BAB I PENDAHULUAN
Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut. Fraktur Fraktur kompresi kompresi vertebra vertebra terjadi jika berat beban melebihi melebihi kemampuan kemampuan vertebra dalam dalam menopa menopang ng beban beban terseb tersebut, ut, seperti seperti pada pada kasus kasus terjadi terjadinya nya trauma trauma.. Pada Pada osteoporosis, fraktur kompresi dapat terjadi gerakan sederahana seperti terjatuh pada kamar mandi, bersin, atau mengangkat beban yang yang berat. Fraktur kompresi vertebra merupakan jenis fraktur yang sering terjadi dan merupa merupakan kan masalah masalah yang yang serius. serius. Setiap Setiap tahun, tahun, sekitar sekitar 700.00 700.000 0 inside insidensi nsi di Ameri Amerika ka Seri Serika kat, t, dima dimana na prev prevale alens nsiny inyaa meni mening ngka katt 2! 2! pada pada "ani "anita ta yang yang berumur diatas 0 tahun. Satu dari dua "anita dan satu dari empat laki#laki berumur lebih dari 0 tahun menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur. fra ktur. $nside $nsidensi nsi fraktu frakturr kompre kompresi si verteb vertebra ra mening meningkat kat se%ara se%ara progre progresif sif berdas berdasark arkan an semakin bertambahnya usia, dan prevalensinya sama antara laki#laki &2',!( dan "anita "anita &2),! &2),!(, (, yang yang diukur diukur berdas berdasark arkan an suatu suatu studi studi pemerik pemeriksaan saan radiol radiologi ogi.. *eskipu *eskipun n hanya hanya sekita sekitarr seperti sepertiga ga menunj menunjukk ukkan an gejala gejala akut, akut, a"alnya a"alnya semua semua berhubungan dengan angka yang signifikan meningkatkan mortalitas dan gangguan fungsional dan psikologis. Penderita Penderita fraktur fraktur kompresi kompresi vertebra vertebra dapat mengalami penurunan penurunan kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan fungsi fisik, status emosi, gejal gejalaa klin klinis, is, dan dan kesel keseluh uhur uran an perf perform ormaa fung fungsio siona nal, l, dan dan damp dampak ak terh terhad adap ap psikologis.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anato Anatomi mi Ve Verte rtebra bra
+ertebr rtebraa adal adalah ah pila pilarr yang yang berfu berfung ngsi si sebag sebagai ai peny penyan angg ggaa tubu tubuh h dan dan melindungi medulla spinalis. Pilar itu terdiri atas )) ruas tulang belakang yang tersusu tersusun n se%ara se%ara segment segmentel el yang yang terdir terdirii atas 7 ruas ruas tulang tulang servika servikall &verteb &vertebra ra servikal servikalis(, is(, '2 ruas ruas tulang tulang toraka torakall &verte &vertebra bra torakal torakalis(, is(, ruas ruas tulang tulang lumbal lumbal &vertebra lumbalis(, ruas tulang sa%ral yang menyatu &vertebra sa%ral(, dan ruas tulang ekor &vertebra koksigea(. '
2
-ambar '. Anatomi ulang /elakang Setiap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan lain oleh karena adanya dua sendi di posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. Pada pandangan dari samping, pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lordosis di daerah servikal dan lumbal. eseluruhan vertebra maupun masing# masi masing ng tulan tulang g verte vertebr braa berik berikut ut disk diskus us inte interve rvert rteb ebral ralisn isnya ya meru merupa paka kan n satu satu kesatuan yang kokoh dengan diskus yang memungkinkan gerakan antar korpus ruas tulang belakang. 1ingkup gerak sendi pada vertebra servikal adalah yang terbesar. +ertebra torakal berlingkup gerak sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk toraks, sedangkan vertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin ke ba"ah lingkup geraknya semakin ke%il.' Se%ara umum, struktur tulang belakang tersusun atas dua yaitu '. orpus orpus vertebra vertebra beserta beserta semua diskus diskus intervete intervetebra bra yang yang berada di di antaranya. antaranya. 2. 3lemen 3lemen posterio posteriorr &kompl &kompleks eks ligament ligamentum um posterio posterior( r( yang yang terdiri terdiri atas lamina, lamina, pedikel, prosesus spinosus, prosesus transversus dan pars artikularis, ligame ligamentu ntun#l n#liga igamen mentun tun
suprasp supraspino inosum sum
dan
intrasp intraspino inosum sum,,
ligamen ligamentun tun
flavum, serta kapsul sendi.
