1
PROPOSAL PENELITIAN
A.
Judul
: Peranan Gur u Agama Katolik dalam Pastoral Umat di
Stasi Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang. ayang.
B. Latar Belak ang ang Penelitian Pada yang
khas,
umumnya
seorang
atekis k arena arena ia disebut k ate
yaitu mengajar agama wa lau pun ia be k erja erja
di
mempunyai pek erjaan erjaan
bidang pastora l lainnya.
Pelayanan Katekis mempunyai satu tu juan utama ya itu agar hidu p gereja sebagai himpunan umat
ber iman sema kin dewasa dalam penghayatan imannya, se hingga
benar-benar Gereja mer u pak an an tanda Bapa
di da lam
dan
masyara k at. at. Pelayanan
sarana s arana persat uan
ate kis k ate
umat
memang t idak
Allah
dengan
a n didasar k kan
atas
tah bisan, namun pelayanannya sat u dan sama ya itu: membangun iman umat. Pelayanannya sebaga i
umat
Allah memang
dik ehenda ki
Kr istus ³Karena itu pergilah jadik an anlah semua bangsa mur id id-K u
oleh Yesus
dan
bapt isla h
merek a dalam nama Bapa dan P utera dan Roh K udu udus´ (Mat ius 28:19). Dan pihak pelayanan k ate atekis t umbuh
dan
ber k e mbang ber dasar k a n kembang kan
di lai n
ebutuhan umat. k eb
Ber dasar k a n imamat umum k aum ber iman kita tahu bahwa mer u pak an an t ugas umat kan Allah selur uh an sabda Allah uhnya untuk mewartak an bagi Katekis t ugas pewartaan itu har us atekis k ate
an diartik an
epada umat k epa
secara lebih
manusia. Tetapi
luas. lingku p t ugas
t idak terbatas pa da bidang pewartaan (mengajar agama), me laink an an
meli p puti selur uh atan penghayatan k ehidu pan uh bidang pastora l dan usaha peni ngk atan religius
di
wilaya h atau paroki. Jadi f ungsinya tidak hanya sebaga i Nabi, tetapi
2
juga sebaga i Gembala yaitu sebaga i penjiwa, penggera k , ³pembimbing tek nis´ dalam usaha
membangun dan menghidu pk an an iman selur uh uh umat.
Memper hatik an an semua itu, mak a sedapat-dapatnya seorang k ate ate kis dar i
antara
arena k ate atekis umat, k arena
seorang yang memang s udah
ditar ik ik
sendir i buk an an seorang yang as ing melaink an an
diter i ma umat,
sehingga umat sendir il ila h yang har us
member i legitimasi ter hadap pelayanannya. Dalam tangan k ate ate kis Roh Allah menyerahk an an selur uh uh t ugas Gereja yang pok ok dengan cara yang
khas,
ya itu membimbing
menghayati dan mendalami serta mengart ik an an dalam hu bungannya dengan
sesama
umat
umat
hidu p
melalui
ber iman
untuk dapat
pr i ba badi sebagai umat Alla h
dan di da lam
rea litas
hidu p
³ber imannya´. Gur u agama Katolik sehar usnya memiliki peranan yang besar dalam pastoral
umat,
namun
enyataannya di k enyataannya
hal ini
masih jauh
tempat penelitian ini,
dar i
yang
an, k arena arena diharapk an,
an k et etik a diangk at at ditemuk an
pa da
menja di seorang
pegawai neger i si p pil, gur u agama Katolik mulai melu pa k an an tugasnya sebaga i seorang
atekis, k ate
yang t idak hanya sebaga i pengajar melaink an an lebih
epada k epa
penggembalaan. Hal ini dapat tidak ak tif dalam sabda,
dilihat dar i k ehidu pan
egiatan-k eg egiatan di k eg
doa lingkungan,
menggerejanya, gur u agama Katolik
gereja misalnya t idak mengikuti i ba badat
pembinaan sek ola h minggu,
pembinaan
atekumen. untuk k ate
pema haman
epada umat k epa
dan kurang
Gur u agama Katolik juga
tentang simbol-simbol
dan
sik ap ap
member ik an ik an
kurang da lam
member i mengikuti
3
perayaan i ba badat sabda. Dan dalam
lingkungan
masyara k at at ter lih lihat juga ba hwa
gur u agama Katolik kurang bersosa ialisas i. K urangnya per hatian gur u agama dalam setiap k eg egiatan Gereja membawa pengar uh arena dengan melihat per il uh yang t ida k baik bagi umat, k arena ila ku gur u agama Katolik yang t idak ak tif secara t idak langsung membuat umat juga ma las dalam mengikuti k eg egiatan Gereja. Penyebab
kurang
a k tif gur u agama Katolik dalam k ehidu pan menggereja
arena diantara k ate atekis di k arena ini
dapat
dilihat
Stasi Santo Pa ulus tidak terjalin k om omunik as asi yang ba ik ,
da lam
menja lank an an program ata u menga da k an an
egiatan k eg
pembinaan iman merek a saling melimpahk an an t ugas pa da salah seorang yang ma u bek erja, erja, tetapi
dia
sendir i tidak mau ikut ter li bat. li bat.
C. Masa lah Penelitian Ber dasar k a n latar bela k ang ang ma k a penulis mer umusk an an masa lah sebaga i kan ber iku ikut: Baga imana Peranan G ur u Agama Katolik da lam Pastora l Umat
di
Stasi
Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang? ayang? Secara terper inci,
penulis
mer umus k an an
masalah
penelitian
da lam
pertanyaan sebaga i ber iku ikut: 1. Apa langk ah gur u agama Katolik ber k ka itan dengan pastora l umat di Stasi Santo Paulus Paroki Santo P ius X Bengk ayang? ayang? 2. Apa peranan g ur u agama Katolik dalam pastora l umat
di
Stasi Santo Pa ulus
Paroki Santo P ius X Bengk ayang? ayang? 3. Apa u paya gur u agama Katolik dalam pastoral Paroki Santo P ius X Bengk ayang? ayang?
umat di
Stasi Santo Pa ulus
4
D. Tu juan Penelitian Tu juan penelitian ini dapat
didesk r ipsik an
sebaga i ber ikut:
1. Untuk mengetahui langk a h gur u agama Katolik ber ka itan dengan pastora l umat di
Stasi Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang.
2. Mendesk r ipsik an peranan g ur u agama Katolik dalam pastora l umat
di
Stasi
Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang. 3. Unt uk menemuk an bagaimana partisi pasi gur u agama Katolik dalam pastora l umat di
Stasi Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang.
E. Manfaat Penelitian 1. Pra k tis a. Bagi Penulis. Sebagai pedoman da lam
untuk
mempelajar i peranan gur u agama Katolik
pastora l umat, melihat potensi-potensi umat, yang menja di pedoman
guna menerapk an pastora l
umat
sebaga i perwu judan peran gur u agama.
