program kerja instalasi rawat inap digunakan untuk kegiatan tahunan
program kerjaFull description
prokerFull description
Panduan pelayanan rawat inap
I.
PENDAHULUAN Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah derajat
dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan pelayanan yang telah ditentukan. Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas
juga
dituntut
pelayanan
yang
menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu 1. dapat dicapai; 2. diterima masyarakat; 3. komprehensif , 4. berkesinambungan dan
II.
LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit perlu diterapkan suatu
stadart pelayanan. Mutu pelayanan di rumah sakit dapat dinilai dengan cara melihat kegiatan pelayanan yang diberikan dan dicatat dalam dokumen rekam medis sebagai bukti proses pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis, paramedis, dan tenaga non medis sejak pendaftaran sampai dengan pasien keluar rumah sakit. Untuk mewujudkan sebagai bukti proses pelayanan, maka penyelenggaraan instalasi rawat inap harus dilaksanakan sesuai prosedur. Instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Shanti Graha, mempunyai tanggungjawab yang besar terutama yang berhubungan dengan pelayanan rawat inap
mulai dari pasien
dirawat sampai dengan pasien pulang. Dalam mempersiapkan aktreditasi ini, isntalasi rawat inap harus selalu lebih meningkatkan pelayanan pada pasien dan meningkatkan kepuasan pasien denagn berkolaborasi dengan unit lain
seperti dokter, farmasi, laboratorium dan
seluruh bagian yang menunjang peningkatan kualitas pelayanan di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Shanti Graha III.
TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Instalasi rawat inap 2. Tujuan Khusus
minimal, Juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelyanan minimal yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat. Dalam Penyusunan Indikator Mutu unit kerja mengacu dari SPM yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Dengan SPM diharapkan akan menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dan terjangkau.
Untuk pelaporan SPM ini
dilakukan secara rutin dan dilanjutkan ke RS lewat instalasi rawat inap. a. Standar Pelayanan Minimal yang dilakukan di instalasi rawat inap adalah: 1) Rawat inap umum a) Pemberi pelayanan di Rawat Inap (jumlah tenaga dokter spesialis dan Perawat b) Dokter Penanggungjawab Pasien Rawat Inap Dokter penanggung jawab pasien rawat inap c) Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap d) Jam Visite Dokter Spesialis e) Kejadian Infeksi Pasca Operasi f) Angka Kejadian Infeksi Nosokomial g) Tidak
Adanya
Kejadian
Pasien
Jatuh
Yang
Berakibat
a) Assesmen
Pasien
:
Kelengkapan
pengisian
assesmen
awal
keperawatan pasien baru dalam waktu 24 jam setelah MRS. b) Penggunaan darah dan produk darah: penggunaan tranfusi lebih dari 6 jam c) Pencegahan dan pengendalian pengawasan, serta pelaporan infeksi: persentase
kepatuhan
petugas
kesehatan
dalam
melakukan
kebersihan tangan dengan metode 5 momen di Rawat inap 2) Indikator International library a) PMKP 3.1 Area Klinik- JCI International Library of Measures 1 Acute Myocardial Infarction (AMI ) : Aspirin Diterima Dalam Waktu 24 Jam Dari Kedatangan Ke Rumah Sakit Untuk Pasien Dengan Akut Miokard Infark (AMI). b) PMKP 3.1 Area Klinik- JCI International Library of Measures 3 Stroke (STK): Angka Pasien Dengan Stroke Iskemik (SNH) Mendapatkan Terapi Antitrombitik c) PMKP 3.1 Area Klinik- JCI International Library of Measures 4 Venous Thromboemlism (VTE): Angka Kejadian Phlebitis d) PMKP 3.1 Area Klinik- JCI International Library of Measures 5 Perinatal Care (PC) Angka Kepatuhan Pemberian ASI Eksklusif
