TUGAS TOPIK KHUSUS WIRELESS
RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION NETWORK)
SUDIRMAN MALIANG D41106007
TEKNIK TELEKOMUNIKASI TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2010
BA B
I
PENDAHULUAN
Radio Frekuensi Identification (RFID) sudah merambah pada kehidupan kita dan sangat
bermanfaat pada manufacture, pengendali inventaris barang.
Pada makalah ini akan dibahas beberapa hal tentang teknologi RFID ini mencakup, definisi, sejarah perkembangan, sistem kerja, aplikasi dan penggunaan, regulasi dan standarisasi, keamanan keamanan dan privacy serta beberapa tipe RFID.
Selain itu, di makalah ini akan dibahas pula mengenai konsep dasar teknologi RFID, karakeristik tag dan reader, mobilitas dan supply powernya.
Teknologi RFID memiliki kesamaan dengan sistem identifikasi bar code yang dapat kita lihat pada berbagai supermarket saat ini. Pada umumnya aplikasi RFID digunakan di dalam ruangan sehingga tidak gain yang dibutuhkan tidak terlalu besar agar propagasi gelombang dari tag ke reader dapat terjadi.
Kemampuan ini mengurangi keterlibatan manusia dalam melakukan proses identifikasi. Contohnya sebuah supermarket menggunakan sebuah sistem RFID untuk menentukan konten dari berbagai barang tanpa harus memindahkan setiap barang dan menempatkannya menempatkannya di dekat scanner , yang memerlukan waktu yang lama. Dalam kasus ini, kemampuan scanning tanpa harus memindahkan barang akan meningkatkan waktu proses pengecekan barang.
BA B
II
RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)
1. DEFINISI
RFID merupakan singkatan dari Radio Frequency Identification, Istilah RFID digunakan untuk menggambarkan berbagai teknologi yang menggunakan gelombang radio yang secara otomatis mengidentifikasi seseorang atau sebuah objek. Teknologi RFID adalah suatu metode yang bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. transponder.
Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupastiker adesif, dan dapat ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yangmemungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.
2. SEJARAH RFID
Beberapa
orang berpikir bahwa device pertama ditemukan oleh Leon Theremin sebagai
suatu tool spionase untuk pemerintahan Rusia sekitar tahun 1945.Hal ini tidak benar sepenuhnya karena alamat Theremin ini sebenarnya s ebenarnya suatu alat pendengar yang pasif dan bukan merupakan suatu identification tag. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920-an. Suatu teknologi yang lebih dekat dengan RFID, yang dinamakan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh atau teman.
Penggunaan RFID untuk maksud tracking pertama kali digunakan sekitar tahun 1980 an. RFID dengan cepat mendapat perhatian karena kemampuannya dalam men-tracking atau melacak object yang bergerak.Seiring dengan perkembangan teknologi, maka teknologi RFID sendiripun juga berkembang sehingga nantinya penggunaan RFID bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.
3.
SISTEM RFID
Konsep Dasar Teknologi RFID
Setiap sistem RFID termasuk di dalamnya radio frequecy (RF) subsystem, terdiri dari tag dan reader yang saling berkomunikasi satu sama lain, dengan menggunakan antena yang unik pada masing-masing komponen. Dimana tag merupakan komponen yang diletakkan pada sebuah objek yang akan diidentifikasi dan reader yang terdiri dari antena dan rangkaian elektrik yang berfungsi untuk membaca tag dan berhubungan langsung dengan perangkat komputer. Sebuah reader memancarkan sinyal dan kemudian diterima oleh antena tag yang terintegrasi dengan sebuah chip RF. Pada umumnya chip aktif hanya pada saat reader melakukan scanning. Pada saat aktif, chip ini akan mengirimkan data berupa identifier number yang nantinya data ini akan digunakan sebagai suatu identitasi dari sebuah objek
yang akan diterjemahkan oleh reader . Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya. Seperti yang dijelaskan di atas RFID memiliki dua komponen penting yaitu tag dan reader .
