DAFTAR ISI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bagann Al Baga Alir ir Pe Peny nyus usun unaan Rtr Rtrw w Kota Kota Ba Bandu ndung ng K on onss ep Ba Band ndun ungg Ma Mas a Depa pann Vi s i , Mi s i da dan Tu Tu j u an an St r u k t u r Ru Ru an g Po l a Ru an g Ru an g Te Ter b u k a Hi j au Kawasan Strategis
BAGAN ALIR PENYUSUNAN RTRW KOTA BANDUNG 2010- 2030 Kebijakan dan Rencana Pemb. Kota - RPJPD Kota Bandung - RPJMD Kota Bandung Kondisi Internal Kota Fisik Dasar Sosial Ekonomi Status Lahan Struktur & Pola Ruang
Transportasi
Prasarana dan Sarana
Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Kota Bandung An alis is Day a Analis Tampung dan Daya Dukung An alis is Analis Kecenderungan Perkembangan
Tujuan Penataan Ruang Kota Bandung -Potensi/ Kekuatan -Persoalan/ Kelemahan
-Peluang Anc aman - Anc
Anal is isis is Sebaran Seb aran & Tk. Pelayanan Kemampuan Pemerint erintah ah Kota dan Masyarakat
Perkiraan Kebutuhan Pengembangan dan Pelayanan
Kebijakan dan Strategi
Rencana Tata Ruang
Pemanfaatan Ruang
Pengelolaan Pembangunan Hak, Kewajiban & Peran Masyarakat
Perkembangan Eksternal - Perkem Perkembang bangan an Internasiona Internasionall - Parad Paradigma igma baru pena penataan taan ruang - Peraturan, Kebijakan, dan Rencana Tingkat Nasional Rencana a - Kebijakan dan Rencan Pembangunan Propinsi Jawa Barat
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
- Struktur Ruang: kegiatan n fungs fungsional ional - kegiata sistemPusatt Pe Pelayan layanan an - sistemPusa - sistemtransportasi - Prasarana - Pola Ruang Kawa wasan sanstrategis strategis - Ka - RTH dan RTNH Penyediaan ediaandan danPem Pemanfaatan - Peny Jalurpejalan pejalan,, angk angkutan utanum umum um, - Jalur sektor tor inform informal al - sek Jalurdan danRu Ruang angEv Evaku akuasi asi ben bencan cana a - Jalur
-Tahapan Program Pembangunan -Program Pembiayaan Ketentuan umum: • peraturan zonasi • perizinan • insentif disinsentif • sanksi
konsep “Bandung Masa Depan” Struktur : polycentric Pola Ruang : waterfront development, intensifikasi/vertical development, infill development, human centered development, urban agriculture, urban forestry, redevelopment Sistem transportasi : TOD, MRT, park & ride, parking building Ketersediaan infrastruktur : green infrastructure, Public Service : pola sebaran fasilitas, angkutan sekolah Pengendalian Pembangunan : development control instruments, development standards
4
1. Visi, Misi dan Tujuan Penataan Ruang VISI Pembangunan Kota Bandung adalah sebagai ‘Kota BERMARTABAT’
Untuk mewujudkan visi, maka arahan penataan ruang wilayah akan ditujukan untuk melaksanakan MISI : 1. meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan religius 2. mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing 3. mengembangkan kehidupan sosial budaya kota yang kreatif, berkesadaran tinggi serta berhati nurani 4. meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota 5. meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel dan transparan 6. mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu (melalui pembiayaan pembangunan yang melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat)
Tujuan Umum Penataan Ruang , adalah menciptakanruangkota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
Tujuan Khusus Penataan Ruang Kota Bandung adalah : a) Menciptakan struktur ruang yang efektif dan efisien dalammemberikan peayanan kepada masyarakat. b) Menyerasikan kawasan lindung dan budidaya yang seimbang dan berkelanjutan. c) Menyediakan pelayanan prasarana dan sarana kota yang merata dan berkualitas. d) Menyediakan ruang publik yang aman, nyaman dan efektif. e) Mengendalikan pemanfaatan ruang secara tegas dan tertata.
STRUKTUR RUANG
Pertimbangan:
• 1 pusat pelayanankota melayani 1-2 juta penduduk • 1 subpusat pelayanankota melayani 480.000-500.000 penduduk • Dari 6 subpusat pelayanan kota saat ini, Ujungberungdan Gedebage sudah hampir melewati batas pelayanan. • Proyeksi penduduk 2030 mencapai 4,1 juta jiwa Rencana: Membagi Kota Bandung menjadi
• 2 pusat pelayanan kota dengan 8 subpusat pelayanan kota (pemekarandari Ujungberungdan Gedebage)
Jumlah penduduk th 2008 : Perkiraan jumlah penduduk th 2013 : Perkiraan jumlah penduduk th 2030 :
2,3 juta jiwa 3,0 juta jiwa 4,1 juta jiwa
Standar Pelayanan (jiwa)
2008
2.000.000
1
2
2
1.500.000
2
2
3
1.000.000
2
3
4
Subpusat Pelayanan Kota
480.000
5
6
8
Pusat Lingkungan (Kecamatan)
120.000
25
???
