v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur tak terhingga kepada Allah S.w.t, atas keberkahan rahmat-Nya sehingga kita dapat senantiasa melakukan aktivitas kita sehari-hari dengan baik dan lancar. Salawat dan salam kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.a.w, Rasulullah yang diutus oleh Allah untuk membawa manusia dari kegelapan jahiliyah kearah cahaya hidayah islam. Proposal ini merupakan road map tentang kegiatan usaha yang sudah dan akan dilaksanakan, disusun secara detail setiap bagian sehingga terdapat gambaran secara utuh tentang kegiatan yang akan direncanakan. Pemuda Wirausaha adalah sebuah gagasan yang dapat menjadi solusi terbaik dalam pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda, dimana terdapat sebuah usaha bisnis yang dibentuk untuk tujuan bersama, bangkit bersama, dan dikerjakan secara bersama-sama untuk mensejaterahkan para anggotanya. Tanaman buah dalam pot atau lebih dikenal dengan istilah Tabulampot salah satu ide dalam mewujudkan suatu usaha yang berbasis lingkungan. Selain untuk tujuan penghijauan, Tabulampot juga dapat menghasilkan buah. Sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui, sekali jalan, beberapa tujuan tercapai. Salah satu jenis tanaman yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai tanaman buah dalam pot adalah Jambu Madu. Jambu madu adalah spesies dari jambu air, namun sangat beda dari jambu air pada umumnya, karena jambu ini rasanya sangat manis, semanis madu. Akhir kata, mudah-mudahan proposal sederhana ini bisa menjadi bahan pertimbangan bapak/ibu dalam penilaian pemilihan wirausaha muda pemuda tahun 2016. Wassalam
Makassar, Juli 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI SURAT REKOMENDASI FORMULIR PENDAFTARAN I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Manfaat Usaha D. Luaran yang diharapkan
II. ASPEK PEMASARAN A. Wilayah Pemasaran B. Sasaran Konsumen C. Strategi Pemasaran D. Persaingan Usaha III. ASPEK TEKNIS A. Kapasitas Produk B. Ketersediaan Sarana Produksi C. Ketersediaan Bahan Baku D. SDM yang Terlibat IV. ASPEK KEUANGAN A. Estimasi Awal B. Daftar Harga C. Rencana Proyeksi Pendapatan D. Pendapatan dan Pembiayaan E. Arus Kas F. Analisis Kelayakan bisnis V. PENUTUP LAMPIRAN
FORMULIR PENDAFTARAN PEMILIHAN WIRAUSAHA MUDA PEMULA BERPRESTASI TAHUN 2016
DATA PRIBADI Nama Lengkap Umur Tempat / Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat
: : : : : :
Nomor Telp./HP Email Jenis Usaha Lama Usaha (Tahun)
: : : :
KASLAM 27 Tahun Pinrang, 8 Juli 1989 Laki-laki Islam Dusun Cappakala, Desa Samaenre Kecamatan Mattirosompe – Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan 91261 085255484451
[email protected] Budidaya Jambu Madu 2 Tahun
Sumber Informasi Beri tanda silang (X) pada kolom dibawah ini, pada sumber-sumber dimana anda mengetahui informasi mengenai kegiatan ini (boleh lebih dari satu jawaban) :
X
A. Website Kemenpora (http://kemenpora.go.id)
D. Informasi dari mulut ke mulut
B. Pengumuman di Kemenpora
E. Publikasi Fisik (poster, selebaran, dll)
C. Pengumuman di DISPORA
F. Media lainnya (tuliskan)
Pendidikan Formal Institusi Pendidikan
Tahun
SDN RAGUNAN 07 PAGI JAKARTA
1996-2001
SLTPN 1 MATTIROSOMPE KAB. PINRANG SULSEL
2001-2004
SMAN 1 MATTIROSOMPE KAB. PINRANG SULSEL
2004-2007
S1 TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
2007-2012
S2 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015-SEKARANG
Pengalaman Kerja Nama Perusahaan dan Bidang Usaha
Kota
PT. PILLAR REALTY/PROPERTY
MAKASSAR
PSP3 KEMENPORA RI
KABUPATEN LANGKAT (SUMATERA UTARA)
Jabatan dan Deskripsi Tugas ADMIN LEGAL/ mengatur administrasi dan kelengkapan badan hukum perusahaan PESERTA/ Pendampingan, penggerak dan usaha kemandirian pada pemuda di desa penempatan.