Karakteristik Tag
T ag ag
RFID merupakan perangkat data radio yang dirancang untuk membawa data. Terdiri
dari bagian rangkaian yang terintegrasi, beberapa memori dan sebuah antena RF. Pada beberapa rancangan juga terdapat baterai sebagai sumber energi.Yang dikenal dengan aktif tag. Jenis tag ini mampu mengirim sinyal secara indepeden kepada reader. Rancangan yang tidak memiliki sumber tenaga sendiri disebut pasif tag. Jenis tag ini mendapatkan power secara tidak langsung melalui gelombang elektromagnet yang dipancarkan oleh reader . Aktif tag sering digunakan untuk tracking barang-barang yang bernilai tinggi dengan jarak jangkau diatas 300 meter. Tetapi tag jenis ini sangat mahal harganya.
Berbeda
dengan pasif tag yang memiliki jangkauan terbatas dan tidak
membutuhkan perawatan. Perancangan tag RFID bergantung pada kebutuhan terhadap aplikasi dan lingkungan tempat pemasangan tag, juga termasuk perbedaan harga, ukuran, kemampuan, dan keamanan. Dengan mengetahui karakteristik dasar dari tagakan dapat membantu dalam merancang sebuah sistem RFID. Karaktersitik dasar dari tag yaitu:
a.
Setiap
y
Format identifikasi,
y
Sumber energi,
y
Frekuensi kerja,
y
Kegunaan,
y
Faktor bentuk.
Format Identifikasi Identifikasi tag
memiliki
mengidentifikasinya.
sebuah
Terdapat
identifier yang
beberapa
format
digunakan data
secara
yang
unik
untuk
digunakan
untuk
mengkodekanidentifier tag. Perancang sistem seringkali menggunakan identifier yang memiliki struktur standar, standar, dengan kelompok-kelompok bit bit khusus yang me-representasikan bagian khusus. Sebuah format tag identifier yang digunakan pada berbagai sektor
industri adalah
El ectronic ectronic
Product Code (EPC).Format ini telah dikembangkan oleh grup
industri EPCglobal. Format identifier tag terdiri dari empat bagian data: y
Header , yang menentukan tipe EPC,
y
pengelola ID EPC, EPC, dengan identitas yang unik bertanggung
jawab
memberikan kelas objek dan nomor seri bit-bit, y
kelas objek, identitas sebuah kelas dari objek, seperti model televisi tertentu, dan
y
nomor seri, yang menggambarkan secara unik bagian dari sebuah kelas objek (misalnya bagian dari televisi).
Menggunakan format standar identifier memudahkan kita dalam mengorganisasi pengkodean identifier . Saat sebuah mesin membaca standar identifier , hal ini dapat menguraikan identfier dan mengkodekannya. Mesin tersebut akan membutuhkan permintaan informasi dari komputer remote untuk mencari sebuah identifier . Ketika database tersebar di beberapa server, sebuah format standar identifier dengan bagian
spesifik sangat membantu proses pencarian. Oleh karena itu format standar identifier harus digunakan kapanpun sebuah sistem RFID akan digunakan pada berbagai organisasi. b.
Sumber Energi T ag ag
membutuhkan tanaga untuk melakukan fungsinya seperti mengirimkan sinyal
radio kepada reader , menyimpan dan mendapatkan kembali data, dan melakukan komputasi lainnya (seperti kebutuhan akan mekanisme keamanan).
T ag ag
dapat
memperoleh energi ini dari sebuah baterai atau dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh reader yang menginduksikan arus listrik di dalam tag. Kebutuhuan energi pada tag bergantung pada beberapa faktor, termasuk jarak operasi antara tag dan reader , frekuensi radio yang digunakan, dan fungsi dari tag itu sendiri. Pada umumnya,
semakin kompleks fungsi yang didukung oleh sebuah tag, maka semakin banyak energi yang di butuhkan.Sebagai contoh, sebuah tag yang mampu mendukung cryptography atau autentifikasi membutuhkan lebih banyak energi dari pada tag yang memiliki
ag dikategorikan dalam empat tipe keterbatasan dalam mengirimkan sebuah identifier.T ag
berdasarkan sumber sumber energi yang digunakan untuk berkomunikasi dan fungsi lainnya [15]: y
Pasif,
y
aktif
y
semi- pasif,
y
semi-aktif.
