REGULASI TEKANAN DARAH
Pada tubuh terdapat sistem refleks tubuh jika terjadi perubahan tekanan darah , yang dinamakan baroreseptor reflex. Pusat baroreseptor terdapat pada carotid sinus dan di lengkung aorta. Pusat baroreseptor tersebut sangat sensitif terhadap setiap perubahan tekanan sistolik atau diastolik.
Autoregulasi tubuh terhadap tekanan darah. Jika tekanan darah menurun: Tekanan darah
↓ Potensial reseptor arch aorta dan sinus carotid
↓ Hantaran nerus afferent
↓ Pusat kardioaskular
↓ • Aktiitas saraf simpatis jantung • Aktiitas saraf simpatis asokonstriktor • Aktiitas saraf parasimpatis ↓ • Heart rate • !olume sekuncup • !asodilatasi arteriolar dan ena ↓ • "ardiac output • #esistensi perifer total ↓ tekanan darah meningkat mendekati Jika tekanan darah meningkat:
Autoregulasi tubuh terhadap tekanan darah. Jika tekanan darah menurun: Tekanan darah
↓ Potensial reseptor arch aorta dan sinus carotid
↓ Hantaran nerus afferent
↓ Pusat kardioaskular
↓ • Aktiitas saraf simpatis jantung • Aktiitas saraf simpatis asokonstriktor • Aktiitas saraf parasimpatis ↓ • Heart rate • !olume sekuncup • !asodilatasi arteriolar dan ena ↓ • "ardiac output • #esistensi perifer total ↓ tekanan darah meningkat mendekati Jika tekanan darah meningkat:
Tekanan darah
↓ Potensial reseptor arch aorta dan sinus carotid
↓ Hantaran nerus afferent
↓ Pusat kardioaskular
↓ • Aktiitas saraf simpatis jantung • Aktiitas saraf simpatis asokonstriktor • Aktiitas saraf parasimpatis ↓ • Heart rate • !olume sekuncup • !asodilatasi arteriolar dan ena ↓ • "ardiac output • #esistensi perifer total ↓ tekanan darah menurun mendekati normal SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN ALDOSTERON !RAA"
$ungsi: %
&eningkatkan retensi 'a( dan H)* oleh ginjal
%
&eningkatkan olume entrikel dan regangan serabut
%
&enambah kontraktilitas miokardiumsesuai dengan hokum +tarling
%
&eningkatkan tekanan darah
#enin adalah suatu hormone yang dihasilkan di ginjal tepatnya oleh sel J -jukstaglomerulus. /alam system ini, rennin berfungsi sebagai memecah angiotensin 0 dari angotensinogen. /imana hormone tersebut dapat terangsang pengeluarannya apabila terdapat keadaan%keadaan di ba1ah ini: %
/eplesi 'a(, olume "2+, T/
%
/iuresis
%
Hipotensi
%
Perdarahan
%
Posisi berdiri
%
agal jantung
%
/ehidrasi
%
3ontraksi Arteri renalis 4aorta
Jika terdapat keadaan%keadaan yang disebutkan di atas maka renin akan dikeluarkanoleh sel J sebagai respon tubuh. 5ang nantinya rennin ini akan berfungsi sebagai en6im yang merubah angiotensinogen -protein plasma yang disintesis oleh hati dan selalu terdapat di plasma dalam konsentrasi tinggi menjadi angiotensin 0-precursor untuk angiotensin 00. +elanjutnya akan bersikulasi dalam darah mele1ati sirkulasi paru yang dengan bantuan dari A"2 -angiotensin "onerting en6yme akan diubah menjadi angiotensin 00. Adapun fungsi dari angiotensin 00:
%
3onstriksi arteriolakonstriksi arteriol aferen penurunan T/ kapiler glomerulus penurunan $# penurunan olume urin peningkatan konserasi cairan dan garam peningkatan T/ sistolik dan diastolic
%
&erangsang rasa haus peningkatan asupan cairan
%
&erangsang asopressin peningkatan retensi H)* oleh ginjal
%
7ekerja
langsung pada
korteks
adrenal
meningkatkan
sekresi
aldosteron
2feknya yaitu meningkatkan reabsorbsi 'a( oleh tubulus distal dan tubulus pengumpul. 5ang akhirnya mengmbalikan tekanan darah dalam keadaan yang normal kembali. 'amun, jika tekanan darah di dalam tubuh kita, pengeluaran rennin akan dihambat
HI#ERTENSI ESENSIAL
