PROPOSAL PENULISAN
Nama
: Ismail Setiawan
NIM/NIMKO : 2004.4.037.0307.1.00080 Fakultas
: Ushuluddin
Jurusan
: Aqidah filsafat
Prog. Studi
: Strata 1 (S1)
Angkatan
: 2004
Judul
:
INTEGRASI SAINS DAN AGAMA ( Dalam Pemikiran Mehdi Golshani ) A.Latar Belakang Masalah
Quraish Quraish Shihab Shihab (2007: 493) mengatakan mengatakan bahwa, dalam dalam pandangan Islam, Islam, keberagamaan keberagamaan adalah fithrah fithrah (sesuatu (sesuatu yang
melekat
pada
diri
manusia
dan
terbawa sejak kelahirannya): firman Allah:
ِلِ ّاس نَ ر ث ْ أّك َ ُو م قي د د َ ذ ه ْ َخ بدَت ل َا يَع نّاس َ رطف ه ةَر ْفط ًا ي حَن ِ دَ َ ج َو ممف ُ َ "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada pada fitrah fitrah Allah. Allah. (Itulah (Itulah)) agama agama yang yang lurus; lurus; tetapi tetapi kebanya kebanyakan kan manusi manusiaa tidak tidak mengetahui" (QS Ar-Rum [30]: 30). Qurais Quraish h Shihab Shihab menfas menfasirk irkan an kata kata " fitrah" salah salah satuny satunyaa adalah adalah sebagai sebagai "agama ". Manusia tidak dapat memisahkan dirinya dari ikatan agama. Karena agama
merupakan kebutuhan hidupnya. Jika pemisahan sains dan agama ini terjadi, maka manusia manusia akan buta,pun buta,pun sebaliknya agama tanpa agama maka manusia akan pincang. Sebagaimana seorang ilmuan terkenal Barat Albert Einsten mengatakan "Science
without religion is blind and religion without science is lame ". Artinya manusia tidak dapat memisahkan dirinya dari ikatan Agama, Agama, karena Agama merupakan kebutuhan hidupnya. Kemudian Said Hawa mengatakan, (2004: 280) bahwa agama memberikan perlindungan kepada manusia dari berbagai aksi pemaksaan karena agama yang benar benar pasti pasti member memberikan ikan kebebas kebebasan an pada setiap setiap pemeluk pemeluknya nya.. Dan Tri Tri Prasety Prasetyaa mengartikan ayat di atas, (2004: 48) bahwa agama yang hakiki ialah kebenaran murni terjaga dari kesalahan dan bersifat tetap karena ia bersumber dari Allah. Islam Islam mengaja mengajarkan rkan bahwa bahwa pengetah pengetahuan uan dapat dapat mengant mengantarka arkan n manusia manusia kepada kepada keyakin keyakinan an dan keyakin keyakinan an yang yang dilanda dilandasi si oleh oleh ilmu ilmu pengetah pengetahuan uan dapat dapat melahirkan keyakinan yang hakiki dalam kehidupan manusia. Semen Sementa tara ra itu, itu, dalam dalam perja perjalan lanan an perkem perkemban bangan gan seja sejara rah, h, sain sainss seri sering ng dipandang sebagai satu-satunya bentuk pengetahuan yang obyektif, karena dapat diakses dan dibuktikan kebenarannya oleh banyak orang. Karakternya yang sekuler sering sering mengakibatkan mengakibatkan terjadinya terjadinya benturan benturan dengan nilai-nilai nilai-nilai agama. Seperti yang berkembang berkembang pada abad lalu, para saintis Barat Barat menganggap bahwa agama lahir dari keyakinan terhadap unsur-unsur yang menyertainya. Sedangkan sains dianggap pasti berdasarkan akal, sebab fakta-faktanya dapat dibuktikan dan diakui kebenarannya. Mereka berfikir bahwa nalar memiliki fondasi tersendiri tanpa harus merujuk kepada realitas transenden. Sejak saat itu, dunia sains di Barat terbangun dengan sikap meny enyingki ngkirrkan
agam agamaa
dar dari
kont onteks eks
penca ncarian
penge ngetahu ahuan
(Bruno uno
Guider Guiderdoni doni,20 ,2004:4 04:43). 3). Paham Paham sekula sekularit ritas as sains sains inilah inilah yang yang kerap kerap menimbu menimbulka lkan n kontroversi dalam hubungannya dengan agama. Pemi Pemisa saha han n anta antara ra sain sainss dan dan Agam Agamaa sang sangat at popu popule lerr di duni duniaa bara baratt sebag sebagaim aiman anaa yang yang diung diungkap kapkan kan oleh oleh Zain Zainal al Baqi Baqir r bahw bahwaa ada ada sebag sebagian ian yang yang menganut independensi, dengan memisahkan sains dan agama dalam dua wilayah yang berbeda. Masing-masing mengakui keabsahan eksistensi atas yang lain antara
sains dan agama. Baik agama maupun sains dianggap mempunyai kebenaran sendirisendiri yang terpisah satu sama lain, sehingga bisa hidup berdampingan dengan damai damai (Armahe (Armahedi di Mahzar Mahzar,, 2004:21 2004:212). 2). Pemisa Pemisahan han wilay wilayah ah ini dapat dapat berdas berdasarka arkan n masalah yang dikaji, domain yang dirujuk, dan metode yang digunakan. Mereka berpandangan bahwa sains berhubungan dengan fakta, dan agama mencakup nilainilai. Dua domain yang terpisah ini kemudian ditinjau dengan perbedaan bahasa dan fungsi masing-masing. (http://ahmadsamantho.wordpress.com) Agar tidak tidak terjadi terjadi kesenj kesenjanga angan n antara antara keduany keduanya, a, maka maka keduany keduanyaa harus harus diintegrasikan. Dan menjadikan keduanya saling berdiri satu sama lainnya. Namun untuk untuk menyatu menyatukan kan sains sains dan agama agama tidakl tidaklah ah semudah semudah membal membalik ik kedua kedua telapak telapak tangan. tangan. Sebagai Sebagaimana mana dikata dikatakan kan oleh oleh Husni Husni Thoyya Thoyyarr, dalam dalam makalahn makalahnya ya,, bahwa bahwa menyusun menyusun dan merumus merumuskan kan konsep konsep integr integrasi asi sains sains dan agama agama tidakl tidaklah ah mudah, mudah, karena ilmu dalam prakteknya memiliki corak dan jenis yang beragam. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis kemudian membatasi fokus penelitian penelitian ini pada pendapat Mehdi Golshani terhadap integrasi Sains dan agama, yang selanjutnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, sebagai berikut: 1.Bagaimana pendapat Mehdi Golshani terhadap integrasi Sains dan agama? 2.Apakah peran antara Sains dan agama menurut pandangan Mehdi Golshani? 3.Bagaim 3.Bagaimana ana
model model penginteg pengintegras rasian ian antara antara Sains Sains dan agama
menurut Mehdi Golshani? B.Tujuan Kajian
Tujuan Tujuan sebuah sebuah kajian kajian atau penulis penulisan an adalah adalah rumusan rumusan singkat singkat dalam dalam menj menjaw awab ab masa masalah lah penul penulis isan an sebag sebagaim aiman anaa yang yang di jela jelask skan an oleh oleh Kaela Kaelan, n, (200 (2005: 5:23 234) 4).. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, tuju tujuan an kaji kajian an ini ini adal adalah ah diha dihara rapk pkan an dapa dapatt
mende endesk skri rips psik ikan an
pemi pemiki kira ran n
Mehdi ehdi
Gols Golsha hani ni
dan dan
mode modell
dar dari
pola pola
pengin penginteg tegras rasian ian antara antara sains sains dan agama agama yang yang akan penulis penulis paparka paparkan n dalam dalam bentuk pernyataan sebagai berikut: A. Memaparkan pendapat Mehdi Golshani Golshani dalam mengintegrasikan mengintegrasikan wacana Sains dan agama terhadap isu-isu abad terakhir B.
