PROSES PERBAIKAN BODI (B OD OD Y R E P A I R ) PENGECETAN MOBIL COLTS BENGKEL BODY SUWARNO Laporan Observasi
Oleh : Husni Mubarok (14020009) Muhamad Fiqi Mirza Muzaqi (14020018) Muhammad Alwi Awaludin Awaludin (14020022) Pani Gunawan (14020027) Ulfianita Aulia Ulfah (14020032)
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2016
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI OD Y R E P A I R ) PENGECETAN MOBIL PROSES PERBAIKAN BODI (B OD
COLTS
Oleh : Husni Mubarok (14020009) Muhamad Fiqi Mirza Muzaqi (14020018) Muhammad Alwi Awaludin Awaludin (14020022) Pani Gunawan (14020027) Ulfianita Aulia Ulfah (14020032)
Slawi,
Menyetujui Pimpinan Bengkel Body “SUMARNO”
Dosen Pengampu
SUMARNO
Arifin S.Pd
.
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN OBSERVASI OD Y R E P A I R ) PENGECETAN MOBIL PROSES PERBAIKAN BODI (B OD
COLTS
Oleh : Husni Mubarok (14020009) Muhamad Fiqi Mirza Muzaqi (14020018) Muhammad Alwi Awaludin Awaludin (14020022) Pani Gunawan (14020027) Ulfianita Aulia Ulfah (14020032)
Slawi,
Menyetujui Pimpinan Bengkel Body “SUMARNO”
Dosen Pengampu
SUMARNO
Arifin S.Pd
.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan Observasi ini saya persembahkan kepada : 1. Hasil laporan Observasi kami persembahkan kepada Allah SWT. 2. Kedua orang kami yang telah membesarkan dan memberikan do’a serta dukungan kepada saya. 3. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku Kaprodi DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. 4. Bapak Arifin S.Pd. Selaku dosen pembimbing. 5. Bapak dan Ibu Dosen DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal. 6. Karyawan serta Teknisi-teknisi Bengkel Body Suwarno yang telah membantu saya selama Observasi. 7. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dorongan kepada saya. Adik-adik yang selalu saya banggakan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyeleseikan Laporan Observasi dengan baik. Penulis berterimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Observasi ini sampai selesai. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan kepada : 1. Bapak Drs. Agus Suprihadi selaku kaprodi D-3 Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal dan sekaligus sebagai penguji. 2. Bapak Arifin S.Pd. Selaku dosen . 3. Bapak/Ibu Dosen Pengampu Studi D-3 Teknik Mesin. 4. Semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material sehingga Laporan Observasi dapat terselesaikan. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Slawi, 27 April 2016 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………........i HALAMAN PENGESAHAN...……………………..………………………...….ii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….iii HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv KATA PENGANTAR…………………………………………………………….v DAFTAR ISI……………………………………………………………………...vi DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………viii BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………………………………………………...1 1.2. Ruang Lingkup………………………………………………..2 1.3. Tujuan…………………………………………………………2 1.4. Waktu dan Tem pat Pelaksanaan……………………………...3 1.5. Sistematika Penulisan…………………………………………3
BAB II
GAMBARAN UMUM PT. NASMOCO BREBES 2.1. Sejarah PT. Nasmoco Brebes…………………………………4 2.2. Denah Lokasi PT. Nasmoco Brebes………………………….5 2.3. Struktur Organisasi PT.Nasmoco Brebes……………………..6 2.4. Visi dan Misi………………………………………………….7
BAB III
LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perbaikan Body Repair……………………………8 3.2. Prinsip Kerja dari Peralatan Body Repair……………………..8 3.3. Keselamatan Kerja…………………………………………...12
BAB IV