Sebaga i tanggapan dar i panggilan sebaga i misioner. b. Bagi gur u agama Katolik Dapat menjadi pedoman dalam pastora l umat, sehingga dalam setiap pengajaran, gur u agama memiliki program k erja yang lebih baik lagi serta per utusan dan wu jud nyata t ugas melayani. c. Kaum awam Kaum awam
menya dar i pent ingnya pastora l
umat demi
mengga li
potensi-potensi yang a da melalui pastora l umat dalam meningk atk an nilai religius dan per ilaku hidu p sehar i-har i.
5
d.
Bagi Pastor Paroki dan Dewan Pastora l Paroki Menjadi bahan pertimbangan dan menja di program k erja Pastor Paroki
dan
Dewan Pastora l Paroki
lingkungan-lingkungan,
Karena
dengan
da lam
memper hatik an wilaya h-wilaya h
Sehingga per utusan misioner
a danya peranan gur u agama Katolik
dapat
dan
terwu jud
diharapk an dapat
membangun Gereja ter utama menyebar ka n ajaran Cinta k asih. 2. Teor itis Secara teor i penelitian ini berguna khusus
untuk
pengembangan
ilmu
tentang peranan g ur u agama Katolik dalam pastora l umat
pengeta huan
di
Stasi Santo
Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang. F. Penjelasan Ist ilah Peranan Gur u Agama Katolik dalam Pastora l Umat di Stasi Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang. 1. Arti k ata ³peranan´ a dalah tinda k an yang
dila kuk an
o leh seseorang dalam
suatu per istiwa. (Kamus Besar Ba hasa Indonesia E disi k etiga, 2007:854). 2. Gur u agama Katolik adalah istilah Gu-r u pada masyara k at Jawa berarti Gu-gu dan
dit ir u.
k ata-k atanya, dan dar i dit ir u
di
Di Gugu berarti bahwa seorang gur u bisa di percaya k an bisa
dit ur ut i
oleh peserta
didik nya, k emudian
ma k sud
bahwa sosok dalam pr i badi gur u menjadi teladan yang ba ik bagi
para isswa
di
sek ola h,
da lam
k ehidu
pan bermasyaraka t. (Sebastian,
1988;138). 3. Pastoral umat adalah suatu usaha untuk membangun ata u membina umat bagi merek a yang s udah ber iman. Mengaja k manusia t umbuh dalam iman
6
atau menumbuhk an iman. Bagi orang ber iman percaya ba hwa baik dalam usa ha
membina iman itu buk an lah mer u pak an
tetapi itu mer u pak an
k arya
usa ha
manusia melulu,
Roh K udus sendir i. (John Tondowid jojo,
1988:128). G. Kajian Pustak a 1. Tugas Gur u Agama Katolik dalam Pastora l Umat Gur u agama Katolik mer u pak an pendamping dan sebaga i teladan meningk atk an
hidu
memiliki tugas persekutuan
p menggereja,
da lam
hidu
pastora l
idealnya
umat.
p, utgas-t ugas
da lam
seorang gur u agama Katolik
Ada tiga bidang, ya itu: pembentuk an
khas
gerejawi
dan
tugas pembangunan
masyara k at. (Janssen, 1983:46-54). 1.1 Tugas gur u agama
da lam
bidang pembent uk an persekutuan
hidu p
k r istiani.
Tu juannya ya k ni dengan perse kutuan umat
hidu p, dimak sudk an k elompok
pa da tingk at yang pa ling dasar, yang membent uk k elompok sebaga i
persekutuan
hidu p;
yang secara bersama-sama dan atas dasar k erja sama
mewu judk an selur uh bidang
hidu p
Katolik sesuai dengan pola k r istiani.
Gur u agama sebaga i tenaga profes ional yang mempunyai
k eahlian di
bidang pewartaan dan pastoral, har us menja di daya pendorong untuk umat bagi terwu judnya pembent uk an k r istiani di
dan
pengembangan perse kutuan
wilaya h. Pek erja pastora l pewilaya h ter dir i
tenaga pelak sana
dan
sa lah satu
diantaranya ia la h
dar i
hidu p
beberapa
gur u agama. Merek a
mempunyai tugas yang sat u sama lain berbeda, namun yang sat u dengan
7
yang lainnya sa ling membant u dan melengk api. G ur u agama sebaga i sala h satu tenaga pelak sana buk an orang yang ber dir i sendir i sendir i, melaink an
dengan
k emampuannya
merek a dan ber usa ha menci pta k an k erjasama pek erja pastora l pewilaya han
da lam
dia
dan
bek erja
bek erjasama
dengan
diantara
pelak sana-pelak sana
pengembangan wilaya h sebaga i
persekutuan hidu p yang ber dasar ka n iman. Gur u agama sebaga i tenaga yang berada da lam
tengah-tengah
di
umat
k ompoten da lam
bidang pastora l,
sebaga i pendorong, penj iwa, pembimbing
arti yang seluas-luasnya dalam mencapa i cita-cita tersebut.
1.2 Tugas gur u agama Katolik dalam t ugas khas gereja. Tugas gur u agama Katolik
da lam
tugas
khas
gereja
da lam
tugas
perwartaan tu juan utama dar i pewartaan ialah membangkitk an iman umat k emudian
sema kin
membinanya, membimbing serta membant u merek a dewasa i mannya.
membantu menyiapk an dapat
Da lam
lingkungan
usaha
pewartaan gur u agama
agar memudahk an bagi
untuk har us
umat untuk
ber ke mbang menja di umat Kr isten yang dewasa. Gur u agama har us
membantu menci ptak an suasana yang mem ungkink an bagi menjawab panggilan Tuhan tindak an k onk r it Tugas
gur u
membimbing
da lam
sik ap iman yang
umat untuk
di buk tik an da lam
hidu pnya.
agama
umatnya
Allah. Keterbuk aan
da lam
pengudusan,
gur u
agama
agar mere k a bers ik ap terbuk a ter hadap dan
k etergant ungan
Katolik k ehenda k
manusia yang mer induk an
pertemuan ata u persa habatan yang lebih erat
dengan
Kr istus
dan
Bapa-
8
Nya menyebabk an manusia lebih dek at dengan Allah. Gur u agama har us mendorong manusia untuk bersyukur dan berter ima k asih k epada Tuhan bahwa Dialah yang selalu membimbing
kita dengan
ber ka t-Nya yang
melimpah menu ju k esucian dan k eselamatan manusia. Tugas gur u agama Katolik mengembangk an iman
umat dengan
penga laman imannya. Dengan potensi-potensi
dasar
pembentuk an pr i badi dewasa dan
tugas gereja
da lam
tercapa i secara
pembinaan bert u juan
mengga li
arti yang untuk
luas
untuk
menilai penga laman-
ak an
dir inya
dapat
mema hami
yang berguna bagi
ya itu menjadi manusia yang
meli batk an
masyara k at. Perwartaan
intensif
dan
demikian umat
yang a da pada
bertanggung jawab dan
da lam
dan
dir inya da lam
pengudusan ta k
tanpa a danya pembinaan. Dengan
tugasdapat
k ata
la in
pembinaan mer u pak an t indak lanjut dar i usaha pewartaan dan pengudusan, yaitu membina umat dalam penghayatan sabda k e dalam k ehidu pan sehar ihar i.
