Proses Penuaan pada Dermatologi Tugas Referat Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Program Profesi Dokter Stase Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta
Diajukan Oleh: Okky Irtanto, S. Ked J 500 060 044
Pembimbing : dr. Sunaryo. Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA 2011
BAB I PENDAHULUAN Penu Penuaa aan n meru merupak pakan an pros proses es norma normall yang yang tida tidak k dapt dapt dihi dihind ndar arii dan dan diakhiri dengan kematian. Penyebab penuaan masih belum jelas bahkan sel yang dikultur akan “menua” yaitu setelah beberapa siklus tertentu sel akan ber berhe hent ntii memb membel elah ah.. Hany Hanyaa seba sebagi gian an kecil kecil sel sel yang yang “tid “tidak ak dapa dapatt mati mati”. ”. (Silbernagl S & Lang F, 2003) Akib Akibat at kebe keberh rhas asil ilan an
pemb pemban angu guna nan n
di bida bidang ng
kese keseha hata tan n
terj terjad adii
pen penur urun unan an angka angka kela kelahi hira ran, n, angka angka kesa kesaki kita tan n dan angka angka kema kemati tian an sert sertaa peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Umur panjang, tetap sehat, bahagia, dan produktif sangat mungkin merupakan dambaan bagi semua orang. (Pranaka, 2006) (Sundaru H, 2009) Terl Terlep epas as dari dari usia usia lanj lanjut ut juga juga akan akan meni menimb mbul ulkan kan masa masala lah h baru baru,, kema kemaju juan an ilmu ilmu dan dan tekno teknolo logi gi biom biomed edik ik,, akan akan teru teruss berk berkem emban bang g untuk untuk meme memenuh nuhii hara harapa pan n diat diatas as.. Manu Manusi siaa tida tidak k dapat dapat berp berpan angk gku u tang tangan an untu untuk k menerima nasib untuk menjadi tua dan akhirnya meninggal. Ada upaya – upaya untu untuk k pali paling ng tida tidak k mena menaha han n atau atau memp memper erla lamb mbat at pros proses es penua penuaan an yang yang dihar diharap apkan kan manus manusia ia dapa dapatt hidu hidup p lama lama dan dan berku berkual alit itas as.. Oleh Oleh kare karena na itu itu penelitian yang berkaitan dengan proses penuaan akan terus bergulir sepanjang masa. Harapan dari penulisan karya ilmiah ini adalah kita para dokter muda dapat lebih memahami proses penuaan secara komperhensif, sehingga dalam prakteknya kita dapat menghadapi kasus penuaan secara lebih bijaksana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
I. Teori Penu enuaan
Bermacam – macam teori proses menua telah dikemukakan para ahli namun sampai saat ini mekanisme yang pasti belum diketahui. Batas waktu yang tepat antara terhentinya pertumbuhan fisik dan dimulainya proses menua tidak jelas, karena kedua proses tersebut saling berkaitan.(Jusuf NK, 2005) Ada beberapa teori penuaan, antara lain : a.
Teori Inflamasi
Melalui
respon
inflamasi,
tubu ubuh
melawan
infeksi,
menghilangka menghilangkan n kerusakan kerusakan jaringan jaringan dan menyembuhkan menyembuhkan sunburn sunburn dan prose prosess oxidat oxidative ive lainny lainnya. a. Kelebi Kelebihan han hasil hasil inflam inflamasi asi memper mempercepa cepatt penuaan, skar dan destruksi arsitektur jaringan normal. (DeHaven C, 2007) b.
