Tata Bahasa
Kosa kata
a.Ragam bahasa lisan: - Nia sedang baca surat kabar - Ari mau nulis surat
b. Ragam bahasa tulis: - Nia sedang membaca surat kabar - Ari mau menulis surat
a. Ragam Lisan - Ariani bilang kalau kita harus belajar - Kita harus bikin karya tulis
b. Ragam R agam Tulis - Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar - Kita harus membuat karya tulis
Penggunaan kata tertentu merupakan ciri lain yang sangat Penggunaan menandai perbedaan ragam standar dan ragam nonstandar. nonstandar . Dalam ragam standar, standar, digunakan kata-kata ka ta-kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang bi dang ilmu tertentu.
Penggunaan kata sapaan dan kata Penggunaan ka ta ganti merupakan ciri pembeda ragam standar dan ragam nonstandar yang sangat menonjol. Kepada orang yang kita hormati, kita akan cenderung menyapa dengan menggunakan kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku. Dalam ragam nonstandar nonstandar,, kita akan menggunakan kata gue.
Berdasarkan cara pandang penutur, penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi. Contoh ragam dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’ Contoh ragam terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh ragam resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’ Contoh ragam tak resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra. Contoh 1.Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum) 2.Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis 3.Cerita itu menggunakan unsur flashback unsur flashback.. (ragam sastra) 4.Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran) 5.Penderita 5.Pender ita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam psikologi)
Penggunaan bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai Penggunaan sifat pemakaian yang khas, yang spesifik, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa dalam bidang ilmu pengetahuan mempunyai ragam bahasa tersendiri yang berbeda dengan ragam-ragam bahasa yang lain. Sifat-sifat tersebut ada yang umum sebagai bahasa ilmiah, dan ada yang khusus berhubungan dengan pemakaian kosakata, istilah, serta bentuk-bentuk gramatika.
Informasi yang disampaikan tentu dengan bahasa yang jelas, benar, benar, efektif, sesuai, bebas dari da ri sifat samar-samar samar-sa mar,, dan tidak bersifat taksa (ambigu). Hal ini penting sekali diperhatikan oleh penulis agar informasi ilmiah yang disampaikan dapat dipahami secara jelas, objektif, dan logis, sehingga dapat tercapai kesamaan pemahaman, persepsi, dan pandangan terhadap konsep-konsep konsep- konsep keilmuan yang dimaksud oleh penulis dan pembaca.
Informasi dan konsep-konsep ilmiah yang disampaikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, misalnya, laporan penelitian (studi), makalah, skripsi, tesis, dan disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, ragam bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah ragam bahasa baku ba ku (standar).
bahasa ragam sastra (puisi, prosa, dan drama) disusun sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan berbagai efek emosional, imajinatif, estetik, dan artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun pembaca. Sehingga tidak di sebut sebagai ragam bahasa ilmiah.
Bahasa yang digunakan dalam bahasa ilmiah ?
Bahasa pasif
mengungkapkan bahwa penulis hanya berperan sebagai media penyampai maksud, dan bukan sebagai pelaku. Sehingga jangan sampai melakukan kesalahan pembentukan kalimat pasif dari kalimat aktif
Siapa saja yang menggunakan ragam bahasa ilmiah ?
Para ilmuwan, masyarakat wacana ilmiah
berpikir kritis (critical (critical thinking), thinking ), penguasaan bahasa, dan pengetahuan umum yang luas.
bermakna denotatif dan bersifat obyektif.
lugas dan lengkap
Konsistensi
Formal Bagaimana kata-kata yang di gunakan?
gaya bahasa sesuai EYD
informatif
Skripsi Makalah
Ragam bahasa ilmiah di gunakan untuk
Tesis
Kegiatan Ilmiah
Objektif
Ringkas dan Jelas
konsisten Bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik
Cendekia
Formal
1) Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah kaida h tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan ( pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). 2) Ide yang diungkapkan harus benar benar,, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis). 3) Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif. 4) Kata yang yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya. 5) Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya pemilihannya tepat. 6) Pengungkapan Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran. 7) Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. 8) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfo rmelalui hifa eksternalnya.
Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun.
Jelas
dituangkan dalam bahasa yang jelas, hubungan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat Tin gkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
Obyektif
Bahasa Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai gkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen.
Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakan lumbung desa.
Bertolak dari Gagasan
Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.
Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur standar setiap sivitas akademika.
Ragam penulisan populer biasa juga dikenal dengan ragam penulisan jurnalistik. Ragam jurnalistik ini sering kita lihat dalam penulisan berbagai artikel, berita, tajuk rencana, dan lain sebagainya yang terdapat di dalam Koran ataupun majalah.
Ciri-ciri
Lugas, tidak mendua arti
Sederhana, lazim, dan umum
Singkat dan padat
Sistematis dalam penyajian
Berbahasa netral, tidak memihak
Menarik
Bentuk kalimatnya aktif
Menggunakan bahasa positif
Kalimatnya pendek