Rangkuman Kabel A. Kabel AAAC (All Aluminium Alloy Conductor) Kabel ini terbuat dari campuran logam aluminium, magnesium, dan silikon. Mempunyai keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium Silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik. 1. KHA Penghantar AAAC Daftar KHA penghantar yang dihitung atas dasar kondisi-kondisi berikut: – kecepatan kecepatan angin 0,6 m/detik – suhu suhu keliling akibat sinar matahari 35° C – suhu suhu penghantar maksimum 80° C – bila bila tidak ada angin maka KHA dapat dikali dengan 0,7 2. Konstruksi dari kabel AAAC Aluminium Alloy Conductor (kabel AAAC) terbuat dari aluminiummagnesium-silicon campuran logam. Keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide, untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik, sehingga daya hantarnya lebih baik. baik.
3. Bahan Penghantar Penghantar harus aluminium paduan (AAAC) sesuai dengan SPLN 41 -8. Konstruksi penghantar harus memenuhi spesifikasi SPLN 41-8. Penghantar alumunium paduan (AAAC) dipilin bulat, berkawat banyak (tidak dipadatkan) untuk luas penimpang 35 mm2 s/d240--2. 4. Selubung Selubung harus terbuat te rbuat dari bahan polietilen ikat silang sil ang (XLPE), (SPLN 4l-g) berwarna hitam dengan kandungan karbon-hitam tidak kurang dari 0,5% dan tidak melebihi 2,5%. Selubung polietilen ikat silang ini dimaksudkan untuk mengurang jumlah gangguan pada sistem, terutama gangguan sentuhan dengan pohon. Selubung tersebut tidak berfungsi sebagai isolasi penuh, oleh karenanya penghantar jenis ini harus diperlakukan seperti halnya penghantar penghantar udara telanjang.
5. Fungsi
AAAC digunakan sebagai kabel konduktor telanjang di sirkuit udara yang memerlukan ketahanan mekanik lebih besar dari AAC dan ketahanan korosi yang lebih baik daripada ACSR. biasanya sistem jaringan tegangan menengah sampai dengan 20 kV. B. Kabel AAAC-S Kabel AAAC-S terdiri dari 2 bagian yaitu selubung/isolatornya yang terbuat dari bahan polietilen silang (XPLE) dan kawat yang terbuat dari aluminium-magnesium-silicon dan beberapa campuran logam lainya. Campuran logam ini memiliki keterhantaran elektris tinggi karena berisi magnesium silicide yang berfungsi untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel AAAC-S digunakan pada tegangan menengah. Perbedaan AAAC dan AAAC-S hanya pada isolatornya, pada AAAC-S menggunakan selubung yang terbuat dari bahan polietilen ikat silang (XPLE). Selubung polietilen ikat silang ini dimaksudkan untuk mengurang jumlah gangguan pada sistem, terutama gangguan sentuhan dengan pohon. Selubung tersebut tidak berfungsi sebagai isolasi penuh, oleh karenanya penghantar jenis ini harus diperlakukan seperti halnya penghantar udara telanjang. 1. Bahan
Penghantar Penghantar ini biasanya terdiri dari Aluminium, Silicon, Magnesium, Fe, Tembaga, Mn, Cr, Zn, B. Hantaran ini terbuat dari kawat-kawat aluminium campuran yang dipilin. Ukuran diameter kawat : 1,50mm sampai dengan 4,50mm
2. Pilinan a. Arah Pilinan Yang dimaksud dengan arah pilinan kekanan ialah apabila antar kawat-kawat sama dengan arah bagian tengah huruf Z jika hantaran itu ditegakan. Yang dimaksud arah pilinan kekiri adalah apabila kawat-kawat sama dengan arah bagian tengah huruf S jika hantaran tersebut ditegakan. Apabila hantaran terdiri dari 2 atau lebih, maka lapisan-lapisan tersebut harus dipilin berlawanan. Lapisan luar harus mempunyai arah pilinan kekanan b. Langkah Pilinan Langkah pilinan (Lp) ialah panjang poros dari satu lilitan penuh spiral yang dibentuk oleh masing-masing kawat oleh suatu penghantar yang dipilin. c. Perbandingan Pilinan Perbandingan pilinan (Pp) adalah hasil bagi antara langkah pilinan dari kawatkawat yang membentuk suatu lapisan dengan diameter luar (dl)hantaran yang terbentuk oleh lapisan tersebut. Pengerjaan ini dilakukan dengan mempergunakan dapur pemanas dan harus dilakukan secara bersama-sama, pada suhu yang sama dan dengan lama pengerjaan yang sama.
