REFERAT
PROMOSI DAN PREVENTIF PR EVENTIF KESEHAT KESE HATAN AN JIWA
Oleh Mc. Syaiful Ghazi Yaa!i H"A ##$ ##$
Pe%i%i!& ' D(. Elly R)*ila+ S,.KJ D(. Azha(i -. Nu(i!+ S,.KJ D(. A&u!& A&u!& Wi(e/!) P.+ P.+ S,KJ S,K J
DA0AM RANGKA MENGIK1TI KEPANITERAAN K0INIK MADYA 2AGIAN3SMF JIWA R1MAH SAKIT SAK IT JIWA M1TIARA S1KMA FAK10TAS KEDOKTERAN 1NIVERSITAS MATARAM 4#"5
2A2 I
PENDAH101AN
Beberapa permasalahan utama di bidang kesehatan adalah penyakit degeneratif, kanker, kesehatan jiwa (gangguan jiwa) dan kecelakaan. Berdasarkan Departemen Keseha Kesehatan tan dan World Health World Health Organization (WHO) tahun 200 memperkirakan tida tidak k kuran kurang g dari dari !"0 !"0 juta juta pend pender erita ita gang ganggu guan an jiwa jiwa ditem ditemuk ukan an di duni dunia. a. Berdasarkan Berdasarkan data studi studi World orld Bank dibeberapa #egara menunjukkan $,% dari kesehatan gl&bal masyarakat (Global (Global Burden Disease) Disease ) menderita gangguan jiwa. Deperte Depertemen men Kesehat Kesehatan an 'epubl 'epublik ik nd&ne nd&nesia sia tahun tahun 200, 200, menyatak menyatakan an jumlah jumlah penderita gangguan jiwa di ind&nesia mencapai 2," juta. r&ses gl&balisasi dan pesatnya kemajuan tekn&l&gi inf&rmasi memberikan dampak terhadap nilai*nilai s&sial dan budaya pada masyarakat. ermasal ermasalaha ahan n keseha kesehatan tan saat ini yang yang paling paling banyak banyak dikelu dikeluhka hkan n &leh &leh masyarakat adalah kesehatan jiwa, hal ini disebabkan karena beban kehidupan dan pikiran manusia yang semakin berat. +asyarakat dihadapkan dalam berbagai permasalahan kehidupan yang sangat k&mpleks. etiap &rang mempunyai kemampuan yang tidak sama untuk beradaptasi dengan perubahan k&ndisi s&sial budaya. -ika indiidu kurang atau tidak mampu dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut, maka indiidu akan mengalami berbagai penyakit fisik maupun mental. Keluarga klien dengan gangguan jiwa tidak dapat menghindari penyakit mental tersebut yang dapat menjadi beban bagi keluarga. Keluarga memerlukan memerlukan pengetahuan pengetahuan dan inf&rmasi inf&rmasi bagaimana bagaimana cara menghadapi menghadapi angg&ta keluarga yang gangguan jiwa dan ketrampilan k&ping manghadapi masala h. Kesehatan jiwa disini mengandung pengertian sese&rang dikatakan sehat jiwa apabila secara indiidu merasa nyaman dengan lingkungan dan dirinya sendiri./ingkungan sangat berperan dalam kejadian gangguan jiwa baik sebagai fakt&r presipitasi fakt&r presipitasi ataupun fakt&r predisposisi fakt&r predisposisi.. atu dari empat &rang akan mengembangkan satu atau lebih gangguan mental atau perilaku selama masa hidup mereka. angguan mental dan perilaku hadir pada setiap titik waktu di sekitar 0% dari p&pulasi &rang dewasa di seluruh
dunia. eperlima dari remaja di bawah usia $ tahun menderita masalah perkembangan, em&si&nal atau perilaku, satu dari delapan memiliki gangguan mental1 antara anak*anak yang kurang beruntung angka ini satu dari lima &rang memiliki gangguan mental. /ima dari sepuluh penyebab utama kecacatan di seluruh dunia adalah k&ndisi kejiwaan, termasuk depresi, penggunaan alk&h&l, ski&frenia dan gangguan k&mpulsif. r&yeksi memperkirakan bahwa pada tahun 2020 k&ndisi neur&psikiatri akan mencapai "% dari kecacatan di seluruh dunia. Dampak ek&n&mi dari gangguan mental adalah luas, tahan lama dan besar. angguan ini memberlakukan berbagai biaya pada indiidu, keluarga dan masyarakat. Di 3merika erikat, t&tal biaya tahunan yang berkaitan dengan gangguan mental telah dilap&rkan mencapai !4 miliar d&lar 3, lebih besar dari biaya dikaitkan dengan kanker, penyakit pernapasan atau 3D. elain biaya kesehatan dan pelayanan s&sial, kehilangan pekerjaan, penurunan pr&duktiitas, dampak pada keluarga dan pengasuh, tingkat kejahatan dan keselamatan masyarakat dan dampak negatif dari kematian dini. !
