Pemeran Tokoh : Agus Hadi M
= Pak Gito dan Umar Bakri
Yanu Yuliani
= Ibu Satiem Dan Amoy
Dini
= Dinda
Mila Mariam
= Michel
Muha Muhamm mmad ad Fik Fikri ri = Emen Emen
Raihlah Mimpi-mimpimu Matahari
Singkat Singkat cerita cerita di sebuah sekolah sekolah yang bernama “Maraih Mimpi” ada sebuah sebuah kelas sebut saja kelas matahari terdapat murid-murid yang nakal dan tidak biasa diatur, sudah banyak guru yang mengundurkan diri karena tidak tahan oleh tingkah laku murid-murid itu. Suatu hari, ada seorang guru wanita yang nekat masuk ke dalam kelas yang lebih pantas disebut lubang harimau itu. Bu Satiem
: “ Selamat pagi anak-anak..!!”
Murid-murid
: “ Pagi Bu…!!”
Bu Satiem
Bu satiem satiem Visco
: (duduk di kursinya) “ Baiklah anak-anak buka buku kalian halaman………”(dalam hati : Oow.. apa ini?) : (meras (merasaka akan n sesuat sesuatu u yang yang kental kental dan sangat sangat lengke lengkett sekali sekali)) : “ Kenapa Bu?”
Bu Satiem Satiem
:
(memandang (memandang mereka dengan dengan ekspresi ekspresi muka yang
marah) Bu Satiem Satiem
: “ Kalian….” Kalian….” (geramnya (geramnya sambil sambil berdiri berdiri namun bersamaan bersamaan dengan itu celananya sobek)
Ibu Satiem memeriksa belakang roknya dan ternyata roknya sobek terkena lem yang menempel di kursi, lalu ia cepat-cepat pergi sambil menutupi bagian belakang roknya dengan tasnya. Murid-murid
: “ Dadah Ibu…” (sambil tertawa dan melambaikan tangan)
Sejak Sejak kejadi kejadian an itu Ibu Satiem Satiem mengun mengundur durkan kan diri diri dan sejak saat saat itu pula pula Kepala Sekolah mulai turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini. Keesokan harinya Kepala Sekolah masuk ke dalam kelas matahari sambil membawa soal-soal ulangan untuk kelas matahari. Michel
: “ Kepala sekolah dating…!!”
Visco
: “ Ready ?”
Amoy, Emen, Dinda
: “ Oke…!!”
Pak Gito
: “ Selamat Pagi “
Murid-murid
: “ Pagi Pak”
Pak Gito
: “Kalian “Kalian anak-anak anak-anak nakal sekarang sekarang kalian kalian ulangan” ulangan” (membuka (membuka kacamatanya dan menyimpanya di meja)
Visco dan Amoy menghampiri Pak Gito Visco
: “Mari saya bantu membagikan kertas ulangannya pak”
Saat Saat Pak Pak Gito Gito ingi ingin n meny menyer erah ahka kan n soal soal ulan ulanga gan, n, Visc Visco o seng sengaj aja a tida tidak k memegang dengan benar hingga soal-soal ulangan tersebut terjatuh. Di saat itu pula Amoy menukar kacamata Pak Gito dengan yang palsu. Visco
: “ Aduh maaf pak saya ga sengaja” (sambil memunguti soal-soal yang terjatuh bersama Pak Gito)
Visco
: “ Ini soal kamu” (sambil membagikan soal tersebut kepada teman-temannya)
Visco
: “ Ayo kita ulangan…!!!”
Amoy, Michel, Michel, Emen : (bersorak riang gembira) gembira) Emen
: “Tunggu dulu Visco!!”
Dinda
: “ Ada apa lagi Emen?”
Emen
: (menghampiri Pak Gito)
Emen
: “Pak, minum dulu biar ga seret!!”(sambil membawa segelas air teh)
Emen
: “Apa pun ulangannya minumnya ?”
