BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan Istilah promosi selama ini selalu dihubungkan sebagai penjualan (sales), periklanan (advertising), dan sebagai pendekatan propaganda yang didominasi. Dalam konteks kesehatan, promosi berarti upaya memperbaiki kesehatan dengan cara memajukan, mendukung, dan mendapatkan kesehatan lebih tinggi daripada agenda, baik secara perorangan maupun kelompok. Determinan pokok kesehatan adalah aspek ekonomi, social dan lingkungan yang sering kali berada di luar cont contro roll pero perora rang ngan an atau atau masy masyara araka katt secar secaraa kole kolekt ktif if.. leh leh kare karena na itu itu aspek aspek promosi kesehatan yang mendasar adalah melakukan pemberdayaan sehingga indivi individu du lebih lebih mampu mampu mengon mengontor torol ol aspek aspek ! aspek aspek kehidu kehidupan pan mereka mereka yang yang memengaruhi kesehatan ("#lessdan $imnett, 1%%&). 'enurut pengertian tersebut, terda terdapa patt dua dua unsu unsurr tuju tujuan an dan dan pros proses es kegi kegiat atan an prom promos osii keseh kesehat atan an,, yaitu aitu memperbaiki kesehatan dan memiliki control yang lebih besar terhadapnya (aspek ! aspek kehidupan yang memengaruhi kesehatan). menekankan bah#a promosi kesehatan merupakan suatu proses yang bertujuan memungkinkan indi indivi vidu du meni mening ngka katk tkan an cont contro roll terh terhad adap ap kese keseha hata tan n danm danmen enin ingk gkat atka kan n kesehatanny kesehatannyaa berbasis berbasis filosofi filosofi yang jelas mengenai mengenai pemberday pemberdayaan aan diri sendiri (self empo#erment). Definisi promosi kesehatan dari green danottoson ( 1%%* ) + rom romos osii kese keseha hata tan n adal adalah ah kom kombina binasi si meny enyangk angkut ut duku dukung ngan an beru berupa pa pendidikan, organisasi, kebijakan, dan peraturan perundang ! undangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan menguntungkan kesehatan. romosi kesehatan merupakan pilar utama kesehatan masyarakat. al ini dapat dpiahami karena semua bidang atau program kesehatan mempunyai aspek perilaku. enyakit menular maupun tidak menular terjadi, bukan hanya karena agen atau penyebab penyakit saja, melainkan juga karena faktor perilaku manusia. 'isalnya 'isalnya penyakit penyakit I-/ID$ I-/ID$ atau penyakit penyakit menular seks lainnya, virus tidak akan masuk ke tubuh manusia tanpa perilaku manusia, baik melalui hubungan seks maupu maupun n jarum jarum suntik suntik.. Demiki Demikian an pula pula penya penyakit kit tidak tidak menula menularr misalny misalnyaa kegemukan, merupakan faktor resiko berbagai penyakit seperti jantung koroner diabetes diabetes melitus, melitus, hipertansi, hipertansi, dan sebagainya, sebagainya, adalah akibat dari perilaku manusia (makan tidak terkontrol, terkontrol, dan melakukan melakukan aktivitas fisik atau olahraga olahraga secara tidak teratur) demikian juga masalah kesehatan yang lain seperti kesehatan lingkungan, kesehat kesehatan an reprod reproduks uksi, i, gi0i, gi0i, imunis imunisasi, asi, kecela kecelakaan kaan,, dan sebaga sebagainy inya, a, selalu selalu melibatkan melibatkan perilaku. ntuk intervensi intervensi terhadap terhadap faktor faktor risiko perilaku terhadap penyakit atau masalah kesehatan tersebut, tidak lain adalah romosi esehatan. Di 1
samping promosi kesehatan diperlukan untuk mengurangi atau menghilangkan faktor risiko masalah kesehatan atau masalah tersebut, promosi kesehatan juga diperlukan oleh berbagai tingkat pelayanan. romosi kesehatan diperlukan semua program kesehatan, baik untuk program preventif, promotif, kuratif, maupun rehabilitatif. endidikan esehatan atau romosi esehatan endidikan kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu kesehatan, juga mempunya dua sisi, yakni sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni yakni praktisi atau aplikasi, pendidikan kesehatan merupakan penunjang bagi program3program kesehatan lain. /rtinya setiap program kesehatan misalnya pemberantasan penyakit, perbaikan gi0i masyarakat, program pelayanan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang atau dibantu oleh pendidikan kesehatan (promosi kesehatan). al ini essensial, karena masing3masing program tersebut mempunyai aspek perilaku masyarakat yang perlu dikondisikan dengan pendidikan kesehatan. enelitian3penenlitian yang ada terungkap, meskipun kesadaran masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktek tentang kesehatan atau