Teori Glikasi
Dengan mengikat glukosa ke gugus protein yang bebas amino dan seterusnya, akan terjadi reaksi amadori yang bersifat ireversibel, yakni glikosilasi lanjut produk akhir (AGE) yang belum sepenuhnya dipahami. Hal ini juga terjadi dalam jumlah yang meningkat pada orang tua. Jaringan protein protein dapat dibentuk melalui melalui pembentukan pembentukan pentosin. AGE berikatan dengan reseptorny reseptornyaa masing-mas masing-masing ing di membrane membrane sel sehing sehingga ga dapat dapat mening meningkat katkan kan pengenda pengendapan pan kolagen kolagen di membra membrane ne
basalis pembuluh darah. Pembentukan jaringan ikat sebagian diransang mela melalu luii tran transf sfor ormi ming ng grow growth th fakt faktor or β (TGF (TGF β) sela selain in itu, itu, sera serabut but kolag kolagen en dapat dapat diuba diubah h mela melalu luii glik glikos osil ilas asi. i. Kedua Kedua peru peruba baha han n ini ini meny menyeb ebab abka kan n
pene peneba bala lan n
memb membra rane ne
basa basali liss
deng dengan an
penu penuru runa nan n
permeabilitas dan penurunan lumen (mikroangiopati) c.
Teori DNA Damage
DNA terdiri dari struktur didalam cromosom di dalam nucleus sel. DNA ini terdiri dari materi genetic dan juga secara langsung fungsi sel sel yang yang dite ditemp mpat atin inya ya..
Sel Sel denga dengan n keru kerusa saka kan n DNA DNA tida tidak k dapat dapat
menjalankan fungsinya dengan baik dan mungkin dapat menjadi kanker. Peningkatan Peningkatan kerusakan DNA pada kulit terjadi terjadi dengan photoaging dan stres oxidative. (DeHaven C, 2007)
d. Te Teor orii Radi Radika kall Beba Bebass
Teor Teorii radi radika kall beba bebass dewa dewasa sa ini ini lebi lebih h bany banyak ak dian dianut ut dan dan diperc dipercaya aya sebaga sebagaii mekani mekanisme sme proses proses menua. menua. Radikal Radikal bebas bebas adalah adalah sekelompok sekelompok elemen dalam tubuh yang mempunyai mempunyai electron electron yang tidak berpasangan sehingga tidak stabil dan reaktif hebat. Sebelum memiliki pasangan radikal bebas akan terus menerus menghantam sel – sel tubuh guna mendapatkan pasangannya termasuk menyerang sel – sel tubuh yang normal. Akibatnya sel – sel akan rusak dan menua dan juga mempercepat timbulnya kanker. (Jusuf NK, 2005)
II. II. Prose Prosess Pen Penuaa uaan n
Proses kulit menua mempunyai dua fenomena yang saling berkaitan yaitu proses menua Intrinsik dan ekstrinsik a. Prose Prosess Menua Menua Intri Intrinsi nsik k
Meru Merupak pakan an pros proses es menu menuaa fisi fisiol olog ogik ik yang yang berl berlan angs gsung ung seca secara ra alamia alamiah, h, diseba disebabkan bkan berbaga berbagaii faktor faktor dari dari dalam dalam tubuh tubuh sendir sendirii sepert sepertii genetic, hormonal dan rasial. Fenomena ini tidak dapat dicegah/dihindari dan dan menga mengaki kibat batka kan n peru peruba baha han n kulit kulit yang yang meny menyel elur uruh uh sesu sesuai ai denga dengan n pertambahan usia. 1. Genetic
Faktor genetic mempengaruhi saat mulai terjadi proses menua pada seoran seorang g sepert sepertii pada pada orang orang yang yang memili memiliki ki jenis jenis kulit kulit kering kering cender cenderung ung mengalami menua kulit lebih awal. 2. Rasial
