BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan kota dan meningkatnya jumlah penduduk di Kota
Pontianak
menyebabkan
kawasan
hunian
semakin
padat,
sehingga
pemanfaatan lahan di tepian Sungai Kapuas semakin tidak terkendali meskipun sudah ada peraturan yang melarangnya. Kota Pontianak mendapat julukan sebagai Kota Sungai, karena keberadaan Kota Pontianak yang terletak di sepanjang tepian Sungai Kapuas sehingga menjadi ciri khas kebudayaannya. Menurut sejarahnya, Sungai Kapuas merupakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat Kota Pontianak, karena di sungai ini berbagai aktifitas masyarakat dapat dilakukan di antaranya sarana transportasi, sumber mata pencaharian (nelayan) dan sumber air baku untuk penyediaan air bersih. Selain itu, Sungai Kapuas juga memiliki potensi lain di antaranya keramba, galangan perahu tradisional dan wisata air. Permukiman perkotaan dengan jumlah kepadatan penduduk yang tinggi seperti terlihat di Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan, merupakan ciri permukiman yang berdiri di tepian Sungai Kapuas. Kepadatan penduduk di daerah tersebut mencapai 20.862 jiwa/km². Dari segi tingkat kepadatan rumah mencapai kepadatan 3.584 rumah/km 2 dimana
1
rumah-rumah tersebut ada yang bersifat temporer (±800 buah), semi permanen (±750 buah) dan permanen (±200). 1 Tipikal permukiman lainnya yang berada di wilayah tepian sungai, permukiman di Kelurahan Benua Melayu Laut ini juga memiliki masalah dengan jalan lingkungan dibeberapa titik tertentu yang kondisinya buruk, sistem sanitasi yang tidak layak dan sarana persampahan yang belum tersedia. Konsep pengembangan kawasan Green infrastruktur merupakan alternatif pilihan
pengembangan permukiman
di
tepian
Sungai Kapuas
sebagai
upaya penataan dan perbaikan kualitas lingkungan di samping sebagai kawasan pendukung kegiatan perekonomian yang diharapkan menjadi salah satu tujuan bagi penanaman investasi dan sebagai pusat kawasan wisata. Keunikan dari
kawasan Green infrastruktur di tepian Sungai Kapuas
diantaranya kekayaan akan kebudayaan khas melayu di sepanjang tepian Sungai Kapuas sehingga dapat menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara untuk menyusuri sungai. Keunikan maupun ciri khas lainnya adalah masih terdapatnya rumah tradisional Suku Melayu dan atraksi meriam karbit yang masih dipertahankan keasliannya.
1.2 Permasalahan Permukiman tepian Sungai Kapuas merupakan asal usul berdirinya
Kota Pontianak sudah hilang kekhasannya, karena kehidupan sungainya telah mengalami kerusakan baik itu air maupun lingkungannya.
1
RP4D Kota Pontianak, 2008
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehilangan khas kebudayaan melayu di sepanjang tepian Sungai Kapuas khususnya Kelurahan Benua Melayu Laut sebagaimana telah disebutkan di dalam latar belakang perlu diperbaiki dan ditangani, sebagai langkah awal adalah dengan penataan pemukiman menjadi kawasan Green infrastruktur yang sinergis dan berpedoman kepada aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kota Pontianak. Berdasarkan hal di atas, maka permasalahan yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Kondisi fisik kawasan permukiman tepian Sungai Kapuas sudah tidak sesuai dengan standar baik dari sisi bangunan permukiman, sarana dan prasarananya. 2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat tergolong rendah, sebagaian besar bermata pencaharian di sektor informal. 3. Pemukiman tepian Sungai Kapuas yang tidak tertata sehingga berdampak pada penurunan kualitas sungai dan lingkungannya. 4. Penataan ruang belum tertata dengan baik 5. Tidak tersedianya pengelolaan dan pengolahan limbah cair dan padat, sehingga berdampak pada penurunan kualitas air sungai.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan tersebut, penulis
membatasi pembahasan hanya pada hal yang berkaitan dengan penangan kawasan pemukiman tepian sungai di Kelurahan Benua Melayu Laut agar bisa dijadikan sebagai kawasan Green infrastruktur.