1.3 Tugas gur u agama dalam pembangunan masyara k at. Gur u agama sebaga i pembimbing
umat, da lam
tugas pembangunan
masyara k at ini bert indak sebagai animator, artinya ba hwa selain meli batk an
dir i
ikut
secara langsung, dengan k eyakinannya ia menjiwai selur uh
k ehidu pan umat untuk
partisi pasi dalam pembangunan masyara k at. Gur u
agama dalam k eduduk an dan f ungsinya mempunyai tanggung jawab untuk membawa umat k e ara h tu juan
hidu p
bermasyara k at, dengan menya dar ka n
9
dan
membimbing merek a
untuk
pada umumnya dan masyara k at
membangun
dise kitarnya
k esejahteraan
pa da
masyara k at
khususnya.
2. Kerasulan Awam 2.1 Keikutsertaan awam dalam per utusan Gereja Gereja
dici pta k an untuk
mana-mana
demi
menyebar luask an Kerajaan Kr istus
k emulian
Allah Bapa,
mengikutsertak an semua orang k eselamatan, dan
sungguh
ikut
k egiatan
menjalank an
da lam
Gereja
menyempurna k an tata tata
hidu p it u k egiatan
jelas, khas
dan
mengabdi
stast us
hidu
dunia.
di
da lam
dunia.
dengan
per utusan segenap
Sesungguhnya merek a
k egiatan
penyucian sesama,
dunia dengan
k enabian dan
merek a
untuk
untuk
meresapi
semangat Injil sehingga
dan
dalam
merek a mer u pak an k esak sian a k an Kr istus yang
k epada k eselamatan umat
p awam, yak ni
ur usan-ur usan duniawi, di ji wai
dan
awam
dan demi
sungguh-
Tu buh Mistik ,
serta mengemban t ugas imamat,
k eras ulan
mewartak an Injil
dunia
disebut k eras ulan.
rajawi Kr istus, menunaik an bagian merek a Allah
demikian
penebusan yang membawa
Kr istus. Semua
yang mengara h k epada tu juan itu,
umat
dengan
su paya melalui merek a, selur uh
diara hk an k epada
Kaum awam
da lam
dan
di
hidu p di
mak a merek a
manusia. Karena cir i
tengah masyara k at
di panggil
oleh Allah,
dan
untuk
semangat k r istiani, i barat ragi, menunaik an k erasulan merek a
(Kons ili Vatik an II ³Apostolicam Actuositatem´ Art. 2).
2.2 Asas-asas Keras ulan Awam
di
10
Kaum awam mener ima t ugas serta hak untuk merasul ber dasar ka n persatuan merek a dengan Kr istus k epala. Sebab melalui baptis merek a disaturaga k an da lam t u buh diteguhk an
sendir i
oleh
ditetapk an untuk
mengemban k eselamatan
mana.
k ekuatan
beban Ilahi
mistik Kr istus, melalui Penguatan merek a Roh K udus,
dan demikian
oleh Tuhan
merasul. Semua orang ber iman Kr istiani
mulia,
ya k ni
berjer ih-paya h
dik enal dan diter ima
Untuk melak sanak an
su paya
oleh semua orang
k erasulan
it u
Roh
warta
di
mana-
K udus,
yang
menggerjak an penyucian umat Allah melalui pelayanan dan sa k ramensak ramen, menganugera hk an k ar unia-k ar unia ber iman (1 Kor 12:7),
dan
khus us juga k epada umat
³membagik an
k epada
masing-masing
menur ut k ehendak -Nya´ (1 Kor 12:11) s u paya ³setiap orang menur ut rahmat yang
diter i manya,
melayani sesama´ sehingga merek a pun
menjadi ³baga ik an pengur us yang ba ik bagi rahmat Allah yang beranek a´ (1 Ptr 4:10) dan dalam persekutuan dengan sesama sa udara da lam
Kr istus, ter utama dengan para Gemba la merek a, yang t ugasnya
yak ni member ik an penilaian tentang tulennya k ar isma-k ar isma itu dan tentang teraturnya pengama lannya, buk an melaink an baik (1
untuk
Tes
mengu ji segalanya
5:12,19,21).
dan
(Kons ili
untuk
mema damk an Roh,
memperta hank an apa yang Vatik an
Actuositatem´ Art. 3). 3. Gur u Agama Katolik atau Katekis 3.1 Pengert ian Gur u Agama Katolik (Katekis).
II
³Apostolicam
11
Katekis a dalah seorang awam yang Gereja, sesuai Kr istus,
dengan k ebut uhan
dici ntai dan diikut i
dan k a um
ditunjuk
setempat,
secara
untuk
khusus
oleh
memper ke nalk an
oleh merek a yang belum mengena l-Nya
ber iman itu sendir i. (Komisi Katek etik KWI, 1997:17).
Katekis sebaga i ³k aum awam pengikut Kr istus yang mendapat pendidik an
khusus
k r istianinya.
Di
dan
menonjol
bawah
mengha dir ka n ajaran Injil da lam k arya k ar itatif.´
da lam
bimbingan dan
ter li bat
menja lani
misionar is, da lam
k ehidu pan
merek a
perayaan
har us
lit urgis dan
(Komisi Katek etik KWI, 1997:16).
4. Spr itualitas Gur u Agama Katolik Tugas gur u agama Katolik ber kisar pa da pertama-tama mewarta k an sabda Allah manusia. dimiliki
dan
pa da tempat
k edua
di bawah ini dik emuk a k an
mewarta k an sabda Allah unsur-unsur
k epada
spir itual yang patut
oleh k ate kis seja lan dengan t ugasnya sebaga i pewarta.
Mewartak an Sabda Allah mengandaik an
da lam dir i
gur u agama
Katolik ada Iman, Penga harapan, dan Cinta Kasih. (Mar inus Telaumbanua, 1999:171-177) 4.1 Iman Seorang Kate kis Iman menca ku p pengiyaan sek aligus pena kluk an dasar
dir i
dir i
Allah
tetapi
pada k ehendak Allah. Imanlah yang menja di
relasi dan persa habatan seseorang
dinyata k an dengan
dan k ebenaran-Nya
cara:
a) Membiasa dir i ber ko ntemplas i
dengan
Allah. Iman Katekis
12
Jelasla h
mendesa k
bahwa Katekis terpanggil, dan
khusus,
untuk
Kr istus (di padang gur un), dalam
menjalani Allah,
diwa hyuk an dalam
dir i
Yesus
Santo Paulus (Ga l 1:7)
Santo Yohanes (yang men ulis Injilnya setela h
hidu p k ontemplat if).
di panggil
k ontlempat if.
k ebutuhan
merenungk an mister i yang
tersembunyi dalam Allah dan yang
dan da lam dir i
k arena
ter utama
Orang yang untuk
hendak diut us
suatu
hidu
p
yang
Ak tivitas k ate kis mutlak lahir dar i k ontemplas i
ak an k arya Allah yang menyelamat k an da lam k eha diran-Nya
dunia da lam
sabda dan
yang mister ius, dan pener imaan dalam
batin k ehenda k Allah yang ma u berbicara dengan manusia. Untuk member itak an sabda Allah, melalaik an
k ontemplasi da lam
k ate kis
tidak bol eh
k eheni ngan dan
k esediaan
mendengar ka n Allah. Karena itu bila k ontemplasi
diaba ik an,
k ata-k ata
yang
diucapk an da lam
k ata-k ata
manusiawi biasa yang tida k ber dimensi
tidak k eluar dar i iman yang
hidu p.
ak an ber has il membawa T uhan umat k epada
Allah.