Manusi Manusiaa terdir terdirii dari dari bermac bermacamam-mac macam am ras dan masing masing-ma -masin sing g mempunyai struktur kulit yang berbeda terutama yang berperan didalam siste sistem m pertah pertahana anan n tubuh tubuh terhada terhadap p lingkun lingkungan gan sepert sepertii perana peranan n pigmen pigmen melani melanin n sebaga sebagaii protek proteksi si terhada terhadap p sinar sinar matahar matahari. i. Ras kulit kulit putih putih lebih lebih mudah terbakar sinar matahari (sunburn), lebih mudah terjadi gejala kulit menua dini, prakanker kulit dan kanker kulit di bandingkan ras berwarna 3. Hormonal
Pengaruh hormone sangat erat hubungannya dengan umur. Proses menua menua fisio fisiolog logis is lebih lebih jelas jelas terli terlihat hat pada pada wanita wanita yang yang memasu memasuki ki masa masa klimakterium atau menopause. Pada masa itu penurunan fungsi ovarium
menyebabkan produksi hormone seks seperti hormone esterogen berkurang dan akibatnya akan terjadi atrofi sel epitel vagina, pengecilan payudara, timbu timbull tandatanda-tan tanda da menua menua pada pada kulit kulit sepert sepertii kulit kulit menjad menjadii kering kering dan elastisitasnya berkurang. b. Prose Prosess Men Menua ua Eks Ekstri trinsi nsik k
Terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh. Faktor lingkungan sepert sepertii sinar sinar mataha matahari, ri, kelemb kelembapan apan udara, udara, suhu suhu dan berbag berbagai ai faktor faktor ekster eksternal nal lainny lainnyaa dapat dapat memper mempercep cepat at proses proses menua menua kulit kulit sehing sehingga ga terjadi penuaan dini. Perubahan pada kulit terutama terjadi di daerah terpaj terpajan an sepert sepertii kulit kulit wajah wajah sehing sehingga ga wajah wajah terlih terlihat at lebih lebih tua, tua, tidak tidak sesuai dengan usia yang sebenarnya. Berbagai usaha dapat dilakukan untuk mencegah/memperlambat terjadinya penuaan dini. 1. Fakt Faktor or Ling Lingku kung ngan an
i.
Sinar matahari Sinar Sinar matahar mataharii merupak merupakan an faktor faktor utama utama penyeba penyebab b terjad terjadiny inyaa
prose prosess menua menua kulit. kulit. Penuaa Penuaan n dini dini yang yang terjad terjadii akibat akibat paparan paparan sinar sinar matahari matahari disebut disebut dengan photoaging. Paparan sinar matahari kronik akan akan meng mengha hasi silk lkan an
radi radika kall
beba bebass
yang yang meny menyeb ebab abka kan n
berb berbag agai ai
kerusakan struktur kulit serta menurunkan respon imun. Radikal bebas ini akan menyebabkan berbagai kerusakan pada kulit yaitu: 1. Kerusa Kerusakan kan enzim-enz enzim-enzim im yang bekerja bekerja mempertah mempertahank ankan an fungsi fungsi sel sehingga terjadi kerusakan pada sel-sel
2. Kerusa Kerusakan kan protein protein dan asam-as asam-asam am amino amino yang yang merupa merupakan kan struktu struktur r utama kolagen dan elastin sehingga serat-seratnya menjadi kaku, tidak lentur dan kehilangan elastisitas 3. Keru Kerusa saka kan n pemb pembul uluh uh dara darah h kuli kulitt sehi sehing ngga ga menj menjad adii leba lebarr dan dan menipis 4. Terjadi Terjadi gangguan gangguan distri distribusi busi pigmen pigmen melanin melanin dan melanosi melanositt sehingga sehingga terjadi pigmentasi yang tidak merata. ii.
Kelembapan udara Kelembapan udara yang rendah di daerah pgunungan/dataran
tinggi, tinggi, ruangan AC, paparan paparan angin dan suhu dingin akan menyebabkan menyebabkan kulit menjadi kering sehingga mempercepat proses menua kulit.
