BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LAT LATAR BELAKA LAKANG NG
Pembiakan dan identifikasi bakteri bersumber dari spesimen yang merupakan hasil proses infeksi, sedangkan infeksi itu sendiri dapat berasal dari berbagai sumber,beberapa tahapan terjadinya proses infeksi : •
Infeksi memerlukan tempat masuk yang sesuai ( port of entry ) misalnya saluran
•
pernafasan, saluran pencernaan, kontak langsung, gigitan serangga. Tempat mpat masukn masuknya ya bakter bakterii biasa biasanya nya spesi spesifik fik teruta terutama ma untuk untuk bakte bakteri ri patoge patogen, n, bakteri harus tumbuh dan berkembang dalam tubuh hospes dan menyebar melalui system limfa dan aliran darah menyebar ke seluruh jaringan
Seiring dengan kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang kesehatan yang modern dan canggih dalam penanganan kesehatan baik secara kuratif, promotif, rehabilitatie, dan preentif sangat memberikan manfaat bagi manusia. !akteri gram"negatif adalah bakteri bakteri yang yang tidak mempertahankan #at $arna kristal iolet se$akt se$aktu u proses proses pe$arnaan %ram %ram sehingga akan ber$arna merah bila diamati dengan mikroskop.. &isi mikroskop &isisi si lain lain,, bakt bakter erii gram"positif akan ber$arna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prose prosedur dur pe$arn pe$arnaa aan n %ram. %ram. Prosed Prosedur ur ini ditemu ditemukan kan pada pada tahun tahun ' ' oleh oleh ilmu$a ilmu$an n &enmark bernama *hristian %ram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi &enmark bakteri. !akteri gram positif seperti Staphylococcus aureus aureus (bakteri patogen patogen yang yang umum pada manusia) manusia) hanya hanya mempunya mempunyaii membran plasma tunggal plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berup rupa peptidoglikan peptidoglikan.. Seki Sekita tarr ++- dari dari dind dindin ing g sel ters terseb ebut ut ters tersus usun un atas atas peptidoglikan sedangkan peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. teikhoat. &i sisi lain, bakteri gram negatif (seperti . coli) coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya pasmanya diselimuti diselimuti oleh membran luar permeabel permeabel.. !akteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan m embran luarnya.
Identifkasi Proteus
1
nterobacteriaceae adalah kelompok batang garam negatif yang besar dan heterogen/ dengan habitat alaminya di saluran cerna manusia dan he$an familinya memiliki banyak genus genus (scheric (scherichia, hia, shigela, shigela, salmonell salmonella, a, enterobakt enterobakter, er, klebsiela, klebsiela, serratia, serratia, proteus, proteus, dan lain"lain). &alam makalah kali ini akan dibahas bakteri gram negatif yang bersifat tidak patogen pada manusia yaitu bakteri Proteus, bakteri ini dikatakan tidak patogen karena dapat memferment memfermentasi asi laktosa laktosa pada saluran saluran intestine intestine Proteus Proteus merupakan merupakan bakteri bakteri berbentuk berbentuk batang gram negatif
Identifkasi Proteus
2
1.2.
MAKSUD PRAKTIKUM
0aksud dilakukan praktikum ini adalah : 1) 0engetahui cara mengidentifikasi dan isolasi bakteri Proteus 2) 0engetahui prosedur pembuatan media pertumbuhan pada bakteri khususnya Proteus 1) 0engetahui cara penanaman koloni 2 biakan kuman Proteus pada media pertumbuhan bakteri 4) 0engetahui berbagai macam spesies dan genus bakteri Proteus 1.3TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dilakukan praktikum adalah : ') 3ntuk mengidentifikasi atau mengisolasi bakteri Proteus 4) 3ntuk membuat media pertumbuhan pada bakteri khususnya media yang digunakan untuk pertumbuhan Proteus 1) 3ntuk melihat morfologi serta sifat bakteri Proteus dengan jalan isolasi bakteri dan pe$arnaan gram ) 3ntuk mengamati pertumbuhan bakteri 2 koloni Proteus pada media pertumbuhan bakteri.
