BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun.Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan.Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat.Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang menitik beratkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003). Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor, 2003). Secara kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti praktisi medis, psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi medis termasuk perawat dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah kesehatan tertentu. Para psikolog berperan
dalam
promosi
kesehatan
lewat
pengembangan
bentuk-bentuk
intervensi untuk membantu masyarakat mempraktikkan perilaku yang sehat dan mengubah kebiasaan yang buruk. Media massa dapat memberikan kontribusinya dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku tertentu yang berisiko terhadap kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat penyediaan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus perundang-undangan dapat menerapkan aturan-aturan tertentu untuk
menurunkan risiko kecelakaan seperti misalnya aturan penggunaan sabuk pengaman di kendaraan (Taylor, 2003). Promosi pencegahan
kesehatan penyakit
mencakup (preventif),
baik
kegiatan
pengobatan
promosi (kuratif),
(promotif), maupun
rehabilitasi.Dalam hal ini, orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan.Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupa n, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan
kesehatan.Dalam
melaksanakan
program
promosi
kesehatan
diperlukan suatu tahapan yang sistematis guna pencapaian tujuan program yang ditetapkan.Tahapan promosi kesehatan meliputi tahap pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi hasil. Pengertian profil promosi kesehatan adalah laporan yang memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas tentang potensi daerah dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Profil kesehatan berisi tentang data wilayah (seperti luas wilayah, daerah administatif), data kependudukan (seperti perkembangan jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, jenis kelamin, kelompok umur, kepadatan penduduk), pontensi daerah (kondisi sosial ekonomi, budaya masyarakat ketersediaan akses informasi, mitra potensial), potret masyarakat (pola pengambilan keputusan, pola pencarian pelayanan kesehatan, sumberdaya organisasi promosi kesehatan di daerah, dan keberhasilan pencapaian program beserta cara pencapaiannya. Selain itu juga menggambarkan proses membuat, memperbarui, dan mengkaji profil, dengan informasi beserta siapa saja yang terlibat. Dijelaskan bagaimana pekerjaan dilakukan, termasuk pekerjaan tim (di provinsi
beranggotakan
kabupaten),
instrumen
pengumpulan
data
yang
digunakan, dan proses menganalisis dan menafsirkan data. Setiap orang dalam tim (kabupaten), misalnya, memiliki sekelompok kecill anggota untuk mengumpulkan data dari kecamatan, dan seterusnya.
1.2 Tujuan Profil Promosi Kesehatan
1.2.1. Tujuan Umum Diperolehnya
gambaran
potensi
dan
pencapaian
kinerja
kegiatan
pemberdayaan masyarakat promosi kesehatan di Puskesmas Pakong Tahun 2017. 1.2.2. Tujuan Khusus Tujuan profil kesehatan masyarakat yang kompreh ensif adalah: 1. Mendapatkan data dan informasi potensi komunitas dalam wilayah kerja Puskesmas Pakong 2. Menjelaskan kebutuhan sehingga dapat diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan dan penanggulangannya. 3. Mengidentifikasi indikator kesehatan dan sumber data yang dapat digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isu-isu prioritas kesehatan. 4. Menyusun data dasar untuk perencanaan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat dan dokumen perencanaan masyarakat lainnya. 1.3. Struktur organisasi
Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang merupakan wadah dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
yang
dibebankan
oleh
organisasi
untuk
mencapai
tujuan
organisasi.Berikut ini adalah struktur organisasi promosi kesehatan di Puskesmas Pakong tahun 2017. 1. Kepala Puskesmas 2. Pengelola Upaya Kesehatan Masyarakat 3. Pengelola Program Promkes 4. Pengelola Program Desa Siaga 5. Pengelola Program UKBM 6. Pengelola Program UKS
1.4. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas Pakong tahun 2018, meliputi: 1. Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat 2. Desa Siaga Aktif 3. Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan 4. Desa yang diadvokasi untuk menetapkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan. 5. Strategi Promosi Kesehatan yang Terintegrasi ke dalam Strategi Pencapaian Tujuan Pembangunan. 6. Pondok Pesantren yang BerperilakunHidup Bersih dan Sehat 1.5. Strategi
Strategi yang dipakai oleh Promosi Kesehatan Puskesmas Pakong adalah: 1.