Seca Secara ra gari gariss besar besar geja gejala la penua penuaan an intr intrin insi sicc dan dan penua penuaan an ekst ekstri rins nsik ik ( photoaging photoaging ) dapat dibedakan sebagai berikut: Penuaan Intrinsik ● Kulit tipis dan halus ● Kulit kering ● Kerut Kerut halus, halus, garis garis ekspres ekspresii lebih lebih dalam ● Kulit kendur ● dapat timbul tumor jinak
Penuaan Ekstrinsik ● Kulit menebal dan kasar ● Kulit kering ● Kerut Kerut lebih lebih dalam dalam dan nyata ● Bercak pigmentasi tidak teratur ● Pelebaran pembuluh darah
(telangiektasi) ● Dap Dapat timbul
tumor
jinak,
prakanker maupun kanker kulit (Jusuf NK, 2005) Klasifikasi Photoaging
Tipe
Karakteristik
1. Tidak keriput
Tipikal usia 20 – 30 tahun Photoaging awal Sedikit perubahan pigmen Tidak ada keratosis Sedikit atau tidak ada keriput
2. Ker Keriput iput dal dalam ger gerakan akan
Tipi ipikal kal us usia 30 – 40 40 tah tahun un Awal menuju pertengahan photoaging
3. Keri Keripu putt saa saatt ist istir irah ahat at 4. Hany Hanyaa ker kerip iput ut (Ivić NP, 2008)
III.Kelainan yang terjadi pada proses penuaan
Kulit Kulit merupak merupakan an organ organ tubuh tubuh yang yang paling paling luas luas dan merupak merupakan an benteng utama terhadap invasi patogen dan dehidrasi. Kulit terdiri dari 3 lapisa lapisan n yaitu yaitu epider epidermis mis,, dermis dermis dan jaring jaringan an subkut subkutan. an. Di dalamn dalamnya ya terdapa terdapatt folike folikell rambut rambut,, kelenj kelenjar ar sebase sebasea, a, kelenj kelenjar ar kering keringat, at, pembul pembuluh uh darah, dan berbagai organ lain. Pada lansia terjadi penurunan fungsi kulit, namun hal ini tidak terlepas dari perubahan histologis serta struktur dari kulit itu sendiri. Demikian pula, kita tidak tidak mungki mungkin n untuk untuk menyin menyingki gkirka rkan n faktor faktor-fa -fakto ktorr lain lain yang yang bisa bisa timbul timbul bersamaan, yaitu pengaruh lingkungan serta perubahan hormonal,
Tabel 1. Gambaran perubahan histologist kulit pada penuaan kulit Epidermis -
Taut
Dermis epidermo- -
Apendiks
Atrofi
-
dermal mendatar -
Tebal
rambut
berkurang/ -
Fibroblast berkurang
variatif -
Depigmentasi
Konversi
rambut
terminal ke velus
Bentuk dan ukuran -
Pembuluh
sel
berkurang
-
Melanosit berkurang
-
Sel
-
langerhans -
darah Nail plate abnormal
Sel mast berkurang
Kelenjar berkurang
Capillary lo loop
berkurang -
Akhiran
saraf
abnormal
Secara rinci, dibawah ini akan diulas perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap lapisan kulit. a. Epidermis
Epidermis Epidermis merupakan epitel epitel gepeng (skuamosa) (skuamosa) berlapis, berlapis, dengan tebal kira – kira 0,1mm, meskipun ketebalan lebih tipis (0,4mm) pada kelopak mata dan lebih tebal (0,8-1,4mm) pada telapak tangan dan kaki. Fungsi utamanya adalah sebagai barier proteksi dan memelihara hidrasi. Sel utama epidermis adalah keratinosit yang memproduksi keratin.
Didalam epidermis didapatkan keratenosit, sebagai sel utama, yang membuat keratin, keratin, dan melanosit melanosit (memproduksi (memproduksi melanin melanin sebagai sebagai faktor proteksi) proteksi) dan sel langerhans, suatu antigen presenting cell (APC) berdendrit yang merupakan “pintu depan” sistem imunologik dalam epidermis, sel merkel yang sensitive terhadap stimuli mekanik, terutama tekanan. Di samping itu ada 3 epidermal appenda appendages ges:: kelenj kelenjar ar kering keringat at (yang (yang berfun berfungsi gsi sebagi sebagi thermo thermoreg regula ulator tor dan pen penem emua uan n
terk terkin inii
dika dikata taka kan n
mens mensek ekre resi si
pepti peptide de
anti antimi mikr kroba oba), ),
foli folike kell
