KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan panjatkan ke hadirat Tuhan Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Referat SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin dengan judul “Prurigo! Pada kesempatan ini penulis ingin mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak, rekan seja#at, dan yang terutama dosen pembimbing dr!Frida dr!Frida $inting, Sp!KK, yang yang telah telah meluan meluangka gkan n #aktun #aktunya ya untuk untuk membim membimbin bing g sehing sehingga ga referat referat ini dapat dapat selesai dengan baik! Penuli Penuliss menyad menyadari ari referat referat ini memilik memilikii banyak banyak kekura kekuranga ngan! n! %leh %leh karena karena itu kritik dan saran diharapkan demi memperbaiki kekurangan atau kekeliruan yang mung mungki kin n ada! ada! Semo Semoga ga refe refera ratt ini ini dapa dapatt berm berman anfa faat at bagi bagi reka rekan n dokt dokter er muda muda khususnya dan masyarakat pada umumnya! &khir &khir kata, kata, penuli penuliss mengha mengharap rapkan kan tugas tugas ini dapat dapat berman bermanfaa faatt bagi bagi semua semua pihak!
Kabanjahe, %ktober '()*
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
BAB BAB 1 PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
.... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !! 6
'!)!)Prurigo +ebra '!)!' Prurigo -odularis )( '!)!.PrurigoPigmentosa !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!)/ !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!)/ '!)!/PrurigoSimpleks !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!)* '!)!0 Prurigo gestasiones!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! gestasiones!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!'' !!!!!!!!!!!!!'' BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!'/ !!!!!!!!!!!!!!!'/
DAFTAR PUSTAKA
26
BAB I PENDAHULUAN
2
Istilah prurigo mendeskripsikan kelompok penyakit kulit yang ditandai dengan gejala papul atau nodul dengan pruritus hebat! 1efinisi prurigo sendiri masih diperdebatkan oleh para ahli ada yang menyatakan bah#a prurigo ditandai dengan pruritus yang hebat ahli lain m ene kan kan pad a eks kor ias i yan g t er be nt uk d an l ai nn ya m en ya ta ka n b ah #a t id ak t er ja di s e" a r a l o k a l k a r e n a l e s i y a n g t e r g o r e s ! P r u r i g o m e r u p a k a n e r u p s i papular kronik dan rekurens! Penyakit ini biasanya dianggap sebagai salah satu penykit kulit yang paling
gatal
dan lesinya
dapat
diikuti dengan timbulnya penebalan
dan
hiperpigmentasi pada kulit tersebut!
p a p u l
K % 2S R &1
p a da
sebagai
papul
t a hu n ) 3 ' m e nd e fi n is i k an yang
p r ur i go
terbentuk kubah dengan 4esikel pada
pun"aknya! 4esikel hanya terdapat dalam #aktu yang singkat saja karena segera menghilang akibat garukan sehingga yang tertinggal hanya papul yan g b e r k r u s t a ! Papul berkrusta lebih sering terlihat dibandingkan papul primer d e n g a n pun"ak 4esikel! 5ikensifikasi hanya terjadi sekunder akibat proses kronik! Prurigo juga mempunyai keadaan dermatitis atopi, karena dari berberapa kasus pasien yang mengalami prurigo mempunyai ri#ayat atopi! 1i indonesia angka dermatitis menjadi urutan tertinggi pada penyakit kulit dan prurigo termasuk kriteria dermatitis! 1i london, berdasarkan studi penelitian didapatkan pre4alensi prurigo dan kondisi pruritus serupa sebanyak 6,'7! Sebuah sur4ey dermatology di pran"is menyatakan, dari berbagai * uji penelitiaan multiple ditemukan pre4alensi pasien dengan pruritus kronik sebanayak ),07 dari )33 pasien yang menjadi subjek penelitian! Prurigo merupakan salah satu penyakit yang mampu mengurangi kualitas hidup manusia! %leh karena itu, penulis membuat sebuah referat yang memaparkan tentang
prurigo
dalam
berberapa
klasifikasi
prurigo
yang
terdiri
dari
epidemiologi,predileksi,etiopatogenesis,manifestasi klinik,histopatologi,pemeriksaan penunjang,diagnoosis banding,penatalaksanaan,prognosis,komplikasi, agar pemba"a bisa mengetahui dan memahami serta menangani penyakit kulit berupa prurigo dengan baik dan benar!
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
4
Prurigo merupakan peradangan kronis pada kulit ditandai dengan papul dengan 4esikel ke"il di atasnya, disertai rasa gatal,kerapkali menyerang anak8anak!)
