ini adalah makalah yang membahas tentang mineral bauksitDeskripsi lengkap
ini adalah makalah yang membahas tentang mineral bauksit
makalah
mikroniologiFull description
selulosa dari sisalFull description
Makalah Tentang Bauksit, KIMIAFull description
bauksitFull description
genesaFull description
Tambang
Tambang
Makalah Tentang Bauksit, KIMIADeskripsi lengkap
preparasi onlay logamDeskripsi lengkap
preparasi terowonganFull description
Analisis Bauksit
Dalam tahapan penentuan karakteristik bauksit perlu dilakukan tahapan analisis mengenai kandungan yang terdapat dalam bausit tersebut. Sample yang di dapat di lapangan selanjutnya di analisis melalui beberapa tahapapan diantaranya berupa tahapan preparasi sempel dan tahapan analisis kandungan kimia. Jenis-jenis sample bauksit yang dikerjakan di laboratorium dapat digolongkan menjadi 3 ( tiga ) golongan, yakni : •
Sample bauksit yang dikapalkan
•
Sample produksi harian bauksit yang telah siap untuk dikapalkan.
•
Sample explorasi dan pengembangan penambangan seperti inti bor, test pit, channel sample dan sebagainya.
Tahapan Tahapan Preparasi: 1. Identifikasi dan dan Pengamatan Sampel Sampel yang masuk ke preparasi setelah diamati, dicatat dalam buku penerimaan conto. Pencatatan conto meliputi nomor urut, kode conto, jumlah conto, jenis conto, lokasi atau pengirim conto dan tanggal penerimaan. 2. Pencucian Sampel Tujuan dari pencucian sampel untuk menaikkan kualitas dengan cara menghilangkan material pengotor berupa clay dan kuarsa, material yang lolos dari media filter ( screen mesh 10 ) 10 ) sebagai tailing ( ukuran material -2 mm ). Sementara Sementara material dengan ukuran + 2 mm sebagai ore bauksit.
3. Pengeringan Sampel Tujuan pengeringan sampel untuk menghilangkan kadar air dan mempermudah dalam proses preparasi selanjutnya. Pengeringan sampel dilakukan dengan cara dikeringkan dalam udara terbuka atau dioven dengan suhu ± 100 °C.
4. Crushing Tujuan dari crushing untuk penyeragaman ukuran butir hingga diperoleh top size ± 5 mm.
5. Mixing dan Quartering Tujuan dari mixing dan quartering untuk mereduksi dan memperoleh sampel yang homogen. Mixing dan quartering dilakukan dengan cara mekanis menggunakan alat rotary sampel devider / manual hingga diperoleh sampel yang siap dianalisis dari total j umlah gross sampel.
6. Milling ( Penggilingan ) Tujuan penggilingan untuk menghaluskan contoh. Contoh dengan partikel size ± 5 mm digiling halus dengan pulverizer. Kehalusan disesuaikan dengan kebutuhan analisa ( 150 200 mesh ). –
7. Pengayakan Tujuan dari pengayakan untuk memperoleh kehalusan butir secara seragam sesuai dengan kebutuhan analisa.
8. Penyusunan atau Pengiriman ke Laboratorium Setelah contoh dimasukkan ke dalam kantong
kantong plastik, contoh
–
disusun berurutan sesuai dengan nomor analisa diagendakan dalam buku dan siap dikirim ke Laboratorium.
Gambar 15. Diagram alur proses Preparasi sampel (penyusun,2017)
Tahapan analisis sampel bauksit di laboratorium menggunakan metode XRF ( X Ray Fluorosence): 1. Penimbangan sampel Sampel yang sudah dilakukan preparasi kemudian di timbang dan di campur dengan Flux seberat 10 gr dan di tambah dengan sampel bauksit seberat 63,60 gr.
Gambar 16. Penimbangan sampel bauksit dengan Flux (Penyusun,2017)
2. Pengadukan Sampel yang sudah di timbang dan di campur kemudian di aduk agar sampel dapat tercampur dengan rata.
Gambar 17. Pengadukan hingga rata (Penyusun,2017)
3. Penambahan larutan
Setelah sampel rata, selanjutnya penambahan larutan ... dengan tujuan agar sampel nantinya yang akan di panaskan tidak mudah pecah. Takaran penambahan larutan ini sebayak 3-7 kali tetes.
Gambar 18. Sampel di tetesin larutan amonium iodide (Penyusun,2017)
4. Pemanasan menggunakan mesin Katanax K2 Prime Sample yang sudah tercampur kemudian di masukkan kedalam mesin Xray Katanax K2 Prime dengan bertujuan agar sampel dapat mencair berubah menjadi sebuah lempengan berbentuk bulat pipih seperti kaca yang di gunakan untuk analis selanjutnya menggunakan mesin X-ray.
Gambar 19. Sampel di letakkan ke mesin katanax K2 Prime (Penyusun,2017)
5. Analisis menggunakan mesin PANalytical Epsilon3 Setelah sampel selesai di bentuk menjadi kepingan kaca, selanjutnya di analisis menggunakan mesin X-ray PANalytical Epsilon3 selama kurang lebih satu sampelnya 3-5 menit. Dalam mengoprasikan mesin ini perlu di perhatikan besaran radiasi yang terpapar, karena mesin X-ray ini menggunakan bahan radioaktif yang sangat berbahaya jika terpapar. Sehingga pada saat pengoprasiannya perlu di perhatikan juga paparan radiasinya dengan mengukur menggunakan alat detector.
Gambar 20. Mesin X-Ray PANalytical Epsilon3 (Penyusun,2017)
Mesin
X-ray
ini
terhubung
dengan
komputer
yang
pengoprasiannya di jalankan melelui komputer yang di dalamnya telah di instal program yang dapat membaca besaran angka yang terdapat pada sampel bauksit yang di analisis.
Gambar 21. Pengoprasian Mesin X-ray menggunakan Komputer (Penyusun,2017)