2. Rawat sehari (One Day Care) 3. Pelayanan Rawat Inap
VIP B HCU Kelas 1 Kelas II A Kelas II B Kelas III Poli Isolasi (Khusus) Jumlah
:6 :8 :5 : 10 : 12 : 18 : 40 : 99
4. Pelayanan rawat jalan Pelayanan medis canggih yang ada di Rumah Sakit Umum Provinsi meliputi, pelayanan: CT Scan Mammografi Pyelografi Intravena Intravena Colon Inloop Uretro Cystrografi HSG Lambung UGI Cystrografi Renografi ECG/EKG EEG Endoscopy
Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Provinsi NTB 1. Visi Menjadi Rumah Sakit Rujukan yang Unggul dalam pelayanan pendidikan dan penelitian di Indonesia Timur Tahun Tahun 2013
2. Misi Memberikan pelayanan kesehatan yang unggul dan berkualitas secara profesional, selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dalam program pembangunan kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Tenggara Barat dan Sistem Kesehatan Nasional. Menyiapkan sumberdaya yang unggul untuk menunjang pelaksanaan pendidikan pelatihan dan penelitian kesehatan. Mengembangkan sistem Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit untuk menunjang pelayanan..
Gambaran Umum tentang Urusan Rekam Medis RSU Provinsi NTB
Rekam Medis adalah sebagai suatu keterangan tertulis yang menyangkut menyangkut identitas, anamnese, riwayat riwayat pasien masuk dan keluar, resume tentang pelayanan atau tindakan yang telah diberikan kepada penderita (pasien) baik pasien yang dirawat inap maupun pasien rawat jalan maupun rawat darurat. Rekam medis sangat penting dalam pembangunan mutu pelayanan yang diberikan kepada penderita oleh Rumah Sakit maupun staf medik lainnya. Rekam Medis harus berisi data yang cukup jelas dan akurat sehingga staf medik lainnya bisa memberikan perawatan, pengobatan, maupun pelayanan lanjut kepada pasien dengan benar.
Visi, Misi dan Tujuan Intalasi Rekam Medis RSUP NTB 1. Visi Terselenggaranya pelayanan rekam medis yang cepat dan tempat demi terwujudnya rumah sakit rujukan yang unggul dalam pelayanan pendidikan dan penelitian.
2. Misi Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional. Memberikan pelayanan kepada pasien secara cepat dan tepat Memfasilitasi pelayanan berkas rekam medis dalam bidang pendidikan dan penelitian.
3. Tujuan Rekam medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Struktur Org Organisasi anisasi Rekam Medis Dalam struktur organisasi di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB instalasi rekam medis di bawah wadir pelayanan Kepala Instalasi Rekam Medis, mempunyai empat koordinator yang masing-masing memiliki fungsi. Adapun 4 koordinator koordinator adalah: koodinator pelayanan logistik kordinator pelayanan Rekam Medis IRD Koordinator Pelayanan rekording dan pelaporan Koordinator pelayanan loket rawat jalan dan rawat inap
Dan masing-masing tugasnya yaitu: Koordinator pelayanan administrasi dan logistik tugas pokoknya adalah mengkoordinator pelaksanaan kegiatan pelayanan adiministrasi, perencanaan, pengadaan dan distribusi logistik Rekam Medis. Koordinator Koordinator pelayanan pelayanan rekam medis IRD tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan terselenggaranya pelayanan rekam medis pasien rawat darurat dalam upaya menunjang pelayanan instalasi rawat darurat. Koodinator pencaatan dan pelaporan, tugas pokoknya mengkoordinasi kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan rumah di rumah sakit sebagai out put akhir pelayanan rekam medis untuk selanjutnya disampaikan kepada direktur melalui kepala bidang pelayanan. Koordinator pelayanan loket rawat jalan dan rawat inap tugas pokoknya adalah mengkoordinasikan terselenggaranya pelayanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap yang menunjang pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan pasien.