2.2 Klsifi!si
Menurut K%2S&R1 membagi prurigo menjadi ' kelompok9 yaitu prurigo simpleks dan dermatosis pruginosa! -amun terdapat juga bentuk prurigo lain yang juga
terdeteksi
se"ara
klinis,
yaitu
prurigo
nodularis
:tergolong
dalam
neurodermatitis;, prurigo pigmentosa, prurigo hebra dan prurigo gestasiones!Pada referat ini akan dibahas prurigo hebra, prurigo nodularis, prurigo pigmentosa,prurigo simpleks dan prurigo gestasiones!) 2.3 De"#$%sis &"'(in%s
Pada kelompok penyakit ini papul prurigo terdapat bersama8sama dengan urtika, infeksi piogenik, tanda8tanda bekas garukan, linkenifikasi, dan ekstremitasasi! Termasuk dalam kelompok penyakit ini antara lalah9 strofulus, prurigo kronik multiformis lut< dan prurigo hebra! ),' . S$"%f'l's
Penyakit ini juga dikenal sebagai urtikaria popular, linken urtikatus, dan strofulus pruriginosis atau strofulus infantum, sering dijumpai pada bayi dari anak8 anak! Terdapat banyak papul ke"il yang gatal tersebar di lengan dan tungkai, terutama mengenai bagian ekstensor, lesi mula8mula berupa urticated papules :papul8urtikaria; yang ke"il, akibat garukan menjadi eskoriasi dan mengalami infeksi sekunder atau linkensifikasi!),',. Pada umumnya lesi mun"ul kembali dalam kelompok, biasanya pada malam hari! Tetapi lesi dapat bertahan sampai )' hari! Semua tingkatan perkembangan dan regresi papul dapat dilihat pada saat yang bersamaan, bahkan dapat berlangsung bulanan sampai tahunan! =iasanya tidak disertai pembesaran kelenjar getah bening maupun gejala konstitusi! ',. >rtikaria papular merupakan reaksi hipersensiti4itas terhadap gigitan fleas, gnats, nyamuk, kutu dan tersering ialah kepinding! $ambaran histopatologiknya menyerupai reaksi gigitan antropod! Terdapat serbukan infitrat peria4askuler yang superfisial dan dalam yang terdiri atas limfosit, histosit dan eosinofil!
5
Pengobatan men"akup pemberantasan serangga, terutama fleas :"at dan dog fleas, dan kuman fleas; serta kutu busuk! Temapat tidur binatang peliharaan harus disemprot dengan insektisida! ?uga semua lemari, sela8sela rumah, permaadani, gorden dan perkakas rumah tangga disemprot dengan insektisida sekurang8 kurangnya dua kali seminggu! 1apat diberikan losio antipruritus se"ara topikal! Krim kortikosteroid dapat pula dipakai! &ntihistamin per oral dapat menghilangkan rasa gatal!',. ). P"'"i(% !"%ni! #'l$if%"#is
Kelainan kulitnya berupa papul prurigo, disertai linkenisifikasi dan eksematisasi! 1isamping itu penderita juga mengalami pembesaran kelenjar getah bening :limfadenitis dermatopatik; dan eosinofilia! Pengobatn bersifat simtomatik!',. *. P"'"i(% He)"
1i antara berbagai bentuk, prurigo hebra merupakan bentuk yang tersering didapat! Pada umumnya, prurigo hebra disebut sebagai prurigo! ',.
2.1.1 P"'"i(% He)"
Definisi
Prurigo +ebra :P+; ialah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau anak! Kelainan kulit dengan gejala subjektif sangat gatal, terdiri dari atas papul8papul miliar berbentuk kubah disertai 4esikel ke"il di pun"aknya, lebih mudah diraba daripada dilohat, terutama di daerah ekstremitas bagian ekstensor serta bagian tubuh yang tidak tertutu pakaian misalnya :#ajah;! )
E&i+e#i%l%(i
Penyakit ini sering terdapat pada keadaan sosial ekonomi dan higiene yang rendah! 1i jakarta penderita perempuan lebih banyak daripada laki8laki! >mumnya terdapat pada nak! 1i @ropa dan &merika Serikat, penyakit ini jarang!),'
E$i%&$%(enesis
Penyebab belum diketahui! Pada umumnya terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit ini, sehingga penyakit ini dianggap herediter!
