Bab 1 Pendahuluan
Pendidikan di Indonesia memasuki era baru. Era baru itu
ditandai
dengan
perubahan
Undang -undang
Republik Indonesia Nomor Nomor 2/89 menjadi Undang Undang undang Republik Indonesia Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Banyak hal yang berubah di dalam undang -undang itu. Perubahan yang menonjol adalah perubahan paradigma pelaksana pendidikan. Ada dua sebutan untuk pelaksana pendidikan yang dikotomus, yakni pendidik dan tenaga kependidikan. Seiring
dengan
itu
Departemen
Pendidikan
Nasional
melakukan
restrukturisasi organisasi. Dengan itu pula lahirlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang Struktur Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Di dalam struktur itu muncul direktorat jenderal baru, yaitu Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Direktorat ini berkonsentrasi meningkatkan mutu pendidik dan dan tenaga kependidikan. Dengan demikian akan terjadi perubahan luar biasa dalam penanganan tenaga yang mengurus pendidikan di Tanah Air. Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan. Tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah selama ini diatur dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan/Menteri Pendidikan Nasional. Nasional. Tentu saja aturan -aturan tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan itu tentu mengacu kepada UURI No. 20/2003 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. Sementara peraturan mengenai perubahan itu belum ada, ketentuan yang lama masih tetap berlaku bagi pengawas sekolah.
Program ² program Supervisi Pendidikan Pendidikan
Page 1
program
r ja pengawas sekolah. Kedua pokok pikiran itu diharapkan dapat
men jaidi landasan atau ahan diskusi agi peser ta dalam kegiatan ini.
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
Pe n
a n
Page 3
Bab II P mbahasan
A. Ko Komp t nsi P ngawas S kolah
Pada deskr ipsi sudah diungkapkan enam kompetensi pengawas sekolah. Kompetensi tersebut ditetapkan dengan surat keputusan asional
omor 1
enter i Pendidikan
7. P ada lampiran surat keputusan itu diterakan
ahun
dimensi kompetensi dan kompetensi masing-masing pengawas tingkat K / A dan S / I, tingkat S P/
s, dan tingkat S A/ A, S K/S AK . Khusus
untuk tingkat K/ A dan S / I dapat dilihat pada tabel ber ikut ini.
imensi Kompetensi Kompetensi Kompetensi
1. memiliki tanggung jawab sebagai pengawas
Kepr ibadian
satuan pendidikan
. kreatif dalam beker ja dan memecahkan masalah baik
ang
berkaitan
dengan
kehidupan
pr ibadinya maupun tugas-tugas jabatannya
.
emiliki rasa ingin tahun akan hal -hal baru
tentang pendidikan
dan
ilmu
pengetahuan,
teknologi, dan seni yang menun jang tugas pokok dan tanggung jawabnya
4.
enumbuhkan motivasi ker ja pada di r inya dan pada stakeholder pend stakeholder pendidikan
Kompetensi Super vi visi
1.
enguasai metode, teknik, dan pr insip-pr insip
ene jer ial
super vi visi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah
.
enyusun program kepengawasan berdasarkan
visi ± misi ± tu juan dan program pendidikan
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
!
!
"
Pe n
!
#
!
#
$
a n
Page 4
sekolah/madrasah
.
enyusun metode ker ja dan instrumen yang diper lukan untuk melaksanakan tugas pokok dan ungsi pengawas di sekolah/madrasah f ungs
4.
enyusun laporan hasil -hasil pengawasan dan menindaklan jutinya untuk perbaikan program pengawasan ber ikutnya di sekolah/madrasah
.
embina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan mana jemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah
6.
embina
kepala
sekolah
melaksanakan
dan
bimbingan
guru
dalam
konseling
di
sekolah/madrasah
7.
endorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil -hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan
tugas
pokoknya
di
sekolah/madrasah
.
emantau
pelaksanaan
standar
nasional
pendidikan dan memanf aa aatkan hasil -hasilnya untuk
membantu
kepala
sekolah
dalam
mempersiapkan akreditasi sekolah
Kompetensi
1.