Sebagai
gur u
pengajaran yang
agama
set iap pewartaannya a dala h ila hi dan
Dengan demikian, tida k
k epada umat dan
Katolik
dida k tik , doa-doanya
har us
membawa
melak sana k an
semest inya menja di
elemen perantara. Ma k sudnya, sabda Allah menjadi bahan doanya.
Sek aligus bahan ref lek si rasionalnya. Tetapi tida k
13
berarti menganjur ka n k epada para k ate kis agar menja di bahan ref lek sinya sebaga i mater i pembinaan, sebab renungannya bersifat pragmat is sik ap
ini
dengan
begit u
mema damk an
semangat doa. b) Memiliki cita rasa bi blis Oleh
k arena
sabda Tuhan terselu bung
da lam
K itab Suci,
mak a bahan untuk meditasi dan bacaan rohani seorang k atekis har usla h
K itab Suci,
khususnya
Perjanjian Bar u. Dar i satu
pihak per lu ia senant iasa har us mengikuti dan memper hatik an per ke mbangan ek segese mutakhir dan
dar i
pihak lain tida k
boleh tinggal pada taraf intelek tual melulu. Ia
har us
menjadik an pertemuan dengan K itab Suci sebagai k esempatan untuk
membuk a
dir i
k epada
panggilan
Allah, sebaga i
pendorong untuk bertobat. Injil dan Surat-surat Santo Pa ulus sehar usnya menja di bahan ref lek si setiap har i. c) Memiliki cita rasa liturgis Sabda Allah secara otent ik
diwartak an da lam liturgi dan
pema kluman ini serenta k mer u pak an doa dan tindak an. It ula h sebabnya
k ate kis
per lu
memu puk
k esalehan
liturgis.
Katekis
har us
k ehidu pan
mempunyai
doa
dan
k el eluasaan
wak tu untuk ikut serta bergembira dalam u pacara, pertemuan lit urgis umat, dan da lam doa-doa liturgis di
mana
menemuk an k ek ayaan, k eseimbangan serta nilai-nilai.
dia
ak an
14
Doa-doa pr i badinya, seraya menghormati Roh, sehar usnya membuahk an
k ei nti man,
berbagai macam doa
k eyakinan,
lit urgi.
ungk apan hidu p k onk retnya
dan
Semua ini set iap
k onta k dengan
har usla h
har i,
mer u pak an
seja uh itu ber u pa
ek spresi yang lebih ek splisit dan k omuniter a k an ses uatu yang transenden, ya k ni cinta Allah dalam Kr istus. Patut agar
hidu
diusaha k an
p sak ramenta lnya mer u pak an suatu ek spresi tulus
dar i i mannya.
Seraya mema duk an sabda Kr istus dan r itus, ia
mengusa hak an k esat uan antara ek ar isti dan cinta k as ih, antara sak ramen penga kuan dan semangat pertobatan. d)
Memiliki cita rasa teologis Kesalehan teologis seorang menjaga agar pengeta huan yang terasing
dar i doa-doanya;
yang membuatnya
har usla h
bersifat
menjadi pusat Bapa
da lam
teguh
da lam doa-doanya,
Roh. Hanya
dar i devosi k epada
dan
da lam doa.
k r istosentr is dan
mempunyai tempat:
terpisahk an
dimiliki dan ditemuk an tida k
tetapi seba lik nya menja di alasan
lebih
terpadamk an spontanitas
k ate kis dimak sudk an unt uk
lebih
Secara
khusus doanya
tr initar is: Kr istus yang
har us
diara hk an k epada
dengan demikian devosi-devos i
devosi k epada
Mar ia tidak terpisa hk an
Kr istus dan k esalehan k epada Gereja tida k
dar i k esalehan k epada umat
Mistik Kr istus.
sa dar tanpa
Allah
dan
T u buh
15
e) Memiliki cita rasa eklesial Kesalehan gur u agama Katolik sehar usnya juga bera k ar da lam k esal ehan umat
mengambil bagian k egelisa han,
Kr isten yang
da lam
k egembiraan
hidu p dan
a k tual, seraya
set iap perjuangan, pencar ian, dan
Melalui per istiwa-per istiwa yang
dalam
pender itaan Gereja.
dia lami
oleh
umat
Kr isten,
yang sepat utnya menjadi bahan ref lek sinya, ia har us mengena l realisasi rahas ia penebusan Kr istus. Atas acara ini, Katekis menjadi sanggu p berbicara dalam
dunia
Keterbuk aan ter hadap spir itualitas hidu p dan
lingkungan
tempat ia
mengab di sangat lah per lu. Bersama mere k a, k atekis
ber usaha mengecap yang sama hirar ki
sepert i Kr istus.
k ek ayaan da lam doa, dan
dar inya dit untut
spir itualitas
untuk
pa da wak t u setia
k epada
Gereja yang menugask annya. Seorang gur u agama
Katolik buk an saja seorang ber iman tetapi juga penanggung jawab
k ehidu
pan
ber i man
umat
da lam
wilayah
yang
di percaya k an usku p k epadanya.
4.2 Pengharapan Seorang k atekis Pengharapan a dalah suatu k eutamaan yang membuat seseorang mampu mengatas i sega la r intangan. Da lam k atek ese bersama
di ha dapan
berjuang
Allah dan serenta k berjuang menga lahk an
sendir i. 4.2.1
kita
Berjuang dihadapan Allah
dir i
16
Bagaimana mungkin seorang seorang man usia (Yer 1:6) dapat
Para
mewarta k an sabda Allah dengan k ata-k atanya sendir i? nabi
telah
k eput usasaan,
membiar ka n
merasak an
yang
dir i
taat
t idak
ber dayaan k etida k
dapat
diatasi
pa da misi yang
k alau
tida k
disera hk an dan
setia pada janji Allah, ³Aku sendir i ak an menja di k atamu, k ekuatan...´
serta
ma u k ata-
(Ef 4:15-16).