Gambaran Umum Filling atau Tempat Penyimpanan Pen yimpanan di RSUP NTB
Fasilitas fisik ruang penyimpanan rekam medis RSUP NTB dibutuhkan ruangan yang cukup luas untuk menampung rak penyimpanan yang dilengkapi dengan penerangan yang cukup baik, pengaturan suhu ruangan dan perhatian terhadap keselamatan petugas agar merasa aman dan nyaman. Alat penyimpanan penyimpanan rekam medis yang digunakan digunakan adalah rak terbuka terbuka yang terdiri terdiri dari 4 rak untuk berkas berkas rekam medis aktif dengan ukuran tinggi,2,5 m, lebar 60 cm dan jarak rak yang satu dengan yang lainnya 90 cm. Sistem penyimpanan yang digunakan berdasarkan penomoran yaitu menggunakan menggunakan sisterm sisterm Terminal Digit Filling atau sistem angka akhir dan sistem penyimpanan berdasarkan lokasinya menggunakan sistem sentralisasi.
Hasil Peneliti Penelitian an a. Identifikasi Identif ikasi Sistem Penyimpanan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di ruang penyimpanan pe nyimpanan dokumen rekam medis rawat inap Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, yaitu sistem penyimpanan berkas rekam medis menurut nomor menggunakan menggunakan sistem angka akhir dan sistem senstralisasi senstralis asi yaitu berkas rekam medis rawat rawat jalan maupun rawat rawat inap digabung menjadi men jadi satu di unit uni t rekam medis.
b. Observasi/Mengamati Sistem Penyimpanan Dari hasil pengamatan di ruang filling Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dapat dituangkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Rumah Sakit Umum Provinsi NTB menggunakan rak terbuka sebagai alat penyimpan berkas rekam medis dan masalah yang ditemukan di ruang filing f iling yaitu: 1. Nomo omor rak pen penyimp yimpan anan an tida tidak k beru beruru ruta tan n 2. Tracer acer belu belum m ber berja jala lan n deng dengan an bai baik, k, 3. Masi Masih h adan adanya ya berk berkas as reka rekam m medi mediss tida tidak k ditemukan, ditemukan, dan 4. Tempa empatt penyi penyimp mpan anan an berk berkas as rekam ekam med medis is sangat sempit.
PEMBAHASAN 1. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil pendataan dilakukan dengan pengamatan langsung f illing dan dengan teknik triangulasi sumber, di ruang filling dimana pendataan serta informasi diperoleh dari Penangung jawab rekam medis, petugas rekam medis dan penyimapan rekam medis.
Pengambilan data dilakukan dengan observasi yang menggunakan wawancara. Berdasarkan sampel peneliti f illing mewawancara beberapa staf yang ada dibagian filling
2. Mengobservasi atau Mengamati Sistem Penyimpanan
Berdasarkan Berdasarkan hasil pengamatan di ruang filing f iling Rumah Sakit Umum Provinsi NTB yaitu dalam penyusunan dan penyimpanan berkas rekam medis yang digunakan ternyata sudah sesuai dengan SOP (Standar Oprasional Prosedur), penyimpanan berkas rekam medis. Namun dari hasil pengamatan di ruang penyimpanan/ filing f iling yang didapat peneliti bahwa masih terdapat beberapa masalah yang ditemukan antara lain:
1. Satu pasien mempunyai lebih dari satu berkas rekam medis, ini disebabkan karena petugas tidak menemukan berkas rekam medis pasien setelah melakukan beberapa upaya untuk mencari berkas rekam medis tersebut tetapi tidak ditemukan juga sehingga alternatif yang terakhir terakhir yang dilakukan dilakukan adalah membuatkan membuatkan nomor berkas rekam medis yang baru. Menurut Depkes RI,(1997), pengamatan terhadap penyimpanan harus dilakukan secara periode/bertahap untuk menemukan salah simpan dan menemukan kartu pinjaman yang rekam medisnya masih belum dikembalikan. 2. Nomor rak penyimpanan di Rumah Sakit Provinsi NTB tidak berurutan menyebabkan petugas di bagian filing dalam melakukan penyimpanan berkas yang sudah disortir berdasarkan nomor urut Terminal Digit Filing tidak bisa langsung disimpan dalam rak yang berdekatan, tetapi harus disortir terlebih dahulu sesuai dengan nomor rak penyimpanan sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan tugasnya