emahami
Super vi visi Akademik
konsep,
pr insip,
teor i
dasar ,
karakter istik, dan kecendrungan perkembangan
tiap bidang pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di S / I
.
emahami
konsep,
pr insip,
teor i/t i/teknologi,
karakter isitik, dan kecendrungan perkembangan proses
pembela jaran/bimbingan
pengembangan
tiap
K/ A atau mata pela jaran di
S / I
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r &
%
%
'
'
(
Pe n
'
)
'
)
0
a n
Page 5
3.
embimbing guru menyusun silabus tiap bidang pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di
S / I
ber landaskan
standar
isi,
standar
kompetensi, kompetensi dasar , dan pr insip pr insip pengembangan K SP
4.
embimbing
pembela jaran
memilih
strategi/metode/
menggunakan
berbagai
dalam
guru
yang
potensi
dapat
dan
te knik
mengembangkan
siswa
melalui
bidang
pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di
S / I .
embimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembela jaran ( PP) untuk tiap bidang pengembangan di
K/ A atau tiap mata
pela jaran di S / I
6.
embimbing
guru
dalam
melaksanakan
kegiatan pembela jaran /bimbingan (di kelas,
laborator ium,
dan/atau
di
lapangan)
untuk
mengembangkan potensi siswa tiap bidang pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di
S / I 7.
embimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan,
dan
menggunakan
media
pendidikan dan f as asilitas pembela jaran/bimbingan
tiap bidang pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di S / I
.
emotivasi guru untuk memanf aa aatkan teknologi ormasi untuk pembela jaran/bimbingan tiap inf ormas bidang pengembangan di
K/ A atau mata
pela jaran di S / I
Kompetensi
1.
enyusun kr it iter ia dan indikator keberhasilan
Evaluasi
pendidikan
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r 2
1
1
3
3
4
Pe n
3
5
3
5
6
a n
dan
pembela jaran/bimbingan
di
Page 6
Pendidikan
sekolah
.
embimbing guru dalam menentukan aspekaspek
yang
penting
pembela jaran/bimbingan
dinilai
tiap
dalam bidang
pengembangan di K/ A atau mata pela jaran di
S / I 3.
enilai kiner ja kepala sekolah, guru, dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan
pembela jaran/bimbinang
di
K/ A atau mata pela jaran di S / I 4.
emantau
pelaksanaan
pembela jaran/bimbingan dan hasil bela jar siswa ser ta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembela jaran/bimbingan
tiap
bidang
pengembangan di K/ A ayau mata pela jaran di
S / I .
embina
guru
dalam
memanf aa aatkan
hasil
penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembela jaran/bimbingan
tiap
bidang
pengembangan di K/ A atau mata di S / I
6.
engolah dan menganalisis data hasil penilaian kiner ja kepala sekolah, kiner ja guru, dan staf sekolah lainnya
Kompetensi Penelitian
1.
enguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode peneltian dalam pendidikan
dan
Pengembangan
.
enentukan penting
masalah
diteliti
pengawasan
baik
maupun
kepengawasan
untuk untuk
keper luan
yang
tugas
pengembangan
kar irnya sebagai pengawas 3.
enyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r 8
7
7
9
9
@
Pe n
9
A
9
A
B
a n
Page 7
kuantitatif
4.
elaksanakan memecahkan
penelitian
pendidikan
masalah
pendidikan,
kebijakan
perumusan
untuk dan
pendidikan
yang
bermanf aa aat bagi tugas pokok dan tanggung
jawabnya .
engolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif
6.
enulis karya tulis ilmiah(K I) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanf aa aatkannya
untuk
perbaikan
mutu
pendidikan
7.
enyusun
pedoman/panduan
buku/modul
yang
melaksanakan
tugas
atau
dan
diper lukan
untuk
pengawasan
di
sekolah/madrasah
.
ember ikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah
Kompetensi Sosial
1. Beker ja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas dir i untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
. Aktif
dalam
asosiasi
pengawas
satuan
pendidikan
B. T gas Pokok an F ngsi P ngawas S kolah 1. K p t san M nt r i P ndayagunaan Apa Apa r atur N gar gar a (M npan)
No.