Mendesk Mendeskrip ripsik sikan an peran peran integrasi integrasi antara antara Sains dan agama agama sebagai sebagai bentuk bentuk kontribusinya terhadap umat manusia.
C. Mendeskripsikan model pola pengintegrasian antara Sains dan agama menurut perspektif Mehdi Golshani. C.Kegunaan Kajian
Bakker dan Zubair, (1990: 11) mengungkap bahwa, fungsi dari penulisan yakni terus- menerus memperbarui lagi kesimpulan dan teori yang telah diterima berdasarkan fakta-fakta dan kesimpulan yang telah ditemukan, sehingga ilmu pengetahuan tidak berdiri di tempat dan surut ke belakang. Kemudian Kaelan, (2005:235) (2005:235) menyatakan bahwa suatu penulisan atau kajian harus memiliki nilai guna baik secara praktis maupun akademis. Berikut kegunaan dari penulisan ini: 1.Secara Akademis: Kajian ini secara garis besar diharapkan dapat menjadi tambahan informasi pentin penting g dan jembata jembatan n untuk untuk mengkaj mengkajii disipl disiplin in ilmu ilmu yang yang serupa serupa terhada terhadap p penulisan mendatang. Kemudian, mengingat kajian ini merupakan salah satu bagian yang perlu mendapat perhatian khusus karena sains dan agama senantiasa bertautan secara erat dengan kajian keilmuan filsafat kontemporer yang telah berkemb berkembang ang belakan belakangan gan ini. ini. Lain Lain dari dari pada itu, kajian kajian ini berfung berfungsi si untuk untuk mencari makna pengintegrasian pengintegrasian antara sains dan agama sebagai sebuah pijakan dalam konsep penerapan mengintegrasikan disiplin keilmuan lain.
2.Secara Praktis: Kira Kirany nyaa
dengan dengan mende mendesk skri rips psik ikan an pendap pendapat at Mehdi Mehdi Gols Golshan hanii yang yang
mengintegrasikan antara sains dan agama dapat ditarik suatu kesimpulan yang kemudi kemudian an dapat dapat berma bermanf nfaat aat bagi bagi perkem perkemban bangan gan keil keilmu muan an dan juga juga dapat dapat meminimalisir dari pendapat yang membuat sekat pada sains dan agama atau pemisahan dari keduanya. D.Alasan Pemilihan Judul
Ada dua alasan mengapa penulis memilih judul ini: 1.Alasan Obyektif. a.kajia a.kajian n dan
pengint pengintegr egrasi asian an antara antara agama agama sains
merupakan
perbinca ncanga ngan
dan
perde erdeb batan atan
kala kalang ngan an ilmu ilmuan an bara baratt islam,
sebab
wacana
para
dan dan
ilmuan
di
ilmu ilmuan an barat
mema memanda ndang ng bahwa bahwa sain sainss dan agama agama merup erupaakan
dua dua
kutub utub
yang
dapat apat
memungk memungkink inkan an untuk untuk saling saling bertemu bertemu dan saling bekerja sama. b.M b.Meh ehdi di
Gols Golsha hani ni
aktivitasnya nya
pun pun
selama ama
mene menega gasskan kan ini
sebaga bagaii
fisikaw fisikawan an adalah adalah bagian bagian dari dari ibadah, ibadah, maka dalam dalam pandanga pandanganny nnyaa mengena mengenaii sains dan agama tidak ada relasi yang ber bernu nuan ansa sa
konf konfli lik k
atau atau
inde indepe pend nden en
dalam dalam sains sains dan agama agama karena karena antara antara keduanya memiliki relevansi dan tujuan tujuan
yang sama, sehingga kemudian berakhir pada penegasan Tuhan sebagai pencipta. 2.Alasan Subyektif. a.La a.Lata tarr
bela belaka kang ng
kehidupan Mehdi Golshani Golshani sebagai seorang Fisikawan muslim inte intens ns
yang terh terhad adap ap
dunia dunia keilmu keilmuan an , mengagumi perjuangan perjuangan beliau sebagai sain sainti tiss
tokoh musl muslim im
yang memandang bahwa
islam
tidak membedakan antar antaraa sain sainss dan agama
karena
masing-masing diorientasikan untuk memahami memahami alam sebagai
semesta jalan
menemukan menemukan sang pencipta,
sehingga menarik penulis
untuk
melakukan kajian ini. b.Kaj b.Kajian ian ini sesuai sesuai denga engan n
bidang ang
keil eilmuan
yang ang
ditekuni
oleh
penu penuli liss
yait yaitu u
fakultas Ushuludin jur jurus usan an
Aqid Aqidah ah
Filsafat
yang
ingin mengetahui mengetahui lebih
dalam
tentang pemikiran Mehdi Mehdi
Gols Golsha hani ni
dala dalam m
kaji kajian an
pengintegrasian antar antaraa sain sainss dan agama.
E.Batasan Istilah Dalam Judul
1.Mehdi Golshani Sebagai Sebagai cendekia cendekiawan wan muslim muslim Iran, Iran, Mehdi Mehdi Golsha Golshani ni yang yang berusi berusiaa 63 tahun, jelas tidak mewakili kalangan mullah yang ortodoks. Penampilannya
dandy, berjas, berdasi dengan warna biru cerah. Wajahnya bersih dan kelimis, tak seperti penampilan para mullah yang berjenggot lebat dan berjubah.
Dalam peta pemikir muslim di Iran, tokoh yang menyukai musik klasik ini mewakili kalangan reformis, yang mencoba merengkuh modernitas secara kritis. kritis. "Saya "Saya seorang fundamentalis," fundamentalis," kata Golshani. Golshani. Cuma, fundamentali fundamentaliss dalam dalam pengert pengertian ian yang yang positi positif, f, yakni yakni meruju merujuk k ke substa substansi nsi Al-Quran Al-Quran.. Di negaranya, popularitasnya tak kalah dibanding Dr. Abdul Karim Soroush, pemikir liberal yang disejajarkan dengan Dr. Nurcholish Madjid di Indonesia.