Merek a yang mengemban misi
untuk
berbicara per ihal
Allah har us s ungguh mema hami k etidak mampuan manusiaw i dalam
mengak tualisasik an apa pun, k ecuali ber ka t iman dan
dalam k epercayaan k epada k emampuan
berbicara
Allah. Sek ali pun te lah memiliki
menguasa i bahan
diha dapan
k eheni ngan untuk
dan
para pendengar,
k esanggu pan k ate kis
memikir ka n siapa yang
Katekis sejat i lebih menampilk an ra hasia
untuk
membutuhk an dia
wartak an.
k ek ayaan
Allah
di
balik k emampuan pr i badinya. Kemis kinan roh seorang k atekis ter letak dalam
ha l
mengesampingk an ek spresi pr i badi agar
Allah dengan k eselur uhan k ek ayaan-Nya lebih dik enal. 4.2.2
Bergulat dengan dir inya sendir i
Katekis juga ber hadapan lebih
disebabk an
mender ita
oleh
dar i pada
dengan
k ehinaan
k ate kis
munaf ik , yang menyebab k an
dir i.
yang dia
perjuangan lain, yang Siapa yang
dihant ui
lebih
oleh sindiran
enggan berbicara? Dalam
17
perjuangan
ini
pun,
k emenangan
k erenda han hat i dan
yang
ia
a k an
di peroleh
melalui
ber harap pa da Allah, sehingga sabda
sampa ik an tidak ak an
dinila i
dar i
k eunggulan
pr i badinya. Memang benar ba hwa pelayanan yang
di ja lank an
a dala h
rahmat, undangan dan desak an yang menetap. Berj uang untuk menanggapi rahmat ini sungguh berat, a k an tetapi
dapat
ter lak sana ber ka t
da lam
i man
k erenda han hat i
pender itaan yang
disebabk an
seraya mener ima
oleh perasaan t idak laya k .
4.3 Cinta Kasih Seorang Katekis Cinta Kasih seorang k ate kis terara h untuk mengusa hak an k emulian bagi Allah
dengan
ja lan memper ke nalk an Allah yang mengutusnya.
Kemulian seorang yang menca ku p pengenalan orang lain atas dan
bila di pu ji k arena
kua litas k aryanya.
Karya c inta yang asasi ter dir i
atas ber ko barnya semangat untuk membuat Alla h Tentu saja intensinya
bahwa yak ni
dengan
umatnya k epada
dik enal dan dici ntai.
per lu yakin bahwa memuliak an Allah adala h
yang pa ling dalam. Untuk itu ia jangan perna h melu pak an
huku m
Allah dan
ur utan
k ate kis
dir inya
yang pertama
dan
ter utama adalah mengas ihi Allah,
ja lan menyemba h, mengagumi,
k arena
dan
bersyukur k arena
mister i Cinta-Nya. Santo Paulus mengingink an agar
mengeta hui hal ini dan bersyukur k arenanya, tent u saja cinta
sesama t idak terpisahk an otentik nya tetap
dihormati.
dar i
cinta
k epa da
Tanpa ragu,
di
Allah, a k an tetapi
sinilah ter letak dasar
18
yang lebih asas i dar i k esalehan ek ar isti dan k er induan untuk menuntun peserta dalam perayaan E k ar isti, Sa k ramen cinta. 5. Kehidu pan Ro hani Gur u Agama Katolik (k atekis) Menjadi seorang
k ate kis
menjadi suatu panggilan
menuntut tanggungjawab yang besar,
khusus da lam
mewarta k an Kabar Gembira
tentang k erajaan Allah. Prak tek -prak tek dar i k atekis sebaga i unsur po k ok dalam k ehidu pan doa,
ya k ni: a. Menghadir i Ek ar isti secara teratur, ba hk an setiap menguatk an
hidu p
pr i badi dengan ³rot i k ehidu pan´ (Yoh 6:34),
untuk membentuk ³sat u tu buh´ dengan umat dan
mempersemba hk an
dara h
har i, unt uk
dir i k epada
(bdk . 1 Kor 10:17)
Bapa bersama t u buh
dan
Tuhan.
b. Liturgi
yang
dihayati
dalam
berbaga i
dimensinya
dem i
per ke mbangan pr i badi dan demi menolong umat. c. Mendarask an bagian I badat Harian, ter utama Iba dat Pagi Sore, bersama
dengan
k epada
dar i
Bapa
nyanyian pu jian yang
dit u juk an
dan
Gereja
³terbitnya mata har i sampai terbenamnya
(matahar i)´ (Mzm 113:3). d.
Meditas i setiap
har i,
ter utama mengena i sabda Allah,
da l am
sik ap k ontemplasi dan s ik ap tanggap. Penga laman menunjukk an bahwa ba hk an bagi
k a um
awam, meditasi secara teratur dan
19
lectio
d evina (membaca K itab Suci) membawa k eteraturan bagi
hidu p kita dan
jaminan pert umbuhan rohani.
e. Doa pr i badi, yang menjamin menja lani pek erjaan set iap doa
k onta k dengan
har i, dengan
Tuhan selama
per hatian
khusus
pada
Rosar io.
f. Ser ing
mener ima
s
akramen
memohon ampun atas sega la dan untuk memperbahar ui
g. Ikut ambil bagian
da lam
pengampunan k esala han
semangat
do sa,
yang te lah
unt uk
dila kuk an
kita.
r et-r et rohani,
untuk
pembar uan
dir i
dan umat.
Melalui
hidu p
doa
semacam
memper ka yak ehidu pan bat innya rohani yang
di per luk an
itu
dan
para
memperoleh
oleh perannya. Doa j uga
tugas pelayanan merek a berbuah melimpah, i man k r istiani k ate kis,
k ate kis
a k an
k edewasaan
di per luk an
agar
k arena
penyampa ian
tidak semata-mata tergant ung pa da
k emampuan
melaink an lebih
dar i itu
yaitu tergant ung pa da ra hmat
Tuhan yang ber ke rja dalam hati orang yang men dengar ka n pesan Nya. (Kom isi Katek etik KWI, 1997:47) 6. Tugas Gur u Agama Katolik Gur u Agama Katolik diharapk an dapat mema hami k egiatan pewartaan sebagai mewartak an Yesus Kr istus yang pertama dan ter utama, ba ik bagi orang yang be lum ber iman ma u pun orang yang s uda h ber iman Nya.
k epada-
20
Semangat Hidu p Kate kis ya k ni, Dalam menghayati
k eberadaan dan
jati
mampu mengembangk an anek a dapat di ja dik an
dir inya
sebaga i
u
paya menya dar i
dan
k ate kis, ia diharapk an
k eutamaan dan
semangat
hidu
p yang
tolok ukur tugas per utusannya, antara lain: (Menur ut L.
