3angkah awal mengembangkan manajemen risiko adalah menentukan konteks yang diperluhkan karena manajemen risiko sangat luas dan bermacam aplikasinya salah satu diantaranya adalah manajemen risiko 1'. 4ntuk manajemen risiko 1' sendiri,juga diperluhkan penentuan konteks yang akan dikembangkan misalnya menyangkut risiko kesehatan kerja, kebakaran, hygiene, industry,dan lainnya. 5ari konteks tersebut masih dapat dikembangkan lebih lanjut misalnya manajemen risiko untuk akti/ita rumah sakit. Penentuan konteks ini diselaraskan dengan /isi dan misi organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. 3ebih lanjut ditetepkan pula criteria risiko yang sesuai bagi organisasi. Setelah menetapkan konteks manajemen risiko, langkah berikutnya adalah melakukan identifikan bahaya, analisa dan e/aluasi risiko serta menentuhkan langkah atau strategi pengendalainnya.
1.2.
T"#"a +. enciptakan cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan RS, pasien serta pengunjung di RS6 1irana . eminimalkan kerugian dan dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan dan sakit, meningkatkan kesempatan#peluang untuk meningkatkan produksi melalui suasana kerja yang aman, sehat dan nyaman, memotong mata rantai kejadian kerugian akibat '. &. 0. .
kegagalan engidentifikasi sumber dari resiko engembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko emaparkan mengenai sistem pengorganisasian anajemen Resiko. emaparkan mengenai pelaksanaan jadwal kegiatan program anajemen Resiko
BAB II PENGERTIAN $PENGERTIAN DALAM MANAJEMEN RESIKO
2
2.1. R%&%k' Risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan 7enis-jenis risiko dalam pelayanan rumah sakit* a. 6orporate risk* 1ejadian yang akan memberikan dampak negatif terhadap tujuan organisasi b. $on-clinical (physical) risk 8ahaya potensial akibat lingkungan c. 6linical risk 8ahaya potensial akibat pelayanan klinis d. 9inancial risk Risiko finansial yang secara negatif akan berdampak pada kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
2.2. R%&k Maa!e(et Pe!ert%a Maa#e(e Re&%k' a. Risk management merupakan salah satu komponen penting dari clinical go/ernance b. Risk anagement merupakan proses mengenal, menge/aluasi, mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh ($!S) c. anajemen
risiko merupakan
metoda penanganan sistematis formal dimana
dikonsentrasikan pada pengientifikasian dan pengontrolan peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan perubahan yang tidak diinginkan. d. 4paya menanggulangi semua risiko yang mungkin terjadi di sebuah organisasi perusahaan ataupun yang lainnya, diperlukan sebuah proses yang dinamakan sebagai manajemen risiko
Ele(e &tr"kt"r )ar% (aa#e(e r%&%k' a. "uthority * siapa yang bertanggung jawab b. :isibility * manager maupun program-programnya c. 6ommunication d. 6oordination e. "ccountability 2.*.
Cl%%+al R%&k Maa!e(et
3
Suatu pendekatan untuk mengenal keadaan yang menempatkan pasien pada suatu risiko dan tindakan untuk mencegah terjadinya risiko tersebut (Sheenu 7hawar, id Stafford ;eneral !ospital, 41)
PRO,ACTI-E a. Prosedur operasional untuk mengangkat dan mengarahkan isu-isu risiko klinis yang mungkin terjadi melalui kejelasan tanggung jawab dan kendali pada semua lini pelayanan. b. Pemahaman terhadap tingkat dan proses pengambilan keputusan sehingga tidak terjadi tumpang tindih c. Pendekatan multidisiplin dalam mengelola risiko d. Pelatihan orientasi bagi karyawan baru, terutama dalam mengoperasikan peralatan medis#klinis e. 1ebijakan dalam pemeliharaan peralatan yang dikerjakan secara konsisten +. 1ebijakan dalam*fire safety . nfectious and non-infectious waste management '. nfection control &.
"udit klinis yang dilaksanakan secara teratur dengan tindak lanjut yang nyata
g. Pengelolaan dokumen rekam medik, pencatatan medik yang akurat dan terjamin ketelusuran h. 1omunikasi dalam tim medis, tim keperawatan terpelihara dengan baik i.