Visco, Dinda, Michel Pak Gito
: “Air teh si Ema!!” (tertawa terbahak-bahak)
: ‘Terimakasih Emen!!” (sambil meminum air teh tersebut)
Tak lama kemudian setelah Pak Gito meminum air teh tersebut, Pak Gito merasa sakit perut dan berlari ke toilet karena air the tersebut ternyata sudah di beri obat pencuci perut oleh Emen dan karena kacamatnya telah di tukar dengan yang palsu sehingga ketika berlari Pak Gito menabrak pintu kelas. Di saat Pak Gito sedang di toilet murid-murid pun asik bercontek ria. Setelah sekian menit meraka bercontek ria tiba-tiba Visco mengeluarkan HP dan menelep menelepon on seseor seseorang ang,, lalu lalu Emen, Emen, Dinda, Dinda, Amoy, Amoy, dan Michel Michel pun langsu langsung ng menghampiri Visco. Visco
: “ Ha Halo teman!! In Ini so soal ya yang sangat su sulit ma malah mu mungkin le lebih sulit dari soal yang lain. Siapakah nama Bupati Lebak?
Amoy
: “Bodohnya ka kamu ini, masa na nama Bupati Le Lebak sa saja kamu ti tidak tahu!!”
Emen Emen,, Din Dinda da,, Mi Michel chel
: (m (menyo enyora raki ki Visc isco)
Setelah mereka selesai mengerjakan tak lama kemudian Pak Gito datang dan langsung duduk di kursinya. Lalu Dinda pun menghampiri Pak Gito . Dinda
: “ Pak itu kan kacamata saya!”
Pak Gito
: “Looh kalau begitu kacamata saya di mana?”
Dinda
: “Itu Pak di meja” (menunjuk ke arah kacamata Pak Gito)
Pak Gito
: (mengambil dan memakai kacamatanya)
Pak Gi Gito
: “W “Waktu su sudah ha habis, ay ayo ce cepat ku kumpulkankertas ul ulangannya!”
Muri Murid d-mur -murid id
: (me (menu nump mpul ulka kan n ker kerta tas s ula ulang nga an ke ke Pak Pak Gito ito)
Pak Gito
: “Oh iya, Emen kamri kamu!”
Emen
: “ Ada apa Pak?” (sambil menghampiri Pak Gito)
Pak Gito
: “Kamu saya tunjuk sebagai sebagai perwakila perwakilan n dari kelas Matahari Matahari ini untuk membagikan brosur ini. Tolong bagikan ya!!”
Emen
: “Baik Pak”
Sore Soreny nya a, di sebu sebuah ah tama taman n Eme Emen seda sedang ng duduk uduk meny menyem emir ir sep sepatu pelang pelanggan gannya nya.. Ia memang memang bekerj bekerja a sambi sambilan lan sebaga sebagaii penyem penyemir ir sepatu sepatu untuk untuk membantu orang tuannya. Emen
: “Isi TTS Pak?”
Umar Umar Bakr Bakrii
: “I “Iya De.. e.. Hm Hmm 10 10 men menda data tar, r, tang tangga gall 2 Mei itu itu har harii apa apa ya?” ya?”
Emen
: “ Hari ulang tahun saya pak!!”
Umar Umar Bakr Bakrii
: “ U-LU-L-AA-NN-GG-TT-AA-HH-UU-N N IyaIya-iy iya a ka kamu mu bena benarr de, de, pas pas nih nih 10 ka kata ta!” !”
Umar Bakri
: “Selanjutnya yaitu menyeramkan?”
Emen
: “ Shincan pak..!!”
Umar Bakri
: “ Loh ko Shincan?”
Emen
: “I “Iya pa pak di dia k ka an sa sangat me menyeramkan di di pa pandang ol oleh ke kedua orang tuanya karena dia nakal sekali!!”
Umar Bakri
: “ Waah be benar juga ya kamu!!”
Emen
: “ Ada pertanyaan lain Pak?”
Umar Bakri
: “ Suda udah terisi semua emua de! Terim rimakasih ya!”
Emen
: “ Iya pak sama-sama. Sudah selesai nih Pak sepatunya!”
Umar Bakri
: “ Kamu sekolah di mana de?”
Emen
: “D “ Di se s ekolah Meraih Mimpi Pa P ak! Oi O ia Ba B apak sedang me m encari pekerjaan ya?”
Umar Bakri
: “ Iya, ko kamu bias tahu?”
Emen
: “ Kelihatan pak dari mukanya suram!!” (tertawa)
Umar Bakri
: “Enak saja kamu!!”