Prasetya, 2007: 43) 6.1 Katekis adalah seorang ber iman. Katekis
henda k nya
terbuk a ter ha dap
k ehadiran dan
sapaan Alla h
serta ma u menanggapi atau mengamini tawaran k eselamatan Allah itu, baik bagi dir inya sendir i mau pun umat ber iman Katolik lainnya. 6.2 Katekis mempunyai intimitas dengan yang I lahi. Mengingat tugas k atekis adalah mewartak an Kabar Gembira, suda h sepantasnya ia mampu mengena l pr i badi Allah
dan
Yesus Kr istus
secara persona l. 6.3 Katekis terbuk a pa da k arya Roh K udus. Dalam mewarta k an Kabar Gembira, k atekis
diharapk an
menya dar i
sepenuhnya ba hwa dasar pertama dan utama k egiatan ini adalah Roh K udus. 6.4 Katekis adalah anggota k eluarga. Kebera daan dan jati dan
perjuangan
k eluarganya
dir i k ate kis t ida k dapat dilepask an dar i sit uas i
k eluarganya.
S uk a-duk a yang terja di
mer u pak an bagian yang ta k terpisahk an
dan dia lam i
dengan dir inya.
Situasi k eluarganya ikut menentuk an k ebera daan dan jati dir inya dalam mewartak an k abar gembira.
21
6.5 Katekis adalah anggota umat. Katekis henda k nya mempunyai relasi yang ba ik dan dek at dengan umat,
ma u ter li bat dengan k egiatan dan k ehidu pan lingkungan.
6.6 Katekis adalah pr i badi yang seder hana dan rendah hati. 6.7 Katekis bersemangat melayani, mewarta k an k abar gembira itu. 6.8 Katekis rela ber ko rban. Katekis
diharapk an
mampu mengembang k an sik ap dan semangat
rela ber ko rban demi k epentingan sesama. 6.9 Katekis tetaplah awam. Meski mengambil bagian
da lam k enabian
Yesus Kr istus,
dengan
sifat k eduniaannya, k atekis tetaplah awam, buk an H ierar ki. 6.10 Katekis ma u belajar ter us-mener us. Mengingat
k ebera daan
dan
tugas per utusan Katekis sangat
penting dan strategis, sudah sepantasnya k alau ia mempunyai niat dan k emauan k eras untuk
belajar dan belajar ter us agar
dir inya dapat
ber ke mbang dan k aryanya dapat di pertanggungjawabk an. 6.11 Katekis bers ik ap dan bersemangat tim k erja. Katekis
henda k nya
mengembangk an sik ap
dan
semangat ma u
ber ke rjasama dengan pihak , ba ik pastor paroki, pengur us dewan paroki atau stas i atau lingkungan, ma u pun antar k ate kis. 7. Peranan Gur u Agama dalam Pastora l Umat Gur u agama juga har us ter li bat secara penuh dalam k egiatan-k egiatan pastora l umat. Merek a termasuk di dalam k elompok -k elompok umat yang
22
har us
menja lank an f ungsi sebagai penggera k dalam k eselur uhan k egiatan
pastora l. Gur u Agama Katolik mempunyai peranan
dalam
pastora l
umat
sebaga i
ber ikut: (Menur ut Janssen, 1983:38-39) 7.1 Gur u Agama bisa menja di pemimpin forma l. Untuk tugas
inila h
merek a
di ber i
jabatan. Dengan menja di
pemimpin forma l gur u agama menja di penanggung jawab gereja mau pun
umat.
Dalam
hal ini
gur u agama memiliki tanggung jawab
ter hadap gereja yang institusional. a. Peranan gur u agama
dalam
Gereja Katolik amat pent ing. Merek a
melak sana k an f ungsinya sebaga i pembant u pastor, atau
hirar ki
yang mempunyai tugas sa k ramenta l. Gur u agama, termas uk dalam k elompok umat
yang berperanan sebaga i pembantu pimpinan
lok a l.
b. Gur u agama juga bert ugas sebaga i pemimpin
dan
penanggung
jawab. T ugas-t ugas itu juga mer u pak an t ugas umat berjabatan yang adalah sebaga i penjiwa. Dalam rangk a pastora l
umat,
tugas
dar i
gur u agama a dala h
ber usaha agar umatnya mau ber ke rja untuk gereja. Karena itu gur u agama juga menja di animator k epada umat.
Unt uk itu
bahwa tugas yang
dan
di per luk an
member ik an
sik ap mener ima
di k erjak an umat dasar
secara sempurna sepert i
ha lnya
jik a
k epercayaan k enyataan
mungkin tidak ber hasil
di ja lank an
oleh gur u agama
23
sendir i. G ur u agama per lu ber usaha s u paya k omunita k r istiani ata u k oi nonia da lam imannya,
bent uk apapun a k an
mewarta k an, ber i badat,
hidu p dan
dan hidu
ma u menya k sik an
p secara k r istiani dan
saling melayani. Ha l ini juga menjadi lebih pent ing lagi k arena t iap gur u agama
da lam
gereja
k atolik
pada wak tu yang sama juga
adalah umat. 7.2 Pengga li Potensi atau Kata lisator. Dalam pastora l umat gur u agama juga mempunyai f ungsi sebaga i pengga li potensi. Gur u agama per lu mencar i jalan potensi ini
di da lam umat
dan
k omunita-k omunita dasar
sega la k egiatan pastora l yang
dasarnya
menga li
su paya merek a menja lank an tugas. Da lam ha l
gur u agama berf ungsi sebagai motivator dan
membantu
untuk
Kr istiani
k ata lisator.
Dia
dengan k eha dirannya
di ja lank annya
sehingga
k omunita
ber ke mbang.
7.3 Gur u agama juga ber usaha untuk membent uk tenaga pelatih. Kalau
k omunita
Kr istiani sudah berjalan ma k a gur u agama
mempunyai tugas selanjutnya a dalah bertanggung jawab atas k omunita dasarnya
tersebut sehingga
mewu judk an
i mannya
dapat
ses uai
memperta han k an
dengan
dir i da lam usa ha
s ituasi masyara k at
k onk r it
dewasa ini.
7.4 Fungsionar is Kadang- k adang t ugas gur u agama t idak
di
dasar ka n
atas
pembagian f ungsional, melaink an atas pembagian lok al. Gur u agama
24
juga bisa memegang wilaya h yang lebih k ecil. Di tempat lain ia juga dapat
bertanggung jawab atas pembinaan
gur u agama bisa menja di Pembina
k a um
di
sek olah. Selain itu juga
muda
dan dila in
pihak
juga bisa bergera k dalam bidang pelayanan sos ial. Dengan gur u agama ata u pek erja pastora l adalah suatu jabatan
dia
k ata la in dan
yang
pelak sanaannya har us disesuaik an dengan k ebutuhan umat setempat. Mak a dar i itu tugas gur u agama
di k ota
ma u pun
di desa tida kla h
sama.