Serah terima dilakukan secara adekuat
j.
"danya komunikasi yang terdokumentasi antara staff dan pasien#keluarga mengena di keputusan terapi#tindakan klinis
k. 5okumentasi spesifik keadaan-keadaan medis tertentu, misalnya alergi, dsb, pada rekam medik, yang secara legal ditandatangani
I&%)e ke&ela(ata a&%e
4
nsiden keselamatan pasien adalah Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan# berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian, dll) pada pasien yang seharusnya tidak terjadi. Je%&,#e%& %&%)e/ A. KPC
KONDISI
POTENSIAL
CEDERA
REPORTABLE
CIRCUMSTANCE Suatu kondisi # situasi yang &a!at 3er'te&% untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden. C't'4/ = 64 yang sangat sibuk tetapi jumlah staf selalu kurang. = Penempatan defibrillator standby di ;5 ternyata rusak dan tidak dapat digunakan. B. KNC ( NEAR MISS KEJADIAN NARIS CEDERA >erjadinya insiden yang 3el"( sampai terpapar ke pasien. C't'4/ = 4nit transfusi darah sudah siap dipasang pada pasien yang salah, namun kesalahan tersebut diketahui sebelum transfusi dimulai. C. KTC KEJADIAN TIDAK CEDERA NO HARM INCIDENT Suatu kejadian insiden yang &")a4 teraar ke pasien tetapi tidak menimbulkan cedera. C't'4/ = 5arah transfusi yang salah sudah dialirkan ke pasien tetapi tidak timbul cedera# gejala inkompatibilitas pada pasien tersebut. D. KTD KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN ADVERSE EVENT Suatu kejadian insiden yang (e!ak%3atka cedera pada pasien C't'4/ =>ransfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena reaksi hemolisis.
Ke#a)%a Set%el Sentinel Event 1ejadian sentinel merupakan suatu kejadian (1>5) tidak diantisipasi yang dapat mengakibatkan
kematian atau suatu kejadian yang mangakibatkan kehilangan fungsi
permanen, dimana kejadian tersebut tidak berhubungan dengan riwayat alamiah penyakit yang mendasari atau penyakit penyerta. 1ejadian sentinel merupakan kejadian yang membutuhkan in/estigasi dan respon segera.
Ke#a)%a &et%el ter(a&"k/
5
a. 1ematian yang tidak terduga, termasuk, namun tidak terbatas pada* =
1ematian yang tidak berkaitan dengan alamiah penyakit pasien atau kondisi yang mendasari (contohnya seperti, kematian karena infeksi posoperatif atau hospital-acquired pulmonary embolism ).
=
1ematian janin cukup bulan.
=
8unuh diri.
b. !ilangnya fungsi utama secara permanen yang tidak disebabkan oleh penyakit pasien atau kondisi yang mendasarinya c. Salah sisi, salah prosedur, dan salah pasien operasi. d. Penularan penyakit berbahaya, atau penyakit karena transfusi darah atau produk darah, atau penularan penyakit akibat transplantasi organ atau jaringan yang terkontaminasi. e. Penculikan bayi atau bayi dipulangkan dengan orangtua yang salah. f.
Pemerkosaan, kekerasan dalam pekerjaan seperti penyerangan (yang mengakibatkan kematian atau kehilangan fungsi)? atau pembunuhan pasien, pegawai, dokter, mahasiswa kedokteran, trainee , pengunjung, atau /endor ketika berada di lingkungan rumah sakit.
RE,ACTI-E a. 1omplain dari pasien dan karyawan ditangani segera dan optimal, dan dibuktikan dengan @consentA dari semua pihak yang terkait b. >injauan terhadap morbiditas dan mortalitas dilakukan untuk mengenal faktorfaktor yang dapat dicegah, dan menjamin bahwa pelayanan yang terbaik diberikan c. 7ika terjadi tuntutan, dilakukan pendekatan untuk mengenal akar masalah (root cause) dan dilakukan dengan pendekatan budaya tidak menyalahkan d. "danya mekanisme untuk melaporkan terjadi ad/erse incident baik klinis maupun non klinis, termasuk kejadian near miss, dan dicatat dalam risk register untuk audit dan analisis.