PROSES PERBAIKAN BUMPER MOBIL 4.1. Tujuan dari Perbaikan Body Repair…………………………13 4.2. Peralatan yang digunakan……………………………………14 4.3. Proses Perbaikan……………………………………………..15
BAB V
PENUTUP 5.1. Kesimpulan…………………………………………………..23 5.2. Saran…………………………………………………………23
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...24 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG OBSERVASI Banyak sekali kendaraan yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti: Mitsubishi,Honda, Chevrolet,Toyota, dan lain-lain. Dari pabrikan tersebut tentunya ada produksi lama dan ada yang baru. Tentunya mobil yang digunakan cukup lama akan mengalami kerusakan baik body, casis, engine, kelistrikan, cat mobil, dan lain-lain. Kali ini kami melakukan observasi khususnya mengenai auto body repair, yang kerusakannya seperti: body penyok, bumper penyok, melupas cat body, dan sebagainya. Sehingga kerusakan harus diperbaiki di bengkel-bengkel auto body repair. Dalam perkuliahan perbaikan body otomotif kami sebagai mahasiswa hanya mendapatkan materi saja oleh karena itu agar pengetahuan dan pemahaman mengenai auto body repair mahasiswa bertambah maka perlu dilakukan observasi karena dengan ini mahasiswa dapat langsung melihat secara mendetail mengenai auto body repair yang dilakukan di bengkel ......... . selain itu juga untuk memenuhi tugas yang diajukan oleh bapak dosen mata kuliah perbaikan body untuk melakukan observasi. B. TUJUAN PELAKSANAAN 1. Tujuan umum Untuk memperoleh pengalaman dan memperoleh wawasan sehingga bisa menggali perkembangan informasi teknologi terbaru serta meningkatkan pemahaman mengenai auto body repair secara lebih nyata dengan melihat langsung di bengkel. 2.Tujuan khusus a. Mahasiswa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan di bengkel secara nyata b. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja perbaikan auto body repair c. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe kerusakan yang ada di mobil
d. Mahasiswa dapat mengetahui bahan-bahan yang di gunakan e. Mahasiswa dapat mengetahui proses pemilihan warna cat f. Memenuhi tugas mata kuliah chasis body pada semester V
C. MANFAAT PELAKSANAAN OBSERVASI Manfaat Praktik Observasi Bagi Mahasiswa: a. Mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan atau teori yang diperoleh di bangku kuliah terhadap permasalahan yang dihadapi atau tempat praktik industri.
b. Mahasiswa dapat membandingkan teori dan praktek chasis dan body yang dilaksanakan dilapangan. c. Mahasiswa bisa Meningkatkan dan melatih rasa tanggung jawab dalam praktik plaksanaan body repair. d. Mahasiswa agar tahu betul tentang pelaksanaan body repair dibengkel. e. Mahasiswa dapat pengetahuan diluar kepala pada saat proses pengerjaan body repair. Manfaat observasi dibengkel a. Dapat sebagai jembatan penghubung antara universitas dan bengkel tempat kerja dimana pada akhirnya saling menguntungkan antara pihak universitas dan pihak bengkel. b. Membantu pekerja bengkel tersebut dalam melaksanakan perbaikan auto body repair pada umumnya. c. Dapat memahami apa yang dikerjakan dibengkel dan mengenai suatu alat kerja yang adadi bengkel . d. Dapat pengalaman saat membantu pekerja bengkel sedang memperbaiki mobil D. DASAR PEMILIHAN OBSERVASI Pengerjaan observasi ini Sesuai dengan jurusan pendidikan teknik mesin, dan mengambilnya dalam bidang otomotif sehingga sudah sesuai dengan perintah yang diberikan bapak dosen yaitu bengkel chasis dan body . Adapun dengan pemilihan tempat observasi tersebut adalah : a. Tempat bengkel yang mau diobservasikan deket dari kampus. b. Tempat bengkel lumayan luas dan banyak konsument yang datang kebengkel lestari. c. Bengkel lestari adalah bengkel las, ketok, cat mobil yang memiliki alat lumayan lengkap dan seadanya, dalam proses pengerjaan kerusakan chasis dan body. d. Bengkel tesebut memberikan kesempatan kepada kita dalam melakukan observasi untuk melihat alat dan bahan, menerangkan cara pengerjaannya, dan memfoto saat pengerjaan awal sampai akhir, pengerjaan dan segala hal yang dikerjakan di bengkel tersebut.Dengan dasar-dasar yang ada di atas tersebut maka kami memilih tempat mandiri montor sebagai tempat melaksanakan observasi industri E. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan Observasi ini di laksakan pada : Lama Observasi
: 2 Minggu ( 4 kali )
Mulai tanggal
: 12 April 2016
Selesai tanggal
: 27 April 2016
Nama tempat praktek : “ Bengkel Body Suwarno” Alamat
: Jln. Raya Bogares,Pangkah, Slawi
F. SASARAN KEGIATAN OBSERVASI a. Mahasiswa dapat memperdalam ilmu yang didapatkan selama melaksanakan observasi dibengkel. b. Mahasiswa dapat mengetahui manajemen bengkel lestari dan sistem pengerjaannya. c. Mahasiswa dapat mengetahui – macam kerusakan, alat dan proses pengerjaannya pada body mobil. d. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengelasan, ketok, dan pengecatan mobil. G. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan praktek industri ini ada beberapa cara yaitu: 1. Metode observasi Metode pengumpulan data pada obyek dengan cara melihat. 2. Metode wawancara atau interview Metode pengumpulan data dengan cara bertanya kepada nara sumber secara langsung kepada orang yang mengerjakan perbaikan auto body repair. 3. Metode kepustakaan atau literature Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi lewat buku-buku yang terkait. H. PEMBATASAN MASALAH Pembatasan masalah dilakukan agar masalahnya tidak meluas maka dari itu kami membatasi masalah tentang perbaikan body repair bagian panel-panel saja adapun untuk chasis yang samai turun mesin tidak kami ambil sebab memerlukan waktu yang lama dalam observasi sedangkan turun mesin itu bukan dari body repair.
1.1.Sistematika Penyusunan
Bab I
: Pendahuluan Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, ruang lingkup penyusunan, tujuan penyusunan, waktu dan pelaksaan, dan sistematika penulisan laporan Kerja Praktek (KP)
Bab II
: Gambaran umum PT. Nasmoco Brebes Dalam bab ini diuraikan mengenai profil perusahaan, sejarah perusahaan, denah/ lokasi, stuktur organisasi, dan visi dan misi.
Bab III
: Pokok Pembahasan Dalam bab ini diuraikan mengenai pengertian perbaikan body repair, prinsip kerja perbaikan body repair, dan keselamatan kerja.
Bab IV
: Proses perbaikan bumper depan pada mobil Avanza Dalam bab ini diuraikan mengenai tujuan pengerjaan, peralatan yang digunakan, dan proses perbaikan.
Bab V
: Penutup Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.
BAB II GAMBARAN UMUM BENGKEL BODY SUWARNO
2.1. Sejarah BENGKEL BODY SUWARNO Bengkel Body “SUWARNO” berdiri pada tanggal 12 Maret 2010 di Pangkah, Slawi , nama bengkel body “suwarno” di ambil sesuai dengan nama pemiliknya yaitu SUWARNO .
Bengkel Body “SUWARNO’ merupakan bengkel jasa perbaikan Auto Body Repairs.Tahun 2010 bengkel Body “SUWARNO” belum mempunyai karyawan,hanya di kerjakan sendiri.Dengan adanya kegigihan dan ketekunan,sekang mempunyai 6 orang karyawan.
2.2. Denah lokasi Bengkel Body Suwarno
LOKASI BENGKEL BODY SUWARNO bertandakan persegi warna merah yang terlihat di depan Western Union. Gambar 1. Denah
2.3. Stuktur Organisasi
2.4. Visi dan Misi Bengkel Body Suwarno
Visi Bengkel Body Suwarno Memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan melalui pelayanan dan hasil kerja yang berkualitas.