Periode/Tahun (urutkan dari yang terbaru)
2012 - 2013
2013-2015
Pengalaman Kewirausahaan
Jenis Usaha
Lokasi
Deskripsi Usaha
Keripik Emping Jagung
KABUPATEN LANGKAT (SUMATERA UTARA)
Memproduksi emping jagung dalam bentuk keripik yang merupakan
Periode/Tahun (urutkan dari yang terbaru) 2013-2014
Budidaya Ikan Lele
Ternak ayam potong
KABUPATEN LANGKAT (SUMATERA UTARA) KABUPATEN LANGKAT (SUMATERA UTARA)
potensi desa Membudidayakan hingga besar ikan lele dengan menggunakan kolam terpal Membuat peternakan ayam potong di desa binaan PSP3
2014-2015
2014-2015
Pelatihan/Workshop/Kompetisi Kewirausahaan yang Pernah Diikuti Nama Pelatihan/Workshop Pelatihan pemuda wirausaha baru
Youth Technology Expo 2016
Pendampingan Wirausaha Baru
Seminar dan talkshow Entreprenuer 2016 Pelatihan dan Workshop
Deskripsi Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, kemudian ada pendampingan usaha Acara berupa pameran teknologi, talkshow dll
Pendampingan berupa bagaimana memilih usaha, strategi pemasaran, produksi dan menyusun keuangan sederhana Seminar tentang peluang usaha di era digital dan strategi pemasaran online Pelatihan manajemen kewirausahaan pemuda
Penyelenggara
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar
Kementerian Pemuda dan Olahraga kerjasama dengan Fakultas Teknologi Industri UMI
Tahun (urutkan dari yang terbaru) 2016
2016
Pusat Layanan Usaha Terpadu Sulawesi Selatan
2016
Komunitas Makassarpreuner
2016
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar
2016
PROFIL USAHA Nama Lembaga
: AL BANNA AGRITECH
Bidang Usaha
: BUDIDAYA JAMBU MADU SISTEM TABULAMPOT
Alamat
: Dusun Cappakala, Desa Samaenre, Kecamatan Mattirosompe, Kab. Pinrang Sulawesi Selatan 91261
Jumlah Karyawan
:
Tetap
: 5 orang
Tidak Tetap
: 0 orang
Telepon/Faksimili
: 085255484451
Email
:
[email protected]
Berdiri Tahun
: 2014 ISIAN SINGKAT
A. Uraikan jelaskan mengenai proses berdirinya usaha hingga berkembang seperti saat ini dengan singkat. Pada awalnya saya mengenal Jambu Madu sewaktu mengikuti program PSP3 di Sumatera Utara. Jambu madu adalah sejenis jambu air, namun sangat beda dengan jambu air pada umumnya. Jambu madu memiliki rasa yang sangat manis dan sangat praktis dikembangkan karena pertumbuhannya harus di pot (bukan ditanam langsung). Kemudian timbul ide untuk mengembangkan di Sulawesi Selatan, karena jambu madu sama sekali belum ada disana. Kemudian setelah selesai kontrak PSP3 saya kemudian membawa pulang bibitnya, hingga kini telah bekembangbiak dengan baik dan sudah menghasilkan buah. Saya juga sudah berhasil membibitkan dengan cara stek dan cangkok batang, cara memperbanyaknya demikian karena jambu madu madu tidak memiliki biji. Hingga saat ini permintaan bibit sangat banyak, sementara produksi bibit masih sangat terbatas karena indukan yang saya punya hanya 15 pohon, sementara sekali sebulan hanya bisa membibit sekitar 500 – 700 buah.
B. Proses Produksi/Business Process Usaha Anda mulai dari input hingga produk jadi dan pemasarannya secara singkat. Produk yang dijual berupa buah dan bibit. Buah diperoleh dari perkembangan indukan yang terus dirawat hingga menghasilkan buah. Sementara itu, setiap sebulan
sekali
dilakukan
pemangkasan
cabang
untuk
merangsang
pembungaan. Cabang yang dipangkas inilah yang dikembangbiakkan dengan cara stek batang. Caranya batang-batang tersebut dipotong-potong, kemudian ditancapkan satu persatu ke polibag yang berisi tanah, kemudian disungkup selama 1 bulan, kemudian di buka dan dipindahkan ke polibag yang lebih besar, lalu kemudian dipasarkan. Sekali membibit sebanyak 500 - 700 buah. 1 buah bibit dihargai Rp.50.000
Ringkasan Keuangan Usaha (posisi tahun terakhir) Total asset : Rp. 50.000.000 Omzet/bulan : Rp. 6.000.000 Kredit : Rp. 0 Tabungan/Deposito : Rp.0
C. Tuliskan pendapat Anda mengenai kewirausahaan, Kewirausahaan adalah salah satu jalan menuju kemandirian. Dengan belajar berwirausaha sedari kecil maka peluang untuk mencapai kesuksesan semakin terbuka lebar. Indonesia adalah Negara dengan sumber daya alam yang cukup melimpah, sebuah anugerah yang patut kita syukuri, karena dibalik itu semua sangat memberikan peluang besar kepada kita untuk membuka lapangan usaha.