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah arterial. /i seluruh dunia hipertensi telah menjadi suatu penyakit yang dihubungkan dengan angka morbiditas, mortalitas serta biaya yang tinggi di masyarakat. Hipertensi juga merupakan faktor risiko penting, yang dapat dimodifikasi, untuk penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan penyakit arteri periferal. 8ntuk mempermudah pembelajaran dan penanganan, hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingginya tekanan darah dan etiologinya Kla$i%ika$i
Si$tol !mmHg"
Dia$tol !mmHg"
Normal
9); );%=> ?;%@> B;
9<; <;%>; >;%;; ;;
#rehi&erten$i Hi&erten$i tingkat ' Hi&erten$i tingkat (
(Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC VII, 2003)
7erdasarkan etiologinya hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi esensial dan hipertensi sekunder: . Hipertensi
esensial4hipertensi
primer4hipertensi
idiopatik
adalah
hipertensi tanpa kelainan dasar patologi yang jelas, lebih dari >;C kasus merupakan hipertensi esensial. Penyebabnya meliputi faktor genetik -kepekaan terhadap natrium, stress, dll dan faktor lingkungan -gaya hidup, stress emosi, dll ejala klinis % % % % % %
+akit kepala #asa tidak nyaman ditengkuk Pusing +esak nafas Takikardi Tinnitus
Patogenesis %
$aktor resiko : diet, asupan garam,stress, ras , obesitas, merokok,
% % %
genetik. 3elainan saraf simpatis : tonus simpatis, ariasi diurnal 3eseimbangan antara modulator asodilatasi dan asokontriksi Pengaruh sistem #AA.
3erusakan organ target %
Jantung : hipertrofi entrikel kiri, angina, atau infark miokard,
% %
gagal jantung. *tak : stroke atau T0A Penyakit ginjal kronis
% %
Penyakit arteri perifer #etinopati
). Hipertensi sekunder meliputi @%;C kasus. /apat berupa hipertensi kardioaskuler -peningkatan resistensi perifer akibat aterosklerosis, hipertensi ginjal -oklusi arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal, hipertensi endokrin -feokromositoma dan sindrom "onn dan hipertensi neurogenik -akibat lesi saraf, menyebabkan gangguan di pusat kontrol, baroreseptor atau penurunan aliran darah ke otak.
Hipertensi lama dan4atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ pada jantung -hipertrofik entrikel kiri, otak -stroke akibat pecah pembuluh darah cerebral, ginjal -penyakit ginjal kronik, gagal ginjal, mata dan pembuluh darah perifer. Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas kardioaskular. Target tekanan darah yang ingin dicapai bila penderita tidak memiliki kelainan penyerta adalah 9?;4>; mmHg, sedangkan pasien dengan diabetes melitus atau kelainan ginjal tekanan darah harus diturunkan di ba1ah =;4<; mmHg. +trategi pengobatan hipertensi dimulai dengan perubahan gaya hidup, diet rendah garam, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, aktiitas fisik yang teratur, dan penurunan berat badan bagi pasien obesitas. Perubahan gaya hidup tersebut dapat dicoba sampai ) bulan bagi penderita hipertensi
tingkat tanpa faktor risiko dan kerusakan organ. +edangkan bila penderita memiliki kelainan penyerta -seperti gagal jantung, pasca infark miokard, penyakit
jantung
koroner,
diabetes
melitus,
stroke
maka
terapi
farmakologi4obat%obatan harus dimulai lebih dini mulai dari hipertensi tingkat . 7erdasarkan The Joint National Coittee on !re"ention, dete#tion, e"aluation, and treatent of hi$h blood !ressure (JNC) VII pada tahun );;=, tatalaksana hipertensi secara farmakologis dibagi menjadi dua lini: 1% Dini pertama meliputi diuretik, penyekat reseptor beta adrenergik -E% blocker, A"2 inhibitor, penghambat reseptor angiotensin -A#7, dan antagonis kalsium4#al#iu #hannel blo#ker% 2% Dini
kedua
meliputi
penghambat
saraf
adrenergik,
penghambat
adrenoreseptor alpha -F%blocker, dan asodilator.