Advokasi
2.
Bina Suasana
3.
Gerakan Pemberdayaan Masyarakat
4.
Kemitraan
Selama
tahun
2017
ini
Promosi
Kesehatan
Puskesmas Pakong telah
Melaksanakan strategi di atas namun masih ada beberapa kendala yang di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari segi pengetahuan, sarana prasarana yang kurang tentang kesehatan dan pemberdayan masyarakat. 1.6. Sumber Daya
Dalam
mencapai
kinerjanya,
Promosi
Kesehatan
Puskesmas Pakong dan didukung oleh beberapa sumber daya antara lain Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Dana /Anggaran. 1.6.1. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya
dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi
Tabel 1.1 Sumber Daya Manusia Promosi Kesehatan Puskesmas Pakong Tahun 2017 Puskesmas
Struktural
Fungsional
PTT
Jumlah
Pakong Sumber: Promkes Puskesmas Pakong
Tabel 1.2 Sumber Daya Manusia Promosi Kesehatan berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Pakong Tahun 2017 No
Puskesmas
Tingkat Pendidikan SMP
1
SMA
Pakong
Diploma
S1
S2
1
Sumber: Promkes Puskesmas Pakong 1.6.2.
Sumber Dana atau Anggaran Sumber dana atau Anggaran yang di gunakan untuk melaksanakan promosi kesehatan dari APBD Kab Pamekasan Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, dan Dana Bantuan Orerasional Kesehatan atau disebut dana BOK
1.7.
Sarana Promosi Kesehatan Puskesmas Pakng
Sarana
promosi
kesehatan
yang
digunakan
puskesmas Pakong walaupun belum semaksimal sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan N0. 75 Tahun 2014 adalah sarana prasarana promkes pusksesmas memenuhi standart sesuai Kep.menkes Peralatan Sederhana yaitu standart flipchart, Lembar Balik, dan Liflead.Untuk sarana promosi kesehatan yang lain belum dimiliki sepenuhnya oleh puskesmas Pakong yang menjadi penghabat Pencapaian kinerja Program di tahun 2017 ini.
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 KONDISI GEOGRAFI
Kecamatan Pakong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Kecamatan Pakong terdiri 12 (dua belas) desa dengan 1 puskesmas. UPT Puskesmas Pakong terletak disebelah utara Kabupaten Pamekasan dengan jarak dari ibukota kabupaten sejauh 21 km dan dengan luas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakong 2399.92 Km2 dengan proporsi : Dataran rendah
: 70.5%
Dataran tinggi
: 29.5%
Adapun batas wilayah kerja UPT Puskesmas Pakong yaitu: Batas wilayah utara
: Kecamatan Waru
Batas wilayah barat
: Kecamatan Pegantenan
Batas wilayah selatan
: Kecamatan Kadur
Batas wilayah timur
: Kecamatan lukguluk kab sumenep
2.2 WILAYAH ADMINISTRASI
Desa-desa yang termasuk wilayah kerja UPT Pukesmas Pakong sebanyak 12 Desa : Tabel 1 Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakong No
Nama Desa
1
Pakong
2
Sedur
3
Palalang
4
Ban ban
5
Bajang
6
Cenlecen
7
Somalang
8
Klompang Timur
9
Klompang Barat
10
Bicorong
11
Bandungan
12
Lebbek
Gambar 1. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakong
2.3 KEPENDUDUKAN
Data penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakong pada tahun 2017 sebesar 35.000 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 16.825 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 18.175 jiwa.Jumlah penduduk terbanyak ada di Desa Blumbungan sejumlah 18.403 jiwa sedangkan jumlah penduduk paling sedikit di Desa Tentenan Barat dengan jumlah 1.243 jiwa.
