REFERAT
RESUSITASI JANTUNG PARU
Pembimbing:
dr. Meriwijanti, Sp. An, KI
!i"#"#n $%e& :
R'an Prad&it'a ()*+**-+) Tegar P#tra !/0ianta ()*+**-12
KEPANITERAAN KEPANITERAAN K3INIK I3MU ANESTESI$3$GI FAKU3TAS KE!$KTERAN UNISSU3A SEMARANG RSU! !R. A!45ATMA TUGUREJ$ SEMARANG +)*
KATA PENGANTAR 1
Assalamua`alaikum, Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya karunia-Nya yang telah memberikan memberikan kesempatan kesempatan kepada penulis penulis untuk menyusun tugas referat referat yang berjudul 6Re"#"ita"i Jant#ng Par#7 . Penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun penyajiaannya sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar dikesempatan yang akan datang penulis dapat membuat yang lebih baik lagi. Pada kesempatan kesempatan ini penulis penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Merijanti, "p.An, KI sebagai pembimbing dalam penyusunan referat ini.
Wassalamu`alaikum, Wr. Wb
Semarang , ! juni "!#
Penulis,
!AFTAR ISI 2
J#d#%
4a%aman
KATA PENGANTAR...................................................................... ....................ii !AFTAR ISI........................................................................................................iii 8A8 I PEN!A4U3UAN
!.! $atar %elakang.................................................................................................& 8A8 II TINJAUAN PUSTAKA .! 'efinisi............................................................................................................( . )ndikasi............................................................................................................( .* +ase P.......................................................................................................... ./ Persiapan P..................................................................................................0 .& Pr1sedur...........................................................................................................0 .# %antuan hidup dasar........................................................................................!" .# %antuan hidup lanjut........................................................................................! .# Pasca pr1sedur................................................................................................./ 8A8 III KESIMPU3AN.....................................................................................+!AFTAR PUSTAKA.............................................................................. .............+
3
8A8 I PEN!A4U3UAN *.*
3ATAR 8E3AKANG
esusitasi jantung paru 2P3 merupakan usaha yang dilakukan untuk mengembalikan fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada henti nafas 2respirat1ry arrest3 dan atau henti jantung 2cardiac arrest3 pada 1rang dimana fungsi tersebut gagal t1tal 1leh suatu sebab yang memungkinkan untuk hidup n1rmal selanjutnya bila kedua fungsi tersebut bekerja kembali. Setiap menit terdapat sekitar /-# 1rang meninggal didunia karena serangan jantung. 'an sangat disayangkan jika sese1rang tiba-tiba meninggal, yang tadinya kelihatan segar bugar, dengan kata lain jantungnya yang sehat untuk tiba-tiba tidak berdenyut lagi.! 'i Amerika penyakit jantung merupakan pembunuh n1m1r satu. Setiap tahun hampir **".""" 4arga Amerika meninggal karena penyakit jantung. Setengahnya meninggal secara mendadak, karena serangan jantung 2cardiac arrest 3. 'ari semua kejadian serangan jantung, "5 serangan jantung terjadi di rumah, sehingga setiap 1rang seharusnya dapat melakukan resusitasi jantung paru 2P3 atau cardiopulmonary resuscitation 26P3. 7enurut American Heart Association bah4a rantai kehidupan mempunyai hubungan erat dengan tindakan resusitasi jantung paru, karena bagi penderita yang terkena serangan jantung, dengan diberikan P segera maka akan mempunyai kesempatan yang amat besar untuk dapat hidup kembali. P biasanya di pelajari 1leh d1kter, pera4at dan para medis lainya, akan tetapi di Amerika P di pelajari 1leh 1rang-1rang yang bertugas di publik 2keramaian 1rang3, seperti satpam, p1lisi, petugas stasiun dan pekerja publik lainnya. Setiap tahun P men1l1ng ribuan nya4a di Amerika Serikat. $ebih dari & juta 4arga amerika mendapat pelatihan P dari American Heart Association dan American Red Cross Course.*
4
Ped1man Cardiopulmonary Resuscitation 26P3 dan Emergency Cardiovascular Care 28663 tahun "!& adalah berdasarkan masukan dari * ahli resusitasi dari 0 negara. Ped1man ini ditinjau kembali setiap lima tahun, dan diperbarui hanya bila ada bukti jelas bah4a perubahan akan meningkatkan kelangsungan kadar hidup. Penelitian yang diterbitkan sebelum dan sejak tahun ""& telah menunjukkan bah4a 2!3 kualitas k1mpresi dada terus membutuhkan perbaikan, 4alaupun pelaksanaan tahun ""& ped1man telah dikaitkan dengan kualitas yang lebih baik dan kelangsungan hidup 6P lebih besar9 23 ada cukup banyak :ariasi dalam kelangsungan hidup pasien yang terkena serangan jantung di luar rumah sakit hingga sampai ke sistem pelayanan medis darurat 287S3, dan 2*3 k1rban yang sebagian besar di luar rumah sakit yang tiba-tiba serangan jantung tidak menerima 6P 1leh pengamat. Perubahan yang direk1mendasikan dalam Ped1man "!& A;A untuk 6P dan 866 upaya untuk mengatasi masalah ini dan juga membuat rek1mendasi untuk meningkatkan hasil dari serangan jantung melalui penekanan baru pada jantung penangkapan pasca pera4atan. Ped1man baru stres pengenalan a4al, mendesak 1rang untuk memanggil 0-!-! atau n1m1r darurat l1kal mereka jika mereka pernah menemukan sese1rang jatuh dan tidak resp1nsif, dan tidak menunda dengan
pasien
hidup dan gangguan
dengan serangan
neur1l1gis adalah
jantung, pr1gn1sa
tingkat
buruk, meskipun resusitasi sedini
kelangsungan mungkin
yang
melibatkan resusitasi jantung paru, defibrilasi dini dan implementasi yang tepat pasca pera4atan jantung, dapat meningkatkan angka kebertahanan hidup dan status neur1l1gis pasien.