Lahir di Isfahan, Iran, Golshani tertarik pada agama dan filsafat sejak di bangku bangku SMU. SMU. Ia menyabet menyabet gelar gelar Ph.D Ph.D bidang bidang fisika fisika dengan dengan spesif spesifikas ikasii partikel dari Universitas California di Berkeley, AS. adalah pendiri dan ketua
Sharif if Univ Universi ersity ty of Techn echnolog ologyy. Dia Fakultas Fil Filsaf safat at Ilm Ilmu u di Shar Dia juga juga merupakan direktur dari Institut Insani dan Budaya Studies, Teheran, Iran, dan Profesor di Departemen Fisika Universitas Teknologi Sharif, juga sebagai
Senior Fellow dari Sekolah Fisika di Lembaga Studi Theoretical Fisika dan Matematika (IPM ). Dia adalah anggota American Association of Guru Fisika, dan Pusat Teologi dan IPA, juga sebagai Senior Associate di International Center for Trieste, este, Itali Italia. a. Dia juga Anggota Filosofi of Science Theoretical Theor etical Physics, Tri
Association, Michigan, Amerika Serikat dan Eropa Masyarakat untuk Studi Ilmu dan Teologi. Dia telah menulis banyak buku dan artikel tentang fisika, filosofi fisika, ilmu pengetahuan dan agama, serta ilmu pengetahuan dan teologi. Menurut penulis, dalam sebagian besar dari pekerjaan Mehdi Golshani, jelas ada upaya untuk
membantu
kembali
semangat
ilmiah
di
dunia
Muslim
(http.//www.majalah.tempointeraktif.com (http.//www.majalah.tempointeraktif.com) 2.Pengertian Sains dan Ilmu Pengetahuan Dari Dari upay upaya untuk untuk menge mengeta tahui hui hakik hakikat at sain sainss (bai (baik k inte intern rnal al maupu maupun n eksternal) pertama-tama peneliti perlu mencermati, bahwa sains (science/ ilmu peng penget etahu ahuan an ilmi ilmiah) ah) meru merupak pakan an penge pengeta tahu huan an (knowledge ang memi memili liki ki knowledge ) yang karakt karakter eris isti tik k tert tertent entu. u. Peng Penget etahu ahuan an memi memili liki ki berbag berbagai ai caban cabang g dan sain sainss merupak merupakan an salah salah satu satu cabang cabang pengeta pengetahuan huan (Suria (Suriasum sumant antri, ri, 1984: 1984: 93). 93). Maka munculny munculnyaa berbaga berbagaii karakte karakteris ristik tik dalam dalam pengeta pengetahuan huan itu kemudia kemudian n secara secara transp transparan aran menciri mencirikan kan hakikat hakikat keilmu keilmuan an sekalig sekaligus us membeda membedakan kan sains sains dari dari berbagai cabang pengetahuan lainnya (seperti seni dan agama), atau dengan kata lain, karakteristik karakteristik keilmuan menjadikan menjadikan sains merupakan suatu pengetahuan pengetahuan yang yang bers bersif ifat at ilmi ilmiah. ah. Denga Dengan n demik demikia ian, n, sinon sinonim im dari dari sain sainss adal adalah ah adala adalah h
(scientific knowlegde) sebagai dasar pijakan (Kamus Besar pengetauan ilmiah scientific Bahasa Indonesia 2003: 423) Namun demikian penngetahuan sendiri sulit untuk didefinisikan, sebab mendefinisika mendefinisikan n sesuatu sesuatu berarti berarti melakukan melakukan sesuatu sesuatu didalam istilah-istila istilah-istilah h lain yang lebih dimengerti. Maka hal ini tidak mungkin di lakukan bagi pengetahuan, karena pengetahuan- sebagaimana diungkapkan oleh Kennet T. Galagher- sui
generis, yaitu berhubungan dengan yang paling sederhana dan mendasar ( P. Hardono, 1994: 23). Pengguna kata istilah sains bukannya ilmu dalam penulisan ini,(sebagaim ini,(sebagaimana ana yang dikenal dalam bahasa Indonesia Indonesia ) dikarenakan dikarenakan kata ilmu (dalam bahasa indonesia) belum bisa memberikan penjelasan yang proporsional atas pengertian ilmu sebenarnya. (Quraisy syihab 1996: 433-440) ini karena kata ilmu diambil dari bahasa arab 'ilm yang berarti pengetahuan (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003: 422) sedangkan kata tersebut dalam bahasa indonesia digunakan untuk menyebut pengetahuan tertentu yang bersifar logis dan empiris. Menurut Menurut Filsuf Filsuf Rodolf Rodolf Carnap Carnap memakai memakai istila istilah h sains sains member memberikan ikan defini definisi si
sebagai" The analisis and description of science from various points of view,
including logic, methodology, sosioligy, andhistory of science." ( Analisis dan pel peluk ukis isan an tent tentan ang g ilmu ilmu dari dari berb berbag agai ai sudu sudutt tinj tinjau auan an,, term termas asuk uk logi logika ka,, metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu).( Liang Gie, 2007: 62) Sedangkan ilmu secara nyata nyata dan khas adalalah suatu aktivitas manusiawi, yakni perbuatan melakukan sesuatu yang dilakukan oleh manusia.oleh karena itu ilmu tidak hanya satu aktivitas tunggal saja, melainkan suatu rangkaian aktivitas sehingg sehinggaa merupak merupakan an sebuah sebuah proses. proses.