Misi Bengkel Body Suwarno
1. Mengembangkan nilai-nilai pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan. 2. Mengotimalkan teknologi dan sumber daya manusia yang bertumbuh dalam kreativitas dan kemampuan 3. Memberikan hasil yang maksimal dan tingkat resiko yang minimal kepada perusahaan sehingga memberikan keuntungan kepada shareholder dan kesejahteraan karyawan
BAB III LANDASAN TEORI A. Proses pengecatan ada bab ini akan diuraikan mengenai proses pengecatan yang dimulai dari persiapan permukaan sampai dengan finishing. Ada beberapa perbedaan proses pengecatan bila ditinjau dari bahan cat yang akan digunakan. Misalnya pengecatan untuk cat akhir (top coat) solid menggunakan cat dasar yang lebih gelap dari warna yang sama, cat akhir metalik harus menggunakan cat dasar silver, cat akhir candy harus menggunakan cat dasar silver, cat ‘bunglon’ (warna bisa berubah-ubah tergantung cahaya yang diterima bodi kendaraan) harus menggunakan cat dasar hitam dan lain sebagainya. Pada bahasan ini hanya akan dibahas proses pengecatan pada umumnya.
Persiapan permukaan Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akan menghasilkan kualitas pengecatan yang maksimal, karena pada umumnya kagagalan pengecatan dipengaruhi oleh persiapan permukaan yang buruk. Indikator dari permukaan yang baik dinilai dari kehalusan permukaan, kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya. Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan pengasaman (pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam, tetapi pengasaman ini sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam. Setelah pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat guna menghilangkan semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang, serta untuk menjamin agar cat dapat merekat erat pada logam. Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan dikombinasikan dengan semprotan air untuk membasuh semua debu, menghilangkan produk korosi, dan kotoran yang dapat larut dalam air. Untuk menghilangkan kotoran berupa karat dapat dilakukan dengan cara: a. Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multi thinner dan dikeringkan. b. Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80. c. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan
2. Aplikasi Dempul Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyok dalam, membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapat beberapa tipe dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi dan material yang akan digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu : (1) polyester putty (dempul plastik), pada umumnya mengandung extender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat) yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar, (2) epoxy putty, digunakan untuk memperbaiki resin part, tetapi dalam hal kemampuan pengeringan, pembentukan, pengamplasan lebih buruk dari polyster, (3) lacquer putty digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole) atau penyok kecil setelah surfacer. Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan dibersihkan dari debu, gemuk minyak, air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempul dengan 2 % hardener (untuk dempul tipe dua komponen). Kemudian mengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal 5 mm), dan kemudian dikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 500 C selama 10 menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus. Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut : a) Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagianbagian yang tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dikeringkan dengan lampu infra merah pada suhu ± 50 ° C selama 10 menit. b) Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkan dengan no. 180 dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkan dengan no. 320 dan no. 400. c) Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan. 3. Pengamplasan Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yang menonjol dapat diamplas secara manual dengan blok tangan atau secara mekanis dengan sander. Langkahlangkah pengamplasan dapat dirinci sebagai berikut: a. Tempelkan selembar amplas #80 pada sander, dan gosoklah seluruh area dengan menggerakkan sander dari depan ke belakang, dan dari samping ke samping, serta semua arah diagonal. b. Tempelkan lembaran amplas #120 pada blok tangan, gosoklah permukaan dengan hati-hati, sambil menguji permukaan dengan sentuhan. c. Tempelkan lembaran amplas #200 pada blok tangan. Pada tahap ini kita dapat mengamplas sedikit keluar area pendempulan untuk meratakan permukaan lengkungan dan area sekitarnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamplasan:
Pekerjaan mengamplas dapat dimulai setelah reaksi pengeringan dempul
berakhir. Apabila dempul diamplas sebelum dingin sempurna, maka kemungkinan akan terjadi pengerutan. Untuk mencegah goresan yang dalam di sekitar cat, usahakan pekerjaan pengamplasan hanya di bagian yang ditutup dempul. Jangan mengamplas keseluruhan area sekaligus, tetapi dengan hatihati sambil memeriksa kerataan permukaan sebelum pengamplasan dilanjutkan.