polisebaseus yang memproduksi rambut dan ekskresi sebasea, serta kuku. Oleh karena karena epider epidermis mis tidak tidak mempun mempunyai yai suplai suplai pembul pembuluh uh darah, darah, maka maka nutris nutrisii dipero diperoleh leh melalu melaluii kontak kontak dengan dengan dermis dermis (Graham (Graham R & Burns Burns BT, 2005), 2005), (Gawkrodger DJ, 2003), (Kabulrachman, 2009) Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat timbul pada kulit menua yaitu: Dengan adanya proses penuaan, maka akan terjadi : -
Epidermis menjadi lebih tipis terutama akibat retraksi rete pegs
-
Penuru Penurunan nan kemamp kemampuan uan stratu stratum m korneu korneum m untuk untuk regene regeneras rasii setela setelah h kerusa kerusakan kan barier barier.. Permuk Permukaan aan korneos korneosit it lebih lebih luas luas dan lebih lebih pendek, pendek, stratum stratum korneum korneum tidak cepat diganti, diganti, hingga kulit terlihat kasar, fungsi fungsi barier barier menurun. menurun. Epidermal Epidermal
turnover turnover ratemenur rate menurun un hingga 30-50%
antara dekade 3 dan 8. Aktivitas mitosis lapisan basal menurun dan kecepatan pergantian stratum korneum dua kali lebih lama. Beberapa penelitian menunjukkan adanya resistensi keratosit sense untuk terjadi apop apopto tosi siss dan dan bisa bisa hidu hidup p lebi lebih h lama lama,, yang yang akan akan meny menyeb ebab abka kan n akumulasi kerusakan protein dan DNA, yang pada gilirannya terjadi per perub ubaha ahan n kea kea rah rah kegan keganas asan an.. Kemam Kemampu puan an mengi mengika katt air air ( water binding capacity ) dari stratum korneum menurun.
-
Struktur Struktur lipid interselul interselular ar dikatakan dikatakan normal, normal, namun komponen komponen lipid lipid total menurun, sedangkan sedangkan distribus distribusii kolesterol, kolesterol, seramid, dan asamm lema lemak k bebas bebas norma normal. l. Terj Terjad adii pula pula penu penuru runa nan n yang yang progr progres esif if dari dari produ produksi ksi sebum, sebum, meskip meskipun un jumlah jumlah kalenj kalenjarn arnya ya tetap tetap dan hipert hipertrof rofi. i. Secara klinis, kulit Nampak kering dan d an berskuama, terutama ekstremitas bawah karena menurunnya filagrin, filagrin, yang digunakan untuk mengikat mengikat filament keratin ke dalam mikrofibril.
-
PH kulit sampai umur 70 tahun masih tetap, kemudian akan bertambah, terutama pada tungkai bawah.
-
Produksi vitamin D, yang merupakan fungsi endokrin kulit, menurun bersa bersama ma mening meningkat katnya nya umur umur dan kecende kecenderun rungan gan kurangn kurangnya ya sinar sinar matahari. Suplai yang inadekuat dari vitamin D aktif dan berefek kurang baik pada deferensiasi serta perkembangan kulit.
-
Setiap gangguan pada kulit menua akan meningkatkan kehilangan air dan kemampuan untuk memperbaiki karier menjadi lambat.
-
Menur Menurun unny nyaa juml jumlah ah dari dari sel sel Lang Langer erha hans ns antar antaraa 20 samp sampai ai 50%, 50%, sehing sehingga ga kemamp kemampuan uan sebagai sebagai penyaj penyajii antige antigen n berkur berkurang ang.. Hal lain lain adalah berkurangnya produksi sitokin oleh keratinosit dan limfosit serta kegagal kegagalan an berimi berimigra grasi si melalu melaluii sistem sistem limfat limfatik, ik, dan pada pada gilir giliranny annyaa mengurangi tanggung jawab respons imun ikutan.
-
Rate pegs epidermal epidermal mendat mendatar ar dan papil dermal juga merata, merata, sehingga sehingga taut dermo-epidermal mendatar. Kurangnya kontak permukaan antara epidermis
dan
dermis
yang
berakibat
aliran
nutrisi
pertukaran/komunikasi pada lapisan-lapisan yang ada terhambat.
dan
-
Perubahan-perubahan pada saraf kutan akan menyebabkan menurunnya warning ) terhad fungsi fungsi kewaspa kewaspadaa daan n ( early warning terhadap ap ambang ambang rasa rasa sakit. sakit. Perubahan taut ini pula yang bisa menerangkan mengapa kulit orang tua mudah terkelupas walaupun ada trauma kecil.