Telah dijelaskan di atas, sebuah pasif tag menggunakan energi elektromagnetik yang diterimanya melalui transmisi reader untuk merespon reader . Sinyal respon dari pasif tag, biasa dikenal sebagai
backscattered
signa , l yang diperoleh dari pecahan sinyal
reader . Energi yang terbatas terbatas ini secara signifikan membatasi jarak operasi operasi tag.
Sebuah tag aktif mengandalkan baterai sebagai sumber energi. Baterai digunakan untuk berkomunikasi dengan reader , untuk memberikan energi pada rangkaian, dan melakukan ag aktif mampu berkomunikasi dengan jarak yang lebih jauh fungsi-fungsi lainnya.T ag
dibandingkan tipe tag yang lainnya. Tetapi memiliki batas waktu penggunaan dan pada umumya besar dan lebih mahal. Karena tag ini miliki sumber energi sendiri, maka ia dapat menanggapi daya sinyal yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan pasif tag. Sebuah tag semi-aktif adalah sebuah tag aktif yang mengalami waktu dormansi, sampai setelah tag ini menerima sinyal dari reader untuk melaksanakan tugasnya.
T ag ag
dapat
menggunakan baterai untuk berkomunikasi dengan reader . Sama dengan tag aktif, tag semi-aktif dapat berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan tag pasif. Keuntungan utamanya relatif memiliki waktu kerja yang lebih lama dari pada tag aktif. Proses pembangkitan biasanya memiliki waktu tunda yang tidak cocok ketika tag melewati reader dengan cepat atau saat beberapa tagakan dibaca pada kurun wkatu yang singkat. Sebuah tag semi-pasif adalah tag pasif yang menggunakan energi dari baterai untuk keperluan rangkaian, tetapi tidak untuk menghasilkan sinyal. Ketika baterai digunakan ag ini cenderung untuk memberikan energi pada sensor, maka ini disebut sensor tag.T ag
lebih kecil dan lebih murah m urah jika dibandingkan dengan tag aktif, juga memiliki fungsi lebih
jika dibandingkan dengan tag pasif karena lebih banyak energi yang tersedia untuk kegunaan lain.
Beberapa
literatur menggunkan istilah semi-pasif dan semi-aktif
secara bertukaran. bertukaran. c.
Kegunaan
Kegunaan utama dari sebuah tag adalah menyediakan sebuah identifier kepada reader , tetapi banyak jenis tag yang mampu mendukung kemampuan tambahan yang sangat berarti dalam proses bisnis tertentu. Hal ini termasuk: y
Memory . Memory merupakan data yang tidak mudah hilang yang disimpan pada
tag dan digunakan kembali pada waktu yang y ang akan datang.
Memory ini
ditulis satu
kali, ditulis beberapa kali atau berualng kali sehingga dapat diubah-ubah setelah inisialisasi.
Memory
yang tidak mudah hilang memberikan fleksibilitas pada
rancangan sistem RFID karena transfer data RFID dapat terjadi tanpa melalui akses pada data yang tersimpan di enterprise su bsystem. Tetapi penambahan memory pada sebuah tag meningkatkan harga dan kebuthuan energi. y
Sensor lingkungan.Integrasi antara sensor lingkungan dengan tag merupakan
salah satu contoh dari penggunaan memory lokal. Sensor dapat merekam temperatur, kelembapan, getaran, atau fenomena lain pada memory tag, yang kemudian dapat diterima oleh reader . Integrasi dengan sensor secara pasti meningkatkan biaya dan kompleksitas tag. Selain itu walaupun tag dapat beroperasi menggunakan energi yang diperoleh dari energi elektromagnetik dari radio melalui sebuahreader . Keadaan ini tidak dapat membuat sensor bekerja, tetapi harus menggunakan energi dari baterai.