2A2 II ISI
Kesehatan -iwa adalah k&ndisi dimana se&rang indiidu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan s&sial sehingga indiidu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara pr&duktif, dan mampu memberikan k&ntribusi untuk k&munitasnya. 5rang Dengan +asalah Kejiwaan yang selanjutnya disingkat 5D+K adalah &rang yang mempunyai masalah fisik, mental, s&sial, pertumbuhan dan perkembangan, dan6atau kualitas hidup sehingga memiliki risik& mengalami gangguan jiwa. 5rang Dengan angguan -iwa yang selanjutnya disingkat 5D- adalah &rang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan6atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi &rang sebagai manusia. 2 7paya Kesehatan -iwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang &ptimal bagi setiap indiidu, keluarga, dan masyarakat dengan
pendekatan
pr&m&tif,
preentif,
kuratif,
dan
rehabilitatif
yang
diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan &leh emerintah, emerintah Daerah, dan6atau masyarakat. 7paya Kesehatan -iwa bertujuan8 2 a. menjamin setiap &rang dapat mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan, dan gangguan lain yang dapat mengganggu Kesehatan - iwa1 b. menjamin
setiap
&rang
dapat
mengembangkan
berbagai
p&tensi
kecerdasan1 &tensi kecerdasan manusia meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan l&gika*matematik,
kecerdasan isual*spasial, kecerdasan
musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpers&nal, kecerdasan intrapers&nal, kecerdasan naturalis, kecerdasan spiritual*eksistensial, dan lain*lain.
c. memberikan pelindungan dan menjamin pelayanan Kesehatan -iwa bagi 5D+K dan 5D- berdasarkan hak asasi manusia1 d. memberikan pelayanan kesehatan secara terintegrasi, k&mprehensif, dan berkesinambungan melalui upaya pr&m&tif, preentif, kuratif, dan rehabilitatif bagi 5D+K dan 5D-1 e. menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam 7paya Kesehatan -iwa1 f. meningkatkan mutu 7paya Kesehatan -iwa sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekn&l&gi1 dan g. memberikan kesempatan kepada 5D+K dan 5D- untuk dapat memper&leh haknya sebagai 9arga #egara nd&nesia. 7paya pr&m&tif merupakan suatu kegiatan dan6atau rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan -iwa yang bersifat pr&m&si Kesehatan -iwa. 7paya pr&m&tif Kesehatan -iwa ditujukan untuk8 2 a. mempertahankan dan meningkatkan derajat Kesehatan -iwa masyarakat secara &ptimal1 b. menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi 5D- sebagai bagian dari masyarakat1 c. meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan -iwa1 dan d. meningkatkan penerimaan dan peran serta masyarakat terhadap Kesehatan -iwa. r&m&si kesehatan didefinisikan sebagai :pr&ses yang memungkinkan &rang untuk mengk&ntr&l, dan meningkatkan kesehatan mereka:. iagam 5ttawa mendefinisikan lima strategi pr&m&si kesehatan8 ; <
membangun kebijakan publik yang sehat
<
menciptakan lingkungan yang mendukung
<
menguatkan aksi k&munitas
<
mengembangkan keterampilan pribadi
<
re&rientasi layanan terhadap pr&m&si, pencegahan dan interensi dini.
r&m&si kesehatan mental merupakan pr&ses meningkatkan kapasitas indiidu dan masyarakat untuk mengambil kendali atas hidup mereka dan meningkatkan kesehatan mental mereka. r&m&si kesehatan mental menggunakan strategi yang mend&r&ng lingkungan yang mendukung dan ketahanan indiidu, sambil menunjukkan pengh&rmatan terhadap budaya, kesetaraan, keadilan s&sial, interk&neksi, dan martabat pribadi. ;,$ Definisi ini sangat mirip dengan k&nsep umum pr&m&si kesehatan seperti yang didefinisikan &leh 5ttawa =harter. Demikian pula, strategi yang digunakan dalam pr&m&si kesehatan mental juga paralel dengan strategi pr&m&si kesehatan yang lebih umum. Berbagai fakt&r interk&neksi mempengaruhi kesehatan mental sese&rang. :status kesehatan mental ditentukan &leh interaksi yang rumit dari karakteristik indiidu, dan budaya, s&sial, keadaan ek&n&mi dan keluarga di kedua tingkat makr& (masyarakat) dan mikr& (k&munitas dan keluarga):. ingkatnya, pr&m&si kesehatan dan pr&m&si kesehatan mental memiliki elemen umum, pada keduanya8 ; <
f&kus pada peningkatan kesejahteraan bukan pada penyakit
<
mengatasi p&pulasi secara keseluruhan, termasuk &rang yang mengalami k&ndisi risik&, dalam k&nteks kehidupan sehari*hari
<
yang ber&rientasi mengambil tindakan pada fakt&r*fakt&r penentu kesehatan, seperti pendapatan dan perumahan
<
memperluas f&kus untuk menyertakan fakt&r pelindung, bukan hanya berf&kus pada fakt&r*fakt&r dan k&ndisi risik&
<
mencakup
berbagai
pengembangan
strategi
kebijakan,
seperti
perubahan
k&munikasi, &rganisasi,
pendidikan, pengembangan
masyarakat dan kegiatan l&kal <
mengakui dan memperkuat k&mpetensi penduduk
<