Emen
: “O “Oia in ini Pa Pak ad ada br brosur lo lowongan pe pekerjaan di di se sekolah sa saya” (menyodorkan brosur kepada Umar Bakri)
Umar Umar Bakr Bakrii
: “Wa “Wahh hh ter terim ima a ka kasih sih ya de, Oia Oia in ini ba bayara yarann nnya ya!! !!” ” (mem (membe berr uang uang kepada Emen)
Emen
: “Y “Yasudah ka kalau be begitu Pa Pak sa saya ma mau ca cari pe pelanggan ya yang la lain. Permisi Pak”
7
menurun,
makhluk
yang
paling
Keesok Keesokan an hariny harinya a di sekolah sekolah murid murid kelas kelas Mataha Matahari ri mendap mendapatk atkan an sebuah sebuah berita ynag mengejutkan bahwa pihak sekolah sudah menemukan guru yang cocok untuk kelas Matahari. Michel
: “W “Woi, te teman-teman !! !!” (s (sambil menghampiri Vi Visco, Em Emen, Di Dinda, dan Amoy yang sedang asik mengobrol)
Dinda
: “Ada apa Michel ?”
Michel
: “Aku punya berita ..!”
Emen dan dan Visco Visco : “Berita “Berita tentang tentang apa apa ?” (sambil (sambil menengok menengok ke arah arah Michel) Michel) Michel
: “Ada guru baru yang akan mengajar kita!!”
Amoy
: “L “ Lalu me m emangnya k ke enapa k ka alau ad a da gu guru ba b aru ? Bukannya setiap ada guru baru kita selalu usilin ?”
Michel
: “B “Benar ju juga si sih!! Te Tetapi a ak ku me merasa a ad da ya yang be berbeda de dengan guru baru ini”
Visco
: “Sudahlah mungkin itu hanya perasaan kamu saja kali !!”
Dinda
: “E “Ehh, Em Emen co coba ka kamu pe periksa ap apakah gu guru it itu se sedang me menuju kesini apa tidak?”
Emen
: (Emen pun berlari keluar kelas untuk memeriksa)
Emen
: “Heii, teman-teman guru baru itu sedang menuju kemari !!”
Visco
: “Ayo teman-teman saatnya kita beraksi !! hahaha…”
Mereka Mere ka pun pun bers bersia iap p untuk untuk menya menyamb mbut ut ke keda data tang ngan an guru guru baru baru terse tersebu butt dengan dengan segala segala cara-c cara-cara ara jailny jailnya. a. Setela Setelah h mereka mereka melakuk melakukan an persia persiapan pan yang yang sempurna guru baru itu pun datang. Umar Bakri
: (membuka pintu sambil mengucapkan salam namu ia sudah meny menyad adar arii ak akan an di lemp lempar arii ker kerta tas s namu namun n ia mena menang ngki kisn snya ya dengan raket )
Muri Murid d-mur -murid id
: “Ya “Yaaa aahh hhhh hh…. ….” ” (den (denga gan n eksp ekspre resi si waj waja ah kec kecew ewa) a)
Umar Umar Bakr Bakrii
: “S “Selam elamtta pagi pagi anak anak-a -ana nak k !! !! “ (sa (samb mbil il duduk uduk di di kur kursi siny nya a dan dan ia ia pun kemba kembali li menghi menghinda ndari ri jebaka jebakan n yang yang du buat buat oleh oleh –murid –murid-murid tersebut)
Muri Murid d-mur -murid id
: “Ya “Yaaaa aahh hhhh hhh h gaga gagall lagi lagi deh dehh h !!” !!” (de (dengan ngan eksp ekspre resi si waj wajah ah yang yang lebih kecewa)
Umar Umar Bakr Bakrii
: “ Deng Dengar ar ya anak anak-a -ana nak, k, ka kali lian an tida tidak ka aka kan n bia bias s ber berha hasi sill men menge gerj rjai ai saya..!!”
Visco
: “Sebenarnya Bapak itu siapa ?”
Umar Bakri
: “Pe “Perkenal nalka kan n anak nak-ana -anak k say saya gur guru baru yan yang aka akan mengajar kalia ka lian. n. Nama Nama saya saya Umar Umar Bakri Bakri !” (sambi (sambill menulis menulis namany namanya a di papan tulis)
Visco
: “Seperti nama took kue Umar Bakery !!”
Murid-murid
: (t (tertawa te terbahak-bahak)
Umar ba bakri
: “I “Itu Ba Bakery sa saya Ba Bakri dasar bo bodoh!!”
Murid-murid
: (terdiam tanpa kata)
Umar Umar Bakr Bakrii
: “ Say Saya a sud suda ah den denga garr da dari Pa Pak kep kepa ala se seko kola lah h soal soal ti tingka ngkah h laku laku kalia ka lianya nyang ng sangat sangat buruk, buruk, belag belagu, u, bodoh, bodoh, dan jail. jail. Mau sampai sampai kapan kalian seperti ini ?”