perilaku hidup sehat masayarakat masih rendah. $etelah dilakukan pengkajian oleh rganisasi kesehatan Dunia (), terutama di negara3negara berkembang, ternyata faktor pendukung atau saran dan prasarana tidak mendukung masayarakat untuk berperilaku hidup sehat. leh sebab itu pada a#al tahun 1%*43an menyimpulkan bah#a pendidikan kesehatan tidak mampu mencapai tujuannya, apabila hanya memfokuskan pada upaya3upaya perubahan perilaku saja. endidikan kesehatan harus mencakup pula upaya perubahan lingkungan (fisik dan sosial budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya) sebagai penunjang atau pendukung perubahan perilaku tersebut. $ebagai per#ujudan dari perubahan konsep pendidikan kesehatan ini secara organisasi struktural, maka pada tahun 1%*&, Divisi endidikan esehatan (ealt "ducation) di dalam diubah menjadi Divisi romosi esehatan dan endidikan esehatan (Division on ealt romotion and "ducation). $ekitar 15 tahun kemudian, yakni a#al tahun 2444 Departemen esehatan 6I baru dapat menyesuaikan konsep ini dengan mengubah usat enyuluhan esehatan 'asyarakat (') menjadi Direktorat romosi esehatan. Dapat disimpulkan bah#a promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan pada masa lalu. romosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai upaya 3 upaya memfasilitasi perubahan perilaku. 7adi, promosi kesehatan adalah program3program kesehatan yang dirancang untuk memba#a perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.
2
-isi dan 'isi romosi esehatan -isi umum pendidikan kesehatan tidak terlepas dari ndang 3 ndang esehatan 8o. 291%%2, maupun yakni+ meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. ntuk mencapai visi tesebut, perlu upaya3upaya yang harus dilakukan, dan inilah yang disebut :misi;. 7adi yang dimaksud misi pendidikan kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut. 1. /dvokat (/dvocate) 'elakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. 'elakukan advokasi berarti melakukan upaya3upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan tesebut mempercayai dan meyakini bah#a program kesehatan yang dita#arkan perlu didukung melalui kebijakan 3 kebijakan atau keputusan3 keputusan publik. 2. 'enjembatani ('ediate) 'enjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program3program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun sektor lain yang terkait. leh sebab itu, dalam me#ujudkan kerja sama atau kemitraan ini, peran pendidikan atau promosi kesehatan diperlukan. 9. 'emampukan ("nable) 'emberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri. al ini berarti masyarakat diberikan kemampuan3kemampuan atau keterampilan agar mereka mandiri di bidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka. rinsip elaksanaan romosi esehatan Di dalam kesehatan masyarakat dikenal tiga prinsip dasar kesehatan masyarakat, yaitu asesmen, pengembangan kebijakan, dan jaminan pelaksanaan. leh karenanya, program promosi kesehatan harus dilaksanakan dengan mengikuti ketiga prinsip tersebut. /sesmen mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu+ a. $ecara teratur memantau status kesehatan masyarakat menggunakan indikator terpilih guna mengidentifikasi dan menetapkan prioritas masalah. b. 'endiagnosis serta menyelidiki masalah kesehatan dan ancaman atau bahaya kesehatan dalam masyarakat. c. 'engevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan personal dan publik. 3
engembangan kebijakan mencakup tiga kegiatan, yaitu+ 1. 'enginformasikan, mengedukasi, dan memberdayakan masyarakat tentang isu kesehatan tertentu. 2. 'emobilisasi kemitraan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. 9. 'engembangkan kebijakan dan program untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan oleh publik, s#asta, dan individu. ada dasarnya, kebijakan yang baik dapat dinilai dari tiga hal, yaitu efektivitas, efisiensi dan ekuitas. "fektivitas berkaitan dengan kualitas dan hasil, efisiensi biasanya menyangkut ongkos dan biaya yang diperlukan, sedangkan ekuitas menyangkut aksesibilitas terhadap pelayanan, keadilan dan kemerataan. Dengan demikian maka sinergi antara prinsip dasar kesehatan masyarakat dan kebijakannya akan membentuk gambar sebagai berikut + Di Indonesia sudah cukup banyak kebijakan, tidak kurang juga laporan, namun yang masih perlu ditingkatkan adalah menjamin agar pelaksanaannya sesuai dengan yang direncanakan. onsistensi antar ketiganya akan menjamin keberhasilan menanggulangi masalah kesehatan masyarakat.