mencakup kesehatan dan bidang s&sial serta layanan medis r&m&si kesehatan mental menekankan dua k&nsep kunci8 daya dan
ketahanan. Daya didefinisikan sebagai pribadi, kel&mp&k atau masyarakat yang memiliki k&ntr&l atas kehidupan dan kemampuan untuk menjadi tangguh. +embangun kapasitas sese&rang yang ada maka dapat meningkatkan kekuasaan
dan k&ntr&l. Ketahanan telah didefinisikan sebagai :kemampuan untuk mengel&la atau mengatasi kesulitan yang signifikan atau stres dengan cara*cara yang tidak hanya efektif, tetapi dapat mengakibatkan peningkatan kemampuan untuk meresp&ns kesulitan masa depan:. ; Ketahanan dipengaruhi &leh fakt&r risik& dan fakt&r pelindung8 <
>akt&r risik& adalah ariabel atau karakteristik yang terkait dengan indiidu yang membuatnya lebih mungkin bahwa ia akan mengembangkan masalah. +ereka adalah :fakt&r kerentanan yang meningkatkan kemungkinan dan beban gangguan:. >akt&r risik& dapat bi&l&gi atau psik&s&sial dan mungkin berada dalam sese&rang, atau keluarganya atau ? jaringan s&sial, atau masyarakat atau lembaga yang mengelilingi indiidu. +ereka terjadi dalam k&nteks yang tak terhitung banyaknya, termasuk pengaruh perinatal, hubungan keluarga, sek&lah dan tempat kerja, hubungan interpers&nal, pengaruh media, kegiatan s&sial dan budaya, kesehatan fisik indiidu, dan fisik, s&sial dan ek&n&mi :kesehatan: dari masyarakat. ;
<
fakt&r pelindung penyangga sese&rang :dalam menghadapi kesulitan dan m&derat ... dampak stres pada kesejahteraan s&sial dan em&si&nal, sehingga mengurangi kemungkinan gangguan akan berkembang:. >akt&r pelindung mungkin internal (misalnya, temperamen dan kemampuan k&gnitif) atau eksternal (misalnya, s&sial, ek&n&mi atau lingkungan yang mendukung). +emungkinkan sese&rang untuk melindungi em&si&nal dan kesejahteraan s&sial dan mengatasi peristiwa kehidupan sehari*hari (apakah p&sitif atau negatif). >akt&r pelindung bertindak sebagai penyangga terhadap stres dan dapat keluar dalam menghadapi situasi stres. ; Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ketahanan sese&rang dapat
ditingkatkan dengan meningkatkan nya keterampilan c&ping, mengurangi risik& dan meningkatkan fakt&r pr&tektif. #amun, yang lain menunjukkan bahwa ketahanan lebih dari sekedar meningkatkan fakt&r*fakt&r ini. Ketahanan tercermin dalam kemampuan untuk meresp&n dari waktu ke waktu berbagai hal yang berubah dalam kehidupan sese&rang. ni merupakan karakteristik yang dinamis, bukan statis di alam dan memiliki efek langsung pada pr&ses k&ping indiidu.
5rang yang memiliki ketahanan tinggi (yaitu, memiliki kapasitas untuk :bangkit kembali: setelah kesulitan) masih rentan terhadap efek samping dan keadaan. #amun, tingkat sese&rang dari fakt&r pelindung*terlepas dari jumlah fakt&r risik&* telah terbukti menurunkan tingkat risik&. >akt&r pelindung juga mengurangi kemungkinan bahwa gangguan kesehatan mental akan berkembang, dengan mengurangi paparan sese&rang terhadap risik&, mengurangi efek dari fakt&r risik& atau keduanya. ; Ketahanan terdiri dari keseimbangan antara stres dan kesulitan di satu sisi dan kemampuan untuk mengatasi dan ketersediaan dukungan di sisi lain. Ketika tekanan melebihi fakt&r pelindung sese&rang, bahkan sese&rang yang sebelumnya telah tangguh mungkin menjadi kewalahan. ; @ubungan antara risik& dan pelindung fakt&r sangat k&mpleks8 : Aidak hanya adanya risik& atau fakt&r pelindung melainkan interaksi dan akumulasi fakt&r*fakt&r ini dari waktu ke waktu yang mempengaruhi perkembangan masalah kesehatan mental:. Kesimpulannya, upaya pr&m&si kesehatan mental harus mulai dengan8 ; <
mengh&rmati &rang sesuai pada setiap tahap hidup mereka
<
mengakui bahwa &rang memiliki kapasitas untuk menghadapi kehidupan
<
mengakui bahwa mereka sendiri adalah &rang*&rang terbaik untuk mengetahui cara mengakses kemampuan intrinsik mereka sendiri.
Aujuan pr&m&si kesehatan mental adalah untuk8 ; <
meningkatkan ketahanan dan fakt&r pelindung
<
penurunan fakt&r risik&
<
mengurangi ketidakadilan. r&m&si kesehatan mental bertujuan untuk memperkuat kemampuan
indiidu, keluarga dan masyarakat untuk mengatasi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari*hari dengan8 ; <
meningkatkan ketahanan indiidu atau k&munitas
<
meningkatkan keterampilan c&ping
<
meningkatkan kualitas hidup dan perasaan kepuasan
<
meningkatkan harga diri
<
meningkatkan rasa kesejahteraan
<
memperkuat dukungan s&sial dan rasa identitas
<
memperkuat keseimbangan kesehatan fisik, s&sial, em&si&nal, spiritual dan psik&l&gis. r&m&si kesehatan mental bertujuan untuk mengurangi fakt&r*fakt&r yang
menempatkan indiidu, keluarga dan masyarakat dalam risik& terganggunya kesehatan mental dengan mengurangi atau menghilangkan8 ; <
kecemasan
<
depresi
<
stres dan tertekan
<
rasa tak berdaya
<
pelecehan, kekerasan dan pengucilan s&cial
<
penggunaan nark&ba
<
