USUL PROGRAM PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT DESA
PENYULUHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN TANAMAN SERAI SEBAGAI ALTERNATIF PENGUSIR NYAMUK KEPADA IBU PKK RW 19 CLOLO, KELURAHAN KADIPIRO, KECAMATAN BANJARSARI, SURAKARTA
Oleh : Adhelia Merinda Y Ahmad Cahya Anggi R Alifia Wisdayanti P Ambar Saraswati Apri Tria Nur Hidayah Arum Dyah Oktafia Desi Purnaningsih Desy Novianitasari Ipak Primasitha D W P Karima Putri Murti Aprillia A
A101.16.001 A101.16.002 A102.08.001 A102.08.002 A101.16.007 A101.16.008 A102.08.013 A102.08.014 A102.08.035 A102.08.036 A102.08.042
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2015
1. Pendahuluan
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti aegypti yang disebarkan
kepada manusia (Kalyanamitra, 2012). Demam Berdarah
Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menjadi urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (Achmadi dkk . 2009). Menurut Aditama (2014), di tahun 2013 kematian akibat DBD mencapai sebesar 0,77% (871 kematian) dan di awal tahun 2014 sampai bulan april tercatat sebesar 0,84% (110 kematian). Situs online harian Joglosemar dan Merdeka (8 Januari 2015) melansir bahwa wabah Demam Berdarah kembali menyerang Kampung Clolo, Kelurahan Kadipiro di awal bulan Januari dan telah menyebabkan 2 warga meninggal dunia serta belasan lainnya harus dilarikan ke rumah sakit, ditambahkan pada situs online harian Suara Merdeka (9 Januari 2015) bahwa 17 warga Clolo dilarikan ke rumah sakit. Penyakit demam berdarah ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti
hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk (Kaylanamitra, 2012). Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah. Selain pencegahan melalui 3M, untuk menghindari gigitan nyamuk dapat digunakan tanaman dari alam yang menghasilkan bahan anti nyamuk. Salah satu tanaman penghasil bahan anti nyamuk adalah serai wangi karena mengandung minyak atsiri yang berfungsi untuk pengusir nyamuk (Kasmara dkk, 2012). 2. Rumusan Masalah
Setelah melakukan survei di Clolo RW 19 maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang demam berdarah/ demam berdarah dengue? b. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue? c. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang tentang pencegahan secara umum demam berdarah/demam berdarah dengue? d. Apakah Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman serai sebagai pengusir nyamuk?
3. Tinjauan Pustaka
a. Demam Berdarah Dengue 1) Pengertian Demam Berdarah Dengue Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti (Kaylanamitra, 2012). 2) Gejala Demam Berdarah Kondisi terjangkitnya demam berdarah perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut. Terdapat 4 tipe orang yang mengalami atau menderita demam berdarah, diantaranya : a. Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun. b. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik bintik atau bercak-bercak perdarahan perdarahan di bawah kulit. c. Dengue
Haemorrhagic
Fever
(Demam
berdarah
dengue(DBD)) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah
dengan perdarahan dari hidung (mimisan), mulut, dubur, dan sebagainya. d. Dengue Syok Sindrom, Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok atau presyok, bentuk ini sering berujung pada kematian. Lama demam berdarah pada umumnya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah klinis, jumlah trombosit akan jatuh hingga pasien dianggap afebril. (Kaylanamitra, 2012) 3) Tindakan Pencegahan Demam Berdarah Demam
Berdarah
saat
ini
belum
tersedia
vaksin
untuk
pengobatannya, untuk itu perlu adanya pencegahan dengan cara menghilangkan genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk atau Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menghindari gigitan nyamuk. Untuk memberantas sarang nyamuk dikenal dengan 3M, sebagai berikut : (a) Menguras tempat penampungan air (bak mandi, tempat minum burung dan tempat – tempat yang dapat menampung air yang lainnya). (b) Menutup penampungan air. (c) Membuang
dan
menampung air.