Selubung Selubung harus terbuat dari bahan polietilen ikat silang (XLPE),berwarna hitam dengan kandungan karbon-hitam tidak kurang dari 0,5% dan tidak melebihi 2,57%. penghantar berselubung harus dikemas secara baik dan aman, digulung dalam drum yangkuat dengan stanbar panjang tertentu serta dilindungi dari gangguan mekanis selama transportasi, penanganan dan penyimpanan. Panjang kabel dalam drum standar direkomendasikan sebagai berikut: 300 m,500 m, dan 1000 m.
3. Fungsi
Kabel yang berbahan dasar alumunium pada umumnya di gunakan sebagai kabel penangkal petir, jaringan listrik dan lain sebagainya pengganti kabel tembaga, di samping harganya terjangkau juga dapat mengurangi resiko dari pencurian. biasanya kabel aluminium tersebut di gunakan untuk instalasi penangkal petir tower telekomunikasi ( Bts) seperti operator telkomsel, Xl, indosat jaringan jistrik dan lain sebagainya 4. Kuat Hantar Arus Kuat hantar arus maksimum untuk penghantar berselubung polietilen ikat silang (XLPE) didasarkan pada suhu penghantar maksimum 90◦C dengan beban terus menerus. Besarnya arus yang tercantum dalam tabel I dan II kolom 6 dan 7 berlaku nada suhu sekitar maksimum 30◦C dan 40◦C. 5. Huruf kode Komponen AAAC : Penghantar aluminium paduan sebagai penghantar. S : Selubung polietilen ikat silang. Rm : Penghantar bulat berkawat banyak. Contoh : AAAC-S 70 rm Menyatakan suatu penghantar aluminium paduan (AAAC) berselubung polietilen ikat silang (XLPE) dengan penampang penghantar 70 mm²,dipilin bulat, berkawat banyak. 6. Penanda Selubung Pada sepanjang permukaan luar selubung harus diberi tanda pengenal dengan cara cetakan yang jelas dan tidak mudah terhapus sesuai dengan SPLN 40-1, dengan jarak tidak melampaui 50 cm. Tanda pengenal harus sekurang-kurangnya adalah: a. Tanda pengenal standar b. Tanda pengenal produsen c. Kode pengenal d. Luas penampang penghantar e. Tegangan pengenal f. Tanda pengenal Badan Penguji, bila telah diawasi mutunya oleh LMK. 7. Perbandingan Kabel AAAC dengan AAAC-S Secara struktur kabel AAAC dengan AAAC-S hampir sama, perbedaan berada pada isolansinya, pada kabel AAAC tidak terdapat isolasi, karena kabel ini merupakan kawat telanjang, walaupun tidak dilingkupi oleh isolasi kabel ini tahan terhadap karat karena dilapis vaselin. Pada kael AAAC-S terdapat isolasi yang dapat menaham tegangan sampai 6 KV, dan kabel ini tidak dilapisi oleh vaselin.