70-74 60-64 50-54
Jumlah Penduduk Perempuan
40-44 30-34
Jumlah Penduduk Laki-Laki
20-24 10-14 0-4
0
500
1,000
1,500
2,000
Gambar 2. Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pakong Tahun 2017
Kepadatan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Pakong sebesar 1000 jiwa/1 km2.Kepadatan penduduk terjadi di desa Blumbungan lebih besar dibandingkan dengan desa yang lainnya. Berdasarkan komposisi penduduk, kelompok umur produktif (15-64 tahun) masih cukup mendominasi dengan jumlah penduduk terbanyak pada kelompok umur 15-19 tahun (11,36%) dan prosentase kelompok umur bayi merupakan yang terkecil (1,48%).
2.4 PENDIDIKAN
Jumlah Sekolah TamanKanak-kanak
:
32
Sekolah
SD / MI
:
25
11
Sekolah
SLTP / MTs
:
5
6
Sekolah
SMU / MA/SMK
:
2
/4
Akademi
:
-
Sekolah
Perguruan Tinggi
:
-
Sekolah
Ponpes
:
15
Ponpes
6
Sekolah
2.2 Data Objectif Program Promosi Kesehatan Puskesmas Pakong
Tabel yang kami sajikan sudah disesuaikan dengan standar pembuatan profil promosi kesehatan tingkat kabupaten, oleh karena itu perlu kami sampaikan berbagai data yang ada pada tabel merupakan data objectif dan aktual yang ada di puskesmas Pakong tahun 2017, berikut tabel-tabel mengenai promosi kesehatan puskesmas Pakong
Tabel 2.2.1 NO
Desa
Jumlah KK
1
Pakong
2349
2
Sedur
715
3
Palalang
329
4
Somalang
314
5
Bajang
871
6
Cen Lecen
354
7
Ban Ban
4091
8
Klompang Timur
9
Klompang Barat
10
Bicorong
11
Bandungan
12
Lebbek Total
9023
Distribusi Penduduk Menurut Jumlah Kepala Keluarga dan Jumlah Rumah Tangga Data BPS tahun 2017, data PHBS populasi dan data sasaran Pelayanan Kesehatan tahun 201 Tabel 2.2.2 Anggaran Promkes menurut Sumber Dana No Puskesmas Total Anggaran Kesehatan 1
Pakong
-
Anggaran Promosi Kesehatan APBN BOK
APBD APBD II Dau
Bantuan / Hibah _
Anggaran promkes secara umum di peroleh dari dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dana APBD dengan rincian dibayarkan sesuai dengan kegiatan yang telah dilaksanakan untuk penyuluhan kesehatan ke masyarakat Distribusi Tenaga Promkes, menurut Jenis Jabatan Fungsional Penyuluh & Non Penyuluh Puskesmas Secara umum data diatas merupakan data tenaga kesehatan yang secara langsung ataupun tidak langsung melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat baik secara individu, golongan/kelompok ataupun masyarakat pada umumnya yang tentu dalam pelaksanaannya di lapangan tidak selalu terdokumentasi baik secara bukti fisik penyuluhan berupa Foto atau berupa absen dan surat tugas tetapi sebagai petugas kesehatan komunikasi yang berlangsung selama melayani pasien ataupun masyarakat sudah merupakan promosi kesehatan.
No
Puskesmas
Sarana Penyuluhan Wireless+Tape Cassetee recorder Video / Camera Laptop
1T abe l
Pakong
Jumlah
0
0/1
1
0
0/1
1
2.2.5 Jumlah Dan Jenis Sarana Promosi Kesehatan berdasarkan ketersediaan di Puskesmas Pakong .Untuk puskesmas Pakong sudah memiliki sarana penyuluhan seperti Wireless+Tape Cassetee recorder juga TV dan Vcd/dvd khusus VCD/DVD .