D. Uraikan pengalaman kewirausahaan Anda yang paling berkesan, Waktu itu saya sedang menjalani program PSP3 di Sumatera Utara, dimana salah satu potensi desa binaan saya adalah jagung. Jagung menjadi tidak menarik bagi warga desa untuk dikonsumsi, karena jenis jagung mereka adalah jagung yang biasa, keras, dan jagung yang diperuntukkan untuk industri pakan ternak ayam. Saya kemudian ada ide untuk mengembangkan usaha emping jagung. Pada awalnya mereka banyak tertawa, ketika ide itu saya sampaikan kepada mereka, karena sangat mustahil jagung kering dan keras dijadikan makanan manusia. Tapi saya tetap melanjutkan usaha tersebut. Setelah hasil produksi pertama, Alhamdulillah ternyata sangat enak. Warga desa pun berebutan mencoba lagi dan lagi. Saya pun memproduksinya secara massal, dan ternyata belum cukup juga, dan sampai akhirnya saya mengajak beberapa orang yang membantu dan sampai akhirnya warga pun banyak yang saya latih untuk membuat emping jagung untuk dikembangkan sendiri oleh mereka.
E. Motivasi mengikuti Pemilihan Wirausaha Muda Pemula Berprestasi (apa yang ingin diperoleh dan dicapai, apa yang akan dilakukan jika terpilih menjadi pemenang) 1. Ingin terus mengembangkan diri dan belajar dari pengalaman dalam mengembangkan usaha 2. Jika terpilih nanti, saya akan berbagi pengalaman wirausaha dengan pemuda – pemuda yang ada di desa
Pernyataan Saya, KASLAM, yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa keterangan di atas diisi dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pemilihan Wirausaha Muda Pemula 2016.
Makassar,28 Juli 2016
KASLAM, S.TP
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jambu Madu merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik berskala kecil, menengah maupun besar, karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi yaitu berkisaran antara Rp.40.000, - Rp.50.000,-/kg. Sehingga sangat layak untuk dikembangkan sebagai kebun usaha, karena jambu madu rasanya manis, keras, renyah, dan tingkat produksi buahnya tinggi. Pengembangan jambu madu hanya menggunakan polybag dan pot sebagai sarana media yang dikenal dengan istilah Tabulampot (Tanaman Buah dalam Pot), hal ini sangat
menarik
sehingga
banyak
masyarakat/petani
yang
berminat
untuk
mengembangkan baik skala intensif maupun tradisional dan sebagai tanaman pengisi pekarangan yang mempunyai nilai ekonomis, karena mampu memproduksi 10 – 15 kg/pohon setiap musim buah. Permintaan buah meningkat yang semakin hari, semakin tinggi menjadikan usaha ini memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Buah menjadi menu yang harus ada dalam sebuah hidangan, sehingga pemasarannya pun sangat mudah karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, kami menyusun suatu perencanaan dalam rangka mengembangkan tanaman buah jambu madu dalam pot dengan skala yang lebih besar lagi, sehingga dapat memberdayakan pemuda lebih banyak lagi. B. Visi dan Misi Visi “Menjadi Perusahaan Agribisnis yang kuat dan besar di Indonesia
Timur dalam
menyediakan produk tanaman buah dalam pot” Misi
Memberikan solusi terbaik dan mempunyai added value untuk peningkatan produktivitas tanaman buah dalam pot
Menyediakan buah dengan kualitas terbaik , harga yang competitif, supply produk yang kontinyu dan orientasi kepada kepuasan konsumen
Menjadi Mitra usaha yang mempunyai reputasi baik dan terpercaya serta membangun kerjasama kemitraan dengan para rekanan pengusaha pertanian dan perkebunan dalam menyediakan produk buah untuk masyarakat.