34
Hirarki Pusat
Pusat Pelayanan Kota
Kebutuhan (Jumlah)
2013
2030
STRUKTUR RUANG KOTA BANDUNG
Pembagian Subpusat Pelayanan • subwilayah kota Bojonagara dengan subpusat pelayanan Setrasari , meliputi kecamatan Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir; • subwilayah kota Cibeunying dengan subpusat pelayanan Sadang Serang meliputi kecamatan Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler; • subwilayah kota Tegallega dengan subpusat pelayanan Kopo Kencana,meliputi kecamatan Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astana Anyar; • subwilayah kota Karees dengan subpusat pelayanan Turangga, meliputi kecamatan Regol, Lengkong, Kiaracondong, Batununggal; • subwilayah kota Arc amanik dengan subpusat pelayanan Arcamanik, meliputi kecamatan Arcamanik, Mandalajati, Antapani; • subwilayah kota Ujungberung dengan subpusat pelayanan Ujungberung meliputi kecamatan Cibiru, Ujungberung, Cinambo, Panyileukan; • subwilayah kota Kordon dengan subpusat pelayanan Kordon , meliputi kecamatan Bandung Kidul, Buah; dan • subwilayah kota Derwati dengan subpusat pelayanan Derwati , meliputi kecamatan Gedebage, Rancasari.
struktur ruang kota pengembangan pusat primerGedebage
stadion olahraga gedebage
Kegiatan Fungsional Kota Pusat Pelayanan Kota
Subpusat Pelayanan Kota
Pemerintahan
• Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Kawasan Gedung Sate dan sekitarnya) • Kawasan perkantoran Jl. Kawaluyaan
Hankam
Komplek militer Kodam Siliwangi
Komersial
• • • • •
Pendidikan
Kawasan pendidikan tinggi Jl. Ganesha, Dipatiukur, Tamansari, P.H.H.Mustofa
Industri
Komplek industri PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, sekitar Jl. Surapati-Cicaheum.
Kawasan industri kreatif
Rekreasi
Kawasan rekreasi Kebun Binatang Bandung dan Tahura
Kawasan rekreasi Taman Lalu Lintas, Gasibu, Tegallega, Punclut
Transportasi
• Stasiun kereta api Kebon Kawung dan Gede Bage • Bandara Husein Sastranegara • Terminal Terpadu Gedebage
Kawasan Alun-alun dan sekitarnya Kawasan Cibaduyut Kawasan Cihampelas Kawasan Gedebage Kawasan Factory Outlet Dago dan R.E.Martadinata • Kawasan Perdagangan Pasar Induk Caringin
• Pusat pemerintahan Kota Bandung (Kawasan Balai Kota Bandung dan sekitarnya) • Kawasan perkantoran Jl. Asia Afrika
Kawasan komersial dan perdagangan eceran di beberapa ruas jalan utama
Kegiatan Fungsional
Kegiatan Fungsional
• Pusat Pemerintahan • Kompleks Hankam • Industri (PT DI, Pindad) • Bandara Husein • Stasiun KA • Terminal • Kawasan Komersial Pusat Kota • Perdagangan Grosir • Perguruan Tinggi • Rumah Sakit
POLA RUANG
No.
Kawasan
I
Kawasan Lindung
Peruntukan Saat Ini
Kemungkinan Perubahan
Akomodasi dalam Pola Ruang 2030
1.
Babakan Siliwangi
RTH
Komersial
RTH
2.
StadionArcamanik
RTH
Pusat Olahraga
Fasilitas
3.
Koridor Sungai Cikapundung
RTH
Kawasan Komersial dan Perumahan
RTH
II
Kawasan Budidaya
1.
PLTSa
Perumahan
Industri dan RTH
Fasilitas
2.
Stadion Gedebage
Perumahan
Pusat Olahraga
Fasilitas
3.
Puser Budaya Pajajaran
Pendidikan
Pendidikan dan Komersial
Fasilitas
4.
Terminal Leuwipanjang
Terminal
Komersial
Transportasi
No. 5.
Kawasan
Peruntukan Saat Ini
Kemungkinan Perubahan
Akomodasi dalam Pola Ruang 2030
Perumahan
Perdagangan
Komersial
Jasa
Perdagangan
Komersial
-Cigondewah
Perumahan
Perdagangan
Komersial Perumahan
-Cibuntu
Perumahan
Industri
Perumahan
-Sukajadi
Perumahan
Industri
Perumahan
-Binong
Perumahan
Industri
Perumahan
RTH
Sarana Olahraga
Fasilitas
Industri
Perumahan dan Komersial
Komersial Perumahan
Kawasan Sentra Ekonomi -Cibaduyut -Suci
6.
Kawasan Militer Stadion Siliwangi
7.
Kawasan Ex Pabrik Tekstil
LAND USE CLASIFFICATION SYSTEM landuse classification system
permen pu no.17 thn.2009
1. Lindung
1.
1.1 hutanlindung 1.2 perlindungankawasanbawahannya 1.3 perlindungan setempat 1.4 rth kota 1.5 suaka alamdancagar budaya 1.6 kawasanrawanbencanaalam 1.7 kawasanlindunglainnya
1.2 perlindungan setempat 1.3 cagar budaya
2. Pertanian 2.1 lahankering 2.2 lahanbasah
2. 3. 4. 5.