Dari pengalaman dilapangan, kabel AAAC sangat sensitif, contoh kasus, jika kabel ini terlilit oleh benang layang - layang, maka jaringan yang menggunakan kabel ini akan padam. sehingga untuk melakukan perbaikan sistem jaringan dilakukan pergantian jaringan SUTM kabel AAAC dengan kabel AAAC-S. Dengan tujuan menjaga kontiunitas pasokan energi listrik. C. Kabel AAC Kabel AAC (All Aluminium Conductors) adalah hantaran udara dari aluminium keras yang dipilin bulat, tidak berisolasi dan tidak berinti baja. Digunakan pada proses transmisi dan distribusi. Mempunyai ukuran antara 16-100 mm. Aluminium merupakan suatu logam yang sangat ringan, beratnya kira-kira sepertiga dari tembaga, dan mempunyai tahanan jenis tiga kali dari tembaga. Sifat logam aluminium ini mudah dibengkok-bengkokkan karena lunaknya. Oleh karena itu kekuatan tarik dari kawat aluminium lebih rendah dari kawat tembaga, yaitu setengah dari kekuatan tarik kawat tembaga. Untuk itu kawat aluminium hanya dapat dipakai pada gawang (span) yang pendek, sedangkan untuk gawang yang panjang dapat digunakan kawat aluminium yang dipilin menjadi satu dengan logam yang sejenis maupun yang tidak sejenis, agar mempunyai kekutan tarik yang lebih tinggi. Oleh karena itu kawat aluminium baik sekali digunakan sebagai kawat penghantar jaringan. Kekurangan kabel AAC adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif. Selain itu kawat aluminium ini tidak tahan akan pengaruh suhu, sehingga pada saat cuaca dingin regangan (stress) kawat akan menjadi kendor. Agar kekendoran regangan kawat lebih besar, biasanya dipakai kawat aluminium campuran (alloy aluminium wire) pada gawang-gawang yang panjang. Selain itu kawat aluminium tidak mudah dipatri (disolder) maupun di las dan tidak tahan akan air yang bergaram, untuk itu diperlukan suatu lapisan dari logam lain sebagai pelindung. Juga kawat aluminium ini mudah terbakar, sehingga apabila terjadi hubung singkat (short circuit) akan cepat putus.Karena itu kawat aluminium ini banyak digunakan untuk jaringan distribusi sekunder maupun primer yang sedikit sekali mengalami gangguan dari luar. Sedangkan untuk jaringan transmisi kawat yang digunakan adalah kawat aluminium capuran dengan diperkuat oleh baja (aluminium conductor steel reinforsed) atau (aluminium cladsteel) 1. Konstruksi Kabel AAC Spesifikasi ini meliputi hantaran aluminium (AAC), untuk saluran udara tegangan rendah maupun tegangan menengah diregangkan pada isolator-isolator diantara tiang-tiang yang khusunya untuk maksud ini. Hantaran ini terbuat dari kawatkawat aluminium keras yang dipilin, tidak berisolasi dan tidak berinti baja. Contoh : Kawat aluminium berukuran 2.8mm, maka toleransinya 0.028mm Kuat tarik tertinggi : Sebelum pemilinan minimum 17.2 kg/mm2 dan sesudah pemilinan minimum 16.3 kg/mm2 2. Sambungan pada kawat Pada hantaran yang terdiri dari 7 kawat tidak diperkenankan adanya sambungan pada setiap kawat, kecuali sambungan yang dibuat pada batang dasar atau pada kawat sebelum proses penarikan akhir. Pada hantaran yang terdiri dari lebih 7 kawat, sambungan pada masing masing kawat diizinkan asalkan jarak terdekat antara 2 sambungan tidak kurang dari 15 meter.
3. Arah pilinan Apabila hantaran terdiri dari 2 lapisan atau lebih, maka lapisan lapisan tersebut harus dipilin dengan arah arah yang saling berlawanan; sedemikian hingga tidak ada 2 lapisan yang bersinggungan yang dipilin dengan arah yang sama. Lapisan luar harus mempunyai arah pilinan ke kanan (Z). 4. Perbandingan pilinan Perbandingan pilinan (pp) dari masing masing lapisan harus sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam tabel II dibawah ini. Perbandingan pilinan (pp) dari suatu lapisan tidak boleh lebih besar dari perbandingan pilinan (pp) dari lapisan yang ada tepat dibawahnya. 5. Bahan Hantaran harus terbuat dari kawat kawat aluminium yang mempunyai permukaan rata dan halus serta bebas dari semua cacat.
D. Bare Copper Conductor - Half Hard Kabel ini adalah konduktor kabel saja. Banyak istilah yang umum dalam kabel BCC salah satunya adalah "kabel telanjang", karena kabel ini terlihat hanya konduktor saja tanpa jaket pelindung apapun. Kabel BC terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kabel Alumunium atau Tembaga. Kabel BC Tembaga disebut BCC (Bare Copper Conductor) atau Penghantar tembaga setengah keras. Kabel tembaga jenis ini mempunyai bentuk padat atau berurat banyak dengan ukuran antara 6-500 mm. Konduktor yang memiliki karakteristik mekanis minimal 340 N/mm2. Maksimal 410 N/mm2. Maximum resistifitas pada 20 derajat Celcius adalah 0.01784 ohm.mm2/m. 1. Bagian : Konduktor. 2. Bahan : Tembaga. 3. Fungsi/kegunaan : Saluran di atas tanah dan penghantar pentanahan. Saluran transmisi dan distribusi Sebagai penangkal petir Kabel N2XCY termasuk kabel tanah inti tunggal berisolasi XLPE dan berselubung PE berpenghantar tembaga konsentris, tanpa perisai dengan tegangan pengenal 36/6( 7,2)kV s/d 12/20 (24) kV, untuk instalasi tetap di dalam tanah atau di atas tanah.