Ikut berperan aktif membantu Pemerintah menanggulangi masalah lingkungan hidup, program GO GREEN & produk produk ramah lingkungan.
C. Tujuan usaha Tujuan dilaksanakannya program ini yang kedepannya : a. Memproduksi bibit dan buah tanaman jambu madu yang sangat khas, karena belum pernah ada yang mengembangkannya dalam bentuk tanaman buah dalam pot. b. Memperkenalkan dan memasarkan produk berupa bibit dan buah jambu madu kepada masyarakat c. Meningkatkan daya kreativitas pemuda dalam berwirausaha dengan menjadikan budidaya jambu madu sebagai salah satu alternatif usaha yang menguntungkan. D. Manfaat Usaha Manfaat yang akan diperoleh dengan adanya usaha ini dilihat dari sisi ekonomi adalah dapat mendatangkan profit dari penjualan bibit dan buah jambu madu. Selain itu, dari bidang agraris, manfaat yang dapat diperoleh dari usaha ini adalah terbukanya lapangan pekerjaan baru yang berkaitan dengan pertanian, karena para petani bisa membuka usaha serupa dengan bermitra kepada kelompok kami dalam memproduksi bibit dan buah jambu madu. Peluang usaha tani ini cukup menguntungkan dan bisa dijadikan usaha sampingan untuk para petani. Juga sebagai alternatif makanan buah yang harganya lebih ekonomis dan bernilai gizi tinggi. Melalui usaha ini pemuda juga dapat belajar dan berkreasi dalam hal pembudidayaan jambu madu untuk mendapatkan varietas jambu madu yang baru.
II. PEMASARAN A. Wilayah Pemasaran Buah jambu madu sangat diminati di masyarakat, ini dikarenakan rasanya yang sangat manis dan dapat dinikmati oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Sebagai upaya dalam pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap ketersediaan buah, maka dilakukan proses pemasaran secara luas. Bentuk pemasaran produk di patok pada wilayah Kota Makassar terlebih dahulu yang nantinya akan diminati masyarakat. Sacara bertahap, dapat dilakukan pemasaran diluar Kota Makassar hingga mencapai ke daerah lain seperti Jawa, Kalimantan dan Papua. Bahkan jika berhasil akan dilakukan pangsa ekspor ke luar negeri. Sedangkan pemasaran bibit jambu madu juga demikian, kami akan memasarkan bersamaan dengan saat memasarkan buahnya. Wilayah Kota Makassar sangat potensial karena bibit jambu ini dapat tumbuh dipekarangan rumah warga dan tidak terlalu membutuhkan lahan yang luas. Permintaan buah dan bibit jambu madu diyakini juga berpeluang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Australia, sehingga produk ini dapat diekspor. Besarnya permintaan terhadap buah jambu yang datang dari luar negeri dapat dilihat dari kecendrungan meningkatnya ekspor buah. Besarnya jumlah penawaran buah jambu madu sangat dipengaruhi oleh faktor sebagai berikut: 1.
Kurangnya produksi buah yang terdapat dari Negara tujuan
2.
Pengganti buah lokal di Negara tujuan
3.
Sebagai hidangan buah yang variatif
4.