Perbedaan-perbedaan itu buk an mer u pak an suatu yang mer ugik an, melaink an mer u pak an ses uatu yang biasa. 7.5 Cir i atau Sik ap G ur u Agama Katolik atau Katekis Cir i atau sik ap itu
dapat dilihat dar i
segi pandangan, cita-cita
merek a, yang antara lain: a. Seorang yang ber iman Gur u agama pertama-tama a dalah seorang yang ber iman mengusa hak an tidak dapat i man
dir i
su paya menjadi sema kin ber iman k arena ber iman
diukur dengan ukuran-ukuran
mer u pak an
dan
hasil
tertentu. Ber ke mbangnya
pergumulan antara ra hmat Tuhan
dengan
jawaban bebas man usia. b. Sak si warta gembira Tu juan disini,
dasar dan
pusat
ba hwa orang yang
Warta Gembira
k epada
dar i
pendidik an sebaga i
dididik itu
orang
k ate kis
ter letak
mampu dan sanggu p menyatak an
la in.
Warta Gembira
hanya dapat
25
dik omunik asik an
jik a pendidik sendir i suda h percaya pa da Warta
Gembira itu. c. Sak si dar i k eselur uhan jemaat ber iman. Tugas sebaga i jemaat ber iman buk an mer u pak an individua l dar i
k egiatan
yang
para pendidik iman itu sendir i tetapi mer u pak an k eikut
sertaan dalam tugas pelayanan selur uh Gereja. Seorang pendidik iman yang profess ional ak an ter li bat dalam jemaat ber iman itu dan menja di satu dengannya serta berg umul dengan apa yang
digumuli
oleh umat
ber iman. d.
Yang selalu ber hu bungan erat dengan Allah. Seorang
k ate kis har us dapat
menga lami
hu bungan
yang s ungguh
pr i badi dengan Yesus Kr istus, sebab Yes us Kr istus a dalah k epenuhan Wahyu Allah. e. Katekis professional har us set ia dan ju jur ter hadap Warta Gembira. Warta Gembira Kr istiani
dit umbuhk an
dan
di per ke mbangk an
dida lam
jemaat ber iman, ya itu Gereja. Melalui jemaat itulah Warta
Gembira
di
sebar ka n k epada setiap orang ber iman.
f. Katekis professional har us ikut serta dalam persa udaraan jemaat. Seorang
k ate kis,
seorang pen didik iman adalah seorang yang
ber iman yang har us memajuk an iman sa udara-saudar inya; sehingga ia har us
ikut
serta membangun sambil se k aligus menga lami
dan
menghayati seperti halnya warga umat ber iman yang lainnya. Katekis
26
professional sebagai pendidik iman menimbulk an k esempatan k epada umat untuk saling
membagik an penga laman imannya.
g. Katekis professional har us mampu melayani jemaat. K iranya buk an
k esadaran
a k an
untuk dilayani,
k enyataan
melaink an
ba hwa ³Yesus Kr istus
untuk
datang
melayani´, ak an sanggu p
menantang s i k atekis profess ional untuk melayani sesamanya. Janssen (1983). 8. Tugas Gereja 8.1 K itab Suci. ³Karena itu pergilah, jadik anlah semua bangsa mur id-K u baptislah merek a
da lam
nama Bapa
dan
dan
Ana k dan Roh K udus,
dan
ajar lah merek a melakuk an sega la sesuatu yang telah K u per inta hk an k epadamu´
(Mat 28:19-20).
8.2 Dokumen Konsili Vatik an II. Dek r it ³Ad Gentes´. a. Bab II Art. I Kesa k sian Kr istiani. ³Gereja
har us hadir ditengah
melalui Putera-puteranya, yang k epada
golongan-golongan manusia it u
diam diantara
merek a atau
di ut us
merek a´.
b. Art II. 18 (Pengembangan
hidu p
religius)
Hendak nya seja k masa penanaman Gereja s ungguh-sungguh diusa ha k an
pengembangan
hidu
p re ligius, yang buk an
member ik an bantuan yang ber harga k egiatan
dan
sangat
hanya
di per luk an
misioner. Melaink an melalui penta disan yang
bagi lebih
27
mendalam
k epada
Allah
da lam
Gereja juga menunjukk an
dan
melambangk an dengan jelas inti hakik at panggilan k r istiani. c. Art. II (21). Tugas
utama
member ik an
para awam ba ik pr ia mau pun wanita, ya k ni
k esak sian
ak an Kr istus. Merek a waji b bersa ks i
dengan k ehidu pan dan k ata-k ata da lam k eluarga, dik a langan
merek a, har us
dili ngkungan
profes i merek a. Sebab pa da
tampa k manusia bar u, yang telah
k ehenda k
dir i
dici pta k an
sos ia l
merek a menur ut
Allah dalam k ebenaran dan k ekudusan yang sejat i (Lih
Ef 4:24). d.
Art. II (26). Adapun merek a yang a k an
diut us k epel baga i
bangsa hendak nya
sebagai pelayan-pelayan Kr istus yang ba ik menimba k ekuatan dar i sabda-sabda
i man dan
ajaran yang se hat (1 Tim 4:6), yang
ter utama merek a gali dar i K itab Suci, sambil menyelami rahas ia Kr istus, yang a k an merek a bawa k an k esak sian
Oleh
da lam
pewartaan
dan
merek a. k arena
awam per lu
semua
itu,
misionar is-imam-br uder-suster dan
disiapk an dan di bi na
menur ut k eadaan masing-masing
su paya mere k a jangan ternyata t idak sanggu p meng ha dap i tuntutan-tuntutan k arya
dik emudian har i.
8.3 K itab Hukum Kanonik . 8.3.1T ugas Gereja mengajar.
28
Kanon. 762 § 1. ³O leh k arena
umat
Allah di persatuk an pertama-
tama oleh sabda Allah yang hidu p, yang sangat pat ut di peroleh dar i mulut para imam, ma k a hendak nya para pelayan rohani menju jung tinggi tugas merek a. Ber ko tbah dan memang
diantara tugas-t ugas
merek a yang utama adalah mewartak an Injil Allah k epada semua orang´. 8.3.2 KHK k anon. 773. ³Menjadi tugas rohani, k a um
untuk
khusus dan
mengusahak an
berat ter utama bagi para gemba la k ate k ese umat k r istiani
agar iman
ber iman melalui pengajaran agama dan melalui pengalaman
k ehidu pan k r istiani,
menja di hidu p dan
disa dar i, dan
penuh daya´.