Diuretik
/iuretik bekerja dengan meningkatkan ekskresi natrium, air, dan klorida sehingga menurunakn olume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi penurunan curah jantung dan tekanan darah. 7eberapa diuretik juga bekerja dengan mennurunkan resistensi perifer sehingga memperkuat efek hipotensinya. . olongan tia6id olongan ini bekerja dengan menghambat simporter 'a%"l di tubulus distal ginjal, sehingga meningkatkan eksresi 'a( dan "l%. Prototipe golongan ini adalah hidroklorotia6id -H"T. +elain itu juga terdapat bendroflumeta6id, indapamid dll dengan 1aktu paruh yang berbeda%beda. H"T sendiri memiliki 1aktu paruh ;%) jam. +ampai saat ini tia6id merupakan obat utama dalam terapi hipertensi. 8mumnya efek hipotensi tia6id baru terlihat setelah )%= hari
dan mencapai maksimum setelah )%? minggu. 2fek samping dari tia6id antara lain
hipokalemia,
hiponatremia,
hipomagnesemia,
hiperkalsemia
dan
hiperurisemia. Tia6id juga dapat menyebabkan hiperlipidemia, hiperglikemia dan kurang efektif pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. ). /iuretik kuat4loo! diureti# /iuretik kuat bekerja di ansa Henle pars asendens dengan menghambat kotransporter 'a(, 3 (, "l% dan menghambat resorpsi air dan elektrolit. /iuretik kuat digunakan sebagai antihipertensi terutama pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal -kreatinin serum ).@ mg4dD atau gagal jantung. Termasuk dalam golongan diuretik kuat adalah furosemid, bumetanid, torasemid dan asam etakrinat.
2fek
sampingnya
antara
lain
hipokalemia,
hiponatremia,
hipomagnesemia dan hiperkalsiuria. =. /iuretik hemat kalium /iuretik hemat kalium digunakan terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk mencegah hipokalemia. Termasuk dalam golongan ini adalah amilorid, triamteren, dan spironolakton -antagonis aldosteron. /iuretik hemat kalium dapat menimbulkan hiperkalemia bila diberikan pada pasien dengan gagal ginjal atau bila dikombinasi dengan A"2%inhibitor, A#7, E%blocker, A0'+ atau suplemen kalium.
#engham)at adrenore$e&tor )eta !*-)lo+ker"
E%blocker bekerja dengan menghambat reseptor E sehingga menumbulkan penurunan frekuensi denyut jantung dan kontraktilitas miokard, menghambat sekresi renin, mempengaruhi aktiitas saraf simpatis, perubahan pada sensitiitas baroreseptor, perubahan aktiitas neuron adrenergik perifer dan
peningkatan biosintesis prostasiklin -asodilator. 2fek penurunan tekanan darah dapat terlihat dalam )? jam sampai minggu setelah terapi dimulai. /ari berbagai E%blocker, atenolol merupakan obat yang sering dipilih -bersifat kardioselektif. +elain itu terdapat juga labetolol, karedilol dll yang umumnya nonselektif. G%blocker dikontraindikasikan pada penderita asma bronkial, bradikardia, blokade A! derajat ) dan =, si#k sinus s&ndroe dan gagal jantung belum stabil. 2fek samping E%blocker antara lain bronkopasme, gangguan sirkulasi perifer, depresi, mimpi buruk, halusinasi dan gangguan fungsi seksual.