Harga faktor produksi. Dari beberapa aspek pemenuhan tersebut menggambarkan aspek wilayah
pemasaran cukup menjanjikan. B. Sasaran Konsumen Konsumen adalah harga mati dalam proses wirausaha karena menjadi sasaran utama dalam hal pemenuhan kebutuhan sehingga minat terhadap produk yang ditawarkan harus sesuai dengan kemampuan dan daya tarik produk sehingga konsumen memiliki rasa penasaran terhadap produk. Target utama dalam pemasaran buah jambu madu adalah semua kalangan sehingga dipatok dengan harga yang relatif dan dapat dijangkau oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, maupun orang tua sehingga tidak ada batasan dalam
mengkonsumsi buah. Sedangkan untuk bibit jambu madu adalah masyarakat umum dan terkhusus kepada para pecinta tanaman buah yang ingin membudidayakan jambu madu dalam skala kecil, menengah maupun besar. C. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran buah, biasanya kami menjalin kerjasama dengan jaringan pedagang buah di pasar tradisional, pelaku bisnis sentra buah-buahan (toko dan kios buah) sampai supermarket dan swalayan besar di kota-kota sekitarnya. Untuk memuaskan kebutuhan para konsumen, kami memisahkan grade atau kualitas buah sesuai dengan pangsa pasar dibidik. Misalnya kualitas super untuk memenuhi permintaan supermarket dan swalayan, kelas nomor 2 untuk toko dan kios buah, sedangkan kelas nomor tiga untuk memenuhi kebutuhan kelas bawah yang biasanya lebih mengutamakan harga murah. Sedangkan strategi pemasaran untuk bibit, selain membuka toko bibit sendiri, biasanya kami menjalin kerjasama juga dengan jaringan pedagang bibit buah, kami menyuplai kepada pedagang pengecer baik dalam skala kecil maupun besar. Untuk jenis dan ukuran bibit, kami pisahkan berdasarkan besarnya polibag dan tinggi tanaman. Sedangkan untuk permintaan dalam jumlah besar dengan maksud membuka lahan perkebunan jambu, kami mengantar langsung ketujuan. D. Persaingan Usaha Pesaing usaha dengan varietas tanaman yang sama, belum ada sama sekali di Pulau Sulawesi, karena jambu madu berasal dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sehingga ada rasa optimis yang besar untuk mengembangkan varietas jambu ini di Kota Makassar. Namun yang menjadi saingan adalah bibit tanaman dari buah lain seperti mangga, durian, lengkeng dan alpukad, yang merupakan tanaman buah yang sampai saat ini sangat digemari oleh masyarakat.
II. ASPEK TEKNIS A. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan sumber daya yang dimiliki antara lain : kapasitas mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku dan kapasitas modal Produksi buah kami targetkan memiliki kebun buah dengan jumlah 100 pohon. Kapasitas Produksi yang kami rencanakan dalam 5 tahun pertama untuk menghasilkan buah sebagai berikut : Tahun
Jumlah Pohon
Kg/Pohon
Produksi/Tahun
Jumlah/Tahun (Kg)
1
100
10
1 kali
1.000
2
100
15
3 kali
4.500
3
100
20
3 kali
6.000
4
100
30
3 kali
9.000
5
100
50
3 kali
15.000
Jumlah
35.500
Pada tahun pertama produksi perpohon hanya 10 kg karena merupakan buah pertama, sehingga ditargetkan 1000 kg, namun terjadi peningkatan pada tahun kedua, ketiga dan seterusnya karena kondisi pohon juga semakin besar sehingga memiliki kapasitas produksi yang besar. Sedangkan untuk produksi bibit kami targetkan memiliki 20 pohon indukan, yang nantinya dilakukan metode stek dalam pengembangbiakannya. Kapasitas produksi bibit jambu madu dalam 5 tahun pertama sebagai berikut : Tahun
Jumlah indukan
Batang/Pohon
Produksi/Tahun
Jumlah/Tahun (pohon)
1
20
1000
1 kali
20.000
2
20
2000
3 kali
120.000
3
20
3000
3 kali
180.000
4
20
4000
3 kali
240.000
5
20
5000
3 kali
300.000
Jumlah
860.000
Demikian juga terjadi pada produksi bibit, pada tahun pertama hanya ditargetkan 20.000 pohon, dikarenakan pohon indukan belum memiliki cabang yang banyak. Namun akan meningkat seiring dengan membesarnya pohon indukan dan menghasilkan cabang yang banyak. B. Ketersediaan Sarana Produksi Sarana produksi adalah bahan yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk. Adapun sarana produksi yang dibutuhkan antara lain kebun buah, kebun bibit, alat-alat pertanian, polibag, pupuk, dan pestisida. C. Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk antara lain pohon Indukan. Pohon induk yang dimaksud memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) berasal dari induk yang telah bersertifikat, karena untuk mendapatkan sertifikat bukan hal yang mudah 2) Indukan bebas dari penyakit 3) Indukan sudah pernah berbuah 4) Pohon Indukan sehat dan memiliki perawakan yang besar dan memiliki cabang yang banyak 5) Untuk memiliki cabang dan tunas yang banyak, indukan biasanya ditanam langsung ditanah, namun adapula yang di tanam di pot. 6) Indukan telah berumur minimal 1 tahun D. SDM yang Terlibat SDM yang terlibat dalam mengelolah usaha ini adalah anggota kelompok yang memiliki latar belakang bidang pertanian. SDM yang dibutuhkan sebanyak 10 orang, yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.