keinginan bunuh diri atau riwayat perc&baan bunuh diri. r&m&si kesehatan mental bertujuan untuk mengurangi ketidakadilan dan
efek berikutnya pada kesehatan mental. Ketidakadilan seringkali didasarkan pada8; <
jenis kelamin
<
usia
<
kemiskinan
<
cacat fisik atau mental
<
ras
<
tatus ekerjaan
<
etnis dan 6 atau latar belakang budaya
<
&rientasi seksual
<
l&kasi ge&grafis. r&m&si kesehatan mental bertujuan untuk mengurangi ketidakadilan
dengan cara8; <
menerapkan keragaman dan ekuitas kebijakan
<
menyediakan keragaman dan ekuitas pelatihan reguler dan mengealuasi hasil
<
menciptakan pr&gram transisi untuk kel&mp&k diidentifikasi (yaitu, menyesuaikan pr&gram untuk membuat mereka lebih inklusif atau resp&nsif terhadap p&pulasi terpinggirkan)
<
mempr&m&sikan inisiatif anti*stigma atau kampanye yang membantu untuk mengatasi hambatan sistemik yang dihadapi &leh para pengungsi, seperti rasisme dan diskriminasi. =acat mental mengacu pada masalah kesehatan mental, gejala dan
gangguan, termasuk ketegangan kesehatan mental dan gejala yang berkaitan dengan distress sementara atau persisten. nterensi pencegahan bekerja dengan berf&kus pada pengurangan fakt&r risik& dan meningkatkan fakt&r pelindung yang terkait dengan gangguan kesehatan mental. ! Aujuan pencegahan primer adalah untuk mencegah &nset penyakit atau gangguan, dengan demikian menurunkan insidensinya (rasi& kasus baru terhadap p&pulasi di dalam peri&de waktu tertentu). Aujuan tersebut dicapai dengan menghiangkan agen penyebab, menurunkan fakt&r risik&, meningkatkan daya tahan h&st, dan mengganggu transmisi penyakit. 7ntuk beberapa gangguan fisik identifikasi dan m&difikasi satu atau lebih fakt&r tersebut sangat mengubah perawatan kesehatan. r&gram pencegahan primer juga bertujuan menghilangkan agen penyebab stres dan menurunkan stres. r&gram tersebut termasuk perawatan prenatal dan p&stnatal untuk menurunkan insidensi retardasi mental dan gangguan k&gnitif pada anak*anak (sebagai c&nt&hnya, memperbaiki nutrisi dan menghentikan alk&h&l dan at lain selama kehamilan. ,4 Aujuan pencegahan sekunder didefinisikan sebagai identifikasi dini dan peng&batan segera terhadap penyakit atau gangguan, dengan tujuan menurunkan prealensi (pr&p&rsi kasus yang ditemukan di dalam p&pulasi yang berada dalam risik& dalam peri&de waktu tertentu ) gangguan dengan memperpendek durasinya. nterensi krisis dan pendidikan masyarakat adalah k&mp&nen dan pencegahan sekunder . Aujuan pencegahan tersier adalah untuk menurunkan prealensi defek dan kecacatan residual yang disebabkan &leh penyakit atau gangguan. ada kasus
gangguan mental, pencegahan tersier memungkinkan mereka dengan penyakit mental kr&nis untuk mencapai tingkat fungsi&nal tertinggi yang dimungkinkan. Kecacatan yang berhubungan dengan penyakit mental kr&nis adalah masalah s&sia, ek&n&mi, dan kesehatan masyarakat yang utama. Di 3merika erikat kecacatan tersebut yang mengenai lebih dari ; juta &rang, adalah sangat menghabiskan biaya, dan menyebabkan penderitaan bagi &rang yang terkena, keluarga, dan lingkungannya. ,4 Cang dimaksud dengan pencegahan tersier dalam ilmu ked&kteran jiwa adalah usaha untuk mengurangi cacat atau rendahnya fungsi peran yang diakibatkan gangguan jiwa. asaran utama usaha pencegahan tersier ini adalah para mantan penderita gangguan jiwa yang sudah menjalani perawatan dan mencapai tingkatan remisi tertentu. 3pabila usaha ini berhasil, maka terjadi penurunan jumlah penderita gangguan jiwa yang menjadi cacat atau tergantung hidupnya pada keluarga atau tergantung hidupnya pada keluarga atau ingkungan (dependent rate). 3da satu pr&gram dalam pencegahan tersier, yaitu rehabilitasi.,4 encegahan gangguan mental berusaha untuk mengurangi prealensi penyakit dengan mengatasi fakt&r*fakt&r risik& yang mengancam kesehatan mental indiidu sebelum masalah muncul. encegahan 7niersal mempengaruhi seluruh penduduk tanpa fakt&r kerentanan sedangkan tindakan selektif menargetkan indiidu atau sub*kel&mp&k yang berisik& lebih tinggi mengalami gangguan mental karena karakteristik pribadi atau keluarga, s&sial atau fakt&r lingkungan. +enargetkan indiidu yang berisik&, dengan tanda*tanda atau gejala yang cenderung mengalami gangguan mental meskipun &rang*&rang ini tidak memenuhi kriteria diagn&stik. " 7paya preentif merupakan suatu kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan gangguan jiwa. 7paya preentif Kesehatan -iwa ditujukan untuk8 2 •
mencegah terjadinya masalah kejiwaan1
•
mencegah timbulnya dan6atau kambuhnya gangguan jiwa1
•
mengurangi fakt&r risik& akibat gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau per&rangan1 dan6atau
•