Identifkasi Proteus
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
MORFOLOGI
Proteus spp. termasuk dalam famili enterobakteriaceae, bakteri bentuk batang, gram negatif, tidak berspora, tidak berkapsul, flagel peritrik (bergerak aktif), ada yang cocobacilli, polymorph, berpasangan atau membentuk rantai, kuman ini berukuran ,", 5 '.",1 mm. !akteri proteus sp. Termasuk dalam bakteri non fruktosa fermenter, bersifat fakultatif aerobe2anaerob.
2.2.
SIFAT BIAKAN
0erupakan bakteri aerob2anaerob fakultatif, mengeluarkan bau khas dan s$arming pada media !6P. Proteus sp. 0enunjukan pertumbuhan yang menyebar pada susu 17 o c. Proteus sp. membentuk asam dan gas dari glukosa, sifatnya khas antara lain mengubah fenil alanin menjadi asam fenil alanin pirufat atau P6& dan menghidrolisa urea dangan cepat karena adanya en#im urase pada TSI6 bersifat alkali asam dengan membentuk 84s. Proteus sp. disebut juga bakteri proteolitik karena bakteri ini ini dapat menguraikan dan dapat memecah protein secara aerob 2 anaerob sehingga menghasilkan komponen berbau busuk seperti hidrogen, sulfid, amin, indol, dan asam lemak. Proteus dapat menghidrolisis urea menjado *91 dan 81 serta melepas amoniak. 2.3.
CULTURIL DAN BIOKIMIA
!akteri Proteus tumbuh mudah pada media biasa tanpa bahan penghambat, dalam situasi aerob atau anaerob pada suhu ' "1o*. ') SSA (salmonella shigella agar), koloni trasparan $arna abu"abu ; kehitaman ditengah. 4) BAP (Bloo Agar Plate), koloni kecil"sedang, abu"abu, smooth, keping, ada yang menjalar dan ada yang tidak menjalar, anhaemolisis. 1) !ac "onkey Agar Plate, koloni sedang besar, tidak ber$arna atau merah muda, non lactose fermented, smoot menjalar atu tidak, kalau menjalar permukaan koloni rought(kasar). Sifat ; sifat umum genus proteus dapat dilihat dari hasil uji biokimia yang dilakukan, adalah sebagai berikut # Identifkasi Proteus
4
•
•
Tes positif : 0otility, phenilanine atau trypthopan deaminase, methyl red tes. Tes negatif : 9P%, fermentasi laktose,
lysin,
dekarbo5ylase, arginine, dihidrolisa, malonate broth. Tes kepekaan terhadap polymi5in atau colistin: =esisten 2.4 TABEL PERBEDAAN SPESIES •
N
MEDIA/TEST
Pr.mirai!i"
Pr.#$!%ari"
Pr.&'(('ri
O 1 2 3 4 + ,
S$arming 84S Indol 3rease %elatinase 9rnithine *itrate >ermentasi 0altosa >ermentesasi
) ) * ) ) ) )/* * *
) ) ) ) * * )/* ) *
) )/* * ) * * * ) *
10
0annitol >ermentasi 6donitol
*
**
2.+PATOGENITAS Proteus sp. termasuk kuman patogen, menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan bernanah seperta abses, infeksi luka. Proteus sp. &itemukan sebagai penyebab diare pada anak anak dan menimbulkan infeksi pada manusia. 2.,.
PENULARAN PENAKIT OLEH PROTEUS SP.
Penyebaran penyakit oleh Proteus sp. melalui air sumur yang digunakan penduduk untuk mandi, mencuci, makan dan minum yang kemungkinan bakteri ini untuk masuk ke tubuh dan masuk melalui luka yang menyebabkan infeksi pada saluran kemih serta dapat menyebabkan diare. 2.-.