118/96 a. Keputusan
enter i Pendayagunaan Aparatur
egara ( enpan)
o.
11 / 6, bab I, pasal 1, ayat (1) menyatakan, ´Pengawas sekolah adalah
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r D
C
C
E
E
F
Pe n
E
G
E
G
H
a n
Page 8
Pegawai secara
eger i Sipil yang diber i tugas, tanggung jawab, dan wewenang oleh
penuh
pe jabat
yang
berwenang
untuk
melakukan
pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dar i segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar , dan menengah.´ b. Kepmenpan
o. 11 /1
6, bab I, pasal 1, ayat ( ) menyatakan,
´Penilaian adalah penentuan dera jat kualitas berdasarkan kr it iter ia (tolok ukur ) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.´ c. Kepmenpan
omor 11 /1
6, Bab I, pasal 1, ayat:
( ) Pembinaan adalah memberi mberi arahan, bi mbingan, mbingan, contoh, dan saran dalam pelaksanaan pendidikan sekolah.
(1 ) ember ikan arahan adalah upaya Pengawas Sekolah agar guru dan tenaga lain di sekolah yang diawasi dalam melaksanakan
tugasnya lebih terarah dan mencapai tu juan yang telah dirumuskan . (11) ember ikan bimbingan adalah upaya Pengawas Sekolah agara guru dan tenaga lain di sekolah yang diawasi mengetahui secara
lebih
r inci
kegiatan
yang
harus
adalah
upaya
dilaksanakan
dan
cara
Pengawas Sekolah
yang
melaksanakannya
(1 ) ember ikan
contoh
dilaksanakan dengan cara yang bersangkutan ber ti tindak sebagai guru yang melaksanakan proses bela jar menga jar /bimbingan untuk mater i ter tentu di depan kelas/ruangan bimbingan dan kenseling dengan tu juan agar guru yang diawasi dapat mempraktikkan model menga jar /membimbing yang baik.
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r P
I
I
Q
Q
R
Pe n
Q
S
Q
S
T
a n
Page 9
(13) ember ikan saran adalah upaya pengawas sekolah agar sesuatu proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah lebih baik dar i pada hasil yang dicapai sebelumnya atau berupa saran kepada pimpinan untuk menindaklan juti pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendir i. i. 2.
PP No. 19/2005 t ntang Standa Standarr Nasi Nasio onal nal P ndidik ndidikan
PP 1 /
tentang Standar
asional Pendidikan , teknis pendidikan
berubah men jadi bidang akademik dan administrasi men jadi bidang mene jer ial. Inti tugas pokok dan f ungs ungsi pengawas sekolah adalah menilai dan
Sub jek yang dinilai adalah teknis pendidikan dan
membina.
administrasi pendidikan. Penilaian menurut PP 1 /
, bab I, pasal 1, ayat
(17) adalah seper ti ti betikut ini, ´Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan inf ormas ormasi untuk mengukur pencapaian hasil bel a jar peser ta didik.´ erkait dengan tugas menilai, seorang pengawas sekolah melakukan pengumpulan inf ormas ormasi tentang sub jek dan ob jek ker janya (teknik akademik dan mene jer ial). Inf ormas ormasi itu kemudian diolah sedemikian rupa. Has il olahan ormasi itu digunakan untuk mengukur atau menentukan dera jat kualitas inf ormas sub jek. Hasil penilaian tersebut akan menginf ormas ormasikan kepada pengawas sekolah bahwa teknik pendidikan di satuan pendidikan ter tentu telah memenuhi
tolok ukur (standar ) yang ditetapkan atau sebaliknya. Begitu pula halnya dengan teknik administrasi atau mene jer ial.