6
Sebagian para ahli berperan dapat bah#a kulit penderita peka terhadap gigitan serangga, misalnya nyamuk! Mungkin antigen atau toksin yang ada dalam ludah serangga menyebabkan alergi! 1i samping itu juga terdapat berberapa faktor yang berperan, antara lain suhu dan in4estasi parasit :misalnya Ascaris atau Oxyruris). Selain itu juga infeksi fokal, misalnya tonsil atau saluran "erna, endokrin,alergi makanan! Pendapat lain mengatakan penyakit ini didasari faktor atopi!' 1i RS "ipto mangunkusumo mendapatkan bah#a terjadinya prurigo hebra melalui mekanisme alergi "ampuran tipe I dan IA,sebagai reaksi terhadap gigitan serangga! 2ampuran reaksi tersebut menyebabkan ruam polimorfi, yaitu didapatkan ruam kulit yang akupun maupun kronik pada saat yang bersamaan! Melalui penelusuran pedigri di dalam keluarga pasien prurigo, terbukti penyakit dapat diturunkan se"ara multifaktor, tidak mengikuti pola penurunan hukum mendel! ' 1alam penelitian juga dilakukan terhadap prurigo hebra dengan melibatkan gen human leuko"yte antigen :+5&; dan menemukan +55&8&() merupakan faktor risiko bermakna dengan RRB6,( dengan inter4al keper"ayaan :I!K; 307B ),*C6!6*! =erarti pada orang yang mempunyai +5&8&)(
mempunyai
kesempatan 6
kali menderita
prurigo
hebra
dibandingkan dengan indi4idu yang tidak mempunyai +5&8&)(! '
Ge,l Klinis
itan penyakit sering pada nak berumur di atas satu tahun! Kelainan yang khas ialah adanya papul8papul miliar tidak be#arna, berbentuk kubah, lebih mudah diraba daripada dilihat! Rasa gatal yang hebat menyebabkan garukan terus8menerus dan menimbulkan erosi, eskoriasi, krusta dan hiperpigmentasi, serta likensifikasi! Sering pula terjadi infeksi sekunder! ?ika telah kronik tampak kulit yang sakit lebih gelap ke"oklatan dan linkenifikasi! . Tempat predileksi di ekstremitas bigian ekstensor dan simetrik, dapat pula meluas ke bokong dan perut, #ajah dapat pula terkena! =iasanya bagian distal lengan dan tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal! 1emikian pula umumnya tungkai lebih parah dibandingkan lengan! .
7
Kelenjar getah bening regional biasanya membesar meskipun tidak disertai dengan infeksi, tidsk nyeri, tidk bersupurasi, pada perabaan teraba lebih lunak! Pembesaran kelenjar getah bening ini disebut bubo prurigo! Keadaan umum penderita biasanya pemurung atau pemarah akibat kurang tidur, kadang8kadang nafsu makan berkurang sehingga timbul anemia dan malnutrisi!',. >ntuk menyatakan berat ringanya penyakit, dipakai istilah prurigo mitis jika ringan, dan disebut prurigo feroks :agria; bila berat! Prurigo mitis hanya terbatas di ekstremitas bagian ekstensor serta sembuh sebelum akil balik! Sebaliknya pada prurigo feroks, lokasi lesi lebih luas dan berlanjut sampai de#asa!.
$ambar ) 9 Prurigo +ebra
His$%&$%l%(i!
$ambaran histopatologik tidak khas, sering ditemukan akantosis, hiperkeratosis, edema pada epidermis bagian ba#ah, dan dermis bagian atas! Pada papul yang masih baru terdapat pelebran pembuluh darah, infiltrasi ringan sel radang sekitar papul dan dermis bagian atas! =ila telah kronik ditemukan di sekitar pembuluh darah serta deposit pigmen di bagian basal! ',.
Di(n%sis
1iagnosis prurigo hebra terutama berdasarkan gambaran klinis ialah adanya papul8papul miliar, berbentuk kubah terutama terdapat di bagian ekstremitas bagian ekstensor! Keluhanya ialah sangat gatal, dan biasanya
8
terdapat pada nak! Sebagai diagnosis banding ialah skabies! Pada penyakit tersebut gatal terutama pada malam hari, orang8orang yang berdekatan juga terkena! Kelainan kulit berupa banyak 4esikel dan papul pada lipatan8lipatan kulit!.
Di(n%s Bn+in(
Aarisella, Skabies dan Polymorphi" 5ight @ruption :PM5@;! .
