un archivo para preuniversitariosDescripción completa
Descripción: atls
yyyFull description
rmDescripción completa
Descripción: rm
REPASO
Descripción completa
rmDescripción completa
ffffDeskripsi lengkap
PreTest MCQDescripción completa
Full description
SOAL BHD PKM
soal pretest damkarFull description
cuci tanganDeskripsi lengkap
pelatihan kebakaranDeskripsi lengkap
SOAL PRE DAN POST TES BHD
aaaaaDeskripsi lengkap
pre test
Deskripsi lengkap
pre test
c cDeskripsi lengkap
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik March 3, 2014
Soal-Soal Pretest & Post Test Tahun 2013 /2014 1. Penderita Wanita 52 tahun menderita
6. Contoh dari konservasi sendi lutut
OA lutut, program latihan yang
padapenderita OA genu aalah :
diberikan adalah :
a.
a. Penguatan otot Gastrocnemeus Gastrocnemeus
b. Jogging
b. Penguatan otot Tibialis
c.
c.
d. Tidak boleh jongkok
Penguatan otot Iliopsoas
d. Penguatan otot quadriceps e. Penguatan otot Hamstring 2. Skoliosis adalah kealinan tulang t ulang
Latihan naik turun tangga Aerobic high impact
e. Loncat tali 7. Pada penderita HNP untuk menguragi nyeri puggung dianjurkan untuk :
punggung kearah :
a.
a. Posterior
b. Fleksibilitas punggung kesampin
b. Anterior
c.
c.
d. Berdiri
Serong kekanan
d. Serong kekiri e. Lateral 3. Pada penderita nyeri punggung bawah
Fleksibilitas membungkuk Duduk
e. Berjalan 8. Penderita OA lutut usia 60 tahun dengan gangguan pada jantung maka
karena spondyltis TBC T-12 paraplegia
pemeberian alat bantu jalan yang tepat
ASIA B, didapatkan hasil pemeriksaan :
adalah :
a. Refleks fisiologis + 2
a.
b. Refleks fisiologis +1
b. Tripod
c.
c.
Babinski positif
Crutch Walker
d. Kekuatan otot Quadriceps +
d. Wheel chair
e. Gordon negatif
e. Quadripod
4. Penderita dengan kekuatan otot = 2,
9. Pada penderita pasca stroke hemiplegia
maka latihan yang diberikan adalah :
D dengan kekuatan otot pada anggota
a.
gerak atas, dan bawah rata-rata 1 maka
Latihan luas gerak sendi aktif
b. Latihan penguatan pasif
program latihan yang diberikan adalah :
c.
a.
Latihan isokinetik
Latihan koordinasi
d. Latihan isotonik
b. Latihan isotonic
e. Latihan luas gerak sendi aktif-pasif
c.
5. Salah satu komplikasi imobilisasi lama adalah :
Latihan endurance
d. Latihan ROM aktif e. Latihan ROM pasif
a. Hipertrofi b. Deafness c.
1
Pressure ulcer
d. Bronchitis e. Osteoarthritis [Type the company name] | [Type the company address]
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik March 3, 2014
10. Program latihan pada penderita jantung
15. Pada kasusu patah tulang radius pasca
koroner yang dirawat inap di Intensif
plat & screw, terjadi keterbatasan ROM
care adalah :
sebesar Flexi 15 derajat, maka program
a.
latihan yang diberikan adalah :
Latihan isometric
b. Latihan isotonic
a.
c.
b. Latihan peregangan
Latihan fleksibilitas
Latihan isokinetik
d. Lathan nafas
c.
e. Latihan batuk
d. Latihan koordinasi
11. Pada penderita drop hand didapatkan kelemahan pada otot : a.
Fleksor digitorum
Terapi laser
e. Pemberian prostesa 16. Pada kasus Lesi plexus Brachialis (Erb’s palsy) didapatkan lengan posisi pronasi
b. Fleksor carpi ulnaris
(plice tip), hal ini terjadi karena
c.
kelemahan otot :
Brachialis
d. Ekstensor digitorum
a.
e. Ekstensor carpiradialis longus
b. flexor radialis
12. Pada penderita CTS didapatkan
c.
ekstensor radialis extensor carpi ulnaris
pemeriksaan Phalen tes positif dalam
d. triceps
waktu :
e. biceps
a.