4) Sasaran Keselamatan Pasien a) Ketetapan identifikasi pasien : Kepatuhan identifikasi pasien di ruang rawat inap b) Peningkatan Komunikasi yang efektif : Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsip READBACK dari petugas rawat inap kepada DPJP ditanda tangani dalam waktu 24 jam c) Keamanan obat-obatan yang perlu kewaspadaan tinggi : Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi d) Penandaan operasi yang benar e) Pencegahan infeksi nosocomial : Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen f) Mengurangi resiko pasien jatuh : Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di Rumah Sakit 5) Insiden Keselamatan Pasien Pencatatana dan pelaporan insiden keselamatan pasien dibudayakan dengan menekannkan untuk tidak takut melporkan untuk dicari what & why nya bukan whonya (perbaikan sistem untuk mencegah tidak terjadinya insiden keselamatan pasien). Insiden keselamatan pasien y
a) Jumlah pasien dan hari perawatan berdasarkan status pasien dan kelas perawatan b) BOR, ALOS
V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Dalam pelaksanaan instalasi rawat inap di unit kerja dengan menggunaan metode siklus PDCA
1. Plan
: Membuat rencana program dan rencana kerja serta form pengumpulan
data/sensus harian, 2. Do : Melaksanakan pengumpulan data dan palaksanaan program instalasi rawat inap unit kerja 3. Check : Melakukan analisa data dan validasi data atas data yang dikumpulkan
VIII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA Dalam evaluasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara bekala, setiap bulan. Data dikumpulkan melalui sensus harian oleh masing-masing penanggung jawab pengumpul data di ruangan kemudian disetorkan ke INSTAL WATNAP dan dilakukan analisa dan Rencanan Tindak lanjut yang selanjutnya dilaporkan ke Kepala Rumah Sakit melalui instalasi rawat inap. Monev dilakukan berkala : 1. Harian oleh ruangan 2. Bulanan (laporan Ka ruangan dan Ka Instalasi) Sarana yang dipakai dalam monev adalah: 1. Laporan langsung ke pengendali mutu dan instalasi secara teratur maupun insidentil) 2. Rapat bulanan Mutu dan Staf
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Dilakukan melalui sensus harian indikator mutu dan pelaporan setiap bulan dari penangung jawab ruangan kepada Instalasi untuk di analisa dan pembuatan rencana tindak lanjut oleh
mutu Intalasi Rawat Inap dan dilanjutkan kepada Karumkit
melalui Instalasi rawat inap.
X.
PENUTUP Demikian program kerja peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
instalasi
rawat inap sebagai pedoman dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan di lingkup isntalasi rawat inap Seririt, 7 Desember 2016 Kepala Instalasi Rawat Inap
Ns.Nyoman Adi Sedana,S.Kep NIK. 1693215
Lampiran No
Kegiatan Jan
1
Mencatat jumlah pemberi pelayanan di instalasi rawat inap
Assesmen Pasien : Kelengkapan pengisian assesmen awal keperawatan pasien baru dalam waktu 24 jam setelah MRS.
PROGRAM MUTU INSTALASI RAWAT INAP
Page 9
15
Penggunaan darah dan produk darah: penggunaan tranfusi lebih dari 6 jam
16
Pencegahan dan pengendalian pengawasan, serta pelaporan infeksi:
persentase
kepatuhan
petugas
kesehatan
dalam
melakukan kebersihan tangan dengan metode 5 momen di Rawat inap
17
Melakukan identifikasi pasien : Kepatuhan identifikasi pasien di ruang rawat inap
18
Peningkatan Komunikasi yang efektif : Kepatuhan prosedur pemberian obat dengan prinsip READBACK dari petugas rawat inap kepada DPJP ditanda tangani dalam waktu 24 jam
19
Keamanan obat-obatan yang perlu kewaspadaan tinggi : Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi
20
Penandaan operasi yang benar
21
Pencegahan infeksi nosocomial : Persentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 momen
22
Mengurangi resiko pasien jatuh : Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di Rumah Sakit KETERANGAN : : dilakukan