MACAM*MACAM PROTEUS A. Pr'$" mirai!i" 15 A"&'6 Bi!%i a. Mr7!%i Setelah tumbuh selama 4" jam pada media padat, kebanyakan sel berbentuk seperti tongkat, panjang '"1
m dan lebar ,",?
m, $alaupun
pendek dan gemuk bentuknya kokus biasa. &alam kultur muda yang Identifkasi Proteus
5
mengerumun di media padat, kebanyakan sel panjang, bengkok, dan seperti filamen, mencapai ', 4, bahkan sampai panjang
m. dalam kultur
de$asa, organisme ini tidak memiliki pengaturan karakteristik : mereka mungkin terdistribusi tunggal, berpasangan atau rantai pendek. 6kan tetapi, dalam kultur muda yang mengerumun, sel"sel filamen membentang dan diatur konsentris seperti isobar dalam diagram angin puyuh. @ecuali untuk arian tidak berflagella dan flagella yang melumpuhkan, semua jenis dalam kultur muda aktif bergerak dengan flagella peritrik. >lagella tersebut terdapat dalam banyak bentuk dibanding kebanyakan enterobakter lain, normal dan bentuk bergelombang kadang"kadang ditemukan bersama dalam organisme sama dan bahkan dalam flagellum yang sama. !entuk flagellum juga dipengaruhi p8 media. . K!a"i7i6a"i @ingdom : !acteria Phylum : Proteobacteria *lass : %amma Proteobacteria 9rder : nterobacteriales >amily : nterobacteriaceae %enus : Proteus Species : Proteus mirabilis 8. Si6!$" 9i:$& Sebenarnya Proteus mirabilis merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. !akteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Aika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru"paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki"laki muda, akan tetapi pria de$asa lebih beresiko terkena daripada $anita de$asa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan he$an. Auga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman. 25 P'(;a6i ;a(% :iim$!6a( !akteri ini mampu memproduksi en#im urease dalam jumlah besar. n#im urease yang menghidrolisis urea menjadi ammonia (81) menyebabkan urin bertambah basa. Aika tidak ditanggulangi, pertambahan kebasaan dapat memicu pembentukan kristal sitruit (magnesium amonium fosfat), kalsium karbonat, dan atau apatit. !akteri ini dapat ditemukan pada batu2kristal tersebut, bersembunyi dalam kristal dan dapat kembali menginfeksi setelah Identifkasi Proteus
6
pengobatan dengan antibiotik.
Semakin
banyak batu2kristal
terbentuk,
pertumbuhan makin cepat dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Proteus mirabilis memproduksi endotoksin yang memudahkan induksi ke sistem respon inflamasi dan membentuk hemolisin. !akteri ini dapat pula menyebabkan pneumonia dan juga prostatitis pada pria. P. mirabilis menyebabkan +- dari BsemuaB Proteus infeksi pada manusia. a. G'
Identifkasi Proteus
7
Proteus $ulgaris adalah berbentuk batang %ram"negatif , chemoheterotroph bakteri. 3kuran sel indiidu berariasi dari , C ',4 C .?Dm oleh 4.EDm. proteus ulgaris memiliki flagela dan bergerak aktif. . K!a"i7i6a"i @ingdom : !acteria Phylum : Proteobacteria *lass : %amma Proteobacteria 9rder : nterobacteriales >amily : nterobacteriaceae %enus : Proteus Species : Proteus vulgaris 8. Si6!$" 9i:$& Sebenarnya Proteus merupakan flora normal dari saluran cerna manusia. !akteri ini dapat juga ditemukan bebas di air atau tanah. Aika bakteri ini memasuki saluran kencing, luka terbuka, atau paru"paru akan menjadi bersifat patogen. Perempuan muda lebih beresiko terkena daripada laki"laki muda, akan tetapi pria de$asa lebih beresiko terkena daripada $anita de$asa karena berhubungan pula dengan penyakit prostat. Proteus sering juga terdapat dalam daging busuk dan sampah serta feses manusia dan he$an. Auga bisa ditemukan di tanah kebun atau pada tanaman. 25