4. Penandaan Kode Pengenal Huruf kode N 2X C 2Y
Komponen Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar Isolasi XLPE (polietilen ikat silang) Penghantar tembaga konsentris. Selubung luar PE (polietilen)
Contoh: N2XC2Y 1 x240 cm/120 12/20(24)k V Menyatakan suatu kabel tanah inti tunggal berisolasi XLPE dan berselubung PE bertegangan Pengenal 12/20 (24) kV, berpenghantar tembaga dipilin bulat dipadatkan dengan penampang nominal 240mm2, berpenghantar konsentris tembaga dengan luas penampang nominal geometris 120 mm2. 5. Warna selubung luar Selubung luar kabel harus benwarna merah. 6. Ketentuan tegangan Tegangan pengenal yang ditentukan untuk kabel dinyatakan dengan perbandingan U o/U (Um) dan untuk kabel yang termasuk dalam standar ini adalah 36/6( 7,2)kV, 6/10( 12)kV, 8,7/15( 17,5)kV dan 12/20( 24)kV. 7. Konstruksi dan Bahan
8. Penghantar Konstruksi penghantar harus terdiri dari kawat-kawat dipilin bulat dipadatkan. Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga polos yang dipijarkan. 9. Serbuk penahan penetrasi air (atau bahan lain yang setara) pada celah+elah di antara kawat penghantar Pada penghantar dipilin bulat dipadatkan pada celah-celah di antara kawat harus diberi serbuk yang bersifat membengkak bila terkena air atau bahan lain yang setara sifatnya, sehingga dapat menahan penetrasi air secara longitudinal melalui penghantar. Bahan penahan penetrasi air harus tidak mengandung selulosa dan tidak berpengaruh ncgatif terhadap penghantar dan lapisan semi-konduktif. 10. Lapisan semi-konduktor pada penghantar Lapisan kompon semi-konduktor yang diekstrusikan pada penghantar harus mengisi celah-celah dr antara kawat penghantar lapisan terluar dan membentuk permukaan luar semi-konduktor yangbulat serta menempel rapat pada permukaan dalam isolasi. Tebal lapisan semi-konduktor pada penghantar tidak boleh kurang dari 0,5 mm.
Lapisan semi-konduktor pada penghantar yang berfungsi sebagai pembatas medan listrik harus terbuat dari kompon semi- konduktor. 11. Isolasi
Isolasi harus terbuat dan bahan XLPE yang diperoleh secara ekstrusi di atas lapisan semi-konduktor pada penghantar, sedemikian rupa selungga permukaan dalam dan luar isolasi harus halus/rata sepanjang kabel. 12. Lapisan semi-konduktor pada isolasi Lapisan semi-konduktor yang diekstrusikan pada permukaan isolasi harus menempel rapat pada permukaan isolasi, namun harus dapat dilepas dari permukaan isolasi tanpa dibantu peralatan khusus dengan gaya pemisahan maksimum harus kurang dari25 N dan gaya pemisahan konstan harus lebih besar dari 5 N. Pada permukaan luar isolasi tidak boleh terdapat luka jika dilihat dengan mata normal. Tebal lapisan semi-konduktor pada isolasi tidak boleh kurang dari 0,5 mm. Lapisan semi-konduktor pada isolasi yang berfungsi sebagai pembatas medan listrik harus terbuat dan kompon semi- konduktor. 13. Lapisan pita penahan penetrasi air antara lapisan semi-konduktor pada isolasi dan penghantarkonsentris Lapisan pita penahan penetrasi air harus dari bahan semi-konduktor dan bila terkena air dapat membengkak serta tidak mengandung bahan selulosa. 14. Penghantar konsentris Penghantar tembaga konsentris ini harus terdiri dari kawat-kawat tembaga yang tersusun secara konsentris dengan lilitan pita dari tembaga, yang diletakkan pada permukaan lapisan semi-konduktor isolasi. Penghantar konsentris harus terbuat dari bahan tembaga polos dengan kemurnian tidak kurang dari 99,90 %o dan resistivitasnyat idak lebih 0,01786 o hm.mm2/m pada suhu 20 oC. 15. Lapisan pita penahan penetrasi air antara penghantar konsentris dan selubung dalam atauselubung luar Lapisan pita penahan penetrasi air harus dapat membengkak bila terkena air dan tidak mengandung bahan selulosa. 16. Selubung luar Selubung harus terbuat dari bahan polietilen jenis 2 YM/4 17. Fungsi a. Digunakan sebagai kabel penghubung pada jaringan tingkat tiga, yaitu jaringan distribusi yang menghubungkan Gardu Induk, Penyulang ( Feeder ), SUTM, Gardu Distribusi, sampai dengan ke Instalasi Pemanfaatan (Konsumen) b. Sebagai kabel distribusi ditengah kota dan pemukiman padat karena ditanam di dalam tanah
E. N2XSEYFGbY 1. Konstruksi Kabel N : Kabel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar 2X : Isolasi XLPE (polietrlen ikat silang) SE : Lapisan logam tembaga pada masing-masing inti Y : Selubung dalam PVC FGb : Perisai kawat baja galvanis pipih Y : Selubung luar PVC 2. Kegunaan : Kabel listrik lapis baja ini dirancang untuk instalasi udara terbuka, untuk di tanam di bawah tanah, diair, di saluran kabel, pembangkit listrik, di mana kerusaka nmekanik untuk kabel mungkin terjadi.