-
Usia juga berefek perubahan permeabilitas kutan terhadap bahan-bahan kimia kimia absorp absorpsi si perkut perkutan, an, tergan tergantun tung g pada strukt struktur ur obat. obat. Obat Obat yang yang bersifat hidrofilik seperti hidrokortison dan asam bensoat lebih kurang diabsorpsi daripada yang didrofobik seperti testosterone dan estradiol.
b. Dermis
Lapisan dermis merupakan lapisan yang paling tebal dan lebih dalam, berisi matrik jaringan ikat kolagen yang mencapai 90% ( terutama tipe I ), bersa bersama ma serabut serabut-se -serab rabut ut elasti elastic, c, pembul pembuluh uh darah darah yang yang diperl diperlukan ukan bagi oksigenasi serta nutrisi bagi semua sel kulit, serta pembuluh limfe. Serabutserabut yang ada di dalam jaringan ikat dermal terutama kolagen dan elastin yang membuat kulit menjadi kuat dan elastis. Sel utama atau sel kunci dalam dalam dermis dermis adalah adalah fibrob fibroblas lastt yang yang mensin mensintes tesis is kolage kolagen, n, elasti elastin, n, dan molekul lain dalam matriks, dan sel mas ( sel imun yang memproduksi histamin ). Kira-kira 80% kulit dewasa kering terdiri dari kolagen. Serabut kolagen diproduksi oleh fibroblast yang tersusun pararel dengan permukaan kulit. kulit. Hal ini memungk memungkink inkan an kulit kulit mudah mudah direngg direnggangk angkan an dengan dengan kuat. kuat. Seba Sebali likn knya ya,, sera serabut but elas elasti tin n hany hanyaa mene menemp mpat atii 5 % dari dari derm dermis is,, dan membuat membuat kulit menjadi elastik. elastik. Serabut-se Serabut-serabut rabut elastin elastin tersusun tersusun sebagai sebagai suatu uatu jari jaring ngan an sube subepi pide derm rmal al yang yang tipi tipis. s. Jari Jaring ngan an ikat ikat derm dermal alju juga ga mengandung reseptor sensoris dan glikosaminoglikan. Dalam dermis juga dijumpai kalenjar sebase, folikel rambut, kalenjar keringat, korpuskulum Pacini dan Meissner organ sendorik untuk perabaan dan tekanan menurun.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada dermis -
Perubahan pada dermis sangat signifikan pada komponen seluular dan matriks sel.
-
Derm Dermis is menj menjad adii tipi tipis, s, kete ketebal balan an berk berkur urang ang hing hingga ga 20%. 20%. Terj Terjad adii penin peningkat gkatan an ekspre ekspresi si enzim enzim metalloproteinase dalam dalam matr matrik ikss dan dan penu penuru runa nan n inhi inhibi bito torn rnya ya.. Terj Terjadi adi pula pula pengu pengura ranga ngan n dala dalam m juml jumlah ah maupun kapasitas dari fibroblast. Produksi kolagen baru menurun dan matrik matrikss dalam dalam dermis dermis berkur berkurang. ang. Dermis Dermis kehila kehilangan ngan turgor turgor,, akibat akibat reduksi dari glikosaminoglikan, terutama hyaluronic acid dan acid dan dermatan sulfat, dan kulit akan Nampak kendur. Pengurangan kolagen adalah 1% seti setiap ap tahun tahun.. Terj Terjad adii penur penuruna unan n sint sintes esis is kola kolagen gen,, atro atrofi fi sera serabu butt kolagendan meningkatnya enzim metalloproteinase dan enzim-enzim lain yang menyebabkan degradasi kolagen.
-
Respons inflamasi pada lansiia menjadi berkurang akibat menurunnya sintesis dan sekresi sitokin dan mediator inflamasi.Penebalan dinding pembuluh darah sedang, terutama pada tungkai bawah sebagai akibat capillary loop pada papilla dermis yang berakibat kulit menjadi pucat, temperature menurun dan terjadi gangguan termoregulasi.
-
Pembuluh darah dalam dermis menurun dan terjadi pendekatan dari capillary loop pada papilla dermis yang berakibat kulit menjadi pucat, temperature menurun dan terjadi gangguan termoregulasi.