mengubur
barang
bekas
yang
dapat
Pencegahan yang kedua dengan cara menghindari gigitan nyamuk dapat dilakukan, sebagai berikut: (d) Dilakukan pengasapan ( fogging) secara masal. (e) Gunakan anti nyamuk oles, obat nyamuk semprot maupun bakar dan bisa memasang kelambu. (f) Menaburkan bubuk ABATE dalam penampung air. (g) Memanfaatkan jenis – jenis tanaman tertentu (Lavender, Serai Wangi, Geranium, dan Zodia) menghasilkan bau yang tidak disukai oleh serangga, seperti nyamuk. (Kasmara dkk, 2012).
b. Serai Serai merupakan tanaman bermarga Andropogon, Andropogon, deng an nama spesies Andropogon nardus L. L. Serai merupakan tanaman rumputrumputan tegak, menahun dan mempunyai perakaran yang sangat dalam dan kuat. Daun serai merupakan daun tunggal, lengkap dan pelepah daunnya silindris, sili ndris, gundul, seringkali s eringkali bagian permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah (ligula), helaian, lebih dari separuh menggantung, remasan berbau aromatik (Budiasih, 2011).
Gambar 1. Serai (https://aisalwa.files.wordpress.com/2011/12/serai-wangi.jpg)
1) Kandungan dan Manfaat Serai Kandungan dari serai yang utama adalah minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen. Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal, sitronelol dan geraniol (Wardani 2009). Hasil penyulingan dari Andropogon nardus L diperoleh berupa minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae. Oleum citronellae terdiri citronellae terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan untuk menghalau nyamuk, sehingga tanaman serai ini dapat dimanfaatkan (Wardani, 2009). 2) Pengolahan Serai Sebagai Alternatif Penggusir Nyamuk. a) Alat dan bahan (1) 1 ons batang dan daun serai (3 - 5 buah) (2) Pisau dan telenan (3) Blender (4) Mangkuk (5) Saringan (6) Gelas ukur (7) Penyemprot (sprayer) (8) Corong
b) Cara pembuatan (Adiseputra dkk. 2009) (1) Potong akar serai, pisahkan dengan batang dan daunnya sebanyak 1 ons (2) Kemudian cuci bersih daun dan batang serai. (3) Jemur sebentar sampai layu, potong serai menjadi bagian kecil, buang bagian yang berwarna coklat. (4) Blender sampai dirasa cukup halus, masukkan serai yang sudah halus ke dalam wadah bersih. (5) Tambahkan air sampai 100 ml dan direndam selama 1 malam. (6) Rendaman tersebut disaring, sehingga yang tertinggal air serainya saja. (7) Tuangkan ke dalam botol sprayer (botol bekas parfum yg telah dicuci bersih dan kering). (8) Penggunaan: Semprotkan cairan serai ke ruangan yang ingin disterilkan dari nyamuk atau semprotkan langsung pada sarang atau jala. 3) Kelebihan Insektisida Alternatif Serai (Rahma, 2013) a) Proses perendaman selama satu malam bertujuan untuk mengeluarkan zat sitronela yang terkandung dalam serai. b) Obat nyamuk semprot, oles, dan bakar berbahaya bagi manusia sebab mengandung bahan aktif golongan organofosfat seperti propoxur (karbamat), diethyltoluamide,
dan dichlorovynil
dimethyl phosfat (DDVP) (DDVP) yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. c) Obat nyamuk dari Tanaman Serai tidak mengandung bahan bahan kimia seperti obat nyamuk semprot, oles maupun bakar yang dijual dipasaran, selain itu obat nyamuk dari serai juga berbau harum. d) Tanaman Serai mudah didapat dan juga mudah ditanam sendiri di halaman rumah, sehingga tidak memerlukan biaya yang banyak dalam pembuatannya. e) Bahan lain untuk membuat obat nyamuk pun hanya air bersih, sedangkan tempatnya bisa menggunakan botol sprayer baru maupun memanfaatkan botol bekas sisa parfum yang telah dicuci bersih dan kering. 4. Tujuan Kegiatan
Kegiatan Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa ini mempunyai tujuan, antara lain : 1. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang demam berdarah/ demam berdarah dengue. 2. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue. 3. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang pencegahan secara umum demam berdarah/demam berdarah dengue.
4. Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman serai sebagai pengusir nyamuk. 5. Manfaat Kegiatan Setelah dilaksanakannya Program Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Desa diharapkan Ibu PKK RW 19 Clolo mendapatkan manfaat antara lain: a.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang demam berdarah/ demam berdarah dengue.
b.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang gejala demam berdarah/demam berdarah dengue.
c.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang pencegahan secara umum demam berdarah/demam berdarah dengue.
d.
Ibu PKK di Clolo RW 19 memiliki pengetahuan tentang manfaat tanaman serai sebagai pengusir nyamuk.
6. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan dalam program PKMD yang akan kami selenggarakan adalah Ibu PKK RW 19 Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta yang berjumlah 30 – 35 orang. Pada lokasi PKMD yang kami selenggarakan, pengetahuan ibu – ibu ibu mengenai demam berdarah, gejala penyakitnya, pencegahan dari penyakit demam berdarah serta cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif pengusir nyamuk cukup rendah. Hal tersebut menjadi dasar pemilihan Clolo RW 19, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta sebagai tempat untuk diadakan penyuluhan tentang demam berdarah,
gejala penyakitnya, pencegahan dari penyakit demam berdarah serta cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif pengusir nyamuk. 7. Metode PKMD
Penyuluhan secara langsung dengan pemberian kuisioner tentang demam berdarah, gejala penyakit, pencegahan dari penyakit demam berdarah serta cara memanfaatkan tanaman serai sebagai alternatif pengusir nyamuk, ceramah dengan power point berupa hand out, tanya jawab dari Ibu PKK kepada penyuluh, memberi pertanyaan (postes) kepada Ibu PKK, dan dengan pemberian stiker gratis tentang pemanfaatan tanaman serai sebagai pengusir nyamuk. 8. Keterkaitan
Setelah dilakukan penyuluhan di Clolo RW 19, Kelurahan Kadipiro masyarakat dapat mengetahui tentang demam berdarah dan pemanfaatan tanaman serai sebagai pengusir nyamuk penyebab demam berdarah. Bagi mahasiswa AAK Nasional Surakarta dalam kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang promosi kesehatan. Salah satu kompetensi seorang ahli madya kesehatan adalah sebagai penyuluh yaitu memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat umum tentang informasi – informasi informasi kesehatan dan diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat setelah diadakan penyuluhan. Bentuk penyuluhan kesehatan mengenai demam berdarah, gejala penyakitnya, pencegahan dari penyakit demam berdarah dan pemanfaatan tanaman serai sebagai
alternatif pengusir nyamuk serta dapat juga dijadikan sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat khususnya bagi Ibu PKK RW 19 Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. 9. Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah penyuluhan dengan sesi tanya jawab yang diberikan kepada Ibu PKK dari penyuluh berupa postest. Indikator keberhasilan penyuluhan yang kami selenggarakan di Clolo RW 19 adalah : a. Target peserta yang datang dalam kegiatan tersebut berjumlah 30 35 orang. b. Peserta antusias terhadap penyuluhan pen yuluhan yang diselenggarakan dengan adanya minimal 4 orang Ibu PKK yang bertanya pada saat sesi tanya jawab kepada penyuluh. c. Peserta mampu menjawab minimal 3 pertanyaan lisan yang diberikan oleh penyuluh pada saat sesi post-test
10. Jadwal Pelaksanaan
a. Kegiatan Hari, tanggal
: Jumat, 13 Februari 2015
Jam
: 13.00 – selesai selesai
Tempat
: di rumah Ibu Redi Sarwanto RT 03/ RW 19, Clolo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari.