BAB III PENGORGANISASIAN *.1. -ISI
6
”Menjadi pemeran utama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui layanan kesehatan mata berbasis academic health system”
*.2. MISI Aenyelenggarakan dan memajukan layanan kesehatan mata berbasis academic health system melalui dukungan dan stimulasi terhadap pendidikan serta riset, sehingga 5epartemen 1 ata 914#RS6 menjadi pusat oftalmologi yang mampu bersaing secara global, dan menjadi pemeran utama kemitraan lintas sektor nasional dalam rangka mengad/okasi tanggung jawab sosial berkaitan dengan kesehatan mata komprehensif bagi masyarakatA
*.*. NILAI >ata $ilai RS6 1irana adalah
─ Profesionalisme ─ ntegritas ─ 1epedulian ─ Penyempurnaan berkesinambungan ─ 8elajar dan endidik otto RS6 1irana* respek, sigap, cepat, mulia
*.6. STRUKTUR ORGANISASI
"epala Depa#temen
"oo#$inato# Penelitian $an 7 Penanggung Jaa! Tim Mutu Unit Pengumpul
Tim Pengumpul Manajemen
T"!a& Pea!!"! Ja7a3 M"t" a. Pengkoordinasian penyusunan dokumentasi mutu b. empersiapkan proses penilaian akreditasi dan sertifikasi c. enindaklanjuti temuan assessor d. enyusun format pemantauan dan penilaian indikator e. enerima perubahan-perubahan# re/isi dokumen mutu f.
5istribusi dokumen ke unit-unit
g. engendalikan dokumen dalam bentuk hard copy, softcopy, dan display h. elakukan pemantauan pencapaian indikator i.
engkoordinasi pelaksanaan nternal audit
j.
engkoordinasi pelaksanaan eksternal audit melalui 8adan Sertifikasi
k. elakukan pengendalian layanan tidak sesuai l.
endokumentasikan manajemen re/iew
m. emfasilitasi tim kerja untuk implementasi Buality impro/ement n. engkoordinasi penilaian 6omplience Rate (6R) terhadap standard
T"!a& T%( Maa#e(e Re&%k' a. b. c. d. e.
elakukan dentifikasi Resiko elakukan Pelaporan nsiden emprioritaskan Resiko embuat n/estigasi 1ejadian yang >idak 5iharapkan (1>5) elakukan analisa dan pelaporan
%
T"!a& e!"("l Data a. engumpulkan data-data insiden b. elaporkan insiden ke >im anajemen Resiko c. enganalisa dan membuat rekapitulasi laporan insiden
BAB IPROGRAM MANAJEMEN RESIKO
*.1 Maa#e(e Re&%k' 8a! 3erka%ta )e!a Pat%et Sa9et8 a. Pelaporan nsiden b. dentifikasi Resiko c. Risk ;rading atriC d. n/estigasi 1ejadian yang >idak 5iharapkan dibagi dua yaitu* +. n/estigasi Sederhana . n/estigasi 1omprehensif (R6") e. "nalisis modus kegagalan dan dampak (9") Kera!ka Ker#a
Menetapkan lingkup Manajemen Resiko
"omunikasi $an "onsultasi p$ stake-ol$e#s
&$enti'kasi Resiko (nalisis Resiko )*aluasi Resiko >indakan #treatment terhadap resiko +a,Ti$ak
Monito#ing. au$it $an Tinjauan /#e*ie Dukungan inte#nal
N'
Ke!%ata
1
Pela'ra I&%)e
-' l 12
2
I)et%9%ka&% )a Re!%&ter Re&%k'
6
*
R%&k Gra)%! Matr%>
6
6
I?e&t%!a&% Se)er4aa
12
5
I?e&t%!a&% K'(re4e&%9 RCA
12
:
Aal%&%& (')"& ke!a!ala )a )a(ak @MEA
1
2
*
6
5
2
Pe#a)7ala Maa#e(e Re&%k' 8a! 3erka%ta )e!a Pat%et Sa9et8
10
Ja)7al : ; <
=
10
11
*.2 Maa#e(e Re&%k' 8a! 3erka%ta )e!a e!e)al%a %9ek&% N'&'k'(%al ICRA I)et%9%+at%' C'tr'l O9 I9e+t%' R%&k A&&e&(et Area ICRA 1. Ra7at Jala 2. Ra7at Ia *. Ka(ar Be)a4 6. CSSD
ACUAN IDENTI@IKASI BAHAA
AREA
Rawat 7alan# Poliklinik
+.