Perumahan Hankam Pemerintahan Fasilitas 5.1 fasilitas sosial 5.2 fasilitas umum(hijaudannon hijau)
6. Transportasi (bandara, terminal, dry port, stasiun)
7. Komersil (perdagangan, jasa, hiburan, hotel)
8. Industri dan Pergudangan
Kawasan Lindung
2.
Budidaya
2.1 perumahan 2.2 perdagangandanjasa 2.3 perkantoran?? 2.4 kawasanindustri 2.5 kawasanpariwisata 2.6 ruangterbukanon hijau??? 2.7 kawasanruang evakuasi bencana 2.8 peruntukanruangbagi sektor informal 2.9 kawasanperuntukanlainnya(pertanian, pertambangan,militer , dll sesuai denganperandan fungsi kota.
RUA NG TER TERB B UKA HIJ IJA AU
RTNH
RTH •
Lindung (konservasi, (konservasi, perlindungan perlindungan setempat)
•
Pertanian (lahan kering, lahan basah) basah)
•
Fasum (taman hijau kota (BLA), rekreasi hijau taman an lalu lintas lintas) TPU) (kebun binatang, tam
•
Plaza (contoh: alun-alun, m monpera, onpera, gasibu, gasibu, BLA)
Ruang Terbuka Hijau 1. RTH publik • • • •
2.
Lindung(kecuali cagar budaya) Pertanian Taman Hijau Fasos/fasumhijau (Kebun binatang, SOR, permakaman, taman hijau)
RTH privat • • •
Pertanianprivate Fasos (taman hijau, SOR, permakaman keluarga) Pekarangan (rumah, kantor)
RTH PUBLIK sempadan sungai Lindung
Luas (m2) 177.612,74
Kawasan SUTET
10.800
Jalur Hijau KA
10.800
Penyangga Tol
478.500
Pertanian
17.825.800 Sarana Olah Raga
Fasos Fasum
677.712,74
Taman Hijau TPU
Total RTH PUBLIK Luas Bandung Presentase RTH PUBLIK (%)
1.221.379 800.674,68
3.477.009
1.454.955 21.980.521,42 167.296.500,00 13,14
pola ruang urban agriculture, urban forestry
28
KAWASAN STRATEGIS
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK EKONOMI No
Kawasan
Perencanaan
Pemanfaatan Program
Tema Perencanaan •
1
Pusat Alun-alun
RTBL Kawasan Alun-alun
Revitalisasi Pusat Kota
• • •
• • •
•
2
Pusat Gedebage
RTBL Kawasan Gede Percepatan Bage Pengembangan Kawasan
•
•
•
•
•
•
3
Sentra Sepatu & Olahan Kulit Cibaduyut
RTBL Kawasan Cibaduyut
Penataan Kawasan
•
•
•
•
4
Sentra Boneka Sukamulya
RTBL Kawasan Sukamulya
Pengembangan Kawasan
•
•
•
5
Sentra Rajutan Binongjati
RTBL Kawasan Binongjati
•
Penataan Kawasan •
•
•
revitalisasi kawasan komersial penataan PKL pengembangan RTH kota pelestarian kawasan heritage pembangunan infrastruktur pengadaan lahan pengembangan kawasan komersial Gedebage pengembangan terminal terpadu dan transit oriented development (TOD) pembangunan Sarana Olahraga (SOR) Gedebage pembangunan tempat pengelolaan dan pemrosesan akhir sampah pembangunan perumahan vertikal pembentukan Badan Pengelola Pembangunan Kawasan Gedebage penataan pedestrian dan jalur hijau pembangunan fasilitas parkir bersama pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha. penataan kawasan sentra produksi boneka Sukamulya. pembangunan pusat komersil boneka. pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha. pengembangan kawasan sentra produksi rajutan Binongjati. pembangunan pusat komersil rajutan. pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha.
pengembangan
Pembiayaan
APBD Kota
Pengendalian Insentif Insentif untuk mendorong upaya revitalisasi kawasan pusat kota meliputi: kemudahan perizinan bagi calon investor.
Disinsentif
--
•
Insentif untuk mendorong pengembangan pusat primer Gedebage meliputi: keleluasaan pembentukan badan pengelola kawasan; pembangunan akses jalan bebas hambatan Gedebage; pembangunan danau yang sekaligus sebagai tempat rekreasi; kemudahan perizinan perubahan rencana tapak bagi pengembang yang telah memiliki izin sebelumnya. •
•
APBD Kota
•
--
•
•
APBD Kota
•
•
APBD Kota
•
•
APBD Kota
•
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
No
Kawasan
Perencanaan
Tema Perencanaan •
•
6
Sentra Tekstil Cigondewah
RTBL Kawasan Cigondewah
Penataan Kawasan
•
•
•
•
7
Sentra Kaos Surapati
RTBL Kawasan Surapati
•
Penataan Kawasan •
•
•
8
Sentra Jeans Cihampelas
RTBL Kawasan Cihampelas
•
Penataan Kawasan • •
•
9
Sentra Tahu & Tempe Cibuntu
RTBL Kawasan Cibuntu
•
Pengembangan Kawasan •
•
Pemanfaatan Program Pembiayaan pengembangan kawasan sentra produksi tekstil Cigondewah. pembangunan fasilitas parkir bersama pembangunan pusat komersil APBD Kota tekstil. pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha. pengembangan kawasan sentra produksi kaos Surapati. pembangunan pusat komersil kaos. APBD Kota pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha. penataan pedestrian dan jalur hijau pembangunan fasilitas parkir bersama APBD Kota penataan fasade bangunan konsolidasi lahan komersial dan peremajaan perumahan pengembangan kawasan sentra produksi sepatu dan olahan kulit Cibaduyut. pembangunan pusat komersil sepatu dan kulit. APBD Kota pembangunan sentra pusat promosi perbaikan infrastuktur dan unit rumah usaha.