Lanjutan tabel 2.2.6 No
Sarana Penyuluhan Puskesmas
Kamera
TV
Digital 1
Pakong
Jumlah
VCD/DVD
LCD
Player
Proyector
1
1
1
1
1
1
1
1
Lanjutan tabel 2.2.7 No Puskesmas
Sarana Penyuluhan Megaphone Almari Standard Mobil Unit Desktop Publisher media Plifchart Penyuluhan Pusling
1
Pakong
Jumlah
1
1
4
1
0
0
0
0
1
0
Lanjutan tabel 2.2.8 No Puskesmas
Sarana Penyuluhan
1
Pakong
Komputer
Alat Reproduksi kaset / Papan Informasi
,Printer Scanner
VCD
1
1
1
Jadi secara umum sarana penyuluhan atau media yang tersedia di puskesmas Pakong sangatlah minim, untuk pelaksanaan penyuluhan kesehatan tentu sarana yang digunakan sangat mendukung tercapainya hasil yang diharapkan dan sarana penyuluhan yang baik dan menarik serta modern akan menarik perhatian masyarakat untuk memperhatikan pesan yang kita sampaikan.
Tabel 2.2.9 Jumlah Saluran Media yang digunakan dalam Upaya Promosi Kesehatan. No
1
Puskesmas Saluran Media Yang di Gunakan
Pakong
Jumlah
Radio
TV
Website Leaflet
Yang Digunakanan
0
1
0
ya
Ada
No Kemitraan Organisasi Profesi Topik 1
UKS
Nama yang Bermitra
Bentuk Kemitraan
Narkoba/ Napza, TK, SD, SMP dan Penyuluhan Rutin di HIV/AIDS, Cuci SMA Se-Kec.Pakong Sekolah, Tangan
Pelaksanaan
Prosedural dan
dan
Penerapan
Sekolah
PHBS Sekolah,
di serta
Perkembangan Kesehatan Anak
PHBS
UKS Di
Sekolah (Kesehatan Umum
serta
Gigi dan Mulut) Jumlah
Jumlah Tatanan Pelayanan Kesehatan Yang Mendapat Intervensi Promkes Jumlah tatanan pelayanan kesehatan di sekolah yang dimaksud adalah pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) mulai dari PAUD, SD, SMP dan SMA sehingga tatanan pelayanan kesehatan yang ada di sekolah yang mendapat intervensi promosi kesehatan yaitu 10 sekolah, dengan berbagai macam kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan di sekolah-sekolah mulai dari penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, penyuluhan penerapan PHBS di Sekolah, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja, penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS, penyuluhan akan bahaya yang bisa mengancam di lingkungan sekolah serta penjaringan/ pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilakukan oleh puskesmas batu putih terhadap semua jenjang pendidikan yang ada di wilayah kerja puskesmas batu putih dengan materi promosi kesehatan yang disampaikan melalui penyuluhan di sesuaikan dengan tingkat kebutuhan serta perkembangan anak usia sekolah. Tabel 2.2.10 Kemitraan dalam Promkes dengan Organisasi Profesi Adanya kemitraan dengan organisasi profesi seperti Guru yang bermitra dengan Promkes atau secara umum puskesmas Pakong dengan bentuk kemitraan yaitu Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tentu sangatlah dirasakan manfaatnya baik bagi siswa/i serta bagi petugas kesehatan sehingga kemitraan yang terjalin memudahkan semua program kesehatan yang dijalankan disekolah mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah. Tabel 2.2.11
Kemitraan dalam Promkes dengan Organisasi Kepemudaan No
1
Kemitraan
Organisasi Kepemudaan
Karang taruna
Topik
Nama yang Bermitra
Bentuk Kemitraan
Narkoba,Aids,
Karang Taruna
Penyuluhan
kespro,kesling Jumlah Organisasi kepemudaan yang aktif di Puskesmas Pakong seperti karang taruna, kegiatan pemuda sebaya, dll, Tabel 2.2.12. Kemitraan dalam Promkes dengan Organisasi Wanita No
Kemitraan
Organisasi Wanita Topik
1
PKK
Nama yang Bermitra
Bentuk Kemitraan