Melain Melainkan kan suatu rangkaian rangkaian aktivit aktivitas as
sehingga merupakan sebuah proses. Liang Gie menambahkan, aktivitas yang ber berpan pangka gkall pada pada hasr hasrat at kogni kogniti tiff dan dan kebut kebutuha uhan n inte intele lekt ktual ualny nya, a, manus manusia ia melak melakuka ukan n rang rangkai kaian an pemik pemikir iran an dan dan kegia kegiata tan n rasi rasiona onall yang yang sela selanj njut utny nyaa melahirkan ilmu. Kemudian ilmu menampakkan diri sebagai kegiata penalaran logis dari pengamatan. (Liang Gie, 2007: 96). Sebagai kesimpulan, kesimpulan, penulis dapat menyimpulkan bahwa letak perbedaan antara ilmu dan sains lebih sebagai sebuah metodologi, sedangkan sains adalah sebag sebagai ai satu satu kesat kesatuan uan akan akan senan senanti tias asaa menam menampak pakkan kan diri diriny nyaa dalam dalam tiga tiga dimensi,yai dimensi,yaitu tu sains sebagai masyarakat , sebag sebagai ai proses dan dan sain sainss seba sebagai gai
produk .dari gambaran ini jelaslah jawaban yang dapat diberikan atas pertanyaan 'apakah ilmu itu bebas nilai atau tidak?' Ilmu sebagai produk adalah bebas nilai, nilai, sedangkan ilmu sebagai masyarakat, apalagi sebagai proses selalu berada dalam konteks, yang berarti selalu terikat nilai. Ilmu sebagai produk-pun apabila sudah diterapkan secara praktis untuk mencapai suatu tujuan. 3.Pengertian Agama Penulis Penulis tidak mudah mendefinisikan mendefinisikan agama, apalagi di dunia ini kita menemukan menemukan
kenyataan kenyataan bahwa agama amat beragam. Pandangan seseorang seseorang
terhadap agama, aga ma, ditentukan oleh pemahamannya terhadap ajaran agama itu sendir sendiri. i. Ketika Ketika pengaru pengaruh h gerej gerejaa di Eropa Eropa
menindas menindas para para
ilmuwan ilmuwan
akibat akibat
penemuan penemuan mereka yang dianggap dianggap bertentangan bertentangan dengan kitab suci, para ilmu ilmuwa wan n pada pada akhir akhirny nyaa menj menjauh auh dari dari agama agama bahkan bahkan menin meningga ggalk lkann annya ya.. Persoalan Persoalan yang menjadi menjadi topik perbincangan, perbincangan, mau tak mau harus muncul, "Apakah agama masih relevan dengan kehidupan masa kini yang cerminannya seperti digambarkan di atas? Ini berart berartii manusia manusia tidak tidak dapat dapat melepas melepaskan kan
diri diri
dari dari
agama.T agama.Tuhan uhan
menciptakan demikian, karena agama merupakan kebutuhanhidupnya. Memang manusia dapat menangguhkannya menangguhkannya sekian lama-boleh lama-boleh jadi sampai dengan menjelang kematiannya. Tetapi padaakhirnya, sebelum ruh rmeninggalkan jasad, ia akan merasakankebut merasakankebutuhan uhan itu. Memang, desakan pemenuhan pemenuhan
kebutuhan kebutuhan
bertingkat-tingkat. Kebutuhan manusia terhadap air dapatditangguhkan lebih lama dibandingkan kebutuhan udara. Begitu juga kebutuhan kebutuhan manusia manusia makanan, jauh lebih singkat dibandingkan dengan kebutuhan manusia untuk menyalurkan menyalurkan naluri nalurise seks ksual ual.. Demik Demikia ian n juga juga kebut kebutuh uhan an manu manusi siaa terh terhada adap p agama agama
dapat dapat
ditangguhkan, tetapi tidak untuk selamanya.
Ketika terjadi terjadi perbedaan perbedaan antara ilmuwan ilmuwan
di Eropa dengan Gereja, Gereja,
ilmuwan ilmuwan meninggalkan meninggalkan agama, agama, tetapi tetapi tidak lama lama kemudian kemudian mereka mereka sadar akan kebutuhan kepada pegangan yang pasti, pasti, danketika itu, mereka menjadikan menjadikan "hati nurani" sebagai alternatif alternatif pengganti pengganti mereka mereka menyadar menyadarii bahwa bahwa
agama.
alterna alternatif tif
ini, ini,
Namun sangat sangat
tidak lama kemudian kemudian labil, labil,
karena karena
yang yang
dinamai"nurani" terbentuk oleh lingkungan dan latar belakang pendidikan, sehingga nurani Si A dapat berbeda dengan Si B,dan dengan demikian tolok ukur yang pasti menjadi sangat rancu.
Setelah
itu
lahir
filsafat
eksistensialisme,
yang mempersilakan
manusia melakukan melakukan apa saja yang dianggapnya dianggapnya baik, atau menyenangkan menyenangkan
tanpa tanpa mempedul mempedulika ikan n nilainilai-nil nilai. ai. Namun, Namun, itu semua semua tidak tidak dapat dapat menjadi menjadikan kan agama tergus tergusur, ur, karena seperti seperti dikemukakan dikemukakan di atas atas ia tetap tetap ada dalam diri diri manusia,walaup manusia,walaupun un keberadaannya keberadaannya kemudian tidak diakui
oleh
kebanyakan kebanyakan
manusia itu sendiri. . (Quraisy syihab 1996: 493-494)
William illiam James James menegas menegaskan kan bahwa, bahwa, "Selam "Selamaa manusi manusiaa masih masih memili memiliki ki naluri cemas dan mengharap, mengharap, selama itu pula ia beragama ( berhubungan berhubungan dengan Tuhan)." Tuhan)." Itulah Itulah sebabnya sebabnya mengapa perasaan perasaan takut takut merupakan merupakan salah satu dorongan doronga n yang terbesar untuk beragama. 4.Integrasi agama dan sains Disi Disini ni,, penul penulis is menco mencoba ba akan akan mengu mengungk ngkap ap apa yang yang dimak dimaksu sud d dengan dengan konse konsep p inte integr gras asii agama agama dan dan sain sains. s. Baiq Baiquni uni menj menjel elas askan kan,, yait yaitu u hubungan atau pertalian antara agama dan sains. (Koran tempo, 2002:6). Akan tetap agama dan sains cendrung diposisikan sebagai sebuah entitas yang saling bertentangan. Akan tetapi dalam pengantar Buku Barbour " Juru Bicara
Tuhan" (2002: 42) dikatakan sebagai kemitraan yang lebih sistematis dan ekstentif antara sains dan agama dikalangan yang mencari titik temu diantara keduanya. Kemudian Ahnaf (2003:35) menambahkan, integragration is theory
holds that religion and science should not contradict each other. Religion can confirm, support and strengthen strengthen the other but their separate ideas should not be fused. This would cause religion to intrude into the actual work of science . Jadi, dapat penulis simpulkan yang dimaksud dengan integrasi sains dan dan agam agamaa adal adalah ah hubu hubung ngan an atau atau kemi kemitr traa aan n yang yang sist sistem emat atis is anta antara ra keduanya,dan tidak terdapat sesuatu yang berlawanan bahkan bertentangan antara keduanya. Sehingga bias saling mendukung dan memperkuat argument