Ruang >indakan
Rawat
SUMBER POTENSI BAHAA
Pemeriksaan Pasien
8iological
+.
elak uka n >indakan n/asif kepada pasien
8iological
.
elak uka n terapi dengan suntikan
+.
Pemeriksaan
8iological
BAHAA
E@EK DARI BAHAA
MATRI CONTROL
KONTROL RESIKO UUPP
K
P
SR
+ S
PENGENDALIAN ANG DILAKUKAN SAAT INI
nfeksi $osokomial
Penularan 3angsung 1ontak Pasien
0
nfeksi $osokomial
>erpapar 6airan tubuh pasien
0 0
0 8
>ertusuk# >eriris nstrumen >ajam
0 '
+0 8
Penularan
0
+
6uci >angan
S
langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 1amar >indakan Penyediaan "P5 di ruang tindakan SP< tertusuk jarum
nfeksi
6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 1amar >indakan Penyediaan "P5 di ruang tindakan SP< tertusuk jarum
PIC
PENGENDALIAN RESIKO ANG DIBUTUHKAN
onitoring Pemakaian "P5 Poliklinik SP< "udit Pemakaian "P5 Poliklinik onitoring pemakaian "P5 Ruang >indakan SP< "udit Pemakaian "P5 onitoring Penyediaan "P5 di ruang tindakan Pemeriksaan 1uman dan jenis kuman di ruang rawat inap onitoring dan penanganan pegawai tertusuk jarum secara tuntas onitoring Pemakaian
1a. Ruangan
1a. Ruangan
1a.
11
nap
Pasien
$osokomial
3angsung 1ontak Pasien
.
elak uka n terapi dengan suntikan
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar 6airan tubuh pasien >ertusuk# >eriris nstrumen >ajam
0 0
0 8
'.
em and ik an pasien
8iological
nfeksi $osokomial
Penularan 1ontak 3angsung >erpapar cairan tubuh
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap Penyediaan "P5 di rawat inap
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap
8iological
nfeksi $osokomial
Penularan melalui udara Penularan
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap
&.
0.
em be rs ihk a n linen dan tempat tidur pasien el ak uk an 6leaning 3ingkungan
Ruangan "P5 Poliklinik SP< "udit Pemakaian "P5 Poliklinik onitoring pemakaian "P5 Ruang >indakan SP< "udit Pemakaian "P5 onitoring Penyediaan "P5 di ruang tindakan onitoring dan penanganan pegawai tertusuk jarum secara tuntas onitoring pemakaian "P5 rawat inap SP< "udit Pemakaian "P5 Penyediaan "P5 di rawat inap SP< Pembersihan linen dan tempat tidur onitoring pemakaian "P5 Rawat nap SP< 6leaning 3ingkungan Pasien onitoring pemakaian
nap
Pasien
3angsung 1ontak Pasien
S
langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 1amar >indakan Penyediaan "P5 di ruang tindakan SP< tertusuk jarum
.
elak uka n terapi dengan suntikan
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar 6airan tubuh pasien >ertusuk# >eriris nstrumen >ajam
0 0
0 8
'.
em and ik an pasien
8iological
nfeksi $osokomial
Penularan 1ontak 3angsung >erpapar cairan tubuh
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap Penyediaan "P5 di rawat inap
em be rs ihk a n linen dan tempat tidur pasien el ak uk an 6leaning 3ingkungan Pasien
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap
8iological
nfeksi $osokomial
' 0
+0 8
Pemakaian "P5 Rawat nap
el ak uk an pemeriksaan pasien
8iological
nfeksi $osokomial
Penularan melalui udara Penularan dengan kontak langsung lingkungan pasien yang tercemar Penularan 3angsung 1ontak Pasien
0
+ S
elakukan
8iological
>erpapar cairan
0 0
0
6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5
0 '
8 +0 8
&.