Setiap ruas tulang belakang terdiri atas korpus di depan dan arkus neuralis di belaka belakang ng yang yang di situ situ terdap terdapat at sepasan sepasang g pedike pedikell kanan kanan dan kiri, kiri, sepasan sepasang g lamina, 2 pedikel, ' prosesus spinosus, serta 2 prosesus transversus. /eberapa ruas tulang belakang mempunyai bentuk khusus, misalnya tulang servikal pertama yang disebut atlas dan ruas servikal kedua yang disebut odontoid. analis spinalis terbentuk antara korpus di bagian depan dan arkus neuralis di bagian belakang. ana anali liss spin spinali aliss ini ini di daera daerah h servi servika kall berb berben entu tuk k segiti segitiga ga data datarr dan dan lebar lebar,, sedan sedangk gkan an di daer daerah ah tora torakal kal berb berben entu tuk k bulat bulat dan dan ke%i ke%il. l. /agi /agian an lain lain yang yang menyokong kekompakan ruas tulang belakang adalah komponen jaringan lunak yaitu yaitu ligame ligamentu ntun n longit longitudi udinal nal anteri anterior, or, ligame ligamentu ntun n longit longitudi udinal nal posteri posterior or,, ligamentun flavum, ligamentun interspinosus, dan liga mentum supraspinosus. '
3
Stabilitas tulang belakang disusun oleh dua komponen, yaitu komponen tulang dan komponen jaringan lunak yang membentuk satu struktur dengan tiga pilar. Pertama yaitu satu tiang atau kolom di depan yang terdiri terdir i atas korpus serta s erta diskus intervertebralis. edua dan ketiga yaitu kolom di belakang kanan dan kiri yang yang terdiri terdiri atas atas rangka rangkaian ian sendi sendi interv interverte ertebra bralis lis laterali lateralis. s. ulang ulang belakan belakang g dikatakan tidak stabil, bila kolom verti%al terputus pada lebih dari dua komponen. ' *edulla spinalis berjalan melalui tiap#tiap vertebra dan memba"a saraf yang yang meny menyam ampai paika kan n sens sensasi asi dan dan gerak gerakan an dari dari dan dan ke berb berbag agai ai area area tubu tubuh. h. Semakin tinggi kerusakan saraf tulang belakang, maka semakin luas trauma yang diakibatkan. diakibatkan. *issal, jika kerusakan kerusakan saraf tulang belakang belakang di daerah leher, leher, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi di ba"ahnya dan menyebabkan seseorang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke ba"ah dan tidak terdapat sensasi di ba"ah leher. erusakan yang lebih rendah pada tulang sa%ral mengakibatkan sedikit kehilangan fungsi. '
-ambar 2. Sendi dan ligament kolumna vertebra
4
-ambar ). Persyrafan tulang belakang
-ambar . -erakan kolumna vertebra
5
-ambar . 4tot yang memproduksi gerakan dari sendi intervertebrata torakal dan lumbal
B. Definisi Definisi Fraktur Fraktur Komre Komresi si Ve Verteb rtebra ra
Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu suatu pene peneka kana nan n atau atau tind tindih ihan an yang yang meleb melebih ihii kema kemamp mpua uan n dari dari tula tulang ng terse tersebu but. t. Frak Fraktu turr komp kompres resii vert verteb ebra ra terja terjadi di jika jika bera beratt beba beban n mele melebi bihi hi 6
kemampuan vertebra dalam menopang beban tersebut, seperti pada kasus terjadinya terjadinya trauma. trauma. Pada osteoporosis, osteoporosis, fraktur fraktur kompresi kompresi dapat terjadi gerakan gerakan sederahana seperti terjatuh pada kamar mandi, bersin, atau mengangkat beban yang berat.2 Adanya kompresi pada bagian depan %orpus vertebralis yang tertekan dan membentuk patahan irisan. Fraktur kompresi adalah fraktur tersering yang mempen mempenga garu ruhi hi kolu kolumn mnaa verte vertebr bra. a. Frak Fraktu turr ini ini dapa dapatt diseb disebab abka kan n oleh oleh ke%elakaan jatuh dari ketinggian dengan posisi terduduk ataupun mendapat pukulan di kepala, osteoporosis dan adanya metastase kanker dari tempat lain ke vertebra kemudian membuat bagian vertebra tersebut menjadi lemah dan akhirnya mudah mengalami fraktur kompresi. )
!. Ei" Ei"em emio io#o #o$i $i Fraktur kompresi vertebra merupakan jenis fraktur yang sering terjadi dan
merupakan masalah yang serius. Setiap tahun, sekitar 700.000 insidensi di Amerika Serikat, dimana prevalensinya meningkat 2! pada "anita yang berumur diatas 0 tahun. Satu dari dua "anita dan satu dari empat laki#laki berumur lebih dari 0 tahun menderita osteoporosis berhubungan dengan fraktur fraktur.. $nside $nsidensi nsi fraktur fraktur kompre kompresi si verteb vertebra ra mening meningkat kat se%ara se%ara progre progresif sif berdasarkan semakin bertambahnya usia, dan prevalensinya sama antara a ntara laki# laki &2',! &2',!(( dan "anita "anita &2),! &2),!(, (, yang yang diukur diukur berdasa berdasarka rkan n suatu suatu studi studi pemeriksaan radiologi. *eskipun hanya sekitar sepertiga menunjukkan gejala akut akut,,
a"al a"alny nyaa
semu semuaa
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
angk angkaa
yang ang
sign signif ifik ikan an
meningkatkan mortalitas dan gangguan fungsional dan psikologis. 2 D. Etio Etio#o #o$i $i '. rauma rauma merupakan penyebab terbanyak pada pasien yang berusia
diba"ah 0 tahun, oleh karena itu fraktur yang terjadi pada laki#laki daripada daripada perempuan perempuan sampai usia 50 tahun. tahun. 6ontoh fraktur fraktur yang terjadi akibat akibat trauma trauma adalah adalah fraktur fraktur kompre kompresi si baji merupa merupakan kan suatu suatu %edera %edera fleksi, korpus terkompresi tetapi ligament posterior tetap utuh dan fraktur biasanya bersifat stabil.2 7
2. Posm Posmen enop opau ausal sal osteop osteopor oros osis is *erupakan penyebab tersering pada "anita yang berumur di atas 50 tahun. 2 ). eganasan Sema Semaki kin n berta bertamb mbah ahny nyaa usia usia begit begitu u juga juga peni pening ngka katan tan resik resiko o terjadinya terjadinya fraktur patologis patologis akibat keganasan, keganasan, dan multiple mieloma, mieloma, nekrosis avaskular, limpoma atau metastasis keganasan lain atau adanya infeksi juga ikut berperan. Fraktur kompresi vertebra terjadi pada 0! sampai 70! pasien dengan multiple mieloma. 2 . 4steo 4steopo poro rosi siss Sek Sekun unde der r /eberapa pasien ditemukan memiliki densitas tuang diba"ah nilai norm normal al berd berdasa asark rkan an usia usia.. Pada Pada kasu kasuss ini ini peny penyeb ebab ab seku sekund nder er dari dari kehilangan masa tulang harus diperhatikan, seperti penggunaan terapi glukokortikoid, penggunaan alkohol, hipogonadisme, dan endokrinopati seperti hipertiroid, dan penyakit %husing, hiperparatiroid, dan diabetes mellitus.2 E. %eka %ekani nism smee !e"e !e"era ra Pada %edera tulang belakang, mekanisme %edera yang mungkin adalah '. iperekstensi iperekstensi &kombinasi &kombinasi distraksi distraksi dan ekstensi( ekstensi( iperekstensi jarang terjadi di daerah torakolumbal tetapi sering
pada leher. 1igament anterior dan diskus dapat rusak atau arkus ar kus saraf sar af mungkin mengalami fraktur. 6edera ini stabil karena tidak merusak ligament posterior.