H. Metodologi Penelitian 1. Bent uk Penelitian dan Metode 1.1 Bent uk Penelitian Design Rancangan Pene litian a dalah Desk r iptif K ualitatif. Bent uk yang
di pak a i dalam
Penelitian
kua litatif
penelitian ini yak ni bent uk
desk r iptif kua litatif.
a dalah penelitian yang menek ank an
kua litas
ata u ha l
yang terpent ing dar i sifat suatu barang ata u jasa. Hal yang terpent ing dar i sifat barang ata u jasa ber u pa adalah mak na
k ejadian
di balik k ejadian
tersebut yang
ber harga bagi suatu per ke mbangan 2009:22).
ata u fenomena ata u gejala sos ia l
k onsep
dapat di ja dik an
teor i (Sator i
dan
pelajaran
Komar iah,
29
Penelitian alamiah,
kua litatif
dengan
mer u pak an penelitian yang mengg unak an latar
menafs ir fenomena yang terja di
dan dila kuk an dengan
menggunak an metode yang a da (Sator i dan k omar iah, 2009:23-25). 2. Metode Penelitian Metode yang kualitatif,
artinya
melukisk an
digunak an da lam da lam
k ea daan
di
prosedur pemeca han masa lah yang
ses uai dengan
Metode desk r ipsi dapat yang a da
penelitian ini adalah metode desk r iptif
diartik an
data dan
ditelit i
fa k ta yang a da
ata u
dilapangan.
sebaga i Prosedur pemeca han masa la h
selidiki dengan menggambar ka n/ melukisk an k eadaan su bye k
/ obyek penelitian yaitu seseorang,
lembaga,
masyara k at pa da saat
sek arang ber dasar ka n fak ta-fa k ta yang tampa k atau sebagaimana a danya. (Nawawi, 1983;63). 3. Data Penelitian Data adalah bahan informas i untuk proses berpikir atau k emungkinank emungkinan
pemeca han suatu persoalan serta
sementara yang s uda h
disusun har us diu ji
melalui pengumpulan data-data
yang relevan. Data-data yang ter kumpul k ebenaran dar i hi potesis it u ditelit i dalam
k eterangan- k eterangan
diol a h
untuk
member ik an
( Hadi dan Haryono 1998:39-40). Data yang
penelitian ini yaitu ³Peranan Gur u Agama Katolik dalam
Pastoral Umat di Stasi Santo Paulus Paroki ´. a. Hasil wawancara b. Hasil obser vas i c. Hasil kuti pan dar i dokumen
30
4. Sumber Data Penelitian Sumber data adalah personil atau la innya
yang
dapat
member ik an
k el ompok , dapat
informas i
memperjelas judul penulisan yang a k an
k epada
di bahas
juga organisas i penulis
untuk
secara jelas dan a kurat.
(Menur ut Suk madinata, 2005:5). a. Gur u Agama Katolik yang bera da
di
Stasi Santo Paulus sebanya k 4
orang yang menja di informan. b. Pemimpin ata u pengur us umat yang bera da
di
Stasi Santo Paulus
sebanyak dua orang yang menja di informan dalam penelitian. c. Orang Katolik yang a da
di
Stasi Santo Paulus sebanya k enam
orang yang berse dia menja di informan. d.
Tok oh masyara k at yang perna h menjabat sebaga i pemimpin umat sebanyak 2 orang sebaga i informan.
Pertimbangan penulis memilih para informan
diatas
ya itu lebih
k arena
merek a semua lebih ber hu bungan dengan masa lah yang penulis teliti dan juga mer u pak an informan
kunci
yang lebih mengetahui tentang baga imana
peranan gur u agama Katolik dalam pastora l
umat di
Stasi Santo Paulus
Paroki Santo Pius X Bengk ayang. 5. Tek nik (cara) dan Alat Pengumpulan Data. 5.1 Tehnik (cara) Pengumpulan Data a. Wawancara wawancara a dalah suatu te k nik pengumpulan mendapat informasi yang
digali dar i
data
untuk
sumber data langsung
31
melalui percak apan ata u tanya jawab. Wawancara penelitian
kualitatif
bersifat
mendalam
k arena
mengek splorasi informan secara menye lur uh informan
dalam
dan
ingi n
jelas
dar i
(Sator i dan Komar iah, 2009:130)
b. Obser vas i
dila kuk an di
Stasi Santo Paulus. Obser vasi adala h
pengu jian secara intensional atau mempunyai suatu tu juan, khususnya untuk
mak sud pengumpualan data yang mer u pak an
satu verbilisasi mengena i hal-hal yang
diamat i
(Cal pin James,
1981). c. Dokumen a dalah suatu yang tertulis ata u tercetak yang di pak a i
dapat
sebagai buk ti atau k eterangan.
5.2 Alat Pengumpulan Data a. Pedoman wawancara: ber u pa daftar pertanyaan po k ok yang di ja dik an
pegangan untuk ditanyak an k epada informan tentang
masalah yang diteliti. b. Pedoman obser vas i: berbentuk catatan yang didapat
dilok as i
dar i
pengamatan
penelitian.
c. Pengumpulan data
di
perpustak aan: penulis menelaah buku-
buku yang memuat referens i masa lah yang diteliti. 6. Tek nik (cara) mengu ji Keabsa han Data Dalam penelitian ini tr iangulasi: ber diskusi
dila kuk an
dengan
pengecek an
k eabsa han data
gur u agama Katolik , pemimpin
teman sejawat yang mengetahui masa lah penelitian ini.
melalui:
umat dan
32
7. Tek nik (cara) mengana lisis Data Adapun te hnik menganalisis
data
yang a k an
digunak an
da lam
penelitian ini sebaga i ber ikut: a. Membaca secara teliti dan ber ulang-ulang hasil wawancara,
has il
obser vas i, dan has il dokumenter. b. Meref lek si
dan
menginterpretas ik an/member ik an ma k na
hasil
wawancara, hasil obser vas i dan hasil dokumenter. c. Mendesk r ipsik an hasil interpretas i/pember ian ma k na. I. Lok asi Penelitian Lok asi penelitian yang
di pilih da lam
penelitian ini adalah
di
Stasi Santo
Paulus Paroki Pius X Bengk ayang Keusku pan Agung Pont iana k . Stasi Santo Paulus ter letak
di
k ecamatan
Lumar Kabu paten Beng ka yang, Propins i
Kalimantan Barat. Alasan di pilihnya Stasi Santo Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang sebaga i lok asi penelitian ini ialah: 1. Selain Karena Stasi Santo Paulus jarak wilaya hnya tida k jauh paroki atau mudah di jangk au, agama Katolik yang bert ugas banyak mengeta hui membantu
penulis
di
di
masa lah untuk
dar i
Stasi Santo Paulus ini juga a da gur u
sek olah k ecamatan Lumar yang lebih pewartaan Injil,
mendapat
sehingga sangat
informas i
yang
berse dia
diwawancara i.
2.
Di lok asi penelitian ter dapat masalah penelitian seperti: Baga imana Peranan Gur u Agama Katolik dalam Pastora l Umat
di
Stasi Santo
Paulus Paroki Santo Pius X Bengk ayang? Kendala apa saja yang
33
diha dapi
oleh pewarta ata u
k ate kis?
Serta
oleh gur u agama Katolik dalam pastora l
usaha
apa yang
umat di
dila kuk an
Stasi Santo Paulus
Paroki Santo Pius X Bengk ayang?. J.
Sistemat ik a penelitian BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL BAB V PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN
K. Jadwal Penelitian Penelitian ini
direncana k an
selama 6 bulan dengan ja dwal sebagai ber ikut : Bulan
No
iatanKeg
1
2
3
4
1
Pembuatan proposa l
2
Seminar proposa l
X
3
Perba ik an proposa l
X
4
Pengambilan data
5
Pengolahan data
X
6
Penyusunan laporan
X
7
Distr i busi laporan
5
6
X
X
X X