0.
1amar 8edah
$osokomial
+.
.
nfeksi
Ruangan "P5 Poliklinik SP< "udit Pemakaian "P5 Poliklinik onitoring pemakaian "P5 Ruang >indakan SP< "udit Pemakaian "P5 onitoring Penyediaan "P5 di ruang tindakan onitoring dan penanganan pegawai tertusuk jarum secara tuntas onitoring pemakaian "P5 rawat inap SP< "udit Pemakaian "P5 Penyediaan "P5 di rawat inap SP< Pembersihan linen dan tempat tidur onitoring pemakaian "P5 Rawat nap SP< 6leaning 3ingkungan Pasien onitoring pemakaian "P5 Rawat nap Pemeriksaan 1uman dan jenis kuman di ruang rawat inap
onitoring Pemakaian "P5 Poliklinik SP< "udit Pemakaian "P5 Poliklinik onitoring dan
12
tindakan operasi pasien
'.
&.
$osokomial
el ak uk an cleaning ruang operasi
8iological
el ak uk an pengelolaan linen kotor
8iological
tubuh >ertusuk #teriris instrument operasi Pasien tertular infeksi dari pasien lain
0
+ S
0 8 D S
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh >erkontaminasi lingkungan yang tercemar
0 0
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh >erkontaminasi
0 0
' '
0
0 8 + S
1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 SP< tertusuk jarum 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
penanganan pegawai tertusuk jarum secara tuntas
Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di
SP< Pengelolaan 3inen nfeksius onitoring pengemasan
1a. Ruangan
tindakan operasi pasien
'.
&.
$osokomial
el ak uk an cleaning ruang operasi
8iological
el ak uk an pengelolaan linen kotor ruang operasi
8iological
0. elakukan pengelolaan
8iological
tubuh >ertusuk #teriris instrument operasi Pasien tertular infeksi dari pasien lain
0 '
8 +0 8
1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 SP< tertusuk jarum 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
penanganan pegawai tertusuk jarum secara tuntas
0 8 + S
Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
SP< Pengelolaan 3inen nfeksius onitoring pengemasan linen infeksius dan transfer linen infeksius
0
+ S
0 8 D S
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh >erkontaminasi lingkungan yang tercemar
0 0
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh >erkontaminasi linen infeksius
0 0
nfeksi $osokomial
>erpapar sampah
0 0
0 8
Pemakaian "P5 1amar 8edah
SP< Pengelolaan sampah nfeksius
infeksius
0
+ S
Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pembuangan sampah dengan bio safe SP< penanganan limbah benda tajam Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
onitoring pembuangan sampah infeksius dan transfer sampah infeksius
' '
0
13
sampah ruang operasi
6SS5
. elakukan pembuangan sampah benda tajam ruang operasi 2. el ak uk an monitoring pasien post operasi di ruang RR
8iological
nfeksi $osokomial
>ertusuk #teriris sampah benda tajam
0 '
+0 8
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh Pasien tertular infeksi dari pasien lain
0 0
0 8 + S
+. Proses pemilahan
8iologikal
nfeksi $osokomial
>eriris atau >ertusuk
0 0
0
0 8
Pemakaian "P5 6SS5 Penyediaan