4. Posedur Masking Prosedur masking dapat diklasifikasikan menurut area lapisan (coat) dan tipe dari metode pengecatan yang dijelaskan sebagai berikut : a. Masking untuk Aplikasi Surfacer Karena aplikasi surfacer menggunakan tekanan udara yang lebih rendah dari pada yang untuk top coat (untuk memperkecil over spray), maka proses masking untuk pekerjaan permukaan dapat disederhanakan. Metode masking terbalik (reverse masking) biasanya digunakan untuk mencegah timbulnya semprotan berganda (spray step). Reserve masking adalah suatu metode dimana masking paper diaplikasikan dengan membalik luar-dalam, sehingga suatu lapisan (coat) tipis dari kabut cat akan melekat disepanjang bordir. Metode ini digunakan untuk memperkecil timbulnya tangga (step) dan membuat border tidak kentara (tidak kelihatan). Dalam bekerja disuatu area kecil, misalnya spot repainting, border dapat dibuat (ditetapkan) disuatu bodi panel tertentu.
b. Masking untuk Block Reoainting
Untuk masking block repainting, panel seperti misalnya fender atau door (pintu) harus dimasking sendiri-sendiri. Untuk lubang-lubang yang ada pada panel tersebut (misalnya lubang untuk trim pieces, atau gap diantara panel) harus ditutup untuk mencegah kabut cat masuk kedalam area tersebut. Apabila terlalu sulit untuk menutup lubang, maka lubang tersebut dapat ditutup dari dalam, sehingga dapat mencegah melekatnya kabut cat pada bagian dalam bodi kendaraan
c. Masking untuk Shading atau Spot Repainting
Dalam pengecatan ulang suatu panel tanpa border, maka perlu digunakan shading pada panel tersebut. Untuk memastikan bahwa semprotan cat tidak menimbulkan tangga semprotan,maka area harus dimasking dengan menggunakan teknik reverse masking (masking terbalik).
1) Masking ujung Untuk pengecatan ulang ujung suatu fender, maka area harus di cat dengan spot repainting hanya melibatkan paint area yang lebih kecil daripada blok repainting, maka masking hanya dilakukan dibagian ujung fender saja.
5. Pengoperasian Spraygun a. Menggunakan Spraygun Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap relaks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis.
Agar dapat mengecat dengan mantap tanpa menjadi lelah, harus dijaga sikap rileks tanpamemegang bahu, pundak atau lengan yang menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahandengan ibu jari, telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah dan jari manis. b. Menggerakkan Spraygun Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun, yaitu: (1) jarak spraygun, (2) sudut spraygun, (3) kecepatan langkah ayun, (4) pola tumpangtindihnya/ Overlapping. a. Jarak Pengecatan
Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses dan obyek yang akan dicat.
Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan belangbelang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang mengumpul. Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel: 15 – 25 cm
b. Sudut Spraygun Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah,bukan dari bawah ke atas.
c. Kecepatan Pengecatan Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik dengan arah horizontal maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat akan meleleh, bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang rata.Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12 feet/detik.
d. Pola Tumpang Tindih (Overlapping) Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan berikutnya akan menyambung. Tujuannya adalah : Menghindarkan terjadinya tipis Menghindarkan adanya perbedaan warna Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan berikutnya. 1) Overlapping pada bidang vertikal Pada umumnya dilakukan oleh seorang operator secara berkesinambungan.
2) Overlapping pada bidang horizontal Dikerjakan oleh dua orang operator secara berpasangan. Operator A lebih dahulu menyemprot benda kerja, kemudian diikuti oleh operator B
3) Overlapping pada bidang permukaan sambungan Penyemprotan pada bidang perpotongan (misal fender, pintu, dsb) perlu diperhatikan pada waktu mulai menyemprot dan berikutnya tidak boleh tepat pada garis perpotongan dan posisi spraygun harus benar-benar tegak lurus. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya tipis dan meleleh.
