KARBOHIDRAT Berdasarkan jumlah sakarida, karbohidrat dapat dibagi sebagai berikut: Karbohidrat
tan
Monosakarida (1 sakarida)
Aldosa (gugus aldehid)
Ketosa (gugus keton)
Aldo Pentosa Contoh: Ribosa Xilosa arabinosa
Keto Pentosa Contoh: Ribulosa
Keto Heksosa Contoh: Fruktosa
-ta
ya
Aldo Heksosa Contoh: Glukosa Galaktosa
Disakarida Polisakarida (2 sakarida) (banyak sakarida) Contohnya: Contohnya: Sukrosa Amilum Maltosa Dekstrin Laktosa Selulosa Glikogen
om
a.c
ny
Monosakarida: Glukosa Nama lainnya dektrosa, terdapat dalam darahdibuat dengan cara menghidrolisis amilum Fruktosa Dikenal sebagai gula buah, lebih manis 1,73 kalidibandingkan gula pasir (sukrosa) Galaktosa Dihasilkan dari proses hidrolisis gula susu mamalia. Disakarida: Sukrosa Disebut juga gula tebu, reaksi hidrolisisnya akan menghasilkan fruktosa dan glukosa Laktosa Hidrolisisnya akan menghasilkan galaktosa dan glukosa. Maltosa Hidrolisisnya akan menghasilkan dua molekul glukosa Polisakarida Amilum atau pati Hidrolisis amilum akan menghasilkan Dekstrin, dekstrin dihidrolisis akan menghasilkan maltosa yang kemudian dihidrolisis akan menghasilkan glukosa. Selulosa Glikogen Kitin Likenan Gula pereduksi
om
a.c
ny
-ta
ya
tan
Semua monosakarida dapat mereduksi larutan Fehling atau Tollens ditunjukkan dengan adanya endapan merah bata dan cermin perak. Sukrosa, amilum, glikogen, dan selulosa merupakan karbohidrat yang tidak dapat mereduksi larutan Fehling atau Tollens. Pengujian Karbohidrat Uji Molisch Pereaksi yang digunakan yaitu larutan α-naftol dalam alkohol, karbohidrat jika ditambah asam sulfat pada batas cairan akan terbentuk warna merah keunguan. Pengujian Polisakarida Menggunakan Iodin, akan memberikan warna biru. Pengujian Gula Pereduksi Menggunakan pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, dan pereaksi Tollens.
PROTEIN Merupakan polimer yang terbentuk dari monomer asam amino yang terbentuk dengan ikatan peptida, struktur asam amino secara umum yaitu:
tan
-ta
ya
Asam Amino memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Bersifat amfoter Yaitu dapat beraksi dengan asam maupun dengan basa, hal ini disebabkan adanya gugus asam karboksilat yang bersifat asam dan gugus amina yang bersifat basa. 2. Ion zwitter Yaitu ion yang memiliki dua muatan, satu ion positif dan satu ion negatif. Ion ini tidak tertarik pada medan listrik karena bermuatan netral.
om
a.c
ny
3. Optis Aktif Semua asam amino bersifat optis aktif karena memiliki atom C kiral, kecuali asam amino glisisn. Protein, memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1. Dapat mengalami hidrolisis menjadi asam amino. 2. Dapat mengalami denaturasi, jika: a. dipanaskan hingga 1000C b. berada pH yang extrem c. dimasukkan ke dalam pelarut alkohol atau aseton. Uji Protein Uji Biuret Menguji senyawa-senyawa yang memiliki ikatan peptida. Hasil positif adanya protein ditunjukkan terbentuknya warna ungu Uji Xantoprotein Pengujian terhadap asam amino yang mengandung cincin benzena, seperti fenialalanin, tirosin, triptofan. Hasil positif akan terbentuk warna putih dan jika dipanaskan akan terbentuk warna kuning. Uji Millon Pengujian terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus fenol, misalnya tirosin. Hasil positif akan terbentuk warna putih jika dipanaskan berubah menjadi merah. Uji Belerang Pengujian terhadap protein yang mengandung asam amino yang memiliki gugus belerang, misalnya sistein, sistin dan metionin. Hasil positif menunjukkan adanya endapan hitam.
LIPID
om
a.c
ny
-ta
ya
tan
Dikenal sebagai lemak, memiliki sifat sukar larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik seperti kloroform dan eter. Senyawa yang termasuk lipid adalah: Trigliserida Fosfolipid Steroid Lipoprotein