A,E-inhi)itor
A"2%inbitor merupakan obat yang bekerja dengan menghambat en6im an$iotensin #on"ertin$ en'&e -A"2 yang dalam keadaan normal bertugas mengaktifkan angiotensin menjadi angiotensin ) yang berperan dalam sistem #enin%Angiotensin%Aldosteron, di mana aldosteron berfungsi mengkonserasi air dalam tubuh. +elain itu A"2%inhibitor juga menghambat degradasi bradikinin, sehingga bradikinin dapat bekerja meningkatkan sintesis 2/#$4'* dan prostasiklin yang merupakan asodilator. A"2%inhibitor juga diduga menghambat pembentukan angiotensin 00 secara lokal di endotel pembuluh darah. +ecara umum A"2%inhibitor dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu yang bekerja langsung, contohnya kaptopril dan lisinopril dan ) !rodru$ , contohnya enalapril, kuinapril dan perindopril. A"2%inhibitor efektif untuk hipertensi ringan hingga berat, hipertensi dengan gagal jantung kongestif, hipertensi pada diabetes, dislipidemia, obesitas, hipertensi dengan penyakit jantung koroner, hipertrofik entrikel kiri dll. 8ntuk memperkuat efeknya A"2%inhibitor sering dikombinasikan dengan diuretik, E%blocker atau asodilator. A"2%inhibitor
dikontraindikasikan pada stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada ginjal tunggal serta pada ibu hamil. 2fek samping yang ditimbulkan antara lain hipotensi, batuk kering, hiperkalemia, rash kulit, edema angioneurotik, gagal ginjal akut, dan proteinuria. #engham)at re$e&tor angioten$in !angiotensin receptor blocker/ARB"
A#7 bekerja dengan menghambat efek angiotensin 00 pada reseptor AT -yang terutama terdapat di otot polos pembuluh darah dan otot jantung, selain itu terdapat juga di ginjal, otak, dan kelenjar adrenal. 2fek yang dihambat meliputi: asokonstriksi, sekresi aldosteron, rangsangan saraf simpatis, sekresi asopresin, rangsangan haus, stimulasi jantung, serta efek jangka panjang berupa hipertrofik otot polos pembuluh darah dan miokard. 2fek yang ditimbulkan A#7 mirip dengan efek yang ditimbulkan A"2%inhibitor, namun A#7 tidak memiliki efek samping batuk kering dan angioedema. Dosartan merupakan prototip dari golongan A#7, selain itu ada juga alsartan, irbesartan, dll. 2fek samping yang ditimbulkan antara lain hipotensi dan hiperkalemia. *bat ini dikontraindikasikan pada ibu hamil dan menyusui serta pada pasien dengan stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada ginjal tunggal. Antagoni$ kal$iumcalcium channel blocker
Antagonis kalsium menghambat influks kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard, menimbulkan efek relaksasi arteriol dan penurunan resistensi perifer. 7erbagai antagonis kalsium antara lain nifedipin, erapamil, diltia6em,
amlodipin,
nikardipin,
isradipin,
dan
felodipin.
olongan
dihidropiridin -seperti nifedipin, nikardipin, dll bersifat askuloselektif , menurunkan resistensi perifer tanpa penurunan fungsi jantung yang berarti -efek pada nodus +A dan A! minimal. 'ifedipin oral sangat bermanfaat untuk mengatasi hipertensi darurat -dosis ;mg akan menurunkan tekanan darah
dalam 1aktu ; menit, namun tidak dianjurkan untuk hiperensi dengan penyakit jantung koroner. 2fek samping antagonis kalsium antara lain iskemia miokard, hipotensi, edema perifer, bradiaritmia, dll. #engham)at $ara% adrenergik
Penghambat saraf adrenergik meliputi reserpin, guanetidin dan guanadrel. #eserpin bekerja dengan menghambat u!take dan memecah katekolamin -epinefrin dan norepinefrin di ujung esikel. 2fek yang ditimbulkan adalah penurunan curah jantung dan resistensi perifer. 2fek samping reserpin antara lain depresi mental, penurunan ambang kejang, bradikardia, hipotensi ortostatik, dan hiperasiditas lambung yang dapat mengeksaserbasi ulkus lambung dll. +edangkan guanetidin dan guanadrel bekerja dengan menggeser norepinefrin dari esikel dan mendegradasinya, sehingga menurunkan tekanan darah melalui penurunan curah jantung dan resistensi perifer. 2fek samping guanetidin antara lain hipotensi ortostatik dan diare. #engham)at adrenore$e&tor al&ha !.-)lo+ker"
Hambatan reseptor F menyebabkan asodilatasi di arteriol dan enula sehingga menurunkan resistensi perifer.
Termasuk ke dalam golongan ini adalah
pra6osin, tera6osin, buna6osin, dan doksa6osin. F%blocker memiliki keunggulan yaitu efek positif terhadap lipid darah dan mengurangi resistensi perifer. 2fek samping yang ditimbulkan antara lain hipotensi ortostatik, sakit kepala, palpitasi, edema perifer, mual dll. Adrenolitik $entral !metildo&a dan klonidin"
&etildopa merupakan !rodru$ dalam susunan saraf pusat yang menggantikan kedudukan
dopa
dalam
sintesis
katekolamin
dengan
hasil
akhir
F%
metilnorepinefrin. 2fek yang ditimbulkan antara lain mengurangi sinyal
simpatis ke perifer sehingga menurunkan resistensi askular tanpa banyak mempengaruhi
frekuensi
dan
curah
jantung.