5
8A8 II TINJAUAN PUSTAKA
+.*.
!e9ini"i
esusitasi atau reanimasi mengandung arti harfiah menghidupkan kembali, dimaksudkan usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu epis1de henti jantung berlanjut menjadi kematian bi1l1gis./ esusitasi antung Paru 2P3 atau Cardiopulmonary Resuscitation 26P3 adalah pr1sedur kega4atdaruratan medis yang ditujukan untuk serangan jantung dan pada henti napas.& P adalah k1mbinasi antara bantuan pernapasan dan k1mpresi jantung yang dilakukan pada k1rban serangan jantung.#
+.+.
India"i
a. ;enti Napas
;enti napas primer 2respirat1ry arrest3 dapat disebabkan 1leh banyak hal, misalnya serangan str1ke, keracunan 1bat, tenggelam, inhalasi asap>uap>gas, 1bstruksi jalan napas 1leh benda asing, tesengat listrik, tersambar petir, serangan infark jantung, radang epigl1tis, tercekik 2suff1cati1n3, trauma dan lain-lainnya.( Pada a4al henti napas, jantung masih berdenyut, masih teraba nadi, pemberian ? ke 1tak dan 1rgan :ital lainnya masih cukup sampai beberapa menit. @alau henti napas mendapat pert1l1ngan segera maka pasien akan teselamatkan hidupnya dan sebaliknya kalau terlambat akan berakibat henti jantung.(
b. ;enti antung ;enti jantung primer 2cardiac arrest 3 ialah ketidaksanggupan curah jantung untuk memberi kebutuhan 1ksigen ke 1tak dan 1rgan :ital lainnya secara mendadak dan dapat balik n1rmal, kalau dilakukan tindakan yang tepat atau akan menyebabkan kematian atau
6
kerusakan 1tak. ;enti jantung terminal akibat usia lanjut atau penyakit kr1nis tentu tidak termasuk henti jantung.( ;enti jantung ditandai 1leh denyut nadi besar tak teraba 2kar1tis fem1ralis, radialis3 disertai kebiruan 2sian1sis3 atau pucat sekali, pernapasan berhenti atau satu-satu 2gasping, apnu3, dilatasi pupil tak bereaksi terhadap rangsang cahaya dan pasien tidak sadar./ Pengiriman ? ke 1tak tergantung pada curah jantung, kadar hem1gl1bin 2;b3, saturasi ;b terhadap ? dan fungsi pernapasan. )skemi melebih *-/ menit pada suhu n1rmal akan menyebabkan k1rtek serebri rusak menetap, 4alaupun setelah itu dapat membuat jantung berdenyut kembali.(
+.1. Fa"e RJP
esusitasi jantung paru dibagi menjadi * fase diantaran ya/ +ase ) Tunjangan ;idup 'asar 2 Basic Life Support 3 yaitu pr1sedur pert1l1ngan darurat mengatasi 1bstruksi jalan nafas, henti nafas dan henti jantung, dan bagaimana melakukan P secara benar. Terdiri dari 6 2circulation3 mengadakan sirkulasi buatan dengan k1mpresi jantung paru. A 2airway3 menjaga jalan nafas tetap terbuka. % 2breathing 3 :entilasi paru dan 1ksigenisasi yang adekua t.
+ase )) Tunjangan hidup lanjutan 2 Advance Life Support 39 yaitu tunjangan hidup dasar ditambah dengan ' 2drugs3 pemberian 1bat-1batan termasuk cairan. 8 2electrocardiography3 diagn1sis elektr1kardi1grafis secepat mungkin setelah dimulai @$, untuk mengetahui apakah ada fibrilasi :entrikel, asist1le, atau ag1nal ventricular complex. + 2 fibrillation treatment 3 tindakan untuk mengatasi fibrilasi :entrikel.
