PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL
1. N a m a Golongan
Glikol (1,2,3.4,6)
S i n o n i m / Na Na m a D a g a n g
1,2-Propanadiol;
metil
glikol;
1,2-Dihidroksipropana;
Metiletilen
glikol;
Monopropilen glikol; 1,2-Propilen glikol; 2-Hidroksipropanol; alfa-proplen glikol; 1,2(R,S)-propanadiol, 2,3-propanadiol, 2-hidroksipropanol, DL-1,2-propanadiol, dl-propilen glikol, Adeka PG, Dowfrost, isopropilen glikol, Nybrine NFP, PG 12, ProGlyc 55, Pyopyless, Sirlene, solar winter ban, solargard P, Ucar 35 N o m o r Id Id e n t i f i k a s i
Nomor CAS
: 57-55-6 (1,2,3,4,5,6,7)
Nomor OHS
:-
Nomor RTECS
: TY2000000 (1,2)
Nomor EC (EINECS)
: 200-338-0 (3,4,7)
Nomor Beilstein
: 1340498 (7)
Nomor FEMA
: 2940 (7)
Nomoer COE
: 2065 (7)
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan
Propilen glikol (1,2,3,4,5,6,7)
Deskripsi
Bentuk cairan kental seperti sirup; tidak berwarna; titik didih 188 0C; flash point 990C; tidak berbau; tekanan uap 0.08 mm Hg @ 20 0C; kerapatan uap 2.62 (udara=1); viskositas 58.1 cps @ 200C; titik didih 1870C; titik leleh -600C; gravitasi spesifik 1.030 g/ml; rumus molekul C3H8O2; berat molekul 76.09; batas ledakan 2.6% - 12.6%; autoignition temperature 4150C; larut dalam air; kerapatan 1.04 g/cm3 (200C). Batas ledakan, bawah: 2,4; atas: 17,4.
F r a s a R is i k o , Fr a s a K e a m a n a n d a n T i n g k a t B a h a y a
Peringkat NFPA (Skala 0-4) (2) : Kesehatan 0
= Tingkat keparahan sangat rendah
Kebakaran 1
= Dapat terbakar
Reaktivitas 0
=
Klasifikasi EC
, , , ,
Tidak reaktif :
R21/22
= Berbahaya bila kontak dengan kulit dan tertelan
S02
= Jauhkan dari jangkauan anak-anak
S24/25
= Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata
3. Penggunaan Digunakan untuk pembuatan resin sintetik; sebagai plasticizer; surface-active agent; antifreeze; pelarut; agen pengemulsi; disinfektan; agen higroskopik; bahan pendingin dalam sistem pendingin; bahan tambahan pangan; digunakan dalam produk farmasi; minyak rem
(1)
. Komponen dalam cellophane
skin conditioning ; agen pengontrol viskositas
(4)
. Humektan;
(7)
.
4. Identifikasi Bahaya R i s i k o u t a m a d a n s a s a r an o r g a n
Bahaya utama terhadap kesehatan: Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, dan saluran pernapasan
(2,4)
.
Organ sasaran: Sistem syaraf pusat (2). Rute paparan P a p a r a n j an g k a p e n d e k Terhirup
Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan (5). Kontak dengan kulit
Dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan eritema, kering, dan hilangnya lapisan lemak
(5)
.
Kontak dengan mata
Dapat
menyebabkan
iritasi
ringan
pada
mata.
Kontak
dengan
dapat
menyebabkan iritasi, keluar air mata, dan rasa panas (5). Tertelan
Dapat menyebabkan iritasi pada gastrointestinal disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan hemoglobinuric nefrosis. Dapat menyebabkan perubahan pada permukaan EEG
(5)
.
P a p a r a n j an g k a p a n j a n g Terhirup
Dapat berefek pada perilaku atau sistem syaraf pusat (dengan gejala serupa dengan bila tertelan) dan limpa
(8)
.
Kontak dengan kulit
Sedikit berbahaya bila kontak dengan kulit
(8)
.
Tertelan
Dapat menyebabkan laktat asidosis dan kemungkinan kejang (2).
5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil
pada
tekanan
dan
suhu
normal.
Higroskopis (2,3,4,5). Mudah terbakar (3). Kondisi yang harus dihindarkan Tancampurkan
: Panas berlebihan dan uap air pembakaran, dan tancampurkan : Bahan pengoksidasi kuat
, , ,
(2,4)
. Sumber
(6)
.
. Asam klorida,
asam anhidrat, agen pereduksi, kloroformat
(3,5)
.
Asam nitrat, perak nitrat, asam hidroflourat, uap air (5). Propilen glikol dengan Pengoksidasi
: Bereaksi kuat
Bahaya dekomposisi
: Karbon monoksida, karbon dioksida, aldehida
,
.
Asap dan gas iritan dan toksik, karbon dioksida, asam asetat, propionaldehid, asam laktat, asam
piruvat (5). Polimerisasi
: Tidak akan terpolimerisasi (2,4)
6. Penyimpanan
Simpan di tempat berventilasi baik dan terhindar dari sumber nyala (1).