*bat
ini
efektif
bila
dikombinasikan dengan diuretik, dan merupakan pilihan utama untuk pengobatan hipertensi pada ibu hamil karena terbukti aman bagi janin. 2fek samping yang sering adalah sedasi, hipotensi postural, pusing, mulut kering, sakit kepala, depresi, dll. 3lonidin bekerja pada reseptor F%) di susunan saraf pusat dengan efek penurunan si!atheti# outflo dan menurunkan resistensi perifer dan curah jantung. *bat ini digunakan sebagai obat kedua atau ketiga jika penurunan tekanan darah dengan diuretik belum optimal. 2fek samping yang sering timbul antara lain mulut kering, sedasi, dll. /a$odilator !hidrala0in1 minok$idil1 dia0ok$id"
Hidrala6in bekerja langsung merelaksasi otot polos arteriol melalui mekanisme yang belum diketahui. *bat ini biasanya digunakan sebagai obat kedua atau ketiga setelah diuretik dan E%blocker. 2fek samping yang timbul antara lain sakit kepala, mual, hipotensi, takikardia, dll. *bat ini dikontraindikasikan pada pasien penyakit jantung koroner dan tidak dianjurkan pada pasien usia di atas ?; tahun. &inoksidil bekerja dengan membuka kanal kalium ATP%dependent dengan akibat terjadinya efluks kalium dan hiperpolarisasi membran yang diikuti oleh relaksasi otot polos pembuluh darah dan asodilatasi. 2fek samping yang timbul antara lain
retensi cairan
dan
garam,
refleks simpatis, hipertrikosis,
hiperglikemia dll. &inoksidil harus diberikan bersama dengan diuretik dan penghambat adrenergik -biasanya E%blocker untuk mencegah retensi cairan dan mengontrol refleks simpatis. /ia6oksid merupakan deriat ben6otia6id namun tidak memiliki efek diuresis. *bat ini bekerja dengan mekanisme mirip minoksidil. /ia6oksid diberikan
untuk mengatasi hipertensi darurat, hipertensi maligna, hipertensi ensefalopati, dan hipertensi berat pada glomerulus akut dan kronik. 2fek samping yang ditimbulkan atntara lain retensi cairan dan hiperglikemia HI#ERTENSI SEKUNDER
/efinisi : Jenis hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui -kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan tiroid, penyakit adrenal 2tiologi : %
3elainan ginjal, ++P, endorin, ascular, penggunaan obat%obatan Penyebab Penyakit parenkim ginjal Penyakit renoaskular Aldosteronisme Penyakit tiroid +indrom chusing *bat 3ehamilan
Prealensi C @ ;,@%@ ;,@% 9 ;,) 9 ;,) ;,% ;,%
2pidemiologi : % % % % % %
@%; C kasus hipertensi 8sia muda dan geriatri Daki 1anita pada usia muda 0ndonesia merupakan kasus penyakit kematian tertinggi 8sia tua : ?; th ; C dan @; th );%=; C I /epkes #0 tahun );;; : Jakarta, Padang, 7andung, 5ogyakarta,
%
/enpasar, &akasar @),@ C Pada usia tua laki ) C dan 1anita karena faktor hormonal
B
C, 1anita lebih tinggi
ejala klinis : % % % % % % % % % %
Tekanan darah I 3omplikasi ginjal, mata, otak, jantung +akit kepala, epistaksis, pusing, migren pagi hari "epat marah 7erdenging pada telinga &imisan, sukar tidur, sesak napas Tengkuk berat, mata berkunang, palpitasi, mudah lelah angguan penglihatan, neurologi "emas, tremor 3elumpuhan sebelah tubuh
/iagnosa :
Test klonidin : % E%blockers dan diuretik distop ) minggu % berikan antihipertensi pada hari pemeriksaan % pasien berbaring dengan 0! line selama =; menit sebelum dan selama % % %
test berikan klonidin ;,= mg oral periksa katekolamin plasma sebelum dan = jam sesudahnya test -( bila kadar katekolamin @;; mg4ml 4 tekanan darah tidak turun sedikitnya @; C