+ase ))) Tunjangan hidup terus-menerus 2 rolonged Life Support 3.
7
B 2!auge3 Pengukuran dan pemeriksaan untuk m1nit1ring penderita secara terus menerus, dinilai, dicari penyebabnya dan kemudian meng1batinya. ; 2 Head 3 tindakan resusitasi untuk menyelamatkan 1tak dan sistim saraf dari kerusakan lebih lanjut akibat terjadinya henti jantung, sehingga dapat dicegah terjadinya kelainan neur1l1gic yang permanen. ; 2 Hypothermia3 Segera dilakukan bila tidak ada perbaikan fungsi susunan saraf pusat yaitu pada suhu antara *"C - *C6. ; 2 Humani"ation3 ;arus diingat bah4a k1rban yang dit1l1ng adalah manusia yang mempunyai perasaan, karena itu semua tindakan hendaknya berdasarkan perikemanusiaan. ) 2 #ntensive care3 pera4atan intensif di )6=, yaitu tunjangan :entilasi trakhe1st1mi, pernafasan dik1ntr1l terus menerus, s1nde lambung, pengukuran p;, p6? bila diperlukan, dan tunjangan sirkulasi, mengendalikan kejang./
+.;.
Per"iapan
!.Anestesi @arena sese1rang dalam serangan jantung adalah hampir selalu tidak sadar, 1bat1bat anestesi biasanya tidak diperlukan untuk resusitasi kardi1pulm1ner 2P3.
.Peralatan P, dalam bentuk yang paling dasar, dapat dilakukan di mana saja tanpa perlu peralatan khusus. Terlepas dari peralatan yang tersedia, teknik yang tepat sangatlah penting. Alat pelindung diri 2AP'3 yaitu, sarung tangan, masker, gaun, harus digunakan. Namun, pada sebagian besar pasien yang diresusitasi di luar rumah sakit, P dilakukan tanpa perlindungan seperti itu, dan tidak ada kasus yang telah dilap1rkan tentang penularan
penyakit
melalui
pengiriman
pasien
yang
di
P.
%eberapa rumah sakit dan sistem pelayanan medis darurat, menggunakan perangkat elektr1nik untuk memberikan penekanan dada mekanik, meskipun sampai relatif baru baru ini, perangkat tersebut belum terbukti lebih efektif daripada k1mpresi manual yang berkualitas
tinggi.
Sebuah
penelitian
yang
telah
dipublikasikan
menunjukkan
bah4a adanya peningkatan angka harapan hidup dengan hasil neur1l1gis yang lebih baik 8
pada pasien yang menerima k1mpresi dek1mpresi-P secara aktif, dengan augmentasi tekanan negatif intrath1racic, dibandingkan dengan pasien yang menerima standar P. Selain itu, sistem kesehatan lainnya telah mulai menerapkan perangkat elektr1nik untuk memantau P dan memberikan umpan balik untuk penyedia audi1:isual P, sehingga membantu mereka meningkatkan kualitas k1mpresi selama P.
Se1rang
1perat1r
Advanced Cardiac Life Support 2A6$S3 2yaitu, d1kter, pera4at, paramedis3 juga dapat memilih untuk memasukkan pipa end1trakeal langsung ke dalam trakea pasien 2intubasi3, yang menyediakan :entilasi yang paling efisien dan efektif. Namun, penelitian k1h1rt retr1spektif telah dipertanyakan nilai intubasi end1trakeal pra-rumah sakit, dan studi lebih lanjut di daerah ini dibenarkan. Perangkat tambahan yang digunakan dalam peng1batan serangan jantung adalah defibrilat1r jantung. Perangkat ini memberikan kejutan listrik ke jantung melalui elektr1da ditempatkan pada dada pasien dan dapat mengembalikan jantung ke irama perfusi n1rmal.
*. Pemp1sisian pasien P adalah yang paling mudah dan efektif dilakukan dengan meletakkan pasien secara terlentang pada permukaan yang relatif keras, yang memungkinkan k1mpresi efektif pada sternum. P yang dilakukan di atas bahan yang lembut seperti kasur atau yang
lainnya,
umumnya
kurang
efektif.
Petugas kesehatan yang memberikan penekanan harus ditempatkan cukup tinggi di atas pasien untuk mencapai ketinggian yang cukup, sehingga ia dapat menggunakan berat badannya untuk k1mpresi dada yang cukup. 'i rumah sakit, di mana pasien berada di atas brangkar atau tempat tidur, p1sisi yang tepat sering dicapai dengan menurunkan tempat tidur, 1perat1r P yang berdiri di atas bangku pijakan , ataupun keduanya. 'alam P di luar rumah sakit, pasien sering dip1sisikan di lantai, dengan 1perat1r P berlutut di samping pasien.