6. Pengecatan Akhir Cat akhir merupakan cat yang memberikan perlindungan permukaan sekaligus untuk menciptakan keindahan dalam penampilan corak/ performance kendaraan. Oleh karena itu pengecatan akhir haru hati-hati, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dan melapisi permukaan sesuai dengan umur yang dikehendaki jika dilakukan pada kondisi udara yang tepat. Pengecatan untuk warna solid
a. Semprotkan 3-5 lapis top coat solid yang sudah diencerkan denganselang waktu antara lapisan 2-5 menit. . Biarkan kering di udara selama 30 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 40 ° C selama 15menit. c. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam Pengecatan untuk warna Metalic a. Semprotkan 3 lapis top coat metalic yang sudah diencerkan dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. b. Biarkan kering diudara selama 15 menit atau dengan pengeringan menggunakan sinar infra merah pada suhu ± 55°C selama 15 menit. c. Bersihkan permukaan top coat dengan kain lap penarik debu. d. Semprotkan 2-3 lapis clear atau gloss yang telah dicampur hardener dengan selang waktu antara lapisan 3-5 menit. Biarkan kering selama 1 jam. e. Pemolesan dapat dilakukan selama 6 jam.
Proses pengecatan dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Pengecatan Oven. Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan khusus (tertutup) dengan pengeringan suhu kurang lebih 80°C. b. Pengecatan Non oven (suhu udara luar) Merupakan suatu proses pengecatan di dalam ruangan biasa (tidak tertutup) dengan pengeringan dalam suhu udara luar ± 25° – 30° C. Berdasarkan jenis cat proses pengecatan, dapat digolongkan menjadi beberapa macam yaitu: a. Cat Bakar (Heat Polymerization) Tipe ini adalah cat tipe satu komponen, mengeras apabila dipanaskan pada temperatur tinggi kira-kira 140°C (248°F). Tipe ini banyak digunakan dipabrik perakitan otomotif, tetapi jarang digunakan dalam pekerjaan repainting, karena memerlukan baking equipment temperatur tinggi dan melepas atau melindungi komponen plastik dan lain-lain. Tipe-tipe cat bakar ini antara lain: 1) Thermosetting Animo Alkyd Tipe ini mengandung alkyd dan melamine resin dan sebagai komponen utama, digunakan untuk warna solid. Cat ini memberikan kemauan coati ng yang sangat baik, termasuk kilap,keras, membangun dan ketahanan solvent. 2) Thermosetting Acrylic Tipe ini mengandung acrylic dan melamine resin sebagai sebagai komponen utama cat tipe ini terutama digunakan warna metallic yang memerlukan tembus pandang tingkat tinggi. Cat ini memberikan kemampuan coating yang superior sebagaimana cat thermosetting animo alkyd. b. Cat Two Component (Tipe Urathane) Cat ini disebut urethane karena alkohol (OH) yang terkandung dalam komponen utama dan isocyanate yang terkandung dalam hardener reaksi reaksi membentuk struktur hubungan menyilang (cross linking) yang disebut tingkatan uretane. Cat ini mempunyai kemampuan coating yang sangat baik, termasuk ketahan kilap, cuaca, solvent, serta tekstur yang halus, tetapi zat ini mengeringnya lambat dan dan memerlukan drying equipment untuk mengeringkan dengan benar. C. Cat Solvent Evaporation (Lacquer) Cat tipe one komponent ini biasa dikenal sebagai lacquer. Meskipun mengering dengan cepat sehingga mudah penangannya karena tidak sekuat cat-cat two component yang kini banyak digunakan. 7. Spot Repainting
Spot repainting termasuk dalam pengecatan ulang kendaraan (repainting). Pengecatan ulang sendiri adalah mengaplikasikan cat untuk melindungi atau memperbaiki cat yang sudah digunakan sebelumnya (cat original) dan untuk melindungi serta memperbaiki penampilan kendaraan. Pengecatan ulang dilakukan karena cat warna (top coat) pada kendaraan sudah mengalami kerusakan, baik karena sudah kusam/tidak mengkilap lagi maupun rusak akibat benturan. Pengecatan ulang kecil dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang agak kecil di daerah fender atau pintu. Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah warna cat serta penampilannya jangan sampai berbeda dengan cat original di sebelahnya.