Pen$l!snn
Karena penyebab prurigo multifaktor, maka tidak ada pengobatan yang tepat! Tatalaksana ialah menghindari hal8hal yang berkaitan dengan prurigo, yakni menghindari gigitan nyamuk atau serangga, men"ari dan mengobati infeksi fokal, memperbaiki hiegine perseorangan maupun lingkungan!/ Pengobatan
nonmedikamentosa
terpenting
adalah
komunikasi,
informasi dan edukasi :KI@;! Komunitas efektif dilakukan dengan pasien atau orangtua pasien mengenai hal8hal yang harus dihindari berkaitan dengan penyebab multifaktor tersebut! ?elaskan perjalanan penyakit prognosis prurigo hebra! &jarkan upaya pre4entif, yaitu dianjurkan agar pasien mengenakan pakaian tertutup sehingga terhindar dari gigitan serangga dan debu!/ Pengobatan simtomatik ditujukan untuk mengurangi gatal dengan pemberian sedatif atau antihistamin golongan sedatif! =ila terdapat infeksi sekunder diobati dengan antibiotik! 2ontoh pengobatan topikal ialah sulfur 08)(7 dapat diberikan dalam bentuk bedak ko"ok atau salap! >ntuk mengurangi gatal dapat diberikan mentol (,'08)7 atau kamper '8.7! =ila terdapat infeksi sekunder diberikan antibiotik topikal, sedangkan untuk menekan proses reaksi alergik dan inflamasi, dapat diberikan steroid topikal potensi sedang atau kuat! .
P"%(n%sis
9
Sebagian besar prurigo hebra akan sembuh spontan pada usia akil balik,
namun
karena
kronis
dapat
meninggalkan
bekas
makula
hiperpigmentasi!.
2.1.2 P"'"i(% N%+'l"is Definisi
Prurigo nodularis merupakan peradangan kulit kronik yang se"ara klinis ditandai dengan nodul gatal yang hebat dan se"ara histologis ditandai dengan hiperkeratosis dan akantosis,dengan penonjolan diba#ah lapisan epidermis! Prurigo nodularis merupakan bagian dari ek
E&i+e#i%l%(i
Prurigo nodularis mun"ul pada semua usia, terutama pada usia antara usia '( sampai ( tahun! Pre4alensi pria dan #anita sama! -amun, pada berberapa penelitian menyatakan bah#a pre4alensi pririgo nodularis pada perempuan lebih sering terjadi daripada laki8laki, dan pada dermatitis atopi :prurigo nodularis atopi; akan memiliki onset yang lebih "epat terkena pada usis lebih muda dibandingkan yang tidak memiliki ri#ayat dermatitis atopi :prurigo nodularis non atopi;! / Prurigo nodularis atopi menunjukan keadaan hipersensiti4itas pada alergen yang merupakan pemi"u timbulnya prurigo! Sedangkan prurigo nodularis non atopi terjadi pada usia tua dan karena kurangnya respon kuteneus terhadap alergen! Prurigo nodularis tidak menyebabkan peningkatan mortalitas, namun mengurangi kualitas hidup karena morboditas psikososial yang bersifat kronik, terus8menerus dan gejala gatal yang hebat! /
E$i%&$%(enesis
Penyebab prurigo nodularis masih belum diketahui! Stress dan kondisi emosional menjadi faktor yang berpengaruh pada berberapa kasus, oleh karena itu sulit untuk memastikan diagnosis prurigo nodularis! Sebagian
10
pasien prurigo nodularis mempunyai ri#ayat dermatitis atopi! Prurigo nodularis sering dipi"u karena garukan dan gerakan mengelupas, keadaan ini hanya saat timbul respon gatal! Faktor lingkungan sangat mempengaruhi respon gatal, seperti panas,, berkeringat, dan kondisi iritasi!