-ambar 5. 6edera hiperekstensi 2. Fleksi raum raumaa ini ini terja terjadi di akib akibat at fleks fleksii dan dan diser disertai tai komp kompre resi si pada pada vertebra. +ertebra akan mengalami tekanan dan remuk yang dapat
8
merusak ligament posterior. 8ika ligament posterior rusak maka sifat fraktur ini tidak stabil. ). Fleksi dan ompre ompresi si digabung digabungkan kan dengan dengan distraksi distraksi posterior posterior ombinasi fleksi dengan kompresi anterior dan distraksi posterior dapa dapatt meng mengga gang nggu gu komp komple leks ks vert verteb ebra ra pert perten enga gaha han, n, di sampi samping ng kompleks posterior. /erbeda dengan fraktur kompresi murni, keadaan ini merupakan %edera tidak stabil dengan risiko progresif yang tinggi.
. Perges Pergeseran eran aksial aksial &komp &kompresi resi(( ekuatan verti%al yang mengenai segmen lurus pada spina servikal atau lumbal akan menimbulkan kompresi aksial. 9u%leus pulposus akan mematahkan lempeng vertebra dan menyebabkan fraktur verti%al pada vertebra, dengan kekuatan yang lebih besar, bahan diskus didoro didorong ng masuk masuk ke dalam dalam badan badan verteb vertebral, ral, menyebab menyebabkan kan fraktur fraktur remuk remuk &brust fracture fracture(. (. are arena na unsu unsurr poste posteri rior or utuh utuh kead keadaa aan n ini ini didefinisikan sebagai %edera stabil. Fragmen tulang dapat terdorong ke belakang ke dalam kanalis spinalis dan inilah yang menjadikan fraktur ini berbahaya, kerusakan neurologik sering terjadi.
-ambar :. Fraktur kompresi
9
. ;ota ;otasi si#f #fle lek ksi 6edera spina yang paling berbahaya adalah akibat kombinasi fleksi dan dan rota rotasi si.. 1iga 1igame men n dan dan kaps kapsul ul send sendii tere terega gang ng samp sampat at bata batass keku kekuat atan anny nya, a, kemu kemudi dian an dapa dapatt
robe robek, k, perm permuk ukaa aan n
send sendii
dapa dapatt
mengalami fraktur atau bagian atas dari satu vertebra dapat terpotong. Akibat dari mekanisme ini adalah pergeseran atau dislokasi ke depan pada vertebra di atas, dengan atau tanpa kerusakan tulang. 5. ran ransla slasi si hori hori
-ambar =. Translation Translation injury
abel '. lasifikasi fraktur stabil dan tidak stabil Tie fraktur Wedge fracture Burst fracture Fracture/dislocation
Ba$ian &an$ terkena anya anterior Anterior dan middle Anterior, middle dan
Stabi# 's ti"ak stabi# Stabil idak stabil idak stabil
injuries Seat belt fracture
posterior Anterior, middle dan
idak stabil
posterior F. K#as K#asif ifik ikas asii Fran%i Fran%iss >enis >enis mengem mengemban bangka gkan n konsep konsep tiga tiga kolum kolum dari dari fraktur fraktur spinal spinal
torakolumbal, a"alnya konsep ini dikembangkan untuk mengklasifikasikan fraktur fraktur spinal spinal torako torakolum lumbal bal,, namun namun dapat dapat juga juga diaplik diaplikasik asikan an pada pada tulang tulang
10
belakang diba"ah servikal karena se%ara umum anatomi tulang belakang mirip dengan vertebra torakal dan lumbal. 7 >enis membagi vertebra menjadi tiga kolum. etidak stabilan terjadi jika %edera terkena dua kolum yang berlanjut, %ontoh kolum %edera terkena kolum anterior dan medial atau medial dan posterior. iga kolum tersebut yaitu7 olum anterior # # #
1iga 1igame ment nt lon longi gitu tudi dina nall ante anteri rior or >ua >ua per per tiga tiga ante anteri rior or korp korpus us verte vertebr braa >ua >ua per per tiga tiga ante anteri rior or dis disku kuss inter interve vert rteb ebral ral
olum medial # # #
Satu Satu per per tig tigaa kor korpu puss ver verte tebr braa Satu Satu per per tiga tiga disk diskus us inter interve verte rtebr bral al 1iga 1igame ment nt long longit itud udin inal al post poster erio ior r
olum posterior # Pedikel # Send Sendii fa%e fa%ett dan dan pro% pro%es essu suss arti% arti%ul ular ar # 1igamentum fl flavum # 9eur 9eural al ar% ar%h h dan dan lig ligam amen entt inter inter%o %onn nne%t e%tin ing g *enurut *enurut sistem >enis ?, trauma tulang belakang diklasifikasikan diklasifikasikan menjadi menjadi %edera %edera minor minor dan mayor, mayor, berdasa berdasarka rkan n potensi potensi risiko risiko untuk untuk menye menyebab babkan kan ketidakstabilan. 6idera minor adalah fraktur yang disebabkan dari prosessus tranversus, prosessus artikular, pars interarti%ularis, dan prosessus spinosus yang hanya melibatkan sebagian dari kolom posterior dan tidak menyebabkan ketidakstabilan akut. %edera tulang belakang mayor diklasifikasikan ke dalam empat kategori, semua didefinisikan dalam hal tingkat keterlibatan masing# masing dari tiga kolom, kolom, yaitu yaitu compression, burst, seat-belt-type, seat-belt-type, dan fraktur fraktur tipe fracture-dislocation. fracture-dislocation. Setiap Setiap jenis jenis fraktur fraktur juga juga dapat dapat dibagi dibagi beberap beberapaa sub%lass berdasarkan tingkat keparahan kerusakan. 7
11