+.- Pr/"ed#r RJP
Pada dasarnya resusitasi jantung paru terdiri dari elemen k1mpresi dada dan mulut-ke-mulut 2m1uth-t1-m1uth3 napas buatan.0 9
Sebelum men1l1ng k1rban, hendaklah menilai keadaan lingkungan terlebih dahulu !. Apa$ah $orban dalam $eadaan sadar% . Apa$ah $orban tampa$ mulai tida$ sadar& tepu$ atau goyang$an bahu $orban dan bertanya dengan suara $eras 'Apa$ah Anda bai$(bai$ sa)a%* *. Apabila $orban tida$ berespon& mintalah bantuan untu$ mengh ubungi rumah sa$it terde$at& dan mulailah R+
+.. 8ant#an 4id#p !a"ar
Prinsip utama dalam resusitasi adalah memperkuat rantai kelangsungan hidup 2chain of survival 3. @eberhasilan resusitasi membutuhkan integrasi k11rdinasi rantai kelangsungan hidup. =rutan rantai kelangsungan hidup pada pasien dengan henti jantung 2cardiac arrest 3 dapat berubah tergantung l1kasi kejadian apakah cardiac arrest terjadi di dalam lingkungan rumah sakit 2;6A3 atau di luar lingkungan rumah sakit 2?;6A3. Bambar ! menunjukkan 'chain of survival* pada k1ndisi ;6A maupun ?;6A
10
Gambar *. Rantai Ke%ang"#ngan 4id#p 4A dam $4A
'alam melakukan resusitasi jantung-paru, A;A 2 American Heart Ass1ciati1n3 merumuskan panduan %$S-6P yang saat ini digunakan secara gl1bal. Bambar menunjukkan skema alg1ritma dalam tindakan resusitasi jantung-paru pada pasien de4asa.
Gambar +. A%g/ritma Re"#"ita"i Jant#ng Par# Pada Pa"ien !ewa"a
11
'alam melakukan resusitasi jantung paru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan !. Pengenalan dan pengaktifan cepat sistem tanggapan darurat ika melihat se1rang yang tiba-tiba jatuh atau tidak resp1nsi:e maka petugas kesehatan harus mengamankan tempat kejadian dan memeriksa resp1n k1rban. Tepukan pada pundak dan teriakkan nama k1rban sembari melihat apakah k1rban tidak bernafas atau terengah-engah. $ihat apakah k1rban meresp1n dengan ja4aban, erangan atau gerakan. Pen1l1ng harus memanggil bantuan terdekat setelah k1rban tidak menunjukkan reaksi. Akan lebih baik bila pen1l1ng juga memeriksa pernapasan dan denyut nadi k1rban seiring pemeriksaan resp1n pasien agar tidak menunda 4aktu dilakukannya P..
. esusitasi antung Paru dini $akukan k1mpresi dada sebanyak *" k1mpresi 2sekitar ! detik3. @riteria penting untuk mendapatkan k1mpresi yang berkualitas adalah •
@1mpresi dada diberikan dengan kecepatan minimal !"" kali per menit dan maksimal !" kali per menit. Pada kecepatan lebih dari !" kali > menit, kedalaman k1mpresi akan berkurang seiring semakin cepatnya inter:al k1mpresi dada.
•
@1mpresi dada dilakukan dengan kedalaman minimal inci 2& cm3 dan kedalaman maksimal ,/ inci 2# cm3. Pembatasan kedalaman k1mpresi maksimal diperuntukkan mengurangi p1tensi cedera akibat kedalaman k1mpresi yang berlebihan. Pada pasien bayi minimal sepertiga dari diameter anteri1r-p1steri1r dada atau sekitar ! D inchi 2/ cm3 dan untuk anak sekitar inchi 2& cm3. Pada pasien anak dalam masa pubertas 2remaja3, kedalam k1mpresi dilakukan seperti pada pasien de4asa.
•
$1kasi k1mpresi berada pada tengah dada k1rban 2setengah ba4ah sternum3. Petugas berlutut jika k1rban terbaring di ba4ah, atau berdiri disamping k1rban jika k1rban berada di tempat tidur. Tabel ! mencantumkan beberapa hal yang perlu diperhatikan selama melakukan k1mpresi dada dan pemberian :entilasi
12
Tabe% *. Anj#ran dan 3arangan 83S #nt# PR 8er#a%ita" Tinggi pada Pa"ien !ewa"a
•
7enunggu rec1il dada yang sempurna dalam sela k1mpresi. Selama melakukan siklus k1mpresi dada, pen1l1ng harus memb1lejEhkan rek1il dada penuh dinding dada setelah setiap k1mpresi9 dan untuk melakukan hal tersebut pen1l1ng tidak b1leh bertumpu di atas
•
dada pasien setelah setiap k1mpresi. 7eminimalisir interupsi dalam sela k1mpresi. Pen1l1ng harus berupaya meminimalkan frekuensi dan durasi gangguan dalam k1mpresi untuk meng1ptimalkan jumlah k1mpresi
•
yang dilakukan per menit. @1rban dengan tidak ada>tidak dicurgai cedera tulang belakang maka bebaskan jalan nafas melalui head tilt F chin lift. Namun jika k1rban dicurigai cedera tulang belakang
•
maka bebaskan jalan nafas melalui ja4 thrust. 7enghindari :entilasi berlebihan. %erikan :entilasi sebanyak kali. Pemberian :entilasi dengan jarak ! detik diantara :entilasi. Perhatikan kenaikan dada k1rban untuk
•
memastikan :1lume tidal yang masuk adekuat. Setelah terpasang saluran napas lanjutan 2misalnya pipa end1trakeal, 61mbitube, atau saluran udar masker laring3, pen1l1ng perlu memberikan ! napas buatan setiap # detik 2!" napas buatan per menit3 untuk pasien de4asa, anak-anak, dan bayi sambil tetap
•
melakukan k1mpresi dada berkelanjutan ika ada 1rang maka sebaiknya pemberi k1mpresi dada bergantian setiap menit.