Simpan dalam wadah tertutup
Simpan dalam tempat yang sejuk, kering, dan ventilasi baik
Simpan terpisah dari bahan yang tancampurkan (2,4,5)
Simpan di tempat yang tidak lembab (2,4,5)
Simpan terjaga dari panas dan cahaya
(2,4,5,7) (2,4,5,7)
(7)
7. Toksikologi Toksisitas Data pada manu sia
Data iritasi (3): Pemberian pada kulit manusia 500 mg selama 7 hari menimbulkan iritasi ringan. Data pada hewan
Data iritasi : Ringan :draize test pada mata-kelinci 500 mg selama 24 jam; draize test pada mata-kelinci 100 mg (6). LD50 kulit-kelinci 20800 mg/kg; LD50 subkutan-marmut 15500 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse) 17370 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (rat ) 22500 mg/kg (7). Data toksisitas : LD50 Oral-tikus (mouse) 22 gm/kg; LD50 Oral-tikus (mouse) 20300 gm/kg; LD50 Oral-kelinci 18500 mg/kg; LD50 Oral-tikus (rat) 20 gm/kg; LD50 kulit-keinci 20800 mg/kg (2,4,6,7). LD50 Oral-tikus (rat ) 20000 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat ) 6660 mg/kg; LD50 intramuskular-tikus (rat ) 14000 mg/kg; LD50 intravena-kelinci 4200 mg/kg; LD50 subkutan-tikus (mouse) 17370 mg/kg
(3,6,7)
.
LD50 Oral-marmut 18350 mg/kg; LD50 Oral-tikus (mouse) 22000 mg/kg; LD50 Intravena-tikus (mouse) 6630 mg/kg; LD50 intravena-kelinci 6500 mg/kg; LD50 intravena-tikus (rat ) 6423 mg/kg (7).
Data Karsino genik
Berdasarkan ACGIH, IARC, NTP, atau CA Prop 56 propilen glikol tidak terdaftar sebagai karsinogen
(2)
.
Data Mutagenik
Inhibisi DNA pada subkutan-tikus (mouse) 8000 mg/kg; analisis sitogenetik pada subkutan-tikus (mouse) 8000 mg/kg; analisis sitogenetik pada fibroblast hamster 32 gm/L (2). Data Reprodu ksi
Pada uji hewan, propilen glikol tidak memperlihatkan gangguan pada reproduksi. Propilen glikol yang diberikan sebesar 30% dalam asupan berefek pada laju reproduksi pada tikus (rat ). Pada umumnya tidak berefek pada fertilitas atau reproduksi, kecuali pada dosis tinggi yang berefek pada defisiensi nutrisi
(2)
..
In f o r m a s i E k o l o g i
Toksisitas pada ikan
: LC50 Goldfish > 5000 mg/L selama 24jam LC50 Guppy > 1000 mg/L selama 48 jam
Toksisitas pada invertebrate
,
(2,4)
: EC50 Water flea Daphnia 10000 mg/L selama 48 jam (2,4)
Toksisitas pada tumbuhan
: -
perairan, misalnya Toksisitas mikroorganisme
: EC50 Phytobacterium phosphoreum 710 mg/L selama 30 menit
Lingkungan
(2,4)
: Bila dilepaskan ke atmosfer, akan terdegradasi secara cepat oleh reaksi secara fotokimia yang menghasilkan radikal hidroksil (waktu paruh 32 jam) (2,4). Pemusnahan
fisik
memungkikan terjadi
dari
udara
oleh
hujan
(2,4,6)
.
Bila dilepaskan ke air, akan terdegradasi secara relatif cepat melalui biodegradasi
(2,4,6)
.
Bila dilepaskan ke tanah, akan terdegradasi secara relatif cepat memalui biodegradasi
(2,4,6)
.
Pencucian dalam tanah secara signifikan dapat
diprediksikan (2,4). Bila dilepaskan ke udara, bahan ini diperkirakan mempunyai waktu paruh antara 1 hingga 10 hari (6).
8. Efek Klinis
(3)
Keracunan akut Terhirup
Propilen glikol: Dapat menyebabkan iritasi ringan
(1,2,4)
. Bahan mempunyai
tekanan uap pada suhu kamar, sehingga paparan terhadap uap tidak memungkinkan (2,4). Kontak dengan kulit
Propilen glikol: Dapat menyebabkan iritasi. Terdapat kemungkinan terabsorpsi melalui kulit yang rusak
(1,2,4)
. Dilaporkan terjadi reaksi alergi pada beberapa
individu (2,4). Kontak dengan mata
Propilen glikol: Kontak dengan bahan dapat menyebabkan iritasi menyebabkan cedera transien ringan menyengat dan keluarnya air mata
(1)
. Dapat
(2,4)
. Dapat menyebabkan perasaan
(6)
Tertelan
Propilen glikol: 60 mL bahan dapat menyebabkan pingsan selama beberapa jam yang kemudian diikuti dengan pemulihan secara sempurna
(1.4)
. Dapat
menyebabkan iritasi pada gastrointestinal disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan hemoglobinuric nefrosis. Dapat menyebabkan perubahan pada permukaan EEG
(2,4,5)
. Relatif tidak toksik. Tertelan dalam jumlah besar (lebih dari
100 mL) dapat menyebabkan kerusakan pada gastrointestinal dan depresi sistem syaraf pusat secara sementara. Efek muncul lebih parah pada individu dengan gangguan ginjal(6).