mencegah timbulnya dampak masalah psik&s&sial. Cang dimaksud dengan masalah psik&s&sialE adalah masalah s&sial yang mempunyai dampak negatif dan berpengaruh terhadap munculnya gangguan jiwa atau masalah s&sial yang muncul sebagai dampak dari gangguan jiwa. +asalah psik&s&sial dapat diakibatkan &leh bencana dan pemanasan gl&bal, industrialisasi, urbanisasi, kemiskinan, kemajuan tekn&l&gi inf&rmasi, serta
adiksi nark&tika, psik&tr&pika,
dan
at
adiktif, p&rn&grafi,
cybercrime, game online, dan lain*lain. encegahan gangguan mental bertujuan :mengurangi kejadian, prealensi, kambuhnya gangguan mental, waktu yang dihabiskan saat gejala, atau k&ndisi risik& penyakit mental, mencegah atau menunda kekambuhan dan juga mengurangi dampak penyakit pada &rang yang terkena, keluarga mereka dan masyarakat. ! Kerangka interensi kesehatan mental untuk gangguan mental berdasarkan pada klasifikasi pencegahan penyakit fisik dan perbedaan kesehatan masyarakat klasik antara primer, sekunder dan pencegahan tersier. ecara uniersal, selektif dan menunjukkan interensi pencegahan termasuk dalam pencegahan primer dalam klasifikasi kesehatan masyarakat. encegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan perkembangan kasus gangguan atau penyakit pada p&pulasi (prealensi) melalui deteksi dini dan peng&batan penyakit terdiagn&sis. encegahan tersier meliputi interensi yang mengurangi kecacatan, meningkatkan rehabilitasi dan mencegah kambuh penyakit. ! erbedaan antara pr&m&si kesehatan dan pencegahan terletak pada hasil yang ditargetkan. r&m&si kesehatan mental bertujuan untuk mempr&m&sikan kesehatan mental yang p&sitif dengan meningkatkan kesejahteraan psik&l&gis, k&mpetensi dan ketahanan, dan dengan menciptakan k&ndisi hidup dan lingkungan yang mendukung. encegahan gangguan mental memiliki target pengurangan gejala dan akhirnya gangguan mental. +enggunakan strategi pr&m&si kesehatan mental sebagai salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut. r&m&si kesehatan mental ketika bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental yang p&sitif di masyarakat juga dapat memiliki hasil sekunder
penurunan kejadian gangguan mental. Kesehatan mental yang p&sitif berfungsi sebagai fakt&r pr&tektif kuat terhadap penyakit mental. #amun, gangguan mental dan kesehatan mental yang p&sitif tidak dapat digambarkan sebagai ujung yang berbeda dari skala linear, melainkan sebagai dua k&mp&nen yang tumpang tindih dan saling terkait satu k&nsep kesehatan mental. 7nsur pencegahan dan pr&m&si sering hadir dalam pr&gram dan strategi yang sama, yang melibatkan kegiatan serupa dan mempr&duksi hasil yang berbeda namun saling melengkapi. ejak pr&m&si kesehatan mental dan pencegahan gangguan mental telah disepakati secara primer meningkatkan kesehatan mental dan harus dipahami sebagai pendekatan k&nseptual berbeda tetapi saling berhubungan. !,0 +&del k&nseptual yang diad&psi menggabungkan unsur*unsur pencegahan m&del 3lbee dan unsur*unsur pr&m&si m&del +acD&nald dan 5F@ara. +enargetkan seluruh penduduk, dan memberikan perhatian khusus kepada indiidu yang dianggap berisik& lebih besar terkena gangguan mental. @al ini didasarkan pada pendekatan pr&m&si kesehatan mental yang mengintegrasikan elemen pencegahan. eperti +acD&nald dan 5F@ara, bahwa meningkatkan kesehatan mental dari p&pulasi umum melibatkan satu set penentu s&sial, meningkatkan fakt&r perlindungan dan mengurangi dampak negatif dari fakt&r risik& yang terkait dengan gangguan mental. +&del ini memiliki 0 kateg&ri fakt&r yang harus diatasi untuk meningkatkan kesehatan mental dan mencegah gangguan mental pada p&pulasi umum. " +&del ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kesehatan mental dengan melakukan pencegahan melalui fakt&r kateg&ri p&sitif * sumber dasar pribadi, harga diri, dan dukungan s&sial * harus ditingkatkan, dan efek dari kateg&ri fakt&r negatif * fakt&r &rganic negatif, stres dan ketidaksetaraan s&sial* ek&n&mi G harus berkurang. @al ini juga menempatkan penekanan pada pentingnya menangani empat fakt&r kateg&ri lain lebih khusus berkaitan dengan pr&m&si kesehatan. Aerdiri dari memperkuat pengaruh p&sitif dari lingkungan yang mendukung dan inklusi s&sial, sekaligus mengurangi pengaruh negatif dari lingkungan yang tidak mendukung dan pengucilan s&sial. "
eperti pada m&del yang dikembangkan &leh +acD&nald dan 5F@ara, m&del yang diad&psi hadir dalam perspektif ek&l&gi, dan menjadi pengingat bahwa kesehatan mental dan upaya untuk mempr&m&sikan dan untuk mencegah gangguan tidak hanya mengandalkan pada fakt&r indiidu dan lingkungan tetapi juga
pada
interaksi
keduanya.
+&del
ini
didasarkan
pada
pendekatan
perkembangan, dengan kata lain, bahwa pematangan dan pengembangan merupakan hasil dari interaksi dari semua fakt&r indiidu dan lingkungan.
"
ambar . +&del K&nseptual"
Diad&psi dari cience adis&ry rep&rt &n effectie interenti&ns in mental health pr&m&ti&n and mental dis&rder preenti&n, 200$.