Pengendalian
•
•
•
•
•
•
•
•
Insentif
Disinsentif
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
pembangunan jalan akses menuju kawasan; penyediaan pelayanan jaringan utilitas air dan drainase.
--
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA No.
1
Kawasan
Kawasan Cagar Budaya
Perencanaan
Pemanfaatan
Tema Perencanaan •
Panduan Rancang Kota Kawasan Pusat Kota
Revitalisasi Kawasan Pusat
Panduan Rancang Kota Kawasan Pecinan
Revitalisasi Kawasan Pecinan
•
•
•
Kawasan Puseur Pajajaran
Pembiayaan
pelestarian bangunan heritage. pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
pelestarian bangunan heritage. pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
Insentif
•
•
Panduan Rancang Kota Kawasan Perumahan Villa
Revitalisasi Kawasan Perumahan Villa
Panduan Rancang Kota Kawasan Industri
Revitalisasi Kawasan Industri
•
•
•
•
•
2
Pengendalian
Program
RTBL Kawasan Puseur Pajajaran
Pengembangan Kawasan Pusat Budaya
•
•
pelestarian bangunan heritage. pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
pelestarian bangunan heritage. pengadaan & perbaikan jalur pedestrian.
APBD Kota
pengembangan kawasan pendidikan /kampus terpadu UNPAD di Sekeloa pembangunan convention centre sebagai icon Kota Bandung pengembangan public space
APBD Kota
bantuan teknis perubahan fisik bangunan dalam batas tertentu; izin perubahan fungsi bangunan dalam batas tertentu selama fisik bangunan tetap.
Insentif untuk mendorong pengembangan Kawasan Puseur Budaya Pajajaran meliputi: keleluasaan pembentukan badan pengelola kawasan; pembangunan jalan akses menuju kawasan; kemudahan dalam proses perizinan. •
•
•
Disinsentif
---
---
KAWASAN STRATEGIS DARI ASPEK LINGKUNGAN HIDUP No
Kawasan
Perencanaan
Tema Perencanaan
Pemanfaatan
Program •
1
Kawasan Babakan Siliwangi
Panduan Rancang Kota Kawasan Babakan Siliwangi
Revitalisasi Kawasan Babakan Siliwangi
•
•
•
•
2
Kawasan Sempadan Sungai Cikapundung
Masterplan
Penataan Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung
•
•
3
K aw as an Pu nc lu t
Masterplan
Pelestarian Kawasan Punclut Sebagai Kawasan Resapan Air
4
Kawasan Ex-TPA Pasir Impun
Panduan Rancang Kota Kawasan Pasir Impun
Perbaikan Lingkungan Hidup di Kawasan Pasir Hidup
•
•
•
pengembangan kawasan babakan siliwangi sebagai hutan kota. pengembangan kawasan babakan siliwangi sebagai laboratorium hidup. perbaikan infrastruktur. perbaikan lingkungan kawasan bantaran sungai. penataan permukiman disepanjang bantaran sungai. menjadikan sungai sebagai orientasi bangunan disepanjang bantaran sungai.
Pembiayaan
Insentif
Pengendalian
•
APBD Kota
---
•
•
APBD Kota
pengendalian pembangunan di kawasan punclut. pengembangan kawasan punclut sebagai kawasan hunian terbatas.
APBD Kota
pengembangan kawasan pasir impun sebagai hutan kota. perbaikan infrastruktur.
APBD Kota
---
•
---
•
perbaikan jalan akses menuju kawasan;
•
Disinsentif
tidak dikeluarkannya izin membangun; menerapkan aturan yang ketat.
menerapkan aturan yang ketat pada setiap pembangunan, terutama bangunan di sekitar sungai.
tidak dikeluarkan izin lokasi baru; tidak dibangun jaringan prasarana baru kecuali prasarana vital Daerah.
---
KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
KETENTUAN UMUM ZONASI LINDUNG Zona
Lindung
a. Hutan Lindung [LH]
c. Perlindungan Setempat [LS]
d. Cagar Budaya [LC ]
Deskripsi
Zona Lindung (L) adalah zona yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Zona hutan lindung [LH] meliputi zona yang memiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah. Zona Hutan Lindung [ LH] meliputi taman hutan raya [THR], yang merupakan kawasan pelestarian yang terutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukan asli, pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan, budaya, pariwisata dan rekreasi; serta kawasan Resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akuifer) yang berguna sebagai sumber air. Zona Perlindungan Setempat [LS] meliputi sempadan danau/waduk, sempadan sungai dan sempadan mata air.
Zona Cagar budaya [LC] meliputi lokasi bangunan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi maupun bentukan geologi yang khas.