yang diajukan oleh masing-masing dari keduanya. 5.Beberapa paralel dengan wacana Islam dan sains Wacana sains dan Islam sudah seharusnya memiliki perbedaan penting dari wacana sains dan agama, Sebagaimana dibahas di atas, dalam konteks Kristen Barat. Beberapa sebab bisa disebut untuk menjelaskan perbedaan ini. Misalnya, Misalnya, sebab pertama, pertama, sementara sementara sains modern merupakan anak kandung peradaban peradaban Barat modern, dalam dunia Islam ia masuk melalui kolonialisme, kolonialisme, dan hingga kini masyarakatmasyarakat-masya masyarakat rakat Muslim lebih merupakan konsumen konsumen sains sains modern modern ketimban ketimbang g kontrib kontributo utorr utamany utamanya. a. Lalu, Lalu, dalam dalam pemahama pemahaman n “benturan antar peradaban”, sebagian Muslim mempersepsi peradaban Barat, dengan sains modern sebagai suatu kandungan utamanya, sebagai antitesis peradaban Islam. Bagi mereka, sementara dalam segi teknisnya apa yang dise disebut but “sai “sains ns Isla Islam” m”,, suat suatu u sist sistem em sain sainss yang yang berkem berkemban bang g si Zaman Zaman Keemasan Islam, memang telah ketinggalan jaman, prinsip-prinsip umumnya (epistemologi, ontologi, aksiologi) masih sama relevannya. Sejara Sejarah h sains sains dalam dalam peradab peradaban an Islam Islam jelas jelas menyimpa menyimpan n pelajar pelajaranan pelajaran amat penting yang masih relevan hingga kini, namun di sini ada persoalan penafsiran sejarah yang beragam. Sebagian Muslim menganggap sains modern hanyalah perkembangan lebih lanjut dari sains Islam, Islam, sehingga sehingga terjun terjun langsung langsung sebagai ilmuwan ilmuwan dalam sistem sains modern ini adalah satusatunya pilihan untuk kembali membangkitkan kejayaan peradaban Islam itu. Sebagian Muslim lain melihat bahwa ada perbedaan fundamental antara sains modern dan sains Islam—apapun makna istilah ini—sehingga yang perlu dilakuk dilakukan an adalah adalah menghid menghidupka upkan n kembali kembali sains sains Islam Islam tersebu tersebut. t. Di antara antara kedua pandangan yang tampak bertolakbelakang ini, ada spektrum penafsiran atas sejarah sains dalam Islam yang amat beragam. Persoalan-persoalan tersebut tak akan dibahas di sini. Yang ingin penulis
tunjukkan secara amat singkat, dan tak terlalu sistematis, adalah beberapa persamaan penting di antara wacana sains dan agama yang dibahas di atas dan wacana sains dan Islam. Persamaan-persamaan itu demikian nyatanya hingga bisa ditangkap sebagai isyarat adanya persamaan-persamaan penting lain, yang sifatnya cukup mendasar di antara kedua wacana tersebut. F.Kajian Pustaka
Seba Sebaga gaim iman anaa
tela telah h
dise disebu butk tkan an
sebe sebelu lumn mny ya
bahw bahwaa
penu penuli lisa san n
ini ini
memusatkan memusatkan pada pemikiran pemikiran Mehdi Golshani dalam mengintegrasikan mengintegrasikan relasi relasi antara sains dan agama. Dalam Dalam penul penulis isan an ters terseb ebut ut,, penuli penuliss mengg mengguna unakan kan meto metode de penul penulis isan an pus pusta taka ka (librar ) . Dalam Dalam pengum pengumpu pula lan n datany datanyaa penuli penuliss libraryy rese resear arch ch method method ). menggun menggunakan akan metode metode deskri deskripti ptif-a f-anali nalitis tis,, yaitu yaitu suatu suatu bentuk bentuk penulis penulisan an yang yang melipu meliputi ti proses proses pengump pengumpula ulan n dan penyus penyusunan unan data, data, kemudia kemudian n data terseb tersebut ut dianalisis untuk memperoleh pengertian data yang jelas (Suryadi, 2006: 10). Adapun metode dalam menganalisis datanya. penulis menggunakan metode sebagau berikut: 1. Metode Induksi dan deduktif Adapun Adapun metode metode dalam dalam mengana menganalis lisis is datany datanya, a, penulis penulis menggun menggunakan akan meto metode de indu induks ksi, i, yaitu aitu mena menari rik k kesi kesimp mpul ulan an dari dari data data-d -dat ataa yang yang tela telah h dikumpulkan untuk menyusun ucapan umum (Suryadi, 2006: 10). Dari visi dan gaya umum yang berlaku bagi tokoh. Serta dengan membuat analisis mengenai semua konsep-konsep dan aspek-aspeknya satu persatu dan dalam hubunganya yang berkaitan dengan kajian penulis (Bakker,1990:64).
1. Metode holistik.
Seca Secara ra umum umum meto metode de ini ini untu untuk k memah memaham amii koms komsepep-kon konse sep p dan konsep konsepsisi-kon konsep sepsi si filosof filosofis is tokoh tokoh (Bakker (Bakker,199 ,1990:6 0:64), 4), dalam dalam penulis penulisan an ini penulis akan menetapkan inti pikiran yang mendasar, dan topik yaitu menarik kesimpulan dari data-data yang telah dikumpulkan untuk menyusun ucapan umum (Suryadi, 2006: 10).
Dalam penelitian mengenai metode pengintegrasian antara agama dan sains dalam dalam perspektif perspektif Mehdi Golshani Golshani Sejauh Sejauh ini penulis belum menemukan menemukan suatu kajian secara spesifik membahas masalah ini. Sebuah Sebuah penulis penulisan an pernah pernah dilakuk dilakukan an terhada terhadap p kajian kajian pengint pengintegr egrasi asian an antara antara sains sains dan agama , yaitu yaitu skripsi skripsi Richatul Richatul Muthohar Muthoharoh oh yang berjud berjudul ul “ Inte Integr gras asii Sain Sainss dan Agama Agama Dalam Dalam Pemi Pemiki kira ran n Arma Armahed hedii Mahza Mahzar” r”.. Dalam Dalam penulisan ini, Muthoharoh memusatkan pada model pengintegrasian mengenai sains dan agama dalam konsep integralisme Armahedi Mazhar (Muthoharoh, 2007: 59) Dalam Dalam penul penulis isan an ters terseb ebut ut,, penuli penuliss mengg mengguna unakan kan meto metode de penul penulis isan an
Library Resear Research ch Method Method pus pusta taka ka ( Library ). Dalam Dalam pengu pengump mpul ulan an data datany nyaa penul penulis is menggun menggunakan akan metode metode interp interpret retati atif-k f-koher oherens ensii intern intern-- deskrip deskriptif tif,, yaitu yaitu suatu suatu bentuk bentuk penulis penulisan an yang yang melipu meliputi ti proses proses pengumpu pengumpulan lan dan penyusun penyusunan an data, data, kemudian data tersebut dianalisis untuk memperoleh pengertian data yang jelas (Muthoharoh, 2007: 16). Adapun Adapun metode metode dalam dalam mengana menganalis lisis is datany datanya, a, penulis penulis menggun menggunakan akan metode induksi, yaitu menarik kesimpulan dari data-data yang telah dikumpulkan untuk menyusun ucapan umum (Muthoharoh, 2007: 16). Dalam Dalam penuli penulisa san n ters tersebu ebut, t, penul penulis is meny menyim impul pulkan kan bahwa bahwa,, rumus rumusan an wacana integrasi agama dan sains dalam paradigm modern,integralisme menurut
arma armahed hedii
mahza mahzarr