7paya r&m&tif dan reentif Kesehatan -iwa " . nterensi untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan mental 2. nterensi untuk pr&m&si kesehatan mental dan mencegah gangguan ;. !. ". . 4.
mental di tempat kerja nterensi untuk mendukung pemberi perawatan nterensi untuk mendukung pengembangan masyarakat nterensi untuk mempr&m&sikan aktiitas fisik krining dan interensi untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga skrining sistematis untuk depresi dan interensi dengan &rang dewasa engetahuan kesehatan mental mengacu pada :pengetahuan dan keyakinan
tentang
gangguan
mental
yang
membantu
mengenali,
manajemen
dan
pencegahan. engetahuan kesehatan mental penting khususnya di kalangan &rang dewasa muda, mungkin karena fakta bahwa gejala pertama dari gangguan mental umumnya muncul sebelum usia 2 dan keterlambatan dalam peng&batan meningkatkan risik& yang lebih serius. Kurangnya pengetahuan dan sikap negatif
tentang gangguan mental juga dapat menghalangi pelaksanaan langkah*langkah pr&m&si dan pencegahan serta kemampuan masyarakat untuk mengenali dan meresp&n secara cepat dan memadai terhadap kebutuhan bantuan pada mereka yang menderita
gangguan mental.
-uga menyebabkan
stigmatisasi dan
diskriminasi terhadap penderita gangguan mental. " +enurut hasil studi 3ustralia, Hr&pa dan 3merika, pengetahuan kesehatan mental di kalangan masyarakat kurang dalam beberapa hal. ebagai c&nt&h, dalam studi &leh -&rm dkk. (II4), dua sketsa klinis dipresentasikan kepada lebih dari 2000 &rang 3ustralia. @anya ;I% dari sampel mampu mengidentifikasi depresi pada sketsa tersebut. ebuah studi serupa di wiss memberikan hasil yang sama. Ketidakmampuan untuk mengenali gejala*gejala gangguan mental, baik dalam diri sendiri dan &rang lain, dapat berk&ntribusi pada keterlambatan dalam peng&batan dan, dalam beberapa kasus, menyebabkan mencari bantuan yang tidak tepat. " elain itu, pengetahuan kesehatan mental pada remaja pria lebih rendah dibandingkan remaja wanita. enelitian &leh =&tt&n et al. (200) dari remaja 3ustralia antara usia 2 dan 2" tahun telah menunjukkan bahwa remaja pria tidak hanya kurang memiliki kemampuan untuk mengenali gejala yang berhubungan dengan depresi tetapi mereka juga lebih cenderung untuk memilih alk&h&l sebagai peng&batan. " Dua pendekatan utama yang digunakan untuk interensi di tempat kerja8 pendekatan indiidu dan pendekatan &rganisasi. Aujuan utama dari pendekatan indiidu untuk meningkatkan kemampuan indiidu untuk beradaptasi dengan situasi dan mengel&la stres mereka dengan baik. endekatan &rganisasi bertujuan untuk mengurangi fakt&r pat&gen dan meningkatkan fakt&r perlindungan yang berkaitan
dengan
&rganisasi.
ecara
khusus,
termasuk
interensi
untuk
mem&difikasi &rganisasi kerja dan met&de k&munikasi, meningkatkan dukungan antara rekan*rekan, dan menerapkan pendekatan partisipatif untuk pengambilan keputusan. " tres
kerja
diakui
sebagai
sumber
p&tensial
masalah
yang
mengekspresikan diri melalui berbagai gejala dan penyakit dikel&mp&kkan bersama seperti tekanan psik&l&gis, kecemasan, depresi, penyalahgunaan &bat
psik&tr&pika, dan penyakit kardi&askular. etiap masalah yang terkait dengan stres di tempat kerja merupakan biaya yang cukup besar bagi masyarakat, karena absensi, hilangnya pr&duktiitas dan biaya kesehatan. $,I Banyak fakt&r psik&s&sial berkaitan dengan stres di tempat kerja. >akt&r* fakt&r ini adalah8 k&ntr&l (&t&n&mi, partisipasi, penggunaan keterampilan dan pengembangan), beban kerja (kuantitas, k&mpleksitas, kendala waktu), peran (k&nflik, ambiguitas), hubungan dengan &rang lain (dukungan s&sial, gangguan, pengakuan), pr&spek karir (pr&m&si, penurunan pangkat), iklim &rganisasi dan budaya (k&munikasi, struktur hirarkis)1 dan interaksi antara kerja dan kehidupan pribadi sese&rang. $ +arine dkk. (2004) melakukan tinjauan interensi sistematis (indiidu dan &rganisasi) berk&ntribusi terhadap pengurangan stres pada lingkungan kerja pr&fesi&nal kesehatan. ara penulis melap&rkan bahwa, secara umum, efek yang diper&leh dengan pendekatan indiidu dan &rganisasi muncul enam bulan sampai dua tahun setelah interensi. elain itu, menurut tinjauan sistematis &leh +ichie et al. pada fakt&r*fakt&r dan interensi untuk mencegah masalah kesehatan mental dan ketidakhadiran di tempat kerja, pendekatan &rganisasi dapat mengurangi masalah psik&l&gis antara karyawan. endekatan yang paling efektif adalah mereka dengan tujuan meningkatkan8 ) dukungan 6 bantuan dan umpan balik manajer diberikan kepada karyawan, 2) partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dan ;) k&munikasi dalam &rganisasi. ",I elama beberapa tahun terakhir, sejumlah interensi dengan tujuan mencegah kelelahan dan meningkatkan kesehatan mental pengasuh inf&rmal yang telah dikembangkan dan diuji. nterensi ini berupa8 bantuan dasar, pendidikan, kel&mp&k pendukung, manajemen stres, pelatihan, terapi indiidu dan kel&mp&k. +ereka dapat dibagi menjadi dua kel&mp&k berdasarkan tujuan mereka8 ) &rang* &rang dengan tujuan mengurangi beban pengasuh1 dan 2) mereka dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan pengasuh indiidu dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi situasi mereka. " enelitian menunjukkan bahwa pengasuh inf&rmal yang yang peduli untuk indiidu yang sudah lanjut usia dan 6 atau sakit memiliki peningkatan risik&