3. Struktur Kabel : •Edaran inti telanjang tembaga terdampar menurut IEC60228 •lapisan semi-konduktif •Inti isolasi XLPE •Kode warna sesuai dengan HD308S2 •lapisan semi-konduktif Luar •lapisan Semi-konduktif • Layar rekaman Tembaga • Pengisi •selubung bagian PVC •armor kawat baja galvanis(SWA) •pita baja galvanis •PVC selubung luar (merah atau hitam) F. N2XSYFGbY 1. Spesifikasi kabel tanah N2XSYFGbY N : Kabel standart penghantar tembaga 2X : Selubung isolasi dari XLPE S : Perisai dari tembaga Y : Selubung dalam dari PVC F : Spiral dari baja pipih Gb : Spiral anti baja Y : Selubung luar dari PVC 2. Fungsi Untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu tempat ke tempat lain atau lebih dari suatu gardu lain dengan melalui kabel tanah yang ditanam di dalam ta nah. Sebagai instalasi lampu jalan Instalasi luar yang terkena sinar matahari langsung atau hujan
3. Secara umum dapat di klasifikasikan: *BagianUtama: 1. Hantaran (Conductor) 2. Isolasi (Isolation) 3. Tabir (Screen) 4. Selubung (Sheath) *BagianPelengkap: 1. Bantalan (Bedding) 2. Perisai (Armour) 3. BahanPengisi (Filter) 4. Sarungkabel (Serving) 5. Lampiranpenahanbocoran air G. NFA2X/NFA2X-T Kabel pilin udara tegangan 0,6/1 kV dibagi menjadi dua, yaitu kabel pilin udara dengan inti netral sebagai penggantung dan kabelpilin udara tanpa penggantung. Kabel pilin udara dengan inti netral sebagai penggantung berisolasi XLPE dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV. Penghantar fase dan penghantar penerangan jalan terdiri dari kawat-kawat yang dipilin bulat dari aluminium murni. Sedangkan penghantar netral terdiri dari kawat-kawat yang dipilin bulat dari aluminium paduan. Kabel pilin udara tanpa penggantung berisolasi XLPE dengan tegangan pengenal 0,6/1 kV, penghantar netral dan penghantar fase terdiri dari kawat-kawat yang dipilin bulat dari uluminium murni atau tembaga polos sejenis setengah keras. 1. Kegunaan/fungsi Kabel pilin udara dengan inti netral sebagai penggantung digunakan untuk saluran udara tegangan rendah yang pemasangannya direntangkan diantara tiang dengan menggunakan kelm tarik dan klem gantung. Sedangkan kabel pilin udara tanpa penggantung digantung untuk saluran masuk pelayanan yang pemasangannya direntangkan antara tiang dan rumah konsumen dengan menggunakan klem tari k. 2. Penandaan a. Kode pengenalan Huruf kode Komponen NFA Kabel pilin udara jenisstandar dengan aluminium sebagai penghantar NF Kabel pilin udara jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar 2X Isolasi XLPE -T Penggantung rm Penghantar dipilin bulat
Penandaan kode pengenal dilengkapi dengan jumlah inti, luas penampang penghantar dan tegangan pengenal. b. Tanda pengenal inti Isolasi dari semua inti harus berwarna hitam dan pada permukaan diberi tanda : Inti fase 1 : sebuah garis menonjol sepanjang inti Inti fase 2 : dua buah garis menonjol sepanjang inti Inti fase 3 : tiga buah garis menonjol sepanjang inti