Ei!%i :a( E&i:'mi!%i Proteus mirabilis menyebabkan +- dari infeksi Proteus. Proteus ulgaris dan Proteus penneri mudah diisolasi dari indiidu di fasilitas pera$atan jangka panjang dan rumah sakit dan dari pasien dengan
penyakit
yang
mendasari
atau
sistem
kekebalan
tubuh
dikompromikan. Pasien dengan infeksi berulang, orang"orang dengan kelainan struktural saluran kemih, mereka yang telah instrumentasi uretra, dan mereka yang infeksi diperoleh di rumah sakit memiliki peningkatan frekuensi infeksi yang disebabkan oleh Proteus dan organisme lain (misalnya, @lebsiella, 35
nterobacter, Pseudomonas , enterococci, staphylococci) Oa ;a(% :i%$(a6a(
&iketahui P. ulgaris antibiotik yang sensitif terhadap:
*iproflo5acin Sefta#idim etilmicin Sulbaktam atau *efopera#o 0eropenem Identifkasi Proteus
8
Piperasilin 2 ta#obactam 3nasyn 3nasyn 6ntibiotik harus diperkenalkan dalam dosis yang jauh lebih tinggi daripada FnormalF ketika P. ulgaris telah terinfeksi jaringan sinus atau pernapasanI" *iproflo5acin harus diperkenalkan pada tingkat minimal 4 mg per hari 45
secara lisan dalam situasi seperti ini, daripada mg FstandarF ' per hari. P'm'ri6"aa( 6!i(i6 Ba6'r'mia > "'&"i" " nterobacteriaceae (yang Proteus adalah anggota) dan Pseudomonas spesies adalah mikroorganisme yang paling sering bertanggung ja$ab atas bakteremia gram"negatif. @ehadiran dari sindrom sepsis berhubungan
dengan
IS@
harus
meningkatkan kemungkinan penyumbatan saluran kemih. 8al ini benar terutama pasien yang tinggal di fasilitas pera$atan jangka panjang, yang memiliki kateter jangka panjang saluran kencing, atau yang memiliki sejarah yang telah diketahui kelainan anatomis uretra. ISK "r$6"i " urease produksi menyebabkan pengendapan senya$a organik dan anorganik, yang mengarah ke struite pembentukan batu. Struite batu terdiri dari kombinasi magnesium amonium fosfat (struite) dan kalsium karbonat"apatit.
Struite pembentukan batu dapat dipertahankan hanya
bila produksi amoniak meningkat dan p8 urin tinggi untuk mengurangi kelarutan fosfat. @edua persyaratan ini dapat terjadi hanya bila urin terinfeksi dengan organisme yang memproduksi urease"seperti Proteus. 3rease memetabolisme urea menjadi amonia dan karbon dioksida: 3rea 481 G *94. 6monia2amonium pasangan buffer memiliki p@ dari +,, sehingga kombinasi air kencing yang sangat kaya alkali dalam amonia. %ejala yang timbul struite batu jarang terjadi. Hebih sering, perempuan hadir dengan IS@, nyeri panggul, atau hematuria dan ditemukan untuk memiliki p8 urin terus basa ( 7.).
Identifkasi Proteus
9
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1.
?AKTU DAN TEMPAT
Praktikum bakteriologi mengenai identifikasi dan cara"cara identifikasi bakteri %entifikasi Proteus yang dilaksanakan hari =abu, 4E oember 4'1 pukul +."'4. JIT6. !ertempat di Haboratorium 0ikrobiologi Poltekkes kemenkes 0akassar jurusan analis kesehatan. 3.2.