2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
6uang elah menjadi kesepakatan umum bah#a kesehatan masyarakat itu mencakup & aspek pokok, yakni+ promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. /hli lain hanya membaginya menjadi 2 aspek, yakni+ a) aspek promotif dengan sasaran kelompok orang sehat, dan b) aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan sasaran kelompok orang yang beresiko tinggi terhadap penyakit dan kelompok yang sakit. $ejalan dengan uraian ini, ruang lingkup promosi kesehatan dibagi menjadi dua.
a. endidikan kesehatan pada aspek promotif $asaran pendidikan atau promosi kesehatan apda aspek promotif adalah kelompok orang sehat. endidikan kesehatan pada kelompok ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih meningkat lagi. b. endidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan ada aspek ini upaya pendidikan kesehatan mencakup tiga upaya atau kegiatan, yakni+ 4
1) encegahan tingkat pertama $asaran promosi atau pendidikan kesehatan pada spek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi, misalnya kelompok ibu hamil, dan menyusui, perokok, obesitas, dan sebagainya. >ujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit.
2) encegahan tingkat kedua $asaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para penderita penyakit kronis, misalnya asma, daibetes melitus, tuberkulosis, dan sebagainya. >ujuan upaya promosi kesehatan pada aspek ini adalah agar para penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi lebih parah.
9) encegahan tingkat tiga $asaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. >ujuannya adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya.
2. 6uang atanan elaksanaan
a. romosi kesehatan pada tatanan keluarga eluarga adalah unit terkecil masyarakat. leh sebab itu untuk mencapai perilaku masyarakat yang sehat harus dimulai di masing3masing keluarga. b. endidikan kesehatan pada tatanan sekolah $ekolah merupakan perpanjangan tangan pendidikan kesehatan bagi keluarga. leh sebab itu lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial yang sehat, akan saat berpengaruh terhadap perilaku sehat anak3 anak. c.
endidikan kesehatan di tempat kerja
d.
endidikan di tempat3tempat umum
>empat3tempat umum yang sehat, bukan saja terjaga kebersihannya, tetapi juga harus dilengkapi dengan fasilitas kebersihan dan sanitasi terutama ? umum dan saran air bersih, serta tempat sampah. ara oengelola tem@at3tempat umum merupakan sasaran promosi kesehatan agar mereka melengkapi tempat3 tempat umum dengan fasilitas yang dimaksud. e.