sete setela lah h
ditel ditelus usur urii
melal melalui ui pende pendekat katany anyai aitu tu kosmo kosmolo logi gi,,
astronomi dan fisika adalah pengintegrasian yang lebih intensifantaqra sains dan agama, agama, dalam dalam konteks konteks terseb tersebut ut adalah adalah islam. islam. Itegra Itegrasi si yang yang dimaks dimaksud ud adalah adalah berhubungan dengan upaya islamisasi sains, yaitu dengan menyepadukan konsep sain sainss dengan dengan yang berk berkai aita tan n dengan dengan hukum hukum alam alam dengan dengan konse konsep p teol teologi ogi (ket (ketuha uhanan nan)) kedal kedalam am sebu sebuah ah rela relasi si yang yang harm harmon onis is dan sali saling ng menduk mendukung ung (Muthoharoh, 2007:128).tambahnya, sebagai konsep dasar integralisme adalah struktur hierarki epistemologis atau shufi, aksiologis atau fiqh, komsologis atau
hikmati dan teologis atau tauhidi yang bersesuainan dengan hierarki integralisme yaitu hierarki materi, energi, informasi, nilai-nilai dan sumber. sumber. Walaupun penulis mengkaji integrasi antara sains dan agama, namun yang menjad menjadii pokok pokok bahasann bahasannya ya adalah adalah pengint pengintegr egrasi asian an antara antara sains sains dan agama agama (dalam pemikiran Armahedi Mazhar). Sedangkan penulis akan meneliti model pengintegrasian sain dan agama (dalam pemikiran Mehdi Golshani). Walaupun masalah model integrasi sains dan agama ini pernah diteliti oleh Wahyudi Irwan Yusuf dalam disertasinya yang berjudul Mencari Model
Integrasi Sains dan Agama : Studi Perbandingan John F. Haught dan Mehdi Golshani , namun fokus penulisannya adalah tentang metode komparatif yang digunakan untuk membandingkan metode kedua tokoh tersebut. Dengan Dengan demikia demikian, n, penulis penulisan an metode metode pengint pengintegr egrasi asian an antara antara sains sains dan agam agamaa
dala dalam m
pemi pemiki kira ran n
Mehd Mehdii
Gols Golsha hani ni
deng dengan an
rumu rumusa san n
masa masala lah— h—
sebagaimana yang disebutkan pada rumusan masalah—belum pernah diteliti. G.Metode Kajian
1.Pendekatan dan Jenis Penulisan. Karena objek penulisan ini merupakan penelitian tentang pengaintegrasian antara antara sains sains dan agama agama dalam dalam pemikir pemikiran an tokoh,y tokoh,yakni akni Mehdi Mehdi Golshan Golshani, i, maka
pendek pendekata atan n penulis penulisan an ini mengguna menggunakan kan pendekat pendekatan an kualita kualitatif tif dengan dengan jenis jenis penulisan deskriptif, maksudnya adalah dengan memberikan deskripsi mengenai objek kajian dari teks yang bersangkutan secara teliti, tanpa membuat uraian pribadi, pribadi, sehingga sehingga segala penyimpangan dipertanggungjawabka dipertanggungjawabkan n dengan diberi alasan (Bakker & Zubair, 1990: 76). Kaelan (2005: 58) mengatakan: “tujuan dari penulisan dengan menggunakan metode deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis sistematis dan objektif, objektif, mengenai fakta-fakta, fakta-fakta, sifat-sifa sifat-sifat, t, ciri-ciri ciri-ciri serta hubungan di antara unsur-unsur yang ada atau suatu fenomena tertentu (dalam penulisan budaya)”. Dalam kaitannya dengan pemikiran seseorang, metode ini bertujuan untuk mengkaji, melukiskan dan menjelaskan ciri-ciri esensial, sistem pemikiran filsafat, unsur-unsur sistem filsafat serta hubungan di antara unsur-unsur sistem tersebut (Kaelan, 2005: 60). 2.Sumber Data. Yang menjadi sumber penelitian ini, penulis bagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data penulisan ini sepenuhnya diperol diperoleh eh dari dari bahan-ba bahan-bahan han pustaka pustaka tertul tertulis is yang yang berupa berupa buku, buku, lapora laporan n hasil hasil penuli penulisan san,, makalah makalah,, jurnal jurnal ilmiah ilmiah,, atau atau litera literatur tur-li -liter teratur atur lain. lain. Sumber Sumber data prime primerny rnyaa adalah adalah buku-bu buku-buku ku yang yang secara secara langsun langsung g berkai berkaitan tan dengan dengan objek objek materi material al penulis penulisan an (Kaela (Kaelan, n, 2005: 2005: 148). 148). Oleh Oleh karena karena itu, itu, data data prim primer er dalam dalam penulisan ini adalah karya dari terjemahan Mehdi Golshani, yaitu "issues in islam
and science". Dan Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains Karya ini dipilih, karena penulis akan mengkaji penelitian tentang pengin tentang pengintegras tegrasian ian sains dan agama dalam konteks pemikiran Mehdi Golshani. Dalam bukunya Golshani, Penulis akan mendeskripsikan, membahas, dan
menjelaskan ponsep-konsep pokok mengenai model pengintegrasian antara sains dan agama yang telah digunakannya, tetapi penulis hanya menggunakan menggunakan bagian bagian yang memuat tentang masalah yang telah dirumuskan berhubungan dirumuskan berhubungan dengan kontek pembahasan penelitian penulis. Sedangkan Sumber sekunder adalah sumber data yang berupa buku-buku serta kepustakaan yang berkaitan dengan objek material, akan tetapi tidak secara langsung merupakan karya tokoh tertentu yang menjadi objek penulisan. Biasanya buku buku ini merupak merupakan an komentar komentar terhadap terhadap tokoh tokoh yang yang menjad menjadii objek objek penulis penulisan an (Kaelan, 2005: 149). Oleh karena itu, yang menjadi sumber data sekunder dalam penuli penulisan san ini adalah adalah buku-bu buku-buku ku yang yang berkai berkaitan tan atau atau yang yang membaha membahass tentan tentang g masalah masalah tersebut. tersebut. Buku-buku tersebut tersebut kemudian kemudian diklasifikas diklasifikasikan ikan ke dalam empat kategori: pertama , bukubuku-bu buku ku kara karanga ngan n sela selain in kary karyaa Mehdi Mehdi Gols Golshan hanii yang yang
jurnal Religion Religion and membaha membahass dan menduku mendukung ng penelit penelitian ian ini, ini, di antara antaranya nya:: jurnal Science UIN Malang, Islamisasi Sains,Filsafat Sains dalam Al-qur'an, Filsafat Ilmu Ilmu,, Pengan Pengantar tar Filsaf Filsafat at Ilmu Ilmu dan dan yang yang lain lainny nya. a. Kedu Kedua, a, buku buku-b -buk uku u yang ang berkaitan dengan masalah agama dan sains. Seperti Menabur Pesan Ilahi , karya M. Quraish Shihab; Wawasan Al-Qur'an karya M. Quraish Shihab dan buku-buku lain lainny nyaa yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an masa masala lah h penu penuli lisa san n ini. ini. Sert Sertaa webs websit itee ( AccessWeb) yang berhungan dengan pokok pembahasan penelitian. penelitian.