b. Susunan Acara No
Waktu
1
11.00 – 12.30
2
13.00 – 14.00
3
14.00 – 14.10
5
14.10 – 14.30
Kegiatan
Persiapan Kegiatan Kegiatan PKK rutin Pembukaan dan Sambutan Penyajian Materi
Pelaksana
Semua Panitia Panitia PKK Murti Aprillia Apri dan Karima
Penanggung Jawab Ahmad
Desi Novianitasari Adhelia Desi Purnaningsih
6
14.30 – 14.45
7
14.45 – 15.00
8
15.00 – 15.10
Sesi Tanya Desi Noviantisari, Apri Jawab dan Adhelia, Desi Doorprice Purnaningsih, Murti Aprillia, dan Dosen Pembimbing Postest Ipak Prima, Arum Ambar, Alifia Penutupan Alifia Karima Putri
c. Susunan Kepanitiaan Ketua
: Murti Aprillia A
Sekretaris
: Alifia Wisdayanti P Apri Tria Nur Hidayah
Bendahara
: Desy Novianitasari Desi Purnaningsih
Sie Konsumsi
: Ahmad Cahya Anggi R Adhelia Merinda Y Ambar Saraswati Karima Putri
Sie Dokumentasi : Arum Dyah Oktafia Ipak Primasitha D W P
11. Rancangan Anggaran Biaya
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, U.F., Sudjana, P., Sukowati, S., Wahyono, T.Y.M., Haryanto, B., Mulyono, S., dan Adiwibowo, A. 2009. Buletin. Buletin. Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Vol. 2 Adiseputra, I.G.K., Radityo, W.E., dan Lestari, N.K. 2009. Jurnal. 2009. Jurnal. Tanaman Serai Untuk Membunuh Nyamuk. Vol. 1 No.1 : 007-010 Aditama, Y. T. 2014. Penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk dan cara Pencegahannya serta Target yang akan dicapai oleh Pemerintah. Pemerintah . http://pppl.depkes.go.id/berita?id=1374 Diakses pada 2 Februari 2015 Aisalwa. 2011. Bahayanya Obat Nyamuk . https://aisalwa.wordpress.com/2011/12/07/bahayanya-obat-nyamuk/ Diakses pada 4 Februari 2015 Ariawan, A. 2015. DBD di Clolo, DKK Belum Terima Laporan Resmi. Resmi . http://berita.suaramerdeka.com/dbd-di-clolo-dkk-belum-terima-laporanresmi/ Diakses pada 4 Februari 2015 Budiasih, K.S. 2011. Pemanfaatan Beberapa Tanaman Yang Berpotensi Sebagai Bahan Anti Nyamuk. Makalah Nyamuk. Makalah.. Universitas Negeri Yogyakarta Deniawan. 2015. Wabah Demam Berdarah Mulai Ancam Warga Solo . http://joglosemar.co/2015/01/wabah-demam-berdarah-mulai-ancam-warga solo.html Diakses pada 4 Februari 2015 Kalyanamitra. 2012. Demam 2012. Demam Berdarah, Gejala, Pencegahan dan Pengobatannya . http://www.kalyanamitra.or.id/wpcontent/uploads/2012/07/DemamBerdarah-Gejala-Pencegahan-danPengobatannya Diakses pada 2 Februari 2015 Kasmara, M., dan Hermawan, W. 2012. Sosialisasi Tanaman Hias Pengusir Nyamuk (Lavender, Serai Wangi, Geraniuum dan Zodia) di Lingkungan Perumahan dan Sekolah Dasar Desa Melati Wangi Kabupaten Bandung Rahma, H.N. 2013. Bioteknologi Membuat Obat Nyamuk Dari Serai. http://www.slideshare.net/helmyshin1/bioteknologi-membuat-obat-nyamukdari-serai Diakses pada 30 januari 2015 Sunaryo, A. 2015. http://www.merdeka.com/peristiwa/awal-tahun-dbdmenyerang-dua-warga-solo-meninggal.html Diakses pada 4 Februari 2015
Wardani, S. 2009. Uji Aktivitas Minyak Atsiri Daun dan Batang Serai ( Andropogon Andropogon naidus L.) Sebagai Obat Nyamuk Elektrik Terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lampiran Peta Lokasi
Lokasi