Fraktur kompresi, adalah fraktur akibat kompresi dan terdapat fraktur dari kolom anterior. olom tengah utuh dan bertindak sebagai engsel. *ungkin terdapat terdapat %edera parsial dari kolom posterior, posterior, yang menunjukkan menunjukkan kekuatan ketegangan di tingkat itu. kolom tengah yang kompeten men%egah fraktur dari subluksasi atau kompresi elemen saraf oleh retropulsion fragmen dari dind dindin ing g poste posterio riorr ke kanal kanal.. 3mpat 3mpat subt subtip ipee dari dari frakt fraktur ur komp kompre resi si dapa dapatt diidentifikasi7. # ipe ipe A # ket keter erli liba bata tan n ked kedua ua end plates - 8enis / @ keterlibatan superior end plate # 8enis 6 @ inferior end plate # 8enis 8enis > # tekuk tekuk dari dari kort korteks eks anterio anteriorr deng dengan an kedua kedua end plates utuh. plates utuh. Burst fraktur , terjadi terjadi akibat akibat beban beban aksial aksial dari dari kedua kedua kolum kolum yaitu yaitu kolum kolum anterior dan kolom tengah yang berasal di tingkat satu atau kedua ujung# piring dari vertebra yang sama. 1ima jenis burst fraktur dapat dapat digambarkan. 7 # ipe A A Frak Frakttur pad pada ked kedua end-plates. tulang yang retropulsed ke #
kanal. ipe / / Fr Frakt aktur su superior end-plate. end-plate. al ini umum dan terjadi karena
# #
kombinasi beban aksial dengan fleksi. 8eni 8eniss 6 6 Fra Frak ktur tur in inferi ferio or end-plate. end-plate. 8enis 8enis > rota rotasi si burst. burst. frakt fraktur ur ini ini bisa bisa salah salah didiag didiagno nosis sis sebag sebagai ai fraktu fraktur# r# dislokasi. *ekanisme %edera ini adalah kombinasi dari beban aksial dan
#
rotasi. 8enis 8enis 3 /urs /urstt fleksi fleksi lateral lateral.. 8enis 8enis fraktur fraktur berb berbeda eda dari dari frakt fraktur ur kompr kompresi esi late lateral ral yang yang meny menyaji ajika kan n peni pening ngka kata tan n jarak jarak inte interp rped edi% i%ul ulat atee pada pada anteroposterior pemeriksaan radiologis.
12
-ambar '0. ipe burst fracture Frak Fraktu turr seat-belt-type, seat-belt-type, kedua kedua posteri posterior or dan kolom tengah tengah gagal gagal karena karena hiper#fleksi dan akibat adanya tegangan. /agian anterior dari kolom anterior sebagian mungkin rusak di ba"ah kompresi, tapi masih berfungsi seperti engsel. idak ada subluksasi, dan tulang belakang adalah utamanya tidak stabil jika dalam posisi fleksi. Fraktur seat-belt-type Fraktur seat-belt-type dapat dapat dibagi menjadi dua subtipe. 7 # %edera %edera satu satu tingka tingkat t $ni hadi hadirr sebagai sebagai frakt fraktur ur sederh sederhana ana melal melalui ui tulan tulang, g, atau sebagai gangguan ligamen mele"ati ligamen kompleks posterior #
dan dis% intervertebralis. %edera %edera dua dua tingka tingkat t olom olom teng tengah ah pe%ah pe%ah baik baik melal melalui ui tulan tulang g atau atau disk. disk. Pola %edera ini sebanding dengan kondisi yang disajikan dalam fr aktur hangman’s. hangman’s.
13
-ambar ''. Fraktur seat-belt Fraktur seat-belt Fraktu Frakturr dislok dislokasi, asi, terjadi terjadi karena karena kegaga kegagalan lan ketiga ketiga kolom kolom di ba"ah ba"ah kompresi, ketegangan, rotasi, atau geser. al ini mirip dengan kursi#belt#jenis %edera. 9amun, engsel anterior juga terganggu dan beberapa derajat dislokasi hadir. Ada tiga subtipe dari fraktur#dislokasi bsed pada mekanisme %edera fleion rotation, fleion distraction, and and shear! 7 # Frak raktur tur dis dislo lok kasi asi tip tipee fleion-rotation # Frak raktur tur dis dislo lok kasi asi tip tipee fleion-distraction # Fraktur dislokasi tipe shear &posteroant &posteroanterior erior shear, shear, anteroposter anteroposterior ior shear(
-ambar '2. fraktur dislokasi. >ari kiri ke kanan, tipe fleion-rotation tipe fleion-rotation tipe tipe fleion-distraction tipe fleion-distraction tipe shear shear &posteroanterior shear, anteroposterior shear( (. !e"er !e"era a %e"u#a %e"u#a Sina Sina#is #is
14
'. Antara Antara +ertebra rtebra h h $ dan dan h h Segmen Segmen korda lumbal lumbal petama petama pada pada orang orang de"asa de"asa berada berada pada pada tingkat vertebra '0. Akibatnya, transeksi korda pada tingkat itu akan menghindarkan korda toraks tetapi mengisolasikan seluruh korda, lumbal dan sa%ral, sa%ral, diserta disertaii paralis paralisis is tungka tungkaii ba"ah ba"ah dan visera. visera. Akar Akar toraks toraks bagian ba"ah juga dapat mengalami transeksi tetapi tidak banyak pengaruhnya.) 2. >i /a" /a"ah ah +e +ertebr rtebraa h h orda membentuk suatu tonjolan ke%il &konus medularis( di antara vertebra ' dan 1', dan merun%ing pada ruang di antara vertebra 1i dan 12. Akar saraf 12 sampai S mun%ul dari konus medularis dan beraturan turun dalam suatu kelompok &%auda eBuine( untuk mun%ul pada tingkat yang berurutan berurutan pada spina lumbosa%ral. lumbosa%ral. arena itu, %edera spina di atas vertebra '0 dapat menyebabkan transeksi korda, %edera di antra '0 dan 1' dapat menyebabkan lesi korda dan lesi akar saraf, dan %edera di ba"ah vertebra 1' hanya menyebabkan lesi akar syaraf. Akar sa%ral mempersarafi ) a( Sens Sensasi asi dalam dalam daera daerah h Cpel Cpelan anaD, aD, suat suatu u jalur jalur di sepa sepanj njan ang g bagi bagian an belakang