Pemeriksaan laboratorium : % 8rinalisis : protein, leukosit, eritrosit, dan silinder % Hb4H"T % 2lektrolit darah : 3alium % 8reum4kreatinin % /P ula /arah Puasa % 3olesterol total % 2lektrokardiografi H!3 -Hipertrofi !entrikel 3iri : );%@; C
7ila keuangan tidak berkendala : % T+H % Deukosit darah % 3alsium dan fosfor % Trigliserida, H/D, dan kolesterol D/D % $oto toraks
$aktor resiko : lemak
%
Penyempitan pembuluh darah
mengendap dengan mudah
% %
-kolesterol(trigliserida Penyempitan pada organ ginjal memicu en6im rennin &erokok, minum alcohol, 77I, stress kronik, pil 37, diabetes
% % %
mellitus gaya hidup modern Asupan 'atrium I makanan yang mengandung &+ 3adar rennin proses penuaan -?@ th I anita 1aktu menopause hormon estrogen menyebabkan
% %
elastisitas pembuluh darah #A+ kulit hitam 9 kulit putih #P3
3omplikasi : % % % % % % %
*tak injal +araf 2ndokrin #etinopati /emensia Penyakit arteri perifer
Tatalaksana : %
Propanolol : mengurangi seringnya kerja jantung, menurunkan
%
tekanan darah I /iuretic oral : membuang kelebihan cairan dalam tubuh, menurunkan
% %
tekanan darah I "hlorothia6ide : menurunkan T/ I /iet tinggi 'atrium : konsumsi tidak )?;; mg garam4hari
%
/iet lemak : kurangi konsumsi lemak jenuh -he1an dan asam lemak
%
tak jenuh /iet rendah 3alsium : kurangi konsumsi susu tidak berlemak dan
%
rendah lemak /iet tinggi 3alium : konsumsi sayur dan buah untuk mengurangi
%
tekanan darah /iet tinggi alcohol : tidak konsumsi
% %
I, sirosis hati, kerusakan jantung 3urangi stress, berat badan, merokok Aktiitas fisik -1aktu istirahat cukup, hiburan dan hoby harus
pengaruh
pada tekanan darah
seimbang, olahraga teratur )%= x seminggu selama =; menit
Jenis obat lainnya : %
A"2 inhibitor
memperlambat
aktiitas dari en6im A"2 dengan
produksi dari kurangi angiotensin 00 -6at kimia yang dapat %
menyempitkan pembuluh darah, kontraksi pembuluh darah I A#7 -Angiotensin #eseptor 7locker menghalangi
%
angiotensin 00 E%blockers, kalsium channel blockers, F%blockers, F%E blockers,
aksi
minoxidil -asodilator
"ara kerja obat hipertensi : % %
Pembuluh darah asodilatasi +aluran%saluran udara dipersempit dengan menstimulasi otot%otot yang
%
mengelilingi saluran udara untuk asoonstriksi &engurangi kekuatan dari aksi memompa jantung
7erdasarkan faktor usia : %
Perbaikan diri secara perlahan dengan mencegah diri dari bahaya infeksi
Prognosis : %
/apat disembuhkan dan diobati
$aktor masalah : $aktor genetic
Aktiitas fisik
/iet tinggi -lemak, kalori, garam
Dingkungan sosial
*besitas
3epribadian
&erokok
0ndiidu
alcohol,
obat
+tress mental
H0P2#T2'+0
#A+, 8mur, Jenis 3elamin
Ka&to&ril ! A,E inhi)itor " '2De%ini$i
3aptopril merupakan A"2 Kinhibitor yang pertama ditemukan dan banyak digunakan untuk pengobatan hipertensi L gagal jantung. +ecara umum ,A"2 Kinhibitor dibedakan atas ) kelompok : .5ang bekerja langsung : 3aptopril ,Disinopril ).Prodrug : 2nalapril ,3uinapril ,Perindopril yang diubah menjadi bentuk aktif yaitu enalaprilat,kunalaprilat ,perindoprilat . (2Mekani$me ker3a
• A"2 Kinhibitor menghambat perubahan AT menjadi AT 00 sehingga terjadi asodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron mengakibatkan terjadinya ekskresi air dan 'a( • &enghambat degradasi bradikin sehingga kadar bradikinin meningkat dan menyebabkan asodilatasi sehingga tekanan darah menjadi turun 42E%ek
.