Aasilitas pelayanan kesehatan
Aasilitas pelayanan kesehatan ini mencakup rumah sakit (6$), puskesmas, poliklinik, dan sebagainya. impinan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan sasaran utama promosi kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. 9. 6uang ingkat elayanan =erdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevntion) dari erkdang orang cacat setelah sembuh dari penyakitnya mereka merasa malu untuk kembali ke masyarakat. $ering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima merka sebagai anggota masyarakat yang normal. leh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat. 6
2.3 Pelaksanaan Promosi Kesehatan
$asaran romosi esehatan $asaran promosi kesehatan adalah masyarakat yang sangat heterogen, baik dilihat dari kelompok umur, latar belakang etnis dan sosial budaya, latar belakang ekonomi, latar belakang pendidikan, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan, biasanya sasaran promosi kesehatan dikelompokkan menjadi 9, yakni sasaran primer, sekunder dan tersier. a. $asaran rimer $asaran primer adalah kelompok masyarakat yang akan diubah perilakunya. 'asyarakat umum yang mempunyai latar belakang yang heterogen seperti disebutkan di atas, merupakan merupakan sasaran primer dalam pelaksanaan promosi kesehatan. /kan tetapi dalam praktik promosi kesehatan, sasaran primer ini dikelompokkan menjadi kelompok kepala keluarga, ibu hamil, ibu menyusui, ibu anak balita, anak sekolah, remaja, pekerjaan di tempat kerja, masyarakat di tempat3tempat umum, dan sebagainya.
b. $asaran $ekunder >okoh masyarakat setempat (formal maupun informal) dapat digunakan sebagai jembatan untuk mengefektifkan pelaksanaan promosi kesehatan terhadap masyarakat (sasaran primer). >okoh masyarakat merupakan tokoh panutan bagi masyarakatnya. erilakunya selalu menjadi acuan bagi masyarakat sekitarnya. leh sebab itu, tokoh masyarakat dapat dijadikan sasaran sekunder dengan cara memberikan kemampuan untuk menyampaikan pesan3pesan bagi masyarakat, di samping mereka sendiri dapat menjadi contoh perilaku sehat bagi masyarakat di sekelilingnya.
c. $asaran >ersier 'asyarakat memerlukan faktor pemungkin (enabling) untuk perilaku sehat, yakni sarana dan prasarana untuk ter#ujudnya perilaku tersebut. 8amun, untuk pengadaan sarana dan prasarana untuk berperilaku sehat ini seringkali masyarakat sendiri tidak mampu. ntuk itu perlu dukungan dari penentu atau pembuat keputusan di tingkat lokal seperti lurah, camat, bupati atau pejabt pemerintah setempat. 'isalnya di daerah yang sangat kekurangan air bersih, padahal masyarakatnya tidak mampu mengadakan sarana air bersih tersebut. leh sebab itu kegiatan promosi kesehatan dapat menjadikan para pejabat setempat ini sebagai sasaran tersier. ?aranya misalnya bupati atau camat dapat menganggarkan melalui /=D untuk pembangunan sarana air bersih tersebut.
7
'ateri romosi esehatan
=ahan3 bahan atau materi atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat atau sasaran melalui kegiatan promosi kesehatan adalah semua informasi yang dapat menstimulasikan perilaku hidup sehat, antara lain+
a. enyakit3penyakit menular yang mencakup tanda3tanda penyakit, penyebabnya, cara penularan, cara pencegahan, pertolongan pertama kasus, dan sebagainya. b. enyakit3penyakit yang tidak menular yang mencakup tanda3tanda penyakit, penyebabnya, cara penularan, cara mencegahan komplikasidan sebagainya. c. Imunisasi d. Bi0i e. ebersihan diri sendiri ( personal hygiene) f. esehatan lingkungan g. al3hal yang terkait dengan masalah kesehatan pada kelompok masyarakat tertentu, seperti ibu hamil, menyusui, anak balita, remaja, dan sebagainya. aktu elaksannan romosi esehatan aktu pelaksanaan promosi kesehatan sangat tergantung dari kondisi dan stuasi pada masyarakat sasaran. Di samping itu juga tergantung pada proses pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan. rinsipnya pelaksanaan promosi kesehatan disesuaikan dengan ketersediaan #aktu sasaran dan kebutuhan masyarakat. >ampat atau >atanan romosi esehatan >empat atau tatanan dimana promosi kesehatan dilakukan juga sangat ergantung pada sasaran, apakah masyarakat umum atau kelompok3kelompok khusus. 8amun secara garis besarnya, tatanan atau tempat promosi kesehatan dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut + a. 6umah tangga b. Institusi pelayanan kesehatan, misalnya puskesmas, rumah sakit, poli klinik (balai pengobatan), rumah bersali, dan sebagainya. c. $ekolah d. >empat kerja
8
e. >empat3tempat umum (terminal, pasar, bandara, panti pijat, stasiun kereta api, mall, dan sebagainya).