ALAT
6lat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah sebagai berikut : A. P'(%ami!a( "am&'! Pot2$adah sampel Habel @ecil B. I"!a"i/P'(a(ama( *entrifuge =ak G tabung reaksi Inkubator Tabung centrifuge 9se !unsen Pipet tetes @ertas pembungkus media
Identifkasi Proteus
10
C. I:'(i7i6a"i 0ikroskop 9se all =ak Tabung 9bjek glass Hampu Spiritus dan korek api !ak pe$arnaan 3.3. BAHAN !ahan yang digunakan pada percobaan ini: A. P'(%ami!a( "am&'! Sampel yang digunakan adalah 3rine B. I"!a"i ') 0edia pemupuk !8I! 4) 0edia Selektif !6P (!lood 6gar &arah) 0*6 ( 0ac *onkey 6gar) C. I:'(i7i6a"i 0edia differensial TSI6 (Triple Sugar Iron 6gar) 3ntuk 3ji biokimia pada deretan gula"gula : %lukosa Haktosa Sukrosa 0altosa 0annitol SI0 (Sulfur Indol 0otility) S*6 (Simmon *itrat 6gar) 0="
• • • • • • • • • • •
• • • •
Identifkasi Proteus
11
b. Sampel urine terlebih dahulu dicentrifuge selama 'E menit dengan 1 rpm, kemudian ambil endapannya menggunakan ose steril lalu ditanam pada media pemupuk !8I!. c. Inkubasi pada suhu 17o* selama '"4 jam di inkubator. B. Hari II 1. 0engamati hasil penanaman pada media pemupuk dengan melakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pe$arnaan gram yaitu : a5 6mbil ' ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan. 5 Setelah kering, preparat tersebut difiksasi
diatas nyala api dengan
mele$atkan maksimal 1kali. 85 Halu tetesi dengan #at $arna *%< pada bagian apusan, diamkan selama 4" :5 '5 75 %5 95
1 menit. *uci air mengalir Tetesi dengan lugol, diamkan E"? detik. *uci air mengalir. &ekolorisasi 2 lunturkan dengan alkohol +?-,diamkan selama 4"1 detik. *uci air mengalir Tetesi kembali dengan #at $arna safranin, diamkan sekitar 4"1 menit. Halu
cuci air mengalir i5 @eringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar ' tetes oil imersi dan lakukan pemeriksaan diba$ah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif '5. <5 6mati dan catat hasil 2. Setelah dilakukan pe$arnaan, dan didapatkan hasil maka dilanjutkan dengan isolasi pada media selektif yaitu media 0* 6gar, dan !6P dengan metode gores kuadran. 3. &iambil ' ose biakan kuman, ditanam pada media 0* 6gar, dan !6P dengan menggoreskan dengan metode kuadran. 4. Setelah digoreskan, media dibungkus kembali lalu di masukkan ke inkubator. +. &ieramkan pada suhu 17 o* selama '"4 jam. C. Hari III 1. Pengamatan pada media selektif, diamati pertumbuhan koloninya. 2. 0edia yang dapat menghasilkan pertumbuhan koloni maka dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan pe$arnaan gram yaitu : a5 6mbil ' ose biakan kuman dengan ose steril lalu buat preparat pada objek glass yang bersih dan bebas lemak, keringkan. 5 Setelah kering, preparat tersebut difiksasi
diatas nyala api dengan
mele$atkan maksimal 1kali. 85 Halu tetesi dengan #at $arna *%< pada bagian apusan, diamkan selama 4" 1 menit. Identifkasi Proteus
12
:5 '5 75 %5 95
*uci air mengalir Tetesi dengan lugol, diamkan E"? detik. *uci air mengalir. &ekolorisasi 2 lunturkan dengan alkohol +?-,diamkan selama 4"1 detik. *uci air mengalir Tetesi kembali dengan #at $arna safranin, diamkan sekitar '"4 menit. Halu
cuci air mengalir i5 @eringkan preparat, setelah kering tetesi sekitar ' tetes oil imersi dan lakukan pemeriksaan diba$ah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif '5. 3. Setelah dilakukan
pemeriksaan mikroskopik dengan pe$arnaan gram dan
didapatkan hasil sesuai dengan cir"ciri bakteri yang diidentifikasi, maka koloni tersangka bakteri Proteus diambil ' ose koloni dari media selektif yang koloninya tumbuh dan ditanam pada media differensial TSI6. 4. Inkubasi pada inkubator pada suhu 17 o* selama '"4 jam. D. Hari I# 1. Pengamatan hasil penanaman pada media differensial TSI6 2. Setelah diamati, diambil ' ose koloni lalu ditanam untuk uji biokimia pada media gula"gula (%lukosa, laktosa, sukrosa, maltosa, mannitol), SI0, S*6, 0= dan
Identifkasi Proteus
13
BAB I# HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1HASIL PENGAMATAN A. HARI I @ 1. P'(a(ama( &a:a m':ia &'m$&$6 @ ') 0edia !8I!