Berdasarkan hal di atas, ada se jumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah. Secara gar is besar ada dua kompetensi yang harus dimiliki, yakni kompetensi menilai dan kompetensi membina. Wawasan
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r V
U
U
W
W
X
Pe n
W
Y
W
Y
`
a n
Page 10
pengawas sekolah dalam bidang penilaian sangatlah dibutuhkan.
ulai dar i
memahami konsep penilaian, jenis penilaian, indikator penilaian, instrumen penilaian, mengolah hasil penilaian, sampai kepa kepa da memanf aa aatkan hasil penilaian untuk pembinaan, merupakan hal wa jib yang harus dikuasai pengawas sekolah. S elain itu, melaksanakan penilaian dengan kiat yang tepat
juga merupakan bagian dar i kompetensi yang tidak boleh dilupakan. Sehubungan dengan ini, ada empat kelompok tugas pengawas sekolah yaitu : (1) merencanakan penilaian yang dilengkapi dengan instrumennya; dah -ka -kaidah penilaian; ( ) melaksanakan penilaian sesuai dengan kaidah
(3) mengolah hasil penilaian dengan teknik -teknik pengolahan yang ilmiah; dan aatkan hasil penilaian untuk berbagai keper luan. (4) memanf aa
Kompetensi dalam membina juga demikian halnya. Pengawas sekolah haruslah memahami konsep pembinaan, jenis - j jenis pembinaan, strategi pembinaan, komunikasi dalam membina, hubungan antarpersona l dalam membina, dan sebagainya. Sekaitan dengan pembinaan, pengaw pengaw as sekolah
juga harus piawai merencanakan pembinaan, melaksanakan pembinaan, menilai hasil pembinaan, dan menindaklan juti hasil pembinaan. engan kompetensi -kompetensi itu tentu keberadaan pengawas di satuan pendidikan benar-benar diharapkan dan di r indukan. Berdasarkan hal itu tugas pokok pengawas sekolah dapat dirumuskan selaras dengan ayat 1, pasal
Kepmenpan
omor 11 /1
,
6 sebagai beirkut, ´Pengawas Sekolah mempunya i
tugas pokok menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada se jumlah sekolah ter tentu baik neger i maupun swasta yang men jadi tanggung jawabnya.´
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r b
a
a
c
c
d
Pe n
c
e
c
e
f
a n
Page 11
C.
Prog Progr am Su Sup rvis rvis ugas pokok pengawas sekolah/madrasah telah dijelaskan pada bagian
terdahulu. Inti tugas pengawas sekolah/madrasah adalah menilai dan membina. Hal yang dinilai dikaitkan dengan kompetensi pengawas sekolah. alam konteks judul ini kaitannya adalah dengan kompetensi super vi visi mene jer ial dan kompetensi super vi visi akademik.
engan demikian, program
super vi visi mene jer ial mengacu kepada program menilai dan program membin a bidang mene jer ial. Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah. Program super vi visi akademik mengacu kepada program menilai dan program memb ina bidang akademik. Bidang-bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah.
enyusun program super vi visi mene jer ial dan
akademik diawali dengan meneliti hal -hal yang akan dinilai dan dibina dalam dimensi kompetensi mene jer ial dan akademik. Hal itu dilakukan oleh pengawas secara individu atau secara kelompok. ika hal yang akan dinilai dan dib ina itu
telah ditemukan, pengawas sekolah dapat mengka jinya dalam skala pr ior it itas untuk satu tahun dan untuk satu semester . H al yang men jadi pr ior it itas tahun ini dituangkan ke dalam program dengan mengikuti l angka angkah h -langkah penyusunan program pada bagian sel an jutnya. Kemudian ditetapkan f orma ormat program yang akan digunakan. D. P nyusun Prog Progr am K rja K p ngawasan 1. Konse Konsep p Dasar Dasar Prog Progr a m
Program
sekolah
pengawasan
adalah
perencanaan
kegiatan
pengawasan sekolah yang meliputi penilaian dan pembinaan bidang teknis edukatif atau akademis dan teknis administratif atau mene jer ial dalam
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r h
g
g
i
i
p
Pe n
i
q
i
q
r
a n
Page 12
rangka
meningkatkan
mutu
pendidikan.
Ada
dua
macam
program
pengawasan sekolah yaitu program tahunan dan program semester .