ika pasien mempunyai denyut nadi namun membutuhkan pernapasan bantuan, :entilasi dilakukan dengan kecepatan &-# detik>nafas atau sekitar !"-! nafas>menit dan memeriksa denyut nadi kembali setiap menit. =ntuk satu siklus perbandingan k1mpresi dan :entilasi adalah *" . 13
P terus dilakukan hingga alat defibrilasi 1t1matis datang, pasien bangun, atau petugas ahli datang. %ila harus terjadi interupsi, petugas kesehatan sebaiknya tidak memakan lebih dari !" detik, kecuali untuk pemasangan alat defirbilasi 1t1matis atau pemasangan ad:ance air4ay.
*. Alat defibrilasi 1t1matis A8' digunakan sesegera mungkin setelah A8' tersedia. %ila A8' belum tiba, lakukan k1mpresi dada dan :entilasi dengan rasi1 *" . 'efibrilasi > sh1ck diberikan bila ada indikasi > instruksi setelah pemasangan A8'. Pergunakan pr1gram>panduan yang telah ada, kenali apakah ritme tersebut dapat diterapi sh1ck atau tidak, jika iya lakukan terapi sh1ck sebanyak ! kali dan lanjutkan P selama menit dan periksa ritme kembali. Namun jika ritme tidak dapat diterapi sh1ck lanjutkan P selama menit dan periksa kembali ritme. $akukan terus langkah tersebut hingga petugas A6$S 2 Advanced Cardiac Life Support 3 datang, atau k1rban mulai bergerak. /. Perbandingan @1mp1nen P 'e4asa, Anak-anak, dan %ayi Pada pasien anak dan bayi, pada prinsipnya P dilakukan sama seperti pada pasien de4asa dengan beberapa perbedaan. %eberapa perbedaan ini seperti yang tercantum pada
14
tabel.
15
Tabe% +. Perbedaan K/mp/nen RJP Pada !ewa"a, Ana, dan 8a'i
Pada pasien pediatri, alg1ritma P bergantung apakah ada satu 1rang pen1l1ng atau dua 2atau lebih3 1rang pen1l1ng 2gambar * dan /3. %ila ada satu 1rang pen1l1ng, rasi1 k1mpresi dada dan :entilasi seperti pasien de4asa yaitu *" 9 tetapi bila ada dua 1rang pen1l1ng maka rasi1
16
k1mpresi dada dan :entilasi menjadi !& . ika anak>bayi mempunyai denyut nadi namun membutuhkan pernapasan bantuan, :entilasi dilakukan dengan kecepatan *-& detik>nafas atau sekitar !-" nafas>menit dan memeriksa denyut nadi kembali setiap menit. =ntuk satu siklus perbandingan k1mpresi dan :entilasi adalah *" untuk satu 1rang pen1l1ng dan !& untuk dua 1rang atau lebih pen1l1ng.
Gambar 1. A%g/ritma Re"#"ita"i Jant#ng Par# Pada Pa"ien Pediatri !engan Sat# $rang Pen/%/ng
17
Gambar ;. A%g/ritma Re"#"ita"i Jant#ng Par# Pada Pa"ien Pediatri !engan !#a $rang Pen/%/ng
+.< 8ant#an 4id#p 3anj#t
Terdiri atas %antuan hidup dasar ditambah langkah-langkah ' 2'rugs3 Pemberian 1bat-1batan. ?bat-1bat tersebut dibagi menjadi g1l1ngan !. Penting
18
a.