/
Rasa gatal yang bersifat kronik dipi"u oleh keadaan neuropati! $atal neuropati merupakan sensasi pruritus yang disebabkan lesi primer atau disfungsi jalur aferen sistem saraf dan dengan berberapa kondisi, antara lain neuropati posthepati", pruritus brakhioradial,dan notalgia parastesi! Terjadi peningkatan protein gene produ"t 3,0 :P$P 3,0;, P*0 ner4e gro#th fa"tor :-$F; positif dan serabut saraf "al"itonin generalated peptide :2R$P; di papila dermis pasien dengan prurigo nodularis! Selain itu terdapat persamaan pada peningkatan serabut saraf substansi P pada kulit yang terdapat lesi pada pasien prurigo nodularis dan pasien pruritus kronik! Substansi P merupakan mediator yang menginduksi gataldan peningkatan substansi P juga terjadi pada pasien dengan dermatits atopi! / =eberapa sitokin yang mempengaruhi patogenesis prurigo nodularis termasuk respon Th'8mediated inflammatory yang menyebabkan peningkatan ekspresi faktor ST&T di lapisan epidermis, dan menginduksi I58/ dan I58).! Pada pasien prurigo nodularis dengan ri#ayat dermatitis atopi terdapat peningkatan le4el plasma I58.) dan berhubungan dengan ekspresi I58/ dan I58).! Selain ditemukan adanya peningkatan jumlah "al"itonin generalated peptide dan serabut saraf imunoreaktif substansi Pdi kulit yang mengalami lesi nodular, dan neuropeptide yang menyebabkan gataC hebat! /
Ge,l Klinis
Prurigo nodularis ditandai dengan adanya hiperkeratosis, ekskoriasi, papul atau nodul pruritus dengan distribusi simetris di seluruh permukaan ekstremitas bagian ekstensor! >kuran lesi tunggal pada prurigo nodularis terbentuk dari papul ke"il sampai nodul globular keras dengan diamer )8."m atau (,0 "m sampai ."m dan keras pada palpasi dengan hiperkeratosisatau krateriform di permukaan lesi! 5esi a#al berupa kemerahan dan dengan keadaan serupa urtikaria! Krusta dan sisik menutupi lesi dengan bentuk
11
ekskoriasi! Pada permukaan kulit sering terlihat sedikit kering dan dengan "in"in hiperpigmentasi ireguler di sekitar nodul! ?umlah lesi ber4ariasi dengan ukuran yang besar dan bisa sangat laus, nodul berkelompok!
/
$ambar ' @kskoriasi, multipel, dan nodul hiperkeratosis dengan area hiperpigmentasi post inflamasi!
Gambar 3 :
Prurigo nodularis
12
$ambar / 9 -odular prurigo di lengan!
His$%&$%l%(i
Perubahan yang terjadi pada prurigo nodularis menyerupai linken simpleks, tetapi hiperkeratosis yang terbentuk lebih besar, dan penonjolan diba#ah
epidermis
ditandai
dengan
adanya
hiperplasia
pseudoepiteliomatosa ! Infiltrasi padat terjadi pada lapisan dermis, dan terjadi hiperplasia neural dan 4askular! +al tersebut timbul karena reaksi non spesifik atau adanya garukan yang berulang! Pada berberapa kasus, gambaran histologi menyerupai e"
$ambar 09 -odular prurigo! $ambar ini menunjukkan penebalan besar yang menjadi likenifikasi! Pertumbuhan lapisan ba#ah epidermis disebut! Terdapat inflamasi "ampuran dari infiltrasi sel di dermis dan beberapa sklerosis koladen dermis
Pe#e"i!sn Pen'n,n(
Pada pasien yang mempunyai ri#ayat penyakit sistemik yang di"urigai menyebabkan pruritus, dilakukan pemeriksaan laboraturium berupa darah lengkap, fungsi ginjal, hati dan tiroid! /
13
=iopsi lesi disarankan untuk eksklusi penyakit lain seperti, karsinoma sel skuamosa, infeksi mikrobakterial, infeksi jamur dan limfoma kutaneus! =iopsi juga akan memperlihatkan peningkatan eosonofil untuk prurigo nodularis!