'etode dan >eknik romosi esehatan 'etode dan teknik promosi kesehatan adalah cara dan alat bantu atau teknologi dimana promosi kesehatan akan dilaksanakan untuk menjangkau sasaram tersebut. enggunaan metode dan alat bantu dalam pelaksanaan promosi kesehatan biasanya tergantung pada besar kecilnya kelompok sasaran, pada umumnya dibedakan menjadi + a. $asaran individu, biasanya menggunakan metode konseling dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan misalnya lembar balik b. $asaran kelompok ( kelompok kecil dan kelompok besar). ada umumnya menggunakan metode ceramah dibantu dengan slide, video atau film. $edangkan khusus untuk kelompok kecil, juga dapat menggunakan metode diskusi kelompok, dan brainstorming (curah pendapat) dengan menggunakan alat bantu slide, video, lembar balik dan sebagainya. c. $asaran kelompok khayalak ramai (massa), biasanya tidak menggunakan metode langsung, tetapi menggunakan metode todak langsung. 'isalnya melalui bincang3 bincang atau diskusi panel di televisi atau radio, penyebaran leaflet atau flyer, poster, spanduk, umbul3umbul dan sebagainya. $ejalan dengan perkembangan masyarakat dan kompleksitas problematika kesehatan, metode dan teknik promosi kesehatan berkembang sangat pesat. /pabila pada a#al perkembangannya, metode yang lebih mengemuka adalah propaganda dengan kampanye, namun kini berbagai metode promosi kesehatan melalui internet telah berkembang pesat. =anyak ahli kesehatan masyarakat memiliki situs jaringan (website) dan blog serta mengunggah (upload) gagasan dan pesan3pesan kesehatan sehingga diketahui oleh komunitas pengguna internet. 'eskipun demikian, penggunaan berbagai metode dan teknik tersebut harus berpedoman pada karakteristik kelompok sasaran. 'etode promosi kesehatan individual dilakukan melalui teknik komunikasi langsung (dialog) antara sasaran dan petugas dengan komunikasi interpersonal dan konseling. omunikasi interpersonal adalah bentuk interaksi antar manusia yang paling dasar, sebab pihak3pihak yang berkomunikasi berperan sebagai pengirim sekaligus penerima. mpan balik secara langsung juga dimungkinkan. Dibanding metode penyuluhan lainnya, komunikasi interpersonal adalah yang paling efektif, #alaupun paling membutuhkan #aktu dan biaya. Dalam proses komunikasi interpersonal beberapa dimensi berikut cukup berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi, yaitu+ a. Dimensi fisik (mencakup tempat di mana komunikasi berlangsung)C
9
b. Dimensi sosial psikologi (mencakup status hubungan antar orang yang terlibat dalam komunikasi, peran, keakraban, formalitas, keseriusan, dan norma budaya) c. Dimensi temporal (adanya pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian kejadian komunikasi). /dapun konseling adalah upaya membantu individu sehingga mampu mengambil keputusan atas berbagai pilihan yang tersedia.
a. b. c. d.
a. b. c. d. e.
1. 2. 9. &.