paha dan tungkai ba"ah, dan dua pertiga sebelah luar telapak kaki. b( enaga enaga motorik pada otot yang mengendalikan pergelangan kaki dan kaki. %( ;efleks anal anal dan penis, respons respons plantar plantar dan refleks refleks pergelan pergelangan gan kaki kaki pengendalian ken%ing. Akar 1umbal mempersyarafi ) a( Sensasi pada pada seluruh seluruh tungkai tungkai ba"ah selain selain bagian bagian yang yang dipasok dipasok oleh oleh segmen sakral. b( enaga enaga motori% pada otot yang mengendalikan pinggul dan lutut, refleks kremaster dan reflek lutut. /ila %edera tulang berada pada sambungan torakolumbla, penting untuk membedakan antara transeksi korda tanpa kerusakan akar saraf dan transeksi korda dengan kerusakan akar saraf. Pasien tanpa kerusakan akar saraf akan jauh lebih baik. ) ). 1esi 1esi or orda da 1eng 1engka kap p
15
Paralisis lengkap dan tidak ada sensasi di ba"ah tingkat %edera menunjukkan transeksi korda. Selama stadium syok spinal, bila tidak ada reflek reflekss anal &tidak lebih dari dari 2 jam pertam pertama( a( diagno diagnosis sis tidak tidak dapat dapat ditegakkan dan jika refleks anal pulih kembali dan defi%it saraf terus berlanjut, lesi korda bersifat lengkap. Setiap lesi korda lengkap yang berlangsung lebih dari 72 jam tidak akan sembuh. sembuh. ) . 1esi 1esi or orda da id idak ak 1en 1engk gkap ap Adany danyaa sisa sisa sens sensas asii apap apapun un di bag bagian ian dista istall %ede %edera ra &uji &uji menusukkan peniti di daerah perianal( menunjukkan lesi tak lengkap sehingga prognosis baik. Penyembuhan dapat berlanjut sampai 5 bulan sedelah %edera. Penyembuhan paling sering terjadi pada sindroma korda %entra. >i ba"ah vertebra '0, diskrepansi antara tingkat neurologi% dan tingkat rangka adalah akibat traseksi akar yang turun dari segmen yang lebih tinggi dari lesi korda. ) abel 2. "ncomplete 2. "ncomplete #ord Syndrome) Sindrom
$nterior cord
>eskripsi 1esi 1esi yang yang meng mengak akib ibatk atkan an hilan hilangn gnya ya fung fungsi si motorik rik
dan
sensif sifita itas
terha rhadap dap
nyer nyerii,
temperat temperatur ur,, namun namun fungsi fungsi propio propiosep septif tif masih masih normal Propioseftif Propioseftif ipsilateral normal, normal, motori% motori% hilang
Bro%n-se&uard Bro%n-se&uard
#entral cord 'orsal cord
dan kehilangan sensivitas nyeri dan temperatur pada sisi kontralateral husus pada region %entral, anggota gerak atas lebih lemah disbanding anggota gerak ba"ah 1esi 1esi terj terjad adii pada pada bagi bagian an sens sensor orii teru teruta tama ma
(posterior cord)
mempengaruhi propioseptif 6ede 6edera ra pad pada sacral cord dan nervus nervus lumbar lumbar
#onus medullaris
dega degan n kana kanali liss neur neural alisE isE arefl areflek ekss pada pada vesik vesikaa uranaria, pen%ernaan dan anggota gerak ba"ah 6edera pada daerah lumbosa%ral dengan kanalis
#auda e&iuna
neuralis yang mengakibatkan arefleksia vesika urinaria, pen%ernaan dan anggota gerak ba"ah
16
*rading system pada system pada %edera medulla spinalis) '. las lasif ifik ikas asii Frank Frankel el -rade A motoris ( sensoris ( -rade / motoris ( sensoris &( -rade 6 motoris &( dengan ;4* 2 atau ), sensoris &( -rade > motoris &( dengan ;4* , sensoris &( -rade 3 motoris &( normal sensoris &(
2. las lasif ifia iasi si AS$A S$A & $merican $merican Spinal "njury $ssociation( $ssociation( abel ). AS$A impairment scale -rade A / 6 > 3
'escription 1engkap tidak ada sensorik maupun motorik diba"ah level defisit neurologi idak lengkap sensorik maupun motoriknya menurun di ba"ah level defi%it neurologi idak lengkap sensorik baik dan fungsi motorik diba"ah defisit neurologi memiliki kekuatan otot diba"ah ) idak lengkap sensorik baik namun kekuatan otot motoriknya lebih dari ) atau sama dengan ) Fungsi sen sensori sorik k dan motorik rik normal rmal
H. (e)a#a (e)a#a "an "an Konsek Konsekue uesi si Pada sebagian besar kasus, pasien tidak men%eritakan adanya trauma yang
signif signifika ikan n meskipu meskipun n mereka mereka kadang kadang#ka #kadan dang g menjela menjelaska skan n aktifit aktifitas as yang yang mening meningkat katkan kan tarikan tarikan pada pada tulang tulang belaka belakang, ng, seperti seperti mengan mengangk gkat at jendel jendela, a, mengangkat anak ke%il dari tempat tidur, atau gerakan melenturkan badan se%ara berlebihan. rauma dengan energy yang besar biasanya ditemukan pada pasien berusia muda, terutama pada laki#laki dengan densitas tulang yang normal.2 anya sepertiga kasus kompresi vertebra yang menunjukkan gejala. Pada saat fraktur terasa nyeri, biasanya dirasakan seperti rasa nyeri yang dalam pada sisi fraktur. 8arang sekali menyebabkan kompresi pada medulla spinalis, tampilan tampilan klinis klinis menunj menunjukk ukkan an miolop miolopatik atik fraktur fraktur dengan dengan tanda tanda dan gejala gejala nyeri radikuller radikuller yang nyata. ;asa nyeri pada fraktur disebabkan oleh banyak gerak, dan pasien biasanya merasa lebih nyaman dengan beristirahat. 2
17