Pada
pasien
hipertensi,
kaptopril
dapat
menurunkan
retensi
'a(,mengakibatkan asodilatasi sehingga tejadi penurunan tekanan darah ).Pada pasien gagal jantung akan mengurangi kerja beban jantung yang akan menghambat progresi remodeling jantung dan menurunkan hipertrofi miokard =.Pada gagal ginjal ,A"2 Kinhibitor menyebabkan asodilatasi arteri renalis dan meningkatkan aliran darah ginjal yang akan memperbaiki laju filtrasi glomerulus .
52Interak$i O)at Kom)ina$i 66 :
%
3ombinasi dengan diuretic
%
3ombinasi dengan antagonis kalsium
%
3ombinasi dengan pra6osin
%
3ombinasi dengan E%7locker
Kom)ina$i - - 7
3ombinasi dengan penghambat adrenergic F L E -yang dapat menimbulkan hipotensi berat L berkepanjangan
82E%ek Sam&ing
. Hipotensi ).7atuk kering
=.Hiperkalemia ?.#ash @.2fek teratogenik
92:armakokinetik
• /iabsorpsi dengan baik pada pemberian oral • Pemberian bersama makanan akan menurunkan =; C sehingga pemberian harus diberikan jam sebelum makan • A"2 Kinhibitor di metabolisme di hati • 2kskresi melalui ginjal
;2Indika$i dan Kontraindika$i
• 7aik untuk hipertensi dengan penyakit ginjal kronik dan gagal jantung • Tidak baik untuk 1anita hamil,stenosis arteri renalis
<2Do$i$ dan $ediaan
)@%;; mg4hari ,)%=x ,tab.),@%)@ mg
HIDROKLOROTHIA=ID !H,T"
Prototipe golongan diuretik tia6id dan dianjurkan untuk sebagian besar kasus hipertensi ringan dan sedang $ungsi: %
Peningkatan ekskresi 'a(, H)*, "l% menurunkan olume darah dan "2+ menurunkan curah jantung dan tekanan darah
%
Penurunan resistensi perifer
/osis: ),@%)@mg Pemberian: x sehari /osis: )@ dan @; mg
$armakokinetik: A: saluran cerna baik sekali -efek obatM jam /: ke seluruh ruang ekstrasel dan dapat melalui sa1ar uri &: 2: oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuh
$armakodinamik:
&enghambat simporter 'a(, "l% -reabsorbsi di hulu tubuli ginjal %
Pada pasien hipertensi: menurunkan tekanan darah dan efek langsung terhadap arteriol sehingga menjadi asodilatasi
%
/iabetes 0nsipidus: mengurangi diuresis
%
$ungsi injal: mengurangi aliran darah ke ginjal -mengurangi kecepatan glomerulus
%
Asam urat: meningkatkan kadar asam urat di tubuli proksimal dan menghambat ekskresi
%
3alsium: menurunkan ekskresi "a)( dan mereabsorbsi "a)( oleh sel tubuli distal menurunkan insiden fraktur pada osteoporosis
%
"2+: meningkatkan ekskresi 3(
0ndikasi: %
Hipertensi
%
agal jantung
%
Pengobatan jangka panjang edema kronik
%
/iabetes insipidus
%
Hiperkalsiuria
2fek +amping: jika berlebihan dosisnya %
angguan elektrolit
%
ejala insufisiensi ginjal
%
Hiperkalsemia karena menghambat ekskresi dari "a)(
%
Hiperurisemia karena meningkatkan kadar asam urat darah
%
Peningkatan kadar kolesterol dan T
NI:EDI#INE
&erupakan golongan antagonis kalsium -calsium blocker dengan ikatan dihidropiridin. 7ekerja dengan cara menghambat influks kalsium pada otot polos pembuluh darah dan miokardium untuk mengurangi resistensi pembuluh darah koronaria dan meningkatkan aliran darah koroner.
+ifat farmakologis: . ). =. ?.
7ersifat askuloselektif 7ioaailabilitas oral relatif rendah : ?; K B;C 3adar puncak tercapai dengan cepat : =; K ?; menit aktu paruh umumnya pendek : sehingga pemberian diberikan = x
sehari @. &etabolisme baik
&ekanisme kerja: 3erja otot jantung sangat bergantung dengan jumlah "a)( yang terdapat dalam miosit jantung. Jika "a)( dalam keadaaan tinggi, maka kerja jantung akan meningkat.