III. ASPEK KEUANGAN
A. Estimasi Awal ESTIMASI INVESTASI AWAL `
No
Keterangan
Unit
1 Aktiva Tetap Lahan 40x40 m Pagar
Harga
Jumlah
1 1
Rp Rp
2 Peralatan Pot Tanaman Plastik Sungkup Green House Gunting Tanaman Tangki penyemprot Alat Penyiraman Bibit Tanaman Jambu Madu Kereta Dorong
120 1 1 2 1 1 120 2
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50,000 150,000 500,000 50,000 1,150,000 2,000,000 50,000 500,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
6,000,000 150,000 500,000 100,000 1,150,000 2,000,000 6,000,000 1,000,000
3 Perlengkapan Tanah Gembur Pupuk Kompos Sekam Pupuk Kimia Pestisida Polibag
1 1 1 5 5 100
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,000,000 5,000,000 500,000 250,000 100,000 25,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
1,000,000 5,000,000 500,000 1,250,000 500,000 2,500,000
4 Biaya Perizinan dan Legalitas Akta notaris (pendirian PT) SIU, SITU, TDP NPWP Pembukaan rekening lembaga Biaya operasional lain
1 1 1 1 1
Rp Rp Rp Rp Rp
500,000 2,000,000 500,000 100,000
Rp Rp Rp Rp Rp
500,000 2,000,000 500,000 100,000
5 Biaya Promosi Pemasangan spanduk reklame Pembuatan brousur Pemasaran via online
1 100 1
Rp Rp Rp
100,000 Rp 5,000 Rp 200,000 Rp
100,000 500,000 200,000
6 Biaya Operasional Bulan Pertama Gaji manajemen Biaya listrik dan air Biaya telepon Biaya transportasi Biaya konsumsi
5 1 1 1 5
Rp Rp Rp Rp Rp
7 Biaya lain-lain Biaya tak terduga
Total Estimasi Investasi Awal
100,000,000 Rp 2,000,000 Rp
2,500,000 100,000 150,000 200,000 500,000
100,000,000 2,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp
12,500,000 100,000 150,000 200,000 2,500,000
Rp
1,000,000
Rp 150,000,000
B. Daftar Harga DAFTAR HARGA PRODUK
NAMA PRODUK
Grade
Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C
BIBIT
BUAH
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 50,000 45,000 40,000
C. Rencana Proyeksi Pendapatan PROYEKSI TARGET PENJUALAN TAHUN 2016-2017 No
Rata - rata penjualan
Nama Produk
1
Bibit
2
Buah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C
22 18 20 16 11 8 7 5 3 2 1 1 10 19 32
Target Penjualan Produk Tahun 2016 VII 5 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
VIII 7 7 7 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15
IX 10 10 9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18
X 12 12 11 9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10 25
XI 16 15 16 14 8 2 1 2 0 0 0 0 0 16 27
Target Penjualan Produk Tahun 2017
XII 20 17 18 15 10 7 3 3 0 0 0 0 0 20 32
I 25 20 22 16 13 9 7 5 0 0 0 0 8 22 35
II 25 22 26 18 16 15 10 7 1 0 1 0 15 26 40
III 27 25 30 22 18 16 12 8 9 3 1 1 20 30 42
IV 34 25 31 23 20 16 15 11 9 7 1 2 25 33 45
V 35 26 32 31 22 16 16 12 8 7 3 4 26 35 46
VI 48 32 36 39 24 15 20 12 9 7 6 5 26 36 49
PROYEKSI PENDAPATAN Tahun 2016-2017 No
Nama Produk
1
Bibit
2
Buah
No
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Nama Produk
Bibit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Target Jumlah Siswa Didik Tahun 2016
Harga 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 50,000 45,000 40,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
VII VIII 250,000 Rp 350,000 Rp 500,000 Rp 700,000 Rp 300,000 Rp 1,050,000 Rp - Rp 200,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 400,000 Rp 600,000 Rp 1,450,000 Rp 2,900,000 Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
I 1,250,000 2,000,000 3,300,000 3,200,000 3,250,000 2,700,000 2,450,000 2,000,000 -
Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