Pembinaan PHBS PKK Se-Wilayah
Kerjasama
dalam
Di
pendataan
PHBS
Tangga
Rumah Puskesmas Pakong
dan
Penyuluhan
kesehatan di rumah tangga Kemitraan antara PKK dengan Promkes atau secara umum Puskesmas Pakong seutuhnya telah terjalin melalui kegiatan-kegiatan yang berjalan di posyandu-posyandu di Wilayah Puskesmas Pakong sehingga kemitraan ini perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar kegiatan-kegiatan yang sudah ada dapat terus berjalan dan kegiatan-kegiatan lainnya tentu harus juga di aktifkan seperti pembinaan PHBS di rumah tangga, penyuluhan oleh kader PKK dalam hal Kesehatan, Gizi dan lingkungan juga perlu di lakukan kedepannya bersama-sama dengan petugas kesehatan melakukan pembinaan di rumah tangga secara menyeluruh baik pembinaan PHBS, pembinaan Keluarga Sadar Gizi, serta pembinaan Kesehatan Lingkungan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bibit penyakit yang ada di dalam masyarakat.
Tabel 2.2.13 Kemitraan dalam Promkes dengan Organisasi Keagamaan No
1
Kemitraan Organisasi Keagamaan Topik
Nama yang Bermitra
Fatayat
PHBS,
Kelompok
NU
Kespro, Aids ( Fatayat )NU
Bentuk Kemitraan
pengajian Penyuluhan
Kemitraan antara Fatayat NU dengan Promkes atau secara umum Puskesmas Pakong seutuhnya telah terjalin melalui kegiatan-kegiatan yang berjalan Perkumpulan – perkumpulan pengajian diwilayah Puskesmas Pakong sehingga kemitraan ini perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan agar kegiatankegiatan yang sudah ada dapat terus berjalan dan kegiatan-kegiatan lainnya tentu harus juga di aktifkan seperti penyuluhan pada remaja masjid, Kemitraan dengan organisasi keagamaan di Puskesmas Pakong penyuluhan di masjid - masjid. Tabel 2.2.14 Penyebaran Informasi melalui Radio dan Televisi No Penyebaran Informasi
Jenis Saluran Media Radio
TV
Tidak dilakukan penyebaran informasi melalui media Radio dan TV karena memang tidak ada medianya atau salurannya. Tabel 2.2.15 Penyebaran Informasi melalui Media Massa Cetak No Penyebaran Informasi
Jenis Saluran Media Massa Cetak Frekwensi Topik
Bentuk
Tidak ada media massa cetak seperti seperti percetakan koran dan majalah diwilayah Puskesmas Pakong. Tabel 2.2.16
Penyebaran Informasi melalui Media Tradisional No Penyebaran Jenis Saluran Media Tradisional Frekwensi Informasi
Topik
Bentuk
Jumlah Penyebaran informasi melalui media tradisional seperti gerobak sampah, gerobak makanan, dsb, tidak terwujud karena keterbatasan dalam pendanaan. Tabel 2.2.18 Penyebaran Informasi melalui Media Pameran No Penyebaran
Jenis Saluran Media Pameran
Informasi
Topik
Siaran
PHBS
Keliling
Lingkungan
Frekwensi
Bentuk di Siaran keliling
1kali setahu
Keluarga
Jumlah Siaran keliling dulakukan 1 kali setahun dengan tema “ Siaran keliling dalam Rangka PHBS”dengan rutu lintasan seluruh desa diwilayah kerja Puskesmas Pakong. Tabel 2.2.19 Penyebaran Informasi melalui Mobil /Mobil Unit No Penyebaran Informasi
Jenis Saluran Media Massa Cetak Topik
Moment kegiatan dan sasaran
Frekwensi
Petugas
Imunisasi,
Waktu ada PIN, Wabah, dengan 1 Kali
Promkes,
Cikungunya,
sasaran
petugas
Demam
Puskesmas Pakong
kesling,
Berdarah
masyarakat
Wilayah
Jumlah Tidak ada mobil unit khusus penyuluhan di Puskesmas Pakong yang kami miliki hanya mobil Pusling
Tabel 2.2.20Pelatihanatau Refreshing Kader Promkes N
Puskesma Kursus
o
s
Nam Pesert Jumlah a
1
Pelatihan
Pakong
a
Nama
Peserta
Jumlah
Orang
Orang
dilatih
dilatih 1.
