesaian pekerjaan hydrotest setelah tidak ditemukan kebocoran
e. Lain-lain Air yang digunakan untuk hydrotest adalah bukan air laut atau air yang berpengaruh buruk terhadap besi dan beton. Sehingga jika terjadi kebocoran, air yang tertinggal di lubang resapan tidak menyebabkan kerusakan.
- 44 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
2.
START-UP PROCEDURE
2.1
Pendahuluan Start-up adalah langkah terakhir dalam proyek Pembangunan Terintegrasi (EPCC) IPA Tegal Gede – Tahap II, Kap. 500 L/det. Kegiatan start-up melingkupi kegiatan sebagai berikut :
Seluruh perpipaan dan tiap-tiap sambungan telah dipastikan bebas dari kebocoran.
Audit Mechanical Completion, yaitu memastikan prosedur innstalasi sudah benar untuk setiap equipment dan memperoleh jenis dan jumlah dari pelumas (lubricant ) yang akan digunakan saat operasi.
2.2
Review P&ID.
Pre start-up safety review.
Periksa power suplai secara fungsional.
Training operator untuk start-up dan o perasi.
Pelaksanaan
start-up
dan
operasi
sampai
turn
over
pertama.
Ready For Start-up
Setelah proses commissioning dinyatakan berhasil, maka instalasi dinyatakan siap untuk start-up pertama kali ( initial start-up). Commissioning dinyatakan berhasil apabila :
Valve yang digunakan untuk me- reduce kapasitas pompa air baku sesuai
dengan kapasitas pengolahan yang diinginkan.
Discharge valve pada pompa sudah diatur sesuai dengan kapasitas air baku yang akan dialirkan.
- 45 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Pastikan persiapan bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses koagulasi dan flokulasi.
Jenis dan dosis optimum dari koagulan, flokulan, dan netralisan, telah diperoleh melalui pelaksanaan Jar-Test.
Jenis dan dosis optimum dari polimer yang akan digunakan pada unit SDS telah diperoleh melalui Jar-Test sehingga diperoleh jumlah yang harus disediakan oleh kontraktor maupun dari PT. Moya Bekasi Jaya untuk operasional instalasi penjernihan air (IPA).
Waktu detensi setiap unit pengolahan dan waktu operasional setiap equipment telah dicatat sebagai evaluasi untuk memaksimalkan efisiensi instalasi penjernihan air (IPA).
Setiap unit pengolahan berhasil mengolah parameter pencemar sesuai dengan desain yang dapat dibuktikan melalui hasil sampling yang diambil melalui sampling point yang kemudian dilakukan analisa laboratorium.
Urutan dan loop untuk instrumentasi dan kontrol telah diatur sesuai dengan desain.
Outlet hasil olahan pada unit Filtered Water Basin sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan didalam RKS.
2.3
Persiapan Start-up
2.3.1
Line Check Line check dilakukan secara visual terhadap unit untuk meyakinkan bahwa plant
dibangun sesuai dengan P&ID. Lakukan pemeriksaan-pemeriksaan khusus terhadap hal-hal berikut:
Arah perpipaan sudah tepat
Posisi yang tepat dari control valve, gate valve, dan jenis valve lainnya
Pemasangan drain valve, vent valve, safety relief valve, dan lain-lain sudah komplit
Pemasangan instrumen dan perlengkapannya sudah benar dan lengkap
- 46 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
Pemasangan tracing dan insulation sudah dilakukan dengan baik dan benar
Pemasangan dan kedudukan piping support , shoes, dan sebagainya sudah benar. Perbaiki apabila diperlukan.
Beberapa peralatan khusus seperti control valve, check valve, orifice, dan lainnya, mungkin dipindahkan/dicabut dari line pada waktu pressure test dan flushing. Oleh karena itu, alat-alat ini harus diperiksa apabila terdapat perbaikan.
Semua perpipaan harus dibersihkan dari kotoran dan karat, dimana pada umumnya line di-flush dengan menggunakan air bersih. Untuk penyelesaian flushing line setiap sistem, pastikan bahwa semua sambungan sementara telah disambung kembali termasuk juga control valve yang dilepas sementara harus dipasang kembali. Berikut adalah petunjuk untuk flushing:
Sebelum flushing, control valve dan line pipa telah dilepas.
