REFERAT
Tension Type Headache (TTH)/ Nyeri Kepala Tipe Tegang (NKTT)
Disusun Oleh : Franzeska Olivia Indra Putri 00000001803
Pemimbing : dr. Lilie Lalisang, Lalisang , Sp S .
KEPANITERAAN KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT SARAF
SILOAM HOSPITAL LIPPO VILLAGE – RUMAH SAKIT UMUM SILOAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
PERIODE 27 FEBRUARI – FEBRUARI – 1 APRIL 2017
TANGERANG
1.
Definisi
1,2
Tension type headache (TTH) adalah nyeri kepala primer yang bersifat episodik maupun kronik, dengan karakteristik bilateral, seperti diikat/tertekan, berlangsung selama beberapa menit -hari, dirasakan siang-malam, dengan intensitas ringan sampai sedang, dapat dicetuskan oleh suara dan cahaya. Rasa nyeri terlokasi di regio tengkuk -oksipital atau di puncak kepala (vertex).
1
2.
3
Epidemiologi Prevalensi TTH
tension type headache sekitar 70% dari seluruh nyeri kepala. Onset
biasanya muncul pada usia >20 tahun. Lebih banyak dialami perempuan
dibandingkan laki -laki.
3.
Etiologi3,4
Beberapa faktor pencetus
dari
tension type headache
antara lain muskuler
(ketegangan otot terus-menerus), psikogenik (perhatian pasien terlalu banyak tertuju ke kepalanya dimana adanya rasa takut adanya kelainan intrakranial), gangguan tidur, dan menstruasi.
4.
5,6,7
Patofisiologi
Patofisiologi tension type headache masih belum diketahui secara jelas,
dahulu
penyebabnya diyakini hanya berasal dari psikogenik saja, namun bukti terbaru mengindikasikan adanya basis neurobiologinya. Mekanisme nyeri perifer dan sentral dipercaya mempunyai peranan dalam patofisologi tension type headache. sentral
Mekanisme
berperan pada TTH kronik, melibatkan hipersesitivitas serabut nyeri dari
nervus trigeminal yang menuju pada sensitisasi sentral (mccance). Sedangkan m
ekanisme perifer diduga berperan pada TTH episodik
dari aferen sens orik
yang melibatkan sensitisasi
myofacial yang berujung pada hipersensit ivitas
muskular dan
berkembang menjadi TTH kronik. (mccance) . Sensitisasi neuron setinggi dorsal horn spinal
atau
nukleus
trigeminus
atau
keduanya
terinduksi
berkepanjangan dari otot perikranial dan jaringan myofascial.
oleh
nosisepti f
Pada suatu studi
farmakologi ditemukan bahwa Nitric Oxide Synthase (NOS) inhibitor, NGmonomethyl-L-arginine hydrochloride mengurangi nyeri kepala dan nyeri serta tegang pada jaringan perikranial myofascial sedangkan Nitric glyceryl mencetuskan terjadinya TTH. nosiseptif dapat disebabkan aktivasi NOS.
Hal
ini
Oxide
mendukung
Selain itu defisiensi
(NO)
donor
bahwa sensitisasi
aktivitas antinosiseptif
dari struktur supraspinal di sistem saraf pusat juga mungkin berperan pada meningkatnya sensitivitas nyeri pada pasien TTH kronik.(elsevier) . Pada faktor psikogenik sebagai pencetusnya, aktivitas dari simpatetik dan aksis hipotalamus pituitary adrenal yang teraktivasi karena adanya stress diyakini menjadi salah satu patogenesis pada TTH karena terdapat bukti bahwa nosiseptor dapat
2
distimulasi dengan neurotransmiter endogen atau hormon seperti serotonin, norpeinephrine, dan bradykinin (journal headache and management)
5.
2,3
Gejala Klinis •
Nyeri kepala dengan lokasi forntal bilateral dan nucho-oksipital, konstan, terus menerus, seperti diikat/ditekan/diperas, intensitas nyeri ringan sampai sedang.
•
Ketegangan otot di daerah kulit kepala/leher yang berlangsung hitungan menit hingga hari.