onitoring penanganan limbah benda tajam
onitoring Pemakaian "P5 5i RR "udit 6uci >angan langkah dan 0 moment
onitoring Pemakaian "P5
1a. Ruangan
sampah ruang operasi
6SS5
infeksius
0
+ S
Penyediaan "P5 di 1amar 8edah onitoring Pemakaian "P5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pembuangan sampah dengan bio safe SP< penanganan limbah benda tajam Pemakaian "P5 1amar 8edah Penyediaan "P5 di 1amar 8edah 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
onitoring pembuangan sampah infeksius dan transfer sampah infeksius
. elakukan pembuangan sampah benda tajam ruang operasi 2. el ak uk an monitoring pasien post operasi di ruang RR
8iological
nfeksi $osokomial
>ertusuk #teriris sampah benda tajam
0 '
+0 8
8iological
nfeksi $osokomial
>erpapar cairan tubuh Pasien tertular infeksi dari pasien lain
0 0
0 8 + S
+. Proses pemilahan nstrument
8iologikal
nfeksi $osokomial
>eriris atau >ertusuk nstrument menyebabkan terinfeksi kuman melalui darah
0 0
0 8
Pemakaian "P5 6SS5 Penyediaan "P5 di 6SS5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
onitoring Pemakaian "P5 5i 6SS5 "udit 6uci >angan langkah dan 0 moment
. Proses Pencucian nstrument
8iological
nfeksi $osokomial
>eriris atau >ertusuk nstrument
0 0
0 8
Pemakaian "P5 6SS5 Penyediaan "P5 di 6SS5
onitoring Pemakaian "P5 5i 6SS5 "udit 6uci >angan
6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 6SS5 Penyediaan "P5 di 6SS5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
langkah dan 0 moment
0
onitoring penanganan limbah benda tajam
onitoring Pemakaian "P5 5i RR "udit 6uci >angan langkah dan 0 moment
14
menyebabkan terinfeksi kuman melalui darah ' '
'. Proses 5ekontaminasi "lat
8iological
nfeksi $osokomial
D R
Penularan langsung kontak dengan instrument yang tercemar
Pe#a)7ala Maa#e(e Re&%k' 8a! 3erka%ta )e!a e!e)al%a %9ek&% N'&'k'(%al
N' 1
Ke!%ata M'%t'r%! Pe(aka%a APD 1. P'l%kl%%k 2. R"a! T%)aka *. Ra7at Ia
-'l
12 12 12 12
Ja)7al 1 2 * 6 5 : ; < =
PIC 10
11
12
onitoring Pemakaian "P5 5i 6SS5 "udit 6uci >angan langkah dan 0 moment
1a. Ruangan
6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment Pemakaian "P5 6SS5 Penyediaan "P5 di 6SS5 6uci >angan langkah dan 0 moment SP< untuk cuci tangan dan SP< 0 moment
menyebabkan terinfeksi kuman melalui darah ' '
'. Proses 5ekontaminasi "lat
8iological
nfeksi $osokomial
D R
Penularan langsung kontak dengan instrument yang tercemar
Pe#a)7ala Maa#e(e Re&%k' 8a! 3erka%ta )e!a e!e)al%a %9ek&% N'&'k'(%al
N' 1
Ke!%ata M'%t'r%! Pe(aka%a APD 1. P'l%kl%%k 2. R"a! T%)aka *. Ra7at Ia 6. RR 5. CSSD
-'l
Ja)7al 1 2 * 6 5 : ; < =
12 12 12 12 12
2
M'%t'r%! Pe8e)%aa APD )% r"a! t%)aka
12
*
M'%t'r%! )a ea!aa e!a7a% tert"&"k #ar"( &e+ara t"ta&
12
15
6
M'%t'r%! e!e(a&a l%e %9ek&%"& )a tra&9er l%e %9ek&%"&
12
5
M'%t'r%! e(3"a!a &a(a4 %9ek&%"& )a tra&9er &a(a4 %9ek&%"&
12
:
M'%t'r%! ea!aa l%(3a4 3e)a ta#a(
12
;
Pe8"&"a SPO / 1. SPO A")%t Pe(aka%a APD )% R"a! T%)aka 2. SPO A")%t Pe(aka%a APD P'l%kl%%k *. SPO A")%t Pe(aka%a APD )% Ra7at Ia 6. SPO Clea%! L%!k"!a Pa&%e 5. SPO Pe(3er&%4a l%e )a te(at t%)"r :. SPO Pe!el'laa L%e I9ek&%"& ;. SPO Pe!el'laa &a(a4 I9ek&%"&