3
Adapun batasan masalah yang akan dibahas sesuai dengan judul tugas akhir adalah sebagai berikut: 1. Menata pemukiman tepian Sungai Kapuas
RW VII, VIII dan IX
Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan sebagai kawasan GREEN INFRASTRUKTUR. 2. Merencanakan Masterplan untuk kawasan pinggiran sungai di RW VII, VIII dan IX Kelurahan Benua Melayu Laut. 3. Merencanakan pengelolaan limbah padat pada kawasan pinggiran sungai.
1.4 Tujuan 4.1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma IV lanjut Program Studi Teknik Perencanaan Perumahan dan Permukiman Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak. 2. Menata permukiman tepian Sungai Kapuas yang ramah lingkungan melalui pengembangan konsep green infrastruktur. 4.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi potensi Sungai Kapuas Kecamatan Pontianak Selatan. 2. Merencanakan penatan yang mengacu pada green infrastruktur. 3. Merombak kembali kondisi kawasan tepian sungai kapuas, menjadi lebih tertata.
4
1.5 Kegunaan hasil penelitian Manfaat yang diharapkan dari proses penataan pemukiman tepian
Sungai Kapuas menjadi kawasan Green infrastruktur ini adalah: 1. Bagi pemerintah Kota Pontianak diharapkan dapat menjadi masukan dalam menentukan kebijakan penataan kawasan permukiman tepian Sungai Kapuas, terutama dalam mengatasi permukiman kumuh yang semakin meningkat di sepanjang tepian Sungai Kapuas. 2. Bagi masyarakat, dapat membuka lapangan kerja dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat sekitar dalam pengembangan kawasan, serta mewujudkan permukiman yang tertata, bersih dan sehat
1.6 Metodologi Dalam penulisan Tugas Akhir ini metodologi yang digunakan dalam
penyelesaian masalah sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu melalui penelitian deskriptif dan analisa kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah salah satu
jenis
metode
penelitian
yang
berusaha
menggambarkan
dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982 : 119). Penelitian Deskriptif ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.2 Pengumpulan data merupakan salah satu tahap untuk menyelesaikan suatu masalah secara ilmiah. Data yang dibutuhkan berupa data primer dan sekunder yang didapat dengan melakukan survei dan bekerja sama dengan pihak instansi maupun pihak yang terkait lainnya. 2
Sukardi, Ph.D., Metodologi Penelitian Pendidikan
5
Adapun metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini mengacu pada bagan alir di bawah ini:
6
Konsep green infrastruktur Penerapan di penataan kawasan Tepian sungai kapuas.
ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA - Analisa penataan permukiman - Analisa perencanaan kawasaan green infrastruktur. - Analisa pendukung, berdasarkan peraturan setempat.
-
-
KONSEP DASAR PERENCANAAN Perencanaan kawasan permukiman Perencanaan infrastruktur lingkungan Perencanaan prasarana kawasan
RANCANGAN PERENCANAAN Master plan Desain 1. Sirkulasi, 2. Persampahan, 3. Limbah lingkungan.
Gambar 1. Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir
7
1.7 Sistematika Penulisan Sitematika penulisan Tugas Akhir ini secara garis besar terdiri dari V
bab yaitu: BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, kegunaan hasil penulisan, metodologi dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan kajian teori mengenai pengertian dan potensi green infrastruktur, potensi tepian sungai, prasarana lingkungan permukiman meliputi jalan lingkungan, persampahan dan air limbah domestik. BAB III DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisikan gambaran umum wilayah perencanaan, kondisi prasarana meliputi jalan lingkungan, persampahan dan air limbah domestik, analisis data yang diperoleh dari kuesioner, analisis kondisi eksisting dan analisis tapak kawasan, serta pendekatan konsep makro yang dapat digunakan untuk perencanaan. BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi, tentang penetapan organisasi massa, konsep perancangan meliputi konsep perancangan tatanan massa, konsep tata guna l ahan, konsep tata bangunan dan konsep rancangan sirkulasi, konsep perancangan bangunan dan perhitungan dan penataan prasarana permukiman meliputi jalan lingkungan, persampahan dan air limbah domestik dan gambar rancangan.
8
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya, serta saran yang bisa diberikan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembahasan sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka berisikan literatur yang diambil dari buku-buku, catatan kuliah, media cetak dan kutipan internet yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. LAMPIRAN
Berisikan tentang data-data yang menunjang dalam penulisan Tugas Akhir ini.
9