•
Gejala tidak disertai mual, muntah, dan tidak diperberat dengan aktivitas fisik.
•
Pada pemeriksaan fisik TTV dan pemeriksaan neurologis normal
•
TTH dibagi menjadi 2 macam kriteria : 1.
TTH episodik : Minimal 10 nyeri kepala dengan rata-rata <1hari/bulan (<12 hari/tahun)
serta memenuhi kriteria :
3
a. b.
Nyeri kepala berlangsung 30 menit-7 hari Terdapat minimal 2 karakteristik nyeri (tidak berdenyut, intensitas ringan sedang, bilateral, tidak diperberat oleh rutinitas normal)
c. 2.
Tidak ditemukan mual/muntah dan fotofobia/fonofo bia.
TTH kronik :
Nyeri kepala dengan frekuensi rata-rata >15 hari per bulan
selama lebih dari 6 bulan serta memenuhi kriteria : a.
Terdapat minimal 2 karakteristik nyeri (sifat mengikat/menekan (tidak berdenyut), intensitas ringan-sedang (menganggu aktivitas, tapi tidak sampai tidak dapat beraktivitas), lokasi bilateral, tidak diperberat dengan menaiki tangga atau aktivitas normal)
b.
Terdapat 2 hal : (tidak ada muntah dan tidak lebih dari 1 gejala (mual, fotofobia, atau fonofobia)
c.
6.
Tidak ada gejala atau tanda nyeri kepala sekunder
Diagnosis Banding
2
Diagnosis banding TTH : •
•
7.
Nyeri kepala sekunder (seperti THT, gigi mulut, mata) Psikosomatis
3,8,9
Tatalaksana
Penatalaksanaan terhadap TTH terbagi menjadi non farmakologi dan farmakologi: 1. Non-farmakologi
2.
:
•
Konseling psikologis
•
Modalitas fisik (seperti panas, pijat)
•
Perbaikan postur
•
Istirahat yang cukup
•
Olahraga secara teratur
•
Makan teratur
Famakologi : •
Analgesik dan NSAID : !
Aspirin 500 mg 3x1
!
Ibupr ofen 200 mg 3x1
!
Diklofenak 50 mg 3x1
4
•
Pelemas otot
! •
Eperison (Myonal) 50 mg 3x1
Antidepressant trisiklik (biasanya untuk TTH kronik) !
8.
:
Amytriptilin 50-75 mg/hari
Prognosis
2
•
Umumnya baik
•
Sebagian besar kasus cenderung hilang timbul dan tidak mengganggu kehidupan pasien.
5
DAFTAR PUSTAKA
1.
McCance
KL, Huether SE. Pathophysiology The Biologic Basic for Disease in Adults
and Children Canada: Elsevier; 2014. 2.
Suryadisastra DT. Nyeri Kepala Tipe Tegang (NKTT). In Simanungkalit AD, Suryadisastra DT, Lalisang L, Ng PG, Gunawan PY, Ketaren RJ, et al. Pengan tar Neurologi Klinik. Tangerang: FK Press; 2016.
3.
Arifputera A, Anindhita T. Tension Type Headache. In Ariputera A, Calistania C, Klarisa C, Priantono D, Wardhani DP, Wibisono E, et al. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius; 2014. p. 981 -982
4.
Asdie AH, Dahlan P. Migren dan Sakit Kepala. In Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K MS, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p. 3632 -3635.
5.
Waldie KE, Buckley J, Bull PN, Poulton R. Tesion -Type Headache: A Life-Course Review. Journal of Headache&Pain Management. 2015; 1(1): p. 2.
6.
Fumal A, Schoenen J. Tension -type headache: current research and clinical
management. 2008; 7: p. 70 -83. 7.
Ashina S, Bendsten L, Ashina M. Pathophysiology of migraine and tensi on-type headache. Techniques in Regional Anasthesia& Pain Management. 2012 January: p.14-18.
8.
Arif A, Mirdhatillah S, P, Sudrajat SE. Cara Mudah Belajar Farmakologi Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014
9.
Turner C, Bahra A, Cikurel K, Gibbs J. Crash Course Neuro logy second edition
London: Mosby; 2006
6