REKAYASA IDE PENGANTAR AKUNTANSI USAHA DAGANG FARLAN TJ
Disusun Oleh: Kelompok 6 MUHAMMAD ALDIANSYAH ( 7173210022) OLIVIA FEBRINA SARAGIH (7173210024) PATARDO SIMANGUNSONG (7173210025) (7173210025) PINAYUNGAN SIAGIAN (7173210026) (7173210026) NOVI ARIKA (7173510052)
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN 2017/2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Berkat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas Rekayasa Ide guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Akuntansi. Harapan kami semoga makalah mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, Kami percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah mini riset ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan,
Desember 2017
Kelompok 6
DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................i Daftar Isi ...............................................................................................................ii BAB I : RINGKASAN ..........................................................................................1 BAB II : PENDAHULUAN ..................................................................................2
A. Latar Belakang ............................................................................... 2 B.
Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C.
Tujuan Penulisan ........................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 3 BAB III : GAGASAN ............................................................................................4 BAB IV : KESIMPULAN ...................................................................................10 Daftar Pustaka ....................................................................................................... 11 Lampiran ................................................................................................................ 12
BAB I RINGKASAN
Usaha Dagang Farlan TJ adalah salah satu usaha kecil menengah yang berbentuk Grosir, dan penjualan barang dagangan terkhusus kepada penjualan sepatu. Untuk laporan keuangan UD Farlan TJ masih menggunakan laporan yang sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Usaha Dagang Farlan TJ melakukan pencatatan secara sederhana dan manual, yakni dengan membuat catatan penjualan bulanan dan catatan kehadiran karyawan, 2) penyusunan laporan keuangan Usaha Dagang Farlan TJ berdasarkan SAK ETAP dengan memperhatikan perlakuan akuntansi aset biologis dapat diterapkan dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi usaha. Aset bilogis berupa bibit tanaman diperlakukan sebagai persediaan dan diukur berdas arkan harga perolehannya. Kendala yang dihadapi dalam menyusun laporan keuangan sesuai SAK ETAP: a) adanya keterbatasan waktu, b) terbatasnya jumlah pihak yang menangani keuangan usaha, c) lingkup usaha yang kecil, d) kurangnya pengetahuan tentang penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP, 3) kinerja
keuangan
diukur
dengan
rasio
profitabilitas.
Hasil
pengukuran
menunjukkan bahwa kinerja keuangan Usaha Dagang Farlan TJ dalam kondisi yang baik. Walaupun sederhana. Dan Objek Penelitian adalah UKM ,yaitu Usaha kecil menengah Grosir Sepatu.
BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu yang tidak terlepas dari dunia bisnis. Dengan adanya ilmu akuntansi maka pembukuan keuangan menjadi lebih
mudah
dan
lebih akurat.Akan tetapi,
dalam
kenyataannya
banyak
pembukuan keuangan yang tidak sesuai dengan keuangan yang ada. Hal ini terjadi karena kekeliruan dari pembuatan laporan keuangan atau adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan perusahaan, seorang akuntan harus mengikuti aturan yang ada dalam pembuatan laporan keuangan, yaitu sesuai dengan aturan PSAK. Akan tetapi, dalam kenyataanya banyak perusahaan yang secara kreatif melakukan manipulasi data keuangan untuk mendapatkan respon yang baik dari beberapa kalangan. Hal ini disebut dengan akuntansi kreatif (‘Creatif Accounting’). Akuntansi kreatif bukan hal yang baru dalam dunia akuntansi, karena banyak perusahaan yang melakukan hal tersebut. Akuntansi kreatif oleh beberapa kalangan dianggap hal yang tidak etis karena memanipulasi data. Akan tetapi, kreatif akuntansi dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang kreatif akuntansi tidak bertentangan dengan prinsip prinsip akuntansi yang berterima umum tidak ada masalah yag harus dipersoalkan.