Fraktur kompresi biasanya bersifat in%idental, menunjukkan gejala nyeri tulang belakang ringan sampai berat. >apat mengakibatkan perubahan postur tubuh karena terjadinya kifosis dan s%oliosis. Pasien juga menujukkan gejala# gejal gejalaa pada pada abdo abdome men n sepert sepertii rasa rasa peru perutt tert terteka ekan, n, rasa rasa %epat %epat keny kenyan ang, g, anoreksia, dan penurunan berat badan. -ejala pada sistem pernafasan dapat terjadi akibat berkurangnya kapasitas paru. 2 onseuensi Fraktur ompresi +ertebra +ertebra Apab Apabil ilaa frak fraktu turr komp kompre resi si verte vertebr braa menu menunj njuk ukka kan n gejal gejalaa atau atau tida tidak, k, komp komplik likasi asi jangk jangkaa panj panjan angny gnyaa sanga sangatt pent pentin ing. g. ons onsek ekue uens nsiny inyaa dapa dapatt dikategorikan sebagai biomekanik, fungsional, dan psikologis. 2 '. /iomekanik 9yeri tulang belakang persisten dalam kaitannya dengan faktor# faktor mekanik dan kelemahan otot akibat terjadinya kyphosis. -ejala# gejala gejala pada pada abdome abdomen, n, kypho kyphosis sis progre progresif, sif, terutama terutama dengan dengan fraktu fraktur r kompresi multiple, menyebabkan pemendekan tulang belakang thorak sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n pene peneka kana nan n pada pada abdo abdome men, n, dima dimana na dapa dapatt menyeb menyebabk abkan an gejala gejala gastro gastroint intesti estinal nal seperti seperti rasa rasa %epat %epat kenyan kenyang g dan tekanan abdomen. Pada beberapa pasien yang mengalami pemendekan segmen segmen torako torakolum lumbal bal yang yang signif signifika ikan, n, %osta %osta bagian bagian terba"a terba"ah h akan akan bersandar pada pelvis, menyebabkan terjadinya abdominal dis%omfort. -ejala -ejala#gej #gejala ala pada pada ganggu gangguan an abdome abdomen n dapat dapat berupa berupa anorek anoreksia sia yang yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan terutama pada pasien yang berusia lanjut. onsekuensi pada paru akibat adanya fraktur kompresi vertebra dan kyphosis umumnya ditandai dengan penyakit paru restriktif dengan penurunan kapasitas vital paru. >allam persamaan, setiap fraktur menurunkan kapasitas vital =!. *eningkatkan risiko terjadinya fraktur. arena terjadinya kyphosism maka beban berlebih akan ditopang oleh tulang tulang disekitarny disekitarnya, a, ditambah ditambah lagi dengan dengan adanya adanya osteoporosis osteoporosis semakin mengingkatkan risiko terjadinya fraktur. Adanya satu atau lebih vertebra mengal mengalami ami fraktur fraktur kompres kompresii semaki semakin n mening meningkat katkan kan adanya adanya fraktur fraktur tambahan lima kali lipat dalam setahun. 2
18
2. Fungsio sional Pasien yang mengalami fraktur kompresi memiliki level yang lebih rendah dalam performa fungsional dibandingkan dengan %ontrol, lebih banyak membutuhkan pembantu, pengalaman lebih sering mengalami sakit saat bekerja, dan mengalami kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari#hari. Penelitian terbaru pada pasien#pasien ini memiliki nilai yang rendah rendah pada indeks kualitas kualitas hidup hidup yang berhubungan berhubungan dengan kesehatan kesehatan berdasarkan fungsi fisik, status emosi, gejala klinis, dan keseluhuran performa fungsional. 4leh karena itu, banyak pasien yang mengalami fraktur kompresi vertebra akan menjadi tidak aktif, dengan berbagai alas an antara lain rasa nyeri akan berkurang dengan terlentang, takut jatuh sehing sehingga ga terjadi terjadi patah patah tulang tulang lagi. lagi. Sehing Sehingga ga kurang kurang aktif aktif atau malas malas bergerak pada
akhirnya akan mengakibatkan semakin
buruknya
kemampuan dalam melakukan aktifitas sehari#hari. 2 ). Psikologis ejadian depresi meningkat pada pasien yang menderita fraktur komp kompre resi si verte vertebr bra, a, akiba akibatt nyeri nyeri kron kronis, is, peru peruba baha han n bent bentuk uk tubu tubuh, h, detorientasi dalam kemampuan mera"at diri sendiri, dan akibat bedrest yang lama. Pasien yang mengalami depresi biasanya yang mengalami lebih dari satu fraktur dan akan menjadi %epat tua dan terisolasi se%ara sosial.2 I. Dia$nosis >iagnosis fraktur kompresi vertebra dapat dilakukan melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. '. Peme Pemeri riks ksaa aan n fis fisik ik Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan dengan %ara pasien berdiri, sehing sehingga ga tanda#t tanda#tand andaa osteopo osteoporos rosis is seperti seperti kiposk kiposkoli oliosi osiss akan akan lebih lebih tampak. tampak. emudian emudian pemeriksaan pemeriksaan dilakukan dengan menekan menekan vertebra vertebra dengan ibu jari mulai dari atas sampai ke ba"ah yaitu pada prosesus spinos spinosus. us. Fraktu Frakturr kompres kompresii verteb vertebra ra dapat dapat terjadi terjadi mulai mulai dari dari oksipu oksiputt sampai dengan sa%rum, biasanya terjadi pada region pertengahan pertengahan thorak thorak &7#: &7#:(( dan pada pada thorak thorakolu olumba mball jun%tio jun%tion. n. Glangi Glangi lagi lagi pemerik pemeriksaan saan sampai sampai benar# benar#ben benar ar ditemu ditemukan kan lokasi lokasi nyeri nyeri yang yang tepat. tepat. 9yeri 9yeri yang yang 19