Pelatihan Kader
Desi aktif.
Posyandu,
94 orang
Selama tahun 2017 ada pelatihan di bidang promosi kesehatan baik pelatihan kader penyuluh kesehatan juga pelatihan kader desa siaga atau pelatihan kader posyandu, perencanaan berbagai macam pelatihan akan dilakukan tahun 2018 mendatang tentu dengan persetujuan pada pada plan of action (POA) yang di ajukan pemegang program promkes. Tabel 2.2.21
Pengembangan Konsep, Metode dan Teknik dalam Bidang Promosi No Puskesmas
Topik
Jenis Metode / Teknik
1
Bahaya Rokok
Leaflet
TB Paru
Leaflet
Pakong
Cegah Demam Berdarah dengan 3M Leaflet PHBS
Leaflet
Imunisasi Bayi dan Balita
Leaflet
Kesling
Leaflet
Tabel 2.2.22 Jumlah Desa Siaga, Kader, dan Toma No Puskesmas
Desa Siaga
Kader
Tokoh Masyarakat
1
12
91
12
12
91
12
Pakong
Jumlah
Adapun jumlah Desa siaga yang sudah dibentuk yaitu sebanyak 12 Desa siaga.
BAB. III HASIL PENCAPAIAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
3.1.PENCAPAIAN
KINERJA
PROGRAM
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN
Pencapaian
kinerja
program
pemberdayaan
masyarakat
dan
promosi
kesehatan Puskesmas Pakong pada tahun 2017. Tabel 3.1.1Pencapaian Promkes Tahun 2017 Target
Pencapaian
(%)
(%)
No.
PROMKES
Target
Pencapaian
1
PENGEMBANGAN DESA SIAGA
80
100
6
7
2
Rumah Tangga dikaji
20
19.00
1800
1009
3
Rumah Tangga Sehat (10 Indikator)
56
80.00
1269
638
4
Kelompok Rumah Tangga
100
100.00
270
298
5
Institusi Pendidikan (Sekolah)
50
100.00
92
126
6
Institusi Sarana Kesehatan
70
54.00
28
15
7
Institusi TTU
40
45.00
98
44
8
Institusi tempat kerja
50
80.00
20
23
9
Pondok Pesantren
70
50.00
10
10
10
Posyandu Purnama Mandiri ( PURI )
70
31.11
29
14
11
Penyuluhan Napza
23
100
4
4
Tabel .3.1.2 Jaring laba laba Hasil Pencapaian Promkes Tahun 2017
PENGEMBANGAN DESA SIAGA 100 100 Penyuluhan Napza 100 80 100 80 60 Posyandu Purnama 40 Mandiri ( PURI ) : 13 20 65
0 50.00
Rumah Tangga Sehat (10 80.00 Indikator) 73
20
31.11
Pondok Pesantren
Rumah Tangga dikaji
19.00 Kelompok Rumah 100.00 Tangga 100
27 55 54.00
75
45.00 Institusi tempat kerja
80.00 75 Institusi TTU
Institusi Pendidikan (Sekolah) 100.00
100 Institusi Sarana Kesehatan
Target (%) Pencapaia n (%)
3.1.1. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat Persentase rumah tangga yang ber-PHBS didapatkan dari jumlah rumah tangga yang melaksanakan 10 indikator PHBS . Sepuluh indikator
tersebut adalah yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, balita ditimbangsetiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Apabila dalam Rumah Tangga tersebut tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga ber-PHBS adalah rumah tangga yang memenuhi 7 indikator.Rumah tangga yang dipantau merupakan populasi atau sampel rumah tangga yang ada di wilayah Kerja Puskesmas Pakong tersebut.Data merupakan hasil survei dan harus mewakili setiap Desa pada setiap kader mengambil sampel 20 % rumah rata – rata. Dari hasil survey PHBS tahun 2017 diwilayah kerja Puskesmas Pakong.