B. Rumusan Masalah
Beberapa
Masalah
Dalam
penyusunan
Laporan
Keuangan
dalam
Akuntansi
Cara mengatasi Permasalahan Laporan Keuangan
C. Tujuan Penulisan
Cara Mengatasi Kesulitan menyusun laporan Keuangan
Memberikan Ide Kreatif terhadap permasalahan
Memenuhi salah satu tugas Pengantar Akuntansi
D. Manfaat Penulisan
Dapat memberi saran kepada usaha dagang tentang laporan keuangan
Dapat memberi saran kepada usaha dagang tentang pemasaran
Dapat memberi saran kepada usaha dagang tentang saran memajukan usaha ke arah yang lebih baik
BAB III GAGASAN
Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk pengambilan keputusan (Nicholls dan Holmes, 1988 : 57), terutama oleh pelaku bisnis. Dimana didefinisikan
sebagai
sistem
informasi akuntansi diharapkan dapat
informasi
yang
bisa
mengukur
dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi akuntansi
sangat
diperlukan
oleh
pihak
manajemen
perusahaan dalam
merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas (Sutapa, Rusdi, dan Kiryanto, 2001 : 200).
Usaha dagang grosir sepatu dan sendal adalah salah satu dari contoh perusahaan dagang yang ada disekitar kita. Usaha ini memperjual belikan barang dagangan berupa sepatu dan sendal yang tidak diperjual belikan secaran eceran. Usaha grosir sepatu dan sendal yang kami jadikan penelitian bernama Usaha Dagang Farlan TJ. Usaha dagang Farlan Tj terletak di Jl. Gedung Arca No. 27. Pemilik usaha dagang ini bernama Pak Suwardi dan memiliki karyawan sebanyak 9 orang. Usaha dagang Farlan Tj sudah berdiri sejak 16 tahun lalu dan didirikan langsung oleh sang pemilik dengan modal 30 pasang sepatu sekitar kurang lebih Rp1.500.000,-
Selama proses operasional usaha, banyak biaya yang harus ditanggung oleh pihak Usaha Dagang Farlan TJ., diantaranya biaya gaji tenaga kerja, biaya pupuk, biaya listrik, biaya air, dan biaya bensin. Biaya-biaya yang ditanggung oleh pemiik selama proses operasional usaha pembibitan seharusnya mengurangi pendapatan yang diterima, namun karena tidak ada pencatatan yang tepat maka besarnya laba yang diperoleh selama penjualan bibit tidak dapat mencerminkan laba yang sesungguhnya. Hal tersebut yang menjadi kendala bagi Usaha Dagang Farlan TJ. dalam mengembangkan usahanya, karena pemilik usaha tidak mengetahui secara pasti besarnya laba yang diperoleh selama satu kali produksi dan tidak mengetahui perkembangan usaha dagang secara pasti. Pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Usaha Dagang Farlan TJ. berupa pembuatan pencatatan penjualan bulanan dan pencatatan penggajian tenaga kerja. Catatan penjualan bulanan yang dibuat oleh pemilik berisi informasi mengenai tanggal, nama barang, jumlah barang, harga/pohon, dan jumlah. Sedangkan catatan penggajian berisi infromasi mengenai nama pegawai, hari kerja, jumlah gaji dan kolom kas bon. Kolom kas bon dibuat karena kadangkadang ada beberapa karyawan yang melakukan pengambilan gaji lebih awal dari tanggal gajian. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, pemilik usaha tidak melakukan pencatatan terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan operasional usaha pembibitan mulai dari penanaman biji hingga menjadi bibit yang siap untuk dijual.
Adapun pihak – pihak yang berhubungan langsung dengan Usaha Dagang Farlan TJ.
Supplier
Suppiler adalah
perusahaan
atau
pihak
yang
mengadakan
atau
menyediakan barang untuk dijual kepada lesse dengan pembayaran secara tunai oleh lessor . Dalam mekanisme financial lease, supplier langsung menyerahkan barang kepada lessetanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang memberikan pembiayaan.
Lesse
Lesse adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor . Lesse dalam financial lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala.
Lessor
Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan
kepada
pihak lesse dalam
bentuk
barang
modal.
lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan
untuk
mendapatkan keuntungan.
membiayai
penyediaan
barang
modal
dengan
Langkah Langkah Strategis mengatasi kesulitan menyusun Laporan Keuangan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM)
Pencatatan
Sebaiknya setiap transaksi jual beli dari usaha dagang sepatu farlan tj dibuat agar dapat lebih mengetahui secara jelas dan dan rinci berapa saja pendapatan yang diterima dan beban yang di keluarkan agar laba maupun rugi bersih dapat diketahui untuk lebih meningkatkan kinerja usaha tersebut. Proses pencatatan akuntansi transaksi keuangan sudah merupakan keharusan bahwa setiap transaksi keuangan yang dilakukan harus disertai dengan bukti. Bukti merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kerja pada atasan bahwa transaksi telah dilakukanTahapan pencatatan adalah setiap transaksi dari suatu kegiatan usaha merupakan suatu informasi awal yang harus dicatat dan diolah, sehingga terbentuk sebuah laporan keuangan.