berhubungan dengan pemeriksaan palpasi vertebra mungkin disebabkan oleh adanya fraktur kompresi vertebra. 2 Adanya deformitas pada tulang belakang tidak mengindikasikan adanya fraktur. 8ika tidak ditemukan nyeri yang tajam, kemungkinan hal terseb tersebut ut merupa merupakan kan suatu suatu kelain kelainan an tulang tulang belaka belakang ng yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan umur. umur. Pemerik Pemeriksaan saan selajut selajutny nyaa dilaku dilakukan kan dengan dengan memban membantu tu pasien melakukan gerakan fleksi dan ekstesi pada tulang belakang, gerakan ini akan menyebabkan rasa nyeri yang disebabkan oleh adanya fraktur kompresi vertebra. 2 Spasme otot atau kekakuan otot dapat terjadi sebagai akibat dari kekuat kekuatan an otot otot mela"a mela"an n gravit gravitasi asi pada pada bagian bagian anterio anteriorr dari dari verteb vertebra. ra. Peme Pemerik riksaa saan n neur neurol olog ogis is perlu perlu dila dilaku kuka kan. n. idak idak jaran jarang g pada pada kasu kasuss osteomyelit osteomyelitis is mempunyai mempunyai gejala yang mirip dengan dengan fraktur fraktur kompresi kompresi vertebra. 2 2. ;adiologi Selama pemriksaan fisik, marker radioopak mungkin ditempatkan pada kulit pada daerah yang paling terasa nyeri, karena bagaimanapun juga perlu difikirkan adanya neoplasma atau adanya erosi pada endplate akibat osteomyelitis. Posisi anteroposterior dan lateral dilakukan untuk mengetahui adanya fraktur kompresi vertebra. Fraktur kompresi vertebra asimptomati asimptomatik k tidak selalu menunjukka menunjukkan n kolaps kolaps vertebra vertebra pada gambaran radiol radiologi ogi.. Fraktu Frakturr kompre kompresi si verteb vertebra ra se%ara se%ara radiog radiografi rafi digamb digambark arkan an sebagai penurunan panjang vertebra lebih dari '!, umumnya ditemukan pada vertebra thorakolumbal se%ara anteroposterior dan lateral. /agian thorakolumbal yang biasa terkena adalah :, '2, 1' dan lumbal nagian ba"ah terbanyak adalah 1.
20
-ambar '). ;ontgen fraktur kompresi vertebra ). *;$ & +agnetic +agnetic esonance "maging ( 8ika 8ika sumber sumber nyeri nyeri tidak tidak dapat dapat ditemu ditemukan kan,, *;$ dapat dapat menunj menunjukk ukkan an adanya keganasan, mengidentifikasi adanya fraktur dan membantu dalam mene menent ntuk ukan an terap terapii yang yang tepa tepat. t. Adany danyaa short tau inersion recoery &S$;( paling ideal diperiksa dengan *;$
-ambar '. *;$ fraktur kompresi vertebra
. 6 S%an 6t s%an sangan berguna menggambarkan adanya fraktur dan dapat memberikan memberikan informasi jika tentang tentang adanya adanya kelainan kelainan densitas densitas tulang. tulang. 6 S%an S%an dan dan *;$ *;$ juga juga sanga sangatt pent pentin ing g dalam dalam menen menentu tuka kan n difer diferen ensi sial al
21
diagno diagnosis sis karena karena adany adanyaa penyemp penyempita itan n kanali kanaliss spinal, spinal, dan kompos komposisi isi spesifik vertevra dapat digambarkan.
-ambar '. 6 S%an fraktur kompresi vertebra . Single#Pho Single#Photon ton 3mission 3mission 6omputed 6omputed om omograp ography hy &SP36 &SP36(( >apat >apat juga juga diguna digunakan kan dalam dalam menent menentuka ukan n adanya adanya fraktu frakturr dan tingka tingkatt osteop osteoporo orosis sis karena karena keammpu keammpuanny annyaa dalam dalam mengga menggamba mbarka rkan n densitas tulang. 5. S%in %intigr tigrap aphy hy *erupakan suatu metode diagnosti% yang menggunakan deteksi radiasi sinar gamma untuk menggambarkan kondisi dari jaringan atau organ, juga merupakan metode ayng penting untuk memprediksi hasil &outcome( outcome( dari beberapa teknik operasi. J. Tata#a Tata#aksana ksana Frakt Fraktur ur Komre Komresi si Ve Verteb rtebra ra 8ika pada pasien tidak ditemukan adanya kelainan neurologis, pengobatan
pada pasien dengan akut fraktur harus menekankan pada pengurangan rasa nyeri, dengan pembatasan bedrest, penggunaan analgetik, bra%ing dan latihan fisik. '. *enghi *enghinda ndari ri bedre bedrest st yang yang terla terlalu lu lama lama /aha /ahay ya bedr bedres estt yang ang terl terlal alu u lama lama pada pada oran orang g tua tua adal adalah ah,, meningkakan meningkakan kehilangan kehilangan densitas densitas tulang, tulang, de%onditio de%onditioning ning thrombosis, thrombosis, pneumonia, ulkus de%ubitus, disorientasi disorientasi dan depresi. 2. Analgetik Anal Analge geti tik k digu digunak nakan an untu untuk k meng mengur uran angi gi rasa rasa nyeri nyeri,, biasa biasany nyaa diberikan sebagai terapi a"al untuk menghindari dari bedrest yang terlalu lama. Analgetik opioid mungkin diberikan pada beberapa pasien untuk mengur mengurang angii rasa nyeri nyeri yang yang lebih lebih adekua adekuat. t. /agaim /agaimana anapun pun juga juga pada pada
22