Materi yang diatur Tujuan
Kualitas yg Diharapkan
Terlindungi dan terjaganya Melindungi kawasan dan sumberdaya alam lingkungan bangunan yang memiliki nilai dan hidup dan sumberdaya buatan peran penting bagi keberlanjutan dan dapat berfungsi secara kehidupan dan budaya kota. efektif.
Melindungi kelestarian kawasan hutan yang memiliki nilai dan peran penting bagi kawasan sekitarnya dan bawahannya..
Memberikan perlindungan yang efektif terhadap keberlangsungan fungsi danau/waduk, sungai dan mata air melalui perlindungan sempadannya.
Melindungi fungsi, intensitas, tata massa dan langgam kawasan dan bangunan serta bentukan geologi yang perlu dilestarikan.
Hutan lindung yang mampu memberikan perlindungan yang efektif terhadap kawasan sekitar dan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah.
Sempadan danau/waduk, sempadan sungai dan sempadan mata air yang terjaga dan terlindungi sehingga fungsi kualitas danau/waduk, sungai dan mata air terjaga dan memenuhi aspek kesehatan dan keselamatan. Mampu memberikan perlindungan yang efektif terhadap keberlangsungan fungsi dan warisan budaya kota maupun bentukan geologi.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ketentuan Umum Zona lindung mencakup Zona Perlindungan Setempat [LS] dan Zona Cagar Budaya [LC] Penggunaan lahan tidak diperkenankan yang mengganggu fungsi lindung.
Tidak diperkenankan adanya kegiatan budidaya. KDB maksimum 2% dan hanya untuk prasarana (transmisi induk, relay dan distribusi komunikasi);
Kegiatan/bangunan/bangunbangunan yang mengganggu fungsi danau/waduk, sungai dan mata air tidak diperkenankan berada di dalam batas sempadan. Ketentuan lebar sempadan merujuk peraturan perundangan. KDB maksimum 2% dan hanya untuk prasarana/sarana vital; Kegiatan/bangunan/bangunbangunan yang mengganggu fungsi cagar budaya tidak diperkenankan. Readaptive uses dengan syarat tetap menjaga/mempertahankan struktur dan langgam bangunan.
KETENTUAN UMUM ZONASI PERTANIAN Zona
Pertanian [P]
Pertanialan Lahan Kering [PK]
Pertanian Lahan Basah [PB]
Deskripsi
Tujuan Menyediakan dan Zona Pertanian [P] mempertahankan adalah kawasan lahan untuk untuk kegiatan kegiatan bercocok tanam, pertanian/bercocok peternakan, dan tanam, peternakan, perikanan. perikanan.
Pertanian lahan kering [PK] mencakup berbagai jenis lahan pertanian yang diusahakan tanpa penggenangan.
Lahan pertanian basah [PB] mencakup lahan pertanian dan perikanan yang diusahakan dengan penggenangan
Menyediakan lahan untuk bercocok tanam, peternakan, dan melindungi keberlangsunganny a sehingga produktif.
Menyediakan lahan untuk bercocok tanam, perikanan dan melindungi keberlangsunganny a sehingga produktif.
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Lahan bercocok tanam, peternakan, perikanan dan kehutanan yang produktif, berkelanjutan dan tidak mengganggu kinerja zona lainnya
•
•
Ketentuan Umum
Zona Pertanian [P] mencakup Zona Pertanian Lahan Kering [PK] dan Zona Pertanian Lahan Basah [PB]. Penggunaan lahan tidak diperkenankan yang mengganggu kegiatan pertanian dan menyebabkan peluang perubahan guna lahan ke non pertanian.
Pemanfaatan Ruang: Dapat menampung kegiatan yang terkait langsung dengan pertanian lahan kering dengan kepadatan rendah; Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; Tinggi bangunan maksimum 2 lantai untuk rumah dan gudang pertanian serta mempertimbangkan bentukan lanskap yang mendukung karakter kegitan pertanian lahan kering. •
Menyediakan lingkungan pertanian yang produktif dan menciptakan lingkungan yang mendukung kegiatan pertanian lahan kering.
•
• •
Pemanfaatan Ruang: Dapat menampung kegiatan yang terkait langsung dengan pertanian dengan kepadatan rendah; Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; Tinggi bangunan maksimum 2 lantai untuk rumah dan gudang pertanian serta mempertimbangkan bentukan lanskap yang mendukung karakter kegitan pertanian lahan basah maupun perikanan. •
Lingkungan pertanian yang produktif dan menciptakan lingkungan yang mendukung kegiatan pertanian lahan basah termasuk perikanan
•
• •
KETENTUAN UMUM ZONASI PERUMAHAN Zona
Deskripsi
Tujuan
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Ketentuan Umum
Klasifikasi: Tipologi lebih detail didasarkan pada klasifikasi kepadatan seperti perumahan kepadatan rendah, sedang dan tinggi berdasarkan batasan ketentuan yang berlaku. Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; KDB untuk kapling kurang dari 60 m2 diatur secara khusus. GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan suara, untuk kapling kurang dari 60 m2, GSb dapat diperkenankan hingga 2 m. Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. •
Perumahan [R]
Perumahan [R] merupakan zona untuk tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung bagi perikehidupan dan penghidupan.
Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan dan tipe yang bervariasi di wilayah kota.
Lingkungan hunian yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri sesuai dengan ragam kepadatan dan tipe hunian yang dikembangkan
•
• •
•
KETENTUAN UMUM ZONASI HANKAM Zona
Deskripsi
Tujuan
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Pemanfaatan Ruang: Jenis guna lahan yang lebih detail dapat didasarkan pada klasifikasi fungsi seperti kantor hankam, gudang untuk pertahanan dan keamanan, tempat latihan; berdasarkan jenis instansi (kepolisian maupun militer), perumahan militer/hankam, maupun berdasarkan klasifikasi tingkat kerahasiaan, berbahaya seperti instalasi militer/kepolisian, gudang peluru dll. Dapat menampung hunian (asrama/barak/perumahan militer) berkepadatan rendah sampai tinggi; Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan suara; Pergudangan senjata/peluru maupun kegiatan tembak menembak dan sejenisnya harus dilengkapi pengaman. Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan. •
Hankam [H]
Zona Hankam [H] merupakan kawasan untuk kegiatan pertahanan dan keamanan, faslitas dan instalasi militer serta perumahan militer/hankam penunjang hankam.
Menyediakan lahan untuk pengembangan fasilitas pertahanan dan keamanan.
Lingkungan fasilitas, instalasi dan kegiatan pertahanan dan keamanan, perumahan militer/hankam yang terjamin keselamatan dan keamanannya serta tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
Ketentuan Umum
•
•
• •
•
KETENTUAN UMUM ZONASI PEMERINTAHAN Zona
Pemerintahan [PM]
Deskripsi
Zona Pemerintahan [PM] mencakup kawasan untuk tempat kegiatan pemerintahan, baik nasional, provinsi, maupun kota.
Tujuan
Menyediakan lahan untuk pengembangan kegiatan pemerintahan dengan tipe dan karakteristik yang bervariasi di seluruh wilayah kota
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Lingkungan pemerintahan yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri sesuai dengan ragam karakteristik dan tipe pemerintahan yang dikembangkan
Ketentuan Umum
Klasifikasi: Klasifikasi guna lahan dapat dibedakan berdasarkan jenis instansi (pusat, nasional, kota/kabupaten) atau berdasarkan skala pelayanan (Regional, kota, sub pusat kota, atau lingkungan) Pemanfaatan Ruang: Kegiatan penunjang terkait dengan pemerintahan diperkenankan sepanjang tidak mengganggu kegiatan pemerintahan [tempat ibadah, kantin] Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kebisingan; Dilengkapi prasarana minimum sesuai standar (parkir misalnya) Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan dan prasarana lingkungan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. •
•
• • •
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN FASILITAS Zona
Deskripsi
Tujuan Menyediakan lahan fasilitas penunjang kehidupan untuk melancarkan dan memberi kemudahan bagi masyarakat (permukiman)
Fasilitas [F]
Fasilitas (F) merupakan sarana untuk melancarkan dan memberi kemudahan pelaksanaan fungsi tertentu
FS = Fasilitas Sosial
Fasilitas sosial (FS) mencakup fasilitas yg disediakan oleh Menyediakan lahan untuk pemerintah atau swasta fasilitas sosial penunjang untuk masyarakat, seperti kawasan perumahan. sekolah, Perguruan Tinggi, klinik, dan tempat ibadah;
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan Ketentuan Umum Tersedianya Fasilitas Sosial (FS) dan Fasilitas Umum (FU) sesuai standar yang sehat, Klasifikasi: nyaman, selamat, aman dan Zona fasilitas [F] mencakup Zona Fasilitas Sosial [FS] dan Zona asri sesuai dengan ragam Fasilitas Umum [FU] kepadatan dan tipe hunian yang dikembangkan Klasifikasi: Klasifikasi FS, didasarkan pada skala pelayanan (Nasional, Regional, Kota, Kecamatan, kelurahan dll) Pemanfaatan Ruang: Pemanfaatan ruang pada zona fasilitas sosial tidak diperkenankan Lngkungan Fasilitas Sosial yang mengganggu berlangsungnya kegiatan fasilitas social/ (FS) yang sehat, nyaman, Intensitas: selamat, aman dan asri Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana sesuai dengan ragam Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; kepadatan dan tipe hunian GSB minimum mempertimbangkan aspek keselmatan dan yang dikembangkan perlindungan atas kebisingan; Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. Ketentuan untuk perguruan tinggi diatur khusus. Klasifikasi: Fasilitas Umum [FU] dapat berupa FU1 = Non Hijau seperti ruang terbuka, squre dll maupun FU2 (Hijau) seperti taman. Pemanfaatan Ruang: Pemanfaatan ruang pada zona fasilitas umum tidak diperkenankan yang mengganggu berlangsungnya kegiatan fasilitas umum. Menyediakan lingkungan Intensitas: Fasilitas Umum (FU) yang Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana sehat, nyaman, selamat, Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; Khusus untuk aman dan asri sesuai FU2 hijau taman atau RTH, KDH minimum 90 %, atau KDB maksimum dengan ragam kepadatan dan 10% dan hanya dipergunakan untuk fasilitas penunjang RTH seperti tipe hunian yang toilet, ruang ganti jika RTH digunakan untuk lapangan Olah Raga, dikembangkan perkerasan jalur pedestrian, parkir, bangku/tempat duduk dan fasilitas penunjang fungsi RTH sejenisnya. GSB minimum mempertimbangkan aspek keselmatan dan perlindungan atas kebisingan; Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. •
•
•
•
•
•
•
FU = Fasilitas Umum
Fasilitas Umum (FU) mencakup fasilitas lingkungan yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan umum.