Adrenalin 7ekanisme kerja merangsang resept1r alfa dan beta, d1sis yang diberikan ",& F ! mg i: diulang setelh & menit sesuai kebutuhan dan yang perlu diperhatikan
b.
dapat meningkatkan pemakaian ? mi1kard, takiaritmi, dan fibrilasi :entrikel./ Natrium %ikarb1nat Penting untuk mela4an metab1lik asid1sis, diberikan i: dengan d1sis a4al ! m8G>kg%%, baik berupa b1lus ataupun dalam infus setelah selama peri1de !" menit. 'apat juga diberikan intrakardial, begitu sirkulasi sp1ntan yang efektif tercapai, pemberian harus dihentikan karena bisa terjadi metab1lik alkal1sis, takhiaritmia dan hiper1sm1lalitas. %ila belum ada sirkulasi yang efektif maka ulangi
c.
lagi pemberian dengan d1sis yang sama./ Sulfat Atr1pin Atr1pin tidak lagi direk1mendasikan untuk digunakan rutin dalam pengel1laan pulseless electrical activity 2P8A3>asist1l. 7engurangi t1nus :agus memudahkan k1nduksi atri1:entrikuler dan mempercepat denyut jantung pada keadaan sinus bradikardi. Paling berguna dalam mencegah Harrest I pada keadaan sinus bradikardi sekunder karena infark mi1kard, terutama bila ada hip1tensi. '1sis yang dianjurkan D mg, diberikan i:. Sebagai b1lus dan diulang dalam inter:al & menit sampai tercapai denyut nadi J #">menit, d1sis t1tal tidak b1leh melebihi mg kecuali
d.
pada bl1k atri1:entrikuler derajat * yang membutuhkan d1sis lebih besar. $id1kain 7eninggikan ambang fibrilasi dan mempunyai efek antiaritmia dengan cara meningkatkan ambang stimulasi listrik dari :entrikel selama diast1le. Pada d1sis terapeutik biasa, tidak ada perubahan bermakna dari k1ntraktilitas mi1kard, tekanan arteri sistemik, atau peri1de refrakter abs1lut. ?bat ini terutama efektif menekan iritabilitas sehingga mencegah kembalinya fibrilasi :entrikel setelah defibrilasi yang berhasil, juga efektif meng1ntr1l denyut :entrikel prematur yang multi f1kal dan epis1de takikardi :entrikel. '1sis &"-!"" mg diberikan i: sebagai b1lus, pelan-pelan dan bisa diulang bila perlu. 'apat dilanjutkan dengan infus k1ntinu !-* mg>menit, biasanya tidak lebih dari / mg>menit, berupa lid1caine &"" ml deKtr1se & 5 larutan 2! mg>ml3./
. %erguna a. )s1pr1teren1l 7erupakan 1bat pilihan untuk peng1batan segera 2bradikardi hebat karena c1mplete heart bl1ck3. )a diberikan dalam infus dengan jumlah sampai " mg>menit 2!-!" ml larutan dari ! mg dalam &"" ml dectr1se & 53, dan diatur untuk
19
meninggikan denyut jantung sampai kira-kira #" kali>menit. uga berguna untuk sinus b.
bradikardi berat yang tidak berhasil diatasi dengan Atr1pine./ Pr1pan1l1l Suatu beta adrenergic bl1cker yang efek anti aritmianya terbukti berguna untuk kasus-kasus takikardi :entrikel yang berulang atau fibrilasi :entrikel berulang dimana ritme jantung tidak dapat diatasi dengan $id1caine. '1sis umumnya adalah !
c.
mg i:, dapat diulang sampai t1tal * mg,dengan penga4asan yang ketat./ @1rtik1ster1id Sekarang lebih disukai k1rtik1ster1id sintetis 2& mg>kg%% metil prednis1l1n s1dium succinate atau ! mg>kg%% deKametas1n f1sfat3 untuk peng1batan sy1k kardi1genik atau sy1k lung akibat henti jantung. %ila ada kecurigaan edema 1tak setelah henti jantung, #"-!"" mg metil prednis1l1n s1dium succinate tiap # jam akan menguntungkan. %ila ada k1mplikasi paru seperti pneum1nia p1st aspirasi, maka digunakan deKametas1n f1sfat /- mg tiap # jam./
8 2 Electrocardiography3 'iagn1sis elektr1kardi1grafis untuk mengetahui adanya fibrilasi :entrikel dan m1nit1ring. + 2 ,ibrilation -reatment 3 Bambaran 8@B pada :entrikel fibrilasi ini menunjukan gel1mbang listrik tidak teratur baik amplitud1 maupun frekuensinya. Terapi definitifnya adalah sy1k elektrik 2 .C(Shoc$ 3 dan belum ada satu 1bat pun yang dapat menghilangkan fibrilasi. Tindakan defibrilasi untuk mengatasi fibrilasi :entrikel. 8lektr1da dipasang sebelah kiri puting susu kiri dan di sebelah kanan sternum atas.