7loker "a)( ( troponin
efek penghambatan troponin pada organ dan struktur yang berkontraksi
Kontraktilita$
Tekanan darah
Absorpsi
re$i$ten$i arteriol
+urah 3antung
:
hanya ?; K B; C jika melalui oral. Hasil maksimal didapatkan dengan pemberian intraena.
aktu paruh: ) K = jam, sehingga dosis pemakaian dibutuhkan = x sehari.
&etabolisme
:
>@C dimetabolisme di hati dan metabolit bersifat inaktif.
2kskresi
:
9;.;C utuh le1at ginjal. 0nteraksi obat
:
+ediaan
; mg
:
digoksin plasma ↑
?; mg B; mg
/osis
:
a1al :
x ; mg 4 hari
= x ; mg 4 hari x ?; mg 4 hari x B; mg 4 hari
2fek samping: % % % %
Hipotensi karena deplesi cairan -pada usia lanjut 2dema perifer karena penurunan resistensi arteriol yang berlebih 3emerahan pada 1ajah karena penurunan resistesi arteriol yang berlebih +akit kepala karena asodilatasi pada arteri meningeal.
Tera&i Non-:armakologi$ #ada Hi&erten$i
/iberikan pada semua tingkatan dan stratifikasi hipertensi. Tujuan interensi gaya hidup : • •
8ntuk menurunkan tekanan darah 8ntuk mengurangi kebutuhan dan meningkatkan efikasi obat antihipertensi.
•
8ntuk mengobati faktor risiko lain yang ada
•
8ntuk pencegahan primer hipertensi dan kelainan kardioaskuler yang berhubungan di masyarakat.
. 7erhenti merokok &erupakan perubahan gaya hidup yang paling kuat untuk pencegahan penyakit kardioaskuler dan non%kardioaskuler pada penderita hipertensi. 8ntuk penderita yang sulit untuk menghentikan merokok dapat dibantu dengan pengobatan penggantian nikotin. ). Penurunan berat badan *besitas merupakan faktor predisposisi penting terjadinya hipertensi. Penurunan berat badan sebesar @ kg pada penderita hipertensi dengan obesitas -kelebihan berat badan ; C dapat menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan juga bermanfaat untuk memperbaiki faktor risiko yang lain -resistensi insulin, diabetes mellitus, hiperlipidemia dan D!H. =. 3onsumsi alkohol sedang Terdapat hubungan linier antara konsumsi alkohol, tingkat tekanan darah dan prealensi hipertensi pada masyarakat. Alkohol menurunkan efek obat antihipertensi, tetapi efek presor ini menghilang dalam %) minggu dengan mengurangi konsumsi alkohol dibatasi );%=; g etanol per hari untuk pria dan ;%); g etanol per hari pada 1anita. ?. Penurunan diet garam /iet tinggi garam dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah dan prealensi hipertensi. 2fek diperkuat dengan diet kalium yang rendah. Penurunan diet natrium dari <; mmol -;,@ g per hari menjadi <;%;; mmol -?,N%@,< g per hari menurunkan tekanan darah sistolik ?%B mmHg.
@. Perubahan diet yang komplek !egetarian mempunyai tekanan darah lebih rendah dibandingkan pemakan daging dan diet egetarian pada penderita hipertensi dapat menurunkan tekanan darah. &eningkatkan konsumsi buah dan sayuran menurunkan tekanan darah T/+4T// =4 mmHg, sedangkan mengurangi diet lemak menurunkan tekanan darah B4= mmHg. Pada penderita tekanan darah tinggi, kombinasi keduanya dapat menurunkan tekanan darah 4B mmHg. Adanya diet tinggi kalsium, magnesium dan kalium mungkin berperanan terhadap efek tersebut. &akan ikan secara teratur sebagai cara mengurangi berat badan akan meningkatkan penurunan tekanan darah pada penderita gemuk dan memperbaiki profil lemak. B. Peningkatan aktifitas fisik Datihan fisik aerobik sedang secara teratur -jalan atau renang selama =;%?@ menit =%? O seminggu mungkin lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan olah%raga berat seperti lari, jogging. Tekanan darah sistolik turun ?%< mmHg. Datihan fisik isometric seperti angkat besi dapat meningkatkan tekanan darah dan harus dihindari pada penderita hipertensi -H*%0+H >>>. -Joe1ono, 7oedi +oesetyo. );;=.
Algoritma Tera&i #ada #a$ien Dengan Hi&erten$i