-
Terjadinya taut dermo-epidermal mendatar menyebabkan jumlah folikel rambut menurun seiring dengan penambahan usia, meskipun struktur tidak berubah. Pada akhir decade kelima, kelima, kira-kira kira-kira separuh populasi mempuny mempunyai ai rambut rambut yang yang memuti memutih h akibat akibat dari dari mengur mengurangn angnya ya atau atau
hilangn hilangnya ya melano melanosit sit bulbus bulbus ( umbi umbi ) rambut rambut secara secara progre progresif sif,, dan menghi menghilan langny gnyaa melano melanosit sit ini lebih lebih cepat cepat daripa daripada da di kulit, kulit, karena karena relative lebih aktif dalam siklusnya. -
Sel mas berkurang berkurang hingga 50% dan dengan adanya pengurangan pengurangan aliran aliran darah hingga 60.
-
Kalenjar keringan apokrin berkurang dalam jumlah dan fungsi, serta menunjukkan menunjukkan degenerasi degenerasi selular selular dan berkurangnya berkurangnya respons respons stimulasi stimulasi termal termal dan aseti asetilkol lkolin. in. Pengel Pengeluar uaran an kering keringat at yang yang bersif bersifat at sponta spontan n berku berkuran rang g sampai sampai 70% diband dibanding ingkan kan dengan dengan orang orang muda. muda. Kalenj Kalenjar ar seba sebase seaa tida tidak k beru beruba bah h dalam dalam juml jumlah ah dan dan ukur ukuran an,, namun namun terj terjad adii pengurangan dalam produksi sebum.
c. Subkutan
Lapi Lapisa san n di bawa bawah h kuli kulitt ini ini teru teruta tama ma terd terdir irii dari dari lema lemak-l k-lem emak ak dan dan absorber dan insulator. Dengan adanya penuaan, berfungsi sebagai shock sebagai shock absorber dan volume lapisan ini menurun yang berakibat fungsi membantu termoregulasi menjadi terganggu, karena peranannya sebagai konduksi hilangnya panas menurun. Hilanya lemak serta terdistribusi lemak yang ada dalam lapisan subku ubkuta tan n bera beraki kiba batt peru peruba baha han n pada pada kont kontur ur fasi fasial al dan dan tang tangan an akan akan berkurang, namun bertambah pada perut dan paha. Kuku pada lansia -
Pertum Pertumbuha buhan n kuku lebih lebih lambat lambat,, kecepat kecepatan an pertum pertumbuha buhan n menuru menurun n hingga 30-50%
-
Kuku menjadi pudar, kurang bercahaya, bercahaya, warna kekuningan, kekuningan, lebih tebal dank eras
-
Garis-garis kuku longitudinal tampak lebih jelas
Secara umum gambaran klinis yang muncul karena perubahan struktur dan fungsi dari kulit seiring dengan penuaan adalah atrofi, kerut, kering, kendur, lemah, gangguan pigmentasi, perubahan kuku dan rambut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sibern Sibernagl agl S & Lang Lang F., 2007. Teks dan Atlas Atlas Berwarn Berwarnaa Patofisi Patofisiolo ologi. gi. EGC; Jakarta 2. Jusu Jusuff NK. NK. 2005. 2005. Kulit Kulit Menu Menua. a. Depar Departe teme men n ilmu ilmu peny penyak akit it kuli kulitt dan kelamin FK USU; Medan 3. DeHave DeHaven n C., 2007. 2007. Cause Cause skin skin aging. aging. LLO LLO 4. Kabulrachman Kabulrachman., ., 2009. Fisiologi Fisiologi kulit menua. FK UI; UI; Jakarta Jakarta 5. Sundaru Sundaru H. 2009. 2009. Imunolo Imunologi gi pada usia lanjut. lanjut. FK UI; Jakart Jakartaa 6. Ivic Ivic PN. 2008. 2008. Skin Skin aging. aging. Acta Acta dermat dermatofe ofen n APA 7. Pranar Pranarka ka K. 2006. 2006. Penerapa Penerapan n geriat geriatric ric kedokte kedokteran ran menuju menuju usia lanjut lanjut yang sehat. FK UNDIP; semarang