3. Tempat penyimpanan di Rumah Sakit Umum Provinsi NTB sangat sempit sehingga petugas penyimpanan harus lebih berhati-hati dalam melakukan penyimpanan karena jarak rak yang satu dengan rak yang lainnya sangat berdekatan sehingga peluang untuk terjadinya kecelakaan sangat besar (berkas rekam medis jatuh dari rak penyimpanan). Dengan tempat penyimpanan yang tidak begitu luas dan menyebabkan jarak antara rak yang satu dengan yang lainnya berdekatan sehingga petugas agak kesulitan melakukan penyimpanan secara bersamaan di tempat yang sama (harus bergantian dalam melakukan penyimpanan dokumen rekam medis). Menurut Depkes RI, (2006), Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang dianjurkan selebar 90 cm yang terdiri dari 8 staf tinggi 2,5, m dan lebarnya adalah 60 cm.
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyimpanan Penyimpanan berkas rekam medis yang yang digunakan di di Rumah Sakit Umum Umum Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sistem angka akhir atau Terminal Digit Filing dan cara penyimpanan berkas rekam medisnya menggunakan sistem sentralisasi. Petugas dalam melakukan tugasnya sudah sesuai dengan SOP penyimpanan berkas rekam medis. 2. Prosedur penyimpanan penyimpanan dokumen dokumen rekam medis rawat rawat inap di Rumah Rumah Sakit Umum Umum Provinsi Provinsi NTB sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit Umum Provinsi NTB (sesuai dengan SOP) dan sudah sesuai juga dengan prosedur penyelenggaraan penyimpanan dokumen rekam medis yang telah ditetapkan oleh dirjen pelayanan medik. 3. Nomor rak rak penyimpanan penyimpanan di Rumah Sakit Umum Umum Provinsi Provinsi NTB tidak berurutan berurutan menyebabkan petugas di bagian filling membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan tugasnya. 4. Tempat penyimpanan penyimpanan berkas rekam rekam medis di Rumah Rumah Sakit Umum Umum Provinsi Provinsi NTB sangat sempit sehingga petugas penyimpanan harus lebih berhati-hati dalam melakukan penyimpanan.
Saran Dari hasil penelitian ini i ni ada beberapa saran yang peneliti ingin sampaikan kepada rumah sakit provinsi NTB agar permasalahan-permasalahan di ruang filing f iling Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dapat terpecahkan diantaranya adalah: 1.
Untuk Untuk lebih lebih memud memudahk ahkan an dalam dalam melaku melakukan kan peny penyimp impanan anan seba sebaikn iknya ya rak rak penyimpanan berurutan, agar lebih menghemat waktu dalam melakukan penyimpanan. Rak penyimpanan sebaiknya diatur lagi supaya berurutan dan petugas tidak bingung dalam mencari nomor rak penyimpanan dengan kelompok angka akhir yang digunakan, sehingga petugas mudah dan cepat dalam mencarikan berkas rekam medis pasien dan pasien tidak lama menggu ketika berkas rekam medisnya dicarikan
2. Tempat penyim penyimpanan panan berkas berkas rekam rekam medis sebaikn sebaiknya ya diperluas diperluas agar petuga petugass tidak berdesak-desakan dan tidak bergantian dalam pengambilan maupun dalam penyimpanan berkas rekam medis dengan kelompok akhir yang sama.