Keracunan kronik Terhirup
Propilen glikol: Dapat berefek pada perilaku atau sistem syaraf pusat (dengan gejala serupa dengan bila tertelan) dan limpa (8). Kontak dengan kulit
Propilen glikol: Paparan tunggal dalam jangka panjang tidak memperlihatkan absorpsi dalam kadar yang berbahaya. Paparan dalam jangka panjang tidak menimbulkan iritasi. Paparan berulang dapat berbahaya (2,4). Kontak dengan mata
Propilen glikol: Tertelan
Propilen glikol: Dapat menyebabkan laktat asidosis dan kemungkinan kejang
(2,4)
.
9. Pertolongan Pertama (1,2,4,5)
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan dan pindahkan ke area dengan udara segar. Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. (1,2,4,5)
Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun dan air dalam jumlah banyak selama 15 menit. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Cucilah pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. (1,2,4,5)
Kontak dengan mata
Lepaskan kontak lens dan cuci mata dengan air dalam jumlah banyak selama 15 menit dan dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan
(1,2,4,5)
Tertelan
Jika tertelan, jangan menginduksi muntah kecuali diperintahkan oleh petugas kesehatan. Jangan memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak sadar. Bila korban dalam keadaan sadar dan terjaga, berikan 2-4 cangkir susu atau air . Catatan untuk dokter: Orang dengan gangguan fungsi ginjal lebih memungkinkan untuk terkena efek dari bahan ini. Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (2,4).
10. Penatalaksanaan Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB. Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: -
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
-
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
-
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
-
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
-
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
-
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) -
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
-
Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit.
-
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.
-
Lepaskan
pakaian,
arloji,
dan
sepatu
yang
terkontaminasi
atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. -
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
-
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan propilen glikol: HSE TWA: 50 ppm (156 mg/m3) selama 8 jam
(1)
WEL TWA : 150 ppm (474 mg/m3) (4) WEL STEL : 450 ppm (1422 mg/m3) (4) WEEL TWA : 10 mg/m3 (6). Ventilasi : Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat
(6)
.
Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan bahan kimia
(1,2,4,6)
.
Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja
(6)
.
Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang sesuai sehingga mencegah paparan pada kulit(2,4,6). Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang sesuai sehingga mencegah paparan pada kulit (2,4,6
Respirator : Program proteksi respirator mengikuti OSHA's 29 CFR 1910.134 dan ANSI Z88.2 yang sesuai untuk European Standard EN 149 harus diikuti saat kondisi area kerja diperintahkan untuk menggunakan respirator (2).
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya Ledakan dan Kebakaran : Dapat menghasilkan gas iritan dan sangat toksik dari reaksi dekomposisi panas atau kebakaran
(2)
.
Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air, busa alkohol
(1,2,4)
.
Kebakaran kecil : Kebakaran besar :Pemadaman kebakaran : Gunakan alat bantu pernapasan dengan pengaturan tekanan, disetujui atau sebanding dengan MSHA/NIOSH, dan perlengkapan proteksi lengkap
(2)
.
13. Manajemen Tumpahan Hindarkan pekerja lain dari area tumpahan. Bersihkan atau sebarkan bahan penyerap seperti vermiculite dan sapu tumpahan. Kumpulkan tumpahan bahan dalam wadah yang sesuai untuk pembuangan (1,2,4). Tumpahan/kebocoran : Segera bersihkan tumpahan, gunakan perlengkapan (5
perlindungan
Serap tumpahan dengan bahan inert, seperti pasir kering atau
tanah. Kemudian kumpulkan dalam wadah pembuangan bahan kimia. Sediakan ventilasi
(2,4,5)
. Jangan menggunakan bahan mudah terbakar, seperti serbuk
gergaji. Jangan dibuang ke saluran pembuangan (6).
14. Daftar Pustaka 1. Sittig, M. Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and Carcinogens. Third Edition. Noyes Publications. New Jersey. 1991. 2. http://fscimage.fishersci.com/msds/19870.htm (diunduh Juni 2011) 3. http://msds.chem.ox.ac.uk/PR/1,2-propanediol.html (diunduh Juni 2011)
4. http://www.chemcas.com/material/cas/archive/57-55-6_v1.asp (diunduh Juni 2011) 5. http://www.chemicalbook.com/ProductMSDSDetailCB8485612_EN.htm (diunduh Juni 2011) 6. http://www.sunivo.com/ennew/common/getFile.asp?CD_idx=4169&Core_ID=6 502&GradeTypeID=9353 (diunduh Juni 2011) 7. http://www.thegoodscentscompany.com/data/rw1000381.html (diunduh Juni 2011) 8. http://www.sciencelab.com/xMSDS-Propylene_glycol-9927239 (diunduh Juni 2011)