@et : 0enjadi keruh 2. P'm'ri6"aa( Mi6r"6&i6 !ahan Pemeriksaan dibuat preparat, kemudian di$arnai dengan pe$arnaan gram. 8asil Pemeriksaan :
a. b. c. d.
@eterangan : !entuk : !asil Sifat : gram negatif Susunan :tunggal dan berpasangan Tersangka : Proteus
Identifkasi Proteus
14
B. HARI II 15 P'(%amaa( 9a"i! i"!a"i @
*iri
0edia !6P
0edia 0*6
'.
!entuk @oloni :
@ecil"Sedang
Sedang"besar
4. 1. .
Jarna @oloni : leasi : Sifat :
Putih keabuan @eping Smooth
K ber$arna kasar Smooth menjalar
o
25 P'(%amaa( 9a"i! &'m'ri6"aa( mi6r"6&i6 m':ia "'!'6i7 @ P'ar(aa( %ram@ !6P 0*6
!asil gram negatie
!asil gram negatif
Identifkasi Proteus
15
C. HARI III 15 P'(%amaa( 9a"i! &'(a(ama( &a:a m':ia :i77'r'("ia! TSIA @ 8asil penanaman pada media TSI6 (Triple Sugar Iron 6gar) adalah :
Sebelum ditanami bakteri
Sesudah ditanami bakteri
Hereng : 6cid (@uning) &asar : 6cid (@uning) %as : Positif (G) 84S : Positif (G) 25 Pa:a U
-
Setelah ditanami bakteri a. %lukosa
c.0annitol(G)
d.Sukrosa(G)
b. Haktosa
e. maltosa(G)
Identifkasi Proteus
16
. M':ia !ai( - SI0 (Indol)
Sulfur: (G) Indol: (") 0otility: (G)
-
3rea
urea: (G)
Identifkasi Proteus
17
-
0= (0etil =ed)
0=: (")
-
HI6 (Hysine Iron 6gar)
-
HI6: (G) @I6 (@rigler Iron 6gar)
"
H: alkali &: acid, 84S: (G), %as: (G)
Identifkasi Proteus
18
4.2PEMBAHASAN !erdasarkan hasil praktikum, di hari pertama bakteri dicat gram bakteri terlihat berbentuk !asil agak gemuk ada yang tersusun menyerupai rantai dan bersifat gram (") egatif, hal ini menandakan bah$a bakteri tersebut tidak mengikat #at $arna *%< (*arbol %entian
pada media bukan darah domba seperti yang sudah
diprosedurkan.Pada media tersebut tidak digunakan darah domba melainkan darah manusia sebagai alternatie. Pada 3ji !iokimia media differensial Triple Sugar Iron agar (TSI6) 0edia ini terdiri dari ,' - glukosa, ' - sukrosa, ' - laktosa, fernik sulfat untuk pendeteksian produksi 84S, protein, dan indicator Phenol red. Identifikasi dari TSI6 terlihat hasil bah$a bakteri bersifat alkali acid, alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi protein membentuk amina yang bersifat alkali denga adanya phenol red maka terbentuk $arna merah, bakteri juga memfermentasi glukosa yang bersifat asam sehingga terbentuk $arna kuning (Aa$et#, et al, 4'). Selain itu media memperlihatkan $arna kehitaman, ini berarti bakteri juga memproduksi 8 4S. Pada 3ji biokimia yang lainnya terlihat hasil bah$a media %ula"gula : hasil positif terjadi pada %lukosa, sukrosa, fruktosa, Haktosa, 0altosa, 0annitol dengan adanya perubahan $arna indicator yang terdapat dalam media ini. Perubahan $arna tersebut disebabkan karena bakteri yang tumbuh di dalamnya mampu memfermentasikan gula" gula tersebut berupa produk asam. amun pada mannitol, tidak terjadi reaksi apapun. Identifkasi Proteus
19
Pada media SI0 (Sulfur Indol 0otility ). Pada hasil pertumbuhan bakteri pada media ini, terjadi perubahan $arna tersebut. 8al ini menandakan bakteri yang tumbuh mampu mendesulfurasi cysteine yang terkandung dalam media SI0.Pada =eaksi indol hanya bisa dilihat ketika pertumbuhan bakteri pada media ini ditambahkan dengan reagen *oacMs. Indol dikatakan positif jika terdapat cincin merah pada permukaannya. Jarna merah dihasilkan dari resinol yang merupakan hasil reaksi dari asam amino tryptophan menjadi indol
dengan
penambahan
*oacBs.