8. Membersihkan Spraygun Supaya lubang-lubang kecil didalam spraygun tidak tersumbat oleh cat yang mengering, setiap kali setelah selesai dipergunakan harus selalu dibersihkan dengan cara dikuras menggunakan thinner pencuci, apabila ada cat yang mengering pada lubang dibersihkan dengan kawat rambut yang sesuai dengan lubangnya
BAB III ISI
OBSERVASI PENGERJAAN PENGECATAN MOBIL MITSUBISHI COLTS
PELAKSANAAN PRAKTEK
Pelaksaan praktek dilakukan pada tanggal 20-27 November 2010, menyesuaikan jam kuliah di kampus. Observasi di laksanakan dengan melakukan pengamatan pada proses kerja pengecatan pada mobil avansa dengan kerusakan, cat mengalami penggelembungan yang di akibatkan oleh cuaca. Cuaca yang panas dan dingin yang bergantian secara tibatiba sangat merusak cat. Pekerjaan yang di lalui meliputi persiapan permukaan, pendempulan, pengecatan dasar, pengecatan utama, dan finising. PERSIAPAN PERMUKAAN
Pemanasan Cat. Pemanasan Cat di gunakan untuk mampermudah pengelupasan cat dari bodi. Membersihan Cat dengan soda Api, Denga di olskan pada Cat akan mengelupas dengan bersih.
Tahap pengamlasan hingga di dapat permukaan metal body, Tujuannya supaya permukaan bersih dan cat dapat menempel dengan kuat.
PENDEMPULAN Pendempulan dilakukan setelah di lakukan pengmplasa, tujuan untuk merstakan bagian yang rinsek(cacat). Pada Prinsipnya penggunaan dempul semi nimalis mungkin.Karena jika terlalu banyak akan menjadi beban mobil.
Gambar 3.5 pelapisan dempul
Gambar 3.6 dempul(kiri), katalis (tengah), pancampuran dempul dan katalis(kanan) Proses pencampuran dilakukan dengan takara ses uai yang di butuhkan tergantung dari lama tidaknya waktu yang di berikan sebagai proses pengerjaan. Pengamplasan dilakukan untuk meratakan permukaan dempul dan untuk mengurangi dempul sehingga tampak rata dengan permukaan dasar bodi.
PENGECATAN Pelapisan Dadar I(poksi).
Lakukan pengamplasan lagi untuk melakukan pelapisan kedua, Cat untuk dasaran bisa warna apa saja tapi sering menggunakan warna Putih. Lakukan Pengamplasan lagi untuk mempersiapkan cat yang utama atau warna yang di inginkan. Pengecatan utama
FINISHING Setelah pengecatan dilakukan pelapisan fernis(lapisan transparan untuk melindungi cat. Pelapisan dilakukan beberapa kali mulai dari lapisa n fernis yang paling kental hingga lapisan yang paling encer. Lapisan kurang lebih 3-4 kali. Setelah proses ini dilakukan pengomponan
Setelah pengomponan terakhir memberikan lapisan silikon. Ini menjadi langkah terakhir dari proses pengecatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah melaksanakan kunjungan observasi selama di bengkel body repair “SUWARNO” jl. Raya Bogares Pangkah, Slawi, Tegal dan terjun langsung disana dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Perkembangan dalam dunia otomotif terutama di body repair telah berkembang dengan sangat pesat. 2. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung aplikasi dari teori perkuliahan sehingga mahasiswa lebih memahami materi yang disampaikan dosen. 3. Dapat memberikan gambaran kepada kami untuk bisa belajar lebih baik lagi agar nantinya bisa membuka wawasan kami tentang dunia otomotif, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.