Tabel 3.1.1.1 Tabel Hasil Pengkajian PHBS Tahun 2017
NO Desa
Jumlah KK
2017
TOTAL
dikaji
Sehat
%
Dikaji
Sehat
%
1
Pakong
2349
371
139
37.47
1128
297
26.33
2
Seddur
715
140
53
37.86
561
111
19.79
3
Palalang
329
66
51
77.27
395
188
47.59
4
Somalang
314
64
55
85.94
404
209
51.73
5
Ban Ban
871
186
88
47.31
531
220
41.43
6
Bajang
354
70
40
57.14
424
189
44.58
7
Cen Lecen
4091
803
583
72.60
1933
783
40.51
8
Klompang Timur
9
Klompang Barat
10
Bicorong
11
Bandungan
12
Lebbek Total
9023
1700
1009
merupakan
hal
59.35
5376
1997
3.1.2 Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
masyarakat
paling
penting
dalam
meningkatkan kehidupan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya karena pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik apabila dukungan ataupun peran masyarakat kurang. Dalam hal pemberdayaan masyarakat di wilayah puskesmas Pakong yang merupakan wilayah pedesaan hal tersebut terwujud dalam pembentukan Desa Siaga Aktif pedesaan dimana wilayah kami terdiri dari 12 Desa binaan yang semuanya sudah menjadi Desa Siaga Aktif .walaupun keberadaannya belum memberikan kontribusi yang sangat besar kepada masyarakat namun hal tersebut menjadi tonggak dasar dalam meningkatkan peran serta masarakat untuk menjadikan desa yang mandiri suatu saat nanti. Adapun perkembangan desa siaga aktif tersebut sebagai berikut.
Tabel 3.1.2.1 Tabel Hasil Strata Desa Siaga Tahun 2017 NO
Nama Desa
Strata
1
Pakong
Pratama
2
Seddur
Pratama
3
Palalang
Pratama
37.15
4
Somalang
Pratama
5
Cen Lecen
Pratama
6
Ban Ban
Pratama
7
Bajang
Madya
8
Klompang Timur
9
Klompang Barat
10
Bicorong
11
Bandungan
12
Lebbek
BAB IV ANALISA PERMASALAHAN DAN RENCANA USULAN KEGIATAN
4.1 ANALISA PERMASALAHAN
4.1.1 Identifikasi Masalah
NO UPAYA KESEHATAN
A
PROMOSI KESEHATAN
IDENTIFIKASI MASALAH 1 Pencapaian Intervensi Sarana Kesehatan 54% dari taget 100% pada tahun 2017 2 Pencapaian Posyandu strata puri
masih 31% (14
posyandu) dari target 65% (29 posyandu) pada tahun 2017 3 Pencapaian Desa Siaga strata paripurna 0% dari target 50% pada tahun 2017 4 Pencapaian Intervensi Institusi TTU 45 % dari taget 75 % pada tahun 2017
4.1.2 Penentuan Prioritas Masalah NO UPAYA KESEHATAN
A
PROMOSI KESEHATAN
PRIORITAS MASALAH
U
S
G
TOTAL
Pencapaian Intervensi Sarana Kesehatan 54% dari taget 3
3
100% pada tahun 2017
3
9
Pencapaian Posyandu strata puri
masih
31%
posyandu) dari target
(14 65% 4
3
3
10
4
4
12
3
3
8
(29 posyandu) pada tahun 2017 Pencapaian Desa Siaga strata paripurna 0% dari target 50% 4 pada tahun 2017 Pencapaian
Intervensi
Institusi TTU 45 % dari taget 2 75 % pada tahun 2017
4.1.3 Hasil Prioritas Masalah Prioritas Maslah capaian Program Puskesmas Pakong Tahun 2017 NO UPAYA KESEHATAN
A
PROMOSI KESEHATAN
IDENTIFIKASI MASALAH 1 Pencapaian Desa Siaga strata paripurna 0% dari target 50% pada tahun 2017 2 Pencapaian Posyandu strata puri masih 31% (14 posyandu) dari target 65% (29 posyandu) pada tahun 2017
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Sangatlah