II 1,250,000 2,200,000 3,900,000 3,600,000 4,000,000 4,500,000 3,500,000 2,800,000 450,000 -
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
IX 500,000 1,000,000 1,350,000 800,000 720,000 4,370,000
X Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
600,000 1,200,000 1,650,000 1,800,000 250,000 450,000 1,000,000 6,950,000
XI Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Target Jumlah Siswa Didik Tahun 2017 III IV 1,350,000 Rp 1,700,000 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000 Rp 4,500,000 Rp 4,650,000 Rp 4,400,000 Rp 4,600,000 Rp 4,500,000 Rp 5,000,000 Rp 4,800,000 Rp 4,800,000 Rp 4,200,000 Rp 5,250,000 Rp 3,200,000 Rp 4,400,000 Rp 4,050,000 Rp 4,050,000 Rp 1,500,000 Rp 3,500,000 Rp
800,000 Rp 1,500,000 Rp 2,400,000 Rp 2,800,000 Rp 2,000,000 Rp 600,000 Rp 350,000 Rp 800,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 720,000 Rp 1,080,000 Rp 13,050,000 Rp
V 1,750,000 2,600,000 4,800,000 6,200,000 5,500,000 4,800,000 5,600,000 4,800,000 3,600,000 3,500,000
XII 1,000,000 1,700,000 2,700,000 3,000,000 2,500,000 2,100,000 1,050,000 1,200,000 900,000 1,280,000 17,430,000
VI Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
2,400,000 3,200,000 5,400,000 7,800,000 6,000,000 4,500,000 7,000,000 4,800,000 4,050,000 3,500,000
2
No
Buah
8 9 10 11 12 A B C
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Nama Produk
1
Bibit
2
Buah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A B C
400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 50,000 45,000 40,000
Harga Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 450,000 500,000 550,000 600,000 50,000 45,000 40,000
Rp - Rp Rp - Rp Rp - Rp Rp - Rp Rp - Rp Rp - Rp Rp - Rp Rp 400,000 Rp 600,000 Rp 1,450,000 Rp 2,900,000
I Rp 1,250,000 Rp 2,000,000 Rp 3,300,000 Rp 3,200,000 Rp 3,250,000 Rp 2,700,000 Rp 2,450,000 Rp 2,000,000 Rp Rp Rp Rp Rp 400,000 Rp 990,000 Rp 1,400,000 Rp 21,540,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
- Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 720,000 Rp 4,370,000 Rp
450,000 1,000,000 6,950,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Target Jumlah Siswa Didik Tahun 2017 II III IV Rp 1,250,000 Rp 1,350,000 Rp 1,700,000 Rp Rp 2,200,000 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000 Rp Rp 3,900,000 Rp 4,500,000 Rp 4,650,000 Rp Rp 3,600,000 Rp 4,400,000 Rp 4,600,000 Rp Rp 4,000,000 Rp 4,500,000 Rp 5,000,000 Rp Rp 4,500,000 Rp 4,800,000 Rp 4,800,000 Rp Rp 3,500,000 Rp 4,200,000 Rp 5,250,000 Rp Rp 2,800,000 Rp 3,200,000 Rp 4,400,000 Rp Rp 450,000 Rp 4,050,000 Rp 4,050,000 Rp Rp - Rp 1,500,000 Rp 3,500,000 Rp Rp 550,000 Rp 550,000 Rp 550,000 Rp Rp - Rp 600,000 Rp 1,200,000 Rp Rp 750,000 Rp 1,000,000 Rp 1,250,000 Rp Rp 1,170,000 Rp 1,350,000 Rp 1,485,000 Rp Rp 1,600,000 Rp 1,680,000 Rp 1,800,000 Rp Rp 28,670,000 Rp 38,500,000 Rp 44,935,000 Rp
800,000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 720,000 Rp 1,080,000 Rp 13,050,000 Rp
V 1,750,000 Rp 2,600,000 Rp 4,800,000 Rp 6,200,000 Rp 5,500,000 Rp 4,800,000 Rp 5,600,000 Rp 4,800,000 Rp 3,600,000 Rp 3,500,000 Rp 1,650,000 Rp 2,400,000 Rp 1,300,000 Rp 1,575,000 Rp 1,840,000 Rp 50,075,000 Rp
1,200,000 900,000 1,280,000 17,430,000
VI 2,400,000 3,200,000 5,400,000 7,800,000 6,000,000 4,500,000 7,000,000 4,800,000 4,050,000 3,500,000 3,300,000 3,000,000 1,300,000 1,620,000 1,960,000 57,870,000
* Asumsi bahwa pada tahun kedua telah mencapai kestabilan dalam pencapaian target siswa didik dan pendapatan kas lembaga Total Pemasukan Tahun 2016/2017