Murid_murid
: “K “Kapan sa saja bo boleh !! !!”
Umar Bakri
: “ Begitu…? u…? Kal Kalian mem mempunya nyai mas masa dep depan yang yang se sehar harusny usnya a sukses, tetapi kalau saat ini kalian masih seperti ini, kalian tidak akan bias menggapai cita-cita kalian. Kalian tidak akan menikmati kesuksesan, jika kalian tidak berubah menjadi lebih baik !!”
Murid-murid
: (terdiam dan merenungi perkataan dari Pak Umar Bakri )
Umar Bakri
: “ Kalian ing ingin ber berubah ? Ingi ngin pin pintar? Ing Ingin nai naik kel kelas den dengan nilai yang memuaskan ? “
Muri Murid d-mur -murid id
: “ Ma Mau u Pak Pak !” (den (denga gan n wa wajah jah ya yang meme memela las) s)
Umar Umar Bakr Bakrii
: “Ha “Hany nya a ad ada sat satu u car cara a yai yaittu BEL BELAJ AJAR AR !! Da Dan jug juga a mer merub uba ah si sika kap p kalaian menjadi lebih baik, tidak jail lagi, dan tidak malas belajar. Kalian bisa ?” (sambil mengejutkan Emen)
Emen
: “Bisa Pak.. eh bisa, bias…” (dengan gaya latah)
Uamar Bakri
: “Kalau begitu kalian harus mengikuti aturan main dalam pelajaran saya yaitu mengikuti pelajaran saya dengan baik ..!! Mengerti ?”
Murid-murid
: “Mengerti Pak !”
Mulai Mulai saat saat itu murid-m murid-muri urid d yang yang nakal nakal terseb tersebut ut berang berangsursur-ang angsur sur mulai mulai berubah, mereka tidak lagi jail terhadap guru lagi dan mulai rajin belajar. Kehadiran Pak Umar Umar Bakri Bakri mampu mampu menyad menyadark arkan an muridmurid-muri murid d yang yang dulu dulu terken terkenal al dengan dengan kejailannya kejailannya,, sekarang sekarang mereka mereka lebih lebih sopan dan bias mengikuti mengikuti pelajaran pelajaran dengan baik. baik. Dan sampai sampai pada akhirny akhirnya a setela setelah h 5 bulan bulan belaja belajarr dengan dengan baik yang yang di bombing oleh Pak Umar Bakri, mereka menghadapi ulangan kenaikan kelas. Mereka menghadapinya dengan tenang, karena selama 5 bulan ini mereka sudah belajar dengan baik. Umar Bakri
: “Baiklah anak-anak kalian suda udah siap melaksa ksanakan ulangan kenaikan kelas ini ?” (sambil memegang soal-soal ulangan) u langan)
Murid-murid
: “ SIAP PA PAK !! !!” (b (bersemangat)
Murid-murid langsung mengerjakan soal-soal dengan tenang dan sebelumnya tadi sudah diperiksa agar tidak ada yang menyimpan contekan. Umar Bakri
: “Waahh. hh.. kalian hebat bias mengerja rjakan soal-so -soal ini denga ngan tenang dan tidak mencontek. Bapak benar-benar bangga.”
Muri Murid d-mur -murid id
: (memb memba alasn lasnya ya denga engan n seny senyum uma an leba ebar)
Umar Ba Bakri
: “B “Baiklah wa waktu su sudah ha habis, ce cepat kum kump pulkan !” !”
Murid-murid
: (mengumpulkan lembar jawaban mereka dengan tenang)
Dua minggu setelah ulangan kenaikan kelas, mereka mendapatkan Raport. Mereka sangat gembira mendapat nilai yang sangat memuaskan, Umar Bakri pun sangat sangat bangga bangga karena kehadirannya kehadirannya mampu merubah merubah murid-murid murid-murid nakal tersebut tersebut menjadi murid-murid yang baik dan pintar.
***TAMAT***
**Makna yang ingin kami sampaikan melalui drama ini yaitu sangat berjasa sekali pengabdian guru kepada muridnya sehingga menjadikan murid tersebut menjadi pintar. Kami tidak bermaksud untuk menyinggung guru atau siapapun kami cuma mengangkat kisah ralita yang ada sekarang bahwasanya banyak sekali muridmurid yang kurang sopan terhadap gurunya.