•
Menyediakan lahan untuk fasilitas umum penunjang kawasan perumahan.
•
•
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN TRANSPORTASI Zona
Transportasi [T]
Deskripsi
Zona Transportasi [T] adalah Kawasan untuk fasilitas penunjang sistem transportasi seperti terminal angkutan umum, stasiun kreta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian umum.
Tujuan
Menyediakan lahan untuk pengembangan fasilitas penunjang transportasi dengan tipe dan karakteristik sesuai dengan fungsi dan peraturan perundangan yang berlaku.
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Fasilitas penunjang transportai yang sehat, nyaman, selamat, aman dan asri serta mudah dicapai sesuai dengan ragam jenis dan karakteristik yang dikembangkan.
Ketentuan Umum
Pemanfaatan Ruang: Kegiatan penunjang terkait dengan transportasi diperkenankan sepanjang tidak mengganggu kegiatan transportasi. Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan; Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. •
•
• •
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIAL Zona
Komersial [K]
Deskripsi Tujuan Kawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan komersil, termasuk perdagangan, jasa, hiburan, dan perhotelan yang Menyediakan lahan untuk diharapkan mampu menampung kegiatan mendatangkan keuntungan bagi perdagangan dan jasa pemiliknya dan memberikan nilai tambah pada suatu kawasan perkotaan.
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Zona komersial [perdagangan dan jasa] yang nyaman, aman dan produktif untuk berbagai macam pola pengembangan komersial..
Ketentuan Umum
Klasifikasi yang lebih detail terdiri atas perdagangan [ KP] dan jasa [KJ]
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIAL Zona
Perdagangan [KP]
Deskripsi
Tujuan
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Perdagangan [KP] mencakup perdagangan grosir, eceran aglomerasi (pusat Zona perdagangan yang nyaman, aman Menyediakan lahan untuk belanja/mall, tunggal/toko maupun berupa dan produktif untuk berbagai macam pola menampung kegiatan perdagangan linier serta perdagangan di pusat primer pengembangan. dan sekunder.
Ketentuan Umum Klasifikasi: -Sub-zona komersil didasarkan pada skala pelayanannya (Regional, Kota dengan Pusat kota; bagian wilayah Kota dengan Sub Pusat Kota dan lingkungan dengan Pusat Lingkungan) maupun luasannya. Pemanfaatan Ruang: -Menyediakan prasarana minimum (parkir, bongkar muat, penyimpanan/gudang yang memadai (sesuai standar minimal); -Tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum Intensitas: -Intensitas Pemanfaatan Ruang pada dasarnya ditetapkan dengan mempertimbangkan tipe/karakteristik kegiatan komersial daya dukung baik lahan dan kapasitas jalan (ANDALALIN) -Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang serta tata masa bangunan sebagai berikut: -Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; -Garis Sempadan Bangunan (GSB) Berdasarkan pusat layanan dan bentuk komerial: -Pusat Kota (a)Shopping street: Minimum 0 meter (b)Pusat Belanja termasuk hotel dan perkantoran: Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumi ja. (c)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk. -Sub Pusat Kota: (a)Shopping street: Minimum 0 meter (b)Pusat Belanja termasuk hotel dan perkantoran: Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumi ja. (c)Untuk GSB samping dan belakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk. -Sub Pusat Lingkungan: (a) Ketentuan GSB mengikuti aturan lingkungan (perumahan tem pat komersial tersebut berada) (b)Berdasarkan koridor jalan untuk bukan shopping street: (c)Arteri: GSB minimum 15 meter (d)Kolektor: GSB minimum 10 meter (e)Lokal dan Lingkungan: GSB minimum 5 meter Koefisien Tapak Basement (KTB) -Maksimum sama dengan KDB dan tidak di bawah RTH/KDH. -GSB KTB mengikuti ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku Koefisien Dasar Hijau (KDH) -Minimum 10% kecuali untuk bentuk komersial shopping street minimum 0% Ketentuan lainnya: -Transfer of evelopment Right (TDR) diatur didalam perda peraturan zonasi -Design Review wajib dilakukan untuk bangunan yang memi liki KLB > 2 dan/atau luas lantai > 2000 m2. -Parkir harus dalam bentuk grassblock . -Jalan dalam persil menggunakan paving blok tanpa beton dibaw ahnya untuk resapan air. Aspal hanya digunakan untuk jalan umum.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN KOMERSIAL Zona
Jasa [KJ]
Deskripsi
Tujuan
Jasa [KJ] mencakup kegiatan jasa pada luasan lahan > 10.000 m2; 5.000 m2Menyediakan lahan untuk 10.000 m2; 1.000 m2 – 5.000 m2; 200 m2 menampung kegiatan jasa. – 1.000 m2 dan kegiatan jasa yang berada di pusat primer dan sekunder.
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Zona jasa yang nyaman, aman dan produktif untuk berbagai macam pola pengembangan.