= Rp
Rata-rata pemasukan tiap bulan tahun 2016
= Rp
Proyeksi pendapatan Tahun 2017 s/d seterusnya
= Rp
Rata-rata pendapatan tiap bulan di Tahun 2017 s/d seterusnya
= Rp
287,740,000 23,978,333 694,440,000 57,870,000
D. Pendapatan dan Pembiayaan PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN TAHUN I
Uraian 1. PENDAPATAN Total pemasukan
Jumlah/Bulan
Jumlah/Tahun
Rp Rp
23,978,333 23,978,333 Rp
287,740,000
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12,500,000 100,000 150,000 200,000 2,500,000 550,000 235,000 937,500 17,172,500 Rp
206,070,000
Laba Usaha
Rp
6,805,833 Rp
81,670,000
Laba (rugi) bersih sebelum cicilan
Rp
6,805,833 Rp
81,670,000
Rp
8,333,333 Rp
100,000,000
Rp
(1,527,500) Rp
(18,330,000)
2. BIAYA OPERASIONAL Gaji manajemen Biaya listrik dan air Biaya telepon Biaya transportasi Biaya konsumsi Biaya pemasaran Biaya Pernglengkapan Biaya Penyusutan Peralatan Jumlah
3. PENGEMBALIAN PINJAMAN Pokok (1,5 tahun) Laba (rugi) bersih setelah cicilan
PENDAPATAN DAN PEMBIAYAAN TAHUN II
Uraian
Jumlah/Bulan
1. PENDAPATAN Total pemasukan bimbel privat
Jumlah/Tahun
Rp Rp
57,870,000.00 57,870,000.00 Rp
694,440,000.00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
12,500,000 100,000 150,000 200,000 2,500,000 550,000 235,000 937,500 17,172,500.00 Rp
206,070,000.00
Laba Usaha
Rp
40,697,500.00 Rp
488,370,000.00
Laba (rugi) bersih sebelum cicilan
Rp
40,697,500.00 Rp
488,370,000.00
Rp
8,333,333.33 Rp
50,000,000.00
Rp
32,364,166.67 Rp
438,370,000.00
2. OPERASIONAL Gaji manajemen Biaya listrik dan air Biaya telepon Biaya transportasi Biaya konsumsi Biaya pemasaran Biaya Pernglengkapan Biaya Penyusutan Peralatan Jumlah
3. PENGEMBALIAN PINJAMAN Pokok (1,5 tahun) Laba (rugi) bersih setelah cicilan
E. Arus Kas ARUS KAS / CASH FLOW
URAIAN
Tahun 0
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
PENERIMAAN DANA Pinjaman investasi Pendapatan operasional
150,000,000
287,740,000
694,440,000
763,884,000
840,272,400
924,299,640
Jumlah penerimaan
150,000,000
287,740,000
694,440,000
763,884,000
840,272,400
924,299,640
PENGGUNAAN DANA INVESTASI Investasi awal
150,000,000
BIAYA OPERASIONAL Biaya administrasi dan umum
206,070,000
206,070,000
216,373,500
227,192,175
238,551,784
PENGEMBALIAN PINJAMAN Pengembalian pokok
100,000,000
50,000,000
306,070,000
256,070,000
216,373,500
227,192,175
238,551,784
(18,330,000)
438,370,000
547,510,500
613,080,225
685,747,856
(18,330,000)
420,040,000
967,550,500
1,580,630,725
420,040,000
967,550,500
1,580,630,725
2,266,378,581
Jumlah penggunaan
150,000,000
Kas bertambah (berkurang)
-
Saldo awal kas
-
Saldo akhir kas
-
Catatan. Asumsi kenaikan biaya operasional 5% Asumsi proyeksi pendapatan per tahun sebesar 10%
(18,330,000)
F. Analisis Kelayakan bisnis STUDI KELAYAKAN BISNIS
Tahun
Investasi
0
Net Cash Flow
Discount rate (18%)
Present Value
150,000,000
I
(18,330,000)
0.8475
(15,533,899)
2
438,370,000
0.7182
314,830,508
Jumlah
299,296,610
Jumlah investasi
150,000,000
NPV
149,296,610
IRR = NPV menjadi nol
42%
Profitability index
2.00
Payback period
1 tahun 6 bulan
IV.
PENUTUP
Demikian Proposal ini kami sampaikan, semoga dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan, atas penilaian dan pertimbangannya kami ucapkan banyak terima kasih. Wassalamualaikum wr. wb. Makassar, Juli 2016
Tim Penyusun
Lampiran : Dokumentasi Pembibitan Jambu Madu
Contoh Tanaman Buah dalam Pot
Contoh Tanaman Buah dalam Pot yang sedang berbuah