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PIC 10
11
12
langkah dan 0 moment
onitoring Pemakaian "P5 5i 6SS5 "udit 6uci >angan langkah dan 0 moment
6
M'%t'r%! e!e(a&a l%e %9ek&%"& )a tra&9er l%e %9ek&%"&
12
5
M'%t'r%! e(3"a!a &a(a4 %9ek&%"& )a tra&9er &a(a4 %9ek&%"&
12
:
M'%t'r%! ea!aa l%(3a4 3e)a ta#a(
12
;
Pe8"&"a SPO / 1. SPO A")%t Pe(aka%a APD )% R"a! T%)aka 2. SPO A")%t Pe(aka%a APD P'l%kl%%k *. SPO A")%t Pe(aka%a APD )% Ra7at Ia 6. SPO Clea%! L%!k"!a Pa&%e 5. SPO Pe(3er&%4a l%e )a te(at t%)"r :. SPO Pe!el'laa L%e I9ek&%"& ;. SPO Pe!el'laa &a(a4 I9ek&%"&
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
<
Pe(er%k&aa K"(a )a #e%& k"(a )% r"a! ra7at %a
1
= 10
Pe8e)%aa APD )% ra7at %a A")%t C"+% Ta!a : la!ka4 )a 5 ('(et
12 12
16
*.* Maa#e(e Re&%k' 9a&%l%ta& )a l%!k"!a R"(a4 Sak%t IDENTI@IKASI BAHAA PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO RUANG PENCUCIAN DAN DEKONTAMINASI RUANG CSSD BEDAH MATA
AREA
ACUAN IDENTI@IKASI BAHAA
SUMBER POTENSI BAHAA
BAHAA
E@EK DARI BAHAA
MATRIKS KONTROL K
P
S R
KONTROL RESIKO UUPPPERSARA TAN LAIN
PENGENDALIAN ANG DILAKUKAN SAAT INI
PENGENDALIAN RESIKO ANG DIBUTUHKAN
PIC
*.* Maa#e(e Re&%k' 9a&%l%ta& )a l%!k"!a R"(a4 Sak%t IDENTI@IKASI BAHAA PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO RUANG PENCUCIAN DAN DEKONTAMINASI RUANG CSSD BEDAH MATA
AREA
+. Ruang Pencucian dan 5ekontamin asi Ruang 6SS5 8edah ata
ACUAN IDENTI@IKASI BAHAA
+. Proses pemilahan nstrument
SUMBER POTENSI BAHAA
9isikal
8iologikal
BAHAA
>eriris atau >ertusuk nstrument
>erinfeksi 1uman
E@EK DARI BAHAA
Pendarahan dan 3uka >usuk
nfeksi 1uman
MATRIKS KONTROL K
P
S R
+
&
+
&
KONTROL RESIKO UUPPPERSARA TAN LAIN
Perenkes $o. 2&Da#en
Perenkes $o. 2&Da#en
PENGENDALIAN ANG DILAKUKAN SAAT INI
enggunakan handskun
emakai !andskun,
PENGENDALIAN RESIKO ANG DIBUTUHKAN
PIC
enggunakan "pron dan 1aca ;oogle dan Sepatu 8oot , PPP1
%r. $4R "E$" !
S
17
asker dan >opi . Proses Pencucian nstrument
9isikal
>ertusuk dan >eriris
Pendarahan dan 3uka >usuk
8aju Ruang
;oogle dan Sepatu 8oot
Perenkes $o. 2&Da#en
emakai !andskun, asker dan >opi
S
1es# F # +DGD
emakai Sikat 4ntuk 6uci
nstrument
8iologikal
1imia
'. Proses 5ekontamina si "lat
1imia
nfeksi
nfeksi 1uman
ritasi ata
1erusakan Ringan
dan 1ulit
5an 1ulit
ritasi ata
1erusakan Sedang
+
+
&
&
Perenkes $o. 2&Da#en 1es# F # +DGD
8aju Ruang
opi 8aju Ruang
;oogle dan Sepatu 8oot S
asker dan >opi . Proses Pencucian nstrument
9isikal
>ertusuk dan >eriris
Pendarahan dan 3uka >usuk
8aju Ruang
;oogle dan Sepatu 8oot
Perenkes $o. 2&Da#en
emakai !andskun, asker dan >opi
S
1es# F # +DGD
emakai Sikat 4ntuk 6uci
nstrument
8iologikal
1imia
'. Proses 5ekontamina si "lat
1imia
nstrument
nfeksi 1uman
nfeksi
+
ritasi ata
1erusakan Ringan
dan 1ulit
5an 1ulit
ritasi ata
1erusakan Sedang
dan 1ulit
ata dan 1ulit
+
&
&
8aju Ruang opi 8aju Ruang
Perenkes $o. 2&Da#en 1es# F # +DGD
0
!