Gambar +. EKG abn/rma%
20
! S&/=
)ndikasi Shoc$able
Lentricular Tachycardia 2LT3 tanpa pulsasi car1tis 2pulseless3 Lentricular +ibrilati1n 2L+3 c1arse 2kasar3
@1ntraindikasi /n(shoc$able
Asyst1le Pulseless 8lectrical Acti:ity 2P8A3 8lectr1 7echanical 'iss1ciati1n 287'3
6ara
Bunakan '6 sh1ck unsynchroni"ed , single shock 1) J/#%e 0monophasic1& +)) J/#%e 0biphasic1 %ila tetap LT 2pulseless3>L+ c1arse, lakukan defibrilasi *#">"" berulang bergantian dengan pijat jantung Adrenalin ! mg 2! ampul3 dimasukkan setiap * F & menit Lidocaine atau amiodarone dapat diberikan setelah pemberian * sh1ck dan irama tetap LT>L+ Penyulit luka bakar bila jelly kurang, sh1ck listrik 2 shoc$ electric3 bila ada keb1c1ran arus listrik 6ara memakai '6 Sh1ck
Siapkan '6 Sh1ck, nyalakan p14ernya, pilih unsynchroni"ed , pilih d1sis energi *#">"" . %eri jelly secukupnya pada electr1de pedal, 1les pakai tangan. 6harge elektr1de sampai bunyi HtiiiiiiiiiiiiitttttttMMMMMMMM.I 2pengisian selesai3. Semua pen1l1ng minggir 2tidak menempel tempat tidur pasien3, katakan Hatas bebas, ba4ah bebas, samping bebas, saya bebasI, ingat: 8E8ASKAN !ARI SUM8ER Piat 100 !"menit #a$ $KSIGEN. Intubasi : as soon as possible, without stop CPR @ejut di Sternum dan di ApeK jantung 2)6S & sinistra, aKilla ant.line3 dengan tekanan !" kg 2pedal b1leh dib1lak-balik3 )*+enalin &'"&(
CPR1
2 menit 2 menit 30 :2 a sin-le sho./ CPR3 a sin-le a*+enalin amio*a+on sho./ CPR4a sin-leasho./ sin-le C s a sin-le sho./ CPR2
>T (p#%"e%e""?>F =/ar"e Call $o+ help )I)R# is the +st .hoi.e 300 m-, bolus Repeate* 150 i, m- +epeate* $o+ +e.u++ent &'"&( (ollowe* b 900 m- in$u )*+enalin : 1m-, ee+ 35 minutes Pasan- monito+
21
ardia= arre"t
menit
menit
8:aluasi 6P tiap menit
AS5ST$3E?PEA?EM!
Piat 100 !"menit #a$as 8 % 10 !"menit
Intubasi : as soon as possible, without stop CPR aluasi )*+enalin
ardia= arre"t
)' CPR1
aluasi menit
30 : 2 CPR2 a*+enalin
aluasi )*+enalin aluasi
menit
CPR3
2 menit 2 menit CPR4 CPR5 CPR6
Call $o+ help )*+enalin : 1m-, i, +epeate* ee+ 35 minutes Pasan- monito+
aluasi CPR : tiap 2 menit
Gambar 1. A%g/ritma PR pada eadaan >T?>F dan A"'"t/%e?PEA?EM!
22
Gambar ;. A%g/ritma bar# advanced cardiovascular life support (A3S
6.
%antuan ;idup terus-menerus
B 2!auge3 Tindakan selanjutnya adalah melakukan m1nit1ring terus menerus terutama sistem pernapasan, kardi1:askuler, dan sistem saraf. ; 2 Head 3 Tindakan resusitasi untuk menyelamatkan 1tak dan sistim saraf dari kerusakan lebih lanjut, sehingga dapat dicegah terjadinya kelainan neur1l1gis yang permanen. ; 2 Hypothermy3 Segera dilakukan bila tidak ada perbaikan fungsi susunan saraf pusat yaitu pada suhu antara *"C-*C6. ; 2 Humani"ation3 ;arus diingat bah4a k1rban yang dit1l1ng adalah manusia yang mempunyai perasaan, karena itu semua tindakan hendaknya berdasarkan perikemanusiaan. ) 2 #ntensive care3 Pera4atan intensif di )6=, yaitu tunjangan :entilasi trakhe1st1mi, pernafasan dik1ntr1l terus menerus, s1nde lambung, pengukuran p;, p6? bila diperlukan, dan tunjangan sirkulasi, mengendalikan kejang.