Di(n%sis
Prurigo nodularis dapat diagnosis se"ara klinis dengan pemeriksaan 4isual, karena lesi yang ditemukan tergolong besar,nodul kurang lebih simetris dengan rasa gatal! Pada pemeriksaan yang "ermat, pengalaman klinis dan dukungan dari laporan biopsi akan membantu menegakan diagnosis yang tepat!/
Di(n%sis Bn+in(
5inken simpleks kronikus, dermatofibroma dan keratoakantoma! /
Pen$l!sn
5esi
kulit
memberikan
respon
"epat
terhadap
penyuntikan
kortikosteroid intralesi! =iasanya dipakai suspensi triamsinolon asetonid ',08 )',0 mg per ml! 1osisnya (,08 ) ml per "m ' dengan maksimum 0 ml untuk sekali pengobatan!/ =eberapa terapi topikal yang dianjurkan kortikosteroid potensi kuat, kalsipotriol, emolien, ta"rolimus dan pimekrolimus, krioterapi, pulse dye laser! Pengobatan sistemik antara lain antihistamin :dapat mengurangi gatal;, asitretin, immunomudulator, dan makrolid! 2ara pengoabatan lain ialah dengan talidomid, dosis ' D )(( mg per hari, pengobatan dilanjutkan sampai . bulan! 1i beberapa, talidomid dilarang karena memiliki efek teratogenik! =ila
diperlukan
pasien dapat
dikonsulkan
untuk
pengobatan
psikologik!/
P"%(n%sis
14
Penyakit brsifat kronis dan setelah sembuh dengan pengobatan biasanya residif!/ 2.1.3. P"'"i(% Pi(#en$%s Definisi
Prurigo pigmentosa adalah dermatosis yang jarang ditemukan dan tidak diketahui penyebabnya, ditandai dengan onset yang mendadak berupa papul8papul eritem atau 4esikel84esikel yang meninggalkan hiperpigmentasi dengan retikusi ketika sembuh ! 0
E&i+e#i%l%(i
Pre4alensi frekuensi pada #anita dua kali lipat dibanding pria! Kondisi ini banyak terjadi pada orang8orang jepang! +anya berberapa kasus yang telah dilaporksn terdapat pada orsng kulit putih! Rata8rata terjadi pada usia '0 tahun! 0 E$i%&$%(enesis
Penyebab prurigo pigmentosa sama seperti keadaan prurigo yang lain! =erberapa penulis menduga bah#a kontak berberapa alergen dapat menjadi patogen atau faktor pemi"u! Faktor lingkungan dan metabolik juga diduga sebagai agen kausatif! &kan tetapi patogenesisnya masih belum diketahui! Penyakit ini berhubungan dengan penurunan berat badan,diet, anoreksia, diabetes, ketonuria dan gangguan metabolik! Penyakit ini di"etuskan oleh kondisi panas, keringa dan gesekan! 0 5esi terdistribusi simetris dan biasanya mun"ul pada punggung bagian atas,
tengkuk, area kla4ikula, dan dada! Membran mukus tersebar! Prurigo
pigmentosa adalah prurigo simpleks atau prurigo mitis dengan #arna yang lebih gelap! 0
$ambar 9 prurigo pimentosa di leher yang menunjukkan papul urtikaria, dan dengan pigmentasi seperti sarang!
15
Ge,l Klinis
5esi tunggal berupa makula eritem, papul urtikaria dan plak urtikaria a#al terjadinya erupsi lalu berkembang menjadi bentuk papul kemerahan dan papulo4esikel! Kemudian lesi yang matang akan berubah menjadi bentuk krusta dan papul merah bersisik dan terdapat pigmentasi halus pada permukaan makula! Eujudnya dapat berupa papul, 4esikel dan papulo4esikel dengan pola retikuler be#arna kemerahan yang sangat gatal dan normalnya dalam berberapa hari akan berubah menjadi hiperpigmentasi retikuler dan akan sembuh sendiri! 1alam kasus berat dapat berbentuk edema plak infiltrat, tanpa adanya 4esikel atau bula! 0
$ambar * 9 prurigo pigmentosa di badan baian belakang
$ambar 6 9 Prurigo pigmentosa
Pe#e"i!sn Pen'n,n(
16
Pemeriksaan laboraturium digunakan untuk menyingkirkan diagnosis penyakit lain! Selain itu tes pat"h dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis dermatitis kontak alergi! =iopsi spesimen juga bisa dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis urtikaria, namun lesi yang diambil tidak dalam keadaan s"rat"h mark karena lesi ekskoriasi tidak bisa diagnosis dengan tepat!0
Di(n%sis Bn+in(
1iagnosis banding pada prurigo pigmentosa dibagi berdasarkan tahap perkembangan lesi! 1iagnosis pada tahap a#al lesi, antara lain urtikaria, 4askulitis leukositokklastik yang berkembang, dermatitis hepertiformis, dermatitis ig& linier, lupus eritematous akut, erupsi psoriasis atau dermatofitosis! Pada lesi tahap perkembangan sempurna antara lain eritema multiformis dan penyakit mu"ha haberman! Sedangkan pada lesi tahap penyembuhan, kondisi lesi sangat berbeda dari penyakitlain, namun hampir sama denganhiperpigmentasi post inflamasi!0
Pen$l!sn
Pengobatan untuk prurigo pigmentosa minosiklin )((8'(( mg perhari merupakan terapi pilhan! Pemberian dapson dengan perubahan pola makan juga efektif, namun steroid topikal tidak efektif! Kira8kira )8. pasien memberikan respon baik terhadap pemberian dapson! Selain itu, didapatkan respon yang baik terhadap lesi dan gatal pada pemberian antihistamin oral dan steroid topikal!0 =erberapa terapi medikamentosa terbukti efektif mengatasi keluhan, seperti dapson minosiklin dan doksisiklin! 1apson dan minosiklin dapat menghambat migrasi dan atau fungsi dari netrofil! &kan tetapi pigmentasi yang ditimbulkan tidak berespon terhadap terapi tersebut! Pemberian sulfamethoDa
disebutkan
memberikan
respon
yang
baik!
