MAKALAH REKAYASA IDE KIMIA TEKNIK “Pencegahan Korosi” DOSEN PEMBIMBING (Dr. Ayi Darmana, M.Si)
OLEH: RIZKY FALMI SETIAWAN TARIGAN 5171230008 PRABU GILANG LAUDRIAN 5173230011 SYAHID THAHIR HARAHAP 5173230014
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan “
penyusunan makalah Kimia Teknik yang berjudul Rekayasa Ide Pencegahan Korosi pada Besi atau Baja”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si. yang telah membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “ tak ada gading yang tak retak” , baik isi maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Medan, 5 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................
i
Daftar Isi .........................................................................................................
ii
Bab I Pendahuluan ......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ............................................................. ............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah....................................................... ............................................................
1
1.3 Tujuan ....................................................... ................................................................. .................
1
Bab II Pembahasan .....................................................................................
2
Cara Pencegahan Korosi ............................................................. .................................................
2
Bab III Penutup ............................................................................................
6
3.1 Kesimpulan ........................................................ ................................................................. ......
6
3.2 Saran .......................................................... ................................................................. .................
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe 2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi dapat terjadi karena adanya reaksi antara logam dan zat-zat disekitarnya. Pada karatan, karatan ini dapat terjadi karena udara yang lembab (oksigen dan air) mengorosi (bereaksi) terhadap besi sehingga muncul zat baru yaitu zat padat berwarna coklat kemerahan. Untuk peristiwa korosi itu sendiri merupakan proses elektrokimia yaitu proses (perubahan/reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif anoda) sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda sehingga terjadilah peristiwa korosi.
1.2
1.3
Rumusan Masalah Bagaimana cara atau tips pencegahan korosi pada besi atau baja ?
Tujuan Menghindarkan besi atau baja tersebut dari yang namanya korosi atau perkaratan.
Menjaga mutu atau kualitas pada besi atau baja tersebut.
BAB II PEMBAHASAN CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK PENCEGAHAN KOROSI ATAU PERKARATAN PADA BESI ATAU BAJA
Cara-Cara Pencegahan Korosi Korosi menimbulkan banyak kerugian Karena menguraikan umur berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel).akan tetapi, proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi. Kita ketahui bahwa korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita ketahui pula bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi. Caracara pencegahan korosi besi yang akan dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut, yaitu: 1.
Mengecat Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi dengan
udara dan air.
2.
Melumuri dengan oli dan gemuk Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah
kontak besi dengan air.
3.
Dibalut dengan plastik Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut dengan
pelastik. Pelastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4.
Tin plating (pelapisan dengan timah) Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan
dilakukan secara elektrolisis, yang disebut electroplating. timah tergolong logam yang tahan karat. Besi yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada kontak dengan oksigen (udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi
selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak,misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negativ dari pada timah (E ᵒ Fe = -0,44 volt; E ᵒ Sn = 0,14 volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Denagan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
5.
Cromium plating (pelapisan dengan kromium) Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan
pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium platingjuga dilakukan
dengan
elektrolisis.
Sama
seperti
zink,
kromium
dapat
memberi
perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
6.
Zink Plating Penyepuhan besi biasanya menggunakan logam krom atau timah. Kedua logam ini
dapat membentuk lapisan oksida yang tahan terhadap karat (pasivasi) sehingga besi terlindung dari korosi. Pasivasi adalah pembentukan lapisan film permukaan dari oksida logam hasil oksidasi yang tahan terhadap korosi sehingga dapat mencegah korosi lebih lanjut. Logam seng juga digunakan untuk melapisi besi (galvanisir), tetapi seng tidak membentuk lapisan oksida seperti pada krom atau timah, melainkan berkorban demi besi. Seng adalah logam yang lebih reaktif dari besi, seperti dapat dilihat dari potensial setengah reaksi oksidasinya:
Zn(s)
→
Zn2+(aq) + 2e-
Eᵒ = -0,44 V
Fe(s)
→
Fe2+(g) + 2e-
Eᵒ = -0,76 V
Oleh karena itu, seng akan terkorosi terlebih dahulu daripada besi. Jika pelapis seng habis maka besi akan terkorosi bahkan lebih cepat dari keadaan normal (tanpa seng). Paduan logam juga merupakan metode untuk mengendalikan korosi. Baja stainless steel terdiri atas baja karbon yang mengandung sejumlah kecil krom dan nikel. Kedua logam tersebut membentuk lapisan oksida yang mengubah potensial reduksi baja menyerupai sifat logam mulia sehingga tidak terkorosi.
7.
Proteksi Katodik Proteksi katodik adalah metode yang sering diterapkan untuk mengendalikan
korosi besi yang dipendam dalam tanah, seperti pipa ledeng, pipa pertamina, dan tanki penyimpan BBM. Logam reaktif seperti magnesium dihubungkan dengan pipa besi. Oleh karena logam Mg merupakan reduktor yang lebih reaktif dari besi, Mg akan teroksidasi terlebih dahulu. Jika semua logam Mg sudah menjadi oksida maka besi akan terkorosi. Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut.
Anode :
2Mg(s)
→
2Mg2+(aq) + 4e-
Katode :
O2(g) + 2H2O(l) + 4e-
→
4OH-
Reaksi :
2Mg(s) + O2(g) + 2H2O
→
2Mg(OH)2 (s)
Oleh sebab itu, logam magnesium harus selalu diganti dengan yang baru dan selalu diperiksa agar jangan sampai habis karena berubah menjadi hidroksidanya.
8.
Penambahan Inhibitor Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif
dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosi. Inhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
a. Inhibitor Anodik Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat.
b. Inhibitor Katodik Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas oksigen (oxygen scavenger) atau pengikatan ion-ion hidrogen. Contoh inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
c. Inhibitor Campuran Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat.
d. Inhibitor Teradsorpsi Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang teradsorpsi
pada
permukaan
logam.
Contoh
jenis
merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7 –tetraaza–adamantane.
inhibitor
ini
adalah
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Untuk mencegah agar korosi atau perkaratan itu tidak terjadi, hal yang perlu dilakukan yaitu dengan cara mengecat, melumuri dengan oli dan gemuk, dibalut plastik, pelapisan dengan timah, pelapisan dengan kromium, zink plating, proteksi katodik dan dengan menambahkan inhibitor.
3.2 Saran Saran dari kami jika anda yang ingin komponen rumahnya yang terbuat dari logam terutama terbuat dari besi ada baja, seperti halnya pada pagar rumah anda, supaya tetap awet dan terjaga keindahannya ada baiknya anda melakukan hal-hal yang telah kami sampaikan sebelumnya. Hal yang sederhana untuk menghindarkan besi dari korosi yaitu dengan mengecatnya.