Line instrumen telah ditutup rapat atau dilepas sebelum flushing.
Flush pipa suction dan pipa discharge pada saat sudah dilepas.
Flush semua drain dan vent.
Bila memungkinkan, flush aliran ke arah bawah atau mendatar.
Flushing sebaiknya dilakukan melalui bypass bila ada, ke arah terbuka sebelum flushing melalui peralatan.
2.3.2
Struktur dan Bangunan Sipil Sebelum melakukan test pada kolam atau bak, periksa hal-hal sebagai berikut:
Bagian dalam tangki/bak sudah lengkap dan bersih dari kotoran.
Area sekeliling tangki harus bersih dan tidak ada sisa kotoran.
Struktur RC (Reinforced Concrete) harus keras dan tidak berubah bentuk
- 47 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
2.3.3
Alat Instrumentasi Peralatan instrumen harus sudah lengkap dan dicek keseluruhannya sebelum start-up. Selanjutnya petunjuk pengecekan untuk pekerjaan instrumen adalah sebagai berikut:
2.3.4
Kalibrasi alat kontrol dan indicator.
Cek stroke dari control valve.
Cek semua transmissi kabel controller, indikator dan alarm ( loop check ).
Cek urutan sequential sistem control.
Bersihkan level gauge.
Rotating Equipment
Sebelum pompa dan motor dijalankan beberapa pemeriksaan seperti:
Periksa apakah keseluruhan pemasangan telah lengkap.
Periksa bahwa pompa dan motor telah di-aligned untuk operasi normal.
Periksa bahwa packing dan seal telah dipasang.
Periksa bahwa bearing dan shaft telah dibersihkan sebelum pelumasan akhir.
Lakukan motor solo run test .
Setelah pompa dan motor disambung, cek item-itemnya yang diperlukan (bearing temperatur, vibrasi dan motor current).
2.3.5
Tightness (Kekencangan)
Catatan secara umum untuk tightness test adalah sebagai berikut:
Sebelum tighness test, semua instrument sudah dilepas.
Isolasi blind yang sementara dapat dilepas untuk tighness test, tetapi battery blind akan tetap pada posisi tutupan, bila dibutuhkan.
Test tekanan pada 7.0 kg/cm2 G atau pada tekanan normal operasi pilih mana yang lebih kecil.
Cek kebocoran dengan larutan sabun.
- 48 -
PRE-COMMISSSIONING PROCEDURE Project :
Rev.
By
Date
Description
0
ET
19/12/2017
ISSUED FOR REVIEW
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (EPCC) IPA TEGAL GEDE – TAHAP II, KAP. 500 L/DET
2.3.6
Flange harus dicek dan kencangkan bila ada bocoran.
Selama pengetesan, tekanan harus dijaga pada tekanan normal.
Control System (Alarm Test & Sequence Test)
2.3.6.1 PLC Sequence Test Berikut adalah pemeriksaan PLC Sequence Test sebelum dilakukan start-up: a. Untuk setiap komponen, secara visual, periksa dan verifikasi : 1. Jumlah komponen dan deskripsi telah sesuai pada plat nama dan komponen telah terpasang di dalam kabinet. 2. Jumlah model telah benar sesuai Hardware Specification 3. Jumlah item setiap konfigurasi sistem b. Secara visual cek semua komponen terhadap dokumen yang sesuai c.
Secara visual, cek semua I/O modul terinstal sesuai dengan I/O Modules Assignments
d. Hubungkan power input utama dan ukur input power e. Nyalakan main breaker f.
Nyalakan satu per satu pemutus arus dari power distributed untuk mengamati peralatan yang saling berkaitan
2.3.6.2 Alarm Test Sistem Alarm berfungsi untuk memberikan informasi kepada operator tentang kondisi yang mendesak di lapangan seperti harus melakukan pengisian bahan kimia karena kondisi akan habis. Apabila hal ini terjadi, maka sistem alarm akan memberikan indikasi suara dan lampu menyala serta di layar computer. 1
Pastikan semua tangki atau bak dalam keadaan terisi sampai level air diatas level indikasi alarm, dan tidak ada indikasi alarm pada monitor computer maupun lampu.
2
Operator lapangan di lokasi memberikan informasi siap untuk menurunkan level.
- 49 -