Ketentuan Umum Klasifikasi: -Sub-zona jasa didasarkan pada skala pelayanannya (Regional, Kota dengan Pus at kota; bagian wilayah Kota dengan Sub Pusat Kota dan lingkungan dengan Pusat Lingkungan) maupun luasannya. Pemanfaatan Ruang: -Menyediakan prasarana minimum parkir, yang memadai (sesuai standar minimal); -Tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum Intensitas: -Intensitas Pemanfaatan Ruang pada dasarnya ditetapkan dengan mempertimbangkan tipe/karakteristik kegiatan komersial daya dukung baik lahan dan kapasitas jalan (ANDALALIN) -Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang serta tata masa bangunan sebagai berikut: -Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; -Garis Sempadan Bangunan (GSB) Berdasarkan pusat layanan dan bentuk komerial: -Pusat Kota (a)Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija. (b)Untuk GSB samping dan b elakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk. -Sub Pusat Kota: (a)Minimum dihitung berdasarkan rumus GSB = (0.5 x lebar rumija) + 1 untuk jalan > 8 meter, sedangkan untuk jalan ≤ 8 meter menggunakan rumus GSB = 0.5 x lebar rumija. (b)Untuk GSB samping dan b elakang diatur berdasarkan pertimbangan keselamatan, estetika atau karakter kawasan yang ingin dibentuk. -Sub Pusat Lingkungan: (a)Ketentuan GSB mengikuti aturan lingkungan perumahan. (b)Berdasarkan koridor jalan untuk bukan shopping street: (c)Arteri: GSB minimum 15 meter (d)Kolektor: GSB minimum 10 meter (e)Lokal dan Lingkungan: GSB minimum 5 meter Koefisien Tapak Basement (KTB) -Maksimum sama dengan KDB dan tidak di bawah RTH/KDH. -GSB KTB mengikuti ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku Koefisien Dasar Hijau (KDH) -Minimum 10% kecuali untuk bentuk komersial shopping street minimum 0% Ketentuan lainnya: -Transfer of evelopment Right (TDR) diatur didalam perda peraturan zonasi -Design Review wajib dilakukan untuk bangunan yang memi liki KLB > 2 dan/atau luas lantai > 2000 m2. -Parkir harus dalam bentuk grassblock . -Jalan dalam persil menggunakan paving blok tanpa beton dibaw ahnya untuk resapan air. Aspal hanya digunakan untuk jalan umum.
KETENTUAN UMUM ZONASI KAWASAN INDUSTRI & PERGUDANGAN Zona
Industri dan Pergudangan [I]
Deskripsi
Industri dan Pergudangan [I] mencakup kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri (termasuk sentra industri kecil) dan pergudangan.
Tujuan
Menyediakan ruang bagi Kegiatan industri dan manufaktur serta pergudangan dalam upaya meningkatkan keseimbangan antara penggunaan lahan secara ekonomis dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja
Materi yang diatur Kualitas yg Diharapkan
Ketentuan Umum Klasifikasi: Klasifikasi Zona Industri dan Pergudangan [I] secara detail dikelompokkan pada industri besar, sedang kecil dan rumah tangga dengan batasan sesuai ketentuan yang berlaku. Pemanfaatan Ruang: Membatasi penggunaan non industri; Menyediakan prasarana (IPAL, parkir, bongkar-muat, gudang) minimum yang memadai Intensitas: Ketentuan KDB, KLB dan KDH merujuk pada Tabel 10 Rencana Pengaturan KDB, KLB Maksimum dan KDM Minimum; GSB mempertimbangkan aspek keselamatan dan kenyamanan; Tinggi bangunan maksimum mempertimbangkan daya dukung lahan, kawasan keselamatan operasi penerbangan serta mempertimbangkan aspek keselamatan penghuni. • •
Zona industri yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan, dan terlindunginya masyarakat dan kepentingan umum dari kegiatan industry.
•
•
•
VISUALISASI BANDUNG MASA DEPAN
struktur ruang waterfront development
48
pola ruang waterfront development
49
pola ruang Intensifikasi/vertical development
rumah susun
eksisting
Ilustrasi rencana
50
pola ruang Intensifikasi/vertical development
permukiman padat disekitar sungai Cikapundung
eksisting
Ilustrasi rencana 51
pola ruang Intensifikasi/vertical development
rumah susun
permukiman padat disekitar sungai Cikapundung
eksisting
Ilustrasi rencana 52
pola ruang Intensifikasi/vertical development
Tamansari
53
sistem transportasi -
bus way monorail subway park & ride parking building
54
sistem transportasi
Pengembangan monorail untuk pergerakan internal kota
55
sistem transportasi
angkutan umum massal
jal an Dip ati uk ur
eksisting
Ilustrasi rencana 56
sistem transportasi
angkutan umum massal
jal an Siliwan gi
eksisting
Ilustrasi rencana 57
sarana prasarana kota pedestrian
jalur pejalan
kondisi eksisting jal an Cih amp elas
eksisting
Ilustrasi rencana 58
sarana prasarana kota pedestrian
kondisi eksisting jalan LLRE Mart adinata
eksisting
Ilustrasi rencana 59
sarana prasarana kota pedestrian
60
ruang publik
61