@fek
darisulfamethoDa
17
2.1 .4 P"'"i(% Si#&le!s Definisi -ama lain dari prurigo simpleks adalah prurigo mitis! ?ika #arnanya
lebih gelap, dapat disebut prurigo pigmentosa! Prurigo kronik mempunyai sinonim dengan dermatitis papular, prurigo subakut, penyakit dengan “ itchy red bump, dan @rupsi Papular Rosan pada laki8laki berkulit gelap yang merupakan 4ariasi dari prurigo simpleks!
E&i+e#i%l%(i
Prurigo simpleks bisa mengenai anak8anak maupun de#asa! Prurigo papul tampak dalam ma"am8ma"am tingkat perkembangan dan ditemukan paling sering pada orang dengan usia pertengahan!
E$i%&$%(enesis
Prurigo simpleks adalah pruritus kronik dengan penyebab idiopatik! prurigo simpleks juga hampir menyerupai dermatitis se"ara alami namun beberapa kasus disebutkan menyerupai prurigo nodular, dengan gambaran klinis yang hampir sama yaitu terjadi pada pasien yang memiliki ri#ayat penyakit sistemik sehingga menyebabkan pruritus! Keadaan lain yang sama dengan purigo nodularis yaitu bah#a prurigo simpleks juga berhubungan dengan adanya keadaan stress dan faktor psikologi lain pada beberapa kasus! Tempat yang sering terkena ialah badan dan bagian ekstensor ekstremitas, terbanyak pada tungkai dan bokong! Muka dan bagian kepala yang berambut juga dapat terkena tersendiri atau bersama8sama dengan tempat lainnya! =adan dan permukaan ekstremitas bagian ekstensor yang paling banyak dijumpai dengan distribusi simetris, area lain yang dijumpai pada leher, #ajah, tubuh bagian ba#ah dan bokong!
Ge,l Klinis
Prurigo ditandai dengan lesi papul prurigo menyerupai bentuk kubah dengan 4esikel ke"il di permukaannya! Aesikel biasanya bersifat sementara karena 4esikel akan pe"ah dengan garukan, sehingga krusta dari papul lebih sering terihat! 5esi biasanya mun"ul dalam kelompok8kelompok sehingga
18
papul8papul, 4esikel84esikel dan jaringan8jaringan parut sebagai tingkat perkembangan penyakit terakhir dapat terlihat pada saat yang bersamaan! Tampak lesi yang terdistribusi simetris, ke"il, gatal yang terus menerus, dan terlihat sebagai papul beratap seperti kubah dan kadang terdapat lepuh! $atal yang hebat dapat membuat pasien terus menerus menggaruk sehingga memberikan gambaran papul ekskoriasi disertai likenifikasi atau penebalan pada kulit!,*
$ambar 69 Prurigo Simpleks
Pe#e"i!sn Pen'n,n(
Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis dan men"ari penyebab penyakit sistemik pada prurigo simpleks! =iopsi pada lesi juga menunjukkan keadaan dermatitis non spesifik! =iopsi dapat digunakan untuk membedakan herpetiformis dermaitiis, ple4a, transient skantolisis Ddermatitis, dan pada kondisi tertentu pada skabies yang tidak terdeteksi!,*
Di(n%sis Bn+in(
1iagnosis
banding
prurigo
simpleks
antara
lain,
dermatitis
herpetiformis, dermatitis e"
19
Pen$l!snn
Pengobatan pada terapi a#al prurigo simpleks dan 4araiannya berupa kortikoksteroid topikal dan antihistamin oral! Pada proses a#al penyakit, steroid potensi sedang hingga kuatC jika tidak respon dengan pengobatan tersebut, maka diberikan pengobatan dengan potensi kuat berdasarkan indikasi pemberian, karena fenomena rebound bisa terjadi! Injeksi intralesi triamsinolon dapat mengeradikasi lesi tunggal! >ntuk lesi yang sulit dihilangkan, terapi >A= atau P>A& dapat dilakukan! Pengobatan se"ara simptomatik, diberikan obat untuk mengurangi gatal seperti antihistamin, baik sistemik :sedatif; maupun topikal! 5esi juga berespon terhadap pemberian kortikosteroid topikal, dan terapi >A& dan >A= untuk kasus tertentu! Terdapat penelitian pada kasus prurigo simpleks subakut diterapi dengan G foil bath PUVA’ pada konsentrasi (!0 mg 68 methoDypsoralen! Terapi tersebut dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik untuk prurigo simpleks subakut! * Pada dasarnya, pengobatan pada prurigo simpleks sama dengan pada prurigo nodularis dan "enderung lebih sulit! Pemberian topikal seperti "rotamiton atau (,07 mentol dalam krim aHueous sering digunakan! Selain itu, beberapa pasien memberikan hasil yang baik pada pengobatan dengan >A= atau P>A&!* K%#&li!si
Prurigo simpleks juga dapat menyebabkan stres karena rasa sangat gatal hebat hingga sering membuat sulit tidur !