Pogram tahunan disusun untuk tingkat
kabupaten atau ko ta oleh
beberapa orang pengawas yang ditugaskan khusus oleh koordinator pengawas sesuai dengan kewenangannya. Program tahunan ini men jadi acuan bagi pengawas di daerah tersebut untuk menyusun program semester . Program semester pengawasan sekolah disusun ol eh masingmasing
pengawas sekolah
sebelum
yang
bersangkutan
melakukan
pengawasan. Program ini ber isi pengawasan seluruh sekolah yang men jadi
tanggung jawabnya. Program pengawasan sekolah bukanlah pogram yang berdir i sendir i. i. Baik program tahunan maupun program semester merupakan kelan jutan dar i
sebelumnya.
program
Program
tahun
ini
kelan jutan
atau
kesinambungan dar i program tahun lalu. Begitu pula halnya dengan program semester .
leh karena itu, untuk menyusun program tahunan
diper lukan analisis has il pengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang ber laku pada saat program itu dibuat. gawasan sekolah Berdasarkan hal di atas, konsep dasar program kepen gawasan
tersebut adalah : ( ) program pengawasan ada dua macam yakni program tahunan dan perogram semester . Program tahunan untuk kolektif kabupaten atau kota, program semester untuk individu pengawas bagi sekolah -seko -sekolah di bawah tanggung jawabnya;
(6) program kepengawasan sekolah men jad i pedoman atau acuan bagi pengawas dalam melaksanakan tugasnya;
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r t
s
s
u
u
v
Pe n
u
w
u
w
x
a n
Page 13
(7) program
pengawas
sekolah
disusun
berdasarkan
analisis
hasil
kepengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang ber laku saat ini. 2.
Langk angkah-l ah- langk angkah Menyusun Prog Pro gr am Ke Kepengawasan a. Langk angkah-l ah- langk angkah Menyusun Prog Pro gr am Tahunan Tahunan
Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah tingkat kabupaten atau kota adalah bersif at penugasan yang diber ikan kepada pengawas sekolah yang bersangkutan sesuai dengan kewenangannya oleh koordinator pengawas sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyusunan program tahunan adalah seper ti ti ber ikut ini. (1) Mengident engiden tifik ifikasi Hasil asil Pengawasan Sebel ebelumnya dan Kebi ja jakan Bidang Pendidik endidikan. an.
engidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya
adalah mendata atau menandai keberhasilan dan ketidakberhasilan program pengawas sebelumnya. Keberhasilan akan ditandai dengan pencapaian tu juan atau terpenuhinya kr it iter ia keberhasilan yang ditetapkan di dalam program. Keberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai f ak aktor . F aktor -f ak aktor pendukung itu juga dicatat atau diidentifikasi. Keberhasilan pelaksaan program dengan f ak aktor pendukungnya itu men jadi modal untuk mengembangkan
program
tahun
ini.
Ketidakberhasilan
dalam
pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai f ak aktor penyebab.
Sisi -sisi
ketidakberhasilan
tersebut
dicatat
atau
diidentifikasi beser ta f ak aktor- f ak aktor penyebabnya. Ketidakberhasilan bersama
aktor penyebabnya f ak
itu
men jad i
tantangan
dalam
melaksanakan program tahun yang akan datang. adi, keberhasilan dan ketidakberhasilan beser ta f ak aktor yang mempengaruhinya men jadi
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r y
y
Pe n
a n
Page 14
landasan untuk menyusun program tahun yang akan datang. Sedangkan kr it iter ia identifikasi ini meliputi ketepa tan metodologi dan kelengkapan ser ta ketepatan data hasil identifikasi aktor yang berpengaruh (yang mendukung keberhasilan dan Faktor-f ak ketidakberhasilan) terhadap pelaksanan program kepengawa kepengawa san
tersebut biasanya meliputi : (a) sumberdaya pendidikan seper ti ti sarana/prasarana, manusia, dana, dan lingkungan;
(b) program sekolah seper ti ti program kepala sekolah, program tatausaha, program pembela jaran, dan program pengembangan dir i;
(c) proses bela jar menga jar yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Selain menganalisis hasil pengawasan tahun lalu dengan segala aspeknya, juga dilakukan analisis terhadap kebijakan yang ber laku.