'etode promosi kesehatan kelompok dilaksanakan pada dua jenis sasaran, yaitu sasaran kelompok kecil (sekitar 1431 orang) dan sasaran kelompok besar (13 &4 orang). ada kelompok kecil, promosi kesehatan dapat dilakukan dengan teknik diskusi kelompok, curah pendapat, bermain peran, atau teknik lain yang sesuai. $edangkan pada kelompok besar, promosi kesehatan dapat dilakukan dengan teknik ceramah, dan seminar. omunikasi kelompok kecil adalah aktivitas penyuluhan melalui tatap muka serta kadang3kadang dilengkapi dengan alat bantu. ?iri komunikasi kelompok kecil adalah+ $asarannya tidak banyak (#alaupun tidak ada ukuran seberapa kecil, namunsepakat bah#a penyuluhan terhadap kurang dari 14 orang disebut kelompok kecil) >ujuannya untuk mendorong sasaran melakukan sesuatu esan mudah ditangkap oleh khalayak Dapat terjadi interaksi antar sasaran serta antara sasaran dengan penyuluh sehingga bisa saling menguatkan dan umpan balik segera bisa dilakukan. >erhadap sasaran komunitas, metode promosi kesehatan secara massal dapat diterapkan melalui pemanfaatan media komunikasi massa, cetak dan elektronik. omunikasi massa adalah aktivitas menyampaikan pesan melalui media massa secara luas dan terus menerus agar diketahui oleh banyak orang. 'edia massa mempunyai beberapa ciri, yaitu+ $asarannya khalayak yang luas >ujuannya untuk menyadarkan khalayak sehingga isi pesan biasanya tidak mendala esan cepat disampaikan kepada khalayak luas $atu arah sehingga umpan baliknya sering tertunda /danya gangguan komunikasi membuat penyuluhan melalui media massa tidak cukup dilakukan satu kali. 'etode komunikasi dalam promosi kesehatan yang digunakan tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. 'engingat komunikasi sebenarnya merupakan hubungan antara pengirim (pesan) dan penerima, maka tujuannya juga perlu dilihat dari dua sudut pandang. Dari sudut pandang pengirim, komunikasi bertujuan+ 'emberi informasi yang dianggap perlu untuk diketahui penerima 'endidik 'enghibur 'enganjurkan suatu tindakan
/dapun dari sudut pandang penerima maka tujuan dari komunikasi adalah+ 1. 'emahami informasi yang telah diterima 2. 'empelajari informasi yang dirasakan tertuju kepada dirinya 10
9. 'enikmati informasi yang diterima &. 'enerimamenolak anjuran leh karena beragamnya tujuan ini, maka memahami karakteristik setiap metode adalah hal yang esensial, sebab tidak ada satupun metode terbaik. erencana program bisa memilih metode yang paling cocok atau mengkombinasikan beberapa metode (multi metode) sepanjang asas3asas memilih metode dipenuhi. erlu diperhatikan bah#a sasaran promosi kesehatan adalah individu yang berkepribadian khas serta mempunyai latar belakang sosial, budaya dan ekonomi yang bervariasi. ecil kemungkinannya suatu teknik promosi kesehatan cocok untuk semua kategori khalayak. leh karenanya suatu aktivitas promosi kesehatan perlu dilengkapi dengan+ segmentasi sasaran dan riset khalayak. Eang dimaksud dengan segmentasi sasaran adalah membagi sasaran umum ke dalam kelompok3kelompok berdasarkan berbagai pertimbangan, misalnya pendidikan, keterpajanan informasi kesehatan, kesiapan untuk bertindak, status sosial ekonomi dan sebagainya. /dapun riset khalayak dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang perilaku kesehatan, perilaku komunikasi, serta pola komunikasi yang disukai sasaran.
2. Peran Promosi Kesehatan !alam Kesehatan Mas"arakat
'enurut inslo# (1%F&) kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup dan meningkatkan derajat kesehatan melalui usaha3usaha pengorganisasian masyarakat dalam C 3
erbaikan sanitasi lingkungan
3
emberantasan penyakit menular
3
endidikan untuk kebersihan perorangan
3
engorganisasian pelayanan3pelayanan medis dan pera#atan untuk diagnosis dini dan pengobatan.
3
engembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kehidupan yang layak dalam memelihara kesehatannya.