Inti netral/penerangan : polos Inti penerangan jalan 1 : sebuah garis menonjol sepanjang inti Inti penerangan jalan 2 : dua buah garis menonjol sepanjang inti Tanda fase dengan garis menonjol tersebut harus dibuat dengan tinggi maksimum 0,5 mm, lebar kira-kira 1mm dan jarak antara 2 garis menonjol kira-kira 1mm. c. Penandaan pada kabel Pada permukaan kabel dari salah satu inti fase harus diberi tanda pengenal dengan cetak tinta atau cetak timbul yang jelas, tidak mudah terhapus, dengan jarak antara tidak melebihi 50 cm. Penandaan sekurang-kurangnya adalah : Tanda standar SPLN 42-10 Tanda pengenal produsen Kode pengenal jenis kabel Jumlah inti dan luas penampang dalam mm 2 Tegangan pengenal Tanda pengenal badan penguji, bila telah mengadakan perjanjian pengawasan mutu dengan badan penguji
3. Kontruksi a) Penghantar Konstruksi penghantar dibagi menjadi 2, yaitu : 1) Konstruksi penghantar untuk kabel pilin udara dengan netral sebagai penggantung. Didalam kontruksi ini dibagi lagi menjadi 2, yaitu : konstruksi penghantar aluminium murni untuk inti fasa dan inti saluran penerangan jalan, yang harus memenuhi tabel dibawah konstruksi penghantar aluminium melulu untuk inti netral/ penggantung 2) Konstruksi penghantar aluminium atau tembaga untuk kabel pilin udara dengan netral bukan sebagai penggantung
b) Isolasi Niai rata-rata dari tebal isolasi yang diukur sesuai dengan SPLN 39-1:1981 4. Bahan a. Penghantar untuk kabel pilin udara dengan netral sebagai penggantung Penghantar inti fase dan saluran penerangan jalan harus dari bahan aluminium murni sesuai dengan SPLN 41-1. Penghantar inti netral/penggantung harus dari aluminium paduan sesuai SPLN 41-8 atau yang mempunyai karakteristik sebagai berikut : Kuat tarik kawat aluminium paduan sebelum dan sesudah pemilinan tidak boleh kurang dari 294 N/mm2 Pemuluran kawat aluminium paduan sebelum dan sesudah pemilinan tidak boleh kurang dari 4% Tahan jenis arus searah pada suhu 20 omaksimum 0,0328 Ohm.mm2/m Komposisi aluminium paduan : - Aluminium minimum 97,28% - Magnesium ±0,5% - Silikon ±0,5%
b. Penghantar untuk kabel pililn udara netral bukan sebagai penggantung Penghantar untuk kabel pilin udara dengan netral bukan sebagai penggantung harus dari bahan : 1. Aluminium murni Penghantar aluminium murni harus mempunyai karakteristik sebagai berikut : Kuat tarik kawat aluminium tidak boleh kurang dari 171 N/mm2 Tahanan jenis arus searah tidak melibihi 0,028624 Ohm.mm2/m. 2. Tembaga polos jenis setengah keras Penghantar tembaga polos jenis setengah keras harus mempunyai karakteristik sebagai berikut : Kuat tarik kawat sebelum pemilinan tidak boleh kurang dari 350 N/mm 2 Pemuluran kawat sebelum pemilinan tidak boleh kurang dari 0,92% o Tahanan jenis arus searah pada suhu 20 maksimum 0,01784 Ohm.mm 2/m c. Isolasi Isolasi harus dari bahan XLPE sesuai SPLN 41-9 5. Kemasan Kabel harus dikemas dengan baik, kuat dan rapi dengan panjang kabel sesuai dengan tabel berikut ini : Jenis kabel Panjang (m) Bentuk kemasan NFA2X 500 Drum NF2X 1000 Drum NFA2X-T 500 Drum 6. Bahan konduktor Semua bahan yang dapat mengalihkan arus dengan mudah dinamakan dengan konduktor. Saat ini terdapat dua jenis material yang banyak digunakan untuk keperluan konduktor, yaitu tembaga dan aluminium. Tembaga memiliki kemampuan hantar arus yang tinggi, sehingga tembaganlebih efisien dibandingan dengan penghantar listrik lainnya. Karena konduktivitasnya yang baik tembaga tempa merupakan standar internasional untuk pembanding bagi penghantar listrik yang lain. Bahan konduktor yang digunakan untuk saluran listrik dan kabel harus mempunyai rugi daya yang kecil ketika dialiri arus yang besar (untuk kabel rugi daya dan temperaturnya harus kecil).
