Nama : NPM : Kelas : Mata Kuliah : Tanah
Naufal Wibowo 150510160003 A Dasar-dasar Ilmu
1. Reaksi kimia dan Biokimia sebagian besar terjadi dalam larutan tanah, mengapa demikian? 2. Bagaimana pengaruh larutan tanah terhadap sifat-sifat tanah? 3. Jelaskan kondisi syarat terjadinya kondisi kesetimbangan dalam larutan tanah! 4. Jelaskan peran fraksi koloid tanah dalam reaksi tanah! 5. Jelaskan pembagian tipe mineral liat silikat! 6. Definisikan koloid organik tanah! Apa peran koloid tanah tersebut dalam sifat kimia tanah! 7. Terangkan bagaimana cara terbentuknya muatan negatif dan positif koloid anorganik dan organik! 8. Terangkan apa yang dimaksud dengan istilah-istilah kisi (lattice), lembar (sheet), lapisan (layer), ruang antar misel dari satuan koloid! Pembahasan 1. Reaksi kimia dan biokimia terjadi dalam tanah disebabkan senyawasenyawa dalam larutan tanah terhidrolisis oleh air (larutan adalah campuran dari zat terlarut dengan pelarut). Air tanah merupakan larutan air yang berada di dalam tanah. Fungsi air tanah adalah sebagai medium reaksi kimia dalam tanah.
Selain itu, air juga
berperan dalam penguraian senyawa-senyawa ion agar terurai menjadi unsur/senyawa yang lebih sederhana untuk diserap oleh akar tanaman. 2. Larutan tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia tanah yang
terdiri atas derajat kemasaman (pH), kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa, dan unsur hara yang terdapat pada tanah.
Hal
tersebut dikarenakan larutan tanah memiliki senyawa-senyawa yang dapat mempengaruhi pH, KTK, kejenuhan basa, dan unsur hara jika senyawa tersebut telah bereaksi dengan air. 3. Bersumber pada reaksi kesetimbangan dalam ilmu kimia, kondisi
kesetimbangan akan terjadi saat reaktan dan produk memiliki konsentrasi atau potensial yang tidak setimbang. Biasanya ditandai dengan derajat disosiasi yang berada pada rentang 0 < α < 1. Berdasarkan
nilai
derajat
disosiasi
syarat
terjadinya
reaksi
kesetimbangan, zat terlarut pada suatu larutan tidak semuanya terurai dalam pelarut. - Semua reaksi kimia & biokimia berlangsung di dalam larutan yang bersifat encer. - Dalam setiap reaksi kimia bila dicapai kesetimbangan, maka hasil bagi antara kepekatan dan hasil reaksi dengan kepekatan bahanbahan yang bereaksi adalah tetap. 4. Fraksi koloid tanah berperan dalam kinetika reaksi (laju reaksi). Hal
tersebut dikarenakan ukuran koloid tanah yang berada di kisaran 0,005 – 0,2 µm. Sehingga fraksi koloid tanah walaupun volumenya kecil akan tetap memiliki luas permukaan yang besar. dengan
postulat
mempengaruhi
kinetika
kinetika
kimia
reaksi
yang
Sesuai
mengenai
faktor
yang
berbunyi
“semakin
luas
permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju reaksi”. 5. a. Berdasarkan Warna
MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar
(mineral silikat gelap).
contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit, Hornblende, Biotite. MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna terang dan berat jenis yang kecil (mineral silikat terang). Contoh mineralnya, Muskovit, Feldspar, Ortoklas, dan kuarsa. 6. Koloid organik adalah humus. Perbedaan utama dari koloid organik
(humus) dengan koloid anorganik (liat) adalah bahwa koloid organik (humus) terutama tersusun oleh C, H dan O sedangkan liat terutama tersusun oleh Al, Si dan O. Humus bersifat amorf, mempunyai KTK yang
lebih
tinggi
daripada
mineral
liat
(lebih
tinggi
dari
montmorilonit), dan lebih mudah dihancurkan jika dibandingkan dengan liat. Tanah yang mempunyai KTK (Kapasitas Tukar Kation) mampu menjerap dan menyediakan unsur hara lebih baik daripada dengan KTK rendah. Sumber muatan negatif dari humus terutama adalah gugusan karboksil dan gugusan phenol. Muatan dalam humus adalah muatan tergantung pH. Dalam keadaan masam, H+ dipegang kuat dalam gugusan karboksil atau phenol, tetapi iktan tersebut menjadi kurang
kekuatannya bila pH menjadi lebih tinggi. Akibatnya disosiasi H+ meningkat dengan naiknya pH, sehingga muatan negatif dalam koloid humus yang dihasilkan juga meningkat. Berdasar atas kelarutannya dalam asam dan alkali, humus diperkirakan disusun oleh tiga jenis bagian utama, yaitu asam fulvik, asam humik dan humin. 7. Muatan negatif dan positif pada koloid anorganik terbentuk dari
senyawa pembentuk koloid sendiri. Biasanya senyawa anorganik membuat ikatan-ikatan ion sehingga dapat membentuk muatan negatif dan positif saat terurai. Sedangkan, untuk koloid organik biasanya terjadi karena adanya hidrolisis yang menyebabkan rantai senyawa organik pada koloid terputus sehingga memiliki muatan negatif dan postif (walau tidak senua senyawa organik dapat menghasilkan muatan negatif dan positif jika terurai). 8. Kisi adalah susunan teratur partikel. Partikel-partikel ini dapat atom, ion atau molekul.
Sumber: Sutanto, Rachman. 2005. Dasardasar Ilmu Tanah. Kanisius. Yogyakarta Hardjowigeno, Sarwono. 2015. Ilmu TanahAkademika Pressidndo.