$ebagai ilmu kesehatan masyarakat mmpunyai perangkat berupa paradigma, teori, metode, dan teknologi yang khas, yang telah terbukti keberhasilannya dalam berkontribusi terhadap upaya meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Di sisi lain, mengingat sasaran kesehatan masyarakat adalah manusia dengan berbagai ciri kepribadian serta keanekaragaman latar belakang budaya yang unik, maka penerapan ilmu kesehatan masyarakat memerlukan kreativitas seni, berupa apresiasi terhadap keragaman individual, kelompok, dan masyarakat. 'engingat bah#a lapangan aktivitas kesehatan masyarakat adalah promosi dan pencegahan, maka segenap 11
metode, teknik, upaya, dan seni tersebut harus diarahkan untuk mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit menular, sekaligus mempromosikan perilaku yang selaras dengan kaidah kesehatan. Dalam menyelenggarakan misi peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, kesehatan masyarakat ditopang oleh berbagai pilar, di antaranya adalah pendidikan atau promosi kesehatan. endrik <.=lum dalam pandangan klasiknya menyatakan bah#a derajat kesehatan suatu masyarakat dipengaruhi oleh & faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan genetik. leh sebab itu, upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakt juga diarahkan kepada & faktor tersebut. ntuk meningkatkan derajat kesehatan melalui intervensi faktor lingkungan adalah dengan memperbaiki lingkungan fisik (penyediaan air bersih, perbaiki pembuangan tinja, air limbah, pembuangan sampah, dan sebagainya). eningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui intervensi pelayanan kesehatan adalah dengan perbaikan dan peningkatan pelayanan kesehatan sehingga terjangkau oleh masyarakat, baik terjangkau secara ekonomi maupun secara sosial budaya. $edangkan peningkatan kesehatan masyarakat melalui intervensi perilaku adalah dengan pendidikan atau promosi kesehatan. Dengan intervensi promosi kesehatan diharapkan perilaku masyarakat kondusif bagi kesehatan mereka.
12
erilaku sebagai sasaran intervensi mempunyai tiga pedoman, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan praktik atau tindakan ( practice). $ecaa sederhana, hubungan antara pajanan informasi (pengetahuan) sampai terbentuknya perilaku dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut+
>erjadinya perubahan perilaku tergantung padaC 3
7umlah dan mutu informasi yang diterima
3
=esarnya lebutuhan untuk berperilaku
$ebagaiman diketahui, perilaku terbentuk melalui dua cara yaitu perilaku yang tidak direncanakan dan perilaku yang direncanakan. leh karena itu perlu disadari bah#a perilaku dapat diubah jika ada sejumlah faktor pencetus berupa stimulus, faktor3faktor pemungkin serta faktor3faktor penguat. =eberapa rangsangan yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku, di antaranya+ a. 6angsang fisik, yaitu pengalaman yang tidak nyaman ketika tertimpa masalah kesehatan. b. 6angsang pengetahuan dan kekha#atiran, yaitu pengalaman bah#a penyakit yang dideritanya berisiko tinggi terhadap keselamatan ji#anya sehingga muncul sikap bah#a suatu penyakit harus dicegah. c. 6angsang keterampilan dan kesadaran terhadap kemampuan diri, yaitu presepsi khalayak bah#a setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan sebab dalam praktiknya mudah dilakukan. d. 6angsang mikrososial dari keluarga dan jaringan terdekat, yaitu dorongan dari keluarga untuk sesegera mungkin mencari pertolongan jika ada anggota yang mengalami gangguan kesehatan. e. 6angsang mikrososial norma, program pemerintah dan gerakan masyarakat yaitu tarikan dari masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan secara teratur satu minggu sekali. f. 6angsang ekonomi dan daya beli, yaitu kesadaran pada khalayak bah#a upaya pencegahan penyakit sangat murah sebag hampir tidak membutuhkan biaya untuk melaksanakannya. 13
g. 6angsang perilaku saing, yaitu ada tidaknya perilaku lain yang harus dilaksanakn misalnya pada hari minggu harus selalu memba#a keluarga pesiar. /tas rangsang yang diterima individu senantiasa ada dua akibat perilaku + melakukan dan tidak melakukan sesuatu (misalnya memberantas sarang nyamuk.
14