T ag ag
yang ter-integrasi dengan
sensor secara khusus hanya digunakan untuk lingkungan yang sensitif atau objek yang tidak tahan lama yang memiliki nilai lebih. y
Fungsi keamanan, seperti passw passw ord ord dan c ry ry pt ogr a phy. phy. T ag ag dengan on-borad memory seringkali berpasangan dengan mekanisme keamanan untuk melindungi
data yang tersimpan pada memory . Sebagai contoh, beberapa tag mendukung perintah pengunci , yang bergantung pada penggunaannya, penggunaannya, dapat mencegah lebih
jauh perubahan data dalam memory tag atau dapat mencegah akses pada data yang tersimpan di memory tag. Dalam beberapa kasus, perintah pengunci adalah permanen, dan kasus yang lain reader dapat membukamemory. Beberapa sistem RFID mendukung kemajuan algoritma
cryptographic yang memunginkan
mekanisme autentifikasi dan keistimewaan keamanan data, walaupun fungsi ini ss smart cardsdan bukan dalam e biasanya ditemukan pada RFID-based contact l less
tag yang dugunakan untuk manajemen barang. y
Mekanisme perlindungan privasi. EPCglobal tag mendukung layanan yang ll command yang me-nonaktifkan disebut ki ll me-nonaktifkan tag secara permanen untuk mersepon ll command adalah untuk melindungi perintah yang ada. Tujuan utama ki ll ll command tidak dapat kerahasiaan data. Berbeda dengan perintah penguncian ki ll ll command juga mencegah akses wireless pada identifier tag. T ag ag RFID diubah. Ki ll
dapat berpotensi untuk melacak objek yang membawa sebuah tag yang diletakkan pada berbagai barang, ketika tag tidak lagi dibutuhkan kegunaannya, seperti telah dibeli, atau keluar dari tempat penyimpanannya. Kemampuan untuk me-nonaktifkan
tag
dengan
menggunakan
ll ki ll
command memberikan
pencegahan terhadap hak akses dan penggunaan yang tidak diinginkan terhadap data yang tersimpan pada tag. d.
Faktor Bentuk Bentuk
dari sebuah tag berhubungan dengan ukuran, paket, dan kemampuan
bertahan. Dalam berbagai hal bentuk sebuah tag ditentukan oleh kerakteristik yang telah dibahas terlebih dahulu, seperti sumber energi dan kegunaan. Aspek yang juga penting dalam pernacangan tag adalah ukuran dan berat dari tag tersebut serta cara penempatan tag sebagai tambahan dan mengeluarkannya dari sebuah objek. Umumnya jenis tag bervariasi dari seukuran perangko sampai sekecil stapler.
T ag ag
aktif memiliki
ukuran yang lebih besar dan lebih berat jika dibandingkan dengan tag pasif karena tag ag yang terintegrasi dengan sensor lingkungan aktif memiliki sumber energi tersendiri. T ag
juga lebih berat jika dibandingkan dengan tag yang tidak memiliki kegunaan tambahan.
Saat meningkatkan fungsi komputasi maka akan meningkatkan biaya dan kebutuhan energi dari tag tersebut. T ag ag pasif memiliki ukuran yang lebih kecil karena microchip-nya merupakan bagian terkecil dari tag. Pada kebanyakan tag pasif komponen terbesarnya adalah antena yang digunakan. d igunakan. ag T ag
dapat disisipkan pada sebuah objek menggunakan bahan perekat atau dapat
ditanamkan di dalam objek tersebut. Hal utama yang harus diperhatikan ketika tag disisipkan pada sebuah objek adalah kemudahannya terlepas dari objek tersebut.
T ag ag
disisipkan pada sebuah objek juga mudah rusak yang disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti, debu, kelembapan, reruntuhan, hujan, dan suhu yang ekstrim.
Karakteristik Reader T ag ag
dan Reader haruslah mengikuti standar yang sama untuk dapat saling
berkomunikasi. Jika tag menjadi dasar perancangan, sebuah reader harus mampu mendukung protokol komunikasi yang sama untuk berkomunikasi dengan tag. Dalam banyak kasus, jika dasar perancangan tag yang digunakan maka, hanya reader RFID dari vendor yang samayang mampu berkomunikasi. Karaktersitik reader berbeda dengan
karakteristik tag antara lain:
a.
y
output energi dan duty cycl e, e,
y
antar-muka enterprise su bsystem,
y
mobilitas,
y
perancangan antena dan penempatan.