menderita masalah kesehatan fisik dan mental, is&lasi, perasaan tidak berdaya, dan masalah keuangan. engasuh yang merawat &rang dengan demensia mengalami tekanan psik&l&gis lebih besar daripada pengasuh lainnya dan &rang dewasa pada umumnya. Beban dan ancaman terhadap kesehatan mental dari &rang*&rang yang peduli untuk indiidu penderita ski&frenia sangat tinggi. +eskipun beberapa pengasuh mendapat manfaat dari peran kepedulian mereka, banyak yang merasa perlunya dukungan psik&l&gis dan dasar. " Aujuan dari dukungan pengembangan masyarakat adalah untuk membantu indiidu dan masyarakat meningkatkan rasa k&ntr&l atas kesehatan mereka sendiri dan cara untuk memperbaikinya. engembangan masyarakat telah didefinisikan sebagai pr&ses kerjasama sukarela, saling mendukung, dan membangun hubungan s&sial antara warga dan lembaga masyarakat setempat. /angkah ini secara khusus bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang berk&ntribusi terhadap kesehatan dan
kesejahteraan
seluruh
penduduk,
dan
membangun
dan
memelihara
kepercayaan dan hubungan timbal balik antara warga, masyarakat sipil, dan pemeran pembangunan daerah secara langsung menangani fakt&r penentu s&sial dari kesehatan. " ebuah studi &leh /&rant dkk. (200;) memberikan beberapa petunjuk dalam hal ketidaksetaraan s&sial*ek&n&mi dan hubungan mereka dengan depresi. +enurut hasil meta*analisis mereka, &rang yang hidup dalam k&nteks s&sial ek&n&mi kurang memiliki risik& sedikit lebih tinggi mengalami epis&de pertama dari depresi dan ada risik& m&derat yang menjadi persisten. Dalam nada yang sama, dalam tinjauan sistematis mereka tentang hubungan antara p&sisi s&sial dan gangguan mental, >ryers, +eler dan -enkins (200;) mempertahankan bahwa indiidu dengan tingkat pendidikan yang rendah, tanpa pekerjaan, dan dengan pendapatan rendah lebih berisik& menderita gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. " /eenthal dan Br&&ks*unn (200;) meneliti dampak dari pr&yek masyarakat dengan tujuan membangun hubungan antara tempat tinggal dan kesehatan mental. Keluarga yang tinggal di perumahan bersubsidi di lingkungan yang sangat miskin dalam lingkungan yang kurang beruntung. enelitian ini
membandingkan hasil indikat&r kesehatan mental yang diper&leh antara tiga kel&mp&k keluarga8 satu kel&mp&k yang tetap di perumahan di lingkungan yang sangat miskin dan dua kel&mp&k yang direl&kasi ke lingkungan yang sedikit lebih baik. @asil uji c&ba terk&ntr&l secara acak ini menunjukkan bahwa keluarga yang direl&kasi ke lingkungan sedikit lebih baik memiliki gejala distres lebih sedikit daripada yang tinggal di lingkungan yang sangat dirugikan. +eskipun tidak adanya hasil yang jelas, para ahli tetap setuju bahwa inestasi yang lebih besar diperlukan dalam m&dal s&sial dan pendekatan dukungan pengembangan masyarakat. " Dalam studi epidemi&l&gi, aktiitas fisik secara teratur dikaitkan dengan keadaan kesejahteraan, baik harga diri, penilaian yang lebih p&sitif dari kesehatan fisik dan mental sese&rang, dan insiden lebih rendah dari masalah kesehatan mental. @al ini juga terkait, terutama di kalangan &rang dewasa muda, dengan risik& perilaku berkurang seperti penyalahgunaan &bat dan alk&h&l dan perilaku kekerasan. " +enurut tath&p&ul&u dkk. (200), salah satu hip&tesis yang paling p&puler menunjukkan bahwa aktiitas fisik melindungi indiidu dari gangguan mental dengan bertindak pada metab&lisme, neur&transmitter (eJ .8 ser&t&nin, &pi&id end&gen), dan regulasi tidur. @ip&tesis kedua menunjukkan bahwa aktiitas fisik menghasilkan efek psik&s&sial yang p&sitif dengan mempr&m&sikan pengembangan perasaan keberhasilan diri dan harga diri, ketika mengganggu pikiran negatif yang terkait dengan reaksi fisik karena stres. " Biddle (2000) yang melakukan tinjauan literatur menyatakan bahwa, dalam pandangannya, mungkin ada as&siasi m&derat antara aktiitas fisik dan indeks tertentu kesejahteraan subjektif. Dia melap&rkan bahwa hasil dari studi eksperimental ia menganalisis k&nfirmasi keberadaan efek p&sitif m&derat aktiitas fisik pada suasana hati, terutama ketika &rang*&rang yang terlibat dalam f&kus aktiitas fisik untuk meningkatkan tujuan pribadi mereka. " kekerasan dalam rumah tangga ditandai dengan serangkaian aksi berulang yang sering terjadi dalam kura menaik, yaitu meningkatnya kekerasan. -enis kekerasan termasuk kekerasan psik&l&gis, erbal, fisik dan seksual. Kekerasan