!akteri
yang
mampu
menghasilkan
indol
menandakan bakteri tersebut menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbon. Pada hasil pengamatan diperoleh Indol negatie sehingga dapat disimpulkan bakteri yang tumbuh tidak menggunakan asam amino tryptopan sebagai sumber carbonnya. Pergerakan bakteri dapat terlihat pada media ini berupa berkas putih di sekitar tusukan. 6danya pergerakan ini bisa dilihat karena media SI0 merupakan media yang semi solid. Pada hasil pengamatan diperoleh motility positif. 8al ini menandakan bakteri mempunyai alat gerak. 0= setelah ditambahkan dengan indicator 0etil =ed, media berubah menjadi merah (positif). !erarti terjadi fermentasi asam campuran (asam laktat, asam asetat, dan asam formiat) oleh bakteri. Sedangkan
Identifkasi Proteus
20
BAB # KESIMPULAN DAN SARAN +.1KESIMPULAN &ari hasil praktikum, setelah dilakukan beberapa tahap identifikasi dari sampel urine dapat diambil kesimpulan bah$a ditemukan adanya bakteri proteus karena hasil yang didapatkan sesuai dengan ciri"ciri dari bakteri proteus. Semua hasil yang didapatkan lebih mengarah ke ciri"ciri bakteri Proteus khususnya Proteus &ulgaris, jadi dapat disimpulkan bakteri yang didapatkan adalah Proteus &ulgaris.
+.2SARAN 6dapun saran yang ingin disampaikan praktikan melalui laporan adalah sebagai berikut : '. &iharapkan didalam praktikum, praktikan harus menggunakan 6P& lengkap. 4. 0enggunakan alat"alat yang steril dan bersih. 1. 0emperhatikan reagen yang akan digunakan,masih dapat digunakan atau
. E. ?. 7.
sudah rusak. 0enghindari terjadinya kontaminasi. 0engikuti aturan praktikum. &iharapkan didalam praktikum,praktikan harus menggunakan 6P& lengkap. 0enggunakan alat"alat yang steril dan bersih.
Identifkasi Proteus
21
DAFTAR PUSTAKA
http:22framesti.$ordpress.com24'2'42'42media"untuk"isolasi"bakteri2 http:22ya#hid4bashar.blogspot.com24'12''2klasifikasi"dan"identifikasi"
bakteriO4.html http:22teeno#healthanalyst.blogspot.com24'4212identifikasi"proteus.html *ollier, Heslie dkk., '++, Topley JilsonMs 0icrobiology 6nd 0icrobial Infections
inth dition
nameSectionreie$articleartid4Epage' http:22$eb.uconn.edu2mcbstaff2graf2Student-4presentations2Proteus2shaE.jpg Proteus http://www.wikipedia.com Aa$et#,0elnick, 6delberg, 0ikrobiologi @edokteran disi 41. %*, Surabaya,47 Aanet S,0ikrobiologi @edokteran I. %*, Surabaya,4+ Pusat Pendidikan Tenaga @erja &ep@es =I. '++. Bakteriologi 'linik . &epartemen @esehatan =I. Aakarta
Identifkasi Proteus
22