Satu detik
17. Pada penderita kusta (morbus Hansen)
b. 5 detik
didapatkan kelainan berupa drop foot,
c.
karena terjadi kelemahan otot :
5 menit
d. Sampai nyeri
a.
e. 1 menit
b. Quadriceps
13. Pada penderita rheumatoid arthritis,
c.
Hamstring Gastrocnemius
didapatkan kelainan inflamasi pada :
d. Tibialis anterior
a.
e. Suralis
False joint
b. Kapsul sendi c.
Kartilago
18. Pada penderita stroke terjadi kesulitan dalam menelan (feeding), maka pada
d. True joint
penderita tersebut diberikan program
e. Sutura
latihan oleh seorang :
14. Pada kasus Pneumothorax, maka
a.
Fisioterapis
program rehabilitasi yang diberikan
b. Okupasi terapis
adalah :
c.
a.
d. Ortotis
Latihan batuk
b. Latihan ROM c.
Speech terapis
e. PSM
Latihan endurance
d. Latihan nafas
2
e. Latihan clapping
[Type the company name] | [Type the company address]
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik March 3, 2014
19. Latihan penguatan secara isometric
24. Diagnosa fungsional DISABILITY pada
pada anggota gerak atas merupakan
pasien stroke berikut ini adalah pasien :
kontra indikasi pada penderita :
a.
a.
b. Stroke dengan perdarahan
COPD
b. Pneumothorax c.
c.
Pasca stroke
Stroke dengan thrombosisi Stroke yang tidak mampu berjalan sendiri
d. Mild hipertensi
d. Stroke dengan hemiparase gait
e. Jantung koroner
e. Pasien stroke dengan TIA
20. Pada penderita GBS yang menjalani
25. Latihan proper positioning, turning,
rawat inap, boleh dilatih berdiri bila :
range of motion dilakukan pada :
a.
a.
Tidak sesak
Fase akut
b. Kekuatan otot = 3
b. Fase stabil
c.
c.
Tidak febris
Fase recovery
d. Tidak ada kelainan sensoris
d. Fase sub-akut
e. Tidak ada kontraktur
e. Setelah fase akut
21. Penilaian kualitas pada penderita stroke
26. Untuk memudahkan pasien tersebut
memakai :
dapat berjalan dengan stabil maka alat
a.
bantu yang dianjurkan adalah :
Barrel index
b. Frenkel index
a.
c.
b. Crutch
Barthel index
Wheel chair
d. Score index
c.
e. William index
d. Cane
22. Program mobilisasi bertahap diberikan pada penderita stroke bleeding : a.
Minggu pertama setelah MRS
Walker
e. tripod 27. untuk memulihkan pasien tersebut melakukan aktifitas sehari-hari maka
b. Minggu kedua setelah MRS
latian yang dianjurkan adalah :
c.
a.
Minggu ketiga setelah MRS
latihan endurance
d. Minggu keempat setelah MRS
b. latihan penguatan otot
e. Minggu kelima setelah MRS
c.
23. Metode latihan berikut termasuk metoda tradisional yaitu : a.
latihan okupasi
d. latihan mobilisasi e. latihan jalan
Metode Bobath Facilitation (PNF)
b. Metoda Kadab c.
Propioceptive neuromuscular
d. ROM e. Metode Brumstron 3
[Type the company name] | [Type the company address]
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik March 3, 2014
Seorang anak umur 2 tahun datang ke poli Rehabilitasi Medik RSSA dengan keluhan belum bisa duduk dan makan dengan bubur halus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan peningkatan refleks fisiologis (BPR, TPR, KPR, APR)
terdapat
refleks
patologis
(Babinski,
Hoffmann-Tromner), spastisitas AGB (Anggota Gerak BAwah) lebih besar dibandingkan dengan AGA (Anggota Gerak Atas). 28. Diaagnosa yang tepat untuk pasien tersebut adalah : a.
CP double hemiplegia spastic
b. CP quadriplegia spatic c.
CP diplegia spastic
d. CP monoplegia spastic e. CP hemiplegia spastic 29. Yang bukan merupakan factor resiko kelainan diatas adalah : a.
Neonatal hiperbilirubinemia
b. Kejang c.
Ketuban pecah
d. Insufisiensi plasenta e. Hydrocephalus 30. Yang bukan penatalaksanaan Rehabilitasi Medik untuk pasien diatas saat ini adalah : a.
Mengurangi spastisitas dan mencegah kontraktur
b. Latihan penguatan otot-otot punggung c.
Speech therapy
d. Feeding terapi e. Latihan duduk
4
[Type the company name] | [Type the company address]