kami
sadari
secara
umum
promosi
kesehatan
yang
ada
di
puskesmas Pakong tidaklah optimal baik dalam pelaksanaannya serta sarana prasarana penyuluhan dan medianya yang terbatas, tetapi hal ini tidak membuat kami di puskesmas Pakong berkecil hati dan berdiam diri akan keadaan dan keterbatasan kami, tentu kami berusaha menjalankan program ini agar sesuai dengan harapan kita bersama yang didalam pelaksanaannya tidak lepas dari ketersediaan sumber daya manusianya, sarana dan prasarana yang mendukung promosi kesehatan, dan pembiayaannya, sehingga kedepannya program promosi kesehatan di puskesmas Pakong menjadi yang terdepan dari program program lain dan lebih digalakkan lagi pelaksanaannya dengan memperhatikan kebutuhan program promosi kesehatan ini dalam rangka pencapaian hasil yang optimal. 5.2 Saran
Beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam pencapaian program promosi kesehatan di puskesmas Pakong Kabupaten Pamekasanadalah : a) Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai pada tingkat yang diharapkan, disamping itu ancaman sakit terhadap masyarakat pada umumnya masih cukup tinggi dengan adanya penyakit endemis dan Penyakit degeneratif. b) Sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan seperti jamban sehat dan air bersih yang sangat terbatas c) Terbatasnya sarana dan prasarana program promosi kesehatan yang ada di puskesmas Pakong menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan karena keefektifan serta modernitas pada media dan sarana yang digunakan menentukan keberhasilan serta menarik perhatian masyarakat untuk memperhatikan pesan kesehatan yang disampaikan. d)
Pencatatan dan pelaporan serta dokumentasi yang lemah menyebabkan semua kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan menjadi sulit untuk di evaluasi. Kurang lancarnya koordinasi, informasi, sinkronisasi dan sosialisasi
e) baik di puskesmas Pakong sendiri, di lintas sektoral maupun di masyarakat akan pentingnya program promosi kesehatan.
f) Pentingnya penetapan standar pelayanan minimum di lingkungan masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. g) Masih kurangnya kinerja tim di puskesmas Pakong yang beranggapan bahwa tugas penyuluhan/promosi kesehatan adalah tugas pemegang program promosi kesehatan itu sendiri sehingga hal inilah yang menjadi kendala dalam pelaksanaan promosi kesehatan. h) Team Building perlu tingkatkan dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan disiplin keilmuan yang ada di puskesmas sehingga penyuluhan atau promosi kesehatan berjalan sesuai bidang keilmuannya, sehingga petugas kesehatan
yang
memberikan/menyampaikan materi penyuluhan diharapkan sesuai dengan kapabilitas dan akuntabilitas yang di miliki. i)
Perlunya di buat prosedur manajemen mutu, pengukuran sasaran peningkatan Pengetahuan peserta penyuluhan serta rencana mutu promosi kesehatan sehingga sasaran dan pencapaian kegiatan program promosi kesehatan dapat terukur secara pasti dan logis.