Output energi dan dut dut y c y c y y cl cl e
Pada kebanyakan kasus, standar dan regulasi akan menetukan output energi dan kegunaan
yang
diizinkan
dari
sebuah
reader .
Duty
cycl e
sebuah
reader
mempresentasikasn waktu yang dibutuhkan oleh sebuah alat memancarkan energi dalam satu periode. Sebagai contoh, sebuah reader yang berkomunikasi dalam 30 detik setiap menit memiliki 50% duty cycl e. Reader yang berkomunikasi dengan tag pasif
memerlukan energi yang lebih besar jika dibandingkan komunikasi dengan tag aktif karena energi tersebut harus cukup kuat untuk menjangkau dan meng-aktifkan tag sehingga mampu merespon reader. Secara umum reader dengan output energi dan duty cycl e yang besar mampu membaca tag lebih akurat, lebih cepat, dan dengan jarak yang
lebih jauh, tetapi output energi yang y ang semakin besar menignkatkan resiko eavesdropping. b.
Antar-muka ent ent er er pri pri se subs ubsy st em em
Semua reader memiliki sebuah antar-muka RF subsystem untuk berkomunikasi dengan tag. Antar-muka enterprise su bsystem mendukung pertukaran data RFID dari reader menujuk ke komputer enterprise su bsystem untuk melakukan proses dan analisa.
Dalam berbagai kasus,antar-muka enterprise su bsystem digunakan untuk manajemen jarak jauh dari reader .Antar-muka .Antar-muka dapat berupa penghubung dengan sebuah kabel thernet) atau tanpa kabel (contoh.Wi-Fi atau satelit).Kebanyakan sistem (contoh. E thernet)
mengunakan Simpl e Network Management Protoco l (SNMP). c.
Mobilitas
Penghubung antaran reader dan enterprise su bsystem dapat menggunakan kabel atau tanpa kebel. Kebanyakan reader yang menggunakan kabel ditempatkan di tempat yang tidak berpindah-pindah dan mendukung penggunaan pada tag yang mendekati reader .
Dengan
menggunakan
kabel
reader
menjadi
terbatas
dalam
mobilitasnya.Berbeda dengan hal tersebut, reader yang tidak menggunakan kabel reader mendukung mendukung aplikasi yang mengharuskannya bergerak untuk membaca tag.Mobi l le
biasanya menggunakan protokol komunikasi yang berbeda pada RF dan antar-muka enterprise su bsystem, karena kedua penghubungnya pe nghubungnya tidak menggunakan kabel.
4. REGULASI DAN STANDARISASI
Sampai saat ini belum ada lembaga atau badan dunia yang mengatur mengenai penggunaan frekuensi pada RFID.Pada dasarnya, setiap negara dapat membuat peraturan sendiri mengenai hal ini. Badan-badan utama yang tugasnya memberi alokasi frekuensi untuk RFID adalah sebagai berikut:
-
USA: FCC (Federal Communications Commision)
-
Canada: DOC (Department of Communication)
-
Europe: ERO, CEPT dan ETSI
-
Japan: MPHPT (Ministry of Public Management, Home Affairs, Post and Telecommunication)
-
China: Ministry of Information Industry
-
Australia: Australian Communication Authority
-
New Zealand: Ministry of Economic Development
Frekuensi rendah (125 - 134 kHz dan 140 - 148.5 kHz) dan frekuensi tinggi (13.56 MHz) dari RFID tag dapat digunakan secara global tanpa lisensi. Frekuensi ultra high (UHF 868 MHz - 928 MHz) tidak boleh digunakan secara global karena belum ada standar global yang mengaturnya. Di Amerika Utara, UHF dapat digunakan tanpa lisensi pada rentang 908 928 MHz, tetapi restriksinya ada pada transmission power-nya. Di Eropa, UHF sedang dipertimbangkan dalam rentang 865.6 - 867.6 MHz. Penggunaannya saat ini masih tanpa lisensi untuk rentang 869.40 - 869.65 MHz, tetapi restriksinya kembali pada transmission power-nya.