H. NFA2XS2Y 1. Konstruksi Kabel N F A
2X S 2Y
: Kabel standar penghantar tembaga : perisai kawat baja pipih : Selubung atau lapisan perlindungan luar bahan serat (misalnyagoni/jute) : Selubung isolasi dari XLPE : Perisai dari tembaga, pelindung listrik dari pita tembaga yang dibalutkan padasemua inti kabel bersama-sama : Selubung isolasi dari polyethylene
2. Kontruksi a. Konduktor Konduktor aluminium yang di padatkan dan pada setiap bagian terdapat penghalang untuk mencegah masuknya air selama penyimpanan, penanganan, instalasi, dan pengoperasian kabel. Konduktor b. Pelindung Ketebalan minimum 0,5 mm dan volume maksimal tahanan dari 5000 ohm-cn pada 20° C dan 25000 ohm-cm pada 90° C. c. Insulasi XLPE yang dibuat dengan suhu tinggi dan membentukan ikatan pertautan silang, bebas dari kontaminan, mencegah udaramasuk dan tahan panas.
Jumlah ketebalan ditunjukkan pada Tabel 1. Tipe
Jumlah Voltase
Spesifikasi
XLPE
:
:
:
NFA2XS2Y 3.6/6 ( 7.2 6/10 ( 12 8.7/15 ( 17.5 12/20 ( 24 18/30 ( 36 ) kV SPLN (Spesifikasi lainnya tersedia permintaan)
) ) ) )
kV kV kV kV
43-5 berdasarkan
:Cross-linked polyethylene (XLPE) adalah campuran thermoset yang mempunyai sifat lebih baik dari PVC, oleh karenanya material ini dipakai pada tegangan menengah sampai tegangan tinggi. Lebih tahan terhadap perubahan sifat pada suhu tinggi dari pada PVC yang harus diganti secara berkala. XLPE ini bisa bertahan hingga suhu 90°C, dimana bisa meningkatkan kapasitas arus, khususnya bila suhu lingkungan sangat tinggi. Kelebihan PE : Tidak lebih mudah menyerap air, PE lebih mempertahankan tahanan isolasi jika digunakan ditempat lembab. 3. Kegunaan Kabel berinsulasi XLPE dengan inti tiga yangdapat digunakan diindoor, outdoor, bawah tanah dan kabel rak.
I. NFA2XY-T 1. Konstruksi kabel N : kabel standart atau penghantar berisolasi dan kabel berpenghantar tembaga F : perisai dari kawat baja pipih A : penghantar dari aluminium 2X : selubung isolasi dari XLPE Y : isolasi PVC T : tali penggantung baja
2. Kegunaan : untuk instalasi kabel outdoor atau kabel pilin udara dan biasa digunakan untuk instalasi penerangan jalan 3. Kabel NFA2XY-T hanya digunakan di udara dan tidak boleh di dalam tanah/air 4. Kabel pilin udara dengan inti netral penggantung, berisolasi XPLE dengan tegangan 0,6/1 kV J. BCC-H Kabel Bare Copper Conductor (BCC) merupakan Kawat Tembaga Telanjang yang biasanya digunakan untuk saluran udara dan kabel tanah. Kabel Bare Copper Conductor memiliki tekstur yang padat dan berserat yang sangat cocok bila digunakan sebagai kabel transmisi dan kabel distribusi 1. Konstruksi bagian kabel penghantar Bahan tiap bagian Tembaga pemakaian tembaga sebagai penghantar adalah dengan pertimbangan bahwa tembaga merupakan suatu bahan yang mempunyai daya hantar yang baik setelah perak
2. Fungsi
Digunakan untuk kabel transmisi saluran udara. Digunakan untuk kabel distribusi Digunakan untuk pemasangan konstuksi listrik pada saluran udara atau pun di bawah tanah
3. Struktur kabel Konduktor : Hard drawn copper wires, konsentris Konduktor yang berserat, ukuran 10 mm2sampai 500 mm2