23
Kep#t#"an #nt# menga&iri re"#"ita"i
@eputusan untuk memulai dan mengakhiri usaha resusitasi adalah masalah medis, tergantung pada pertimbangan penafsiran status serebral dan kardi1:askuler penderita. @riteria terbaik adanya sirkulasi serebral dan adekuat adalah reaksi pupil, tingkat kesadaran, gerakan dan pernafasan sp1ntan dan refleks. @eadaan tidak sadar yang dalam tanpa pernafasan sp1ntan dan pupil tetap dilatasi !&-*" menit, biasanya menandakan kematian serebral dan usaha-usaha resusitasi selanjutnya biasanya sia-sia. @ematian jantung sangat memungkinkan terjadi bila tidak ada akti:itas elektr1kardi1grafi :entrikuler secara berturut-turut selama !" menit atau lebih sesudah P yang tepat termasuk terapi 1bat./
+.2 Pa"=a pr/"ed#r
@1mplikasi 7elakukan penekanan dada dapat menyebabkan patahan rusuk atau tulang dada, meskipun insiden semacam fraktur secara luas dianggap rendah. Pernapasan buatan menggunakan met1de :entilasi yang in:asif 2misalnya, mulut ke mulut, bag-:al:e-mask O%L73 sering dapat mengakibatkan insuflasi lambung. ;al ini dapat menyebabkan muntah, yang selanjutnya dapat menyebabkan napas k1mpr1mi atau aspirasi. 7asalahnya dapat dihilangkan dengan menyisipkan saluran napas in:asif, yang mencegah udara memasuki ker1ngk1ngan.
24
8A8 III KESIMPU3AN -he 2345 American Health Association 0AHA1 !uidelines for CR and ECC menekankan perlunya P berkualitas tinggi, termasuk •
Tingkat k1mpresi minimal !"">menit 2perubahan dari min3
•
Sebuah kedalaman k1mpresi minimal inci 2& cm3 pada 1rang de4asa dan kedalaman k1mpresi minimal sepertiga dari diameter anteri1rp1steri1r dari dada pada bayi dan anakanak 2sekitar !,& inci O/ cm pada bayi dan inci O& cm pada anak-anak3. Perhatikan bah4a kisaran ! sampai inci tidak lagi digunakan untuk 1rang de4asa, dan kedalaman mutlak yang ditetapkan untuk anak-anak dan bayi lebih dalam dari pada :ersi sebelumnya dari Ped1man A;A untuk 6P dan 866.
•
7eminimalkan gangguan dalam penekanan dada
•
7enghindari :entilasi berlebihan
Tidak ada perubahan rek1mendasi untuk k1mpresi-untuk :entilasi rasi1 dari *" untuk penyelamat tunggal 1rang de4asa, anak-anak, dan bayi 2termasuk bayi yang baru lahir3.-he 2345
American
Health
Association
0AHA1
!uidelines
for
CR
and
ECC terus
merek1mendasikan bah4a napas penyelamatan diberikan pada sekitar ! detik. Sekali napas lanjutan di tempat, penekanan dada dapat dilakukan secara k1ntinu 2pada tingkat minimal !"">menit3. Napas penyelamat kemudian dapat disediakan pada sekitar ! nafas setiap # sampai detik 2sekitar sampai !" napas per menit3. Lentilasi berlebihan harus dihindari.
25
!a9tar P#"taa
!.
Sanif
8.,
"!&.
6etode
Baru
Resusitasi
+antung
aru.
'isitasi
dari
http>>444.jantunghipertensi.c1m>indeK.phpQ 1pti1nRc1mc1ntenttaskR:ie4idR"#)temidR0 .
St1ppler
7.6.,
"!&.
-he
#mportance
of
CR.
'isitasi
dari
http>>444.emedicinehealth.c1m>cardi1pulm1naryresuscitati1ncpr>articleem.htm *.
'ar Ahmed %., "". Cardiopulmonary Resuscitation. Ass1caiate Pr1f 1f 7edicine. 6hinkip1ra S1p1re @ashmir, )ndia.
/.
Andrey, "!. Resusitasi +antung aru ada 7egawatan 7ardiovas$uler . 'isitasi dari http>>yumiU1ne.41rdpress.c1m>"">!!>(>resusitasijantung-paru-pada-kega4atankardi1:askuler>
&.
Wikipedia, "!&. Cardiopulmonary Resuscitation. 'isitasi dari http>>en.4ikipedia.1rg>4iki>6ardi1pulm1nary resuscitati1n
#.
American ;eart Ass1ciati1n. "!&. Cardiopulmonary resuscitation. 'isitasi tanggal ! maret "! dari http>>444.americanheart.1rg>presenter.jhtmlQidentifierR//(0
(.
$atief S.A., ""(. etun)u$ ra$tis Anestesiologi. 8disi @edua. Penerbit +@=). akarta.
26
.
$ira .A , @ulkarni . "!. Cardiopulmonary Resuscitation8 'iperbaharui tanggal !( uni "!!
,
disitasi
tanggal
!
7aret
"!.
'iunduh
dari
http>>emedicine.medscape.c1m>article>!*//"!-1:er:ie4 0.
7ay1 6linic staff. "!&. Cardiopulmonary Resusistation. 'isitasi dari http>>444.may1clinic.c1m>health>first-aid-cpr>+A"""#!
!".
Agar4al P.S. ad1n A., "". Cardiopulmonary Resuscitation. TATA 71t1rs ;1spital. amshedpur. )ndia.
!!.
American ;eart Ass1ciati1n. "!&. Part / Adult %asic $ife Supp1t in 6irculati1n 1urnal.
27