;oogle dan Sepatu 8oot S
tahun +DDG.
emakai !andskun, asker dan >opi 8aju Ruang
enggunakan "pron 1aca ata ;oogle dan Sepatu 8oot S
Perenkes $o. 2&Da#en
emakai !andskun, asker dan >opi
enggunakan "pron 1aca ata ;oogle dan Sepatu 8oot S
Perenaker $o. '#en#
1%
&. Proses Pengeringan
9isikal
>erlalu Panas
6ombustio
eledak
6ombustio
+
'
R
1es# F # +DGD
1ebakaran
Penyediaan P'k S
PENJADALAN KONTROL RESIKO
N'
Ke!%ata
-'l 1
1
onitoring menggunakan "pron dan 1aca ;oogle dan Sepatu 8oot , PPP1
2
Penyusunan S
12
1 1
Ja)7al 2 * 6 5 : ; < =
PIC 10
11
12
&. Proses Pengeringan
9isikal
>erlalu Panas
6ombustio
eledak
6ombustio
+
'
R
emakai !andskun, asker dan >opi
Perenkes $o. 2&Da#en 1es# F # +DGD
1ebakaran
enggunakan "pron 1aca ata ;oogle dan Sepatu 8oot S
PENJADALAN KONTROL RESIKO
N'
Ke!%ata
-'l 1
1
onitoring menggunakan "pron dan 1aca ;oogle dan Sepatu 8oot , PPP1
2
Penyusunan S
* 6 5
Penyediaan "par Penyediaan P'1 Pembelian kunci ruang penyimpanan.
Ja)7al 2 * 6 5 : ; < =
12
1 1 1 1 1 1 ; area 16 16 1
1
*.6 Sa&ara +. +Hnsiden ditindaklanjuti . H 1ejadian Sentinel '. H "ccident 1ecelakaan 1erja *.5 E?al"a&% ('%t'r%! /aluasi 8ulanan /aluasi >ri wulan /aluasi Semester 3aporan
PIC 10
11
12
*.6 Sa&ara +. +Hnsiden ditindaklanjuti . H 1ejadian Sentinel '. H "ccident 1ecelakaan 1erja *.5 E?al"a&% ('%t'r%! /aluasi 8ulanan /aluasi >ri wulan /aluasi Semester 3aporan
20
= =
BAB PENUTUP
= =
Program anajemen Resiko 5epartemen edik ata RS6 1irana ini dijadikan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program manajemen resiko yang berupa penjadwalan kegiatan yang berkaitan dengan patient safety, infeksi nosokomial dan 1ontrol resiko di unit utu 5epartemen edik ata RS6 1irana, dengan tujuan tercapainya sertifikasi nternasional 76, S< dan "kreditasi Pendidikan ata nternasional. = = 5engan dilaksanakannya Program anajemen Resiko ini dengan baik dan benar maka diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya +H seluruh proses dalam program anajemen Resiko.
= =
BAB PENUTUP
= =
Program anajemen Resiko 5epartemen edik ata RS6 1irana ini dijadikan
sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program manajemen resiko yang berupa penjadwalan kegiatan yang berkaitan dengan patient safety, infeksi nosokomial dan 1ontrol resiko di unit utu 5epartemen edik ata RS6 1irana, dengan tujuan tercapainya sertifikasi nternasional 76, S< dan "kreditasi Pendidikan ata nternasional. = = 5engan dilaksanakannya Program anajemen Resiko ini dengan baik dan benar maka diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai target, tercapainya +H seluruh proses dalam program anajemen Resiko. = = = = = engetahui, = 1epala 5epartemen edik ata 1oordinator Penelitian dan Pengembangan = RS6 1irana = = = = 5r.dr. Eidya "rtini, Sp(1) = $P.+D002+DG&'
RS6 1irana
dr. ade Susiyanti, Sp(1) $P.+DG2D+
= = = = = = = = = = = =
LAMPIRAN
21