Keempat , selain sumber sekunder di atas, dalam pelaksanaan metodologis penulisan ini, penulis menggunakan buku Metodologi Penulisan Filsafat , karya Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair; Metologi Penulisan Kualitatif Bidang
Filsafat , karya Kaelan. Dalam penentuan masalah integrasi antara agama dan sains ini, penulis mengacu pada buku Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains: Tafsir
Islami Atas Sains, karya Mehdi Golshani dan jurnal Internasional UIN Malang Referensi nsi Religio Religion n And Sains. Sains. Refere
ini dipilih dipilih,, karena menurut menurut penulis penulis,, konsep
pemiki pemikiran ran Mehdi Mehdi Golsha Golshani ni tentang tentang pengint pengintegr egrasi asian an antara antara sains sains dan agama agama membahas secara keseluruhan dari judul yang penulis teliti.
3.Teknik Pengumpulan Data. Tekni eknik k pengum pengumpul pulan an data data dalam dalam penul penulis isan an ini ini meng menggun gunaka akan n meto metode de penulisan pustaka (library research method ). ). Teknik ini dipakai, karena penulis akan akan meng mengkaj kajii penel penelit itia ian n tenta tentang ng tokoh tokoh,, kemud kemudia ian n penuli penuliss menco mencoba ba untuk untuk mema memapar parkan kankan kan meto metode de yang yang tela telah h diga digagas gas oleh oleh Mehdi Mehdi Gols Golshan hani, i, yakni yakni pengin pengintegr tegrasi asian an tentan tentang g sains sains dan agama. agama. Langkah Langkah pertam pertamaa yang yang dilakuk dilakukan an penulisan adalah menngumpulkan data-data yang berhubungan dengan masalah penu penuli lisa san, n, yait yaitu u inte integr gras asii sain sainss dan agama agama,, sebag sebagaim aimana ana tela telah h dise disebu butka tkan n sebelumnya, masalah tersebut mengacu pada buku Melacak Jejek Tuhan Dalam
Sains. Karya Mehdi Golshani Setelah masalah kajian yang penulis angkat tersebut terkumpul, langkah selanj selanjutny utnyaa adalah adalah mendesk mendeskrip ripsik sikanny annyaa menurut menurut Pemikir Pemikiran an Mehdi Mehdi Golsha Golshani. ni. Kemudia Kemudian n gagasan gagasan Mehdi Mehdi Golshan Golshanii ini dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan tokoh tokoh filoso filosof f lainnya. 4.Metode Analisis Data. Untuk menyelesaikan penulisan ini, penulis menggunakan beberapa metode untuk menganalisis data yang dikumpulkan, yaitu: a.Metode Interpretasi. Dalam hal ini penulis akan menemukan dan mendeskripsikan pemikiran Mehdi Mehdi Golsha Golshani ni dalam dalam mengint mengintegra egrasik sikan an sains sains dan agama.pe agama.penuli nuliss juga juga kan menyelami pemikiran tokoh, untuk menangkap arti dan nuansa yang dimaksudkan tokoh tokoh secara secara khas. khas. Bekker Bekker,, (1990: (1990: 63) Sehingg Sehinggaa penelet peneletii akan menemuka menemukan, n, menuturkan, menuturkan, dan mengungkapkan mengungkapkan makna objek yang terkandung. terkandung. Kaelan, (2005: 76) Penu Penuli liss beru berusa saha ha untu untuk k mene menela laah ah dan dan meng mengun ungk gkap ap makn maknaa tent tentan ang g
pemikiran Mehdi Golshani dalam mengintegrasikan sains dan agama. Untuk itu, penulis tidak hanya memahami karyannya seperti apa yang diungkapkan oleh Mehdi Mehdi Gols Golshan hani, i, teta tetapi pi juga juga memap memapar arkan kan makna makna yang yang terka terkandu ndung ng di balik balik bahasanya. Menurut Scheiermacher,pemahaman hanya terdapat di dalam kedua mome omen
yang ang
sali aling
berpaut autan
satu
sama ama
lain
bai baik
baha bahassa
maupu upun
pembicaraannya harus dipahami sebagaimana seharusnya. Scheiermacher, (1999: 38) tentunya setelah mengadakan pemahaman dengan pemikiran tokoh. b.Metode Deskriptif Historis. Penuli Penuliss akan meluki melukiskan skan,, menjel menjelaska askan n dan meneran menerangkan gkan latar latar belakang belakang Mehdi Golshani Golshani yang berhubungan berhubungan dengan: pemikiran, pemikiran, pendidikan, pendidikan, dan segala hal yang yang berkaitan dengan perkembangan pemikiran Mehdi Golshani . c.Metode Deskripsi. Penulis berusaha menguak secara teratur seluruh pemikiran Mehdi Golshani tentang metode-metodenya dalam mengintegrasikan antara agama dan sains, yaitu dengan memberikan deskripsi mengenai metode penerapan yang dipakai oleh Mehdi Mehdi Golshani Golshani
, khusus khususnya nya metode metode yang yang dipakai dipakai untuk untuk mendesk mendeskrip ripsik sikan an
maksud dan tujuan dari tokoh dalam penulisan ini. Bekker (1990: 65). d.Metode Induktif Dengan metode ini adalah suatu proses dengan membuat analisis analisis mengenai semu semuaa kons konsep ep poko pokok k satu satu pers persat atu u dan dan dala dalam m hubu hubung ngan anny nyaa meng mengam ambi bill kesimpulan. Bekker ,(1990:64) setelah proses pengumpulan dari beberapa data dan dan anal analis isis is data data.. Kael Kaelan an,, (200 (2005: 5: 95). 95). Yaitu aitu mela melalu luii suat suatu u sint sintes esis is dan dan penyimpulan secara induktif. H.Sistematika Pembahasan
Penelitian ini akan kaji secara sistematis dalam lima bab: Bab I, pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan tujuan kajian, kajian, kegunaan kegunaan kajian kajian,, alasan alasan pemilih pemilihan an judul, judul, batasa batasan n istila istilah h dalam dalam judul, kajian pustaka dan sistematika pembahasan. Bab II, landas landasan an teori. teori. Dalam Dalam bagian bagian ini penelit penelitii akan mengung mengungkapk kapkan an bag bagai aima mana na
land landas asan an
teori eori
yang ang
diga digaga gass
oleh oleh
Mehd Mehdii
Golsh olshan anii
dal dalam
mengintegrasikan antara sains dan agama , sehingga pembahasan akan berkisar pad padaa argu argume ment ntas asii dari dari pemi pemiki kira ran n kata kata-k -kat ataa yang ang menu menunj njuk uk pada pada makn maknaa pengintegras pengintegrasian ian antara sains sains dan agama. Kemudian Kemudian penulis penulis akan mengungkap mengungkap wacana relasi sains dan agama pembahasan yang meliputi metode pengintegrasian antara sains dan agama Mehdi Golshani, landasan integratif sains dan agama, bentuk bentuk integ integrat ratif if sains sains dan agama agama (Islamic science), serta mengkomparasikan pemi pemiki kira ran n Mehdi Mehdi Gols Golshan hanii denga dengan n ilmu ilmuan an lain lain yang berhub berhubung ungan an denga dengan n penelitian ini. Bab Bab III, III, penul penulis is akan akan memap memapar arkan kan lata latarr belaka belakang ng kehid kehidupa upan n Mehdi Mehdi Golshani. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang kehidupan Mehdi Golshani dan paparan singkat tentang pendidikan serta karirnya, sehingga peneliti dapat menguak dan mengangkat makna metode pengintegrasian antara sains dan agama Mehdi Golshani secara gamblang. Bab Bab IV, IV, ,adap ,adapun un dalam dalam bab bab ini ini penul penulis is akan akan menj menjel elas asan an meto metodol dologi ogi penelitian yang terdiri dari model penelitian, selanjutnya sebagai landasan analisis (landasan teori) dalam penelitian ini akan diuraikan secara teoritis tentang wacana relasi sains dan agama. Prosedur teknis, sumber data untuk menerangkan referensi penelitian ini secara terperinci. Bab V, berisi penutup dari kesimpulan dan saran saran mengenai pemikiran Mehdi Golshani tentang pengintegrasian sains dan agama kemudian dilanjutkan
dengan saran dari penulis.