Kebijakan itu dapat bersumber dar i undang -undang, peraturan pemer intah, keputusan presiden, keputusan menter i, i, keputusankeputusan lain di tingkat kabupaten dan kota yang terkait dengan pendidikan.
Hal itu per lu dianalisis karena akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pengawas di bidang teknis edukatif dan teknis administratif. (2) Mengol eng olah ah dan Menganal engana lisis Hasil asil Pengawasan Sebel ebelumnya engolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun lalu meliputi beberapa kegiatan. Kegiatan -keg -kegiatan itu antara lain :
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
Pe n
a n
Page 15
y
mengelompokkan masalah berdasarkan ruang lingkupnya;
y
menganalisis (menguraikan) masalah men jadi lebih r inci;
y
menempatkan atau mencar i f ak aktor penyebab setiap masalah yang dianalisis;
y
mencar i alternatif saran atau pemecahan masalah.
ormat ter tentu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan f orma
Kr it iter ia untu k pengolahan dan
analisis
ini
adalah
ketepatan
metodologi dan kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan dianalisis. (3) (3) Me r umusk uskan Rancangan Prog Progr am Tahunan Tahunan ancangan program tahunan pengawasan sekolah disusun dengan isi ( komponen atau unsur-unsur ) yang lengkap.
nsur-unsur
itu antara lain meliputi: latar belakang, tu juan, sasaran , hasil yang diharapkan, metodologi, jadwal pelaksanaan, pelaksana, biaya, sarana, dan kr it iter ia keberhasilan. sistematika
yang
logis
ketidakberhasilannya.
dan
ancangan ini disusun dengan
dapat
diukur
keberhasilan
dan
engan demikian, untuk penganalisisan dalam
rangka penyususnan program tahun ber ikut akan dapat dilaksanakan dengan
mudah.
Kr it iter ia
yang
digunakan
untuk
penyusunan
rancangan ini adalah kelengkapan komponen ata u isi dan ketepatan perumusannya. (4) (4) Mengkoor eng koor dinasik dinasikan Rancangan Prog Pro gr a m ancangan program tahunan ini per lu dikoordinasikan dengan atasan pengawas seper ti ti Kepala
inas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Pengkoordinasian ini diper lukan untuk mendapat masukan dan
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
Pe n
a n
Page 16
dukungan dar i atasan.
engan dukungan dan masukan itu, program
akan mendapat legalisasi secara administratif. (5) Me mant antapkan pkan dan Menyemp enye mpu ur nak nakan Rancangan Prog Pro gr a m emantapkan
dan
menyempurnakan
rancangan
program
tahunan adalah peker jaan yang terakhir dalam menyusun program tahunan kepengawasan. Kegiatan pada tahap ini adalah merevisi program. Semua masukan, terutama yang datang dar i atasan dijadikan bahan untuk mere visi program. Selain itu, kemungkinan
juga per ti timbangan-per ti timbangan lain untuk memperbaiki program sehingga bedaya guna dan berhasil guna. b. Langk angkah-l ah- langk angkah Menyusun Prog Pro gr am Se Se mest este r ng Program semester pengawasan sekolah disusun oleh masingmasing pengawas sekolah. Program ini ber isi pengawasan seluruh sekolah
men jadi
yang
tanggung
j awabnya.
Langkah-langkah
penyusunannya adalah seper ti ti ber ikut ini.
(1)
en jabarkan program tahunan dan dikaitkan dengan identifikasi masalah dar i sekolah binaan. Semua masalah dar i sekolah binaan dikelompokkan atau diklasifikasi
ke dalam kelompok: sumberdaya
sarana/prasarana; sumberdaya manusia; sumberdaya lingkungan; program sekolah; proses bela jar menga jar; dan hasil bela jar .
( )
engolah dan menganalisis hasil identifikasi yang dikaitkan dengan hasil
pen jabaran
program
tahunan.