Standar UHF di Amerika Utara tidak diterima di Perancis karena akan menimbulkan interferensi dengan frekuensi yang digunakan oleh militer. Di Cina dan Jepang juga belum ada regulasi untuk penggunaan UHF.Di Australia dan Selandia
Baru,
rentang 918 - 926
MHz digunakan tanpa lisensi, tetapi restriksinya juga ada pada transmission power-nya.
Regulasi juga ada pada sisi kesehatan dan isu lingkungan. Sebagai contoh, di Eropa, regulasi dari Waste Electrical and Electronic Equipment menyatakan bahwa RFID tag tidak boleh dibuang. Ini artinya bahwa jika suatu kemasan kosong mau dibuang, maka RFID tag-nya harus dilepas terlebih dahulu.
Berikut
ini beberapa standar yang dibuat dan men gandung seputar teknologi RFID, yaitu:
-
ISO 10536
-
ISO 14443
-
ISO 15693
-
ISO 18000
-
EPCglobal
5. KEAMANAN & KONTROVERSI
Pintu security dapat melakukan query untuk menentukan status keamanan atau RFID tag-nya berisi bit security yang bisa menjadi on atau off pada saat didekatkan ke reader station.
Pihak RSA Security sudah memiliki suatu prototipe alat y ang bisa secara lokal untuk men jamsinyal RFID.Ini memungkinkan seseorang nantinya bisa menghindari identifikasi.
Kontroversi seputar RFID. Penggunaan RFID juga mengundang berbagai kontroversi. Ada empat alasan sehubungan privasidalam privasidalam penggunaan RFID, antara lain:
-
Pembeli suatu barang (yang dilengkapi RFID tag) tidak akan tahu keberadaan dari RFIDtag atau bahkan tidak dapat untuk me lepasnya.
-
RFID tag dapat dibaca oleh pihak lain dalam jarak yang jauh tanpa sepengetahuanpemiliknya.
-
Jika suatu barang yang mengandung RFID tag Anda beli dengan menggunakan kartukredit, maka akan sangat mungkin untuk mengasosiasikan ID tersebut dengan identitas sipembeli.
-
EPCglobal sedang membuat suatu standar untuk memberikan suatu ID yang unik secaraglobal dan ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah privasi dan juga masih belumbegitu perlu untuk beberapa aplikasi.
6. APLIKASI RFID
Low frequency RFID tag banyak digunakan untuk identifikasi pada binatang, beer keg tracking, keylock pada mobil dan juga sistem anti pencuri. Binatang peliharaan seringkali ditempeli dengan chip yang kecil sehingga mereka bisa dikembalikan kepada pemiliknya jika hilang.
High-frequency RFID tag sering digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses kontrol pada gedung, pelacakan bagasi pada pesawat terbang dan apparel item tracking.
Ini juga digunakan secara luas pada identifikasi lencana, mengganti keberadaan kartu magnetic sebelumnya.Lencana ini hanya perlu dipegang dalam suatu jarak tertentu dan reader-nya langsung dapat mengenali siapa pemegang lencana tersebut. Kartu kredit American Express Blue saat ini sudah su dah mengandung RFID tag dengan high-frequenc high-frequency. y.
RFID juga bisa digunakan pada system keamanan buku perpustakaan.Kita ambil contoh sekarang misalnya buku-buku yang ada pada perpustakaan.Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku tersebut akan di-reset dan recordnya di ILS secara otomatis akan di-update. Pada beberapa solusi yang berbasis RFID maka slip pengembaliannya bisa di-generate secara otomatis pula.
7. REFERENSI
-
RFID - Wikipedia http://en.wikipedia.org/
-
Perancangan Antena Asyraf, Ahmad and Dani Achmad, Andini. Perancangan
Microstrip
untuk
Sistem T a ag g dan Reader RFID Beroperasi pada Frekuensi 2.45 G Hz . Universitas
Hasanuddin. 2009.
-
K. Tom, E.
Bernard,
and P. Ted. Guidelines for Securing Radio Frequency
Identification (RFID) Systems. Recommedations of the Nationa l Institute of Standards and T echno echnol ogy ogy . Gaithersburg. 2007.