I.Daftar Pustaka (Sementara)
Ahnaf, Ahnaf, Iqbal, Iqbal, 2003 Pergul Pergulatan atan Mencar Mencarii Model Model Hubunga Hubungan n Agama Agama dan Sains: Sains:
Menimba Menimbang ng Tipolog Tipologii Ian G. Barbor, Barbor, John F Haughty Haughty dan Willem Willem B. Dress, Dress, Relief , 1(1): 35-46
Alwi, Hasan, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Baqir, Zainal, Abidin, 2005 , Integrasi Ilmu dan Agama , Bandung: Mizan Pustaka
Bakke Bakkerr, Anton Anton dan Zubai Zubairr, Achma Achmad d Charr Charris is,, 1990, 1990, Metodolo Metodologi gi Penulisan Penulisan
Filsafat . Yogyakarta: Kanisius.
Barbour, Ian G, 2002, Juru bicara tuhan . Bandung: Mizan Pustaka
memaham ahamii segalany segalanya a tentang tentang Shana, Shana, Priwe Priwerr dan Philli Phillips, ps, Chynthi Chynthia, a, 2007 mem enstein. Ciputat: karisma publishing
Gie, Liang 2007, Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Golshani, Mehdi, 2004, Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains . Bandung: Mizan Pustaka.
http.//www.majalah.tempointeraktif.com .majalah.tempointeraktif.com))
http://ahmadsamantho.wordpress.com
Membaca Alam, Membaca Membaca Ayat . Bandung: Guiderdoni, Guiderdoni, Bruno, 2004 , Membaca Bandung: Mizan Pustaka
Yusuf, Wahyudi, 2007, Religion and Science . Jurnal Internasional UIN-Malang 1 (1): 127-132.
Kaelan, Kaelan, 2005, 2005, Metode ogyakarta: Metode Penul Penulisa isan n Kuali Kualitat tatif if Bidang Bidang Filsaf Filsafat at . Yogyakarta: Paradigma.
Mahzar, Armahedi, 2004, Revolusi Integralisme Islam, Bandung: Mizan pustaka.
Integr gras asii Agam Agama a dan dan Sain Sainss "D "Dal alam am Muthoha Muthoharoh roh,, Richat Richatul, ul, 2007, 2007, skrips skripsii Inte Pemik Pemikira iran n Armahe Armahedi di Mazha Mazhar" r" .skr .skrip ipsi si tidak tidak dite diterb rbit itkan kan.. program sarjana IDIA PRENDUAN.
Shihab, Quraish. 2007. Wawasan al-Qur’an . Bandung: Mizan Pustaka.
Shihab, Quraish. 2006. Menabur Pesan Ilahi. Jakarta: Lentera Hati.
Sume Sumenep nep::
Lampiran I I. Sistematika Laporan Penulisan BAGIAN AWAL
I. Halaman Halaman Sampul II.Halam Judul III.Halaman Persetujuan IV.Halaman Pengesahan V.Halaman Motto VI.Halaman Persembahan VII.Kata Pengantar VIII.Daftar Isi IX.Dafatar Table Table (Jika ada) ada )
X.Daftar Gambar (Jika ada) XI.Daftar Lampiran XI.Daftar Lampiran
BAGIAN INTI
BAB I
: PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah B.Rumusan Masalah C.Tujuan Kajian D.Kegunaan Kajian E.Alasan Pemilihan Judul F.Metode Kajian G.Ba G.Bata tasa san n
Isti Istila lah h
Dala Dalam m
Judul H.Sistematika Penulisan
BAB II
: LANDASAN TEORI A.Wacana A.Wacana Relasi Sains dan Agama B.Pandangan Agama Atau Teologi Terhadap Sains C.Tipologi Relasi Agama dan Sains 1.Ko nfl ik
2.In de pe de nsi ata u Ko ntr as 3.Di alo g ata u Ko nta k 4.I nte gr asi ata u Ko nfi rm asi
D.Landasan Integratif Sains dan Agama E.Be E.Bent ntuk uk Inte Integr grat atif if Sain Sainss dan Agama Agama ( Islamic Islamic
Science)
BAB III
: BIOGRAFI SINGKAT MEHDI GOLSHANI
A.Latar Belakang Keluarga B.Pendidikan dan Karir C.Karya-karya BAB IV
: PEMBAHASAN A.Pandangan Agama Atau Teologi Terhadap Sains B.Meto B.Metode de Landasa Landasan n Integr Integrati atiff Sains Sains dan Agama Agama Mehdi Golshani C.Be C.Bent ntuk uk Inte Integr grat atif if Sain Sainss dan dan Agam Agamaa ( Islamic Islamic
Science) Mehdi Golshani D.Keniscayaaa D.Keniscayaaan n Metafisika, Metafisika, Pandangan Pandangan Hidup, atau Iman dalam Konstruksi Sains
BA B V
: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
BAGIAN AKHIR
Daftar Pustaka Lampiran-lampiran