2.1.- P"'"i(% Ges$si%nes
Prurigo gestasiones :P$; sering di jumpai pada ibu hamil :)C.(( kehamilan;! Prurigo gestasiones biasanya sangat gatal ditandai papul eritematosa berukuran ke"il di ekstremitas dan abdomen! Papul eritematosa akan berubah menjadi 4esikel,erosi, eskoriasi dan krusta!* Prurigo gestasiones dibedakan dengan penyakit papul gatal lainya yang ditemukan pada ibu hamil, misalnya intraphetic cholestasis pada kehamilan, papular
20
dermatitis of prenancy, pruritic urticated papules, autoimun proesterone dermatitis, dan herpes estasiones . ! Prurigo gestasiones dapat sembuh sendiri setelah kelahiran, terapi pilihan adalah kostikosteroid sistemik!*
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesi#&'ln Prurigo merupakan erupsi papular kronik dan bersifat rekurens! Penyakit ini biasanya dianggap sebagai salah satu penyakit kulit yang paling gatal dan lesinya dapat diikuti dengan timbulnya penebalan dan hiperpigmentasi pada kulit tersebut! Prurigo terdiri dari prurigo hebra, prurigo nodularis, prurigo pigmentosa, dan prurigo simpleks! Se"ara epidemiologi, semua jenis purigo bisa pada semua usia, dan hampir sama perbandingan pada #anita dan pria! @tiologi prurigo sendiri masih belum diketahui dan banyak faktor yang mempengaruhi! Predileksi yang terkena bisa hampir seluruh tubuh, terutama ektremitas bagian ekstensor! Manifestasi klinis pada semua jenis prurigo hampir sama berupa infiltrasi peri4askular dan dermatitis interstisial! Penatalaksanaan yang diberikan berbeda pada masing8masing klasifikasi prurigo, namun pada dasarnya mengurangi intensitas respon gatal! Komplikasi pada
21
semua jenis prurigo sama yaitu adanya gangguan sulit tidur dan keadaan stress karena rasa gatal yang hebat dan bisa terus menerus!
3.2 S"n Penyakit yang disebabkan oleh Prurigo dapat di"egah dengan meningkatkan kesadaran diri atas kebersihan diri baik lingkungan! Perilaku sehat yang dapat dilakukan untuk men"egah infeksi pada kulit diantaranya9 a! Mandi setiap hari minimal dua kali sehari, dengan menggunakan sabun! b! Menggunakan pakaian bersih setiap hari "! Mengkonsumsi makanan yang bergi
DAFTAR PUSTAKA
)! &kar, ++, F! Tahan, S! =alkanli, S! Sadet %<"an! '()/! Prurio "implex subacute or prurio simplex acuta#. Keayseri9 @r"iyes >ni4ersity S"hool of Medi"ine! '! =oer, &, et al! '((.! Prurio Pimentosa$ A Distincti%e &nflammatory Disease of the "kin! +amburg9 &m ? 1ermatopathol! .! Fostini, &2, $iampiero $, $ianpolo T! '().! Purio 'odularis$ An Update On (tiopathoenesis and herapy . Aerona9 ? 1ermatolog 1epartment of Aerona Medi"ine! /! $oldsmith, 5o#ell &!, Stephen I! Kat<, =arbara &! $ril"hrest, et al! '()'! *it+patrick’s Dermatoloy &n eneral -edicine. >nited States9 The M"$ra#8+ill 2ompanies, In"! 0! Polano, M!K,9 Topi"al Skin Therapeuti", @dinburgh9 2hur"ill 5i4ingstoneC )36/, p!).)8'!
22
! Aaidya, 12 Robert &! S"#artni4ersitas Indonesia!
23