Merekrut Pegawai Hal ini perlu dilakukan usaha dagang Farlan TJ khususnya dalam bidang
pencatatan agar setiap transaksi yang terjadi pada usaha dagang Farlan TJ memiliki bukti konkrit dan dapat mudah membuat laporan keuangan agar pemili juga dengan mudah memahami bagaimana kondisi keuangan daripada usahanya
Konfirmasi
Jika terdapat produk-produk baru dengan merek ataupun model dan varian warna yang baru segera di konfirmasikan kepada pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mengurangi pengeluaran
Kita dapat mengurangi pengeluaran dengan cara mengurangi segala kebutuhan yang tidak perlu seperti mengurangikaryawan jika dinilai melebihi dari cukup,jangan membeli sepatu yang modelnya sama dengan sepatu yang susah atau belum laku terjual.
Diskon
Dengan memberikan diskon kepada pelanggan setia dapat lebih mempererat hubungan kerjasama antara penjual dan pembeli sehingga pembeli tidak pergi ke penjual lain.
Penyusunan Sepatu
Dalam kegiatan memasarkan sepatu dan supaya membuat orang tertarik kita dapat melakukannya dengan menyusun sepatu secara rapi dan teratur sesuai dengan jenis dan merek dan warna.seperti di buat tempat sepatu khusus merek nike dan merek adidas.
Lokasi
Sebaiknya lokasi yang digunakan untuk berjualan sepatu itu strategis ,seperti terletak di pinggir jalan dan tempat keramaian,sekolah,dan perumahan.juga jauh dari para pesaing yg menjual sepatu yang sama.
Dekorasi
Tempat yang digunakan untuk menjual sepatu sebaiknya dibuat menarik seperti berwarna cerah dan dipenuhi stiker-stiker atlet dan model yang memakai produk sepatu yang dijual tersebut.
Obral
Kita dapat melakukan obral jika barang-barang yang dijual tidak laku dan masih menumpuk banyak,penjual bisa melakukan obral besar besaran ke daerah pedesaan dan juga ke sekolah sekolah.
.
BAB IV KESIMPULAN
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiayan usahanya membeli barang dengan tujuan menjualnya kembali tanpa memprosesnya lebih dulu. Contoh – contoh perusahaan dagang antara lain : Toko, Supermarket, Grosir, Pusat – pusat Perbelanjaan, Perusahaan Ekspor-Impor dan lain – Lain. Dalam usaha dagang yang kami observasi sama sekali tidak memiliki pencatatan siklus akuntansi perusahaan dagang yang dimulai dari pencatatan bukti transaksi, jurnal, dan posting buku besar. Hal tersebut menjadikan usaha dagang ini juga tidak memiliki laporan keuangan perusahaan dagang yang konkrit. Semua transaksasi hanya diakumulasikan pribadi saja oleh sang pemilik yang juga tidak memiliki tenaga kerja khusus dalam bidang pencatatan keuangan. Untuk itu untuk memajukan usaha dagang Farlan TJ kami memiliki beberapa ide yang bisa diterapkan yaitu berupa membuat pencatatan agar setiap transaksi yang terjadi pada usaha dagang TJ dapat dibuat laporan keuangan agar memudahkan stakeholders memahami kondisi keuangan usaha. Dan ide yang juga dapat diterapkan adalah merekrut pegawai yang khusus dalam bidang pencatatan, hal ini dikarenakan dari hasil observasi kami salah satu alasan pemilik tidak memiliki laporan keuangan dikarenakan ketidakadaan pegawai khusus dalam bidang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://ockym.blogspot.co.id/2014/12/makalah-akuntansi-perusahaan-dagang.html http://www.ssbelajar.net/2012/09/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html
LAMPIRAN 1) Kelompok 6 bersama pemilik Usaha Dagang Farlan Tj Bapak Suwardi
2) Kelompok 6 sedang melakukan wawancara
3) Lokasi Usaha Dagang Farlan Tj