dalam rumah tangga bukan hasil dari hilangnya k&ntr&l1 sebaliknya, itu adalah cara yang dipilih mend&minasi &rang lain dan menegaskan &t&ritas atas dia. " Kekerasan dalam rumah tangga dapat menghasilkan efek jangka pendek dan jangka panjang, seperti masalah fisik (sakit kr&nis, gangguan usus) atau alam psik&l&gis (stres, depresi, stres pasca*trauma, bunuh diri dan penyalahgunaan at). Hfek berbahaya ini dapat bertahan lama setelah kekerasan telah berakhir. Kekerasan dalam rumah tangga juga dapat dikaitkan dengan pembunuhan dan bunuh diri. >akt&r risik& tertentu, seperti rendah diri, depresi dan kecemasan atau kepribadian anti*s&sial, meningkatkan risik& menjadi k&rban atau agres&r. >akt&r* fakt&r lain termasuk &bat dan penyalahgunaan alk&h&l dan memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual. " Depresi
dikenal
sebagai
gangguan
mental
dengan
risik&
tinggi
kekambuhan, terutama bila timbul gejala sisa yang, dan itu sering menjadi kr&nis. Depresi biasanya dapat mengakibatkan cacat fungsi&nal yang signifikan, masalah kesehatan fisik, dan dampak negatif pada kualitas hidup. elain itu, meningkatkan risik& kematian dini &leh bunuh diri, kecelakaan atau k&mplikasi akibat penyalahgunaan at. ",0 #amun, fakt&r perlindungan tertentu meningkatkan kemungkinan bahwa se&rang indiidu mampu berkembang meskipun dihadapkan dengan kesulitan. >akt&r*fakt&r ini adalah8 kecerdasan, k&mpetensi s&sial, dan kualitas lingkungan keluarga. krining dan interensi yang efektif harus memberikan k&ntribusi terhadap perkembangan fakt&r*fakt&r dalam indiidu dan atau lingkungan hidup nya. "
2A2 III PEN1T1P
Kesehatan -iwa adalah k&ndisi dimana se&rang indiidu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan s&sial sehingga indiidu tersebut menyadari
kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara pr&duktif, dan mampu memberikan k&ntribusi untuk k&munitasnya. r&m&si kesehatan mental merupakan pr&ses meningkatkan kapasitas indiidu dan masyarakat untuk mengambil kendali atas hidup mereka dan meningkatkan kesehatan mental mereka. r&m&si kesehatan mental menggunakan strategi yang mend&r&ng lingkungan yang mendukung dan ketahanan indiidu, sambil menunjukkan pengh&rmatan terhadap budaya, kesetaraan, keadilan s&sial, interk&neksi, dan martabat pribadi. encegahan gangguan mental bertujuan :mengurangi kejadian, prealensi, kambuhnya gangguan mental, waktu yang dihabiskan saat gejala, atau k&ndisi risik& penyakit mental, mencegah atau menunda kekambuhan dan juga mengurangi dampak penyakit pada &rang yang terkena, keluarga mereka dan masyarakat. Kerangka interensi kesehatan mental untuk gangguan mental berdasarkan pada klasifikasi pencegahan penyakit fisik dan perbedaan kesehatan masyarakat klasik antara primer, sekunder dan pencegahan tersier. ecara uniersal, selektif dan menunjukkan interensi pencegahan termasuk dalam pencegahan primer dalam klasifikasi kesehatan masyarakat. encegahan sekunder bertujuan untuk menurunkan perkembangan kasus gangguan atau penyakit pada p&pulasi (prealensi) melalui deteksi dini dan peng&batan penyakit terdiagn&sis. encegahan tersier meliputi interensi yang mengurangi kecacatan, meningkatkan rehabilitasi dan mencegah kambuh penyakit.
DAFTAR P1STAKA
. ari #, stich&mah. Pengaruh Pendidikan Kesehatan entang !esiko Perilaku Kekerasan (!PK) erhadap Pengetahuan Keluarga Dalam "era#at
Pasien Di Poli $i#a !%$D Dr& !"& %oed'ar#adi Klaten $a#a engah . -urnal Kesehatan am&dra lmuE &l. 0 #&. 0 -anuari 20". @al 2"*;! 2. 7ndang*7ndang 'epublik nd&nesia #&m&r $ Aahun 20! Aentang Kesehatan -iwa. ;. +atthews +K, et al. 202. Best practice guideline or mental health promotion programs !eugees& A&r&nt& 8 =entre f&r 3ddicti&n and +ental @ealth. age "*;0 !. 9&rld @ealth 5rganiati&n. 200!. Pre*ention o "ental Disorders +,,+-./+ .0+!/+0.O0% 10D PO2.-3 OP.O0% . enea 8 9@5. ". Desjardins #ic&le, et al. %cience ad*isory report on eecti*e inter*entions in mental health promotion and mental disorder pre*ention . nstitut nati&nal de santL publiMue du NuLbec. +ay 200$, page $4*I. . Kaplan, ad&ck, rebb. 2004. %inopsis Psikiatri .lmu Pengetahuan Prilaku Psikiatri Klinis -ilid atu. -akarta8 Binarupa 3ksara. @al ;I*20 4. +aramis 9>, +aramis 33. 200I. -atatan .lmu Kedokteran $i#a& Hdisi 2& urabaya 8 3irlangga 7niersity ress. @al ";$*!2 $. @errman @, /l&pis H-. he %tatus o "ental Health Promotion. ublic @ealth 'eiews, 202 &l. ;!, #& 2. I. Knapp +, +cDaid D, ars&nage +. 20. "ental Health Promotion and "ental .llness Pre*ention he +conomic -ase. /&nd&n 8 Department &f @ealth. age 20*2; 45& 9&rld @ealth 5rganiati&n. 200". Promoting "ental Health. enea 8 9@5.