pasien yang sudah tua, pasien dengan imobilisasi, opioid yang berhubungan dengan konstipasi dan penurunan fungsi kognitif harus diperhatikan dan penggunaan profilaksis laksatif harus segera dimulai pada saat opioid diberikan. indari pemberian 9SA$>s. Se%ara umum, penggunan analgetik opioid atau non opioid, adalah lebih baik dibandingkan 9SA$>s, terutama pada pasien usia lanjut yang mengalami fraktu frakturr kompre kompresi si verteb vertebra. ra. ;isiko ;isiko pemberi pemberian an 9SA$> 9SA$>ss berhu berhubun bungan gan dengan dengan gastro gastropat pati, i, insufi insufisien siensi si ginjal, ginjal, dan penyak penyakit it jantun jantung g konges kongesti ti meningkat se%ara signifikan pada usia lanjut. ). 6al%i l%itonin 6al%itonin se%ara subkutan, intranasal, atau perrektal mempunyai efek analgetik pada fraktur kompresi yang disebabkan oleh osteoporosis dan pasien dengan nyeri tulanh akibat metastasis. Aktifitas analgetik dari %al%itonin yaitu dengan meningkatkan kadar endorphin dalam plasma. Pada Pada fraktu frakturr kompre kompresi si vertebr vertebraa uang uang diseba disebabka bkan n oleh oleh osteop osteoporo orosis, sis, %al%itonin juga menghambat fungsi dari osteoklast, sehingga men%egah terjadinya penyerapan tulang. . /ra%ing /ra%ing merupakan terapi yang bisa dilakukan pada managemen akut non operatif. 4rtose membantu dalam mengontrol rasa nyeri dan membantu penyembuhan dengan mensatabilkan tulang belakang. >engan mengistirah mengistirahatkan atkan pada pada posisi fleksi, fleksi,
maka akan mengura mengurangi ngi tekanan tekanan
pada kolumna anterior dan rangka tulang belakang. /ra%ing dapat digunakan segara, tetapi hanya dapat digunakan untuk dua sampai tiga bulan. erdapat erdapat beberapa tipe ortese yang tersedia untuk pengobatan. arena sebagian besar fraktur kompresi terjadi di daerah torakolumbal, sebagi sebagian an besar besar ortosi ortosiss idibua idibuatt berdas berdasark arkan an area area tersebu tersebutt pada pada tualng tualng belakang. horakolumbal orthsis &1S4( tipe shell bra%es digunkan untuk memberikan stabilitas selama rotasi, fleksi dan ekstensi. 8enis ini sangat berguna dalam pengobatan oleh karena fraktur akibat energy yang besar, fraktur multiple dan kiposis berat. arena ortose didesain dengan pembungkus plasti%, harganya mahal dan kadang#kadang pasien
23
mengeluhkan adanya gatal dan berkeringat diba"ah ortose. ipe boston sangat mirip dengan tipe shell tetapi lebih lembur karena terbuat dari plasti% semi fleksibel.
-ambar '5. 1S4 . +erteb rtebro ropl plas asty ty +ertebrop rtebroplast lasty y dilaku dilakukan kan dengan dengan menemp menempatk atkan an jarum jarum biopsy biopsy tulang tulang belakang belakang kedalam kedalam vertebra vertebra yang mengalami kompresi dengan bimbingan
fluoros%opy
atau
%omputed
tomography. tomography.
emudian
diinjek diinjeksik sikan an *ethyl *ethylmeth metha%ry a%rylate late kedalam kedalam tulang tulang yang yang mengal mengalami ami kompre kompresi. si. Prosedu Prosedurr dapat dapat menstab menstabilk ilkan an fraktur fraktur dan mengur mengurang angii rasa nyeri nyeri deng dengan an %epa %epat. t. etapi tapi pros prosee eedu durr ini ini tida tidak k dapa dapatt memp memperb erbaik aikii deformitas yang terjadi pada tulang belakang. omplikasi terjadi kurang dari '0! pasien antara lain berupa radikulopati, infeksi dan kompresi medulla spinalis. Pada saat semen diinjeksikan diba"ah tekanan tinggi, kebo%oran ke bagian luar vertebra sering terjadi pada 0!#57! pasien.
-ambar '7. eknik vertebroplasty 5. ypop poplasty sty
24
ypop ypoplast lasty y diperk diperkenal enalkan kan pada pada tahun tahun '=:: '=:: dalam dalam mengob mengobati ati fraktur kompresi. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum yang berisikan tampon kedalam tulang yang mengalami fraktur. $nsersi jarum tersebut ters ebut akan membentuk kavitas pada tulang vertebra. emudian kavita kavitass tersebu tersebutt diisi diisi dengan dengan %ampur %ampuran an methyl methylmet meta%ry a%rylate late diba"a diba"ah h tekana tekanan n rendah rendah.. ompli omplikas kasii jarang jarang terjadi terjadi dan terjadi terjadinya nya kebo%o kebo%oran ran semen lebih jarang dibandingkan dengan vertebroplasty.
-ambar ':. eknik eknik kypoplasty
25
BAB III PENUTUP Kesimu#an
Fraktur kompresi adalah diskontinuitas dari jaringan tulang akibat dari suatu penekanan atau tindihan yang melebihi kemampuan dari tulang tersebut. Fraktur Fraktur kompresi kompresi vertebra vertebra terjadi jika berat beban melebihi melebihi kemampuan kemampuan vertebra dalam dalam menopa menopang ng beban beban terseb tersebut, ut, seperti seperti pada pada kasus kasus terjadi terjadinya nya trauma trauma.. Pada Pada osteoporosis, fraktur kompresi dapat terjadi gerakan sederahana seperti terjatuh pada kamar mandi, bersin, atau mengangkat beban yang yang berat. 3tiologi dari fraktur kompresi vertebra dapat dikarenakan oleh trauma, posmenopausal osteoporosis, keganasan, ataupun osteoporosis. osteoporosis. Pada pasien yang tidak ditemukan adanya kelainan neurologis, pengobatan pada pasien dapat berupa pengurangan rasa nyeri, dengan pembatasan bedrest, penggunaan analgetik, bra%ing, latihan fisik, vertebroplasty dan kypoplasty. kypoplasty.
26