Pengolahannya
meliputi
pengelompokan masalah ke dalam kelompok yang sama di setiap sekolah.
Kemudian juga dikelompokkan sesuai dengan skala
pr ior it itas.
engan demikian akan diperoleh masalah se jenis dan
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
Pe n
a n
Page 17
masalah yang mendesak untuk dimasukkan ke dalam program caturwulan.
(3)
erumuskan rancangan program semester dengan kr it iter ia antara
lain: (a) disusun berdasarkan ketentuan yang ada; (b) sekurang kurangnya ber isi sekolah yang akan dikun jungi; waktu atau jadwal kun jungan; alat pengumpul data atau instrumen; teknik analisis data; substansi atau ob jek yang akan diawasi; pendekatan dan metode yang digunakan.
(4)
enyampaikan
mengkoordinasikan
dan
kepada
koordinator
pengawas sehingga mendapat masukan dan dukungan. Bedasarkan masukan itu dilakukan revisi program semester sehingga men jadi program semester yang mantap dan siap untuk dilaksanakan.
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
j
Pe n
k
k
l
a n
Page 18
Bab III Kesimp esi mpu ulan
Program pengawasan sekolah merupakan pedoman bagi pengawas sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan f ungs ungsinya. Program pengawasan hendaknya disusun selaras dengan visi, misi dan tu juan pendidikan di sekolah binaan. esional pengawas sekolah Program yang disusun diarahkan pada layanan prof es dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
ntuk mewu judkan hal
tersebut, terdapat beberapa pr insip yang per lu diperhatik an dalam penyusunan program pengawasan sekolah, antara lain : dasar hasil pengawasan 1. Kegiatan pengawasan sekolah dikembangkan atas dasar has pada tahun sebelumnya. Hal ini menun jukkan bahwa pengawasan sekolah harus dilaksanakan secara berkesinam-bungan. alam hal ini diterapkan pr insip peningkatan mutu berkelan jutan ( continous quality i mprove ). mprovem ment ).
Walaupun ter jadi pergantian pengawas, pengawas sekolah yang baru harus tetap memperhatikanapa yang telah dilaksanakan ser ta dicapai oleh pengawas sebelumnya.
. Kegiatan pengawasan sekolah mengacu pada kebijakan pendidikan baik itu kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh
( epdikas) di tingkat pusat ataupun
epar temen Pendidikan
asional
inas Pendidikan setempat
(kabupaten/kota). 3.
Program kegiatan pengawasan memuat pr ior it ita s pembinaan dengan target pencapaiannya dalam jangka pendek (semester ), ), jangka menengah (satu
tahun), dan jangka pan jang (tiga sampai tahun). Sasasan pr ior it itas jangka pendek ditetapkan atas dasar persoa dasar persoalan/masalah yang dihadapi oleh setiap
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r n
m
m
o
o
Pe n
o
o
a n
Page 19
sekolah binaan. Keragaman persoalan yang dihadapai akan membedakan sasaran pr ior it itas pengawasan pada setiap sekolah.
4. Program ker ja pengawasan selalu diawali dengan penilaian kondisi awal sekolah berkaitan dengan sumber daya sumber daya pendidikan, program ker ja sekolah, proses bimbingan/pembela jaran, dan hasil bela jar /bimbingan siswa. Pada
tahap selan jutnya dilakukan penilaian ser ta pembinaan berdasarkan hasil penilaian. Kegiatan pengawasan dalam satu per iode (satu tahun) diakhir i dengan evaluasi hasil pengawasan dan penyusunan lapora n yang dapat digunakan sebagai landasan program pengawasan tahun ber ikutnya. uar dar i . Pelaksanaan program pengawasan bersif at fleksibel namun tidak keluar dar ketentuan tentang penilaian, pembinaan, dan pemantauan sekolah. Pengawas sekolah memiliki wewenang dalam menetapkan, metode ker ja, langkahor keberhasilan program pengawasan dengan langkah, dan indikator keberhas memperhatikan kondisi obyektif sekolah yang bersangkutan.
P r g r am am ² p r g r am am Su Supe r
Pe n
a n
Page 20